Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN OBSERVASI

“RENCANA OPERASIONAL DAN RENCANA STRATEGIS DI SDN 20 AMPENAN”

Disusun untuk memenuhi mata kuliah:


Perencanaan Pendidikan
Dosen Pengampu : Drs. Asrin M.Pd

Disusun oleh kelompok 1:


1. Rizka Ayu Putrriana Rahman ( E1E022309)
2. Rizkika Maulida ( E1E022311)
3. Sri Rizki (E1E022322)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
Karunia-Nya kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan laporan observasi dengan
judul “RENCANA OPERASIONAL DAN STRATEGIS”. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada dosen pengampu mata kuliah Perencanaan pendidikan yang telah memberikan tugas,
petunjuk kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan laporan ini. Dalam penyusunan
laporan ini, penyusun menyadari bahwa dalam laporan ini banyak kekurangan baik dalam
sistematika maupun teknik penulisannya. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang
membangun tentunya penulis harapkan sebagai masukan demi kemajuan penyusun di masa
mendatang.

Selasa, 8 Desember 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................................3

1. Latar Belakang...........................................................................................................................3

2. Rumusan Masalah......................................................................................................................4

BAB II LAPORAN HASIL OBSERVASI.............................................................................................5

1. Profil Sekolah............................................................................................................................5

2. Proses Kegiatan.........................................................................................................................5

3. Hasil Wawancara.......................................................................................................................6

BAB III PENUTUP.............................................................................................................................10

A. Kesimpulan..............................................................................................................................10

B. Saran........................................................................................................................................10

3
BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Sistem pengelolaan perencanaan baik strategis maupun rencana operasional, yang


semula sistem desentralisasi yang memiliki pola top down berubah menjadi sistem
otonomi yang memiliki pola bottom up, ternyata mengalami kendala, masalah, dan
hambatan. Sebagaimana Utomo menyebutkan bahwa untuk meminimalisis masalah,
maka perumusan visi, misi, dan tujuan harus dirumuskan secara proporsional oleh
lembaga pendidikan. Dalam upaya pencapaian visi, misi, dan tujuan diperlukan peran
penting perencanaan sebagai bagian dari manajemen strategis pendidikan. Manajemen
strategi dilakukan melalui perumusan dan penetapan visi, misi, dan tujuan, kemudian
analisis peluang, ancaman, hambatan dan alternative pemecahan masalah. Serta
kegiatan evaluasi dilakukan melalui pertemuan resmi baik pertemuan manajemen
sekolah, maupun pertemuan komite untuk mencari solusi dalam menghadapi krisis
mutu lem embaga pendidikan. Diperlukan manajemen strategis terkait perumusan,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi keputusan lintas fungsi yang mendukung
pencapaian tujuan lembaga pendidikan. Memerlukan model manajemen yang baik
secara umum maupun secara khusus seperti manajemen strategis, atau rencana
strategis. Rencana strategis sebagai alat manajemen masih lemah dalam mengelola
kondisi saat ini dan proyeksi kondisi masa depan.
Perencanaan strategis masih lemah seperti perencanaan jangka panjang atau
jangka menengah yang dilakukan dalam menentukan tujuan dan 6 sasaran strategis
suatu lembaga. Oleh karena itu rencana strategis merupakan rencana yang dirancang
dalam mencapai tujuan, dengan melaksanakan tugas, tanggungjawab suatu lembaga
pendidikan. Sejauh ini studi tentang hubungan rencana strategis dan rencana
operasional dalam pendidikan cenderung menganalisis hubungan-hubungan yang
bersifat linier, dengan mengabaikan nonlinier yang terjadi secara meluas dalam
lembaga pendidikan. Kecenderungan linier itu dapat dilihat pada tiga tipe penulisan.
Pertama, studi hubungan rencana strategis dengan mutu lembaga pendidikan yang
mengidentifikasikan pola kesulitan dan kesulitan yang dialami lembaga pendidikan.
Kedua, studi hubungan manajemen strategis, baik rencana strategis maupun rencana
operasional dalam lembaga pendidikan. Ketiga, studi yang menekankan pada aspek
evaluasi rencana strategis dan operasional dalam capaian tujuan lembaga pendidikan.
Ketiga kecenderungan studi hubungan rencana strategis dan rencana operasional
dalam pendidikan Islam melihat proses rencana dalam lembaga pendidikan sebagai
proses pengelolaan manajemen strategis dalam lembaga pendidikan, mengabaikan
fungsi lembag pendidikan Islam sebagai kekuatan transformasi lembaga pendidikan,
yang sejak dulu telah diyakini sebagai jalan bagi perubahan system transformasi
manajemen strategis dalam dunia pendidikan.

2. Rumusan Masalah

1. Apa itu rencana operasional dan rencana strategis di SDN 20 Ampenan?

4
2. Apa perbedaan antara rencana operasional dan strategis?
3. Mengapa perencanaan operasional dan strategis itu penting?
4. Seperti apa rencana operasional dan strategis yang ada di SD 20
Ampenan?
5. Apa tujuan atau tugas khusus yang perlu diselesaikan atau dicapai dalam
rencana operasional dan strategis yang ada di SD 20 Ampenan?
6. Siapa individu yang bertanggung jawab atas tercapainya tujuan dari
rencana tersebut?
7. Seberapa sering kita harus meninjau kemajuan rencana operasional dan
strategis?
8. Kapan perencanaan opersional dan strategis harus diubah atau
diperbarui?
9. Bagaimana kita membuat rencana fleksibel untuk memungkinkan
terjadinya perubaha opersional dan strategis?

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana perencanaan rencana operasional dan rencana


strategis di SDN 20 Ampenan?
2. Untuk mengetahui bagimana perbedaan antara rencana operasional dan
strategis?
3. Untuk mengetahui mengapa perencanaan operasional dan strategis itu
penting?
4. Untuk mengetahui Seperti apa rencana operasional dan strategis yang ada di
SD 20 Ampenan?
5. Untuk mengetahui apa tujuan atau tugas khusus yang perlu diselesaikan atau
dicapai dalam rencana operasional dan strategis yang ada di SD 20 Ampenan?
6. Untuk mengetahui siapa saja individu yang bertanggung jawab atas
tercapainya tujuan dari rencana tersebut?
7. Untuk mengetahui seberapa sering kita harus meninjau kemajuan rencana
operasional dan strategis?
8. Untuk mengetahui kapan saja perencanaan opersional dan strategis harus
diubah atau diperbarui?
9. Untuk mengetahui bagaimana kita membuat rencana fleksibel untuk
memungkinkan terjadinya perubaha opersional dan strategis?

5
BAB II LAPORAN HASIL OBSERVASI

1. Profil Sekolah
a) Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SDN 20 Ampenan
Kepala Sekolah : Ahmad. S.Pd
Alamat Sekolah : Pagutan kota Mataram
NPSN : 50204600
Status : Negeri
Bentuk Pendidikan : Sekolah Dasar
Status kepemilikan : Dinas Pendidikan

2. Proses Kegiatan
a) Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Hari/tanggal : Senin, 4 Desember 2023
Waktu : 08.00 s/d selesai
Tempat : SDN 20 AMPENAN
b) Pelaksanaan Kegiatan Observasi
Dokumentasi:

6
3. Hasil Wawancara
a) Narasumber:
Nama Lengkap: Ahmad S.Pd
Jabatan: kepala sekolah SDN 20 AMPENAN

b) Angket Pedoman Wawancara kepala sekolah

No Pertanyaan Jawaban
1 Apa itu rencana Itu harus ada di setiap lembaga khususnya sekolah ya. Jadi
operasional dan kebutuhan kita banyak sekali untuk menjalankan pendidikan
rencana strategis ini, yang disebut dengan operasional, yang kita operasikan. Dari
menurut anda? segi sarana prasarana itu harus sudah pasti kan, barangkali yang
dimaksudkan adek ini adalah operasional menjalankan
pembelajaran di kelas. Nah, semuanya terkait dengan biaya
makanya kita lakukan di negeri itu, oh di swasta juga dapatkan
dana BOS ya, (Bantuan Operasional Sekolah). Semua bentuk
ATK, kemudian kegiatan itu harus terencana dengan matang
dulu. Kita susun namanya RKAS (Rencana Kegiatan Anggaran
Sekolah). RKAS dulu, itu kita rapat menyusun RKAS itu
selama 1 tahun bersama dengan semua guru, guru kelas, guru
mata pelajaran. Apa kebutuhannya untuk elaksanakan
pembelajaran di kelas, itu didanai oleh sekolah sehingga apakah
itu elektronik, LCD, laptop kemudian alat-alat tulis atau ATK,
papan tulis, buku-buku bacaan, buku pegangan guru, pegangan
siswa, itu harus tersedia dan seharusnya itu disediakan
semuanya oleh pemerintah jadi guru itu hanya sekedar
mengoperasikan. Semua bahan operasional itu guru hanya
tinggal mengoperasikan, memainkan peran begitu. Jadi hal-hal
yang strategis di kurikulum kita yang sekarang ini adalah
peningkatan 2 kompone itu yaitu literasi dan numerasi. Tetapi
setelah melihat kemarin di rapot murid itu di seluruh mataram,
sebagian besar itu terkendala di numerasi. Numerasinya,
perhitungannya, matematika anak lah. Nah ini yang agak down
kita, apakah dari segi cara guru memberikan konsepnya atau
anak yang tidak konsen menerima pelajaran dari guru. Itu
cadangan pemerintah itu untuk literasi dan numerasi. Nah
pengoperasionalan semua sarana dan prasarana yang diberikan

7
oleh pemerintah. Jadi itu yang strategis itu yang dua ini. Kalau
sudah matang itu, insyaallah jalan sudah. Kalau dulu kan tiga
calistung, membaca, tulis, hitung. Tapi membaca dan berhitung
ini sudah masuk numerasi. Nah sekarang sudah disederhanakan
jadi numerasi.
2 Apa perbedaan Jadi begini ya, rencana strategis itu sudah masuk ke dalam
antara rencana rencana operasional. Rencana strategis ini adalah bahasanya
operasional dan orang sekarang itu apa namanya, yang sangat diutamakan, nah
strategis menurut prioritas. Rencana strategis itu sangat diprioritaskan. Salah
anda? satunya dari kelas 1 itu sudah mulai konsen, jadi anak-anak itu
sangat diharapkan sudah lulus/naik kelas dengan nilai terbaik di
kelas 1, sebenarnya itu membacanya, ya tadi literasinya itu. Itu
konsep-konsepnya sudah. Kemudian strategis terakhirnya itu
nanti untuk di kelas 6. Jadi ujung tombaknya kelas 1
menentukan pembelajaran berikutnya sampai di kelas 6. Nah
kelas 6 ini adalah ujung tombaknya, untuk bisa melanjutkan ke
jenjang lebih tinggi itu harus hasilnya baik. Nah makanya ini
kita strategisnya itu kelas 1 dan kelas 6. Makanya penempatan
guru-guru di kelas 1 itu harus guru-guru senior. Karena mereka
itu belum bisa membaca, belum bisa berhitung, masih takut,
jadi orang-orang senior itu dan orang-orang yang punya cinta
kasih terutama, keibuan. Startegis soalnya harus jelas.
Kemudian kedua keunggulan yang ingin kita capai di setiap
sekolah itu bisa masuk ke RenStra (Rencana Strategis).
Makanya visi misi kita sekarang ini tidak terus menerus, bisa
berubah setiap tahun. Liat apa yang kurang, oh ini yang
dibenahi. Berubah lagi visinya. Jadi tidak tetap begitu,
penyusunan kurikulum juga. Jadi mana yang prioritas jadi itu
yang kita naikkan.
4 Seperti apa Jadi perencanaan operasional dan strategis itu di sekolah ini
rencana sudah diatur dalam penyusunan RAKS itu. Jadi tidak boleh
operasional dan menyimpang dari itu. Maksudnya tidak boleh nyimpang itu
strategis yang ada artinya jangan terlalu jauh. Masih ada kaitannya boleh, kalo
di SD 20 ndak ada kaitannya ya ndak usah. Jadi itu nanti temuannya tim
Ampenan? Apa audit, kan kita diaudit, dipantau. Jadi pelaksanaanya itu nanti
saja rencana yang dalam bentuk laporan. Makanya dana yang kita dikucurkan oleh
tercakup di pemerintah itu, dana BOS itu harus ada laporannya. Laporan
dalamnya? yang kita buat itu sesuai dengan perencanaan yang kita buat.
Harus sesuai. Kalo sekarang ini yang terakhir kita dapat 2 kali,
jadi setiap 1 semester. Tapi laporannya 3 kali. Padahal
sinkronnya laporan itu 2 kali kan. Jado 4 bulan di semester
pertama itu lapor, kan masih sisa 2 bulan. Kadang-kadang
terlambat dateng dana operasional ini, sudah habis 2 bulan
belum dia dateng lagi. Nah jadi otomatis kalo tidak ada tempat
kita talangin, tempat kita pinjamkan untuk pembelian
operasional macet dia. Nah makanya akhirnya berutang
sekolah, talangin dulu untuk membeli semua operasional. Tiap
hari ATK itu abis, spidol kan, untuk print kertas. Nah
pelaksanaannya itu harus sesuai dengan RAKS. Kemudian
kalau pembelanjaan namanya RPU (Rencana Penggunaan

8
Uang). Nah RPU itu diisi setiap pembelanjaan, nah kadang
emang sama RAKS dengan RPU tetapi dia nanti akan bisa
berubah ketika harga-harga itu berubah. Misal biaya
operasioanal untuk pembelian laptop. Kita anggarkan Desember
ini, lalu kita anggarkan bulan desember sampai Januari ke
depan. Jadi anggarannya kita membeli tahap ke 2 sedangkan
tahap ke 2 hampir setiap tahun dia kan berjalan. Rupa-rupanya
berubah itu harga, nah disitu lah diubah di RPU itu. Nah
makanya kita itu disuruh membuat anggaran itu melebihi SSH.
5 Apa tujuan atau Disitu adalah tujuannya kelulusan. Kelulusan yang maksimal
tugas khusus yang kemudian tercapainya visi misi sekolah. Jadi visi misi yang
perlu diselesaikan hanya kadang-kadang 4 kata itu membutuhkan dana sampai
atau dicapai dalam ratusan juta baru bisa tercapainya. Karena ini misalnya harus
rencana tercapai dalam 1 tahun, “anak bisa jujur” misalnya itu kan
operasional dan butuh dana juga kan. Didatangkan pelatih, bayar pelatihnya,
strategis yang ada buat kantin kejujuran, itu nggak sedikit, memang melatih anak
di SD 20 untuk jujur susah juga. Tercapainya visi misi ini ada 2 jenjang
Ampenan? bahkan 3 jenjang. Yang pertama itu ada tujuan jangka panjang,
di atas 4 tahun. Jangka menengah, 4 tahun. Kemudian jangka
pendek ini tiap tahun. Ini tujuan kita pengoperasionalkan.
6 Siapa individu Yang pertama sekali adalah kepala sekolah. Kemudian yang
yang bertanggung kedua, guru-guru. Kemudian orang tua, yang diwakili oleh
jawab atas ketua komite perwakilan orang tua. Jadi pendidikan berjalan
tercapainya tujuan tidak bisa 1 komponen, harus 1 lingkaran saling terkait dia.
dari rencana Kemudian yang terakhir siswa. Artinya semua warga sekolah,
tersebut? kemudian yang ikut andil dalam itu pemerhati pendidikan
seperti dunia industri, dunia usaha. Tetapi itu masih dalam
bentuk wacana saja, bahkan selama bapak disini belum ada itu
bantuan di luar pemerintah.
7 Seberapa sering Jadi kalau meninjau itu hampir setiap saat. Peninjauan itu
kita harus semua aspek, yang kita rencanakan di RAKS itu tidak bisa kita
meninjau tinjau sekali, jadi hampir setiap tahun. Ada yang namanya
kemajuan rencana supervisi, itu wajib dilakukan oleh kepala sekolah. Supervisi
tersebut? guru-guru, keberhasilannya menyampaikan pembelajaran
kepada anak, sejauh mana dia menjalankan operasional sekolah,
itu ditinjau. Kemudian kan tujuannya itu supaya disiplin,
disiplin bukan hanya untuk murid saja tapi juga untuk guru-
guru. Untuk peninjauannya, keberhasilan dari semua itu, kalau
masalah disiplin kan setiap saat, misalnya kehadiran ya tiap
hari. Intinya peninjauan itu tergantung pada aspek apa yang kita
tinjau.
8 Kapan kita tau Setiap berjalan 8 bulan. Ada namanya RAKS Perubahan.
bahwa kita harus Biasanya dilaksanakan tiap tahap kedua.
mengubah atau
memperbarui
rencana kita?
9 Bagaimana kita Perubahan terjadi itu oleh perubahan kebutuhan, kebutuhan
menyusun rencana yang kita akan laksanakan pada tahun berikutnya. Maka harus
kita agar tidak disusun dengan matang di awal. Kumpulkan semua guru, staf
terjadinya bahkan anak-anak bisa diwawancarai, perwakilan orang tua

9
banyak perubahan? murid, apa kebutuhan sekolah. Jadi betul-betul direncanakan
sehingga kecil kemungkinan untuk terjadi perubahan. Intinya
perubahan itu terjadi menyesuaikan dengan kebutuhan.

10
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Rencana strategis yaitu rencana yang sudah termasuk ke dalam rencana operasional.
Rencana strategis ini adalah rencana yang sangat diutamakan atau diprioritaskan. Salah satu
rencana strategis di SDN 20 Ampenan yaitu dari kelas I itu sudah mulai digiatkan, jadi anak-
anak itu sangat diharapkan sudah lulus/naik kelas dengan nilai terbaik di kelas I. Kemudian
rencana strategis selanjutnya itu nanti untuk di kelas IV. Jadi dimulai dari kelas I, yang
menentukan pembelajaran berikutnya sampai di kelas IV. Jadi saat di kelas IV ini adalah
ujung tombaknya, untuk bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

B. Saran

Saran yang dapat kami sampaikan adalah mengenai pemerhati pendidikan yang masih
kurang kontribusi dan kepeduliannya ke dalam proses pendidikan yang berlangsung di
Indonesia seperti dunia industri, dunia usaha, dan lainnya. Seharusnya pemerhati pendidikan
lebih giat lagi memberikan kontribusi ke dalam kegiatan pendidikan khususnya dalam aspek
pembiayaan operasional.

11

Anda mungkin juga menyukai