Anda di halaman 1dari 6

Nama: Restu putri Mah Bengi (230209114)

Mata kuliah: pendidikan pancasila dan kewarganegaraan

Soal:

1. Jelaskan Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan !.

2. Jelaskan secara rinci beberapa keputusan hasil sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia

(PPKI) yang pertama kali diadakan !.

3. Jelaskan secara rinci syarat- syarat terbentuk suatu Negara menurut Oppenheimer dan

Lautarpacht !.

4. Jelaskan secara rinci pengaruh positif dan negative globalisasi terhadap nilai-nilai
nasionalisme !.

5. Jelaskan secara rinci norma atau unsur pokok yang dibutuhkan oleh tatanan masyarakat
demokratis!

Jawaban:

1. Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan ialah :


Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan,
kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, sumpah pemuda, keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif, keterbukaan, dan
jaminan keadilan.

Norma, Hukum dan Peraturan. Meliputi: tertib dalam kehidupan, norma yang berlaku di
masyarakat, peraturan peraturan – peraturan daerah, norma – norma

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, system hukum dan peradilan nasional, hukum
dan peradiln internasional.

Hak Asasi Manusia, meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota
masyarakat, instrument nasional dan internasional.

Kebutuhan warga negara, meliputi: hidup gotong royong, harga diri sebagai warga
masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai
keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan warga nnegara.
1.Hasil Sidang PPKI Pertama Tanggal 18 Agustus 1945
Berikut merupakan hasil sidang PPKI yang pertama:
Mengesahkan Undang-Undang Dasar Negara
Mengangkat Ir. Soekarno sebagai Presiden dan Drs. Muhammad Hatta sebagai Wakil Presiden
Presiden untuk sementara waktu akan dibantu oleh sebuah Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)
sampai dibentuknya MPR/DPR.

2.Hasil Sidang PPKI Kedua Tanggal 19 Agustus 1945


Berikut merupakan hasil sidang PPKI yang kedua:

Pembentukan Dua Belas Departemen dan Empat Menteri Negara


Daftar 12 Departemen tersebut adalah:
1. Departemen Dalam Negeri
2. Departemen Luar Negeri
3. Departemen Keuangan
4. Departemen Kehakiman
5. Departemen Kemakmuran
6. Departemen Keamanan Rakyat
7. Departemen Kesehatan
8. Departemen Pengajaran
9.Departemen Penerangan
10.Departemen Sosial
11.Departemen Pekerja Umum
12.Departemen Perhubungan
Berikut merupakan 4 daftar Pejabat Tinggi Negara:
Ketua Mahkamah Agung, Dr. Mr. Koesoemaatmadja
Jaksa Agung, Mr Gatot Tarunamihardja
Sekretaris Negara, Mr. A. G. Pringgodigdo

3.Hasil Sidang PPKI Ketiga Tanggal 22 Agustus 1945


Berikut merupakan hasil sidang PPKI yang ketiga:
Membentuk Komite Nasional Indonesia
Membentuk Partai Nasional
Membantuk Badan Keamanan Rakyat.
Demikian penjelasan mengenai hasil sidang PPKI, mulai dari sidang pertama hingga sidang
ketiga. Semoga bermanfaat detikers!
3. Menurut Oppenheimer dan Lautarpacht adapun syarat terbentuknya negara adalah : rakyat
bersatu, daerah atau wilayah, pemerintahan yang berdaulat dan pengakuan negara lain.

Ada beberapa unsur pokok dalam suatu negara,yaitu :

Rakyat:

Merupakan sekumpulan manusia yang dipersatukan oleh suatu rasa persamaan dan bersama-
sama mendiami suatu wilayah tertentu.

Wilayah:

Tidak mungkin ada negara tanpa adaanya batas-batas teritorial yang jelas. Oleh karena itu
wilayah merupakan unsur negara yang harus terpenuhi.Wilayah mencakup daratan,
perairan(samudera, laut dan sungai ) dan udara.Batas wilayah negara diatur dalam perjanjian
dan perundang-undangan Internasional.

Pemerintah:

Pemerintah merupakn alat kelengkapan negara yang bertugas memimpin organisasi negara
untuk mencapai tujuan bersama didirikannya sebuah negara. Pemerintah melalui aparat dan
alat- alat negara yang menetapkan hukum, melaksanakan ketertiban dan keamanan,
mengadakan perdamaian dan lainnya dalam rangka mewujudkan kepentingan warga negara
yang beragam.

Pengakuan negara lain:

Ada dua macam pengakuan atas suatu negara yaitu:

1.Pengakuan de facto merupakan pengakuan atas fakta adanya negara.Pengakuan tersebut


didasarkan adanya fakta bahwa suatu masyarakat politik telah memenuhi 3 unsur Negara

2.Pengakuan de jure merupakan pengakuan akan sahnya suatu negara atas dasar
pertimbangan yuridis menurut hokum

4. Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme :

Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis.
Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara
jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan
positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.

Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan


kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan
kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.

Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja
yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan
kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa
nasionalisme kita terhadap bangsa.
Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai-nilai nasionalisme :

Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa


kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari
ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa
nasionalisme bangsa akan hilang.

Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena
banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di
Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala
berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.

5. Setidaknya ada enam norma atau unsur pokok yang dibutuhkan oleh tatanan masyarakat
yang demokratis. Keenam norma itu adalah:

Kesadaran pluralisme, kesadaran akan kemajemukan tidak sekedar pasif akan kenyataan
masyarakat yang majemuk. Kesadaran atas kemajemukan menghendaki tanggapan dan sikap
positif terhadap kemajemukan itu sendiri secara aktif. Pengakuan akan kenyataan perbedaan
harus diwujudkan dalam sikap dan perilaku menghargai dan mengakomodasi beragam
pandangan dan sikap orang dan kelompok lain,sebaga bagian dari kewajiban warga negara
dan negara untuk menjaga dan melindungi hak orang lain untuk diakui keberadaannya.

Musyawarah, makna dan semangat musyawarah ialah mengharuskan adanya keinsyafan dan
kedewasaan warga negara untuk secara tulus menerima kemungkinan untuk melakukan
negosiasi dan kompromi-kompromi sosial dan politik secara damai dan bebas dalam setiap
keputusan bersama. Konsekuensi dari prinsip ini adalah kesediaan setiap orang maupun
kelompok untuk menerima pandangan yang berbeda dari orang atau kelompok lain dalam
bentuk-bentuk kompromi melalui jalan musyawarah yang berjalan secara seimbang dan
aman.

Cara haruslah sejalan dengan tujuan, demokrasi pada hakikatnya tidak hanya sebatas
pelaksanaan prosedur-prosedur demokrasi (pemilu suksesi, aturan mainnya), tetapi harus
dilakukan secara santun dan beradab yakni melalui proses demokrasi yang dilakukan tanpa
tanpa paksaan, tekanan, dan ancaman dari dan oleh siapapun, tetapi dilakukan secara
sukarela, dialogis, dan saling menguntungkan. Namun norma ini tidak akan tumbuh dan
berkembang dengan baik tanpa topangan akhlak tepuji dari warga negara.

Norma kejujuran dalam kemunfakatan. Faktor ketulusan dalam usaha bersama mewujudkan
tatanan sosial yang baik untuk semua warga negara merupakan hal yang sangat penting
dalam membangun tradiasi demokrasi. Prinsip ini erat kaitannya dengan musyawarah seperti
yang telah di jelaskan di atas, musyawarah yang benar dan baik hanya akan berlangsung jika
masing-masing pribadi atau kelompok memiliki pandangan positif terhadap perbedaan
pendapat orang lain.

Kebebasan nurani, persamaan hak dan kewajiban. Itu merupakan norma demokrasibaik
orang dan kelompok lain yang harus diintegrasikan dengan sikap percaya pada iktikad baik
orang dan kelompok lain (trust attitude). Norma ini akan berkembang dengan baik jika
ditopang oleh pandangan positif dan optimis terhadap manusia.

Anda mungkin juga menyukai