Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Logam merupakan material yang memiliki peran penting dalam kehidupan
manusia dan hampir semua kebutuhan manusia tidak jauh dari unsur logam. Logam
juga seing digunakan di berbagai industri seperti infrastruktur, transport, dan lain-
lain. Dalam pembuatan produk logam di industri, dibuat dengan detail agar dapat
mencapai standar yang diinginkan dalam pengaplikasiannya. Seiring waktu, produk
logam dalam penggunaanya akan terus mengalami kerusakan yang dapat
dipengaruhi dari lingkungan sekitarnya hingga dapat menyebabkan kualitas logam
menurun baik sifat mekanik maupun fisik. Penurunan kualitas produk logam
tersebut dapat berdampak pada kinerja produk logam atau peralatan yang terbuat
dari logam, bahkan penurunan kualitas produk logam juga dapat merugikan
ataupun membahayakan keselamatan manusia. Perusakan atau degradasi suatu
logam yang diakibatkan reaksi kimia dan lingkungan sekitarnya disebut dengan
korosi.
Dari peristiwa korosi, timbulah upaya-upaya untuk mengendalikan korosi
tersebut yaitu salah satu upaya dengan cara dilakukan pelapisan logam. Pelapisan
logam dilakukan untuk melindungi permukaan logam dari lingkungan sekitar agar
pertukaran ion antara permukaan logam dengan lingkungannya dapat dikendalikan.
Pelapisan logam dapat dilakukan berupa lapisan seng, perak, nikel tembaga, atau
pun logam lainnya yang memiliki kestabilan elektron yang lebih tinggi. Pelapisan
logam dapat menggunakan logam pelapis berupa tembaga karena sifatnya yang
menghantarkan arus listrik dan panas yang baik. Oleh karena itu, sebagai
mahasiswa metalurgi harus memahami cara-cara pengendalian korosi dengan salah
satu caranya yaitu pelapisan tembaga.

1.2 Tujuan Percobaan


Tujuan percobaan pelapisan tembaga adalah mempelajari salah satu proses
pelapisan bahan dengan metode pelapisan tembaga, serta menganalisa pengaruh
2

variasi konsentrasi larutan elektrolit, tegangan, waktu, dan potensial elektroda pada
masing-masing pelat yang digunakan terhadap massa.

1.3 Batasan Masalah


Batasan masalah yang terjadi pada percobaan kali ini adalah ditemukannya
dua jenis variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebasnya
adalah konsentrasi larutan elektrolit yang digunakan, tegangan, waktu, dan jenis
kedua elektroda. Variabel terikatnya adalah massa awal adan akhir dari kedua
elektroda sehingga didapatkan selisih massanya dan kuat arus yang dihasilkan
selama proses pelapisan tembaga.

1.4 Sistematika Penulisan


Dalam sistematika penulisan laporan praktikum ini, penulis menggunakan
sistematika penulisan laporan yang sebelumnya sudah ditentukan oleh asisten
praktikum korosi dan proteksi terdiri dari lima bab. Bab I membahas pendahuluan,
yang terdiri dari latar belakang penulis melakukan percobaan, tujuan percobaan,
dan batasan masalah yang harus dibahas dalam laporan, serta sistematika penulisan.
Bab II menjelaskan tinjauan pustaka yang berisi teori-teori yang terkait dengan
percobaan yang dilakukan. Bab III menerangkan metode percobaan yang dilakukan
oleh penulis berupa diagram alir percobaan, kemudian alat dan bahan yang
digunakan oleh penulis dalam melakukan percobaan, serta prosedur percobaan
yang dilakukan oleh penulis selama praktikum. Bab IV yaitu hasil dan pembahasan,
yang membahas tentang data hasil yang didapatkan selama percobaan dan
pembahasan berdasarkan tinjauan pustaka terhadap data percobaaan. Bab V adalah
kesimpulan dan saran, yang mana kesimpulan berisikan data hasil percobaan dan
pembahasan singkat mengenai data tersebut, serta saran berisikan usulan variasi
yang dapat dilakukan untuk praktikum selanjutnya dan saran-saran lainnya untuk
mendapatkan hasil yang lebih maksimal pada percobaan selanjutnya. Sebagai
kajian tambahan, di akhir laporan terdapat lampiran yang memuat perhitungan
percobaan, jawaban pertanyaan dan tugas khusus, serta gambar-gambar alat dan
bahan selama praktikum hingga terakhir yaitu blangko percobaan.

Anda mungkin juga menyukai