Anda di halaman 1dari 5

“Etika dan Kompetensi Informatika”

“Kode Etik dan Profesionalisme”

Dosen pengampu : Henny Endah Wahanani, S.T, M. Kom

Disusun Oleh :

Nama : Dzulfikar Al Ghozali


NPM : 21081010160
Kelas : D081

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

2021
Pengertian Profesionalisme

Profesionalisme merupakan komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan


kemampuannya secara terus menerus. “Profesionalisme” adalah sebutan yang mengacu kepada
sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa
mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya. Jika profesi diartikan sebagai
pekerjaan dan isme sebagai pandangan hidup, maka profesional dapat diartikan
sebagai pandangan untuk selalu berfikir, berpendirian, bersikap dan bekerja sungguh-sungguh,
kerja keras, bekerja sepenuh waktu, disiplin, jujur, loyalitas tinggi dan penuh dedikasi demi
keberhasilan pekerjaannya. Jadi pada dasarnya profesionalisme berkenaan dengan sikap peduli
baik terhadap klien atau pun terhadap profesinya,
Seperti yang diungkapkan oleh David H. Maister bahwa profesionalisme adalah
terutama masalah sikap, bukan seperangkat kompetensi. Seorang professional sejati
adalah seorang teknisi yang peduli. Menurut Wignjosebroto, Profesionalisme adalah suatu
paham yang mecitakan dilakukannya kegiatan-kegiatan kerja tertentu dalam masyarakat
berbekalkan keahlian yang tinggi dan berdasarkan rasa keterpanggilan serta ikirar pertolongan
kepada sesama yang tengah dirundung kesulitan di tengah gelapnya kehidupan.

Profesionalisme
A. Ciri-ciri Profesionalisme
 Mempunyai ketrampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam
menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang
bersangkutan dengan bidang tersebut.
 Mempunyai ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah
dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil
keputusan terbaik atas dasar kepekaan.
 Mempunyai sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi
perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya.
 Mempunyai sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta
terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih
yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.

B. Fungsi Profesionalisme
 Menetapkan Batasan yang Sesuai.
 Mendorong peningkatan pribadi.
 Mempromosikan dan menjaga akuntabilitas.
 Menetapkan respek terhadap otoritas dan diri sendiri.
 Meningkatkan rasa hormat dan meninimalisir konflik.
C. Implementasi Profesionalisme
 Tepat waktu dalam hal apapun.
 Kompeten dalam melaksanakan tugasnya.
 Menghargai deadline dan tidak meremehkannya.
 Mengembangkan integritas.
 Bersikap ramah, sopan, dan santun.
 Menghormati rekan kerja.
 Tidak membawa urusan pribadi ke urusan pekerjaan.
 Memperhatikan penampilan diri.

Kode Etik

A. Pengertian Kode Etik


Menurut KBBI, Kode etik adalah norma dan asas yang diterima oleh kelompok
tertentu sebagai landasan tingkah laku. Kode etik profesi merupakan sarana untuk
membantu para pelaksana sebagai seseorang yang professional supaya tidak dapat
merusak etika profesi. Kode etik juga bisa diartikan suatu sistem norma, nilai dan juga
aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar & baik, dan
apa yang tidak benar & tidak baik bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan
apa saja yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan perbuatan apa
yang harus dihindari.
Dalam Pasal 1 butir 6 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun
2011 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2004 tentang Komisi
Yudisial ditegaskan bahwa : Kode etik dan/atau pedoman perilaku hakim adalah
panduan dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat,
serta perilaku hakim dalam menjalankan tugas profesinya dan dalam hubungan
kemasyarakatan di luar kedinasan. Kode etik akan mencegah perbuatan yang tidak
profesional. Etika mengacu pada pedoman yang menyatakan apa yang boleh dan tidak
boleh dilakukan dalam konteks tertentu sedangkan profesionalisme mengacu pada
sifat-sifat khusus yang diharapkan dari seorang profesional atau dari diri masing-
masing.

B. Fungsi Kode Etik

 Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi,
pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dilakukan dan yang tidak
boleh dilakukan.
 Kode etik profesi merupakan sarana control social bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan
kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga
memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan kerja (kalanggan
social).
 Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para
pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaanyang lain tidak boleh
mencampuri pelaksanaan profesi dilain instansi atau perusahaan.

C. Implementasi Kode Etik

1. Kode Etik Guru


 Guru melaksanakan semua kebijakan dari pemerintah dalam bidang pendidikan.
 Guru menjaga hubungan seprofesi, kesetiakawanan sosial, serta semangat
kekeluargaan.
 Guru dituntut mampu untuk memanfaatkan fasilitas yang ada dalam rangka
mewujudkan manusia setuhnya sesuai dengan visi pendidikan nasional.

2. Kode Etik Dokter


 Merahasiakan segala sesuatu yang terkait dengan informasi ppribadi pasien kepada
orang lain.
 Memberikan pelayanan darurat atas dasar kemanusiaan.
 Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar prosedur operasional serta
kebutuhan medis pasien.

3. Kode Etik Polisi


 Setia kepada NKRI yang berdasarkan pancasila dan UUD Republik Indonesia
tahun 1945.
 Menjaga keamanan yang meliputi terpeliharanya keamanan dan ketertiban
masyarakat, terselenggaranya perlindungan dan pelayanan masyarakat, tertib dan
tegak terhadap hukum, dan terbinanya ketentraman masyarakat dengan
menjunjung tinggi hak asasi manusia.
 Menampilkan sikap kepemimpinan melalui ketaatan pada hukum, keteladanan,
keadilan, kejujuran, serta menghormati dan menjunjung tinggi HAM.

4. Kode Etik TNI


 Setia kepada NKRI yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
 Bersikap ramah tamah kepada seluruh rakyat.
 Menjadi contoh serta pelopor usaha-usaha mengatasi kesulitan rakyat
sekelilingnya.
Referensi
http://rekayasa-komputer.blogspot.com/2017/03/pengertian-etika-profesi-kode-etik-dan.html

https://id.strephonsays.com/ethics-and-vs-professionalism-9912

https://felix3utama.wordpress.com/tag/kode-etik-dan-profesionalisme/

http://lookshe.blogspot.com/2013/04/etika-profesi-profesionalisme-dan-kode.html

https://tirzarest.wordpress.com/2014/03/17/profesionalisme-dan-kode-etik-profesional/

https://ipsterpadu.com/contoh-kode-etik/

https://www.jurnal.id/id/blog/pentingnya-profesionalitas-dalam-dunia-kerja/

https://www.jojonomic.com/blog/profesionalisme-adalah-bentuk-itikad-pekerja-kepada-perusahaan/

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5632181/apa-yang-dimaksud-dengan-kode-etik-ini-tujuan-
beserta-fungsinya

Anda mungkin juga menyukai