Anda di halaman 1dari 8

Konsep Dasar Manajemen Keperawatan

A. DASAR MANAJEMEN KEPERAWATAN


Manajemen adalah proses pelaksanaan kerja yang dilakukan melalui orang lain
(management is the process of getting work done through others). Manajemen
keperawatan adalah proses kerja setiap perawat untuk memberikan perawatan,
pengobatan dan kenyamanan terhadap kelompok-kelompok pasien. Tugas-tugas
manajen perawat perawat merencanakan, mengatur, mengarahkan dan mengawasi
keuangan yang ada, peralatan dan sumber daya manusia untuk memberikan
pengobatan yang efektif dan ekonomis kepada kelompok-kelompok pasien.
Sumber : dee. Ann Gillies. 2000. Manajemen keperawatan sebagai suatu pendekatan
sistem. Bandung: yayasan IAPKP
Pada langkah awal kita perlu memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan
manajemen keperawatan, manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan
proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Sedangkan Manajemen
Keperawatan adalah proses bekerja melalui anggota staff keperawtan untuk
memberikan asuhan keperawatan secara profesional.
Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staff
keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara professional (Gilis,2005)
dalam suatu manajemen keperawatan diperlukan adanya manajer atau kepemimpinan
yang merencanakan, mengorganisasi mempimpin, dan mengevaluasi sarana dan
prasarana yang tersedia untuk memberikan asuhan keperawatan yang efektif dan
efisien bagi individu, keluarga dan masyarakat.
Sumber : Ns. Candra syah putra.2016. buku ajar manajemen keperawatan. Penerbit in
media.
Pengertian Manajemen Keperawatan
Menurut beberapa ahli, manajemen keperawatan itu memiliki beberapa pengertian. Pertama,
manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk
memberikan asuhan keperawatan secara profesional (Nursalam, 2007).
Sedangkan menurut Gillies, 1998, menyebutkan, manajemen keperawatan adalah proses
pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan
asuhan keperawatan adalah proses pelaksanaan asuhan keperwatan, pengobatan dan rasa
aman kepada pasien, keluaga dan masyarakat.
Jadi bisa kita simpulkan manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang
untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan serta mengawasi sumber-sumberl
yang ada sehinggadapat memberikan pelayanan keperawatan yang efektif

Prinsip Dasar Manajemen Keperawatan


Dalam pelaksanaannya manajemen keperawatan memegang sepuluh prinsip atau kerangka
kerja yang harus dilakukan. Berikut ini sepuluh prinsip yang mendasari manajemen
keperawatan
Pertama, manajemen keperawatan seharusnya sesuai dengan perencanaan. Karena
dengan fungsi perencanaan, pimpinan dapat menurunkan resiko pengambilan keputusan, juga
pemecahan masalah yang efektifdanterencana.
Kedua, manajemen keperawatan dilakukan dalam time schedule yang efisien. Manajer
keperawatan yang menghargai waktu akan menyusun perencanaan yang terprogram dengan
baik dan melaksanakan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
Ketiga, manajemen keperawatan memerlukan pengambilan keputusan yang tepat.
Setiap situasi maupun permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan kegiatan keperawatan
memerlukan pengambilan keputusan sesuai dengan tingkat manajerial.
Keempat, manajer keperawatan harus selalu mengutamakan segala hal yang menjadi
kebutuhan asuh keperawatan dan keinginan pasien. Karena kepuasan pasien merupakan poin
utama dari seluruh tujuan keperawatan. Pasien yang puas dan bahagia akan membantu proses
pengobatan mereka.
Kelima, manajemen keperawatan harus terorganisir. Pengorganisiran ini dilakukan sesuai
dengan kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuannya.
Keenam, pengarahan merupakan elemen kegiatan manajemen keperawatan yang meliputi
proses pendelegasian, supervisi, koordinasi dan pengendalian pelaksanaan rencana yang telah
diorganisasikan.
Ketujuh, manajemen keperawatan juga sebagai media motivasi kerja para perawat. Divisi
keperawatan yang baik memotivasi karyawan untuk memperlihatkan penampilan kerja yang
baik.
Kedelapan, manajemen keperawatan selalu menggunakan komunikasi yang efektif. Dengan
komunikasi yang efektif maka kesalahpahaman akan berkurang dan memberikan persamaan
pandangan, arah dan pengertian diantara pegawai.
Kesembilan, manajemen keperawatan juga mengembangkan kemampuan staf.
Pengembangan staf dilaksanakan sebagai upaya persiapan perawatperawat pelaksana
menduduki posisi yang lebih tinggi atau upaya manajer untuk meningkatkan pengetahuan
karyawan.
Kesepuluh, pengendalian merupakan elemen manajemen keperawatan yang meliputi
penilaian tentang pelaksanaan rencana yang telah dibuat, pemberian instruksi dan
menetapkan prinsipprinsip melalui penetapan standar, membandingkan penampilan dengan
standar dan memperbaiki kekurangan.
Teori Manajemen
1. Menurut Frederick Taylor

Sistem perbaikan kerja Taylor tediri atas langkah-langkah sebagai berikut :


1. Mengawasi kinerja pekerja melalui studi waktu dan gerak untuk menentukan satu cara
terbaik dalam melaksanakan setiap tugas.
2. Penyelesaian secara ilmiah terhadap para pekerja terbaik untuk melaksanakan setiap
pekerjaan, yaitu, orang yang memiliki karakteristik dan kemampuan yang dibutuhkan
untuk mengerjakan tugas-tugas pekekrjaan dengan sikap yang paling efisien.
3. Melatih para pekerja tertentu untuk melaksanakan tugas dengan sikap yang paling
efisien.
4. Membayar pekerja dengan tingkat gaji yang berbeda untuk memotivasi mereka agar
melaksanakan tugas dengan cara yang telah dijelaskan dan efisien
5. Mengangkat beberapa pekerja yang berkemampuan tinggi dalam jabatan-jabatan
manajerial dan memberikan tanggungjawab dalam perencanaan tugas bagi para
pekerja bawahan
6. Mengangkat seorang mandor untuk setiap aspek kerja dan menginstruksikan pekerja
produksi untuk melapor ke seorang mandor fungsional yang berbeda untuk setiap
aspek pekerjaan

Dengan menggunakan studi waktu dan pelatihan, Taylor (1911/1960) berhasil


meningkatkan output kerja dari karyawan-karyawan dipilih, tetapi dia memperkirakan
terlalu tinggi mengenai pelatihan para pekerja dalam hal upah. Para pekerja yang
organisir menentang teori manajemen ilmiah, karena mereka yakin bahwa metoda
tersebut menguntungkan para pemilik daripada para pekerja.
2. Menurut Hendry Fayol
Pengalamannya membuat dia mengembangkan prinsip-prinsip manajemen sebagai
berikut :
1. harus ada pembagian kerja dan spesialisasi tugas sehingga berbagai pekerja
menjalankan tanggung jawab-tanggung jawab pekerja yang berbeda secara
konsisten.
2. Setiap pekerja harus diberi wewenang yang sesuai dengan jumlah tanggung
jawab.
3. Setiap karyawan haru menerima perintah hanya dari seorang pengawas. Satu
orang harus mengarahkan seluruh aktivitas.
4. Satu orang harus mengarahkan seluruh aktivitas yang mendukung dan satu tujuan
5. Kepentingan-kepentingan seorang pekerja harus diempatkan dibawah
kepentingan-kepentingan kelompok pekerja secara keseluruhan.
6. Harus ada suatu rantai perluasan wewenang yang tidak terputus dari pimpinan atas
sampai kepada pekerja tingkatan paling bawah.
7. Semua karyawan harus diperlakukan sama dan adil.
8. Para manajer harus memantau para pekerja mengembangkan kerja sama tim serta
mengembangkan semangat korp
Fayol mengembangkan prinsip-prinsip ini bersifat tentatif dan fleksibel, menegaskan bahwa
manajemen yang efektif hasil dari setiap setiap tindakan yang berdasarkan kepada penerapan
prinsip-prinsip yang tepat.
1. Max Weber
Max Weber (1864-1920) adalah seorang intelektual jerman yang tidak
mempunyai pengalaman manajerial, kuliah di Universitas Freiberg, kemudian
mempelajari Sosiologi dan Ekonomi sebagai seorang sarjana tersendiri. Karya Weber
yang paling besar, Teori Organisasi Sosial dan Ekonomi, diterbitkan di Jerman pada
tahun 1921. Setelah penerbitan tahun 1947 dinegaranya. Karya tersebut memberikan
pengaruh yang sangat besar terhadap manajemen Amerika.
Weber menyatakan birokrasi sebagai suatu bentuk yang ideal bagi sebuah
lembaga yang komplek. Dia menjelaskan birokrasi didefinisikan sebagai suatu hirarki
wewenang, pembagian kerja yang didasarkan pada spesialisasi, peraturan-peraturan
khusus yang benar-benar mengatur hak-hak dan kewajiban-kewajiban para pekerja,
prosedur kerja yang detail, hubungan-hubungan antar personal, dan pengangkutan
yang didasarkan pada kemampuan teknis.
Weber mengemukakan bahwa bahwa birokrasi bermanfaat terhadap bentuk-
bentuk organisasi lainnya karena hal itu memberikan stabilitas yang lebih besar,
ketelitian dan bisa diandalkan dakam mengawasi para karyawan (Weber, 1949).
Menariknya, birokrasi , yang dianggap oleh weber sangat efisien dalam menghadapi
lingkungan-lingkungan yang berubah, terlihat terlalu kaku dan lamban dalam
menanggapi perubahan sosial yang sangat cepat dewasa ini.

2. Dauglas McGregor
Studi Howthorne menyelenggarakan sekolah manajemen. Hubungan kemasyarakatan,
bersama Dauglas McGregor, Chris Argyris, dan Rensis Likerts sebagai ahli-ahli teori
terkenal. Menurut Dauglas McGregor, manajer tradisional dalam suatu birokrasi
menjalankan suatu perangkat asumsi tentang sifat manusia yang disebut sebagai Teori
X. Asumsi-asumsinya adalah sebagai berikut :
1. Setiap orang rata-rata tidak suka bekerja dan akan menghindarinya sebisa
mungkin
2. Setiap orang rata-rata lebih suka diarahkan, ingin menghindari tanggung jawab,
dan lebih tertarik pada intensif keuangan daripada prestasi diri.
3. Karena orang-orang tidak suka bekerja harus diawasi, diancam, dan dipaksa
melakukan usaha yang cukup untuk memenuhi tujuan-tujuan organisasi.

Dauglas McGregor mempertanyakan keabsahan asumsi-asumsi ini dan menyarankan


bahwa suatu perangkat asumsi yang berbeda (Teori Y) memberikan perkiraan yang
lebih akurat tentang sifat manusia, yaitu memberi semangat para pekerja untuk
mengembangkan potensi mereka sepenuhnya. Asumsi-asumsi Teori Y adalah :
1. Pelaksanaan usaha fisik dan mental dalam bekerja sama alaminya dengan istirahat
atau bermain.
2. Orang-orang akan melatih pengawasan dan pengarahan diri sendiri jika diberitahu
tujuan-tujuan yang harus mereka capai.
3. Dalam kondisi-kondisi yang tepat, orang secara umum belajar mencari dan
menerima tanggung jawab.
4. Kemampuan untuk menerapkan kreatifitas dalam memecahkan masalah-masalah
organisasi didistribusikan sangat luas, dan tidak sempit diantara para pekerja
(McGregor, 1960)
Gillies Ann Dee, 2000. Manajemen Keperawatan sebagai suatu pendekatan sistem.
Bandung : Yayasan IAPKP
B.Perbedaanmanajemendenganadministrasi

Berbicaramengenaimanajemendanadministrasimakaakanselalutimbulpert
anyaanmengenaiperbedaandarikeduahaltersebut.
Karenapadadasarnyaselaluadapertentanganmengenaiperbedaan
perbedaandarikeduahaltersebut. MenurutBuchariZainun (dalam Haji
BuchariZainun, 1990 : 3)
Manajemensendirimemilikipengertiansuatuupayaatau proses
upayaseorangpimpinandengansatu kewenangan
tertentuuntukmewujudkansesuatutujuantertentudenganmemanfaatkanbe
rbagaisumberdaya yang
adadansudahdikuasaipimpinanituterutamasumberdayamanusia yang
berada di bawahkekuasaannya.
Sementaraadministrasisendirimemilikipengertianmulaidari yang paling
sempithingga yang paling
luas.Dalamartisempitmisalnyaadministrasidapatdiartikansebagai
keseluruhanpencatatansecaratertulisdanpenyusunansistematisdariketera
ngan-keterangan yang ada agar
mempermudahmemperolehikhtisarketerangan.
Kegiatandalamhaliniyaituserangkaianaktivitasmenghimpun, mencatat,
mengolah, menggandakan, mengirimdanmenyimpanketerangan-
keterangan yang diperlukandalamsetiapkerjasama.
Sementaradalamartiluas, administrasimerupakankeseluruhan proses
kerjasamaantaradua orang
ataulebihdalamrangkamencapaitujuansecaraefektifdanefisien[1].

Anda mungkin juga menyukai