Anda di halaman 1dari 2

Alhamdulillah alladzi ja’ala li hadzihil ummati ‘idan sa’idan wa yauman masyhudan wa ajaaza kulla

‘aamilin bima laa yakunu fii husbaan wa adkhola man ato’ahu jannatahu bimahdil fadli wal imtinan.
Ahmaduhu subhanahu wataala ala nikmatil islamm wal iman wa asykuruhu subhanahu wa taala ala jami’i
ni’amihi allati la yuhitu bihal bayan.
‫الحمد هلل الذي جعل لهذه األمة عيدا سعيدا و يوما مشهودا وأجاز كل عامل بما ال يكون في حسبان وأدخل من اطاعه جنته‬
Hari ini disebut sebagai hari kebahagiaan dan kegembiraan ( ‫ )يوُم َفَر ٍح َو ُسُرْو ٍر‬bagi kaum muslimin yang
telah melaksanakan ibadah puasa selama bulan ramadan. Puasa ramadan yang dilaksanakan dengan
sempurna dan diikuti dengan ibadah yang lain diyakiini dapat menghapus dosa, baik yang kecil ataupun
yang besar kecuali dosa-dosa yang berkaitan dengan hak adami, yang berkaitan dengan manusia, yang
membuat orang lain susah, yang membuat orang lain tersinggung, dsb.
Sebagai hari kegembiraan dan kebahagiaan, seharusnya hari ini tidak ada orang muslim yang susah, resah
dan gelisah, kecuali susah karna khawatir puasa ramadan kemarin tidak diterima oleh Allah, atau
khawatir tidak akan bertemu lagi dengan ramadan atau khawatir akan bertemu dengan ramadan tapi
dalam kondisi tidak sehat sebagaimana ramadan tahun ini. Puasa ramadan merupakan sesuatu yang
kedatangannya diharapkan dan kepergiannya menjadi keperihatinan karena bulan ramadan dianggap
bulan ampunan. Karena dalam bulan ramadan banyak big sale ampunan, Allah mengobral ampunan
kepada siapa saja yang minta ampun. Bulan ramadan juga merupakan bulan‫ تزكية‬dan ‫تطهير‬, bulan dimana
kaum muslimin punya kesempatan untuk menyucikan diri dari dosa dan noda. Memang bulan ramadan
bukan satu-satunya bulan bagi kaum muslimiin untuk ‫ تزكية‬dan ‫ تطهير‬ini, karena setiap hari kita punya
kesempatan untuk‫ تزكية‬dan ‫تطهير‬, yaitu sholat lima waktu. Sholat lima waktu tidak kalah efektifnya
dengan bulan ramadan untuk menyucikan diri dari segala dosa dan noda.
Hadirin. Kegembiraan dan kebahagiaan sudah barang tentu berada di dalam hati masing-masing. Kita
sangat sulit menerka bahwa seseorang saat ini sedang bahagia atau malah sebaliknya. Akan tetapi
kegembiraan dan kebahagiaan itu bisa dinyatakan dan diwujudkan dalam bentuk perilaku, tinggah laku,
makanan, pakaian dan seterusnya. Kaum muslimin yang punya kemampuan, dipersilahkan untuk
membuat makanan yang istimewa pada hari ini. Istimewa dalam artian berbeda dengan makanan yang
dimakan sehari hari. Begitu pula kaum muslimin yang berkemampuan dipersilahkan mengenakan pakaian
yang bagus dan istimewa, pakaian terbaiknya. Bahkan kalau mungkin bukan hanya bagus namun juga
baru, tergantung pada kemampuan masing-masing. Mengenakan pakain baru, baju baru, sarung baru,
kerudung baru dan sandal baru dalam islam tidak ada persoalan, jadi sah-sah saja. Akan tetapi dengan
catatan mengikuti apa adanya, tidak dipaksakan dan tidak dipamerkan. Imam syafii dalam syairnya
mengatakan,
. ‫ َتْخ َشى اإللَه و تَّتِقْي ما يْح ُر ُم‬# ‫فجديُد ثوِبَك ال يضُّر ك بعَد َأْن‬
‫ عند اﻹله و انت عبد مجرم‬# ‫فِر ثاُث ثوِبك ﻻ يزيدك رفعة‬

Pakaianmu yang bagus dan baru tidak akan membahayakanmu. Kamu tidak akan masuk neraka gara gara
pakaianmu itu dengan catatan kamu sudah berkomitmen untuk selalu bertakwa kepada Allah. Begitu pula
sebaliknya, pakaian mu yang lapuk itu tidak akan menambah tinggi martabatmu dihadapan Allah SWT
sepanjang kamu merupakan manusia yang penuh dosa.
Hadirin. Memakai pakaian baru dan hal-hal baru lainnya kalau niatnya adalah pamer malah akan jadi
bumerang pada diri sendiri.
Hadirin. Gembira dalam islam itu ada dua. Pertama adalah ‫َفَر ُح ُشْك ٍر‬. Kedua adalah ‫ َفَر ُح ُشْك ر‬. ‫ فرُح َبَطٍر‬adalah
kegembiraan yang dinyatakan oleh seseorang sebagai ungkapan dari nikmat yang diberikan oleh Allah
SWT. Karena kita merasa nikmat kemarin sukses melaksanakn puasa ramadan, kita bersyukur kepada
Allah dengan ungkapan-ungkapan termasuk dengan pakaian dst. Allah swt berfirman
]58 :‫{ُقْل ِبَفْض ِل ِهَّللا َو ِبَر ْح َم ِتِه َفِبَذ ِلَك َفْلَيْفَر ُحوا ُهَو َخ ْيٌر ِمَّم ا َيْج َم ُعوَن } [يونس‬
“Katakanlah, dengan karunia allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembiraa. Karunia
Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.”
Kegembiraan yang seperti ini adalah kegembiraan yang positif terpuji dan dianjurkan oleh Allah. Namun
ada kegembiraan yang merupakan ungkapan dari kecongkakan, kesombongan yaitu yang kedua ini, ‫فرُح‬
‫َبَطٍر‬.
Hadirin. Dikisahkan seseorang bernama Qorun. Qorun itu sebenernya masih sepupu Nabi Musa dan
merupakan salah satu orang yang beriman kepada Nabi Musa. Akan tetapi dia mendapakan karunia
berupa kekayaan yang besar bahkan sangat besar sehingga membuat ia congkak dan sombong. Kemudian
ia diingatkan oleh kaumnya, {)76( ‫[ }ِإْذ َقاَل َلُه َقْو ُم ُه اَل َتْفَر ْح ِإَّن َهَّللا اَل ُيِح ُّب اْلَفِرِح يَن‬76 :‫]القصص‬. Qoumnya terutama
mereka yang senang memberi nasihat mengingatkan, “janganlah kau merasa gembira karena
sesungguhnya Allah tidak suka pada orang-orang yang bergembira.” Maksud gembira disini adalah
gembira yang merupakan ungkapan dari kecongkakan dan kesombongan. Sama seperti orang yang
merasa menang pildes, pilgub, pilpres dst. Kemudian ia bergembira. Dan ia ungkapkan kegembiraannya
di jalan dengan mengadakan konvoi sambil memprovokasi masyarakat yang sudah barang tentu akan
membikin susah kalangan-kalangan yang kebetulan dalam keadaan kalah. Membuat susah dan menambah
susah kepada orang yang sudah susah merupakan suatu kedzoliman. Kita harus berhati-hati menghadapi
orang yang susah. Doanya orang susah dan orang yang terdzolimi itu mustajab.
Hadirin. Kita wajib bersyukur kepada Allah yang pertama karena kita ditakdirkan menjadi orang yang
beriman, menjadi orang muslim. Kita sangat berterimakasih kepada juru dakwah, kepada wali songo yang
menyebarkan islam di negara ini. Yang kedua, kita wajib bersyukur karna ditakdirkan menjadi warga
negara indonesia. Negara indonesia dikenal di dunia sebagai bangsa yang sangat santun. Dunia
mengatakan bahwa masyarakat indonesia merupakan masyarakat yang paling santun di dunia. Sejak
kapan bangsa indonesia memiliki kesantunan? Sejak sebelum islam datang, masyarakat indonesia sudah
santun. Kemudian datang para juru dakwah, menyampaikan islam di nusantara. Islam mengajarkan
kesantunan, lalu disampaikan dengan cara yang santun, maka lahirnya sesuatu yang sangat luar biasa
yaitu islam nusantara. Oleh karena itu kita harus merawat kesantunan ini. Jangan sampai kesantunan
indonesia ini hilang, namun harus kita pertahankan sampai hari kiamat.
‫{ َس اِبُقوا ِإَلى َم ْغ ِفَرٍة ِم ْن َر ِّبُك ْم َو َج َّنٍة َع ْر ُض َها َك َع ْر ِض الَّس َم اِء َو اَأْلْر ِض ُأِع َّد ْت ِلَّلِذ يَن آَم ُنوا ِباِهَّلل َو ُرُس ِلِه َذ ِلَك َفْض ُل ِهَّللا ُيْؤ ِتيِه َم ْن َيَشاُء َو ُهَّللا ُذ و‬
]21 :‫اْلَفْض ِل اْلَعِظ يِم } [الحديد‬
Lalu baca doa sampai allahu akbar wa lillahil hamd
Khotbah kedua

Anda mungkin juga menyukai