Logam merupakan material yang memiliki peran penting dalam kehidupan manusia dan hampir semua kebutuhan manusia tidak jauh dari unsur logam. Logam juga seing digunakan di berbagai industri seperti infrastruktur, transport, dan lain- lain. Dalam pembuatan produk logam di industri, dibuat dengan detail agar dapat mencapai standar yang diinginkan dalam pengaplikasiannya. Seiring waktu, produk logam dalam penggunaanya akan terus mengalami kerusakan yang dapat dipengaruhi dari lingkungan sekitarnya hingga dapat menyebabkan kualitas logam menurun baik sifat mekanik maupun fisik. Penurunan kualitas produk logam tersebut dapat berdampak pada kinerja produk logam atau peralatan yang terbuat dari logam, bahkan penurunan kualitas produk logam juga dapat merugikan ataupun membahayakan keselamatan manusia. Perusakan atau degradasi suatu logam yang diakibatkan reaksi kimia dan lingkungan sekitarnya disebut dengan korosi. Dari peristiwa korosi, timbulah upaya-upaya untuk mengendalikan korosi tersebut yaitu salah satu upaya dengan cara dilakukan pelapisan logam. Pelapisan logam dilakukan untuk melindungi permukaan logam dari lingkungan sekitar agar pertukaran ion antara permukaan logam dengan lingkungannya dapat dikendalikan. Pelapisan logam dapat dilakukan berupa lapisan seng, perak, nikel tembaga, atau pun logam lainnya yang memiliki kestabilan elektron yang lebih tinggi. Pelapisan logam dapat menggunakan logam pelapis berupa tembaga karena sifatnya yang menghantarkan arus listrik dan panas yang baik. Oleh karena itu, sebagai mahasiswa metalurgi harus memahami cara-cara pengendalian korosi dengan salah satu caranya yaitu pelapisan tembaga.
1.2 Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan pelapisan tembaga adalah mempelajari salah satu proses pelapisan bahan dengan metode pelapisan tembaga, serta menganalisa pengaruh 2
variasi konsentrasi larutan elektrolit, tegangan, waktu, dan potensial elektroda pada masing-masing pelat yang digunakan terhadap massa.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah yang terjadi pada percobaan kali ini adalah ditemukannya dua jenis variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebasnya adalah konsentrasi larutan elektrolit yang digunakan, tegangan, waktu, dan jenis kedua elektroda. Variabel terikatnya adalah massa awal adan akhir dari kedua elektroda sehingga didapatkan selisih massanya dan kuat arus yang dihasilkan selama proses pelapisan tembaga.
1.4 Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan laporan praktikum ini, penulis menggunakan sistematika penulisan laporan yang sebelumnya sudah ditentukan oleh asisten praktikum korosi dan proteksi terdiri dari lima bab. Bab I membahas pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang penulis melakukan percobaan, tujuan percobaan, dan batasan masalah yang harus dibahas dalam laporan, serta sistematika penulisan. Bab II menjelaskan tinjauan pustaka yang berisi teori-teori yang terkait dengan percobaan yang dilakukan. Bab III menerangkan metode percobaan yang dilakukan oleh penulis berupa diagram alir percobaan, kemudian alat dan bahan yang digunakan oleh penulis dalam melakukan percobaan, serta prosedur percobaan yang dilakukan oleh penulis selama praktikum. Bab IV yaitu hasil dan pembahasan, yang membahas tentang data hasil yang didapatkan selama percobaan dan pembahasan berdasarkan tinjauan pustaka terhadap data percobaaan. Bab V adalah kesimpulan dan saran, yang mana kesimpulan berisikan data hasil percobaan dan pembahasan singkat mengenai data tersebut, serta saran berisikan usulan variasi yang dapat dilakukan untuk praktikum selanjutnya dan saran-saran lainnya untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal pada percobaan selanjutnya. Sebagai kajian tambahan, di akhir laporan terdapat lampiran yang memuat perhitungan percobaan, jawaban pertanyaan dan tugas khusus, serta gambar-gambar alat dan bahan selama praktikum hingga terakhir yaitu blangko percobaan.