Anda di halaman 1dari 18

Modul Ajar

SMP Tunas Unggul

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Materi : Zat Aditif & Adiktif
Nama Guru : Zainal Malik Firdaus, S. Pd. Kelas : VIII Durasi Waktu: 16 JP
Kompetensi Elemen Capaian Pembelajaran :
1. Memiliki keteguhan dalam mengambil keputusan yang benar untuk menghindari zat aditif dan adiktif yang
membahayakan dirinya dan lingkungan.
Pertanyaan Pemantik :
1. Apa dampak zat aditif bagi kesehatan manusia?
2. Bagaimana cara menghindari penyalahgunaan zat adiktif?
Konteks Global : Saintifik dan teknik inovasi Fokus Pembelajaran : kemampuan sosial &
melalui : Siswa akan mengekplorasi dunia alami dan Komunikasi
hukum-hukumnya. melalui : Kolaborasi & bertukar informasi
Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan : Konsep Pembelajaran Terkait :
Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan YME dan Berakhlaq 1. Perpindahan Kalor
Mulia
Metode Pembelajaran : Media Pembelajaran
1. Studi Kasus 1. LKPD
2. Diskusi kelompok 2. Gambar Zat Aditif & Zat Adiktif
3. Praktikum
Tujuan Pembelajaran :
1. Dengan data yang disajikan peserta didik dapat mengidentifikasi macam-macam zat aditif.
2. Melalui pembelajaran kontekstual peserta didik dapat menjelaskan arti dan fungsi zat aditif pada makanan.
3. Melalui kegiatan observasi yang dilakukan peserta didik dapat menjelaskan penggunaan zat aditif dalam
makanan yang menunjang kesehatan.
4. Dengan data yang disajikan peserta didik dapat menjelaskan pengertian psikotropika.
5. Melalui kegiatan observasi yang dilakukan peserta didik dapat menyebutkan beberapa contoh zat
psikotropika.
6. Melalui kegiatan observasi yang dilakukan peserta didik dapat menyebutkan beberapa contoh zat adiktif
Pengetahuan Prasyarat :
1. Unsur, Senyawa, Campuran
2. Sifat Zat
3. Perpindahan Kalor
Kegiatan Pembelajaran :
Pertemuan 1 :
Kegiatan Pendahuluan(10 menit)
1. Peserta didik melakukan do’a sebelum belajar (meminta seorang peserta didik untuk memimpin do’a)
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik dan meminta peserta didik untuk mempersiapkan perlengkapan dan
peralatan yang diperlukan.
3. Guru mengapersepsi pengetahuan peserta didik sebelumnya mengenai Zat Aditif dan Adiktif.
4. Guru memotivasi peserta didik dengan melakukan tanya jawab.
5. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yaitu tentang “Zat Aditif”.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa berupa materi tentang zat aditif.

Kegiatan Inti (50 menit)


Langkah 1. Observasi/ Mengamati
1. Peserta didik melihat masalah yang disajikan melalui gambar.
Langkah 2. Mengajukan Pertanyaan
2. Setelah mengamati, peserta didik bertanya tentang hal-hal yang ingin diketahui. Misal: “apa yang membuat
makanan/minuman berwarna?” “mengapa makanan/minuman dapat memiliki variasi rasa?”
Langkah 3. Mengeksplorasi
3. Siswa mencari pengetahuan tentang zat aditif di berbagai literatur seperti internet dan artikel yang sudah
disediakan
Langkah 4. Mengasosiasikan
4. Siswa membuat peta konsep menggunakan aplikasi digital mengenai zat aditif berdasarkan informasi yang
didapatkan.
Langkah 5. Mengkomunikasikan
5. Peserta didik mempresentasikan hasil pembuatan peta konsep di depan kelas
6. Guru memberikan penghargaan terhadap peserta didik yang tercepat menyelesaikan peta konsep
7. Guru memberikan penguatan dan meluruskan pokok pembahasan yang telah dipelajari

Kegiatan Penutup (10 menit)


1. Guru bersama siswa menyusun kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari.
2. Guru bertanya tentang proses pembelajaran hari ini (peserta didik mengungkapkan kesan pembelajarannya)
3. Guru memberikan nasehat (tetap bekerja sama, menghargai pendapat teman dan bertanggung jawab)
4. Guru mengajak siswa mensyukuri keragaman ciptaan Allah.
5. Guru melakukan evaluasi hasil belajar Guru menugaskan peserta didik untuk membawa satu buah makanan
dan minuman dalam kemasan untuk pertemuan berikutnya.

Pertemuan 2 :
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1. Peserta didik melakukan do’a sebelum belajar (meminta seorang peserta didik untuk memimpin do’a)
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik dan meminta peserta didik untuk mempersiapkan perlengkapan dan
peralatan yang diperlukan.
3. Guru mengapersepsi pengetahui peserta didik sebelumnya mengenai jenis zat aditif.
4. Guru memotivasi peserta didik dengan melakukan tanya jawab tentang jenis zat aditif.
5. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yaitu contih zat aditif dalam kehidupan.
6. Guru menyampaikan tujuan dan cakupan materi pembelajaran yaitu: mengidentifikasi zat aditif berdasarkan
fungsinya.
7. Guru menyampaikan lingkup penilaian dan teknik penilaiannya.

Kegiatan Inti (50 menit)


Langkah 1. Observasi/ Mengamati
1. Peserta didik mengamati komposisi makanan dan minuman kemasan yang telah dibawa.
Langkah 2. Mengajukan Pertanyaan
2. Guru meminta peserta didik untuk membuat pertanyaan tentang contoh zat aditif. Misal: “zat aditif apa yang
terdapat pada makanan kemasan?” “apa fungsi dari zat aditif yang ditemukan pada kemasan?”
Langkah 3. Mengajukan dugaan/ kemungkinan jawaban
3. Peserta didik membuat hipotesis (jawaban sementara) terhadap pertanyaan yang muncul.
Langkah 4. Mengumpulkan data
4. Peserta didik membuka LKPD 1 di LMS
5. Peserta didik mengidentifikasi zat aditif yang terdapat pada makanan dan minuman kemasan yang telah
dibawa.
6. Peserta didik mencari informasi mengenai fungsi zat aditif yang ditemukan melalui sumber internet dan
sumber lainnya.
Langkah 5. Merumuskan kesimpulan
7. Peserta didik mengelompokkan zat aditif berdasarkan fungsinya
Langkah 6. Mengkomunikasikan
8. Beberapa peserta didik melakukan presentasi mengenai hasil identifikasi zat aditif berdasarkan fungsinya.
9. Peserta didik yang lain dan guru memberikan tanggapan serta menganalisis hasil presentasi meliputi tanya
jawab untuk mengkonfirmasi, memberikan tambahan informasi, melengkapi informasi ataupun tanggapan
lainnya.
10. Guru memberikan penguatan mengenai zat aditif dan bahaya penggunaan zat aditif secara berlebihan.
Langkah 7. Merefleksi
11. Peserta didik dibimbing oleh guru merefleksi seluruh aktivitas pembelajaran yang dilakukan dan
menyimpulkan konsep yang telah dikonstruk oleh siswa berkaitan dengan lapisan hidrosfer bumi
12. Guru menanyakan kesulitan siswa selama pembelajaran.

Kegiatan Penutup (10 menit)


1. Guru memberikan apresiasi atas partisipasi semua peserta didik
2. Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan berikutnya
3. Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan peserta didik pada pertemuan berikutnya yaitu membuat
rencana proyek penggunaan zat aditif alami pada makanan dan minuman

Pertemuan 3 :
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1. Peserta didik melakukan do’a sebelum belajar (meminta seorang peserta didik untuk memimpin do’a)
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik dan meminta peserta didik untuk mempersiapkan perlengkapan dan
peralatan yang diperlukan.
3. Guru mengapersepsi pengetahui peserta didik sebelumnya mengenai contoh zat aditif pada makanan dan
minuman.
4. Guru memotivasi peserta didik dengan melakukan tanya jawab tentang zat aditif.
5. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yaitu perencanaan proyek pembuatan makanan dan minuman
menggunakan zat aditif alami.
6. Guru menyampaikan tujuan dan cakupan materi pembelajaran yaitu: membuat produk makanan dan minuman
yang menggunakan zat aditif.
7. Guru menyampaikan lingkup penilaian dan teknik penilaiannya.

Kegiatan Inti (50 menit)


Langkah 1. Pertanyaan Mendasar
1. Guru meminta peserta didik untuk membuat pertanyaan tentang produk yang menggunakan zat aditif. Misal:
“makanan apa yang dapat dibuat menggunakan zat aditif?”, “bagaimana cara membuat minuman dengan
berbahan zat aditif alami?”
Langkah 2. Menyusun Rencana Proyek
2. Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok
3. Di dalam kelompoknya, peserta didik berdiskusi mengenai makanan dan minuman yang akan dibuat
menggunakan zat aditif alami.
4. Di dalam kelompok, peserta didik membagi tugas dan peran agar pembuatan produk makanan dan minuman
berhasil.
5. Setiap kelompok mempresentasikan hasil perencanaan produk yang akan dibuat.
Langkah 3. Membuat Jadwal
6. Peserta didik membuatjadwal pembuatan produk.

Kegiatan Penutup (10 menit)


1. Guru memberikan apresiasi atas partisipasi semua peserta didik
2. Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan berikutnya
3. Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan peserta didik pada pertemuan berikutnya yaitu pembuatan
produk makanan dan minuman menggunakan zat aditif..

Pertemuan 4 :
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1. Peserta didik melakukan do’a sebelum belajar (meminta seorang peserta didik untuk memimpin do’a).
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik dan meminta peserta didik untuk mempersiapkan perlengkapan dan
peralatan yang diperlukan.

Kegiatan Inti (50 menit)


Langkah 4. Memonitor pelaksanaan
1. Peserta didik di setiap kelompoknya mempersiapkan pembuatan makanan dan minuman menggunakan zat
aditif
2. Peserta didik membuat makanan dan minuman yang menggunakan zat aditif.
Langkah 5. Menguji dan memberikan penilaian
3. Peserta didik menyajikan makanan dan minuman yang telah dibuat
4. Peserra didik mempresentasikan makanan dan minuman yang telah dibuat
Langkah 6. Evaluasi Pembelajaran
5. Peserta didik dibimbing oleh guru merefleksi seluruh aktivitas pembelajaran yang dilakukan dan menyimpulkan
konsep yang telah dikonstruk oleh siswa berkaitan dengan zat aditif
6. Guru menanyakan kesulitan siswa selama pembelajaran.
Kegiatan Penutup (10 menit)
1. Guru memberikan apresiasi atas partisipasi semua peserta didik
2. Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan berikutnya
3. Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan peserta didik pada pertemuan berikutnya yaitu tentang zat
adiktif

Pertemuan 5 :
Kegiatan Pendahuluan(10 menit)
1. Peserta didik melakukan do’a sebelum belajar (meminta seorang peserta didik untuk memimpin do’a)
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik dan meminta peserta didik untuk mempersiapkan perlengkapan dan
peralatan yang diperlukan.
3. Guru mengapersepsi pengetahui peserta didik sebelumnya mengenai zat aditif
4. Guru memotivasi peserta didik dengan melakukan tanya jawab
5. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yaitu tentang “zat adiktif”.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa berupa materi tentang zat adiktif.

Kegiatan Inti (50 menit)


Langkah 1. Observasi/ Mengamati
1. Peserta didik melihat masalah yang disajikan melalui gambar.
Langkah 2. Mengajukan Pertanyaan
2. Setelah mengamati, peserta didik bertanya tentang hal-hal yang ingin diketahui. Misal: “apa yang
menyebabkan seseorang kecanduan?”
Langkah 3. Mengeksplorasi
3. Siswa mencari pengetahuan tentang zat adiktif di berbagai literatur seperti internet dan artikel yang sudah
disediakan
Langkah 4. Mengasosiasikan
4. Siswa membuat peta konsep mengenai zat aditif berdasarkan informasi yang didapatkan.
Langkah 5. Mengkomunikasikan
5. Peserta didik mempresentasikan hasil pembuatan peta konsep di depan kelas
6. Guru memberikan penghargaan terhadap peserta didik yang tercepat menyelesaikan peta konsep
7. Guru memberikan penguatan dan meluruskan pokok pembahasan yang telah dipelajari

Kegiatan Penutup (10 menit)


1. Guru bersama siswa menyusun kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari.
2. Guru bertanya tentang proses pembelajaran hari ini (peserta didik mengungkapkan kesan pembelajarannya)
3. Guru memberikan nasehat (tetap bekerja sama, menghargai pendapat teman dan bertanggung jawab)
4. Guru mengajak siswa mensyukuri keragaman ciptaan Allah.
5. Guru melakukan evaluasi hasil belajar Guru menugaskan peserta didik untuk membawa satu buah makanan
dan minuman dalam kemasan untuk pertemuan berikutnya.

Pertemuan 6
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1. Peserta didik melakukan do’a sebelum belajar (meminta seorang peserta didik untuk memimpin do’a)
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik dan meminta peserta didik untuk mempersiapkan perlengkapan dan
peralatan yang diperlukan.
3. Guru mengapersepsi pengetahui peserta didik sebelumnya mengenai jenis zat adiktif.
4. Guru memotivasi peserta didik dengan melakukan tanya jawab tentang jenis zat adiktif.
5. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yaitu identifikasi zat adiktif.
6. Guru menyampaikan tujuan dan cakupan materi pembelajaran yaitu: mengidentifikasi zat adiktif berdasarkan
fungsinya.
7. Guru menyampaikan lingkup penilaian dan teknik penilaiannya.

Kegiatan Inti (50 menit)


Langkah 1. Orientasi
1. Peserta didik mengamati gambar zat adiktif dan permasalahan yang disajikan di LKPD yang telah dibagikan.
Langkah 2. Organisasi
2. Guru membagi peserta didik menjadi 6 kelompok
Langkah 3. Fasilitasi
3. Peserta didik mendiskusikan pertanyaan yang disajikan di LKPD
4. Peserta didik mendiskusikan solusi dari permasalahan yang disajikan di LKPD

Kegiatan Penutup (10 menit)


1. Guru memberikan apresiasi atas partisipasi semua peserta didik selama pembelajaran berlangsung.
2. Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan berikutnya
3. Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan peserta didik pada pertemuan berikutnya yaitu Presentasi
solusi dari permasalahan mengenai zat adiktif.

Pertemuan Ke 7
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1. Peserta didik melakukan do’a sebelum belajar (meminta seorang peserta didik untuk memimpin do’a)
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik dan meminta peserta didik untuk mempersiapkan perlengkapan dan
peralatan yang diperlukan.
3. Guru mengapersepsi pengetahui peserta didik sebelumnya mengenai jenis zat adiktif.
4. Guru memotivasi peserta didik dengan melakukan tanya jawab tentang jenis zat adiktif.
5. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yaitu penyajian solusi permasalahan mengenai zat adiktif.
6. Guru menyampaikan tujuan dan cakupan materi pembelajaran yaitu: memberikan solusi dari permasalahan
mengenai zat adiktif.
7. Guru menyampaikan lingkup penilaian dan teknik penilaiannya.

Kegiatan Inti (50 menit)


Langkah 3. Fasilitasi
1. Peserta didik berdiskusi mengenai solusi dari permasalahan yang disajikan
2. Peserta didik membuat poster mengenai zat adiktif berdasarkan permasalahan yang disajikan
Langkah 4. Presentasi
1. Peserta didik mempresentasikan poster yang sudah dibuat
2. Peserta didik memberikan tanggapan dari poster yang telah disajikan
Langkah 5. Evaluasi
1. Peserta didik dibimbing oleh guru merefleksi seluruh aktivitas pembelajaran yang dilakukan dan menyimpulkan
konsep yang telah dikonstruk oleh siswa berkaitan dengan zat aditif
2. Guru menanyakan kesulitan siswa selama pembelajaran.

Kegiatan Penutup (10 menit)


1. Guru memberikan apresiasi atas partisipasi semua peserta didik selama pembelajaran berlangsung.
2. Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan berikutnya
3. Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan peserta didik pada pertemuan berikutnya yaitu Pewarisan
Sifat.
Penilaian : Kriteria Penilaian :
1. Penilaian diskusi Criteria A : Knowing & Understanding
2. Penilaian Presentasi Criteria B : Inquiring & Designing
3. Penilaian Kinerja Criteria C : Processing Data
Criteria D : Applying the impact of Science
Criteria E : Personal Engagement
Refleksi Pembelajaran :
Sebelum :
Persiapan alat dan bahan yang diperlukan pada proyek pembuatan makanan dan minuman perlu pengecekan
Saat :
Pada 2 pertemuan guru tidak mengikuti pembelajaran di kelas, namun pemberian tugas dikarenakan ada tugas
dinas luar
Sesudah :
Pada proyek pembuatan makanan dan minuman menggunakan zat aditif, kelompok dibuat berdasarkan fungsi
dari setiap zat aditif yang akan digunakan pada pembuatan makanan dan minuman
Solusi pada pemecahanmasalah yang disajikan pada materi zat adiktif diharapkan dapat lebih bervariasi sesuai
dengan kondisi peserta didik.

Guru Mata Pelajaran Kepala SMP Tunas Unggul

Zainal Malik Firdaus, S. Pd. Rangga Gargita, S. Si.


Lampiran Modul Ajar :
A. Instrumen Penilaian
1. Penilaian Diskusi
Sedang Berkembang Sesuai Ekspektasi Melebihi Ekspektasi
(6) (7) (8)
Proses Pembagian tugas tidak Pembagian tugas jelas, partisipasi Pembagian tugas jelas,
diskusi jelas, partisipasi anggota setiap anggota kelompok kurang partisipasi setiap anggota
(keaktifan didominasi oleh satu/dua merata (didominasi oleh anggota kelompok merata dengan gaya
partisipan) anggota dengan anggota tertentu) dengan gaya bahasa bahasa yang luwes dan mudah
lain cenderung pasif. luwes dan cukup mudah dicerna. dicerna.
Hasil diskusi Hasil diskusi hanya Hasil diskusi terdokumentasi dan Hasil diskusi terdokumentasi
dipresentasikan secara dipresentasikan dengan jelas, dan dipresentasikan dengan
lisan, tanpa adanya rapih dengan bahasa yang jelas, lengkap, terstruktur, rapih
dokumentasi. mudah dipahami sesuai dengan dengan bahasa yang mudah
tema pembahasan, namun dipahami sesuai dengan tema
kurang lengkap dan terstruktur. pembahasan.

Lembar penilaian diskusi


Kelas :
Materi :
Tanggal :

No. Kelompok Nilai Proses Diskusi Nilai Hasil Diskusi


1
2
3

2. Penilaian Presentasi
Kompetensi yang Sedang Berkembang Sesuai Ekspektasi Melebihi Ekspektasi
dinilai (6) (7) (8)

Gaya berkomunikasi (6) (7) (8)


Bahasa yang digunakan Bahasa yang digunakan Bahasa yang digunakan luwes,
kaku dan tidak mudah kaku dan mudah dicerna formal dan mudah dicerna oleh
dicerna oleh peserta oleh peserta lainnya. peserta lainnya dengan Bahasa
lainnya. tubuh yang mendukung.

Kelengkapan (6) (7) (8)


informasi yang Informasi yang Informasi yang Informasi yang disampaikan
diberikan disampaikan belum disampaikan sudah sudah menjawab semua
menjawab semua menjawab semua pertanyaan dengan lengkap
pertanyaan dengan pertanyaan dengan (sesuai tujuan pembelajaran
lengkap (belum sesuai lengkap (sesuai tujuan secara utuh) serta terdapat
tujuan pembelajaran pembelajaran secara tambahan informasi
secara utuh). utuh). bermanfaat lainnya dari
sumber yang kredibel.

Tampilan Media (6) (7) (8)


Informasi yang disajikan Informasi yang disajikan Informasi yang disajikan tata
tata letaknya disajikan tata letaknya disajikan letaknya disajikan
terorganisasi, menarik, terorganisasi, menarik, terorganisasi, menarik, original,
namun tidak original. dan original. dan didukung ilustrasi yang
sesuai topik yang disajikan.
Lembar penilaian presentasi
Kelas :
Materi :
Tanggal :

No Kelompok Nilai gaya Nilai kelengkapan Nilai Tampilan Media


. berkomunikasi informasi
1
2
3

3. Penilaian Kinerja
Kriteria Penilaian Deskripsi Nilai 6 Deskripsi Nilai 7 Deskripsi Nilai 8
Mempersiapkan alat Sebagian besar alat dan Sebagian kecil alat dan Seluruh alat dan bahan
& bahan bahan tidak tersedia bahan tersedia tersedia lengkap
Kebersihan saat Tidak menjaga kebersihan Menjaga kebersihan namun Bersih dan higienis
bekerja dan kehigienisan saat bekerja tidak menjaga kehigienisan
Sebagian besar anggota Sebagian kecil anggota Seluruh anggota
Pembagian tugas
kelompok tidak bekerja kelompok tidak bekerja kelompok bekerja sama
Tidak memperhatikan nilai Rasa enak namun tidak Rasa enak dan nilai estetik
Penyajian Produk
estetik dan rasa kurang enak memperhatikan nilai estetik sangat baik

Lembar Penilaian Kinerja


Kelas :
Materi :
Tanggal :

No Kelompok Nilai kelengkapan Nilai kebersihan saat Nilai pembagian Nilai penyajian
. alat & bahan bekerja tugas produk
1
2
3

4. Penilaian MSP
Criterion A: Knowing and understanding
Achievement Level Descriptor
level
The student is able to state scientific knowledge. apply scientific knowledge and understanding
1-2 to suggest solutions to problems set in familiar situations. Interpret information to make
judgments.
The student is able to outline scientific knowledge. apply scientific knowledge and
3-4 understanding to solve problems set in familiar situations. Interpret information to make
scientifically supported judgments.
The student is able to describe scientific knowledge. apply scientific knowledge and
5-6 understanding to solve problems set in familiar situations. Analyse information to make
scientifically supported judgments.
The student is able to explain scientific knowledge. apply scientific knowledge and
7-8 understanding to solve problems and suggest solutions set in familiar situations. Analyse
and evaluate information to make scientifically supported judgments.
Criterion B: Inquiring and designing
Achievement Level Descriptor
level
The student with guidance attempts to state a problem or question to be tested by a scientific
1-2
investigation. outline the variables. Design a method, with limited success.
The student with guidance attempts to define the purpose of the investigation to be tested by a
3-4 scientific investigation. The student identifies the relevant variables, lists out some of the
materials and equipments needed and attempts to write a simple method.
The student can, with occasional support, define the purpose of the investigation to be tested
5-6 by a scientific investigation. The student identifies the relevant variables, lists out most of the
materials and equipments needed and describes a simple method.
The student can, with occasional support, define the purpose of the investigation to be tested
by a scientific investigation. The student identifies the relevant variables, lists out the materials
7-8
and equipments needed and describes a simple method. The student evaluates the method
commenting on its reliability and/or validity with guidance.

Criterion C: Processing Data


Achievement Level Descriptor
level
The student can, with guidance, attempt to collect, record, organize and present data using
1-2 appropriate units of measurement. The student, with guidance, makes an attempt to write a
conclusion.
The student can collect, record, organize and present data using appropriate units of
3-4
measurement. The student makes an attempt to write a conclusion.
The student can organize and transform appropriate data using appropriate diagrammatic or
5-6 numerical forms including mathematical calculation and visual representation(tables, graphs
and charts). The student attempts to draw a conclusion consistent with the data.
The student can organize (presents) data in a variety of ways of communication modes using
units of measurements and/or diagrams (tables, graphs chart). The student can analyze and
7-8
interpret data by identifying patterns, trends, relationships and explain conclusions that are
consistent with the evidence of data analysis.

Criterion D: Reflecting on the impacts of science


Achievement Level Descriptor
level
outline the implications of using science to solve a specific problem or issue,
1-2 interacting with a factor. apply scientific language to communicate understanding but does so
with limited success. document sources, with limited success.
describe the implications of using science and its application to solve a specific problem or
3-4 issue, interacting with a factor. sometimes apply scientific language to communicate
understanding. sometimes document sources correctly.
discuss the implications of using science and its application to solve a specific problem or issue,
5-6 interacting with a factor. usually apply scientific language to communicate understanding
clearly and precisely. usually document sources correctly.
discuss and evaluate the implications of using science and its application to solve a specific
7-8 problem or issue, interacting with a factor. consistently apply scientific language to
communicate understanding clearly and precisely. document sources completely.
Criterion E: Personal engagement
Level of Descriptor
Achievement
0 The student does not reach a standard described by any of the descriptors given below.
The student demonstrates a basic level of personal engagement with limited commitment,
1-2 integrity (sidik), enthusiasm, responsible (amanah), commitment independence, appreciation,
(fatanah) and problem solver (tablig).
The student demonstrates a satisfactory level of personal engagement with some discipline
3-4
(sidik), enthusiasm (amanah), commitment (fatanah) and problem solver (tablig).
The student demonstrates a high level of personal engagement and regularly shows discipline
5-6
(sidik), enthusiasm (amanah), commitment (fatanah) and problem solver (tablig).
Siswa selalu disiplin, tepat waktu, jujur The student demonstrates a very high level of personal
7-8 engagement and always shows discipline (sidik), enthusiasm (amanah), commitment (fatanah)
and problem solver (tablig).

B. Lembar Kerja Siswa

Lembar Kerja Peserta Didik


Kelas 8 Semester 1
SMP Tunas Unggul
Pengelompokkan Zat Aditif Pada Makanan

Nama :
Kelas :

A. Tujuan
Mengelompokkan zat aditif yang terkandung dalam produk makanan dan minuman

B. Alat dan Bahan


Produk makanan dan produk minuman

C. Petunjuk Pengisian
1. Amati komposisi pada setiap kemasan makanan dan minuman
2. Isi tabel di bawah sesuai dengan pengelompokkan zat aditif (Fungsi dan Jenis)

Isilah tabel dibawah ini !


Merk Makanan :
Jenis Zat Aditif
No. Nama Zat Aditif Fungsi Zat Aditif
(Alami/Buatan)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Merk Minuman :
Jenis Zat Aditif
No. Nama Zat Aditif Fungsi Zat Aditif
(Alami/Buatan)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD 1)


Mata Pelajaran IPA Kelas 8
SMP Tunas Unggul

Nama Anggota Kelompok :


1.
2.
3.
4.

A. Judul : Zat Adiktif


B. Materi :
Zat adiktif dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu (1) zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika, (2) zat
adiktif narkotika, dan (3) zat adiktif psikotropika. Contoh zat adiktif kelompok kesatu yang ada pada bahan,
antaralain teh, kopi, rokok, minuman beralkohol, inhalan (lem, aerosol, pengharum ruangan, dan gas), obat
bius, dan lain-lain. Contoh zat adiktif kelompok dua antara lain candu, heroin, kokain, morfin, lisesic acid
diethylamid, dan ganja. Contoh zat adiktif kelompok ketiga antara lain ekstasi, sabu-sabu, diazepam, dan LSD
(Lysergic Acid Diethylaimide).
C. Studi Kasus
Narkotika dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis. Penyalahgunaan narkotika tidak
mengenal usia, penyalahgunaan narkotika banyak yang berusia muda serta produktif (ABG), dan masih duduk
di bangku sekolah, tetapi di kalangan dewasa sampai orang tua pun ada. Faktor penyebab penyalahgunaan
narkotika yaitu seperti kepribadian, kecemasan dan depresi.
Kebanyakan penyalahgunaan narkotika dimulai atau terdapat pada masa remaja, sebab remaja yang sedang
mengalami perubahan biologik, psikologik maupun sosial yang pesat merupakan individu yang rentan untuk
menyalahgunakan obat-obat terlarang ini. Lalu untuk menghindari penyalahgunaan narkotika salah satu yang
harus kita ketahui adalah dengan mengetahui pengaruhnya terhadap kesehatan seperti yang dapat dilakukan
pada langkah berikut ini!
D. Langkah Kerja:
1. Buatlah kelompok yang terdiri 4 orang
2. Diskusikan bahan diskusi yang telah dibagikan bersama kelompok masing-masing
3. Kelompokkan gambar-gambar tersebut ke dalam tabel yang telah disediakan.
4. Setelah dikelompokkan dalam tabel, isilah tabel tersebut dan tuliskan 3 pengaruh zat adiktif tersebut bagi
kesehatan.
5. Presentasikan hasil diskusi masing-masing kelompok di depan kelas.
6. Setelah mengerjakan LKPD 1, pada pertemuan berikutnya, buatlah poster tentang masalah
penyalahgunaan narkoba pada karton yang telah disediakan.

Bahan Diskusi:
Keterangan:
1. Non-narkotika dan psikotropika
2. Narkotika
3. Psikotropika

Nama Bahan yang Zat Adiktif


Pengaruh Zat Adiktif Bagi Kesehatan
Mengandung Zat Adiktif 1 2 3
1.

2.

3.

Bahan Diskusi:
Keterangan:
1. Non-narkotika dan psikotropika
2. Narkotika
3. Psikotropika

Nama Bahan yang Zat Adiktif


Pengaruh Zat Adiktif Bagi Kesehatan
Mengandung Zat Adiktif 1 2 3
1.

2.

3.

Bahan Diskusi:
Keterangan:
1. Non-narkotika dan psikotropika
2. Narkotika
3. Psikotropika

Nama Bahan yang Zat Adiktif


Pengaruh Zat Adiktif Bagi Kesehatan
Mengandung Zat Adiktif 1 2 3
1.

2.

3.

Bahan Diskusi:
Keterangan:
1. Non-narkotika dan psikotropika
2. Narkotika
3. Psikotropika

Nama Bahan yang Zat Adiktif


Pengaruh Zat Adiktif Bagi Kesehatan
Mengandung Zat Adiktif 1 2 3
1.

2.
3.

C. Bahan Bacaan
Zat Aditif dan Zat Adiktif

1. Zat Aditif
Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama proses produksi, pengemasan atau
penyimpanan untuk maksud tertentu. Penambahan zat aditif dalam makanan berdasarkan pertimbangan agar
mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan bertujuan untuk mempertahankan nilai gizi yang mungkin
rusak atau hilang selama proses pengolahan.

Pada awalnya zat-zat aditif tersebut berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan yang selanjutnya disebut zat
aditif alami. Umumnya zat aditif alami tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan kesehatan
manusia. Akan tetapi, jumlah penduduk bumi yang makin bertambah menuntut jumlah makanan yang lebih
besar sehingga zat aditif alami tidak mencukupi lagi. Oleh karena itu, industri makanan memproduksi makanan
yang memakai zat aditif buatan (sintesis). Bahan baku pembuatannya adalah dari zat-zat kimia yang kemudian
direaksikan.
a. Zat aditif secara umum dibagi menjadi dua yaitu :
1) Zat aditif alami : zat-zat aditif berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan, umumnya tidak menimbulkan efek
samping yang membahayakan kesehatan manusia.
2) Zat aditif buatan (sintetik) : zat-zat aditif berasal dari zat-zat kimia yang kemudian direaksikan, jika
berlebihan dapat menimbulkan beberapa efek samping misalnya: gatal-gatal dan kanker.
b. Zat aditif berdasarkan fungsinya dapat dikelompokkan menjadi 4 yaitu :
1) Pewarna
Bahan pewarna adalah zat aditif yang ditambahkan untuk meningkatkan warna pada makanan atau
minuman. Bahan pewarna dicampurkan untuk memberi warna pada makanan, meningkatkan daya tarik
visual pangan, merangsang indera penglihatan, menyeragamkan dan menstabilkan warna, dan
menutupi atau mengatasi perubahan warna. Ada 2 jenis bahan pewarna pada makanan yaitu alami dan
sintetis (buatan).
a) Pewarna alami
Pewarna alami adalah pewarna yang dapat diperoleh dari alam, baik dari tumbuhan dan hewan.
kunyit (warna kuning), daun suji dan daun pandan (warna hijau), warna telang (warna biru
keunguan), gula kelapa (warna merah kecoklatan), cabe dan bunga belimbing sayur (warna merah).
Pewarna alami ini sangat aman bagi kesehatan manusia. Pewarna alami mempunyai keunggulan,
yaitu umumnya lebih sehat untuk dikonsumsi daripada pewarna buatan. Namun, pewarna makanan
alami memiliki beberapa kelemahan, yaitu cenderung memberikan rasa dan aroma khas yang tidak
diinginkan, warnanya mudah rusak karena pemanasan, warnanya kurang kuat (pucat), dan macam
warnanya terbatas.

b) Pewarna buatan
Pewarna buatan atau sintetis yang terbuat dari bahan kimia. Bahan pewarna buatan dipilih karena
memiliki beberapa keunggulan dibanding pewarna alami, yaitu harganya murah, praktis dalam
penggunaan, warnanya lebih kuat, macam warnanya lebih banyak, dan warnanya tidak rusak karena
pemanasan.
Penggunaan bahan pewarna buatan untuk makanan harus melalui pengujian yang ketat untuk
kesehatan konsumen. Contoh bahan pewarna buatan seperti tartrazin untuk warna kuning, bliliant
blue untuk warna biru, alura red untuk warna merah. Meski aman dalam takaran tertentu, namun
sebaiknya tidak dikonsumsi dalam jumlah yang banyak dan terus menerus. Bahan pewarna buatan
lainnya seperti amarant (pewarna merah), tartrazine (pewarna kuning), erythrosine (pewarna
merah), fast green FCF (pewarna hijau), sunset yellow (pewarna kuning), dan brilliant blue (pewarna
biru).
Gambar Contoh Pewarna Buatan

2) Pemanis
Pemanis merupakan senyawa kimia yang sering ditambahkan dan digunakan untuk keperluan produk
olahan pangan, industri serta minuman dan makanan kesehatan. Pemanis dapat dibedakan menjadi dua
yaitu pemanis alami dan buatan.
Pemanis alami merupakan bahan pemberi rasa manis yang diperoleh dari bahanbahan nabati maupun
hewani. Pemanis alami yang umum dipakai adalah gula pasir, gula tebu atau gula pasir, gula merah,
madu, dan kulit kayu.
a) Gula tebu atau gula pasir mengandung zat pemanis fruktosa yang merupakan salah satu jenis
glukosa. Gula tebu atau gula pasir yang diperoleh dari tanaman tebu merupakan pemanis yang
paling banyak digunakan. Selain memberi rasa manis, gula dan tebu juga bersifat mengawetkan
bahan makanan.
b) Gula merah merupakan pemanis dengan warna coklat. Gula merah merupakan pemanis kedua yang
banyak digunakan setelah gula pasir. Kebanyakan gula jenis ini digunakan untuk makanan
tradisional, misalnya pada bubur, dodol, kue apem, dan gulali.
c) Madu merupakan pemanis alami yang dihasilkan oleh lebah madu. Selain sebagai pemanis, madu
juga banyak digunakan sebagai obat.
d) Kulit kayu manis merupakan kulit kayu yang berfungsi sebagai pemanis. Selain itu kayu manis juga
berfungsi sebagai pengawet.

.Gambar Contoh Pemanis Alami

Sedangkan Pemanis buatan adalah senyawa hasil sintetis laboratorium yang merupakan bahan
tambahan makanan yang dapat menyebabkan rasa manis pada makanan. Pemanis buatan ini antara lain
aspartam, sakarin, kalium asesulfam dan siklamat.
a) Aspartam

Aspartam mempunyai nama kimia aspartil fenilalanin metil ester, merupakan pemanis yang
digunakan dalam produk-produk minuman ringan. Aspartam merupakan pemanis yang berkalori
sedang. Tingkat kemanisan dari aspartam 200 kali lebih manis daripada gula pasir. Aspartam dapat
terhidrolisis atau bereaksi dengan air dan kehilangan rasa manis, sehingga lebih cocok digunakan
untuk pemanis yang berkadar air rendah.
b) Sakarin
Sakarin adalah pemanis buatan yang tidak berkalori. Sakarin dibuat dari garam natrium. Asam sakarin
berbentuk bubuk kristal putih, tidak berbau dan sangat manis. Sakarin mempunyai tingkat
kemanisan 200-500 kali dari rasa manis sukrosa (gula pasir). Sakarin dan aspartam sering digunakan
di industri minuman kaleng atau kemasan. Keunggulan sakarin, yaitu tidak bereaksi dengan bahan
makanan, sehingga makanan yang ditambah dengan sakarin tidak mengalami kerusakan dan
harganya murah. Kelemahan sakarin adalah mudah rusak bila dipanaskan sehingga mengurangi
tingkat kemanisannya. Selain itu, sakarin kerap kali menimbulkan rasa pahit. Penggunaan sakarin
yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan tubuh manusia, misalnya menimbulkan kanker.
c) Kalium Asesulfam
Kalium Asesulfam memiliki tingkat kemanisan sekitar 200 kali dari kemanisan gula pasir. Kelebihan
kalium Asesulfam adalah mempunyai sifat stabil pada pemanasan dan tidak mengandung kalori.
d) Siklamat
Siklamat terdapat dalam bentuk kalsium dan natrium siklamat dengan tingkat kemanisan yang
dihasilkan kurang lebih 30 kali lebih manis daripada gula pasir. Makanan dan minuman yang sering
dijumpai mengandung siklamat antara lain: es krim, es puter, selai, saus, es lilin, dan berbagai
minuman fermentasi. Beberapa negara melarang penggunaan siklamat karena diperkirakan
mempunyai efek karsinogen. Batas maksimum penggunaan siklamat adalah 500 – 3.000 mg per kg
bahan makanan.

Tabel Perbedaan Pemanis alami dan Pemanis buatan

3) Pengawet
Pengawetan bahan makanan dapat dilakukan secara fisik, kimia, dan biologi. Pengawetan bahan
makanan secara fisik dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu pemanasan, pendinginan,
pembekuan, pengasapan, pengalengan, pengeringan, dan penyinaran. Pengawetan secara biologis
dapat dilakukan dengan fermentasi atau peragian, dan penambahan enzim, misalnya enzim papain dan
enzim bromelin. Pengawetan secara kimia dapat dilakukan dengan penambahan bahan pengawet yang
diizinkan. Bahan makanan yang ditambahkan dengan pengawet alami dan buatan pada gambar berikut.

Gambar (a) Pengawet Alami Bolu Berjamur, (b) Pengawet Buatan Roti Tawar tidak berjamur

4) Penyedap makanan

Penyedap makanan adalah bahan tambahan makanan yang tidak menambah nilai gizi. Penyedap
makanan sebagai penguat rasa protein, penurun rasa amis pada ikan, dan penguat aroma buah-buahan.
Berikut diuraikan beberapa contoh penyedap makanan.
a) Penyedap rasa
Penyedap rasa atau penegas rasa adalah zat yang dapat meningkatkan cita rasa makanan. Penyedap
berfungsi menambah rasa nikmat dan menekan rasa yang tidak diinginkan dari suatu bahan makanan.
Penyedap rasa ada yang diperoleh dari bahan alami maupun sintetis. Penyedap rasa alami berasal dari
rempah-rempah, misalnya: bawang putih, bawang bombay, pala, merica, ketumbar, serai, daun salam,
daun pandan, dan lain-lain. Penyedap sintetik pada dasarnya merupakan tiruan dari yang terdapat di
alam, tetapi karena kebutuhannya jauh melebihi dari yang tersedia maka sejauh mungkin dibuatlah
tiruannya.
Penyedap sintetik yang sangat populer di masyarakat adala vetsin atau MSG (mononatrium glutamat).
Di pasaran, senyawa tersebut dikenal dengan beragam merek dagang, misalnya Ajinomoto, Miwon,
Sasa, Royco, Maggi, dan lain sebagainya. MSG merupakan garam natrium dari asam glutamat yang
secara alami terdapat dalam protein nabati maupun hewani. Daging, susu, ikan, dan kacang-kacangan
mengandung sekitar 20% asam glutamate, oleh karena itu tidak mengherankan bila kita mengkonsumsi
makanan yang mengandung asam glutamat akan terasa lezat dan gurih meski tanpa bumbu-bumbu
lain.
Keunikan dari MSG adalah bahwa meskipun tidak mempunyai cita rasa, tetapi dapat membangkitkan
cita rasa komponen-komponen lain yang terkandung dalam bahan makanan. Sifat yang semacam itu
disebut dengan taste enhancer (penegas rasa). Meskipun MSG dikonsumsi oleh semua orang. MSG
mempunyai pengaruh atau efek buruk yaitu menimbulkan gangguan kesehatan. Dampak dari
penggunaan zat aditif buatan baik jangka pendek maupun jangka panjang adalah pusing, mual sampai
muntah, tumor dan kanker.

Zat aditif makanan ditambahkan dan dicampurkan pada waktu pengolahan makanan untuk memperbaiki tampilan
makanan, meningkatkan cita rasa, memperkaya kandungan gizi, menjaga makanan agar tidak cepat busuk, dan lain.
Bahan yang tergolong ke dalam zat aditif makanan harus dapat:
a. Memperbaiki kualitas atau gizi makanan.
b. Membuat makanan tampak lebih menarik.
c. Meningkatkan cita rasa makanan
d. Membuat makanan menjadi lebih tahan lama atau tidak cepat basi atau busuk.
Zat-zat aditif tidak hanya zat-zat yang secara sengaja ditambahkan pada saat proses pengolahan makanan
berlangsung, tetapi juga termasuk zat-zat yang masuk tanpa sengaja dan bercampur dengan makanan. Masuknya
zat-zat aditif ini mungkin terjadi saat pengolahan, pengemasan, atau sudah terbawa oleh bahanbahan kimia yang
dipakai. Zat aditif makanan dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu:
a. Zat aditif yang berasal dari sumber alami, seperti lesitin dan asam sitrat;
b. Zat aditif sintetik dari bahan kimia yang memiliki sifat serupa dengan bahan alami yang sejenis, baik susunan
kimia maupun sifat/fungsinya, seperti amil asetat dan asam askorbat.

2. Zat Adiktif
Zat adiktif adalah suatu zat atau bahan-bahan aktif yang apabila dikonsumsi oleh organisme hidup dapat
menyebabkan kerja biologi serta menimbulkan kebergantungan atau adiksi yang sulit di hentikan dan berefek
ingin menggunakannya seacara terus menerus yang jika dihentikan dapat memberi efek lelah luar biasa atau
rasa sakit luar biasa bagi penggunanya.
Zat adiktif dibagi menjadi tiga macam, yaitu zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika, zat adiktif narkotika,
dan zat adiktif psikotropika. Dampak penggunaan zat adiktif dalam jangka pendek bagi kesehatan di
antaranya dapat menyebabkan rasa nyaman, ketegangan berkurang, menghilangkan rasa nyeri, timbul rasa
cemas dan gembira, jantung berdebar, halusinasi, dan sebagainya. Sedangkan penggunaan jangka panjang
dapat menyebabkan ketergantungan, daya pikir berkurang, daya tahan tubuh menurun, kerusakan sistem
saraf, anemia, penyakit jantung, gangguan jiwa dan kematian.
a. Bahan Adiktif bukan Narkotika dan Psikotropika
Bahan yang termasuk bahan adiktif bukan narkotika dan psikotropika misalnya adalah theine, kafein dan
nikotin. Theine ada pada produk teh, kafein pada kopi, dan nikotin ada pada rokok.
1) Kafein dalam teh
Teh termasuk ke dalam kelompok bahan yang mengandung zat adiktif karena mengandung theine
dan kafein. Itulah sebabnya sebagian dari kamu menjadi terbiasa mengonsumsi teh setiap hari. Teh
aman dan baik untuk dikonsumsi dalam jumlah tidak berlebihan. Teh juga mengandung kafein,
teofilin, dan teobromin dalam jumlah sedikit.
Gambar Es teh
2) Kafein dalam Kopi
Kopi adalah minuman yang terbuat dari biji kopi yang telah disangrai dan dihancurkan menjadi bubuk
kopi. Kopi memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi dari teh. Umumnya kopi dikonsumsi orang
dengan tujuan agar mereka tidak mengantuk. Kopi dapat membuat orang tidak mengantuk karena
kafein dalam kopi dapat meningkatkan respons kewaspadaan pada otak. Meskipun bahan adiktif
dalam kopi tidak dianjurkan untuk dikonsumsi secara berlebihan, tetapi kopi memiliki manfaat pada
beberapa terapi kesehatan. Kopi dapat mencegah penyakit Parkinson, kanker usus, kanker lambung,
dan kanker paru-paru. Dalam beberapa kejadian, kopi dapat menjadi obat untuk sakit kepala, tekanan
darah rendah, dan obesitas.

Gambar Kopi
3) Nikotin
Rokok dibuat dari daun tembakau melalui proses tertentu dan telah dicampur dengan bunga cengkeh
serta berbagai macam bahan aroma. Rokok mengandung nikotin dan tar. Nikotin dapat menyebabkan
orang menjadi berkeinginan untuk mengulang dan terus-menerus merokok. Merokok berdampak
merugikan organ-organ tubuh, baik organ luar maupun dalam. Pengaruh rokok pada organ luar kita
dapat berupa perubahan warna gigi dan kulit, sedangkan pengaruh pada organ dalam dapat memicu
adanya kanker paru-paru.

Gambar Rokok mengandung Tar dan Nikotin


b. Bahan Adiktif Narkotika
Menurut defenisi hukum (berdasarkan Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika),
narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi
sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam
golongan-golongan tertentu.

Gambar 2.8 Opium


c. Bahan Adiktif Psikotropika
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997, Psikotropika merupakan bahan atau
zat alamiah maupun buatan yang bukan tergolong narkotika yang berkhasiat psikoaktif pada susunan saraf
pusat.
Psikoaktif adalah memiliki sifat memengaruhi pada saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas mental dan perilaku seseorang. Zat psikotropika dapat menurunkan aktivitas otak atau
merangsang susunan saraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai halusinasi, ilusi, gangguan
cara berpikir, perubahan alam perasaan. Pemakaian zat psikotropika yang berlebihan dapat menyebabkan
kematian, contoh psikotropika antara lain ekstasi, sabu-sabu, diazepam.

(a) (b)
Gambar (a) Psikotropika dalam kapsul, (b) Psikotropika dalam pil

Anda mungkin juga menyukai