Audit Dan 2 Teori
Audit Dan 2 Teori
1. Teori Manajemen Klasik: Teori ini fokus pada struktur organisasi dan fungsinya. Manajer
harus mengatur pekerjaan dengan efisien, memberikan arahan yang jelas, dan mengelola
sumber daya dengan baik. Teori ini sering digunakan dalam pengaturan keperawatan
rumah sakit.
2. Teori Manajemen Ilmiah: Teori ini menekankan pentingnya pengumpulan data dan
analisis yang objektif dalam pengambilan keputusan manajemen. Manajer keperawatan
harus memahami dengan jelas tujuan, tugas, dan kemampuan anggota tim serta
memaksimalkan produktivitas mereka.
3. Teori Manajemen Perilaku: Teori ini menganggap bahwa sumber daya manusia
merupakan aset paling berharga dalam organisasi. Manajer keperawatan harus
memahami psikologi dan motivasi stafnya untuk meningkatkan produktivitas mereka.
4. Teori Manajemen Sistem: Teori ini melihat organisasi sebagai suatu sistem terpadu dan
kompleks yang memerlukan pemikiran sistematis dan terintegrasi. Manajer keperawatan
harus memahami peran dan hubungan antar bagian-bagian organisasi keperawatan, dan
bagaimana perubahan pada satu area dapat memengaruhi area lainnya.
5. Teori Manajemen Kontemporer: Teori ini mencakup berbagai model manajemen modern,
termasuk manajemen partisipatif, manajemen inovatif, manajemen berbasis kinerja, dan
manajemen kualitas total. Manajer keperawatan harus memilih dan menerapkan model
manajemen yang sesuai dengan konteks organisasi dan lingkungan saat ini.
tokoh-tokoh yang terkait dengan masing-masing teori manajemen dalam konteks keperawatan:
1. Teori Manajemen Klasik: Tokoh utama dalam teori ini adalah Henri Fayol, seorang
manajer dan teoritikus manajemen asal Prancis. Fayol mengidentifikasi lima fungsi
manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengendalian,
dan pengambilan keputusan.
2. Teori Manajemen Ilmiah: Teori ini dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor, seorang
insinyur mesin Amerika Serikat yang dikenal sebagai "bapak ilmu manajemen". Taylor
mengembangkan prinsip-prinsip manajemen ilmiah yang meliputi penentuan standar
kerja, seleksi dan pelatihan tenaga kerja, penggunaan alat dan teknologi yang tepat, serta
pengawasan yang efektif.
3. Teori Manajemen Perilaku: Tokoh utama dalam teori ini adalah Douglas McGregor,
seorang profesor manajemen asal Amerika Serikat. McGregor mengemukakan bahwa
terdapat dua pandangan terhadap manusia dalam organisasi, yaitu "teori X" dan "teori Y".
Teori X menganggap bahwa manusia pada dasarnya malas dan tidak suka bekerja,
sehingga mereka memerlukan pengawasan yang ketat dan ancaman hukuman untuk
memotivasi mereka. Sementara itu, Teori Y menganggap bahwa manusia pada dasarnya
memiliki kemauan bekerja yang tinggi, dan mereka akan memotivasi diri sendiri jika
diberi kesempatan dan dukungan yang cukup.
4. Teori Manajemen Sistem: Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Ludwig von
Bertalanffy, seorang ahli biologi Austria. Teori ini kemudian diadaptasi dalam konteks
manajemen oleh sejumlah teoritikus manajemen, termasuk Kenneth Boulding, James G.
March, dan Richard Cyert. Teori ini menganggap bahwa organisasi adalah suatu sistem
terpadu yang terdiri dari banyak komponen yang saling terkait dan saling memengaruhi.
5. Teori Manajemen Kontemporer: Teori ini mencakup berbagai model manajemen modern
yang dikembangkan oleh sejumlah ahli manajemen. Beberapa tokoh yang terkait dengan
teori ini antara lain Peter Drucker, W. Edwards Deming, dan Tom Peters. Drucker
mengembangkan model manajemen berbasis kinerja yang fokus pada pencapaian tujuan
organisasi, sementara Deming mengemukakan prinsip-prinsip manajemen kualitas total
yang menekankan pentingnya pengendalian kualitas secara terus-menerus. Peters, di sisi
lain, mengusulkan model manajemen inovatif yang memerlukan adopsi prinsip-prinsip
manajemen yang berorientasi pada kreativitas dan keberanian untuk mengambil risiko.
Tokoh teori manajemen keperawatan:
Sementara itu, Teori Manajemen Sistem yang dikembangkan oleh Marlene Kramer
mengacu pada sistem keperawatan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari berbagai
unsur yang saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain. Teori ini menekankan
pentingnya kerjasama tim dan integrasi antara berbagai unit dan elemen
keperawatan.
Korelasi antara kedua teori ini dapat dilihat pada implementasi manajemen
keperawatan berbasis tim. Dalam manajemen keperawatan berbasis tim, perawat
bekerja sama dengan berbagai ahli keperawatan lainnya, seperti dokter, terapis fisik,
terapis okupasi, dan ahli gizi, dalam memberikan perawatan yang holistik dan
komprehensif. Dalam hal ini, perawat tidak hanya mempertimbangkan kebutuhan
pasien secara komprehensif, seperti yang dijelaskan dalam teori manajemen perilaku
Henderson, tetapi juga mempertimbangkan berbagai faktor sistemik yang
mempengaruhi perawatan pasien, seperti yang dijelaskan dalam teori manajemen
sistem Kramer.
Usulan judul:
1. Pengaruh Audit Keperawatan Berbasis Teori Manajemen Perilaku Virginia
Henderson dan Teori Manajemen Sistem Marlene Kramer terhadap
Keberhasilan Manajemen Risiko pada Layanan Keperawatan Rumah Sakit.
2. Hubungan Antara Teori Manajemen Perilaku Virginia Henderson dan Teori
Manajemen Sistem Marlene Kramer dengan Peningkatan Kualitas Audit
Keperawatan pada Instalasi Rawat Inap.
Kajian judul nmr 1:
Novelti:
Novelty atau kebaruan dalam penelitian ini, dapat dilihat dari fokus penelitian yang
berbeda dengan penelitian sebelumnya dan kontribusi penelitian dalam mengisi
kekosongan literatur di bidang keperawatan. Eksplorasi pengaruh teori manajemen
perilaku Virginia Henderson dan teori manajemen sistem Marlene Kramer terhadap
audit keperawatan dan keberhasilan manajemen risiko pada layanan keperawatan
rumah sakit. Penekanan pada penggunaan teori-teori manajemen tertentu dalam
audit keperawatan dan manajemen risiko adalah elemen yang berbeda dari
penelitian sebelumnya yang lebih umum terkait dengan audit keperawatan dan
manajemen risiko di rumah sakit.
Outcome:
1. Identifikasi pengaruh teori manajemen perilaku Virginia Henderson dan teori
manajemen sistem Marlene Kramer terhadap audit keperawatan dan
manajemen risiko pada layanan keperawatan rumah sakit.
2. Evaluasi keberhasilan manajemen risiko pada layanan keperawatan rumah
sakit setelah dilakukan audit keperawatan berbasis teori manajemen perilaku
Virginia Henderson dan teori manajemen sistem Marlene Kramer.
3. Penemuan best practices dan rekomendasi untuk penggunaan teori
manajemen dalam audit keperawatan dan manajemen risiko pada layanan
keperawatan rumah sakit.
4. Pengembangan teori dan pemahaman yang lebih luas tentang penggunaan
teori manajemen dalam pengelolaan risiko pada layanan keperawatan di
rumah sakit.
5. Kontribusi pada literatur dan pengetahuan tentang pengelolaan risiko pada
layanan keperawatan di rumah sakit menggunakan teori manajemen tertentu.
Tinjauan Pustaka:
1. Variabel bebas:
Audit keperawatan berbasis Teori Manajemen Perilaku Virginia Henderson
Audit keperawatan berbasis Teori Manajemen Sistem Marlene Kramer
2. Variabel terikat:
Keberhasilan manajemen risiko pada layanan keperawatan di RSUD Bangil
3. Variabel kontrol:
Karakteristik responden (usia, jenis kelamin, lama bekerja)
Tingkat pendidikan
Posisi jabatan
4. Hipotesis:
H1: Audit keperawatan berbasis Teori Manajemen Perilaku Virginia Henderson
berpengaruh positif terhadap keberhasilan manajemen risiko pada layanan
keperawatan di RSUD Bangil.
H2: Audit keperawatan berbasis Teori Manajemen Sistem Marlene Kramer
berpengaruh positif terhadap keberhasilan manajemen risiko pada layanan
keperawatan di RSUD Bangil.
H3: Karakteristik responden, tingkat pendidikan, dan posisi jabatan tidak
mempengaruhi hubungan antara audit keperawatan dan keberhasilan
manajemen risiko.
5. Metode penelitian:
Desain penelitian: Studi kasus
Populasi dan sampel: Seluruh perawat dan pimpinan perawat yang bekerja di
layanan keperawatan RSUD Bangil.
Teknik pengumpulan data: Kuesioner dan wawancara
Analisis data: Regresi linier berganda dan uji koefisien determinasi (R2)
skema analisis data penelitian:
1. Deskripsi data:
Statistik deskriptif untuk semua variabel penelitian
Histogram untuk melihat distribusi data
2. Uji asumsi dasar:
Uji normalitas dengan menggunakan uji normalitas (Kolmogorov-Smirnov,
Shapiro-Wilk)
Uji homogenitas dengan menggunakan uji Levene
3. Uji hipotesis:
Uji regresi linier berganda untuk menguji hubungan antara variabel bebas
(audit keperawatan berbasis Teori Manajemen Perilaku Virginia Henderson
dan Teori Manajemen Sistem Marlene Kramer) dengan variabel terikat
(keberhasilan manajemen risiko pada layanan keperawatan di RSUD Bangil)
Uji koefisien determinasi (R2) untuk mengukur seberapa besar variabilitas
pada variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas
Uji ANOVA untuk menentukan apakah variabel kontrol (karakteristik
responden, tingkat pendidikan, dan posisi jabatan) memiliki pengaruh
signifikan pada hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat
4. Analisis lanjutan (opsional):
Analisis jalur (path analysis) untuk memperjelas hubungan antara variabel-
variabel yang diteliti dan untuk menguji model konseptual yang diajukan.
Instrumen Penelitian:
1. Kuesioner untuk mengumpulkan data tentang karakteristik responden (usia,
jenis kelamin, pendidikan, posisi jabatan, dll.)
2. Checklist audit keperawatan berbasis Teori Manajemen Perilaku Virginia
Henderson dan Teori Manajemen Sistem Marlene Kramer. Instrumen ini
digunakan untuk mengevaluasi kepatuhan perawat terhadap prinsip-prinsip
manajemen risiko dalam asuhan keperawatan.
3. Wawancara atau diskusi kelompok terfokus dengan perawat, manajer
perawatan, atau petugas risiko di RSUD Bangil. Instrumen ini digunakan untuk
memperoleh pandangan mereka tentang manfaat dan tantangan dalam
pelaksanaan audit keperawatan berbasis Teori Manajemen Perilaku Virginia
Henderson dan Teori Manajemen Sistem Marlene Kramer untuk manajemen
risiko pada layanan keperawatan.