Makalah MSDM Kelompok 1 Fix
Makalah MSDM Kelompok 1 Fix
(Disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Manajemen Sumber Daya
Manusia Sektor Publik)
Dosen Pengampu: Drs. Syamsir, M.Si., Ph.D & Sinta Westika Putri,S.Ap, M.A.P.
Disusun Oleh
KELOMPOK 1:
Suvenratno (220421165)
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita semua sehingga kita masih diberikan
kesempatan untuk dapat merasakan anugerahnya sampai saat sekarang ini.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu yang telah memberikan
kesempatan bagi kelompok penulis untuk membuat makalah Manajemen Sumber Daya
Manusia Sektor Publik dengan judul “STRATEGI PERENCANAAN DAN
PENGORGANISASIAN PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KOTA PADANG” di semester tiga ini. Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi
salah satu tugas pada mata kuliah ini dan juga untuk menambah wawasan dan pengetahuan
bagi pembaca terutama kepada kami sebagai kelompok penyaji dalam makalah ini.
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan untuk itu
kami memohon kepada bapak/ibu dosen pengampu mata kuliah dan juga teman-teman untuk
memberikan kritikan dan juga saran yang bersifat mendukung demi kesempurnaan makalah ini
dan tugas-tugas kami berikutnya.
Kelompok 1
2
DAFTAR ISI
COVER .............................................................................................................................1
KATA PENGANTAR .....................................................................................................2
DAFTAR ISI ....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG ....................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................5
C. TUJUAN ..........................................................................................................5
D. MANFAAT ......................................................................................................5
E. SISTEMATIKA ..............................................................................................6
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya proses perencanaan suatu organisasi atau perusahaan bukan saja
mengharapkan pegawai yang mampu, cakap, dan terampil, tetapi yang terpenting mereka
mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Peningkatan
sikap, kemauan, dan kemampuan pegawai dapat dilakukan dengan serangkaian
pemantauan dan perhatian tindakan nyata agar tercapai suatu kepuasan dalam bekerja.
Organisasi dapat berjalan efektif apabila fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian
yang ada di dalamnya berfungsi dengan baik, serta unsur-unsur penunjangnya tersedia
dan memenuhi persayaratan. Hal tersebut menjadi sangat penting karena pengawasan
dilaksanakan agar tahapan pekerjaan bisa berjalan sesuai dengan rencana. Sebagus
apapun suatu rencana, bentuk organisasi dan personil pelaksananya, tanpa adanya faktor
perencanaan dan pengorganisasian tersebut maka tidak akan berguna karena harus
disadari bahwa manusia sebagai pelaksana memiliki keterbatasan dan kemampuan yang
terbatas.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang merupakan Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) di Kota Padang yang bertugas membantu kepala daerah di
bidang pendidikan untuk mewujudkan visi Kota Padang yaitu mewujudkan pendidikan
yang unggul, berdaya saing, kreatif, dan beriman. Pegawai di Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kota Padang secara keseluruhan sangat ditentukan oleh sumber daya
manusia yang berada didalamnya. Apabila sumber daya manusianya memiliki motivasi
tinggi, kreatif dan mampu mengembangkan inovasi, maka pelaksanaan pengoragnisasian di
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang akan menjadi semakin baik. Oleh karena itu
diperlukan adanya upaya untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia.
Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dilakukan perencanaan dan
pengorganisasian sumber daya manusia.
Penelitian ini kami lakukan guna untuk mengetahui apakah setiap pegawai di
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang menerapkan suatu perencanaan dan
pengorganisasian sumber daya manusia sebagai salah satu cara untuk meningkatkan diri
mereka. Melalui perencanaan dan pengorganisasian sumber daya manusia kemampuan
yang dimiliki pegawai akan dilatih dan ditingkatkan, sehingga pegawai dapat optimal
dalam menyelesaikan tugas yang diberikan dan diembannya.
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
5
E. Sistematika
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, dan sistematika
penulisan.
Bab ini berisi analisis data dari hasil pengolahan data dan pembahasan mengenai
perencanaan dan pengorganisasian manajemen sumber daya manusia dalam
meningkatkan kinerja pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang.
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
6
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Strategi
Menurut Chandler yang dikutip oleh Triton dalam bukunya yang berjudul Marketing
Strategic, bahwa: “Strategi adalah tujuan dasar jangka panjang dan sasaran perusahaan, dan
serangkaian tindakan serta alokasi sumber daya yang penting untuk melaksanakan sasaran ini.
Sedangkan menurut Child, strategi adalah pilihan dasar atau kritis mengenai tujuan dan cara dari
bisnis.Strategi haruslah memperhatikan dengan sungguh-sungguh arah jangka panjang dan
cakupan organisasi menurut Faulker dan Johnson. Johnson dan Scholes menjelaskan bahwa:
“Strategi adalah arah dan cakupan organisasi yang secara ideal untuk jangka yang lebih panjang,
yang menyesuaikan sumber dayanya dengan lingkungan yang berubah, dan secara khusus, dengan
pasarnya, dengan pelanggan dan kliennya untuk memenuhi harapan stakeholder.
Amstrong menambahkan bahwa setidaknya terdapat tiga pengertian strategi. Pertama,
strategi merupakan deklarasi maksud yang mendefinisikan cara untuk mencapai tujuan, dan
memperhatikan dengan sungguh-sungguh alokasi sumber daya perusahaan yang penting untuk
jangka panjang dan mencocokkan sumber daya dan kapabilitas dengan lingkungan eksternal.
Kedua, strategi merupakan perspektif di mana isu kritis atau faktor keberhasilan dapat dibicarakan,
serta keputusan strategis bertujuan untuk membuat dampak yang besar serta jangka panjang kepada
perilaku dan keberhasilan organisasi. Ketiga, strategi pada dasarnya adalah mengenai penetapan
tujuan (tujuan strategis) dan mengalokasikan atau menyesuaikan sumber daya dengan peluang
(strategis berbasis sumber daya) sehingga dapat mencapai kesesuaian strategis antara tujuan
strategis dan basis sumberdayanya.
Berdasarkan keseluruhan definisi tersebut, maka strategi dapat didefinisikan sebagai
sekumpulan pilihan kritis untuk perencanaan dan penerapan serangkaian rencana tindakan dan
alokasi sumber daya yang penting dalam mencapai tujuan dasar dan sasaran, dengan
memperhatikan keunggulan kompetitif, komparatif, dan sinergis yang ideal berkelanjutan, sebagai
arah, cakupan, dan perspektif jangka panjang keseluruhan yang ideal dari individu atau organisasi.
7
2. Pengertian Perencanaan
Perencanaan berasal dari kata rencana,yang artinya rancangan atau rangka sesuatu yang
akan dikerjakan. Dari pengertian sederhana tersebut dapat diuraikan beberapa komponen penting ,
yakni tujuan (apa yang ingin dicapai), kegiatan (tindakan-tindakan untuk merealisasikan tujuan)
dan waktu (kapan bilamana kegiatan tersebut hendak dilakukan). Apapun yang direncanakan tentu
saja merupakan tindakan-tindakan dimasa depan (untuk masa depan). Dengan demikian suatu
perencanaan bisa dipahami sebagai respon (reaksi) terhadap masa depan. (Abe,2005:27).
Menurut Tjokroamidjojo (dalam Syafalevi,2011:28) perencanaan dalam arti seluas-luasnya
merupakan suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Perencanaan adalah suatu cara bagaimana mencapai tujuan
sebaik-baiknya dengan sumber-sumber yang ada supaya lebih efektif dan efisien. Perencanaan
merupakan suatu proses yang kontinu yang meliputi dua aspek , yaitu formulasi perencanaan dan
pelaksanaannya. Perencanaan dapat digunakan untuk mengontrol dan mengevaluasi jalannya
kegiatan, karena sifat rencana itu adalah sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
(Listyangsih,2014:90).
Menurut Terry (dalam Riyadi, 2005 : 3), perencanaan adalah upaya untuk memilih dan
menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenal masa yang
akan datang dengan jalan mengambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang di perhatikan
untuk mencapai hasil yang di inginkan. Defenisi perencanaan dapat diartikan hubungan antara apa
yang ada sekarang (what is) dengan bagaimana seharusnya (what should be) yang bertalian dengan
kebutuhan penentuan tujuan, prioritas program, dan alokasi sumber. (Uno,2006 :1).
Menurut Hasibuan (dalam Syafie, 2007:49) rencana adalah sejumlah keputusan yang
menjadi pedoman untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Berdasarkan defenisi-defenisi yang ada
diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah suatu rangkaian keputusan yang dibuat sebagai
pedoman yang menjadi patokan dalam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan dengan
sumberdaya yang tersedia.
3. Pengertian Pengorganisasian
8
Menurut Manullang (2014:171) “Pengorganisasian adalah pengelompokan aktivitas yang
akan dilakukan atau pendistribusian tugas dan fungsi kepada setiap individu yang ada dalam
organisasi". Dalam pengorganisasian sering dikaitkan dengan pembagian beban kerja yang
diterima oleh pegawai dikarenakan pengorganisasian juga merupakan alat untuk penentu
pekerjaan- pekerjaan menjadi kelompok kecil seperti defenisi Budiono (2016: 67)
“Pengorganisasian adalah suatu proses atau kegiatan yang dilakukan untuk menentukan
pekerjaan- pekerjaan menjadi beberapa kelompok terkecil secara khusus.” Artinya
memaksimalkan seluruh proses organisasi menjadi lebih efektif tampa membuat ruang kerja yang
terlalu besar yang menimbulkan banyaknya proses kerja yang harus dilalui.. Dengan demikian
pengorganisasian dapat diartikan sebagai proses utama yang harus ditempuh oleh seluruh
pemimpin organisasi utuk pencaian organisasi yang efektif dalam bentuk output yang dicapai
adalah struktur organisasi, penataan (pengorganisasian) tersebut memiliki fungsi untuk membuat
atau menata pembagian beban kerja yang diterima pegawai, hubungan atara atasan dan bawahan.
Membuat ruang kerja semakin maksimal dan tidak adanya tumpeng tindih pekerjaan dengan
penerapan penataan (pengorganiasaian) yang baik dan tepat.
9
Perencanaan strategis dirumuskan Mc Namara sebagai penetapan arah akan kemana
sesuatu organisasi pada tahun-tahun selanjutnya menuju , disertai dengan penetapan cara
bagaimana organisasi tersebut akan sampai ke tujuan yang dimaksud. Perencanaan strategis dapat
dilakukan untuk lingkup satu organisasi sebagai satu kesatuan menyeluruh, atau lingkup bagian-
bagian utama organisasi, tetapi umumnya mencakup lingkup satu organisasi sebagai satu
keseluruhan.
Strategi organisasi merupakan pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan utama
atau kebijakan organisasi dengan rangkaian tindakan dalam sebuah pernyataan yang saling
mengikat yang berkaitan dengan prinsip-prinsip umum untuk mencapai misi organisasi
(Wibisono, dalam Lynch, 2006).
10
B. Peneliti Terdahulu
13
pengaruh yang
positif dalam
upaya
meningkatkan
kinerja.
15
BAB III
METODE PENELITIAN
16
Berikut adalah identitas narasumber yang kami wawancari dalam penelitian ini :
Nama : Yasdi
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Jabatan : Analis Kerja Sub Kepegawaian
Lama Menjabat : 3 Tahun
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan tahap pengumpulan informasi berupa data yang berasal dari
sumber lainnya. Menurut Sugiyono (2018) Data sekunder merupakan data yang
diperoleh peneliti atau pengumpul data secara tidak langsung. Maksudnya adalah data
dapat diperoleh melalui perantara, yaitu dari orang lain, atau dokumen seperti jurnal. Data
sekunder yang kami gunakan pada penelitian ini adalah beberapa jurnal ilmiah yang
relevan yang kami jadikan sebagai sumber rujukan penelitian ini.
17
BAB IV
PEMBAHASAN
18
di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang adalah:
1. Di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang terjadi ketidakmerataan
terhadap bagian pembagian kerja. Ketidakefektifan yang terjadi di Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang saat ini yaitu pembagian kerja di suatu
bidang kurang merata, banyak terjadi penumpukan di sutau bidang, karna terjadi
penumpukan pegawai di suatu bidang tersebut, maka penempatan di bidang
lainnya menajdi kosong. Hal inilah yang membuat masalah terhadap kepegawaian
di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang tidak berjalan efektif dan
efisien.
2. Spesialisasi kerja di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang tidak relevan
dengan bidannya masing”. sebagi contoh nyata yang dapat dilihat langsung yaitu
“kepala bagian keuangan yang sebenarnya menjadi spesialis dari Sarjana Ekonomi
ataupun Akuntansi, ataupun kepala bidang Pendidikan lainnya sebenarnya
spesialis dari Sarjana Administrasi Pendidikan. Namun realitanya spesialisisasi
kerja disini tidak sama dengan keahlian dan kemampuan mereka masing-masing.
Rata-rata semua kepegawaian yang ada di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kota Padang merupakan Guru atau Sarjana Pendidikan.
3. Kepegawaian yang ada disini harus melek terhadap IT (Informasi Teknologi)
karena di dunia digital saat ini semuanya diakses menggunakan input output yang
telah di programkan. Namun kenyataannya pun juga pegawai di Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kota Padang masih kurang terhadap perkembangan IPTEK. Hal
itulah yang membuat mereka dipaksa dan harus mengerti. Karena semua
pekerjaan seperti pembuatan surat, barcode, dan pengambilan absen sera hal
lainnya.
4. Ketidakdisiplinan pegawai yang memberikan dampak terhadap penilaian kinerja
di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang menjadi terganggu. Seperti
banyaknya pegawai yang harus dibina lalu jika tapat dibina akan dipindahtugaskan
saja langsung ke instansi yang lain. “Masalah yang sering muncul dahulu yaitu
banyak pegawai yang setelah melakukan apel pagi, tidak langsung bekerja masuk
ke dalam ruangan namun mereka singgah dulu ke kedai kopi untuk ngobrol dan
bercerita sesame pegawai lainnya, atas kejadian yang terjadi tersebut membuat
lemah nya perencanaan dan pengorganiasian suatu pegawai, jika mereka sudah
merasa puas atas ynag mereka lakukan tadi, barulah mereka bekerja. Namun
para pegawai ini mereka tidak sadar kalau yang mereka lakukan tersebut tidak
19
efektif dan efisien.” ucap Bapak Yasdi.
D. SOLUSI YANG DIBERIKAN TERHADAP STRATEGI PERENCANAAN DAN
PENGORGANISASIAN PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KOTA PADANG
Solusi yang sejauh ini diberikan terhadap pegawai hanya memberikan pembinaan
dan melakukan kesadaran sendiri, namun jika sudah melewati batas yang telah ditetapkan
oleh prosedur yang berlaku maka akan ditindaklanjuti oleh atasan, jika tidak dapat dibina
maka pegawai yang ada di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang akan
dipindahtugaskan. Namun sebenarnya hal tersebut jarang ditemukan, walaupun ada itu
hanya terjadi dari sekian satu masalah muncul dan selalu ada penyelesaian nya di bidang
yang menaungi dan atasan yang menindalanjutinya,
20
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dari penelitian yang telah dilakukan dapat diambil
kesimpulan bahwa, Perencanaan dan pengorganisasian sumber daya manusia dapat
dilaksanakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kinerja pegawai. Melalui
perencanaan dan pengorganisasian sumber daya manusia kemampuan yang dimiliki
pegawai akan dilatih dan ditingkatkan, sehingga pegawai dapat optimal dalam
menyelesaikan tugasnya. Kinerja di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang
sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang berada didalamnya. Apabila sumber
daya manusianya memiliki motivasi tinggi, kreatif dan mampu mengembangkan inovasi,
kinerjanya akan menjadi semakin baik. Oleh karena itu diperlukan adanya upaya untuk
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia sehingga dapat dilakukan perencanaan
dan pengorganisasian sumber daya manusia.
B. SARAN
Dari kesimpulan yang dikemukakan, maka dapat disarankan hal hal berikut:
1. Rencanakan sumber daya manusia dengan teliti, dinas Pendidikan dan
kebudayaan harus melakukan analisis kebutuhan pegawai secara teratur dan
merencanakan rekrutmen, pelatihan dan pengembangan sesuai dengan
kebutuhan pada dinas Pendidikan dan kebudayaan kota padang.
2. Evaluasi kinerja, implementasikan system evaluasi kinerja yang adil dan
transparan untuk mengidentifikasi karyawan berkinerja tinggi dan memberikan
penghargaan yang sesuai.
3. Melakukan evaluasi terus menerus, dengan melakukan cara ini dengan berkala
terhadap strategi perencanaan dan pengorganisasian pegawai dan sesuaikan
dengan perubahan kebutuhan dan tantangan.
21
DAFTAR PUSTAKA
Setyowati, E., Soenarjanto, B., & Puspaningtyas, A. (2022, August). MANAJEMEN SUMBER
DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI DINAS
KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN SIDOARJO (Studi Pada Bidang
Pengembangan Usaha Mikro). In Seminar Nasional Hasil Skripsi (Vol. 1, No. 01, pp.
11-15).
Eliza, Y., Andria, Y., & Adriani, E. (2022). Model Peningkatan Kinerja Melalui Disiplin Kerja
Sebagai Intervening pada Pegawai Dinas Pendidikan Kota Padang. J-MAS (Jurnal
Manajemen dan Sains), 7(1), 333-339.
Purnomo, M. E., Wibowo, N. M., & Hartati, C. S. (2021). Pengembangan Sumber Daya
Manusia Dalam Upaya Peningkatan Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten
Bojonegoro. Jurnal Mitra Manajemen, 5(4), 290-300.
22