PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
Madinin Etahada Azzahra
NIM. 19.10.1643
2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................................I
A. Latar Belakang.....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................4
1. Tujuan Penelitian...........................................................................................................5
2. Manfaat Penelitian.........................................................................................................5
a. Manfaat Teoritis............................................................................................................5
b. Manfaat Praktis.............................................................................................................5
D. Tinjauan Pustaka..................................................................................................................6
E. Kerangka Teori...................................................................................................................11
1. Teori Pembiasaan........................................................................................................11
2. Berbahasa Arab...........................................................................................................13
3. Tahfidzul Qur’an.........................................................................................................14
F. Metode Penelitian...............................................................................................................17
2. Sumber Data................................................................................................................18
G. Sistematika Pembahasan....................................................................................................22
Daftar Pustaka................................................................................................................................24
A. Latar Belakang
Bahasa merupakan suatu kebutuhan dasar yang penting, karena dengan bahasa manusia
dapat menyampaikan gagasan, ide dan pikiran manusia dalam bentuk lisan atau pun tulisan agar
bisa dipahami orang lain.1 Bahasa menurut Soejono, suatu sarana perhubungan penting dalam
hidup bersama.2 Sedangkan menurut Syaiful Mustofa, bahasa adalah alat komunikasi yang
digunakan untuk berhubungani satu sama lain dan mengungkapkan pikiran, baik secara lisan
maupun tulisan.3 Dari beberapa penjelasan diatas bisa disimpulkan bahwa bahasa adalah alat
komunikasi manusia untuk bertukar atau berbagi pikiran dengan berbagai motivasi.
Indonesia, bahasa Jawa, bahasa Inggris hingga bahasa Jepang, bahkan bahasa Arab. Namun,
ketersediaan bahasa tersebut berbeda-beda di setiap sekolahnya. Salah satu hal yang
berkembang nya teknologi dan transportasi, masyarakat global tak lagi terbatas oleh jarak.
tentunya akan membantu orang Indonesia agar leluasa berinteraksi dengan dunia luar. 4 Di
Indonesia, ada dua bahasa yang mendominasi pembelajaran saat ini, yaitu bahasa Inggris dan
Arab. Bahasa terakhir yang akan kita angkat dalam pembahasan penelitian ini.
1
Asna Andriani, “Urgensi Pembelajaran Bahasa Arab Dalam Pendidikan Islam,” Ta’allum: Jurnal
Pendidikan Islam 3, no. 1 (2015): 39
2
Pengertian Bahasa Menurut Ahli (kompas.com) (diakses 19 Mei 2023)
3
Syaiful Mustofa, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif, (Malang: UIN Maliki Press, 2011) hal. 3
4
Iman Santoso, Pembelajaran Bahasa Asing di Indonesia: Antara Globalisasi dan Hegemoni, bahasa &
sastra, Vol. 14, No.1, April 2014, hal 3
1
Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB yaitu UNESCO (United
Nations Educational, Scientific and Cultural Prganization) meresmikan bahasa Arab menjadi
salah satu bahasa Internasional pada tanggal 18 Desember 1973 dan menjadi bahasa ke 6 dari
urutan bahasa internasional UNESCO dari 22 bahasa Negara lain. Oleh sebab itu, bahasa Arab
sedunia diperingati pada tanggal 18 Desember.. Dan hingga saat ini bahasa Arab menjadi bahasa
komunikasi internasional yang semakin meluas dan berkembang pesat di kalangan umat muslim
Pembelajaran bahasa Arab sudah menjadi materi wajib dibeberapa lembaga formal
maupun non formal, seperti MTs, SMP IT, MA, SMA IT, Pondok Pesantren ataupun boarding
school.6 Namun untuk pembiasaan berbahasa Arab itu sendiri belum menjadi hal yang wajib
untuk dilakukan. Pembiasaan berbahasa arab merupakan suatu usaha yang dilakukan agar santri
mempunyai penguasaan di bidang bahasa yang tentunya akan memberi manfaat di bidang
lainnya.7 Salah satunya adalah hafalan Al-Qur’an. Pembiasaan berbahasa Arab memiliki peran
yang krusial bagi para penghafal Al-Qur’an. Mengapa demikian, karena dengan terbiasa
menggunakan bahasa Arab untuk berkomunikasi, Al-Quran akan menjadi mudah dibaca dan
dipahami.8Menghafal Al-Qur’an bukan lah perkara mudah bagi sebagian orang. 9 Karena Al-
Qur’an memakai bahasa Arab di mana bukan bahasa ibu bagi sebagian orang itu sendiri.
5
Bahasa Arab Sebagai Alat Komunikasi Internasional (republika.co.id) (diakses 18 Mei 2023)
6
Alpan Nur Habib, dkk,Urgensi Pembelajaran Bahasa Arab Bagi Hafizhul Qur’An, Muhadasah: Jurnal
Pendidikan Bahasa Arab, Volume 4, Nomor 1 Juni 2022, hal 3
7
Sabila Rosyadi, Ahmad Alim, Program pembiasaan berbahasa Arab di MTs Pondok Pesantren Al-
Ma’tuq Sukabumi, Tawazun : Jurnal Pendidikan Islam,Vol. 15, No. 3, 2022, hal 448-449
8
Ladun Hakim, Agustini, Urgensi Pembelajaran Bahasa Arab Bagi Pendidikan Hafidzul Qur’An,
Educatia: Jurnal Pendidikan Agama Islam. Vol. 12, No. 2, 2022 hal 175
9
Noza Aflisia, Urgensi Bahasa Arab bagi Hafidz Quran, Fokus : Jurnal Kajian Keislaman dan
Kemasyarakatan, Vol.1, No. 01, 2016, hal 49
2
Dengan begitu, mempelajari bahasa arab ialah salah satu solusi yang bisa dilakukan untuk
Mempelajari bahasa Arab menjadi penting untuk dipelajari karena bahasa pedoman kita,
Al-Qur’an menggunakan bahasa Arab.11Saat ini, telah banyak instatnsi pendidikan, terutama
pendidikan Islam, seperti pesantren dan madrasah, yang mendidik siswa mereka selain
menguasai bahasa Arab, juga menghafal Alquran. . Salah satu nya yaitu Pondok Pesantren
Modern Baitussalam.
formal yang dibawah nya meliputi sekolah formal dari KB IT, TK IT, SMP IT, hingga SMA IT
Baitussalam. PPM Baitussalam berdiri sejak tahun 1986 di Taskombang, Prambanan, Klaten,
yang saat itu dipimpin oleh KH. Agus Hariadi. Dalam sejarahnya, KH. Agus Hariadi mengalami
sakit dan wafat, namun sebelum itu beliau sudah meyampaikan amanah kepada KH. Abdul
Hakim yang merupakan kakak iparnya untuk melanjutkan tonggak perjuangan pondok. 12 Pondok
pesantren ini merupakan salah satu pondok bahasa, dimana program utamanya yaitu berbahasa
Arab atau Inggris sebagai alat komunikasi sehari-hari. Selain itu PPM Baitussalam memiliki
Program tahfidz, yang mana target setiap tahun nya yaitu 1 juz. Namun dalam mencapai target
hafalan, terdapat beberapa hambatan yang dialami oleh santri, yaitu sulit mengatur waktu, malas,
dan kemampuan bahasa arab yang kurang, sehingga santri membutuhkan waktu yang lebih lama
guna menghafal dan sulit mencapai target yang sudah ditentukan pesantren .13
10
Alpan Nur Habib, dkk,Urgensi Pembelajaran Bahasa Arab Bagi Hafizhul Qur’An, Muhadasah: Jurnal
Pendidikan Bahasa Arab, Volume 4, Nomor 1 Juni 2022, hal 2
Nufia N Nurjalilah, Pengaruh Kemampuan Bahasa Arab terhadap Prestasi Belajar Al-Qur’an Hadist
11
Siswa SMP Tahfidz Al-Amien Prenduan Sumenep, SKRIPSI, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2016, hal 18
12
Pondok Pesantren Modern Baitussalam Prambanan (Diakses 24 Mei 2023)
13
Irfan Fanani, Problematika Menghafal Al-Qur’an (Studi Komparasi di Pondok Pesantren Tahfidzul
Qur’an Al-Hasan Patihan Wetan dan Pondok Pesantren Nurul Quran Pakunden Ponorogo), SKRIPSI, IAIN
3
Peniliti memfokuskan penelitian pada kelas 11 dengan pertimbangan kelas 10 baru
mengenal bahasa Arab sehingga masih belajar dan baru membiasakan berkomunikasi dengan
berbahasa Arab, namun pada kelas 11 santri sudah terbiasa berbahasa arab dan menghafalkan
Al-Quran. Menurut Aurel, salah satu santri kelas 11 PPM Baitussalam, saat awal masuk, dia
merasa kesulitan dalam mengikuti pembiasaan berbahasa Arab dan hafalan Al-Qur’an, namun
sekarang ia telah merasa jauh lebih mudah dalam mengikuti dua kegiatan tersebut. 14
Bertolak dari penjelasan di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “
Urgensi Pembiasaan Berbahasa Arab terhadap Prestasi Tahfidzul Quran Santri Kelas 11 Pondok
B. Rumusan Masalah
Baitussalam ?
2. Bagaiamana Urgensi Pembiasaan Berbahasa Arab Terhadap Prestasi Tahfidz Al-Qur’An Santri
3. Apa Faktor Pendukung dan Penghambat Santri dalam Pelaksanakan Kegiatan Berbahasa Arab
1. Tujuan Penelitian
4
1. Untuk Mendeskripsikan Implementasi Kegiatan Pembiasaan Berbahasa Arab Di Pondok
Pesantren Modern Baitussalam
3. Untuk Mengetahui Apa Saja Faktor Pendukung dan Penghambat dalam melaksanakan
Kegiatan Berbahasa Arab di Pondok Pesantren Modern Baitussalam
2. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang sudah dipaparkan diatas, penelitian ini memiliki dua manfaat
a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini di harapkan mampu meemperluas refrensi ilmiah dan
motivasi bagi peneliti lain sehingga dapat lebih baik dalam mengkaji urgensi pembiasaan
b. Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini di harapkan dapat berkontribusi serta turut mengembangkan
ranah pendidikan Islam, terutama terkait urgensi pembiasaan berbahasa Arab terhadap prestasi
a)Bagi Peneliti
5
Penelitian ini akan menjadi pengalaman, wawasan serta gambaran bagi peneliti terkait
Urgensi Pembiasaan Berbahasa Arab terhadap Prestasi Tahfidzul Quran Santri Kelas 11 Pondok
Penelitian ini di harapkan dapat dijadikan sebagai panduan dan bahan evaluasi guna
meningkatkan mutu Urgensi Pembiasaan Berbahasa Arab terhadap Prestasi Tahfidzul Quran
c)Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini di harapkan dapat dimanfaatkan sebagai sumber informasi terkait
Urgensi Pembiasaan Berbahasa Arab terhadap Prestasi Tahfidzul Quran Santri Kelas 11 Pondok
D. Tinjauan Pustaka
Salah satu sumber data yang dapat digunakan oleh penelitian adalah kepustakaan.
Meskipun ini adalah penelitian lapangan, kepustakaan dapat membantu dalam beberapa hal.
Untuk meningkatkan validitas dan keabsahan penelitian, penulis harus menunjukkan hasil
penelitian sebelumnya, baik skripsi maupun tulisan, seperti artikel dan jurnal. Menurut Gandas
yang dikutip oleh Gramedia Blog, tinjauan pustaka sebuah bab khusus yang membahas kajian
teori-teori dan yang berkaitan dengan topik yang diangkat dan yang bertujuan mengkaji hipotesis
15
Tinjauan Pustaka: Pengertian, Fungsi, Manfaat, dan Contoh-Nya! (gramedia.com) (Diakses 24 Mei 2023)
6
Penelitian ini mendeskripsikan berbagai karya yang relevan, berikut adalah karya-
karyanya:
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Husna Rosidah mahasiswa program studi
Pendidikan Bahasa Arab Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2015
dengan judul skripsi “Pengaruh Kemampuan Menghafal Al-Qur’an terhadap Prestasi Belajar
Bahasa Arab Siswa Tahfidz MTs YAPI Pakem Sleman Yogyakarta ditinjau dari Perspektif Teori
Behaviorisme”. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif statistik dengan pendekatan
menghafal AL-Qur’an terhadap Prestasi Belajar Bahasa Arab khusus Siswa Tahfidz MTs YAPI
Pakem Sleman Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan tahfidz Al-Qur'an
yang dilakukan di pakem MTS YAPI dapat memengaruhi kemampuan belajar bahasa Arab
seseorang. Hal ini dibuktikan oleh data yang dikumpulkan oleh peneliti dari 32 siswa kelas
tahfidz MTs YAPI Pakem. Dengan menggunakan rumus korelasi produk momen, hasil penelitian
diperoleh dengan menggunakan analisis data penelitian. Hasil tersebut dibandingkan dengan
tabel momen produk dengan N=32 dan taraf signifikansi 5% diperoleh 0,349. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa rxy lebih besar dari r tabel (0,795> 0,349), yang menunjukkan bahwa
hafalan Al-Qur’an dan kemampuan belajar bahasa Arab siswa MTs YAPI Pakem baik.16
Perbedaan penelitian Husna dengan penelitian peneliti adalah, penelitian Husna menganalisis
Pengaruh Kemampuan Menghafal Al-Qur’an terhadap Prestasi Belajar Bahasa Arab Siswa
Tahfidz MTs YAPI Pakem Sleman Yogyakarta ditinjau dari Perspektif Teori Behaviorisme,
sedangkan penelitian peneliti menganalisis urgensi pembiasaan berbahasa Arab terhadap prestasi
7
Kedua, penelitian yang dilakukan Nufia N Nurjalilah mahasiswa program studi
Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang tahun 2016
dengan judul skripsi “Pengaruh Kemampuan Bahasa Arab terhadap Prestasi Belajar Al-Qur’an
Hadist Siswa SMP Tahfidz Al-Amien Prenduan Sumenep”. Jenis penelitian ini menggunakan
observasi dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, berdasarkan uji hipotesis analisis
regresi linear sederhana, prestasi belajar Al-Qur'an dan Hadist siswa kelas VIII A SMP Tahfidz
Al-Amien Prenduan Sumenep Madura dipengaruhi oleh kemampuan bahasa Arab mereka.
Sesuai dengan nilai koefisien determinasi (R2) 0,385, pengaruh kemampuan bahasa Arab
terhadap hasil belajar Al-Qur'an dan Hadist siswa SMP Tahfidz Al-Amien Prenduan Sumenep
adalah 38,5%. Siswa kelas VIII A SMP Tahfidz Al-Amien Prenduan berada dalam tiga kategori
prestasi belajar Al-Qur'an Hadist, yaitu sedang, baik, dan sangat baik. Nilai prestasi belajar Al-
Qur'an Hadist siswa kelas VIII A SMP Tahfidz Al-Amien Prenduan adalah 10 siswi atau 31,25%
dalam kategori sangat baik, 20 siswi atau 62,5% dalam kategori baik, dan 2 siswa atau.17
Perbedaan penelitian Nufia dengan penelitian peneliti ialah penelitian Nufia menganalisis
pengaruh kemampuan bahasa Arab terhadap prestasi belajar Al-Qur’an Hadist, sedangkan
penelitian peneliti menganalisis urgensi pembiasaan berbahasa Arab terhadap prestasi tahfdzul
Ketiga, penelitian yang dilakukan Iqo Istiqomah mahasiswa program studi Pendidikan
Bahasa Arab IAIN Purwokerto tahun 2018. dengan jurnal yang berjudul “Pengaruh Hafalan Al-
Qur’an terhadap Prestasi Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII SMP Al Irsyad Al Islamiyah
Purwokerto”. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan pendekatan
Nufia N Nurjalilah, Pengaruh Kemampuan Bahasa Arab terhadap Prestasi Belajar Al-Qur’an Hadist
17
Siswa SMP Tahfidz Al-Amien Prenduan Sumenep, SKRIPSI, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2016, hal xix
8
kuantitatif. Seluruh anggota populasi yang berjumlah 27 siswa yang menjadi sampel penelitian.
Pengumpulan data didapat melalui dokumentasi. Teknik analisis data adalah dengan
menggunakan analisis regresi linear sederhana.Hasil dari penelitian ini siswa SMP Al Irsyad Al
Islamiyah Purwokerto di kelas VIII tidak mengalami pengaruh hafalan al-Qur’an terhadap
kemampuan mereka dalam belajar bahasa Arab, menurut hasil pengujian analisis regresi. Besar
pengaruhnya adalah 6,8% karena koefisien determinasi atau R Squarenya adalah 0,068.
bahwa nilai variabel Y adalah 9,479 jika nilai variabel X tidak meningkat. Sebagai hasil dari
koefisien regresi sebesar 0,843, setiap penambahan satu nilai pada variabel X (hafalan al-Qur'an)
akan menghasilkan peningkatan sebesar 0,843 pada variabel Y (prestasi belajar bahasa Arab
siswa).18 Perbedaan penelitian Iqo Istiqomah dengan penelitian peneiti adalah penelitian Iqo
Istiqomah menganalisis Pengaruh Hafalan Al-Qur’an terhadap Prestasi Belajar Bahasa Arab
Siswa Kelas VIII SMP Al Irsyad Al Islamiyah Purwokerto, sedangkan penelitian peneliti
menganalisis urgensi pembiasaan berbahasa Arab terhadap prestasi tahfdzul Qur’an Pondok
Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Muh. Haris Zubaidillah, mahasiswa STIQ
Amuntai Kalimantan tahun 2018 dengan judul jurnal “ Hubungan Kemampuan Bahasa Arab
Dengan Prestasi Hafalan Al Quran”. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research),
dengan pendekatan kuantitatif, penelitian dilakukan untuk membuktikan atau menguji teori yang
telah dirumuskan melalui hipotesis.Adapun objek yang diteliti adalah siswa kelas X yang
berjumlah 160 orang, kemudian diambil sampel dengan teknik purposive sampling (pengambilan
sampel secara sengaja) 40 orang. Tujuan dari penelitian ini ialah mencari adakah hubungan
18
Iqo Istiqomah, “Pengaruh Hafalan Al-Qur’an terhadap Prestasi Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII
SMP Al Irsyad Al Islamiyah Purwokerto”, SKRIPSI, IAIN Purwokerto, 2020, hal v
9
antara kemampuan bahasa Arab dengan Prestasi Hafalan Al-Qur’an. Koefisien determinasi yang
ditemukan adalah 0,6812 = 0,4635. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengaruh kemampuan
berbicara bahasa Arab terhadap kemampuan menghafal Alquran adalah 46,35 %. Dengan
demikian, berdasarkan analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan
nyata antara kemampuan berbicara bahasa Arab dan kemampuan menghafal Al-Qur'an. 19
Perbedaan penelitian Muh. Haris Zubaidillah dengan peneliti yaitu penelitian Muh Haris
menganalisis hubungan antara kemampuan bahasa Arab dengan Prestasi hafalan Al-Qur’an,
sedangkan penelitian peneliti menganalisis urgensi pembiasaan berbahasa Arab terhadap prestasi
Kelima, penelitian yang dilakukan oleh Yuniarti, mahasiswa Universitas Islam Negeri
Raden Fatah Palembang tahun 2021 dengan jurnal yang berjudul “Hubungan Menghafal Al
Quran Dengan Kemampuan Bahasa Arab Di Pesantren Dempo Darul Muttaqien“. Jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif ilmiah.
Teknik Pengumpulan data yang diakukan adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Informan dalam penelitian ini yaitu kepala madrasah Pondok Pesantren Dempo Darul Muttaqien
Pagar Alam, Waka kurikulum, beberapa guru Tahfidzul serta murid kelas 3 Madarasah Aliyah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara kemampuan menghafal dan
kemampuan berbicara bahasa Arab. Banyak siswa yang menghafal Al-Quran tidak tahu arti kosa
kata yang dilafalkan.20 Perbedaan penelitian Yuniarti dengan penelitian peneliti adalah,
bahasa Arab dengan di Pesantren Dempo Darul Muttaqien, sedangkan penelitian peneliti
19
Muh. Haris Zubaidillah, Hubungan Kemampuan Bahasa Arab dengan Prestasi Hafalan Al-Qur’an,
Jurnal Al Mi’yar Vol. 1, No. 2 Oktober 2018, hal. 19
20
Yuniarti, Hubungan Menghafal Al Quran Dengan Kemampuan Bahasa Arab Di Pesantren Dempo Darul
Muttaqien, Al-Fathin Vol. 3, Edisi 2 Juli-Desember 2020, hal 21
10
menganalisis urgensi pembiasaan berbahasa Arab terhadap prestasi tahfdzul Qur’an Pondok
E. Kerangka Teori
1. Teori Pembiasaan
a. Pengertian Pembiasaan
Pembiasaan menurut KBBI adalah proses atau perbuatan pembiasaan. 21 Pembiasaan ialah
sesuatu yang dilakukan secara berulang dengan tujuan menjadi sebuah kebiasaan. Dikutip dari
tindakan yang dilakukan berulang kali. Dengan demikian, pembiasaan tidak hanya merupakan
b. Teori Pembiasaan
Pada ilmu psikologi terdapat teori tingkah laku yang sering disebut behaviorisme.
perilaku lingkungan melalui pembelajaran. Behaviorisme ini muncul pada tahun 1913 dan
pencetus nya ialah John B. Watson. Menurut John B. Watson, subjek psikologi yang tepat adalah
21
Hasil Pencarian - KBBI Daring (kemdikbud.go.id) (diakses tanggal 27 Mei 2023)
22
Moh Ahsanulkhaq, Membentuk Karakter Religius PEserta Didik Melalui Metode Pembiasaan, Junral
Prakarsa paedagogia, Vol. 2N0. 1 2019, hal 24-15
23
Ibid… hal 29-30
11
perilaku yang dapat diamati, bukan kesadaran batin yang tidak dapat diamati. 24 Behaviorisme ini
lebih fokus pada tendensi respons yang dapat diamati. Pendekatan perilaku mengatakan bahwa
kepribadian seseorang terdiri dari kumpulan reaksi yang berkaitan dengan berbagai situasi
Teori behaviorisme ini juga menjadi salah satu teori belajar, teori belajar behavioristik.
Tokoh pada teori belajar behavioristik ini ada John Locke, J.B Watson, E.R Guthrie dan lain-
lain. Secara umum teori belajar behavioristik mengemukakan perilaku yang dapat diukur secara
peran reaksi (respons), mekanisme pembentukan hasil belajar, pembentukan kebiasaan, dan
26
teknik coba-coba dan gagal (trial and error) adalah karakteristik teori belajar behavioristik.
Menurut behaviorisme, belajar adalah sebuah perubahan tingkah laku yang dipengaruhi stimulus
2. Berbahasa Arab
menyampaiakan ide, gagasan pikiran seseorang untuk disampaikan kepada lawan bicara.
Michael W. Passer, PSYCHOLOGY The Science of Mind and Behavior, (New York : Mc-Graw-Hill,
24
2008), hal 9
25
Nurfarhanah,Pespektif Teori Behavioristik Dalam Belajar Dan Pembelajaran, artikel, 2018, hal 1
26
Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru, ( Yogjakarta Ar-Ruz Media, 2014)
hal 260
12
Berbahasa Arab berarti menggunakan bahasa Arab. Bahasa Arab kini sudah kerap ditemui
dimata pelajaran sekolah di Indonesia. Bahasa arab menjadi penting karena bahas Arab adalah
bahasa Al-Qur’an dimana Al-Qu’ran adalah pedoman hidup umat muslim. 27 Selain itu banyak
ilmu pengetahuan yang dibungkus buku dengan bahasa Arab, salah satunya kitab kuning.
Menurut Djiwandono yang dikutip oleh Abdul Wahab Rosyidi, tujuan utama dari belajar bahasa
maharah at-takallum (berbicara), maharah qiro'ah (membaca), dan maharoh al-kitabah adalah
1) Mendengar
menggunakan bahasa Arab. Dengan begitu pendengaran mereka akan terlatih dan dapat
memahami pembicaraan yang dimaksud, gaya bahasa dan juga model komunikasi.
2) Berbicara
Setelah terbiasa mendengar dengan baik, selanjutnya santri dapat melafalkan kosa kata
bahasa Arab. Bisa juga dengan muhadasah atau percakapan bahasa Arab. Pidato atau
muhadloroh juga salah satu alternatif lain untuk melatih berbicara bahasa Arab.
Mustafa, Dinamika Metode Pembelajaran Bahasa Arab, Loghat Arabi: Jurnal Bahasa Arab & Pendidikan
27
13
3) Membaca
Selanjutnya membaca kalimat atau teks bahasa Arab. Membaca disini bisa membaca
jelas, dalam hati dan juga membaca intensif. Bisa membaca teks buku ataupun kalimat-kalimat
4) Menulis
Terakhir menulis, santri bisa belajar menulis dengan imla’ atau dekte dan insya’
mengarang bebas. Bisa juga melatih menulis dengan membuat kalimat dari daftar kata baru yang
dibagikan.29
3. Tahfidzul Qur’an
Secara bahasa Tahfidzul Quran terdiri dari gabungan dua kata namun memiliki arti
yang sangat berbeda, yaitu kata tahfidz berasal dari bahasa arab hafidza-yuhafadzu-hifdzan
yang memiliki arti menghafalkan.30 Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Tahfidzul
Quran memiliki arti menghafal, berarti Tahfidzul Quran adalah usaha yang dilakukan
seseorang dalam proses mengingat bacaan yang dibaca yang kemudian diserap kedalam
pikiran agar selalu ingat.31 Dari pengertian di atas, Tahfidzul Quran yaitu aktifitas yang
dilakukan oleh seseorang dalam menghafalkan serta mengingat bacaan dan mengulang-ulang
29
Subur, Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Bahasa Arab, Insania, Vol. 11, Jan-Apr, Tahun 2006, hal
5-7
30
Sucipto, Tahfidz Al-Quran Melejitkan Prestasi, (Sidoarjo:Guepedia, 2020), hal. 13
31
Arti kata tahfidz - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online (Diakses tanggal 27 Mei 2023)
14
Al-Quran berasal dari قرآن، يقرأ، قرأartinya bacaan atau yang dibaca, serta Al-Quran
merupakan sinonim atau masdar dari qiroa’ah yang artinya bacaan. Sedang menurut istilah Al-
Quran adalah kalam Allah yang berisi mukjizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad saw
melalui perantaraan malaikat Jibril.32 Al-Quran merupakan salah satu kitab suci yang Allah
turunkan kepada Nabi Muhammad SAW, nabi akhir zaman, dengan tujuan menyempurnakan
terdahulu yaitu kitab Taurat, Zabur dan Injil. Sebagaimana pengertian yang telah disebutkan di
atas, Tahfidzul Quran adalah proses mengulang-ulang suatu bacaan baik dengan membaca
dengan penciptanya.
Metode merupakan cara yang digunakan oleh seseorang untuk mencapai target
serta tujuan yang diinginkan. Dalam proses membaca Al-Quran peran metode menghafal Al-
Quran sangatlah besar dalam mendukung keberhasilan seseorang dalam hafalan, serta
penggunaan metode yang tepat akan mempermudahkan seseorang saat proses menghafal
dengan cepat dan baik sesuai dengan hukum bacaan Al-Quran. 33 Metode menghafal Al-Quran
sangatlah banyak tergantung pada orang yang ingin menghafalkan Al-Quran, karena setiap
orang memiliki kadar hafalan serta kemampuan menghafal yang berbeda-beda. Menurut
a) Bi-Nadzar, membaca ayat-ayat Al-Qur'an dengan teliti, yang dapat dihafal dengan
Ridhoul Wahidi & M. Syukron Maksum, Beli Surga dengan Al-Quran:Kumpulan Dalil dan Kisah Luar
32
15
b) Tahfidz, yaitu menghafal ayat-ayat Al-Qur'an secara bertahap yang telah dibaca secara
bin-nazhar.
c) Talaqqi adalah menyerahkan atau mendengarkan hafalan baru kepada seorang guru.
d) Takrir adalah mengulang atau menyima'kan hafalan yang telah dihafalkan atau
e) Tasmi: mendengarkan bacaan hafalan orang lain, baik individu maupun kelompok.34
Beberapa faktor yang dapat menghambat hafalan AL-Quran ini bisa datang dari dalam
diri murid maupun faktor dari luar murid, adapun faktor-faktor yang sering dirasakan oleh
2. Waktu hafalan yang terbatas dan bentrok antara jam hafalan dan jam belajar sehingga
3. Murid merasa malas apabila bertemu dengan ayat yang panjang, karena biasanya ayat
4. Bermain/game adalah salah satu penghambat murid dalam menghafal Al-Quran, karena
5. Bosan dalam menghafal Al-Quran, hal ini biasanya diakibatkan karena ayat yang dibaca
susah untuk dihafalkan, sebab kalimat pada ayat yang jarang dijumpai atau banyaknya
Waliko, Metode Tahfidz Al-Quran di Nusantara: disertai Rujukan Lembaga Pendidikan dan Pesantren
34
16
d. Indikasi Prestasi Tahfidzul Qur’an
Sedangkan prestasi menurut KBBI adalah hasil yang telah dicapai. Hasil yang diperoleh dari
kegiatan belajar yang bersifat koginitif dan umumnya di tentukan dengan penilaian, atau juga
bisa dimaknai dengan penguasaan keterampilan. 36 Selanjutnya, tahfidz atau menghafal, atau
menjaga, seperti yang telah dijelaskan diatas, mengahafal adalah proses menghayati ayat-ayat
Al-Qur’an, lalu mengingat dan melekat dalam pikiran. Jadi indikasi prestasi tahfidzul Qur’an
adalah apa apa saja yang menunjukkan suatu hasil dalam usaha mengahafal Al-Qur’an.
Indikasi berprestasi dalam tahfidzul Qur’an ini sangat luas dan berbeda-beda setiap
intansinya, namun secara umum indikasi orang yang berprestasi dalam hafalan yaitu yang bacaan
Al-Qur’annya sesuai dengan tajwid dan makharijul huruf nya, memahami makna dari ayat yang
F. Metode Penelitian
Penelitian ini akan menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) dimana
penelitian lapangan adalah penelitian yang menggunakan informasi yang diperoleh dari subjek
penelitian yang disebut responden dan informan melalui alat pengumpulan data dilapangan.
Selanjutnya peneliti memakai metode penelitian kualitatif deskriptif adalah jenis penelitian yang
mengumpulkan data deskriptif tentang individu atau perilaku mereka dalam bentuk kata-kata
tertulis atau lisan.38 Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena ditinjau dari
36
Arti Kata "prestasi" Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia | KBBI.co.id (Diakses 29 Mei 2023)
Wawancara dengan Musyrifah Tahfidz Pondok Pesantren Modern Baitussalam, Ustadzah Azizah, pada
37
17
permasalahan yang diteliti akan berkembang secara alami sesuai dengan situasi dan kondisi di
lapangan. Studi yang digunakan adalah studi fenomologi, yang mana studi fenomologi adalah
informasi yang akan didapat detail dan cocok karena penelitian ini membahas urgensi
pembiasaan berbahasa arab terhadap prestasi tahfidzul Qur’an bagi santri kelas 11 Pondok
2. Sumber Data
Penelitian ini memerlukan data yang tepat untuk dapat diuraikan dalam penelitian seperti
manusia, kejadian, dan dokumentasi. Untuk itu terdapat beberapa sumber data yang tercantum
Dikutip dari Rahmadi, Bungin berpendapat data primer ialah data yang didapat tanpa
perantara dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian. 40 Data diperoleh
langsung dari perorangan, kelompok, atau organisasi, sehingga dalam penelitian ini data primer
Berkebalikan dengan data primer, data sekunder bukan diperoleh dari sumber pertama.
Menurut Bungin, dikutip dari Rahmadi data sekunder ialah data yang diperoleh dari sumber
kedua atau sumber sekunder dari data yang dibutuhkan. Menurut Amirin, data sekunder
39
M. Djunaidi Ghony & Fauzan Almansur, Metodelogi Penelitian Kualitatif, Ar-Ruzz Media, 2012, hal 57
40
Rahmadi, Pengantar Metodologi Penelitian,… hal 71
18
merupakan data yang bukan dimuat dari sumber asli informasi atau data penelitian. 41 Maka data
sekunder dari penelitian ini ialah dokumen, berkas dari objek penelitian ini seperti profil, struktur
Pondok Pesantren Modern Baitussalam, dan dokumen lainnya yang masih memilik sangkut paut
Subjek merupakan sesuatu atau seseorang yang dapat memberi informasi tentang situasi
atau kondisi tertentu yang diperlukan saat penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah santri
Sementara itu, menurut Sugiyono, objek adalah karakteristik, sifat, dan nilair dari orang,
objek, atau kegiatan dengan variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
ditarik kesimpulan.42 Atau secara sederhana objek adalah pokok bahasan penelitian atau
permasalahan yang sedang diteliti, disini objek penelitiannya adalah seputar urgensi pembiasaan
berbahasa Arab terhadap prestasi tahfidzul Qur’an bagi santri kelas 11 Pondok Pesantren Modern
Baitussalam.
Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan beberapa teknik yang dirasa akan sesuai
dengan pencernaan penelitian sesuai topik permasalahan dan bisa melengkapi satu dengan yang
a. Observasi
41
Rahmadi, Pengantar Metodologi Penelitian,… hal 71
42
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Alfabeta, 2014
19
Observasi atau pengamatan ialah teknik pengumpulan data, dimana peneliti harus turun
ke lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, benda-
benda, waktu, peristiwa, tujuan, dan perasaan. 43 Peneliti akan menggunakan metode ini dan turun
langsung ke PPM Baitussalam untuk mengamati langsung serta mencatat apa saja hasil
pengamatan selama pengamatan berlangsung. Teknik observasi dibagi menjadi beberapa macam
yakni observasi partisipatif yang mana mengharuskan peneliti terlibat dalam kehidupan
masyarakat yang diteliti dan memahami gejala-gejala yang ada. Selanjutnya observasi terus
terang, sesuai namanya observasi ini sang peneliti menyatakan sedang melakukan penelitian dan
subjek penelitian sebagai sumber data. Yang berikutnya observasi tak berstruktur dimana fokus
penelitian belum jelas dan akan berkembang sejalan dengan berlangsungnya kegiatan observasi.
Yang terakhir adalah observasi terkendali, observasi ini subjek dan kondisi yang diamati di
Peneliti disini akan menggunakan observasi terus terang, karena peneliti akan
menjelaskan sejak awal bahwa peneliti sedang melakukan penelitian dan subjek penelitian yang
mana itu adalah santri kelas 11 diberitahu bahwa sedang menjadi sumber data. Pada
pengumpulan data ini, data yang akan dicari adalah seputar kegiatan pembiasaan berbahasa,
b. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang paling khas dari penelitian kualitatif.
wawancara berlangsung dengan tanya jawab untuk mendapatkan informasi tertentu. Peneliti
sebagai pewawancara dan subjek sebagai informan wawancara. Dalam pelaksaanaan wawancara
43
M. Djunaidi Ghony & Fauzan Almansur, Metodelogi Penelitian Kualitatif, Ar-Ruzz Media, 2012, hal. 165
44
M. Djunaidi Ghony & Fauzan Almansur, Metodelogi Penelitian Kualitatif, Ar-Ruzz Media, 2012,
hal.166-174
20
ini, peneliti diharapkan bisa luwes, arahnya terbuka, dapat membuat percakapan terasa menarik
agar tidak jenuh agar mendapatkan informasi , data, dan keterangan yang lebih kaya.45
Peneliti akan menggunakan wawancara terstruktur dan tidak terstruktur pada penelitian
ini. Wawancara terstruktur sering juga disebut wawancara baku, merupakan wawancara yang
pertanyaanya sudah disiapkan sebelumnya, sedangkan wawancara tak terstruktur juga bisa
informal, yang tujuannya untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam dan bervariatif.
Wawancara tak terstruktur ini susunan kata dan urutanya menyesuaikan tiap-tiap informan. 46
Pada penelitian ini yang akan diwawancari adalah santri kelas 11 PPM Baitussalam,
adapun informasi yang akan didapat berkenaan dengan wawancara ini terkait urgensi
pembiasaan berbahasa Arab terhadap prestasi tahfidzul Qur’an bagi santri kelas 11 pondok
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan salah satu metode yang acap kali kurang maksimal dalam
pelaksanaannya. Dokumentasi adalah bahan tertulis atau film yang tidak dipersiapkan karena
adanya permintaan seseorang peneliti.47 Data yang akan peniliti dapat dari teknik dokumentasi
adalah foto dokumentasi kegiatan pembiasaan berbahasa Arab, berkas atau laporan prestasi
45
M. Djunaidi Ghony & Fauzan Almansur, Metodelogi Penelitian Kualitatif,… hal 177-175
M. Djunaidi Ghony & Fauzan Almansur, Metodelogi Penelitian Kualitatif,… hal 175-176
46
M. Djunaidi Ghony & Fauzan Almansur, Metodelogi Penelitian Kualitatif,… hal 199
47
21
5. Teknik Analisis Data
Miles dan Huberman mendefinisikan analisis data kualitatif sebagai analisis data yang
menggunakan kata-kata yang selalu disusun dalam sebuah teks yang kemudian diperluas atau
dideskripsikan. Adapun dalam proses menganalisis data ada tiga tahapan yang dilalui, yaitu
pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang didapat dari catatan atau hasil wawancara di
lokasi penelitian.
b. Penyajian Data, merupakan proses menyajikan sekumpulan informasi tersusun yang memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Bentuk penyajian data
c. Penarikan Kesimpulan, pada tahap ini peneliti menyimpulkan hasil dari proses-proses
berjalannya penelitian.48
G. Sistematika Pembahasan
Untuk mempermudah menyusun dan memahami proposal ini, maka peneliti membentuk
BAB I. PENDAHULUAN
Mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
kajian pustaka, metode penelitian, dan sistematika pembahasan. Bab I ini sebagai kerangka awal
48
M. Djunaidi Ghony & Fauzan Almansur, Metodelogi Penelitian Kualitatif,… hal 306
22
BAB II. LANDASAN TEORI DAN METODE PENELITIAN
dicetuskan oleh John Locke. Bab II ini akan dijadikan sebagai kerangka berpikir untuk
geografis Pondok Pesantren Modern Baitussalam, profil Pondok Pesantren Modern Baitussalam ,
sejarah singkat Pondok Pesantren Modern Baitussalam, visi misi dan tujuan Pondok Pesantren
Pondok Pesantren Modern Baitussalam, keadaan peserta didik, keadaan sarana dan prasarana dan
Bab ini membahas tentang urgensi pembiasaan berbahasa Arab terhadap prestasi
tahfidzul Qur’an bagi santri kelas 11P ondok Pesantren Modern Baitussalam
BAB V. PENUTUP
Pada bab penutup terdapat kesimpulan dan saran. Namun setelah kesimpulan dan saran
terdapat lampiran-lampiran yang memiliki hubungan dengan penelitian dan riwayat hidup
peneliti.
23
DAFTAR PUSTAKA
Aflisia, N. (2016). Urgensi Bahasa Arab bagi Hafizh Al-Qur’an. FOKUS Jurnal Kajian
http://journal.iaincurup.ac.id/index.php/JF/article/view/64
Andriani, A. (2015). Urgensi Pembelajaran Bahasa Arab dalam Pendidikan Islam. Ta’allum:
Assegaf, S. (2020). Meraih Prestasi Belajar dengan Tahfidz Al-Qur’an Tinjauan Sekolah Islam
di Jakarta. A- Empat.
24
Arti kata tahfidz - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online (Di akses tanggal 27 Mei
2023)
Arti Kata "prestasi" Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia | KBBI.co.id (Di akses tanggal 29
Mei 2023)
Bahasa Arab Sebagai Alat Komunikasi Internasional (republika.co.id) (Di akses 18 Mei 2023)
Fanani, I. (2016). Problematika Menghafal Al- Qur’an (Studi Komparasi di Pondok Pesantren
Tahfidzul Qur’an Hasan Patihan Wetan dan Pondok Pesantren Nurul Qur’an Pakunden
Hakim, L., Tinggi, S., Islam, A., Language, A., & Qur, H. (2022). Urgensi Pembelajaran Bahasa
Arab Bagi Pendidikan Hafidzul Qur ’ an. EDUCATIA: Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Agama
Hasil Pencarian - KBBI Daring (kemdikbud.go.id) (di akses tanggal 27 Mei 2023)
Istiqomah, I. Q. O. (2018). Pengaruh Hafalan Al-Qur’an Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Arab
Siswa Kelas Viii Smp Al Irsy Al Islamiyah Purwokerto. Pendidikan Bahasa Arab, 67.
Mustafa, M. (2021). Dinamika Metode Pembelajaran Bahasa Arab. Loghat Arabi : Jurnal
Mustofa, S. (2011). Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif. UIN Maliki Press.
Nasir, A. (2015). Sejarah Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) Kota Pasuruan. CV. Sarnu
25
Untung.
Ningrum, N. N. (2016). Pengaruh kemampuan bahasa arab terhadap prestasi belajar al-quran
Nurfarhanah. (2018). Perspektif teori behavioristik dalam belajar dan pembelajaran. Jurnal
Rangkuti, A. N. H., Khairiyah, H., & ... (2022). Urgensi Pembelajaran Bahasa Arab bagi
https://ejournal.iaiskjmalang.ac.id/index.php/muhad/article/view/497
Bahasa Arab Siswa Tahfidz MTs YAPI Pakem Yogyakarta Ditinjau dari Perspektif Teori
Behaviorisme. 1, 1–27.
Rosyadi, S., & Alim, A. (2022). Program pembiasaan berbahasa Arab di MTs Pondok Pesantren
26
https://doi.org/10.32832/tawazun.v15i3.7499
Santoso, I. (2014). Pembelajaran Bahasa Asing Di Indonesia: Antara Globalisasi Dan Hegemoni.
https://doi.org/10.17509/bs_jpbsp.v14i1.696
Subur, S. (1970). Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Bahasa Arab. INSANIA : Jurnal
https://doi.org/10.24090/insania.v11i2.165.
Tinjauan Pustaka: Pengertian, Fungsi, Manfaat, dan Contoh-Nya! (gramedia.com) (Di akses 24
Mei 2023)
Yuniarti. (2020). Hubungan Menghafal Al Quran dengan Kemampuan Bahasa Arab di Pesantren
Dempo Darul Muttaqien. Al-Fathin: Jurnal Bahasa Dan Sastra Arab, 3(2), 220–228.
https://e-journal.metrouniv.ac.id/index.php/al-fathin/article/view/3098
27
Wawancara dengan santri kelas 11, Aurel, pada tanggal 17 Mei 2023
Wawancara dengan Musyrifah Tahfidz Pondok Pesantren Modern Baitussalam, Ustadzah Azizah,
28