فعالية استخدام طريقة التعليمية المفتاح في تعليم النحو لطالب الصف الثاني
بمدرسة الثانوية اإلسالمية يسرب لفاجغ وطن صوفين
ASMAUL HUSNAH
1756040006
DAFTAR ISI................................................................................................ii
DAFTAR TABEL......................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
A. Latar belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................6
C. Tujuan penelitian................................................................................6
D. Manfaat Penelitian.............................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................8
A. Kajian Teori.......................................................................................8
B. Kerangka Pikir.................................................................................21
C. Hipotesis...........................................................................................24
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................25
A. Jenis Penelitian.................................................................................25
B. Waktu dan Tempat Penelitian..........................................................25
C. Desain Penelitian..............................................................................25
D. Populasi dan Sampel........................................................................26
E. Variabel Penelitian...........................................................................26
F. Definisi Operasional Variabel..........................................................27
G. Teknik Pengumpulan Data...............................................................27
H. Instrumen Penelitian........................................................................28
I. Teknik Analisis Data........................................................................29
DAFTAR PUSTAKA................................................................................33
LAMPIRAN...............................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Manusia sebagai makhluk sosial yang berada dalam suatu lingkup sosial
kemasyarakatan dalam interaksinya dengan masyarakat yang lain tentu tidak bisa
masyarakat yang lain. Bahasa sebagai alat komunikasi yang hanya dimiliki oleh
bahasalah manusia dapat bersosialisasi, saling memahami satu sama lain serta
dan teknologi bangsa Indonesia menuntut kita untuk mempelajari berbagai bahasa
yang ada sehingga bisa bersaing di tengah pergaulan modern yang menjadikan
selain mengajarkan bahasa Indonesia dan bahasa daerah, juga sudah mengajarkan
berbagai bahasa asing, seperti bahasa Inggris, bahasa Jerman, bahasa Arab, bahasa
Mandarin, bahasa Jepang, bahasa Prancis dan bahasa asing lainnya yang dianggap
teknologi.
1
2
Indonesia baik pada lembaga pendidikan formal maupun nonformal. Pada tingkat
Madrasah aliyah sederajat SMA. Adapun pada lembaga pendidikan formal yang
bahasa Arab diajarkan mulai dari tingkat SMP sampai SMA sebagai mata
pelajaran tambahan sesuai dengan kebijakan dari sekolah tersebut. Demikian pula
yang berkiprah dalam pengajaran bahasa Arab, seperti majelis ta’lim, masjid,
merupakan bahasa kitab suci Al-Qur’an dan Hadis yang merupakan sumber utama
ajaran Islam, sehingga otomatis bahasa Arab menjadi bahasa resmi umat Islam.
dari itu bahasa Arab sangat perlu untuk dipelajari sebagai wasilah untuk
memahami agama Islam itu sendiri. Selain itu bahasa Arab juga merupakan
Bahasa resmi kelima PBB sejak 1973. Selain itu, Bahasa Arab juga digunakan
Bahasa Arab adalah Bahasa internasional yang digunakan oleh berbagai Negara di
dunia, sehingga kita harus mengapresiasinya dan salah satu caranya adalah dengan
sama lain dan merupakan sesuatu yang harus dikuasai apabila ingin mahir dalam
berbahasa Arab.
dalam ilmu linguistik atau dalam bahasa Arab disebut Ilmu Lugoh, ada empat
unsur internal Bahasa, yaitu unsur bunyi bahasa (al-ashwat al-lughawiyah) atau
sering disebut fonologi, unsur kata (sharaf) atau sering disebut morfologi, unsur
struktur bahasa (nahwu) atau sering disebut sintaksis dan unsur makna (al-ma’ani
salah satu elemen yang sangat penting untuk dikuasai, sebagaimana elemen ini
sangat berpengaruh pada empat keterampilan bahasa Arab yang sudah disebutkan
Nahwu tidak dapat diabaikan karena tanpa Nahwu, Bahasa Arab akan menjadi
kacau balau dan susunan kata serta kalimatnya tidak akan teratur. Karena itu
Berbicara tentang ilmu Nahwu, ada kesan bahwa Nahwu termasuk ilmu
oleh para guru Nahwu, akan tetapi peserta didik tetap saja mengalami kesulitan
yang cocok dan langkah-langkah yang sesuai sehingga dapat memudahkan siswa
Berdasarkan hasil observasi awal dengan guru mata pelajaran Nahwu dan
ditemukan data bahwa dalam proses pembelajaran Nahwu tidak terdapat metode
yang digunakan sehingga siswa tidak tertarik untuk mempelajari Nahwu dan
Nahwu tersebut merupakan salah satu mata pelajaran yang sulit bagi siswa.
penelitian yang dilakukan oleh Ahmad, Wahid, & Sahil (2017:54) “Efektivitas
Kuning bagi Santri Baru di Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan
baru Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan terbukti efektif dan
kitab kuning.
5
Peer Teaching dalam Pembelajaran Nahwu dan Shorof dengan Metode Al-Miftah
Lil ‘Ulum (Studi Kasus Kelas VIII SMP di Pondok Pesantren Salafiyah Terpadu
Al-Um Bogor)” dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa metode Al-
Miftah Lil ‘Ulum banyak memberikan kontribusi terhadap para santri dalam
Dengan waktu tiga tahun berturut-turut para santri mampu memberikan prestasi
P.P. Nurul Jadid Paiton Probolinggo” dengan hasil penelitian yang menunjukkan
klasik, namun dalam metode ini dipadukan dengan beberapa metode lain sehingga
B. Rumusan Masalah
masalah pada penelitian ini adalah apakah metode Al-Miftah efektif dalam
C. Tujuan penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi guru dalam
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Siswa
dalam belajar sehingga dapat mempertinggi daya serap dan retensi siswa terhadap
materi pelajaran.
7
a. Bagi Guru
b. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan menjadi salah satu acuan bagi sekolah untuk
efektif.
c. Bagi Peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
penelitian. Pada kajian pustaka dilakukan pengkajian mengenai konsep dan teori
1. Pembelajaran Nahwu
a. Pengertian Pembelajaran
Pengajaran sebagai bagian yang terintegral dalam pembelajaran dan tidak dapat
8
9
dipisahkan antara yang satu dan yang lain. Di mana ada pembelajaran maka di situ
bahwa segala upaya pendidik agar terjadi proses belajar pada peserta didik.
“Inti dari pembelajaran itu adalah segala upaya yang dilakukan oleh
pendidik agar terjadi proses belajar pada diri peserta didik. Secara implisit,
di dalam pembelajaran ada kegiatan memilih, menetapkan dan
mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang
diinginkan.”
dapat disimpulkan bahwa, pembelajaran adalah sebuah usaha yang dilakukan oleh
pendidik untuk menciptakan pembelajaran yang efektif bagi peserta didik dengan
dengan maksimal.
b. Pengertian Nahwu
ات..ر الكلم..بت أواخ..ة وض..ل الجمل..ة داخ..ل كلم..ة ك..د وظيف..و بتحدي..د النح.."وتختص قواع
ير..ة (أي يتغ..ا معرب..ة من حيث أنه..ة العربي. أي أن قواعد النحو تنظر إلى الكلم.وكيفية إعرابها
10
فى.ا.ير موقعه..ا بتغ..كل آخره..ير ش..ة (أي اليتغ..ة) أو مبني.. فى الجمل.ا.ير موقعه..ا بتغ..كل آخره..ش
kaidah yang dengannya diketahui keadaan akhir suatu kata Bahasa Arab.
"ا..ا وحين تركيبه..ا حين إفراده..ة وأحواله..ات العربي..يغ الكلم..ا ص..رف به..د يع..و قواع..و ه.."النح
)6 . ص،2015 ،(الهاشمي
bahasa Arab dan keadaan kata ketika ia berdiri sendiri dan ketida dalam bentuk
susunan kalimat.”
sebagai ilmu yang membahas tentang bagaimana menyusun kalimat yang sesuai
dengan kaidah Bahasa Arab. “Nahwu adalah salah satu cabang dari ilmu Bahasa
Arab yang membahas tentang bagaimana menyusun kalimat yang sesuai dengan
kaidah Bahasa Arab, baik yang berkaitan dengan letak kata dalam suatu kalimat
atau kondisi kata (harakat akhir dan bentuk) dalam suatu kalimat.”
disimpulkan bahwa Nahwu adalah salah satu cabang ilmu Bahasa Arab yang
11
membahas tata Bahasa atau kaidah dalam Bahasa Arab, membahas tentang
bagaimana baris akhir suatu kata dan kedudukannya dalam kalimat serta cara
dengan tujuan pembelajaran Nahwu ini, meskipun bukan satu-satunya ilmu yang
harus dikuasai sehingga bisa dikatakan fasih dalam berbahasa Arab, setidaknya
Nahwu ini memiliki peran yang sangat vital dari Bahasa Arab itu sendiri. Nahwu
bisa membantu kita dalam bercakap, menulis dam membaca dengan benar.
sebagai berikut:
ulama Arab dan Islam zaman dahulu berupaya untuk merumuskan ilmu
Muhammad saw.
berpikir logis dan teratur serta kegunaan lain yang dapat membantu mereka
bahasa Arab.
12
Arab dalam berbagai suasana kebahasaan. Oleh karena itu, hasil yang sangat
diharapkan dari pengajaran ilmu nahwu adalah kecakapan para pelajar dalam
bermanfaat untuk memahami bahasa klasik yang diwarisi oleh para ulama
2. Metode Pembelajaran
Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methods” yang berarti cara atau
menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi
dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk
mencapai tujuan. Lebih lanjut, Mustofa & Hamid (2011:23) menjelaskan bahwa
dapat ditarik kesimpulan metode pembelajaran adalah suatu cara sistematis yang
13
1) Pengajar
2) Peserta didik
sosial budaya.
Bila tujuan yang akan dicapai lebih dari satu, maka dapat ditentukan
4) Materi
5) Waktu
Persiapan mengajar.
1) Metode yang digunakan harus dapat membangkitkan motif, minat atau gairah
5) Metode yang digunakan harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar
pembelajaran, di antaranya:
laku baik intelektual, moral maupun sosial agar dapat hidup mandiri sebagai
beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratif serta
bertanggung jawab.
3. Metode Al-Miftah
Menurut Ulum (2017:9) metode Al-Miftah adalah metode baca kitab yang
berisikan kaidah Nahwu dan Shorof untuk tingkat dasar. Hampir keseluruhan
isinya disadur dari kitab Jurumiyah dan ditambah beberapa keterangan dari kitab
Alfiyah Ibnu Malik dan Nazhom ‘Imrity. Istilah yang digunakan dalam metode ini
sebagian besar hampir sama dengan kitab-kitab Nahwu yang banyak digunakan di
Pesantren. Jadi, metode ini sama sekali tidak merubah istilah-istilah dalam ilmu
Nahwu.
Menurut Ahmad, Wahid, & Sahil (2017:40) Al-Miftah adalah nama dari
sebuah metode cepat membaca kitab kuning bagi santri usia dini yang disusun
Pesantren Sidogiri) yang berisikan kaidah Nahwu dan Sharaf untuk tingkat dasar.
16
Metode yang disetting agar mudah dipahami bahkan oleh kalangan anak-anak.
Mulai dari Bahasa Indonesia yang mudah dipahami, kesimpulan dan rumusan
yang sederhana serta dilengkapi dengan tabel, skema, dan beberapa model latihan
metode cepat membaca kitab yang digagas langsung oleh guru senior Pondok
mempunyai daya tarik luar biasa terhadap pembelajaran baca kitab klasik karena
pengertian metode Al-Miftah adalah metode membaca kitab yang berisikan kaidah
Nahwu dan Shorof yang isinya diadiopsi dari kitab Jurumiyah, Alfiyah Ibnu Malik
serta Nazhom ‘Imrity yang rumus-rumus kaidahnya dikemas dalam bait-bait syair
Adapun kandungan materi dalam kitab Al-Miftah menurut Rozi & Zubaidi
1) Jilid I terdiri dari dua macam pembahasan, yaitu pembahasan pertama tentang
tentang isim-isim yang mu’rob (kalimat yang harakat akhirnya bisa berubah)
atau bisa di I’rob dan isim-isim yang mabni (kalimat yang tidak bisa
menerima perubahan)
2) Jilid II terdiri dari tiga pembahasan kaidah-kaidah kalimat isim, yaitu: kaidah
pertama menjelaskan tentang isim dari sudut ma’rifat dan nakirahnya, kaidah
kaidah ketiga menjelaskan tentang isim dari sudut jamid dan mustaqnya.
3) Jilid III terdiri dari empat pembahasan kaidah-kaidah kalimat fi’il, kaidah
menjelaskan tentang fi’il dari sudut muta’addi dan lazimnya, kaidah ketiga
menjelaskan tentang fi’il dari sudut ma’lum dan majhulnya, kaidah keempat
menjelaskan tentang fi’il dari sudut shahih dan mu‟talnya. Dalam jilid ke III
18
wazan fi’il yang di rangkum dari kitab Amtsilat al-Tashrifiyyah, baik yang
khususnya dalam bidang baca kitab kuning yang berdampak pada fan-fan lain.
Hal ini menuntut Barartama (Badan Tarbiyah wa Taklim Madrasi) untuk berfikir
dari majelis keluarga untuk tanggap dan sigap menangani permasalahan ini,
(Barartama, 2015:2)
membuat konsep dasar kurikulum dan sistem pendidikan baru yang sasarannya
adalah santri dan murid baru sebagai bentuk penanganan terhadap terhadap
minimnya santri dan murid yang mampu membaca kitab kuning dengan baik dan
benar.
19
lembaga penddikan Islam lain untuk mencari referensi menciptakan metode dan
lahirlah metode belajar membaca kitab kuning dengan mudah dan menarik yang
Metode ini diberi nama Al-Miftah lil Ulum dengan jargon “Mudah belajar
membaca kitab”. Metode ini dirancang khusus bagi pemula, utamanya anak-anak
kecil dan dibuat sedemikian rupa menyenangkan dan mudah bagi mereka untuk
mempelajarinya. Visi dan misi dari lahirnya metode Al-Miftah lil Ulum, visinya
adalah untuk menghidupkan kembali semarak belajar dan mengaji kitab kuning
target pencapaian bisa memahami kaidah Nahwu dan Sharaf dan mampu
berikut:
4) Guru bersama siswa melagukan kaidah Nahwu yang ada dalam kitab Al-
isinya hanya mengambil poin-poin paling penting di dalam membaca kitab dan
b) Desain warna
menggunakan warna lebih efektif untuk anak-anak dari pada hanya sekedar hitam
putih.
Untuk memancing otak kanan maka metode ini dilengkapi dengan skema
dan lagu yang sudah familiar di telinga anak-anak sepertil lagu“balon ku ada
lima” yang dijadikan lagu “Isim-isim yang lima”. Hasilnya sangat mudah sekali
d) Ciri-ciri (Rumus)
adalah metode Al-Miftah ini dilengkapi dengan ciri-ciri kedudukan yang sering
dijumpai dalam susunan bahasa Arab, sehingga dengan ciri-ciri tersebut anak bisa
2) Bagi santri yang sudah pernah belajar nahwu-sharaf akan merasa kejenuhan
3) Bagi santri yang sudah dewasa akan merasa diberlakukan seperti anak kecil,
4) Dengan banyaknya waktu KBM dapat menjadikan santri mudah jenuh. Dan
tersebut.
B. Kerangka Pikir
Arab dianggap penting untuk diajarkan karena merupakan Bahasa Al-Qur’an dan
22
Hadis yang menjadi pedoman ummat Islam. Selain itu Bahasa Arab juga
semakin mudah ia menguasai bahasa Arab, meskipun beberapa cabang ilmu yang
juga tetap harus diperhatikan. Untuk itu pemilihan dan penggunaan metode
bahwa pelajaran Nahwu itu sulit. Hal ini dikarenakan santri belum bisa merasa
nyaman dengan pembelajaran Nahwu itu sendiri dan metode yang digunakan
C. Hipotesis
SMAN 7 Makassar.
SMAN 7 Makassar.
H1 = µ1>µ0
H0 = µ1≤µ0
Keterangan:
pembelajarannya
A. Jenis Penelitian
C. Desain Penelitian
yang berbentuk control group pretest and posttest design. Dalam desain ini, baik
berikut:
25
26
Kelas Eksperimen : O1 X O2
Kelas Kontrol : O1 O2
(Arifin, 2014:78)
1. Populasi
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MA P.P.
Yasrib Lapajung yang belajar Nahwu, yaitu kelas XI MIA 1, XI MIA 2, XI IIS 1
2. Sampel
Adapun sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI MIA 1 sebagai kelas
sebanyak 34 siswa yang diperoleh dengan teknik simple random sampling atau
E. Variabel Penelitian
Pada penelitian ini, terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas (X) dan
variabel terikat (Y). Adapun variabel bebas (X) pada penelitian ini yaitu
27
Nahwu.
variabel bebas (X) dan pembelajaran Nahwu sebagai variabel terikat (Y).
Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan pada penelitian ini adalah
tes tertulis Pre-test atau test awal yang diberikan kepada siswa baik kelas
eksperimen dan metode konvensional pada kelas kontrol. Setelah itu, diberikan
post-test atau tes akhir guna melihat perbedaan hasil belajar Nahwu kelas
H. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa tes tertulis yang
diberikan kepada seluruh sampel penelitian baik dari kelas kontrol maupu kelas
eksperimen. Tes ini diberikan di awal sebelum diberi perlakuan (pre-test) untuk
mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan Nahwu siswa dan di akhir setelah
Bentuk penilaian tes tertulis terdiri atas soal menentukan isim dan khobar
dari amil nawasikh dan memperbaiki contoh yang salah dari amil nawasikh.
Setiap jawaban benar mendapatkan nilai 1 dan jawaban yang salah akan
mendapatkan nilai 0. Maka nilai keseluruhan dari 10 soal berjumlah 10. Perolehan
Skor perolehan
Nilai akhir= ×100
Skor maksimal
29
Nilai Kategori
96-100 Sempurna
86-95 Baik sekali (Djumingin,
76-85 Baik
2017:223)
66-75 Cukup
56-65 Sedang
46-55 Hampir sedang
I. Teknik
36-45 Kurang
26-35 Kurang sekali Analisis
16-25 Buruk
Data
0-15 Buruk sekali
Teknik
analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif untuk
menentukan nilai rata-rata, simpangan baku serta varians dan analisis inferensial
apakah kelas kontrol dan kelas eksperimen homogeny atau tidak. Kemudian
1. Analisis Deskriptif
Rumus mencari rata-rata:
x́=
∑ fi . xi
∑ fi
Keterangan:
Fi = jumlah sampel
∑ fi .(Xi− X́ )2
s=
√ n−1
(Supardi, 2013:77)
s2
∑ fi .(Xi− X́ )2
¿¿
(Supardi, 2013:77)
2. Analisis Inferensial
a. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk melihat apakah kelas control dan kelas
eksperimen homogeny atau tidak. Adapun uji homogenitas ini dilakukan dengan
Varianterbesar
F=
Varian terkecil
(Sugiyono, 2017:276)
b. Uji Normalitas
2
2 ( f o−f o )
x =Σ
fh
Keterangan:
= jumlah
Σ
(Sugiyono, 2014:228)
Rumus uji-t
t=
Keterangan:
(Sugiyono, 2014:258-259)
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Wahid, A., & Sahil, I. 2017. Efektivitas Penerapan Metode Al-Miftah
dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Kitab Kuning Bagi Santri
Baru di Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan Madura.
Jurnal Syaikhuna, 1-18.
33
Mustofa, B., & Hamid, M. A. 2011. Metode dan Strategi Pembelajaran Bahasa
Arab. Malang: UIN Maliki Press.
Razin, A., & Razin, U. 2014. Ilmu Nahwu untuk Pemula. Bandung: Pustaka Bisa.
Rozi, F., & Zubaidi, A. 2019. Efektivitas Penerapan Metode Al-Miftah li Al-
Ulum dalam belajar membaca bukiu klasik di P.P. Nurul Jadid Paiton
Probolinggo.
Supardi. 2013. Aplikasi Statistika dalam Penelitian Konsep Statistika yang Lebih
Komprehensif. Jakarta: Change Publication.
34
Susanto, A. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Prenademia Group.
Suyono, & Hariyanto. 2014. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
35
L
N
36