Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH MANAJAMEN SUMBER DAYA MANUSIA SEKTOR PUBLIK

STRATEGI PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN PEGAWAI


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA PADANG

(Disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Manajemen Sumber Daya
Manusia Sektor Publik)

Dosen Pengampu: Drs. Syamsir, M.Si., Ph.D & Sinta Westika Putri,S.Ap, M.A.P.

Disusun Oleh
KELOMPOK 1:

Dea Salsabilla (22042202)

Faishol Arif (22042218)

Farhan Habibi (22042220)

Mirachel Apprila (22042130)

Suvenratno (220421165)

PRODI ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita semua sehingga kita masih diberikan
kesempatan untuk dapat merasakan anugerahnya sampai saat sekarang ini.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu yang telah memberikan
kesempatan bagi kelompok penulis untuk membuat makalah Manajemen Sumber Daya
Manusia Sektor Publik dengan judul “STRATEGI PERENCANAAN DAN
PENGORGANISASIAN PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KOTA PADANG” di semester tiga ini. Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi
salah satu tugas pada mata kuliah ini dan juga untuk menambah wawasan dan pengetahuan
bagi pembaca terutama kepada kami sebagai kelompok penyaji dalam makalah ini.

Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan untuk itu
kami memohon kepada bapak/ibu dosen pengampu mata kuliah dan juga teman-teman untuk
memberikan kritikan dan juga saran yang bersifat mendukung demi kesempurnaan makalah ini
dan tugas-tugas kami berikutnya.

Padang, 9 November 2023

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI
COVER .............................................................................................................................1
KATA PENGANTAR .....................................................................................................2
DAFTAR ISI ....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG ....................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................5
C. TUJUAN ..........................................................................................................5
D. MANFAAT ......................................................................................................5
E. SISTEMATIKA ..............................................................................................6

BAB II LANDASAN TEORI ..........................................................................................7


A. TEORI PARA AHLI ......................................................................................7
1. PENGERTIAN STRATEGI ......................................................................7
2. PENGERTIAN PERENCANAAN ............................................................8
3. PENGERTIAN PENGORGANISASIAN ............................................ 8-9
4. PENGERTIAN STRATEGI PERENCANAAN ................................ 9-10
5. PENGERTIAN STRATEGI PENGORGANISASIAN.........................10
B. PENELITI TERDAHULU ..................................................................... 11-15

BAB III METODE PENELITIAN...............................................................................16


A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN ......................................................16
B. TEKNIS PENGUMPULAN DATA..............................................................16
1. DATA PRIMER ................................................................................... 16-17
2. DATA SEKUNDER ...................................................................................17
3. TEKNIS ANALISIS DATA ......................................................................17
BAB IV PEMBAHASAN ........................................................................................ 18-20
BAB V PENUTUP .........................................................................................................21
A. KESIMPULAN ...............................................................................................21
B. SARAN .............................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................22

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada dasarnya proses perencanaan suatu organisasi atau perusahaan bukan saja
mengharapkan pegawai yang mampu, cakap, dan terampil, tetapi yang terpenting mereka
mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Peningkatan
sikap, kemauan, dan kemampuan pegawai dapat dilakukan dengan serangkaian
pemantauan dan perhatian tindakan nyata agar tercapai suatu kepuasan dalam bekerja.
Organisasi dapat berjalan efektif apabila fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian
yang ada di dalamnya berfungsi dengan baik, serta unsur-unsur penunjangnya tersedia
dan memenuhi persayaratan. Hal tersebut menjadi sangat penting karena pengawasan
dilaksanakan agar tahapan pekerjaan bisa berjalan sesuai dengan rencana. Sebagus
apapun suatu rencana, bentuk organisasi dan personil pelaksananya, tanpa adanya faktor
perencanaan dan pengorganisasian tersebut maka tidak akan berguna karena harus
disadari bahwa manusia sebagai pelaksana memiliki keterbatasan dan kemampuan yang
terbatas.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang merupakan Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) di Kota Padang yang bertugas membantu kepala daerah di
bidang pendidikan untuk mewujudkan visi Kota Padang yaitu mewujudkan pendidikan
yang unggul, berdaya saing, kreatif, dan beriman. Pegawai di Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kota Padang secara keseluruhan sangat ditentukan oleh sumber daya
manusia yang berada didalamnya. Apabila sumber daya manusianya memiliki motivasi
tinggi, kreatif dan mampu mengembangkan inovasi, maka pelaksanaan pengoragnisasian di
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang akan menjadi semakin baik. Oleh karena itu
diperlukan adanya upaya untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia.
Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dilakukan perencanaan dan
pengorganisasian sumber daya manusia.
Penelitian ini kami lakukan guna untuk mengetahui apakah setiap pegawai di
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang menerapkan suatu perencanaan dan
pengorganisasian sumber daya manusia sebagai salah satu cara untuk meningkatkan diri
mereka. Melalui perencanaan dan pengorganisasian sumber daya manusia kemampuan
yang dimiliki pegawai akan dilatih dan ditingkatkan, sehingga pegawai dapat optimal
dalam menyelesaikan tugas yang diberikan dan diembannya.
4
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana strategi perencanaan terhadap pegawai di Dinas Pendidikan dan


Kebudayaan Kota Padang?

2. Bagaimana pengorganisasian terhadap pegawai di Dinas Pendidikan dan


Kebudayaan Kota Padang?
3. Apa kendala yang terjadi terhadap pegawai di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kota Padang?
4. Apa solusi yang diberikan terhadap strategi perencanaan dan pengorganisasian
pegawai di Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Padang?

C. Tujuan

1. Untuk mendeskripsikan strategi perencanaan terhadap pegawai di Dinas Pendidikan


dan Kebudayaan Kota Padang.
2. Untuk mendeskripsikan pengorganisasian terhadap pegawai di Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kota Padang.
3. Untuk mendeskripsikan kendala yang terjadi terhadap pegawai di Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kota Padang.
4. Untuk mendeskripsikan solusi yang diberikan terhadap strategi perencanaan dan
pengorganisasian pegawai di Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Padang.

D. Manfaat

1. Mengetahui dan memahami strategi perencanaan terhadap pegawai di Dinas


Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang.
2. Mengetahui dan memahami pengorganisasian terhadap pegawai di Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang.
3. Mengetahui dan memahami kendala yang terjadi terhadap pegawai di Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang.
4. Mengetahui dan memahami solusi yang diberikan terhadap strategi perencanaan
dan pengorganisasian pegawai di Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Padang

5
E. Sistematika

Sistematika penulisan makalah ini, disusun sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, dan sistematika
penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI / TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi gambaran tentang perencanaan dan pengorganisasian manajemen


sumber daya manusia dalam meningkatkan kinerja pegawai Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kota Padang.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan teknik pengumpulan data, metode pengumpulan data,


waktu dan tempat penelitian serta prosedur analisis data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi analisis data dari hasil pengolahan data dan pembahasan mengenai
perencanaan dan pengorganisasian manajemen sumber daya manusia dalam
meningkatkan kinerja pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian serta saran.

DAFTAR PUSTAKA

6
BAB II
LANDASAN TEORI

A. TEORI PARA AHLI

1. Pengertian Strategi

Menurut Chandler yang dikutip oleh Triton dalam bukunya yang berjudul Marketing
Strategic, bahwa: “Strategi adalah tujuan dasar jangka panjang dan sasaran perusahaan, dan
serangkaian tindakan serta alokasi sumber daya yang penting untuk melaksanakan sasaran ini.
Sedangkan menurut Child, strategi adalah pilihan dasar atau kritis mengenai tujuan dan cara dari
bisnis.Strategi haruslah memperhatikan dengan sungguh-sungguh arah jangka panjang dan
cakupan organisasi menurut Faulker dan Johnson. Johnson dan Scholes menjelaskan bahwa:
“Strategi adalah arah dan cakupan organisasi yang secara ideal untuk jangka yang lebih panjang,
yang menyesuaikan sumber dayanya dengan lingkungan yang berubah, dan secara khusus, dengan
pasarnya, dengan pelanggan dan kliennya untuk memenuhi harapan stakeholder.
Amstrong menambahkan bahwa setidaknya terdapat tiga pengertian strategi. Pertama,
strategi merupakan deklarasi maksud yang mendefinisikan cara untuk mencapai tujuan, dan
memperhatikan dengan sungguh-sungguh alokasi sumber daya perusahaan yang penting untuk
jangka panjang dan mencocokkan sumber daya dan kapabilitas dengan lingkungan eksternal.
Kedua, strategi merupakan perspektif di mana isu kritis atau faktor keberhasilan dapat dibicarakan,
serta keputusan strategis bertujuan untuk membuat dampak yang besar serta jangka panjang kepada
perilaku dan keberhasilan organisasi. Ketiga, strategi pada dasarnya adalah mengenai penetapan
tujuan (tujuan strategis) dan mengalokasikan atau menyesuaikan sumber daya dengan peluang
(strategis berbasis sumber daya) sehingga dapat mencapai kesesuaian strategis antara tujuan
strategis dan basis sumberdayanya.
Berdasarkan keseluruhan definisi tersebut, maka strategi dapat didefinisikan sebagai
sekumpulan pilihan kritis untuk perencanaan dan penerapan serangkaian rencana tindakan dan
alokasi sumber daya yang penting dalam mencapai tujuan dasar dan sasaran, dengan
memperhatikan keunggulan kompetitif, komparatif, dan sinergis yang ideal berkelanjutan, sebagai
arah, cakupan, dan perspektif jangka panjang keseluruhan yang ideal dari individu atau organisasi.

7
2. Pengertian Perencanaan

Perencanaan berasal dari kata rencana,yang artinya rancangan atau rangka sesuatu yang
akan dikerjakan. Dari pengertian sederhana tersebut dapat diuraikan beberapa komponen penting ,
yakni tujuan (apa yang ingin dicapai), kegiatan (tindakan-tindakan untuk merealisasikan tujuan)
dan waktu (kapan bilamana kegiatan tersebut hendak dilakukan). Apapun yang direncanakan tentu
saja merupakan tindakan-tindakan dimasa depan (untuk masa depan). Dengan demikian suatu
perencanaan bisa dipahami sebagai respon (reaksi) terhadap masa depan. (Abe,2005:27).
Menurut Tjokroamidjojo (dalam Syafalevi,2011:28) perencanaan dalam arti seluas-luasnya
merupakan suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Perencanaan adalah suatu cara bagaimana mencapai tujuan
sebaik-baiknya dengan sumber-sumber yang ada supaya lebih efektif dan efisien. Perencanaan
merupakan suatu proses yang kontinu yang meliputi dua aspek , yaitu formulasi perencanaan dan
pelaksanaannya. Perencanaan dapat digunakan untuk mengontrol dan mengevaluasi jalannya
kegiatan, karena sifat rencana itu adalah sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
(Listyangsih,2014:90).
Menurut Terry (dalam Riyadi, 2005 : 3), perencanaan adalah upaya untuk memilih dan
menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenal masa yang
akan datang dengan jalan mengambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang di perhatikan
untuk mencapai hasil yang di inginkan. Defenisi perencanaan dapat diartikan hubungan antara apa
yang ada sekarang (what is) dengan bagaimana seharusnya (what should be) yang bertalian dengan
kebutuhan penentuan tujuan, prioritas program, dan alokasi sumber. (Uno,2006 :1).
Menurut Hasibuan (dalam Syafie, 2007:49) rencana adalah sejumlah keputusan yang
menjadi pedoman untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Berdasarkan defenisi-defenisi yang ada
diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah suatu rangkaian keputusan yang dibuat sebagai
pedoman yang menjadi patokan dalam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan dengan
sumberdaya yang tersedia.

3. Pengertian Pengorganisasian

Menurut Terry (2019:23) “Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-


hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara
efisien dan dengan demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam hal melaksanakan tugas- tugas
tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu.”.

8
Menurut Manullang (2014:171) “Pengorganisasian adalah pengelompokan aktivitas yang
akan dilakukan atau pendistribusian tugas dan fungsi kepada setiap individu yang ada dalam
organisasi". Dalam pengorganisasian sering dikaitkan dengan pembagian beban kerja yang
diterima oleh pegawai dikarenakan pengorganisasian juga merupakan alat untuk penentu
pekerjaan- pekerjaan menjadi kelompok kecil seperti defenisi Budiono (2016: 67)
“Pengorganisasian adalah suatu proses atau kegiatan yang dilakukan untuk menentukan
pekerjaan- pekerjaan menjadi beberapa kelompok terkecil secara khusus.” Artinya
memaksimalkan seluruh proses organisasi menjadi lebih efektif tampa membuat ruang kerja yang
terlalu besar yang menimbulkan banyaknya proses kerja yang harus dilalui.. Dengan demikian
pengorganisasian dapat diartikan sebagai proses utama yang harus ditempuh oleh seluruh
pemimpin organisasi utuk pencaian organisasi yang efektif dalam bentuk output yang dicapai
adalah struktur organisasi, penataan (pengorganisasian) tersebut memiliki fungsi untuk membuat
atau menata pembagian beban kerja yang diterima pegawai, hubungan atara atasan dan bawahan.
Membuat ruang kerja semakin maksimal dan tidak adanya tumpeng tindih pekerjaan dengan
penerapan penataan (pengorganiasaian) yang baik dan tepat.

4. Pengertian Strategi Perencanaan

Taylor mengatakan bahwa perencanaan strategis dipandang sebagai metode untuk


mengelola perubahan yang tidak dapat dihindari sehingga dapat juga disebut sebagai metode
untuk berurusan dengan komplektisitas lingkungan yang seringkali erat hubungannya dengan
kepentingan organisasi. Akan tetapi ia juga suatu metode untuk mengambil komplektisitas
lingkungan internal yang ditimbulkan oleh bermacam-macam kebutuhan oleh setiap unit kerja
dalam organisasi. Sedemikian besar peran dari perencanaan strategis itu sehingga ia tidak dapat
di delegasikan.

Sedangkan Stainer menjelaskan bahwa perencanaan strategis adalah suatu kerangka


berfikir logis yang menetapkan dimana anda akan berada, kemana akan pergi, dan bagaimana
anda bisa ada disana. Ia juga merupakan proses yang mengarahkan para pemimpin dalam
mengembangkan visi dalam menggambarkan masa depan yang dikehendaki. Ia mengubah cara
manajemen berfikir, mengalokasikan dan merelokasikan sebagai sumber daya, sementara
pelaksanaan progam berlangsung. Dengan kata lain , perencanaan berhubungan dengan dampak
masa depan dari keputusan yang dibuat sekarang. Atau disebut juga sebagai futurity of current
decisions.

9
Perencanaan strategis dirumuskan Mc Namara sebagai penetapan arah akan kemana
sesuatu organisasi pada tahun-tahun selanjutnya menuju , disertai dengan penetapan cara
bagaimana organisasi tersebut akan sampai ke tujuan yang dimaksud. Perencanaan strategis dapat
dilakukan untuk lingkup satu organisasi sebagai satu kesatuan menyeluruh, atau lingkup bagian-
bagian utama organisasi, tetapi umumnya mencakup lingkup satu organisasi sebagai satu
keseluruhan.

5. Pengertian Strategi Pengorganisasian

Strategi organisasi berperan untuk mengidentifikasi berbagai pendekatan umum yang


dipakai organisasi untuk mencapai tujuan. Sehingga organisasi dalam mencapai tujuannya ada
dua cara yaitu melalui pengelolaan yang lebih baik atas apa yang sedang dikerjakan sekarang dan
melalui penemuan hal-hal yang baru (Gibson dkk. 1996). Konsep lain menjelaskan bahwa strategi
organisasi merupakan suatu seni menggunakan kecakapan dan sumber daya suatu organisasi
untuk mencapai sasarannya melalui hubungan yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi
yang paling menguntungkan (Salusu, 2003).

Strategi organisasi merupakan pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan utama
atau kebijakan organisasi dengan rangkaian tindakan dalam sebuah pernyataan yang saling
mengikat yang berkaitan dengan prinsip-prinsip umum untuk mencapai misi organisasi
(Wibisono, dalam Lynch, 2006).

10
B. Peneliti Terdahulu

No. Judul,Penulis, Permasalahan Metode Hasil dan Persama Perbedaan


Dan nama Kesimpulan an Studi
Jurnal Studi
1. Pengaruh Perencanaan Metode Penerapan
lingkungan strategik Penelitian lingkungan
stategis,budaya merupakan suatu Asosiatif strategis
organisasi dan alat manajerial berpengaruh
perencanaan yang signifikan
stategis penting. Sektor positif terhadap
terhadap publik kinerja
kinerja diharapkan pemerintah
pemerintah untuk dengan nilai t =
kota padang, memfokuskan 6,084 dan
Alfin Kadri - perhatian pada nilai signifikan
Program Studi pencapaian dan 0,000. Semakin
Akuntansi peningkatan baik
Fakultas outcomes penerapan
Ekonomi setiap tahun. lingkungan
Universitas Dengan kata strategis, maka
Negeri lain, hasil- kinerja
Padang,Jurnal hasil seyogianya pemerintahan
Ilmiah mulai yang dihasilkan
Ekonomi dan difokuskan oleh pemerintah
Bisnis. pada efisiensi juga akan
dan efektivitas semakin
operasional. meningkat. Hal
Perencanaan ini konsisten
strategik dengan
memungkinkan teori yang
sektor publik dinyatakan oleh
mengembangkan Bryson
suatu sistem (1995)
yang lingkungan
memfasilitasi strategis
peningkatan dianalisa
terus- untuk
menerus mengetahui
(continuous pengaruh-
improvement) pengaruh
pada semua kunci serta
tingkat dalam pemilihan
manajemen strategi apa
organisasi yang
Vincent sesuai dengan
Gaspersz (2007) tantangan yang
dalam www. datangnya dari
Keuangan lingkungan,
11
islam.com. menyusun
asumsi-asumsi
strategis dan
mengujinya
dengan visi dan
misi organisasi
untuk
memperoleh
faktor
penentu
keberhasilan.
Perencanaan
strategis
organisasi
adalah suatu
rencana jangka
panjang yang
bersifat
menyeluruh,
memberikan
rumusan ke
mana
organisasi akan
diarahkan, dan
bagaimana
sumberdaya
dialokasikan
untuk mencapai
tujuan selama
jangka
waktutertentu
dalam berbagai
kemungkinan
keadaan
lingkungan.

2. Pengaruh Menguji Metode Secara langsung


lingkungan pengaruh penelitian lingkungan
strategi dan lingkungan Kualitatif strategi
perencanaan strategi, tidak
strategi perencanaan berpengaruh
terhadap strategi dan signifikan
kinerja budaya terhadap
pemerintah organisasi kinerja
kota Kupang terhadap kinerja pemerintah
dengan budaya pemerintah kota kota kupang,
kupang serta
organisasi namun
menguji
sebagai lingkungan
pengaruh
variabel interaksi antara strategi
moderasi, lingkungan berpengaruh
Eugenius B. terhadap kinerja
12
Rega strategi dan pemerintah jika
Sulaiman perencanaan dimoderasi oleh
Akbar strategi terhadap budaya
Yusuf,Jurnal kinerja organisasi. Hal
Akuntansi (JA) pemerintah kota ini terjadi
kupang. karena budaya
organisasi
mampu
memperkuat
hubungan
lingkungan
strategi dan
kinerja
Pemerintah
Kota Kupang.
Kedua,
secara langsung
perencanaan
strategi
berpengaruh
signifikan
terhadap kinerja
pemerintah kota
kupang namun
perencanaan
strategi tidak
berpengaruh
terhadap kinerja
pemerintah kota
kupang jika
dimoderasi oleh
budaya
organisasi.
Ketiga,
budaya
organisasi
berpengaruh
signifikan
terhadap
kinerja
pemerintah
kota kupang.
Hal ini
menunjukkan
bahwa budaya
organisasi yang
terkandung
dalam diri
pegawai
memberikan

13
pengaruh yang
positif dalam
upaya
meningkatkan
kinerja.

3. Perencanaan Berdasarkan Pendekat Perencanaan


Strategik hasil wawancara an strategis
Sekolah Dalam dan observasi dalam merupakan
Meningkatkan awal ditemukan penelitian langkah penting
Kinerja bahwa proses ini yakni yang
Sekolah Di perencanaan, kualitatif. melibatkan
SDN 9 Pengorganisasia Metode perumusan visi
Kecamatan n, pengarahan, pengump dan misi
Kwandang pengkoordinasia ulan data sebagai dasar
Kabupaten n, pengawasan yakni untuk
Gorontalo atau pedoman mengembangka
Utara, Fitra pengendalian wawanca n strategi
Panambunan dan ra, jangka panjang.
,Ansar, pertanggung- observasi Dalam konteks
Ulystiawati, jawaban yang dan perumusan
Journal Of kurang dokumen visi dan misi
Social Science memperhatikan tasi. sekolah di SDN
Research prinsip-prinsip Analisis 9 Kecamatan
dalam data Kwandang,
manajemen menggun Kabupaten
sekolah akan Gorontalo Utara
yang tertuang model merupakan
dalam renstra kualitatif langkah penting
yang ideal. Miles dan dalam
kinerja sekolah Huberma mengarahkan
dalam n. tujuan dan arah
penyusunan pengembangan
renstra masih sekolah.
belum Perumusan visi
maksimal dan misi ini
karena kepala harus
sekolah belum melibatkan
memahami berbagai
seluk beluk pemangku
perencanaan kepentingan
yang sesuai untuk
dengan prinsip menjaga dan
manajemen meningkatkan
yang baik, Ada kualitas
juga yang tidak pendidikan.
sesuai dengan Dengan
Visi dan Misi memiliki visi
sekolah,kemudi dan misi yang
an kurangnya terdefinisi
bimbingan dengan baik,
14
teknis. sekolah dapat
Kenyataan di mengidentifikas
lapangan i prioritasnya
menunjukan dalam mencapai
bahwa kinerja
partisipasi yang lebih baik.
kepala sekolah Hal ini
dalam hal ini membantu
yakni kepala kepala sekolah,
sekolah dan guru, dan staf
guru masih sekolah, untuk
kurang optimal, bekerja
konsep otonomi menuju tujuan
sekolah yang yang sama pada
semestinya proses evaluasi
menjadi sebuah dan peningkatan
bentuk berkelanjutan
New Public untuk
Management transformasi
dalam birokrasi kinerja sekolah
kurang yang lebih
didukung ideal.
sehingga
keputusan yang
diambil
berdasarkan
kepentingan
dan penilaian
yang tidak
menyeluruh.

15
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian


Lokasi penelitian ini berada di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang, yang
beralamatkan Kompek Universitas Bung Hatta, Ulak Karang Utara, Kecamatan Padang Utara,
Kota Padang, Sumatera Barat. Penelitian dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 3 November
2023.

B. Teknis Pengumpulan data


Pada penelitian ini kami menggunakan dua jenis data dan teknik pengumpulan data. Berikut
jenis data dan teknik pengumpulan data yang kami gunakan dalam penelitian ini :
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung dari sumbernya.
Data ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu :
a) Observasi
Observasi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengumpulkan data
berdasarkan pengamatan secara langsung di lokasi penelitian. Metode observasi
merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mengamati dan
meninjau secara langsung di lokasi penelitian untuk mengetahui kondisi yang
terjadi di lokasi, kemudian pengamatan tersebut digunakan untuk membuktikan
kebenaran dari tema penelitian yang kami lakukan. Kelompok kami melakukan
penelitian di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang dengan tema
strategi perencanaan dan pengorganisasian pegawai di Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kota Padang.
b) Wawancara
Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dengan adanya
narasumber dan pewawancara. Wawancara juga dapat dikatakan metode
penelitian ketika subjek dan peneliti bertemu dalam satu situasi tertentu dalam
proses untuk mendapatkan informasi terkait penelitian yang dilakukan berupa
data yang diperoleh secara langsung oleh kelompok kami sebagai peneliti dari
subjek penelitian. Tahap wawancara ini kami lakukan dengan tanya jawab
dengan narasumber yang terkait dan berpengalaman, yaitu pegawai Analis Kerja
Sub Kepegawaian.

16
Berikut adalah identitas narasumber yang kami wawancari dalam penelitian ini :
Nama : Yasdi
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Jabatan : Analis Kerja Sub Kepegawaian
Lama Menjabat : 3 Tahun

2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan tahap pengumpulan informasi berupa data yang berasal dari
sumber lainnya. Menurut Sugiyono (2018) Data sekunder merupakan data yang
diperoleh peneliti atau pengumpul data secara tidak langsung. Maksudnya adalah data
dapat diperoleh melalui perantara, yaitu dari orang lain, atau dokumen seperti jurnal. Data
sekunder yang kami gunakan pada penelitian ini adalah beberapa jurnal ilmiah yang
relevan yang kami jadikan sebagai sumber rujukan penelitian ini.

3. Teknis Analisis Data


Pada penelitian ini kelompok kami menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif.
Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dipandu oleh fakta dan informasi yang
didapatkan pada saat dilapangan. Analisis data dalam jenis penelitian kualitatif
melibatkan proses interpretatif yang mendalam terhadap data teks, gambar, atau suara
yang diperoleh dari observasi lapangan, wawancara, dokumentasi, atau sumber data
kualitatif lainnya. Oleh karena itu analisis data yang dilakukan bersifat induktif
berdasarkan fakta dan informasi yang ditemukan dan kemudian dapat dikonstruksikan
menjadi hipotesis dan teori. Pendekatan kualitatif . Menurut Sugiarto (2015 : 8) penelitian
kualitatif adalah jenis penelitian yang temuan - temuannya tidak diperbolehkan melalui
prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya yang bertujuan mengungkapkan gejala
holistik - kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan
peneliti sebagai sumber instrumen kunci. Metode penelitian kualitatif bertujuan untuk
menjelaskan suatu fenomena dengan mendalam dan dilakukan dengan mengumpulkan
data sedalam - dalamnya. Metode penelitian ini berinteraksi dengan Pegawai Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang bagian Analis Kerja Sub Kepegawaian.
Pengamatan dan interaksi ini difokuskan untuk mengetahui bagaimana strategi
perencanaan dan pengorganisasian pegawai di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota
Padang.

17
BAB IV
PEMBAHASAN

A. STRATEGI PERENCANAAN TERHADAP PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN


DAN KEBUDAYAAN KOTA PADANG.
Bidang Perencanaan yang terdapat di Dinas Pendidikan Kota Padang terfokus
pada bagian Bidang Perencanaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan yaitu Seksi
Perencanaan. Di bagian Seksi Perencanaan ini mempunyai kewenangan yang selama ini
telah dilakukan seperti yang dikatakan Bapak Yasdi “selain menaungi pekerjaan yang
memang terencana di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang, tetapi kami juga
menaungi sekolah-sekolah yang terdapat di Kota Padang, seperti SD dan SMP. Selain itu
perencanaan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang melrangkup pegawai
yang baru dilantik kemudian mereka di temoatkan disini, segingga perencaaan awal
mereka bekerja itu dikoordinir langsung oleh bagian Perencanaan dan Mutu Penjaminan
Mutu Pendidikan. Lalu merangkup perencanaan terhadap pegawai yang ingin pensiun,
pegawai yang iingin naik pangkat, serta pegawai yang bermasalah pada saat masa kerja
di jabatannya”.
B. PENGORGANISASIAN TERHADAP PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN KOTA PADANG
Bidang Pengorganisasian yang ada di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota
Padang dapat dilihat langsung di bagan strukur organisasi nya yaitu:

C. KENDALA YANG TERJADI TERHADAP PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN


DAN KEBUDAYAAN KOTA PADANG
Kendala yang terjadi di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang meliputi
selurug pegawai yang berada di dalam nya. Secara garis besar kendala besar yang
dihadapi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang saat ini tidak ada, namun yang
menjadi kendala yang akhir-akhir ini muncul yaitu tentang pembagian kinerja pegawai

18
di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang adalah:
1. Di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang terjadi ketidakmerataan
terhadap bagian pembagian kerja. Ketidakefektifan yang terjadi di Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang saat ini yaitu pembagian kerja di suatu
bidang kurang merata, banyak terjadi penumpukan di sutau bidang, karna terjadi
penumpukan pegawai di suatu bidang tersebut, maka penempatan di bidang
lainnya menajdi kosong. Hal inilah yang membuat masalah terhadap kepegawaian
di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang tidak berjalan efektif dan
efisien.
2. Spesialisasi kerja di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang tidak relevan
dengan bidannya masing”. sebagi contoh nyata yang dapat dilihat langsung yaitu
“kepala bagian keuangan yang sebenarnya menjadi spesialis dari Sarjana Ekonomi
ataupun Akuntansi, ataupun kepala bidang Pendidikan lainnya sebenarnya
spesialis dari Sarjana Administrasi Pendidikan. Namun realitanya spesialisisasi
kerja disini tidak sama dengan keahlian dan kemampuan mereka masing-masing.
Rata-rata semua kepegawaian yang ada di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kota Padang merupakan Guru atau Sarjana Pendidikan.
3. Kepegawaian yang ada disini harus melek terhadap IT (Informasi Teknologi)
karena di dunia digital saat ini semuanya diakses menggunakan input output yang
telah di programkan. Namun kenyataannya pun juga pegawai di Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kota Padang masih kurang terhadap perkembangan IPTEK. Hal
itulah yang membuat mereka dipaksa dan harus mengerti. Karena semua
pekerjaan seperti pembuatan surat, barcode, dan pengambilan absen sera hal
lainnya.
4. Ketidakdisiplinan pegawai yang memberikan dampak terhadap penilaian kinerja
di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang menjadi terganggu. Seperti
banyaknya pegawai yang harus dibina lalu jika tapat dibina akan dipindahtugaskan
saja langsung ke instansi yang lain. “Masalah yang sering muncul dahulu yaitu
banyak pegawai yang setelah melakukan apel pagi, tidak langsung bekerja masuk
ke dalam ruangan namun mereka singgah dulu ke kedai kopi untuk ngobrol dan
bercerita sesame pegawai lainnya, atas kejadian yang terjadi tersebut membuat
lemah nya perencanaan dan pengorganiasian suatu pegawai, jika mereka sudah
merasa puas atas ynag mereka lakukan tadi, barulah mereka bekerja. Namun
para pegawai ini mereka tidak sadar kalau yang mereka lakukan tersebut tidak

19
efektif dan efisien.” ucap Bapak Yasdi.
D. SOLUSI YANG DIBERIKAN TERHADAP STRATEGI PERENCANAAN DAN
PENGORGANISASIAN PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KOTA PADANG
Solusi yang sejauh ini diberikan terhadap pegawai hanya memberikan pembinaan
dan melakukan kesadaran sendiri, namun jika sudah melewati batas yang telah ditetapkan
oleh prosedur yang berlaku maka akan ditindaklanjuti oleh atasan, jika tidak dapat dibina
maka pegawai yang ada di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang akan
dipindahtugaskan. Namun sebenarnya hal tersebut jarang ditemukan, walaupun ada itu
hanya terjadi dari sekian satu masalah muncul dan selalu ada penyelesaian nya di bidang
yang menaungi dan atasan yang menindalanjutinya,

20
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dari penelitian yang telah dilakukan dapat diambil
kesimpulan bahwa, Perencanaan dan pengorganisasian sumber daya manusia dapat
dilaksanakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kinerja pegawai. Melalui
perencanaan dan pengorganisasian sumber daya manusia kemampuan yang dimiliki
pegawai akan dilatih dan ditingkatkan, sehingga pegawai dapat optimal dalam
menyelesaikan tugasnya. Kinerja di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang
sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang berada didalamnya. Apabila sumber
daya manusianya memiliki motivasi tinggi, kreatif dan mampu mengembangkan inovasi,
kinerjanya akan menjadi semakin baik. Oleh karena itu diperlukan adanya upaya untuk
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia sehingga dapat dilakukan perencanaan
dan pengorganisasian sumber daya manusia.

B. SARAN
Dari kesimpulan yang dikemukakan, maka dapat disarankan hal hal berikut:
1. Rencanakan sumber daya manusia dengan teliti, dinas Pendidikan dan
kebudayaan harus melakukan analisis kebutuhan pegawai secara teratur dan
merencanakan rekrutmen, pelatihan dan pengembangan sesuai dengan
kebutuhan pada dinas Pendidikan dan kebudayaan kota padang.
2. Evaluasi kinerja, implementasikan system evaluasi kinerja yang adil dan
transparan untuk mengidentifikasi karyawan berkinerja tinggi dan memberikan
penghargaan yang sesuai.
3. Melakukan evaluasi terus menerus, dengan melakukan cara ini dengan berkala
terhadap strategi perencanaan dan pengorganisasian pegawai dan sesuaikan
dengan perubahan kebutuhan dan tantangan.

21
DAFTAR PUSTAKA

Sudiyanto, T. (2019). Perencanaan Sumber Daya Manusia di Dinas Pendidikan Kabupaten


Lampung Tengah (Studi Terhadap Penataan Dan Pemerataan Guru Pegawai Negeri
Sipil Pada Jenjang Sekolah Dasar Di Lampung Tengah).

Charli, C. O. (2020). Pengaruh Human Relation, Lingkungan Kerja, Budaya Organisasi


Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel
Intervening Pada Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Ekobistek, 53-62.

Setyowati, E., Soenarjanto, B., & Puspaningtyas, A. (2022, August). MANAJEMEN SUMBER
DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI DINAS
KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN SIDOARJO (Studi Pada Bidang
Pengembangan Usaha Mikro). In Seminar Nasional Hasil Skripsi (Vol. 1, No. 01, pp.
11-15).

Eliza, Y., Andria, Y., & Adriani, E. (2022). Model Peningkatan Kinerja Melalui Disiplin Kerja
Sebagai Intervening pada Pegawai Dinas Pendidikan Kota Padang. J-MAS (Jurnal
Manajemen dan Sains), 7(1), 333-339.

Indarwansyah, I. (2019). Efektivitas Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Sekretariat


Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Gowa (Doctoral dissertation,
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR).

Purnomo, M. E., Wibowo, N. M., & Hartati, C. S. (2021). Pengembangan Sumber Daya
Manusia Dalam Upaya Peningkatan Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten
Bojonegoro. Jurnal Mitra Manajemen, 5(4), 290-300.

22

Anda mungkin juga menyukai