Anda di halaman 1dari 4

REVIEW JURNAL

PENGARUH ASUHAN KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE


TERHADAP KEJADIAN DEPRESI POST PARTUM DI SURAK
ARTA
Journal of Health Research, Vol 6 No 1. Maret 2023 (21 - 27)
Sri Anggarini Parwatiningsih 1*, Anis Laela Megasari 2, Rizka Adela Fatsena
3, Cahyaning Setyo Hutomo 4, M. Nur Dewi Kartikasari5 1, 2, 3, 4, 5
Program Studi D III Kebidanan Sekolah Vokasi UNS 1
anggarini@staff.uns.ac.id

Disusun oleh :

AMELIA SUCI WADIDA


L0450462205904

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


POLITEKNIK BHAKTI ASIH PURWAKARTA
TAHUN 2023

Abstrak Jurnal yang berjudul “Pengaruh Asuhan Kebidanan Continuity Of Care Terh
adap Kejadian Depresi Post Partum Di Surakarta” ini berisi tentang Depresi
postpartum merupakan sebuah permasalahan kesehatan serius. Masalah kesehat
an mental pada ibu postpartum yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari se
mua pihak. dan intervensi yang membahas Continuity of care (COC) dan menye
luruh merupakan isu yang sangat penting bagi perempuan karena memberikan k
ontribusi rasa aman dan nyaman bagi mereka selama masa kehamilan, persalina
n, nifas, neonatus, dan keluarga berencana.
Abstrak yang disajikan penulis menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa ing
gris (Bahasa Internasional). Secara keseluruhan isi dari abstrak ini langsung me
nuju ke topik pembahasan yang dibahas dalam jurnal ini, yang menurut saya pe
mbaca menjadi mudah memahami jurnal ini.
Pengantar Didalam paragraf pertama penulis menjelaskan bahwa Depresi postpartum meru
pakan sebuah permasalahan kesehatan serius. Hasil penelitian membuktikan ba
hwa 25% ibu yang baru pertama melahirkan mengalami depresi pasca melahirk
an. Sekitar seperempat perempuan mengalami depresi yang cukup berat sampai
8 bulan pascapartum (Reeder et al, 2014). Center of diseases control menunjukk
an prevalensi depresi postpartum dari 27 negara sebesar 11,5% pada tahun 2004
– 2012 (Rockhil et al, 2017). Asia tenggara memiliki prevalensi yang cukup ting
gi dan bervariasi sebesar 3,5% sampai dengan 63,3% (Yusuf et al, 2015). Sedan
gkan di negara berkembang sendiri, prevalensi depresi postpartum sebesar 1,9%
sampai dengan 82,1% dan berbeda dengan prevalensi yag ada di negara maju ya
itu sebesar 5,2% sampai dengan 74% (Tikmani et al, 2016).
Paragraf selanjutnya penulis menjelaskan bahwa Menurut Muchanga et al, 2017
Depresi postpartum dapat terjadi mulai dari setelah melahirkan sampai satu bula
n sesudahnya, bahkan sampai satu tahun. Insiden depresi meningkat secara signi
fikan selama tiga bulan pertama setelah ibu melahirkan, dan kejadian depresi ak
an meningkat tiga kali lipat lebih tinggi pada lima minggu setelah melahirkan.
Paragraf selanjutnya, menjelaskan bahwa Kondisi kesehatan yang tidak terpanta
u dapat menyebabkan timbulnya masalah-masalah dalam kesehatan baru pada i
bu dan anak. Pandemi Covid-19 ini mempengaruhi pelaksanaan dan pelayanan
kesehatan ibu dan anak (KIA) yang kurang optimal sehinggal hal ini dapat meni
ngkatkan angka kematian ibu (AKI)a dan angka kematian bayi (AKB) di Indon
esia (UNICEF, 2020).
Paragraf selanjutnya, penulis menjelaskan bahwa Peningkatan pelayanan keseha
tan ibu dan anak guna mengurangi AKI dan AKB baik dimasa normal atau di pa
ndemik Covid-19 salah satu diantaranya melalui pemberian asuhan yang berkel
anjutan atau Continuity of care. COC (Continuity of care) mendampingi ibu mu
lai dari masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir sampai pelayanan kel
uarga berencana atau KB (Ningsih, 2017).
Paragraf terakhir penulis menjelaskan meskipun Kebanyakan ibu yang mengala
mi depresi menemui kendala dalam mencari pengobatan, seperti tidak menemuk
an tempat yang sesuai atau tidak dapat mengakses perawatan, dan diperparah de
ngan adanya pandemi COVID-19. Continuity of care (COC) dan menyeluruh m
erupakan isu yang sangat penting bagi perempuan karena memberikan kontribu
si rasa aman dan nyaman bagi mereka selama masa kehamilan, persalinan, nifa
s, neonatus, dan keluarga berencana.
Pembahasan Pada bagian pembahasan, penulis membagi sub pokok bahasan menjadi beberap
a bagian, yaitu :
Metodelogi :
1. Jenis penelitian ini akan menggunakan metode kuantitatif dengan desain pen
elitian one group pre and postest design.
2. Populasi pada penelitian ini menggunakan populasi infinit dengan sampel ya
ng dipilih harus memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.
3. Adapun kriteria inklusinya yaitu ibu dengan Berat lahir anak 2500- 4000 gra
m, mampu membaca dan menulis,bersedia ikut dalam penelitian. Kriteria ek
sklusi yaitu memiliki riwayat depresi dangangguan jiwa, ibu dalam pengobat
an terkait depresi dan gangguan mental.
4. Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel bebas yaitu asuhan kebidanan
Continuity of Care (CoC) dan variabel terikat yaitu kejadian post partum.
5. Intervensi dalam penelitian ini dengan memberikan pendampingan pada ibu
sejak kehamilan trimester 3 sampai dengan masa nifas. Pada kunjungan nifa
s akan dilakukan skrining kejadian depresi postpartum.
6. Penelitian akan dilakukan di Puskesmas Wilayah Surakarta pada periode bul
an Mei-Juli 2022.
7. Instrumen yang akandigunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner
Edinburgh Postpartum Depression Scale (EPDS) yang terdiri dari 10 pertany
aan dengan 4 pilihan jawaban dari masing-masing pertanyaan dengan skor m
aksimal 30. Semakin tinggi skor yang didapat menyatakan bahwa semakin b
erat gangguan depresi yang dialami oleh ibu.
8. Analisis data menggunakan Uji T berpasangan (paired t-test).
9. Data hasil penelitian kemudian dianalisis menggunakan analisis bivariat.

Dalam sub pokok bahasan diatas penulis menjelaskan dengan sangat rinci bagai
mana penelitian tersebut dilaksanakan. Pembahasan yang dilakukan oleh penuli
s mudah dipahami maksud dan tujuannya oleh pembaca.
Kesimpulan Pada bagian kesimpulan, penulis membuktikan dan menjelaskan bahwa Asuhan
Continuity of Care (CoC) di Puskesmas Wilayah Surakarta merupakan asuhan k
ebidanan yang dilakukan sejak ibu hamil memasuki trimester ketiga dilanjutkan
pendampingan saat persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana.
Hasil penerapan CoC memiliki pengaruh yang bermakna terhadap kejadian post
partum blues yang terjadi pada ibu, namun hal ini tidak sesuai dengan penlitian
Bustami dkk (2019) yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh Continuity Of
Care (CoC) terhadap kecenderungan depresi post partum.
Kekuatan pen 1. Bahasa yang digunakan oleh penulis mudah dipahami maksud dan tujuannya
elitian
oleh pembaca. Analisis rinci dan mudah dipahami.
2. Penulis detail dalam memberikan hasil yang didapat dalam melakukan penel
itiannya.
Kelemahan p 1. Teori dan model analisis yang digunakan kurang tepat.
enelitian
2. Penulis kurang lengkap dalam menyimpulkan keseluruhan isi dari jurnal ini.

Anda mungkin juga menyukai