Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) BERBASIS

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN


FIQIH MELALUI METODE CERAMAH DAN DISKUSI PADA KELAS XII
MA ROUDLOTUT THOLABAH KEDIRI

Disusun Dalam Rangka


Memenuhi Salah Satu Tugas
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

Oleh:
AHMAD IDRIS
NPM. 200109953

UNIVERSITAS ISLAM TRIBAKTI (UIT) KEDIRI


FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
TAHUN 2023
PERSETUJUAN
Artikel Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATA
PELAJARAN FIQIH MELALUI METODE CERAMAH DAN DISKUSI
PADA KELAS XII MA ROUDLOTUT THOLABAH

Oleh:
AHMAD IDRIS
NPM. 200109953

Telah disetujui guru pamong pada:

Hari :
Tanggal :

Kediri, 17 November 2023


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Pamong

Miftahul Hasanudin, M.Pd. Uswatun Khasanah S.Pd.

1
PENGESAHAN
Artikel Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN
FIQIH MELALUI METODE CERAMAH DAN DISKUSI PADA KELAS XII MA
ROUDLOTUT THOLABAH

Oleh:
AHMAD IDRIS
NPM. 200109953

Telah disetujui Dosen pembimbing pada:

Hari :
Tanggal :

Kediri, 17 November 2023


Mengetahui
Dekan Fakultas Tarbiyah Dosen Pembimbing
IAIT Kediri

M. Arif Khoiruddin S.So.I M.Pd.I M. Nuril Huda, M.Pd

2
LAPORAN HASIL SURVEY/ OBSERVASI

Waktu pelaksanaan, kondisi sekolah dan rencana mata pelajaran yang diajarkan
atau di PTK – kan:

Hari / Kegiatan Data yang Rencana Penyusun Gambaran


Tanggal dihasilkan dan materi yang RPP kasus yang
identifikasi masalah diajarkan ditangani
Senin, 18 Pengamatan Dalam proses Sumber – Metode : Siswa yang
September Belajar mengajar, sumber Ceramah sering telat
2023 Masih banyaknya hukum dan atau bolos di
siswa yang kurang islam dan Diskusi jam
disiplin dalam Ijtihad pembelajaran
mengikuti jam
pembelajaran
karena kurangnya
disiplin seorang
guru

Kamis, 12 Wawancara Perlunya Penekan Karena latar


Oktober dalam hal akidah belakangnya
2023 Ahlu Sunah Wal Siswa yang
Jama’ah karena berbeda-beda
sangat pentingnya
bagi siswa untuk
membentengi dari
pemahaman
“kembalilah kepada
Al-qur’an dan
Hadits

3
Kamis, 19 Pengamatan Kerapihan dan Kurang
Oktober kedisiplinan siswa tertibnya
2023 masih kurang siswa dalam
dalam berpakaian, memakai
karena masih seragam.
banyak siswa yang
belum memakai
seragam dengan
tertib

Kediri,17 November 2023


Mengetahui
Dosen pembimbing, Peserta PPL-PTK

M. Nuril Huda, M.Pd Ahmad Idris


NPM.200109953

4
DAFTAR ISI
BAB I...................................................................................................................................6
PENDAHULUAN...............................................................................................................6
A. Latar Belakang Masalah............................................................................................6
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................7
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................................7
D.Tujuan Penelitian ……………………………………………………………………..7
BAB II..................................................................................................................................9
KAJIAN PUSTAKA............................................................................................................9
1. Hasil Belajar…..........................................................................................................9
2. Metode Ceramah.....................................................................................................10
3. Penerapan Metode Ceramah....................................................................................11
BAB III..............................................................................................................................12
PELAKSANAAN PERBAIKAN......................................................................................12
A. Subjek Penelitian.....................................................................................................12
B. Deskripsi Per Siklus................................................................................................12
BAB IV..............................................................................................................................16
HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................................16
A. Pelaksanaan Siklus..................................................................................................16
B. Pembahasan Dari Setiap Siklus...............................................................................18
BAB V................................................................................................................................23
KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................................................23
A. Kesimpulan..............................................................................................................23
B. Saran………………...............................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................24

5
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pembelajaran merupakan harmonisasi dan sistem kegiatan pengajaran
yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yag
lain,yaitu kegiatan mengajar oleh guru dan kegiatan belajar oleh siswa.di dalamnya
terdapat proses interaksi antara siswa dengan siswa,siswa dengan guru maupun siswa
dengan sumber belajar.

Kurangnya minat siswa dalam mata pelajaran Fiqih menunjukkan bahwa


pengajaran Fiqih membosankan dan sulit. Ini tidak saja terjadi di Indonesia, tetapi
juga di luar negeri. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat kita lihat, saat ini
Fiqih menjadi salah satu pembelajaran yang diaggap kurang menarik. Untuk dapat
meningkatkan minat dan prestasi siswa dalam pembelajaran dibutuhkan
pengembangan cara mengajar atau metode mengajar yang menarik sehingga proses
pembelajaran dapat berjalan dengan baik di dalam dunia pendidikan kita mengenal
banyak metode pembelajaran, namun dalam penelitian ini, peneliti lebih menekankan
dua metode pembelajaran yang cukup populer sampai saat ini digunakan yaitu
metode ceramah dan diskusi. Metode ceramah merupakan metode mengajar yang
sangat populer digunakan guru sejak zaman dahulu. Hal tersebut dikarenakan
penggunaaan metode ceramah dirasa lebih mudah dilakukan dan tidak
membutuhkan banyak perlengkapan. Namun seiring berjalannya waktu metode
ceramah dianggap membosankan dan membuat siswa menjadi pasif dalam mengikuti
pembelajaran sehingga tercetuslah CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif). Didalam
CBSA terdapat satu metode mengajar yang cukup populer digunakan saat ini yaitu
metode diskusi.1 Dalam rangka peneliti melakukan Praktik Pengalaman Lapangan

1
Edi Suriawan Hakim. Hasil Belajar http://edisuriawanhakim.blogspot.com. Hafiz. Aplikasi Teori Belajar
Kognitif, Afektif, Psikomotorik Menurut Bloom, http://hafizazza.blogspot.com.

6
(PPL) peneliti melihat tidak selamanya hasil belajar siswa yang menggunakan
metode ceramah memiliki hasil yang kurang memuaskan. Begitu pula sebaliknya,
tidak selamanya hasil belajar siswa yang menggunakan metode diskusi dapat
mencapai hasil yang maksimal. Sehingga peneliti berkeinginan untuk mengamati
proses pembelajaran yang dilakukan didalam kelas yang menggunakan metode
ceramah dan metode diskusi.

Seperti sudah diketahui secara umum, mata pelajaran Fiqih di sekolah-sekolah


umum memiliki waktu yang lebih minim dibanding dengan sekolah- sekolah madrasah.
Sehingga kegiatan pembelajarannya pun lebih sedikit.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, dapat diambil
beberapa rumusan masalah dalam penelitian ini, antara lain:
1. Bagaimana proses pelaksanaan penggunaan metode ceramah dan diskusi
pada siswa kelas XII MA Roudlotut Tholabah?
2. Apakah Metode Ceramah dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII
MA Roudlotut Tholabah?

C. Tujuan penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan


aktivitas belajar FIQIH dengan melalui metode pembelajaran Ceramah dan
Diskusi.

D. Manfaat Perbaikan

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi dua pelaksana pendidikan
yakni pndidik dan peserta didik Bagi guru dalam hal:

1. Menambah pengalaman guru dalam mengajar khususnya dalam penyesuaian


penerapan metode yang telah dipilih

7
2. Menambah pemahaman guru terhadap realita di lapangan
3. Menambah pengetahuan guru mengenai strategi pembelajaran di dalam kelas
4. Guru dapat menyumbangkan hasil dari penelitian yang dilakukan terhadap
lembaga yang bersangkutan
Dan bermanfaat bagi siswa dalam hal:
1. Mengembangkan minat semangat siswa dalam mengikuti pelajaran FIQIH
2. Melatih siswa untuk bersikap kritis terhadap materi yang disampaikan oleh
guru
3. Melatih keberanian keterampilan siswa dalam membuat pertanyaan dan
menjawab pertanyaan serta mengemukan pendapatnya
4. Menciptakan suasana belajar yang efektif dan menyenangkan, sehingga
siswa tetap bersemangat dalam menerima pelajaran.

8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

1. Hasil Belajar

Menurut A J Romizowski hasil belajar adalah merupakan keluaran


( output ) dari sistem pemrosesan masukan ( input ) pelajaran. Masukan dari
sistem tersebut berupa macam - macam informasi, sedang keluarannya adalah
perbuatan atau kinerja. Kemudian menurut Hamalik, hasil - hasil belajar
adalah pola- pola perbuatan, nilai- nilai, pengertian, dan sikap - sikap, serta
apresiasi dan abilitas. Hasil belajar menurut Abdurahman adalah kemampuan
yang diperoleh anak setelah ia melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri
merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu
bentuk perubahan perilaku yang relatif mantap.2

Dalam melaksanakan penilaian hasil belajar, pendidik perlu


memperhatikan prinsip-prinsip penilaian sebagai berikut: Valid/Sahih,
penilaian hasil belajar oleh pendidik harus mengukur pencapaian kompetensi
yang ditetapkan dalam standar isi (standar kompetensi dan kompetensi dasar)
dan standar kompetensi lulusan. Penilaian valid berarti menilai apa yang
seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur
kompetensi.3 Objektif, penilaian hasil belajar peserta didik hendaknya tidak
dipengaruhi oleh subyektivitas penilai, perbedaan latar belakang agama, sosial-
ekonomi, budaya, bahasa, gender, dan hubungan emosional.
Transparan/terbuka, penilaian hasil belajar oleh pendidik bersifat terbuka
artinya prosedur penilaian, kriteria penilaian dan dasar pengambilan keputusan
terhadap hasil belajar peserta didik dapat diketahui oleh semua pihak yang
berkepentingan. Adil, penilaian hasil belajar tidak menguntungkan atau
merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar
belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.

2
Hasil Belajar Peserta Didki. http://dewasastra.wordpress.
3
Ian Konjo. Peran Penting Pendidikan Agama Islam, http://jaririndu.blogspot.com.
Terpadu, penilaian hasil belajar oleh pendidik merupakan salah satu komponen
yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. Menyeluruh dan
berkesinambungan, penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakup semua
aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai,
untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik. Sistematis,
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berencana dan bertahap
dengan mengikuti langkah-langkah baku. Akuntabel, penilaian hasil belajar
oleh pendidik dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur,
maupun hasilnya. Beracuan kriteria, penilaian hasil belajar oleh pendidik
didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan4

2. Metode Ceramah

Metode ceramah menurut Syaiful Sagala adalah sebuah bentuk


interaksi melalui penerangan dan penuturan lisan dari guru kepada peserta
didik5. Dalam pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan uraiannya, guru dapat
menggunakan alat-alat bantu seperti gambar, dan audio visual lainnya.
Metode ceramah menurut Syaiful Basri Djamaran dan Aswan Zain adalah
alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar
mengajar. Menurut Wina Sanjaya, metode ceramah dapat diartikan sebagai
cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan
langsung kepada sekelompok siswa Dan dengan menyertakan cerita-cerita
tauladan dalam islam guna menarik minat siswa baik dalam belajar maupun
dalam penerapan kehidupan sehari-hari sehingga dapat mewujudkan siswa
yang berakhlakul karimah dan bertambah wawasan mengenai agama islam.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwasanya metode ceramah adalah sebuah interaksi antara guru dengan siswa
melalui alat komunikasi lisan.

3. Penerapan Metode Ceramah

4
RinerlisSitumorang. Pengertian. Tujuan Dan Prinsip Penilaian Hasil Belajar.
5
Landasan Teori. http://repository.usu.ac.id.

10
Penerapan metode ceramah ini pada siswa kelas XII MA Roudlotut Tholabah
Kediri sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat yaitu siswa mendegarkan dengan
cermat apa yang di ucapkan oleh guru, kemudian siswa mengucapkan kembali apa yang
didengar dari pejelasan guru di depan teman lainya, siswa juga aktif dalam meyebutkan
rukun iman dan islam pada siklus I dan pertemuan ke 2 siswa diberi pertanyaan (tes
lisan) supaya guru mengetahui seberapa jauh siswa dalam menangkap materi yang
diberikan oleh guru.
Pada siklus II pertemuan ke 1 di uraikan Kembali pertemuan sebelumnya guna
mengasah ingatan siswa agar bisa kembali faham untuk melanjutkan pelajaran
berikutnya. Pada akhir pembelajaran yaitu pada siklus II pertemuan ke 2 guru
memberikan evaluasi degan cara memberikan lembar soal ( tes tulis ).

11
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Subjek Penelitian

1. Nama sekolah : MA Roudlotut Tholabah


Kelas megajar : XII
Tema : SUMBER HUKUM ISLAM
Waktu : 4 x 70 menit

2. Waktu pelaksanaan :
Kegiatan PPL (praktek pengalaman lapangan) yang dimulai dengan kegiatan observasi
dimana kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2023 sampai 19 November
2023,kemudian dilanjutkan degan kegiatan masuk kelas sesuai jadwal yang telah di
tetapkan oleh pihak sekolah

B. Deskripsi Per Siklus


1. Perencanaan
a. Siklus I
1) Membuat RPP sebagai panduan dalam megajar
2) Meyiapkan buku ajar
3) Meyiapkan materi yang akan di sampaikan
4) Membuat pre test
5) Membuat daftar nilai siswa
6) Observasi yang dilakukan selama kegiatan belajar megajar berlangsung
7) Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan metode
Ceramah dan diselingi degan metode lainnya. Pelakasanaan
pembelajaran menggunakan alokasi waktu 2 x 35 menit. Kegiatan awal
dilakukan selama 10 menit. Kegiatan inti dilakukan selama 50 menit
dan sisa waktu 10 menit digunakan untuk kesimpulan.

12
b. Siklus II
Pada pelaksanaan pembelajaran di siklus II ini Pelakasanaan
pembelajaran melanjutkan pokok bahasan pada tindakan siklus I. Pada
tindakan siklus II juga melakukan observasi selama kegiatan belajar
mengajar berlangsung. Metode yang digunakan selama kegiatan belajar
mengajar adalah metode ceramah, demonstrasi dan diskusi.6 Selama
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, peneliti memantau langsung
kegiatan belajar siswa mulai dari awal sampai akhir. Sebelum jam
pelajaran selesai ± 30 menit, peneliti membahas tugas yang berupa soal-
soal untuk dikumpulkan pasa saat jam pelajaran berakhir.

2. Pelaksanaan
Guru dalam melaksanakan pembelajaranya sesuai dengan rencana
perbaikan yang sebelumnya telah disusun pada siklus I, tindakan tesebut di
fokuskan pada respon siswa tehadap materi yang disampaikan guru dengan
langkah-langkah diantaranya:
a. Membuka pelajaran
b. Mengabsen siswa
c. Guru memberikan materi dan siswa mendengar pejelasan guru
d. Siswa mempresentasikan hasil belajarnya
e. Siswa yang lain membantu meyimpulkan hasil dari pemahamanya
f. Guru memberikan nilai selama proses pembelajaran berlangsung
g. Memberikan evaluasi
h. Guru memberikan cerita dimana cerita tesebut masih ada sangkut
pautnya terkait tema pembelajaran
i. Menutup pembelajaran

3. Pengamatan
Dalam pegamatan ini data yang diperoleh dalam megamati keaktifan siswa
dalam pembelajaran sebagai berikut:

6
Saifudin. PPIM: Pengajaran Pendidikan Agama Islam di SMP-SMA Tak Menarik, http://ppim.or.id.

13
No Nama siswa mendegar Menulis megucapkan
1 ADITYA NUR RAMADHAN 65 70 65
2 BILQISYAH MUTIARA N. C. 70 70 75
3 M. SANDY PALEO 70 65 65
4 M. YUSUF SYAIFUDIN 65 70 65
5 MAULANA MALIK AL H. 65 70 75
6 MUCH. CHAMDAN S. 50 70 65
7 M. DIMAS PRAYOGA 70 55 65
8 M. ROFIQUR ROHMAN 65 70 65
9 M. KASI AKBAR 65 65 70
10 M. ILHAM SHODIQIN 65 70 65
11 M. FAYIZ ABQORY 50 65 65
12 M. NAUVAL FIRDAUSYI 70 65 50
13 SITI FADHILATUN NIKMAH 70 75 75
14 URFI NAILI ROSIDA 75 70 70
15 M. DAVIT SURYA S. 65 65 55
16 MUTIARA KESAKTIAN R.A.Z 75 70 70

4. Refleksi
Guru mengadakan evaluasi serta refleksi dari kegiatan perencanaan dan
pelaksanaan sebelumnya, dan di lakukan observasi, yang kemudian dianalisis untuk
menentukan tindakan perbaikan yang akan dilakukan kemudian. Dengan melakukan
refleksi peneliti megetahui kekurangan-kekurangan apa yang perlu diadakan tindakan
perbaikan.7
Data yang diperoleh melalui metode pengumpulan data masih mentah. Untuk
dapatnya diambil suatu kesimpulan akhir, maka diperlukan analisa data yang tepat
sebagai proses untuk mengambil kesimpulan tersebut. Data yang akan dianalisa dalam
penelitian ini adalah

7
Zuhairini. Abdul Ghofir. dan Slamet As. Yusuf., Metodik Khusus Pendidikan Agama Dilengkapi Dengan
Sistim Modul Dan Permainan Simulasi, (Surabaya: Biro Ilmiah Fakultas IAIN Sunan Ampel Malang, 1981)

14
a. Kegitan siswa selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung yang semuanya
diperoleh dari observasi yakni meliputi aspek afektif dan psikomotorik;
b. Hasil tugas dan ulangan harian siswa (aspek kognitif) Untuk mengukur ketuntasan
hasil belajar dalam hal ini adalah aspek kognitif, afektif dan psikomotorik
menggunakan standar ketuntasan yaitu ketuntasan belajar individu dinyatakan tuntas
apabila tingkat presentase ketuntasan minimal mencapai 65%, sedangkan untuk
tingkat klasikal minimal mencapai 85%
Apabila hasil dari evaluasi dan relaksi siklus II tesebut belum memenuhi
indikator yang diinginkan maka cara untuk meanggulanginya yaitu peneliti dapat
melanjutkan pembelajaran ke siklus III, dan apabila pada siklus II sudah memenuhi
indikator maka peneliti tidak perlu melanjutkan ke siklus III.

15
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Siklus
1. Rencana tindakan siklus I
Penelitian tindakan siklus I membahas tentang tindakan penelitian siklus
I dimana harus memenuhi kompetensi dasar (KD) menguraikan dan
menunjukkan sumber hukum islam serta manfaatnya.
Pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari kamis, 05
Oktober 2023 jam pelajaran ke 1 dan 2 dengan fokus pada pembahasan
meguraikan tekait penjelasan sumber hukum islam. petemuan kedua pada
siklus I dilaksanakan pada hari kamis, 12 Oktober 2023 jam pelajaran 1 dan 2
dengan fokus pembelajaran macam-macam sumber hukum islam.
Penerapan pembelajaran FIQIH tentang sumber hukum islam dengan
metode ceramah pada siswa kelas XII MA ROUDLOTUT THOLABAH
Kediri berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat.Guru
memberikan materi kepada siswa dan memberi pejelasan pada setiap sub
babnya kemudian Siswa mendengarkan dengan cermat apa yang diucapkan
oleh guru, kemudian siswa menyimpulkan apa yang di tangkap dari yang
diucapkan guru.8

2. Rencana tindakan siklus II


Pada tindakan siklus II dengan kompetensi dasar (KD) menguraikan
hukum-hukum islam menurut jumhurul ulama`. Pada siklus II pertemuan
pertama dilaksanakan pada hari kamis, 19 Oktober 2023 dengan fokus
materi hukum-hukum islam menurut jumhurul ulama`. Petemuan kedua
dilakukan pada hari kamis, 26 Oktober 2023 degan fokus pembelajaran
hukum islam taklifi yang ada 5 di akhiri dengan soal evaluasi.
Dalam siklus II pertemuan 1 ini guru lanjut memberikan sub materi ,
siswa medengarkan dengan cermat kembali apa yang diucapkan guru dan
8
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006).

16
siswa menulis apa yang ditangkap dari penjelasan guru tesebut setelah guru
selesai menyampaikan materi, siswa memberi tanggapan dan disimak oleh
siswa lainya, degan metode seperti ini dapat mengurangi tejadinya siswa
bermain sediri, makan, bermain, dan tidak memperhatikan.dan menjadikan
siswa lebih faham tekait materi yang telah di pelajarinya9.
Pada siklus ke II pertemuan ke 2 Guru memberikan materi dan
penilaian terhadap siswa dengan memberi soal evaluasi sebagai evaluasi dan
menguji daya ingat siswa tekait materi yang dipelajarinya.
Berikut nilai soal evaluasi siswa kelas XII MA ROUDLOTUT THOLABAH :

No Nama siswa KKM UH KET


1 ADITYA NUR RAMADHAN 75 75 Tuntas
2 BILQISYAH MUTIARA N. C. 75 80 Tuntas

3 M. SANDY PALEO 75 75 Tuntas


4 M. YUSUF SYAIFUDIN 75 80 Tuntas
5 MAULANA MALIK AL H. 75 80 Tuntas
6 MUCH. CHAMDAN S. 75 70 Tidak Tuntas
7 M. DIMAS PRAYOGA 75 80 Tuntas
8 M. ROFIQUR ROHMAN 75 75 Tuntas
9 M. KASI AKBAR 75 70 Tidak Tuntas
10 M. ILHAM SHODIQIN 75 75 Tuntas
11 M. FAYIZ ABQORY 75 80 Tuntas
12 M. NAUVAL FIRDAUSYI 75 75 Tuntas
13 SITI FADHILATUN NIKMAH 75 80 Tuntas
14 URFI NAILI ROSIDA 75 80 Tuntas
15 M. DAVIT SURYA S. 75 75 Tuntas
16 MUTIARA KESAKTIAN R.A.Z 75 80 Tuntas

9
Saifudin. PPIM: Pengajaran Pendidikan Agama Islam di SMP-SMA Tak Menarik, http://ppim.or.id.

17
B. Pembahasan Dari Setiap Siklus
Pada pembelajaran siklus I siswa masih kurang semangat dalam
mengikuti pembelajaran dikarenakan masih adaptasi dengan metode
pembelajaran dan pengajar yang baru sehingga sebagian siswa kurang
memperhatikan apa yang di sampaikan oleh pengajar.
Pada siklus II peneliti mencampurkan model pembelajaran evaluasi
pembelajaran pada siklus I dengan menyisipkan cerita sebagai penggugah
semangat mendengarkan siswa sehingga Siswa beperan aktif dalam proses
pembelajaran, aktivitas siswa didalam kelas mengalami peningkatan.

Metode ceramah yang diterapkan dalam proses pembelajaran oleh guru


ialah metode ceramah yang diimbangi dengan metode tanya jawab. Pada saat
guru menyampaikan materi guru menggunakan metode ceramah namun ketika
materi pelajaran selesai guru membuka sesi tanya jawab untuk siswa. Hal ini
memberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami dan
melihat keaktifan dan respon siswa terhadap materi pembelajaran yang telah
disampaikan oleh guru. Namun meski begitu apabila ada siswa yang bertanya
pada saat guru menyampaikan materi, guru tetap merespon dan menjawab
pertanyaan tersebut.
Untuk metode diskusi yang digunakan pada proses pembelajaran ini
ialah metode diskusi kelompok kecil dimana masing-masing kelompok
diberikan suatu materi pembelajaran sebagai permasalahan yang harus mereka
pecahkan dalam hal ini dijelaskan kembali kepada siswa-siswa lainya. Materi
diambil dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang sudah ada.
Kelompok-kelompok tersebut dibentuk dan dibagikan materi pada pertemuan
sebelum mereka menjalankan presentasi. Pada diskusi ini siswa diberi kebebasan
untuk menggunakan media pembelajaran. setiap diskusi diakhiri dengan tanya
jawab apabila waktu masih memungkinkan.
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti pada saat melakukan observasi
dikelas peneliti melakukan beberapa analisis dari berdasarkan ranah afektif
sebagai berikut, Receiving (Penerimaan), Kelas XII kurangnya kesadaran dan

18
minat belajar siswa sehingga sebagai pengajar butuh pendekatan yang intens
pada siswa supaya siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.
Responding (menanggapi), dalam penelitian ini peneliti melihat
bahwasanya respon siswa terhadap materi dipengaruhi oleh interaksi penyaji
materi itu sendiri. Di dalam kelas ceramah yang dipimpin oleh guru, siswa tetap
dapat bertanya atau menanggapi pertanyaan karena guru mengarahkan dan
memberi dorongan kearah sana. Untuk kelas yang menggunakan diskusi peneliti
melihat sebenarnya siswa memiliki keinginan untuk menanggapi materi ajar
baik berupa pertanyaan atau pun pernyataan, namun karena keterbatasan waktu
yang disebabkan oleh kurang baiknya manajemen waktu menyajikan materi oleh
siswa menyebabkan sesi tanya jawab terkadang dibatasi. Selain itu pula terdapat
faktor lain yaitu ketika siswa yang presentasi menyajikan materi kurang
interaktif, sedikit sekali siswa yang bertanya.
Valuing (penilaian), dalam penelitian ini peneliti melihat bahwasanya
penggunaan metode ceramah yang diiringi dengan diskusi dan tanya jawab
sangat efektif untuk pembelajaran di kelas XII karena selain materi yang
disampaikan degan menggunakan metode ceramah,juga menyediakan sesi tanya
jawab yang menambah interaksi baik antara guru dan siswa. Hal itu terlihat pada
sesi tanya jawab ataupun diskusi. Apabila ada seorang siswa yang
mengungkapkan sebuah pernyataan ataupun pendapat, siswa lainnya yang
menaggapi dapat menelaah terlebih dahulu hal tersebut dan memberikan
argumentasi yang dapat menguatkan atau pun pendapat lainnya.
Organization10 (pengorganisasian) , dalam hal ini siswa diharapkan
menemukan beberapa asumsi-asumsi dasar lalu menempatkan asumsi-asumsi
tersebut berdasarkan nilai yang disukai. Pada penelitian ini siswa dari kedua
kelas yang diteliti sudah dapat melakukan pengorganisasian terhadap sistem
nilai (baik atau tidak) ataupun pengetahuan yang mereka dapat. Contohnya
mereka sudah dapat memilah antara perilaku terpuji maupun perilaku tidak
terpuji.

10
Universitas Sumatra Utara. http://repository.usu.ac.id.

19
Peneliti menilai bahwasanya guru sudah dapat melakukan penilaian hasil
belajar dengan baik. Hal ini didasarkan pada prinsip-prinsip penilaian hasil
belajar yang sebelumnya sudah peneliti paparkan,. Adapun uraian dari prinsip-
prinsip tersebut yang telah dilakukan oleh guru ialah; berdasarkan prinsip
validitas, soal-soal yang diberikan guru dapat dinyatakan valid. 11 Hal ini
didasarkan pada rancangan soal sudah sesuai dengan indikator-indikator yang
diambil dari kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa, hal tersebut dapat
dilihat di RPP yang berada dilampiran. Pemilihan alat pengukur kompetensi pun
sudah sesuai dengan kompetensi yang diukur. Guru menilai secara objektif hal
ini dikarenakan ketika merancang pembuatan soal, guru telah membuat kisi-kisi
mengenai kunci jawaban soal-soal tersebut. Sebelum memulai pelajaran guru
menjelaskan mengenai SK dan KD yang harus dicapai oleh siswa. Menjelang
test dilakukan guru menjelaskan mengenai mekanisme penilaian test yang akan
dilakukan. Kedua hal tersebut menjadi dasar acuan transparansi yang dilakukan
oleh guru.
Penilaian yang dilakukan guru berdasarkan kriteria yang ada si SK dan
KD yang telah dilakukan. Guru tidak membeda-bedakan siswa sehingga dapat
dikatakan penilaian guru bersifat adil. Untuk penilaian akhir guru menggunakan
nilai murni ditambah dengan nilai sikap. Hal ini dibolehkan karena penilaian
sendiri tidak hanya didasarkan kepada kognitif namun juga afektif dan
psikomotoriknya. Penilaian dilakukan setelah proses pembelajaran berlangsung
hal ini dapat menjadi landasan bahwa penilaian yang dilakukan guru terpadu.
Penilaian yang dilakukan mencakup seluruh aspek SK dan KD, penilaian
dilakukan secara bertahap pada beberapa kali pertemuan. Hal ini menjadi
landasan bahwasanya penilaian yang dilakukan oleh guru menyeluruh dan
berkesinambungan. Penilaian juga bersifat sistematis, tersusun secara berurutan
dan akuntabel, karena mengacu pada buku penelaian hasil belajar. Kriteria yang
digunakan guru dalam penilaian didasarkan pada SKM yang telah ditentukan
sebelumnya yaitu 75.12
11
Zuhairini. Abdul Ghofir. dan Slamet As. Yusuf., Metodik Khusus Pendidikan Agama Dilengkapi Dengan
Sistim Modul Dan Permainan Simulasi, (Surabaya: Biro Ilmiah Fakultas IAIN Sunan Ampel Malang, 1981).
12
Ian Konjo. Peran Penting Pendidikan Agama Islam, http://jaririndu.blogspot.com.

20
Untuk megetahui keberhasilan dalam penelitian ini, perlu adanya
perbandingan Hasil pada perbandingan tabel siklus I dan siklus II. sehingga
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dari siklus I ke siklus II ada
peningkatan keaktifan siswa dalam megikuti pembelajaran dalam kelas.
Peningkatan berdasarkan hasil pengamatan dan hasil evaluasi pada pelajaran
FIQIH MATERI SUMBER HUKUM ISLAM, diantaranya :
1. Siswa lebih semangat dalam pembelajaran,
2. Siswa mampu terbuka terkait kepribadiannya kepada guru
3. Siswa lebih aktif karena didukung oleh metode yang meyenangkan
4. Semua siswa aktif dalam proses pembelajaran,
5. Siswa tidak merasa bosan dan tidak mengantuk,
6. Proses pembelajaran dapat dilakukan dengan tepat waktu sehingga tidak
megambil jam pelajaran lainya.
7. Hasil tes siklus II menunjukkan bahwa siswa yang mengikuti tes
evaluasi, mengalami peningkatan dan ketuntasan dalam pembelajaran

21
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil tersebut peneliti mengambil kesimpulan sebagai


berikut: metode ceramah yang diterapkan dalam proses pembelajaran oleh guru
ialah metode ceramah yang diimbangi dengan cerita-cerita tauladan yang dapat
menarik siswa untuk selalu medengarkan dan memahami apa yang
disampaikan oleh guru,selain itu juga dengan penggunaan metode ceramah
dapat melatih konsentrasi siswa mendengarkan guru ketika meyampaikan
pelajaran dan hal itu bisa di ketahui setelah pemberian materi selesai dengan
tugas siswa mempresetasikan kesimpulan dari materi yang telah disampaikan
oleh guru.

Hasil pengamatan peneliti berdasarkan ranah afektif sebagai berikut,


Receiving (Penerimaan), ada peningkatan dan penurunan aspek receiving pada
diri siswa Ketika menggunakan metode ceramah saja. Dan Ketika
menggunakan metode ceramah diiringi diskusi dan tanya jawab terdapat
peningkatan yang cukup berarti dalam aspek receiving terutama pada
pertemuan ketiga. Responding (menanggapi), peneliti melihat bahwasanya
respon siswa terhadap materi dipengaruhi oleh interaksi penyaji materi itu
sendiri.

Valuing (penilaian), penggunaan metode ceramah memiliki sikap


penilaian yang baik. Organization (pengorganisasian) , yang dimaksud
organization disini ialah siswa diharapkan mampu melihat beberapa nilai yang
relevan untuk disusun menjadi satu sistem nilai. Dalam hal ini siswa
diharapkan menemukan beberapa asumsi-asumsi dasar lalu menempatkan
asumsi-asumsi tersebut berdasarkan nilai yang disukai. Siswa sudah dapat
melakukan pengorganisasian terhadap sistem nilai (baik atau tidak) ataupun
pengetahuan yang mereka dapat. Analisis berdasarkan ranah psikomotorik13
sebagai berikut,

13
Syaiful Sagala. Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, (Bandung:
Alfaveta, 2009).
22
Kesiapan, apabila dilihat dari aspek kesiapan siswa degan metode
ceramah sudah memiliki kesiapan meskipun masih sedikit ada kekurangan dari
beberapa siswa. kesiapan tersebut dapat dilihat dari keaktifan siswa dikelas dari
menjawab pertanyaan, menyesuaikan diri pada situasi kelas, menyiapkan alat
pembelajaran dan melaporkan kehadirannya. Meniru, kemampuan meniru pada
siswa dapat terlihat dari sikap siswa dikelas baik meniru dalam konteks yang
positif maupun konteks yang negatif. Contohnya apabila ada sepasang siswa
yang sedang mengobrol maka nanti siswa lain akan mengikuti. Meniru guru
dalam membuat media pembelajaran. Membiasakan, didalam kelas guru
melakukan pembiasaan-pembiasaan baik seperti melakukan tanya jawab
dengan adab yang baik. Siswa dapat menjalankan hal tersebut dengan baik.
Adaptasi, proses adaptasi yang dilakukan siswa didalam kelas tidak hanya
terpaku dalam hal interaksi antara siswa, akan tetapi interaksi antara siswa
dengan materi belajar FIQIH.

B. Saran
Adanya larangan tegas dalam pelanggaran-pelanggaran yang di lakukan
siswa terutama ketika jam pelajaran berlangsung guna memaksimalkan jam
belajar siswa seperti: mengoperasikan gadget dan tidur Ketika jam pelajaran
berlagsung. Selalu memberikan materi-materi dasar terkait Agama Islam
( FIQIH ) agar siswa tidak awam tentang ajaran Agama Islam.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Tohaputra. Al-Qur’an dan Terjemahannya (ayat pojok


bergaris), (Semarang: Asy- Syifa’, 1998).

Edi Suriawan Hakim. Hasil Belajar


http://edisuriawanhakim.blogspot.com. Hafiz. Aplikasi Teori Belajar Kognitif,
Afektif, Psikomotorik Menurut Bloom, http://hafizazza.blogspot.com.
Hasil Belajar Peserta Didki. http://dewasastra.wordpress.

Ian Konjo. Peran Penting Pendidikan Agama Islam, http://jaririndu.blogspot.com.

Ihsan Azhari.Kajian Tafsir Surah An Nahl ayat 125.

http://keyakinanperjuangan.blogspot.com.

Landasan Teori. http://repository.usu.ac.id.

23
Pembelajaran. http://id.wikipedia.org.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor


22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi.
http://akhmadsudrajat.files.wordpress.com.

Rinerlis Situmorang. Pengertian. Tujuan Dan Prinsip


Penilaian Hasil Belajar. http://rinerlis.blogspot.com.
Saifudin. PPIM: Pengajaran Pendidikan Agama Islam di SMP-SMA
Tak Menarik, http://ppim.or.id.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar.
(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006).
Syaiful Sagala. Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Memecahkan
Problematika Belajar dan Mengajar, (Bandung: Alfaveta, 2009).
Universitas Sumatra Utara. http://repository.usu.ac.id.

Wina Sanjaya. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. (Jakarta: Media Group, 2010).
Zuhairini. Abdul Ghofir. dan Slamet As. Yusuf., Metodik Khusus
Pendidikan Agama Dilengkapi Dengan Sistim Modul Dan Permainan
Simulasi, (Surabaya: Biro Ilmiah Fakultas IAIN Sunan Ampel Malang, 1981).

24
LAMPIRAN

PROGRAM TAHUNAN
MATA PELAJARAN FIQIH
AlokasiWaktu: 2 jam pelajaran/minggu
SEMESTER GANJIL DAN GENAP
MA RAUDLOTUT THOLABAH
KELAS XII (DUA BELAS)

Kompetnsi Inti :
 KI-1. Menghayati dan mengainalkan ajaran agarna yang dianutnya;
 KI-2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, dainai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia;
 KI-3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
hurnaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah;
 KI-4. Mengolah, menalar, dan meneaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.

Smt Kompetensi Dasar Alokasi


1 3.1.Menganalisis konsep ushul fikih 4.1.Menyajikan hasil analisis dalam 8 JP
bentuk peta konsep tentang kaidah ushul
Fikih
1 3.2.Menganalisis sumber hukum Islam 4.2.Menyajikan basil analisis berupa peta 4 JP
yang muttafaq (disepakati) dan mukhtalaf konsep tentang hukum Islam yang
(tidak disepakati) muttafaq (disepakati) dan mukhtalaf (tidak
disepakati)
1 3.3.Mengevaluasi konsep ijtihad dan 4.3.Mengomunikasikan basil evaluasi 4 JP
bermazhab dalam pelaksanaan hukum tentang konsep ijtihad dan bermadzhab
Islam dalam pelaksanaan hukum Islam

25
1 3.4.Menganalisis konsep tentang al- 4.4.Mengomunikasikan hasil analisis 6 JP
hakim, alhukmu, al-mahkum fih dan al- penerapan hukum Islam tentang al-hakim,
mahkum `alaih al-hukmu, al-mahkum fih dan al-mahkum
‘alaih
1 3.5.Menganalisis al-qawaidul khamsah 4.5.Mengomunikasikan hasil analisis 10 JP
penerapan kaidah fikih dalam mengambil
keputusan hukum suatu kasus yang terjadi
di masyarakat
2 3.6.Menganalisis ketentuan kaidah 'amar 4.6.Menyajikan hasil analisis contoh 2 JP
dan nahi penerapan kaidah ' amar dan nahi dalam
menentukan hukum suatu kasus yang
terjadi di masyarakat
2 3.7.Menganalisis ketentuan kaidah 'am 4.7.Menyajikan hasil analisis contoh 2 JP
dan khaash penerapan kaidah 'am dan khaash
2 3.8.Menganalisis ketentuan kaidah 4.8.Menyajikan hasil analisis contoh 2 JP
takhshiish dan mukhasshish penerapan kaidah takhshiish dan
mukhasshish dalam menentukan hukum
suatu kasus yang terjadi di masyarakat
2 3.9.Menganalisis ketentuan kaidah 4.9.Menyajikan hasil analisis contoh 2 JP
mujmal dan mubayyan penerapan kaidah mujmal dan mubayyan

26
Smt Kompetensi Dasar Alokasi
2 3.10. Menganalisis ketentuan kaidah 4.10. Menyajikan hasil analisis contoh 2 JP
muraadif dan musytarak penerapan kaidah muraadif dan musytarak
2 3.11. Menganalisis ketentuan kaidah 4.11. Menyajikan hasil analisis contoh 6 JP
muthlaq dan muqayyad penerapan kaidah muthlaq dan muqayyad
2 3.12. Menganalisis ketentuan kaidah 4.12. Menyajikan hasil analisis dari 2 JP
dhaahir dan ta'wiil contoh pelaksanaan kaidah dhaahir dan
Taswiil
2 3.13. Menganalisis ketentuan kaidah 4.13. Menyajikan hasil analisis contoh 2 JP
manthuuq dan mafhuum penerapan kaidah manthuuq dan mafhuum

Kediri, 17 November 2023


Mengetahui
Guru Pamong Guru Mapel

Uswatun Khasanah S.Pd Ahmad Idris

27
PROGRAM SEMESTER
Tahun Pelajaran : 2023 /2024 Kelas/Semester: XII / Ganjil
Mata Pelajaran : Fiqih Alokasi Waktu: 2 Jam / Minggu
Juli Agustus September Oktober November Desember
Materi Pokok / Kompetensi Dasar Jml JP 2020 2020 2020 2020 2020 2020 Ket
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Konsep Ushul Fikih 8 2 2 2 2
Sumber Hukum Islam Yang Muttafăq
(Disepakati) dan Mukhtălăf (Tidak Disepakati) 4 2 2
Konsep Ijtihad dan Bermazhab 4 2 2
Hukum Syara’ dan Pembagiannya 6 2 2 2
Al-Qowaidul Khamsah 10 2 2 2 2 2
Jumlah Jam Efektif 32 JP 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Jumlah Jam Cadangan
Jumlah Jam Total Semester Ganjil 32 JP 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Keterangan:
Libur Akhir Semester PAT / PAT Kegiatan Ujian Kelas XII
Masa Taa’ruf Siswa Madrasah Pekan Pengolahan Nilai Kosong
Ulangan Tengah Semester Kegiatan Ramadhan Minggu Tidak Efektif

Kediri, 17 November 2023


Mengetahui,
Guru Pamong Guru Mapel,

Uswatun Khasanah S.Pd Ahmad Idris


28
29
30

Anda mungkin juga menyukai