Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

“ JENIS DAN BENTUK KORUPSI”

Disusun Oleh :
Kelompok 3
1. Angelica jolie ( 22510014 )
2. Peran Juliana zalukhu ( 22510036 )

Mata Kuliah : Pengantar Anti Korupsi


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan
rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah mata kuliah Pengantar Anti Korupsi yang berjudu “ jenis dan bentuk
korupsi”.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Anti
Korupsi Semester V. Makalah ini berisikan informasi tentang Isu-isu Pentingnya
Perundang-Undang tentang jenis dan bentuk korupsi.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Pengantar
Anti Korupsi yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan
makalah ini.
Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini.
Dan saya berharap semoga makalah ini bermamfaat bagi kami khususnya serta bagi
pihak lain yang berkepentingan. Dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik yang
konstruktif sangat saya harapkan dari pembaca guna meningkatkan pembuatan
makalah pada tugas yang lain pada waktu mendatang.

Pematangsiantar, 15 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......2……………………………………………………………………………………………………………2
DAFTAR ISI......3…………………………………………………………………………………………………………………………..3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
LATAR BELAKANG.....4…………………………………………………………………………………………………………4
RUMUSAN MASALAH....4…………………………………………………………………………………………………….4
TUJUAN....4……………………………………………………………………………………………………………………………….4
BAB II PEMBAHASAN
JENIS DAN BENTUK KORUPSI…………………………………………………………………..5
BAB III PENUTUP....................................................................................................................9
KESIMPULAN...9………………………………………………………………………………………………………………………7

..

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Korupsi seakan sudah menjadi darah daging pada setiap orang di
negeri ini, dengan mudahnya orang-orang melakukan korupsi sangat
lah memprihatikan, dimana ada kesempatan di saat itu lah mereka
melakukan korupsi, bahkan ada perbuatan yang kecil juga tergolong
korupsi dan mereka tidak mengetahuinya.

B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan di bahas dalam penyusunan makalah ini yaitu; “jenis dan
bentuk korupsi “. Agar tidak meluasnya pembahasan masalah pada makalah ini. Maka
kejelasan masalah yang akan dibahas di batasi pada; jenis dan bentuk korupsi.

C. Tujuan Penelitian

Untuk menambah wawasan kita tentang apa saja jenis dan bentuk
korupsi.

BAB II
PEMBAHASAN

A. JENIS DAN BENTUK KORUPSI

Perbuatan tindak pidana korupsi kerap menjadi momok bagi pejabat


maupun pihak swasta. Namun, tidak sedikit dari mereka belum mengetahui atau
mengenal apa saja perbuatan yang tergolong dalam tindak pidana korupsi .
Padahal ,tanpa menyadari suatu perbuatan termasuk ke dalam tindak pidana
tersebut, maka seseorang berpotensi untuk terjerumus atau terjerat kasus
korupsi.
Advisor sustanble Indonesia (sustain) dwi siska susanti mencatat setidaknya
ada tujuh jenis kelompok tindak pidana korupsi yang diatur dalam undang-
undang nomor 31 tahun 1999.

1. Perbuatan yang merugikan negara

Setiap orang yang menyalahgunakan kewenangan , kesempatan ,atau


saran yang ada padanya karena jabatan /kedudukan, dan tujuan
menguntungkan diri sendiri, orang lain atau koprasi dan dapat
merugikan negara maupun perekonomian negara.
Jenis korupsi yang terkait dengan kerugian keuangan negara di atur di
dalam pasal 2 dan pasal 3 UU 31/1999 jo.

2. Suap

Suap adalah semua bentuk Tindakan pemberian uang atau menerima


uang yang dilakukan oleh siapapun baik itu perseorangan atau badan
hukum. Pasal diberikan didepan atau DP dulu atau nanti di belakang
di minta, itu tidak menjadi persoalan, dua-duanya tetap suap-menyuap
sepanjang kita memberikannya kepada dua pihak tadi.
Korupsi ini terkait dengan suap-menyuap diatur di dalam beberapa
pasal UU 31/1999 dan perubahannya, yaitu : pasal 5 UU 20/2021;
pasal 6 UU 20/2021; pasal 11 UU 20/2021 ; pasal 12 huruf a, b, c, dan d,
UU 20/2021 ; pasal 13 UU 31//1999.

3. Gratifikasi

Korupsi jenis ini adalah pemberian hadiah yang diterima oleh pegawai
negeri atau penyelenggara negara. Gratifikasi dapat berupa uang,
barang, diskon, pinjaman tanpa bunga, tiket pesawat, liburan, biaya
pengobatan, serta fasilitas lainnya.
Gratifikasi sebenarnya dari Bahasa gratitude jadi terimakasih, di aitu
netral, artinya di aitu baik, hal itu terjadi karena ada ramah tamah
dan lain-lain. Tapi kenapa ini sekarang di larang? Yang di larang
adalah kalua bentuk-bentuk terima kasih ini, kit akita beikan untuk
pegawai nnegeri atau penyelenggara negara dan kita tau ini ada kaitan
dengan jabatannya.
Berdasarkan pasal 12B ayat (1) UU 20/2021, setiap gratifikasi kepada
pegawai negeri atau penyelenggara negara di anggap pemberian suap,
apabila jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau
tugasnya.

4. Penggelapan dalam jabatan

Kategori ini sering juga dimaksud sebagai penyalahgunaan jabatan,


yakni Tindakan seorang pejabat pemerintah yang dengan
kekuasaannya melakukan penggelapan laporan keuangan,
menghilangkan barang bukti atau membiarkan orang lain
menghancurkan barang bukti yang tujuan untuk menguntungkan diri
sendiri dengan jalan merugikan negara.
Ketentuan terkait penggelapan dalam jabatan diatur di dalam pasal 8
UU 20/2021, pasal 9 UU 20/2021, serta pasal 10 huruf a, b dan c UU
20/2021.

5. Pemerasan

Pemerasan adalah Tindakan yang di lakukan oleh pegawai negeri atau


penyelenggara negera untung menguntungkan diri atau orang lain
secara melawan hukum atau dengan menyalahgunakan kekuasan
dengan memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau
menerima pembayaran dengan potongan, atau mengerjakan sesuatu
bagi dirinya sendiri.
Pemerasan ini juga diatur dalam pasal 12 huruf (e), (g), dan (h) UU
20/2021.

6. Perbuatan curang

Perbuatan curang ini biasanya terjadi di proyek-proyek pemerintahan,


seperti pemborong, pengawas proyek, dan lain-lain yang melakukan
kecurangan dalam pengadaan atau pembelian barang yang
mengakibatkan kerugian bagi orang lain atau keuangan negara.
Perbuatan curang ini dapat di atur dalam pasal 7 ayat (1) UU 20/2021.

7. Benturan kepentingan dalam pegadaan

Pegadaan adalah kegiatan yang bertujuan untuk menghadirkan


barang atau jasa yang dibutuhkan oleh instasi atau perusahaan. Ini
juga biasanya berlaku untuk panitia-panitia pegadaan yang ada di
pemerintah, kalua BUMN bisa juga kalua biayai sama APBN.
Benturan kepentingan dalam pegadaan ini juga berdasarkan pasal 12
huruf (i)
UU 20/2021 adalah Ketika pegawai negeri atau penyelenggara negara
secara langsung atau tidak langsung, dengan sengaja turut serta dalam
pemborongan pegadaan atau persewaan padahal ia di tugaskan untuk
mengurus atau mengawasinya.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Telah kita ketahui Bersama bentuk dan jenis korupsi ada 7 yaitu:
1. Perbuatan yang merugikan
2. Suap
3. Gratifikasi
4. Penggelapan dalam jabatan
5. Pemerasan
6. Perbuatan curang
7. Benturan kepentingan dan pegadaan

Anda mungkin juga menyukai