iIi3
ii
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt, dan salawat beserta
salam terlimpahkan selalu kepada junjungan Nabi besar Muhammad saw, telah
selesailah hasil dari pada Program Pelaksanaan PTK yang berlokasi di MTs
Arafah Kota Bitung
Di mana tujuan dari PTK sendiri adalah memperbaiki pembelajaran yang
telah ada, dari cukup menjadi baik, dari baik menjadi sangat baik dst. Usaha
Tindakan Kelas ini sebenarnya dimaksudkan untuk mencari solusi ketika peneliti
melihat adanya ketidak seriusan siswa dalam mengikuti pembelajaran Bahasa
Arab. Sehingga mendesak peneliti untuk mengadakan PTK. Dan setelah
diadakannya PTK alhamdulillah ternyata berhasil cukup memuaskan. Ini tentunya
tidak lepas dari bantuan berbagai pihak oleh karena itu peneliti ucapkan terima
kasih sebesar-besarnya.
Ucapan terima kasih tentunya peneliti sampaikan kepada:
1. Kepala MTs Arafah Kota Bitung yang telah membimbing dan mengarahkan
dalam efektifitas dan efisiennya pelaksanaan penelitian ini.
2. Teman – teman tim guru bahasa Arab yang sama – sama bersinergi dalam
pengambilan data penelitian yang diperlukan
3. Seluruh Tenaga kependidikan yang ada di madrasah yang turut mendukung
terlaksananya penelitian ini.
Demikian kata pengantar yang singkat ini, semoga hasil yang diharapkan
dari penelitian tindakan kelas ini menjadi referensi bagi guru – guru mata
pelajaran bahasa Arab guna meningkatkan kompetensi profesinya.
iii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan............................................................................................i
Kata Pengantar...................................................................................................ii
Daftar Isi...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................1
B. Identifikasi Masalah...............................................................................3
C. Rumusan Masalah..................................................................................5
D. Tujuan Penelitian....................................................................................5
E. Manfaat Penelitian..................................................................................5
BAB II KAJIAN TEORITIS.........................................................................7
A. Penelitian Yang Relevan........................................................................7
B. Hakikat Bahasa Arab..............................................................................7
C. Pentingnya Kompetensi Menulis Pada Pelajaran Bahasa Arab............12
D. Pembelajaran Kooperatif......................................................................15
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN.................................................20
A. Perencanaan Penelitian.........................................................................20
1. Tempat............................................................................................21
2. Waktu Penelitian.............................................................................21
B. Prosedur Penelitian...............................................................................21
C. Instrumen..............................................................................................22
D. Metode Pengumpulan data...................................................................24
E. Metode Analisis Data...........................................................................24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..............................27
A. Deskripsi Kondisi Awal............................................................................27
1. Kegiatan Pra-Siklus........................................................................28
2. Pengamatan Pra-Siklus...................................................................30
B. Deskripsi Siklus I......................................................................................33
iv
1. Kegiatan Siklus ..............................................................................34
2. Pengamatan Siklus I.......................................................................36
BAB V PENUTUP......................................................................................48
A. Simpulan...............................................................................................48
B. Saran.....................................................................................................49
C. Daftar Pustaka.......................................................................................49
LAMPIRAN-LAMPIRAN.............................................................................52
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
………,Peraturan Menteri Agama No 2 Tahun 2008
Oleh karena itu Usaha peningkatan sumber daya manusia sedang
marak dilakukan di negara ini. Salah satu perwujudannya adalah melalui
peningkatan kualitas pendidikan yang diusahakan oleh pemerintah sedemikian
rupa sehingga terjadi penyempurnaan dan perubahan kurikulum beberapa kali.
Kurikulum Tahun 2013 atau yang disingkat menjadi K-13 merupakan
kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan
(kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga
hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa penguasaan terhadap
seperangkat kompetensi tertentu. Dengan demikian, implementasi kurikulum
dapat menumbuhkan tanggung jawab dan partisipasi peserta didik untuk
belajar menilai dan mempengaruhi kebijakan umum (public policy), serta
memberanikan diri berperan serta dalam berbagai kegiatan, baik di sekolah
maupun di masyarakat.
Guru sebagai fasilitator seperti yang diharapkan oleh K-13 dituntut
untuk dapat mengatur, mengarahkan dan menciptakan suasana kegiatan
belajar mengajar yang kondusif sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan
sesuai yang diharapkan K-13. Oleh karenanya, guru dituntut pula untuk lebih
professional, Inovatif, perpsektif dan pro aktif dalam melaksanakan tugas
pembelajaran.
Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional memerankan bagian yang
sangat penting. Selain digunakan sebagai media untuk berkomunikasi juga
digunakan untuk menguasai teknologi yang perkembangannya menuntut kita
untuk mempelajarinya lebih dalam. Pembelajaran bahasa Inggris harus
mencakup 4 ketrampilan berbahasa yaitu : membaca (reading), menyimak
(listening), berbicara (speaking), dan menulis (writing) secara terpadu.
Menulis adalah salah satu ketrampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa
untuk memahami isi suatu wacana.
B Identifikasi Masalah
Pembelajaran secara konvensional (teacher centered situation) tidak
dapat mengajak siswa untuk berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran, yang
diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan mudah. Oleh karena
itu, guru hendaknya merubah kegiatan pembelajaran menjadi modern
(students centered situation) yang dapat meningkatkan minat siswa untuk
belajar menemukan sendiri, bekerjasama dan mengkomunikasikan hasil
belajarnya serta membuat siswa semakin aktif dan Kooperatif.
Menulis (writing) adalah salah satu ketrampilan dari 4 ketrampilan
berbahasa yang harus dikuasai dalam pengajaran bahasa Arab. Namun yang
terjadi di MTs Arafah Kota Bitung didalam kelas ketika diberikan kegiatan
menulis teks dan siswa diminta untuk memahami isi teks melalui pertanyaan-
pertanyaan yang disampaikan oleh guru sangatlah jauh dari yang diharapkan.
Hal ini disebabkan oleh beberapa sebab antara lain; (1) Teks yang diberikan
adalah teks bahasa Arab yang merupakan bahasa asing di Indonesia, sehingga
pemahaman siswa akan kata perkata (Vocabulary mastery) yang digunakan
untuk mengetahui isi bacaan sangatlah jauh dari yang diharapkan. (2) Karena
vocabulary mastery pada siswa sangat minim membuat siswa tidak dapat
memahami secara langsung informasi-informasi baik yang tersurat maupun
yang tersirat didalam bacaan. (3) Dengan hanya menulis teks siswa tidak
merasa senang sebagaimana tujuan pada kegiatan menulis.
Ada beberapa hal yang terjadi pada siswa MTs Arafah Kota Bitung
sehubungan dengan 3 alasan tersebut diantaranya adalah;
1. Siswa tidak menulis teks secara keseluruhan,
2. Siswa tidak mau berusaha mencari arti didalam kamus,
3. Siswa tidak menjawab pertanyaan baik mengenai informasi yang tersirat
maupun tersurat dengan tepat
4. Siswa mengambil jawaban hanya dengan menjodohkan kalimat yang
sama tanpa memahami maksudnya.
5. Reaksi siswa terhadap materi kurang, terlihat dari kurangnya siswa yang
bertanya
Jika hal ini dibiarkan berlarut maka dikhawatirkan keinginan siswa untuk
meningkatkan kemampuan penguasaan kosa kata (vocabulary mastery) akan
berkurang dan mungkin hilang, siswa tidak mau berusaha untuk menemukan
informasi yang ada didalam bacaan, kerjasama antar kelompok tidak bisa
maksimal karena kegiatan yang dilakukan siswa tidak memotivasi siswa
untuk menyelesaikan bersama dengan rasa senang, keadaan kelas yang
teacher-centered membuat komunikasi didalam kelas sangat tidak aktif dan
membuat siswa takut atau malu bertanya tentang permasalahan yang
dihadapinya didalam kegiatan menulis. Hal ini juga berpengaruh pada
pendekatan pada siswa untuk selalu suka belajar.
Gejala-gejala tersebut dapat terlihat dari Observasi yang dilakukan oleh
peneliti bersama teman kolaborator pada saat pra siklus yang menjadikan
landasan bagi peneliti untuk melaksanakan siklus-siklus berikutnya guna
mencapai tujuan pembelajaran.
Sementara hasil evaluasi dari kegiatan pra siklus ini sangat tidak
memuaskan
Penerapan Pembelajaran Kooperatif-Telepon, yang merupakan
pembelajaran yang terfokus pada konsep inti dan prinsip displin, melibatkan
siswa di dalam pemecahan masalah, penyelidikan dan tugas-tugas lain yang
bermanfaat, membuat siswa bekerja secara otonomi untuk membentuk
pengetahuan mereka dan menghasilkan suatu produk tertentu, dapat dilakukan
melalui berbagai media dan teknik salah satunya adalah dengan Telepon-
Panggil.
C Rumusan Masalah
Permasalahan yang timbul dalam pembelajaran bahasa Arab adalah
kesulitan siswa untuk berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran, terutama
dalam pencapaian ketrampilan berbahasa menulis.
Adapun rumusan masalahnya adalah:
1. Bagaimanakah aktivitas siswa dalam pembelajaran bahasa Arab
melalui model PKT atau pra-Siklus?
2. Bagaimanakah hasil pencapaian mahaaratul kitaabah pada mata
pelajaran Bahasa Arab setelah melalui Penelitian Tindakan Kelas
dengan menggunakan teknik Telepon?
D Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan untuk mencapai tujuan sebagai berikut:
1. Mendiskripsikan aktivitas siswa dalam pencapaian mahaaratul kitaabah
pada pembelajaran bahasa Arab melalui model PKT dengan menggunakan
teknik yang biasa digunakan/pra-Siklus.
2. Mendiskripsikan hasil pencapaian mahaaratul kitaabah melalui model
PKT dengan menggunakan teknik Telepon
E Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini akan memberikan manfaat terutama bagi guru untuk:
1. Memberikan inspirasi kegiatan yang menyenangkan yang dapat
dilakukan dalam pembelajaran bahasa Arab.
2. Membuktikan pencapaian mahaaratul kkitaabah dapat dicapai dengan
teknik Telepon.
3. Meningkatkan efektifitas pembelajaran bahasa Arab.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
2
Prof. Dr. Mohamad Asrori, MPd, “Psikologi Pembelajaran”, (Bandung:CV.Wacana Prima),
2008 h.152
4) Membandingkan dan mengkontraskan bahasa yang dipelajarinya dengan
bahasa lain, dan
5) Merangkum keempat kemampuan tersebut, shingga dia merasa nyaman
menjadi warga dunia.
Pendidikan bahasa dikembangkan dengan mempertimbangkan minat,
kebutuhan, dan kompetensi yang dituntut dunia global saat ini yang meliputi:
a. Keterampilan interaksi sosial dalam arti dapat berkomunikasi secara lisan
dan tertulis dalam situasi yang beragam dengan masyarakat dari latar
belakang budaya dan bahasa yang berbeda
b. Keterampilan menakses informasi yaitu kemahiran memperoleh informasi
dari berbagai sumber dan media yang bervariasi serta mampu
menggunakannya;
c. Keterampilan mempresentasikan informasi dan gagasan secara sistematis
dalam berbagai bentuk bervariasi baik dalam bentuk lisan maupun tulisan;
d. Keterampilan mengapresiasi sastra serta mengembangkan kepekaannya
terhadap nilai-nilai budaya yang terkandung dalam karya sastra;
e. Keterampilan mengapresiasi karakteristik bahasa dan perbedaan
antarbahasa yang dikenal dengan cross-cultural undertanding3
Bahasa Arab, sebagaimana bahasa-bahasa lain, bergerak secara dinamis,
tidak statis, hanya saja dinamika yang dimiliki bahasa Arab- dilihat dari
peranannya pada berbagai periode sejarah perkembangannya sejak zaman
Jahiliyah sampai dewasa ini (lebih dari lima belas abad yang lalu)- merupakan
bahasa yang memiliki dinamika yang begitu tinggi, cepat bergerak danmujdah
menyesuaikan diri dengan tuntutan masyarakat yang selalu tumbuh dan
berkembang.
Namun dinamika perkembangan bahasa arab yang begitu tinggi ini
membuat bahasa ini mampu menghadapi tuntutan dan tantangan segala
zaman. Akibatnya bahasa Arab tetap lestari, mampu mempertahankan dirinya
seperti keadaannya semula, tidak ban yak mengalami perubahan internal
3
…,Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, Pendidikan Bahasa Asing, h.115
(linguistic) yang berarti, berbeda dengan bahasa-bahasa dunia lainnya,
katakanlah bahasa Latin dan bahasa Sansekerta yang sejak lama sudah mati,
karena tidak mampu mempertahankan hidupnya.1
Bahasa Arab juga dijadikan bahasa AlQur’an, kitab suci terakhir umat
Islam yang mengandung pesan-pesan Tuhan, pesan-pesan ini sudah barang
tentu bersifat kekal abadi, dan selalu sesuai dengan tuntutan zaman yang
selalu berkembang. Di sini diperlukan bahasa yang lestari tetapi dinamis untuk
mengimbangi kelestarian dan dinamika pesa-pesan Tuhan. Jadi dijadikannya
bahasa Arab sebagai bahasa Al qur’an bukanlah suatu hal yang kebetulan,
melainkan atas dasar perhitungan serta scenario Tuhan yang maha
mengetahui.
Bahasa arab memiliki dua ciri khusus yaitu Lestari dan sebagai bahasa
AlQur’an adalah bahasa standar, bukan dilalek semata baik sebagai bahasa
lisan maupun sebagai bahasa tulisan seperti telah digunakan dalam bahasa al
Qur’an, hadits, karya-karya sastra, karya ilmiah, surat menyurat resmi, forum-
forum resmi, pers, pemberitaan radio, televise, handphone, internet dan
teknologi lain di Negara-negara Arab yang terbentang dari Maroko sampai
Irak.
Fungsi bahasa Arab pada periode awal Islam dan Abbasiah, bahasa arab
digunakan sebagai bahasa masyarakat atas dasar ruang lingkup
penggunaan( kelompok, nasional dan internasional) dan atas dasar bidang
penggunaannya, pada zaman Quraish bahasa arab digunakan sebagai bahasa
persatuan antar kabilah di kalangan jazirah Arab, dan kemudian Islam dating
dan ternyata alQur’an, sebagai sumber utama ajaran Islam, dan hadits secara
doniman menggunakan bahasa persatuan itu, sehingga tidak mengherankan
jika bahasa Arab (Quraish) tersebut kemudian menjadi alat komunikasi lisan
di Jazirah Arab yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Selain digunakan sebagai bahasa komunikasi lisan, bahasa Arab kemudian
digunakan dalam berbagai disiplin ilmu dan spesialisasi yang belum pernah
dikenal oleh warga Arab sebelumnya, yaitu bidang Akidah, hukum,
perundang-undangan, peradilan, system social dan politik. Dengan kata lain
bahasa Arab berfungsi sebagai bahasa agama yang di samping sebagai bahasa
alQur’an dan hadits, juga digunakan dalam ilmu pengetahuan keagamaan;
ilmu Qiraat qur’an, Tafsir, Fiqh, Ushul fiqh dan ilmu kalam.
Setelah Islam tersebar ke wilayah-wilayah di luar jazirah Arab yang telah
mengalami zaman keemasan dengan ditunjukkan dalam kemajuan bidang
peradaban dan ilmu pengetahuan di Irak, Persi, India Timur, dan bekas jajahan
Romawi India barat. Bahasa Arab kemudian digunakan dalam karya-karya
tulis dalam bidang matematika, astronomi, fisika, kimia, logika, filsafat,
linguistik, kritik sastra, sejarah dan ilmu pengetahuan umum lainnya yang
semula dilakukan melalui penerjemahan dan kemudian ditumbuh kembangkan
oleh para tokoh ilmuwan muslim.4
Selain bahasa Arab sebagai bahasa Agama, Pendidikan, ilmu pengetahuan,
bahasa Arab juga berkembang menjadi bahasa persatuan dan resmi di seluruh
daerah kekuasaan imperium Islam, baik pada masa Bani Umayah atau Bani
Abbas, dan Andalus, bahkan mulai abad 9 M menjadi satu-satunya bahasa
komunikasi internasional, tidak hanya digunakan oleh kaum muslim, tapi juga
oleh para elit politik Nasrani di Eropa, khususnya ketika mengadakan kontak
dengan pihak kaum Muslim.
Pada masa Turki Utsmani abad 16 M seiring stagnasinya ilmu
pengetahuan dan kebudayaaan Islam pada masa itu, bahasa Arab pun
mengalami stagnannya. Demikianlah bahasa Arab pada periode ini + 3 abad
lamanya hanya bertahan sebagai bahasa pendidikan di sebagian lembaga
pendidikan masjid dan sebagai bahasa agama, ilmu pengetahuan agama dan
ilmu-ilmu bahasa linguistik Arab.
4
Dikemukakan oleh Ernest Reanan, seorang orientalist dari Perancis, bahwa bahasa Arab
sejak awal pertumbuhannya merupakan bahasa yang konsisten sehingga mudah dipelajari.
Bahasa Arab sejak diketahui dalam sejarah sudah merupakan bahasa yang lengkap dan kaya di
zaman zahiliyah. Sejak saat itu sampai kini masih standar tidak mengalami perubahan yang
berarti. Itu berarti Bahasa arab sejak awal telah mempunyai bentuk yang kokoh dan lengkap.
(Makalah Arif anNakdi, Majalah Majma’ al-Lughah al-Arabiyah, Damaskus, v.44, 1969 h.46
Pada masa Modern, sejak dimulainya kemunduran Turki Utsmani abad 19
M, negeri-negeri Islam mulai berjatuhan ke tangan imperialis barat. Sebagai
reaksi atas perlakuan kaum imperialis terhadap berbagai bidang kehidupan-
termasuk bahasa Arab- warga negeri-negeri jajahan, maka di kalangan
masarakat Arab pun tumbuhlah kesadaaran Nasionalisme untuk melepaskan
diri dari dominasi Barat dan sekaligus berupaya mengembalilkan kejayaan
masa klasik Islam dalam bidang pemikiran, politik dan ekonomi. Dalam
kondisi ini timbullah upaya-upaya untuk menghidupkan kembali peranan
bahasa Arab sebagai bahasa Persatuan, sebagai alat untuk menggalang
persatuan dan kesatuan di kalangan negeri-negeri Arab yang terbentang antara
laut atlantik sebelah barat dan kawasan Teluk di sebelah timur. Dimulailah
dengan pemberantasan buta huruf sampai kepada upaya memfungsikan bahasa
Arab pada intansi-intansi pemerintahan otonom daerah, politi, peradilan
agama, ilmu pengetahuan umum dan sastra. Walaupun pada kenyataannya
masih banyak halangan dan rintangan yang ditimbulkan oleh para imperialis
barat hingga pada akhirnya lebih tampak hasilnya pada waktu bangsa-bangsa
Arab memperoleh kemerdekaan pada abad 20 M.
Dengan demikian pentingnya bahasa Arab dewasa ini telah berhasil
menjalankan fungsinya disamping sebagai bahasa agama-juga sebagai bahasa
resmi di setiap Negara Arab, di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan,
perdagangan dan fungsi social budaya, juga disamping sebagai bahasa
kelompok dan nasional di setiap Negara arab, bahasa Arab pun pada taraf
internasional sebagai bahasa resmi di PBB sejak 1973, OKI, Rabitah alam
Islam, Non Blok dan Organisasi Asia Afrika.
Oleh karena berjamurnya bahasa amiyah di Negara Arab maka bahasa
arab difokuskan pengembangannya melalui pendidikan. Dari sini dapat
disimpulkan bahwa tiga factor yang sangat mempengaruhi bahasa arab, yaitu
faktor penguasa dalam menentukan bahasa nasional, faktor kedua, fungsi
bahasa arab sebagai bahasa al Qur’an yang wajib dibaca dan difahami oleh
kaum muslim, untuk memahami dan menjalankan ajaran-ajaran yang
terkandung di dalamnya. Faktor yang ketiga, yaitu karakteristik bahasa arab
itu sendiri yang membuat bahasa ini mampu melestarikan keberadaannya di
satu pihak, dan di pihak lain mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan
sepanjang masa.
6
Wikipedia, “Menulis”, http//id.wikipedia.org/wiki/Menulis, diakses pada tanggal 26
Oktober 2013, pukul:11.28 WIB), h.1
7
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi Anak berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta,
2003), cet. Ke-2, h.227
bangsa arab dimana membutuhkan sebuah pemikiran tentang bagaimana
layaknya sebuah tulisan itu indah dipandang, sehingga lebih menarik
kompetensi siswa kepada seni menulis indah sesuai dengan tukilan dari D.
Sirojuddin, AR8
Sering kadang guru terlena dengan adanya buku teks pelajaran bahasa arab
dengan demikian guru hanya menerangkan dan siswa melihat buku padahal
dengan melatih keterampilan menulis siswa akan terjadi proses scanning yang
tidak di duga oleh siswa dalam arti proses inquiry siswa berjalan secara
alami.menurut Safri MA, bahwa buku bukan guru tatapi hanya sebagai alat
pembantu, buku berfungsi sebagai media untuk mempermudah tugas guru,
bukan sebagai guru karena buku tidak dapat berbicara, mendengar,
mengoreksi, atau member dorongan. Instruksi haruslah berasal dari guru dan
bukan dari sebuah buku bagaimanapun baiknya buku tersebut.9
D. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran Bahasa Arab merupakan suatu rangkaian kegiatan dimana
membutuhkan Planning terencana juga bertujuan jelas, oleh karena itu dalam
realitas pelaksanaannya perlu diberikan teknik-teknik pembelajaran agar
tujuan pembelajaran Bahasa Arab khususnya kompetensi menulis bahasa arab
dapat terpenuhi. Jadi teknik pembelajaran bahasa arab adalah teknik, cara,
atau kiat yang digunakan dalam mata pelajaran bahasa arab dalam hal ini
dengan pembelajaran Kooperatif.
Definisi pembelajaran Kooperatif adalah suatu seni pembelajaran murid di
kelas secara berkelompok dimana menurut Woolfolk 92001) suatu pengaturan
yang memungkinkan para siswa bekerja sama dalam suatu kelompok
campuran dengan kecakapan yang berbeda-beda, dan akan memperoleh
penghargaan jika kelompoknya mencapai suatu keberhasilan.
a. Elemen-elemen Pembelajaran Kooperatif
8
D. Sirojuddin, AR, Seni Kaligrafi Islam,(Bandung: Rosda Karya, 2000), cet 1 h.103
9
Sapri, MA, Metode Pembelajaran Bahasa Arab; antara tradisional dan Modern, makalah Jurnal
Pemikiran alternative Pendidikan, sept-Des 2008 vol 13 441-452
Pembelajaran Kooperatif disebut juga dengan grup learning para siswa
saling bertukar pikiran dan sharing berbagi dalam hal :
1. Tugas bersama, atau kegiatan pembelajaran yang akan tertangani
dengan baik melalui karya kelompok
2. Siswa bekerjasama dalam kelompok kecil 2-6 orang, atau 4
3. Berprilaku pro-sosial dalam menyelesaikan tugas atau kegiatan
4. Siswa saling bergantung secara positif, aktivitas pembelajaran diberi
struktur yang baik agar setiap siswa saling membutuhkan
5. Setiap siswa bertanggung jawab terhadap tugas yang menjadi
bagiannya.
Untuk mencapai hal tersebut diperlukan langkah-langkah :
1. Pengaturan tempat duduk, dilihat dari gender, heterogen kecakapan
siswa;ada yang menonjol, rata-rata, atau lamban
2. Para siswa mengetahui dengan jelas harapan dan manfaat dari
pembelajaran Kooperatif, dengan menciptakan suasana kelas yang
mendukung kerjasama tim, diselingi ice breaking.
3. Bila sedang melakukan pembelajaran Kooperatif, masing-masing
siswa sudah mengetahui tugasnya dan dapat dipertanggung jawabkan
4. Tugas-tugas dalam kelompok dibagi secara adil oleh semua anggota
kelompok.
b. Manfaat pembelajaran Kooperatif
1) Memberikan kesempatan kepada sesama siswa untuk saling berbagi
informasi kognitif;
2) Memberikan motifasi positif terhadap bahasa pembelajaran kepada
siswa
3) Meyakinkan siswa untuk belajar mandiri
4) Memberikan input positif
5) Memberikan keterampilan sosial kelompok di dalam maupun di luar
kelas
6) Meningkatkan interaksi positif antar anggota dengan
mengesampingkan ras, kultur, atau kelompok sosial dan ekonomi
7) Meningkatkan daya ingat siswa
Menurut Warsono (2012) Pembelajaran Kooperatif sangat cocok untuk
diterapkan di semua bidang mata pelajaran, baik itu matematika, sains, ilmu
sosial, bahasa dan sastra, seni dll.10
Adapun struktur pembelajaran Kooperatif adalah sebagai berikut :
c. Langkah-langkah pembelajaran Kooperatif
Terdapat banyak strategi pembelajaran ini namun pada prinsipnya
adalah melalui kegiatan berikut:
1) Mula-mula siswa ditugasi bekerja berpasangan
2) Salah satu siswa menyelesaikan tugas yang diberikan berupa soal
pertama, sedangkan siswa yang kedua bertugas sebagai pemandu
3) Untuk soal kedua, dua orang tersebut bertukar peran.
4) Bila mereka berdua selesai dengan kedua soal tersebut, mereka bekerja
dengan kelompok yang lain serta mencocokkan jawabannya.
5) Bila kedua pasangan tersebut sudah sepakat dengan jawaban yang
mereka peroleh, mereka berjabat tangan bersama melanjutkan bekerja
berpasangan lagi untuk soal yang lain (Colorin, 2007)
Spencer Kagan (1994) melandasi model pembelajaran ini dengan enam
konsep kunci, yaitu kerja tim, pengelolaan Kooperatif, kemauan bekerja
sama, keterampilan bekerja sama, prinsip-prinsip dasar, dan struktur.
Sebagaimana dijelaskan diatas pembelajaran bahasa arab dengan
metode Kooperatif beranggotakan antara 2-6 dengan tugasnya masing-
masing diurutkan sebagai berikut:
1. Fasilitator, perannya menjamin agar setiap anggota kelompok
memberikan kontribusinya dan diskusi berjalan pada alur yang benar
10
Prof.Dr.Warsono,MS, dkk,Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen,(Bandung:Rosda
Karya),2012,cet.1 , h.165
2. Penulis, menuliskan berbagai catatan penting yang mengekspresikan
pemikiran kelompok, serta menyusun ikhtisar final.
3. Presenter, pembicara kelompok, berperan menyampaikan ikhtisar hasil
karya kelompok kepada pleno kelas, yang mewakili pemikiran
kelompok
4. Manajer, pengelola bahan-bahan, bertugas mencari, membagikan,
memilih bahan-bahan yang relevan, menyingkirkan bahan-bahan yang
tidak perlu
5. Penjaga waktu, mencatat waktu yang telah digunakan dan
mengingatkan anggota kelompok berapa lama lagi waktu yang
tinggal /limit time
6. Pengontrol, mengontrol akurasi dan kejelasan pemikiran, dan
mengecek catatan yang ditulis atau dilaporkan.
Di sini kelompok hanya akan dibagi 4 jadi fasilitator dan Pengontrol
langsung dipegang kendalinya oleh guru.
d. Hipotesis Tindakan
Pembelajaran Kooperatif sebagai Model dan Metode Pembelajaran
merupakan metode yang sedang berkembang saat ini dan dapat
diprioritaskan penerapannya dalam pembelajaran Bahasa Arab mahaaratul
kitaabah. Karena di sini siswa dituntut untuk berperan aktif dalam kerja
sama kelompok atau (student-centered learning).
Seperti yang diungkapkan oleh Slavin (1992:2) bahwa pembelajaran
Kooperatif mengacu kepada bermacam jenis metode pengajaran dalam, di
mana para siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk saling membantu
satu sama lain dalam mempelajari bahan ajar yang oleh karena
keberhasilan siswanya pula diberikan apresiasi yang memotivasi siswa
untuk lebih giat lagi belajar bahasa arab. Dan sudah terbukti di seluruh
Negara telah diterapkan metode ini.
Dalam pembelajaran Kooperatif siswa diajarkan nilai-nilai karakter
yang dapat diungkap oleh guru berikut desainnya :
Nilai inti Nilai Derivative Karakter
JUJUR Menghargai diri sendiri, pertanggungjawaban, dan sportivitas
CERDAS Analitas, kuriositas, kreativitas, kritis, Inovatif, Inisiatif, suka
memecahkan masalah, produktivitas, konfiden, kontrol diri,
ketelitian
PEDULI Perhatian, komitmen, gotongroyong, rasa hormat, demokratis,
kebijaksanaan, disiplin, kesetaraan, persahabatan, suka membantu,
kerendahan hati, moderasi, keterbukaan, suka menghargai,
kebersamaan, toleransi.
TANGGUH Ketegasan, kesediaan, keberanian, kehati-hatian, suka
berkompetisi(antar kelompok), keteladanan, ketetapan hati,
dinamis, daya upaya, keantusiasan, kesabaran, suka mengambil
resiko, beretos kerja.
A. Perencanan Penelitian
1. Desain penelitian
Penelitian ini merupakan pengembangan metode dan strategi
pembelajaran. Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian
tindakan kelas (Class Action Research) yaitu suatu penelitian yang
dikembangkan bersama sama untuk peneliti dan decision maker tentang
variable yang dimanipulasikan dan dapat digunakan untuk melakukan
perbaikan.
Alat pengumpul data yang dipakai dalam penelitian ini antara lain :
catatan guru, catatan siswa, rekaman tape recorder, wawancara, angket dan
berbagai dokumen yang terkait dengan siswa.
Prosedur penelitian terdiri dari 4 tahap, yakni perencanaan,
melakukan tindakan, Observasi,dan evaluasi. Refleksi dalam tahap pra-
siklus dan Siklus I.
Aspek yang diamati dalam setiap siklusnya adalah kegiatan atau
aktifitas siswa saat mata pelajaran Bahasa Arab dengan pendekatan
Metode Telephon.
Untuk melihat perubahan tingkah laku siswa, untuk mengetahui
tingkat kemajuan belajarnya yang akan berpengaruh terhadap hasil belajar
dengan alat pengumpul data yang sudah disebutkan diatas.
Metode pengumpulan data dengan cara data yang diambil adalah data
kuantitatif dari hasil tes, presensi, nilai tugas serta data kualitatif yang
menggambarkan keaktifan siswa, antusias siswa, partisipasi dan kerjasama
dalam diskusi, kemampuan atau keberanian siswa dalam melaporkan hasil.
Instrument yang dipakai berbentuk : soal tes, Observasi, catatan
lapangan. Data yang terkumpul dianalisis untuk mengukur indikator
keberhasilan yang sudah dirumuskan.
2. Tempat
Penelitian ini dilakukan di MTs Arafah Kota Bitung pada siswa kelas
VIII.1, dengan jumlah siswa 33 orang, yang terdiri dari 15 orang laki-laki
dan 18 orang perempuan. Penelitian dilaksanakan pada saat mata pelajaran
Bahasa Arab berlangsung dengan pokok bahasan “Aktivitas di Sekolah”.
3. Waktu Penelitian
Penelitian direncanakan selama 1 (satu) bulan dimulai pada awal bulan
September sampai awal bulan Oktotober 2019.
B. Prosedur Penelitian
Siklus I
1. Perencanaan
Identifikasi masalah dan penetapan alternative pemecahan masalah.
Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar
mengajar.
Menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Memilih bahan pelajaran yang sesuai
Menentukan scenario pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dan
pembelajaran berbasis masalah. (PBL).
Mempersiapkan sumber, bahan, dan alat Bantu yang dibutuhkan.
Menyusun lembar kerja siswa
Mengembangkan format evaluasi
Mengembangkan format Observasi pembelajaran.
2. Tindakan
Menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario pembelajaran.
Siswa membaca materi yang terdapat pada buku sumber.
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang terdapat pada
buku sumber.
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang dipelajari.
Siswa berdiskusi membahas masalah (kasus) yang sudah dipersiapkan
oleh guru.
Masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusi.
Siswa mengerjakan lembar kerja siswa (LKS).
3. Pengamatan
Melakukan Observasi dengan memakai format Observasi yang sudah
disiapkan yaitu dengan alat perekam, catatan anekdot untuk
mengumpulkan data.
Menlai hasil tindakan dengan menggunakan format lembar kerja siswa
(LKS).
4. Refleksi
Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan meliputi evaluasai
mutu, jumlah dan waktu dari setiap macam tindakan.
Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang skenario
pembelajaran dan lembar kerja siswa.
Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi, untuk
digunakan pada siklus berikutnya.
D. Instrumen Penelitian
Instrument yang dipakai berbentuk : soal tes, Observasi, catatan
lapangan. Data yang terkumpul dianalisis untuk mengukur indikator
keberhasilan yang sudah dirumuskan.
Lampiran Evaluasi NonTes
11
Singgih Santoso, Statistik Deskriptif,(Jogjakarta, Andi:2003)h.76
12
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif,(Jakarta : Prenada Media, 2005),cet. 1 h.171-
172
13
Singgih Santoso, op. cit, h. 99
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
2. Pengamatan Pra-Siklus
a. Pengamatan Nilai Siswa
Data penelitian di bawah ini dibuat berdasarkan hasil tes formatif yang
diberikan peneliti pada akhir pembelajaran pra-siklus adalah sebagai
berikut:
Tabel 1
Data Nilai Hasil Tes Formatif
Pra Siklus
Perolehan Nilai
No. Nama Ulangan Siswa
Pra Siklus
1. Ismail Nurkamiden 70
2. Junadi Lahama 70
3. Junaidi Abdul Salam 75
4. Khaiez Virgiawan Yudhoyono Sakti Sugianto 75
5. Mizan Al'adlan Laisu 75
6. Mohamad Fadli Kadir 80
7. Mohamad Hamza Tomayahu 80
8. Mohamad Jainal Laudengi 80
9. Mohamad Lukman Hasyim 80
10. Mohamad Nizar Syawal Y. Akuba 75
11. Mohammad Dandi Makalunsenge 70
12. Mohammad Hikmal Tahir 70
13. Muawal Mualdi 74
14. Muh. Riza Ahmad 72
15. Muhamad Risal Amirullah 72
16. Nurlaela Samade 80
17. Nadia Hasan 75
18. Nadia Muhammad 75
19. Nadya Salsabila Albuchari 70
20. Nanda Safitri Umasugi 70
21. Natalia Balebu 70
22. Naya Hakim 70
23. Nency Azura 80
24. Nijmawati Subandono 72
25. Nur Ain Mandiri 75
26. Nur Alexa Abas 72
27. Nur Anisa Lafala 72
28. Nur Fadhilah Tumoka 75
29. Nur Fadila Inaku 70
30. Nur Fadila Tapa 70
31. Nur Hikmah Yadi 70
32. Reza Tamari 70
33. Riana Mardjianto 70
Tabel 2
Data Aktivitas Belajar Siswa Pada Pra siklus
No. Yang DiObservasi Pra Siklus
Banyak Siswa
1 Kehadiran Siswa 30 (96.77%)
2 Bertanya 10 (32,25%)
3 Menjawab Pertanyaan 11 (35,48%)
4 Memberikan Argumen 7 (22%)
Tabel 3
Penguasaan Materi Pada Pra Siklus
PENGUASAAN MATERI DI PENGUASAAN MATERI DI ATAS
BAWAH STANDAR KKM STANDAR KKM
Jml Siswa % Jml Siswa %
19 57.57 14 42.42
Tabel : 4
Kegiatan Belajar Mengajar
No Keterangan Bai Cukup Kurang
k
1 Siswa aktif menulis Teks √
2 Siswa menjawab pertanyaan tentang pemahaman √
isi bacaan
3 Siswa Memahami Kosa kata √
4 Siswa menyelesaikan tugas √
5 Siswa aktif mencari kosa kata dikamus √
6 Siswa aktif bertanya kepada teman atau guru √
7 Siswa Memahami pengucapan (pronunciation) √
8 Siswa merasa senang dengan proses √
pembelajaran
B. Deskripsi Siklus I
1. Kegiatan Siklus I
a. Waktu Pelaksanaan:
Hari/Tanggal : Selasa, 22 Oktober 2019
Kelas : VIII.1
Standar Kompetensi :
4. Menulis
Mengungkapkan pikiran, perasaan, pengalaman dan informasi melalui
kegiatan menulis tentang jam/pukul berapa, kegiatan di madrasah dan
kegiatan di rumah.
Kompetensi Dasar :
4. 1 Menulis kata, frasa, kalimat sederhana tentang : يوميتنا في المدرسة
b. Perencanaan
1. Menelaah kurikulum Bahasa Arab tentang: Kegiatan Siswa di
Sekolah ada hubungan waktu dengan penerapan model
pembelajaran Kooperatif teknik Telephone yang akan dibahas.
2. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2 dengan
penerapan model pembelajaran Kooperatif teknik Telepon
3. Menyiapkan materi yang akan dibahas.
4. Membuat instrument yang akan digunakan dalam pembelajaran.
5. Membuat instrument untuk evaluasi hasil belajar siswa
c. Tahapan Pelaksanaan
1) Kegiatan Awal.
(a) Memberi salam dan memulai pembelajaran dengan membaca
basmalah dan berdo'a.
(b) Mengecek kehadiran siswa.
(c) Menjelaskan materi yang akan diajarkan dan kompetensi yang
akan dicapai.
(d) Menjelaskan metode pembelajaran yang akan digunakan dan
teknik pelaksanaannya.
(e) Siswa menyiapkan materi pembelajaran dari buku Pelajaran
Bahasa Arab : Dr Hidayat atau buku lain yang relevan.
2) Kegiatan Inti.
a. Eksplorasi
1. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang
akan dilakukan oleh siswa
3. Guru mempersilahkan peserta didik untuk membentuk
kelompok menjadi 6 kelompok, tiap-tiap kelompok terdiri
dari 5 orang akan membahas tentang materi yang telah
disiapkan guru
4. Setelah terbentuk kelompok Guru membagi masing-masing
tugas kelompok yang terdiri dari Fasilitator, Penulis,
Presenter, Manager, Penjaga waktu
5. Guru membagikan salinan copy menulis siswa untuk
dipelajari oleh masing-masing kelompok
6. Setiap kelompok mendiskusikan materi yang telah
diberikan oleh guru
7. Setiap anggota kelompok diberi nomor urut 1- 5, kemudian
guru mengabsen nomor 2&3 masing-masing kelompok
untuk maju dan dipersilahkan menunggu di luar kelas.
8. Anggota kelompok yang tersisa di kelas diberi penjelasan
materi tentang menulis kegiatan di sekolah sesuai lembaran
copy yang tadi dibagikan.
b. Elaborasi
1. Kemudian setelah selesai memberi penjelasan materi
kepada siswa yang di dalam kelas tadi, kemudian guru
menelpon(memanggil) siswa yang tadi di luar untuk
masuk kedalam kelas.
2. Kelompok eks luar kelas tadi diajar kemudian oleh siswa
masing-masing kelompoknya tentang materi yang sudah
disampaikan oleh guru tadi.
3. Setelah semua kelompok selesai berdiskusi, guru
mempersilahkan ketua kelompok/wakil dari kelompoknya
untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas
4. Tiap kelompok (nomor 2&3) bergantian untuk
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dengan
bahasa menulis mereka kuasai
5. Kelompok lain memperhatikan dan memberikan
tanggapan
6. Kemudian guru memberikan tes tulis kepada siswa yang
ditelepon tadi dan hasil dari jawaban mereka menjadi nilai
hasil kelompok.
c. Konfirmasi
1. Siswa mendengarkan penguatan dari guru mengenai
Kegiatan atau aktivitas apa saja yang biasa dilakukan siswa
di sekolah dengan bahasa Arab
2. Siswa diberi kesempatan bertanya kepada guru tentang hal-
hal yang belum diketahui
3. Siswa bersama dengan guru menyimpulkan materi
pelajaran
3). Kegiatan Akhir.
a. Siswa mengisi soal yang diberikan guru untuk evaluasi
pencapaian kompetensi siswa secara individu.
b. Guru menginformasikan materi yang akan dijelaskan pada
minggu berikutnya serta memberi tugas.
c. Mengakhiri pembelajaran dengan membaca hamdallah dan
berdo’a.
d. Guru mengucapkan salam
2. Pengamatan Siklus I
a. Pengamatan Nilai Siswa.
Data penelitian di bawah ini dibuat berdasarkan hasil tes formatif yang diberikan
peneliti pada akhir pembelajaran pra-siklus, siklus I:
Tabel 6
Kegiatan Belajar Mengajar di Kelas
No Keterangan Bai Cukup Kurang
k
1 Siswa aktif menulis Teks √
2 Siswa menjawab pertanyaan tentang pemahaman √
isi bacaan
3 Siswa Memahami Kosa kata √
4 Siswa menyelesaikan tugas √
5 Siswa aktif mencari kosa kata dikamus √
6 Siswa aktif bertanya kepada teman atau guru √
7 Siswa Memahami pengucapan (pronunciation) √
8 Siswa merasa senang dengan proses √
pembelajaran
Sementara hasil evaluasi dari kegiatan pra siklus ini sangat tidak
memuaskan dan tergambar sebagai berikut:
Tabel 7
Penilaian Kelompok secara Keseluruhan
No NAMA KELOMPOK NILAI
1. KELOMPOK A 80
2. KELOMPOK B 80
3. KELOMPOK C 80
4. KELOMPOK D 80
5. KELOMPOK E 80
6. KELOMPOK F 80
RATA-RATA 80
Tabel 8
Data Nilai hasil tes Formatif
Pra sklus, dan Siklus Pertama
Tabel 9
Perolehan Skor Kegiatan PBM Guru Pada Siklus I
Skor Skor Persentase
No Kegiatan perolehan ideal %
1 Apersepsi 14 16 87,50
2 Penjelasan materi 11 12 91,67
3 Penggunaan alat peraga 15 16 93,75
4 Tehnik pembagian kelompok 8 8 100
5 Pengelolaan kegiatan diskusi 15 16 93,75
6 Kemampuan melaksanakan evaluasi 15 16 93,75
7 Memberikan penghargaan individu 7 8 87,50
dan kelompok
8 Menyimpulkan materi pelajaran 8 8 100
9 Mengatur waktu 10 12 83,33
10 Kemampuan memberi pertanyaan 8 8 100
Grafik 2
Perolehan Skor Kegiatan PBM Guru Pada Siklus I
%
100
100100
100
93.75
93.75
100 91.67
87.587.5
90 83.33
80
70
60
50
40
30
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kegiatan
1
Berdasarkan 2
data di3atas, 4dalam melaksanakan
5 6 7 proses
8 pembelajaran
9 10 yang
dilakukan guru terlihat adanya peningkatan dan termasuk baik, hal ini dilihat dari
perolehan skor pada siklus I sebesar 111 dari total nilai ideal 120 atau 92,50%.
Masih ada kegiatan yang memiliki jumlah skor yang belum maksimal, yaitu pada
kegiatan pengaturan waktu yang masih belum sinkron dengan RPP seperti yang
terjadi pada pra siklus .
3. Pengamatan
Pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I mengalami peningkatan
dibandingkan dengan proses pembelajaran pra-siklus. Beberapa hal yang
dianggap meningkat dalam tahap pengamatan antara lain :
a. Suasana di kelas terlihat sangat aktif ketika proses diskusi
berlangsung, karena siswa telah memahami prosedur kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran koopertif
teknik Telepon.
b. Kerjasama antar kelompok sudah terjalin dengan baik sehingga siswa
bisa saling memberi dan membantu saat diskusi
4. Refleksi
Hasil Refleksi pada siklus I mendeskrifsikan bahwa kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan model Kooperatif teknik telepon cukup membantu siswa dalam
proses pembelajaran, hal ini ditandai oleh :
a. Rata-rata nilai pada siklus I mencapai 80,72, hal ini dapat dikatakan
bahwa hasil belajar siswa telah mengalami peningkatan yang sangat
signifikan.
b. Pada siklus I ini seluruh siswa berhasil mencapai nilai KKM.
c. Terdapat penyempurnaan pada siklus I dari hal-hal yang harus
diperbaiki pada pra siklus I.
5. Hasil Keputusan
Berdasarkan hasil Refleksi siklus I, dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa
dalam mengidentifikasi menulis tentang kegiatan siswa di sekolah dengan
menggunakan model pembelajaran Kooperatif teknik telepon mengalami
peningkatan. Oleh karena itu, tindakan pembelajaran pada siklus II dihentikan.
6. Pembahasan pra- Siklus dan Siklus I
a. Pengolahan Data Siklus I
Dari deskripsi siklus di atas, terlihat bahwa tingkat penguasaan siswa
terhadap materi semakin meningkat dengan adanya perbaikan pembelajaran
melalui model pembelajaran Kooperatif teknik Telepon.
Tabel 10
Data Perolehan Rata-rata Nilai Pra Siklus
PEROLEHAN NILAI PRA SIKLUS
Nilai Jumlah Siswa n.f % Rata-rata
70 13 910 37
72 5 360 14 Me = ∑x
74 1 74 24 N
75 8 600 19
80 6 480 3
Jumlah 33 2424 100 73.45
Grafik nilai rata-rata siswa pada pra-siklus
90
80
70
60
50
Nilai
40 Jml Siswa
30
20
10
0
1 2 3 4 5
Tabel 11
Data Perolehan Rata-rata Nilai Pada Siklus I
PEROLEHAN NILAI SIKLUS I
Siklus ke-1
Jml. Siswa n.f % Rata-rata
- -
27 2160 81.81
4 340 12.12
2 164 6.06
90
80
70
60
50
Nilai
40
Jml Siswa
20
10
0
1 2 3
Tabel 12
Data Aktivitas Belajar Siswa Pada Pra siklus, dan Siklus I
PRA SIKLUS SIKLUS I
No YANG DIOBSERVASI
Jml. Siswa Jml. Siswa
.
Tabel 13
Hasil Belajar Pada Pra Siklus, Siklus I
PENGUASAAN MATERI DI BAWAH STANDAR KKM
Pra siklus Siklus I
Jml siswa % Jml. siswa %
19 57,57 - -
A. SIMPULAN
1. Setelah dilaksanakannya metode Pembelajaran Kooperatif teknik Telepon
terlihat hasil :
a. Perolehan nilai rata-rata siswa dari pra siklus, dan siklus I meningkat,
yaitu dari 73,45 menjadi 80,72
b. Tingkat penguasaan materi yang berada di atas KKM terjadi
peningkatan, dari hanya 14 siswa atau 42,42% pada pra siklus dan,
kemudian pada akhir siklus I meningkat tajam jadi 33 siswa atau
100%.
c. Aktivitas dan semangat para siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran cukup tinggi dan mengalami peningkatan. Hal ini
dibuktikan dengan makin banyaknya siswa yang mau bertanya, yaitu
pada pra siklus sebanyak 10 siswa atau 32,25% pada pada siklus I
meningkat menjadi 19 siswa atau 61,29%. Sedangkan yang mampu
menjawab pertanyaan dengan benar pada pra siklus sebanyak 11 atau
35,48%, pada siklus I meningkat menjadi 20 siswa atau 64,51%. Siswa
yang berani memberikan argumen pada pra siklus sejumlah 7 siswa
atau 22%, pada siklus I meningkat menjadi 19 siswa atau 61,29%.
2. Terlihat setelah diterapkannya metode telepon-panggil membuat siswa
terdorong untuk berpikir secara mandiri, menyimak presentasi guru secara
teliti dan hati-hati, dan menjadikan siswa terbiasa dengan temannya yang
saling mengajari
3. Meningkatkan daya ingat para siswa akan bahan ajar yang disampaikan
guru sesuai dengan hasil yang diperoleh dari data tes dan non-tes
4. Pemenuhan akan pencapaian indicator yang diharapkan terlampaui karena
hasil yang diperoleh rata-rata sangat baik.
5. Metode Pembelajaran Kooperatif-teknik telepon panggil sangat relevan
diterapkan di sekolah tingkat MTs.
B. SARAN
1. Senantiasa dalam menerapkan kurikulum 2013 ini guru diharapkan bisa
menerapkan Pembelajaran Kooperatif di tingkat MTs karena Metode ini
selain mengajarkan siswa untuk terbiasa dengan kerjasama kelompok tapi
juga memberikan titik balik kesamaan tingkat social di antara siswa
sehingga menumbuhkan sikap karakter yang diharapkan.
2. Metode pembelajaran Kooperatif menjalin kerja sama antar guru, guru
pamong, dan kepala madrasah sehingga terjadinya perkembangan sekolah
yang bisa disebar-luaskan dan ditularkan kepada sekolah lain yang
kebetulan memiliki problem based yang sama.
3. Bagi peneliti selain menambah pengalaman dunia pendidikannya juga
memenuhi rasa kepuasan tersendiri yang bisa dikembangkan dengan
mencari metode alternative selain teknik telepon
DAFTAR PUSTAKA
يوميتنا في المدرسة
الساعة االن السادسة صباحا
حسن االن يذاكر دروسه في غرفة المكتب
وأخته عائشة تذاكر دروسها في غرفة المكتب
وأم حسن ،السيدة حليمة ،تعد الفطور في المطبخ
الساعة االن السابعة
يذهب حسن وأخته إلى المدرسة بعد تناول الفطور
يذهب حسن بالسيارة ،وتذهب عائشة مشيا على األقدام
ويذهب أبو حسن السيد أحمد إلى مكتبه بالسيارة
يستغرق الذهاب إلى المكتب ساعة واحدة
وأم حسن ال تذهب إلى أي مكان ،هي ربة البيت
الساعة االن الثامنة
حسن يدرس في الفصل ،هو طالب في المدرسة المتوسطة
وعائشة تدرس في الفصل ،هي طالبة في المدرسة االبتدائية
V. METODE PEMBELAJARAN :
- Metode Drill.
C. Penutup
VIII. PENILAIAN
يوميتنا في المدرسة
العبارات
تاريخ الحضارة اإلسالمية – الرياضيات – العلوم الطبيعية – العلوم اإلجتماعية – اللغة اإلنجليزية
ندرس حوالي ثم||اني حص|ص في الي||وم – نس|تريح لم||دة رب||ع س|اعة -تب|دأ اإلس|تراحة -تنتهي
اإلستراحة -نرجع إلى الصف مرة ثانية -نقرأ القصة في المكتبة أحيانا
نتحدث العربية جيدا -نستعير الكتب في المكتبة أحيانا أخرى -نرجع إلى البيت
هذا أحمد
هو يدرس في إحدى المدارس المتوسطة اإلسالمية
يدرس أحمد فيها دروسا كثيرة ,وهي :
الدين اإلسالمي والعلوم الطبيعية والرياضيات والتاريخ والجغرافيا وغيرها
ويدرس كذالك اللغات,وهي اللغة اإلندونيسية واللغة العربية واللغة اإلنجليزية
ويدرس أحمد وأصدقاؤه في اليوم حوالي ثماني حصص دراسية
VIII. PENILAIAN
تدريب ()1
تدريب ()2
اختر اإلجابة المناسبة من القائمة في الجانب األيسر!
-السيارة -1حسن يذاكر دروسه في ....
– غرفة المكتب -2السيدة حليمة تعد الفطور في .....
– المطبخ -3يذهب حسن إلى المدرسة ب .....
تدريب ()3
رتب الكلمات االتية لتكون جملة مفيدة !
-1إلى -حسن – المدرسة -بعد -الفطور -وأخته – يذهب -تناول.
-2في -عائشة – دروسها – المكتب -تذاكر -غرفة.
تدريب ()4
رتب الجمل االتية لتكون فقرة جيدة !
-1ويذهب أبو حسن السيد أحمد إلى مكتبه بالسيارة.
-2يذهب حسن بالسيارة.
-3يستغرق الذهاب إلى المكتب ساعة واحدة.
-4وتذهب عائشة مشيا على األقدام.
Kunci Jawaban
)Latihan (1
المدرسة 1.
البيت 2.
االبتداية 3.
)Latihan (2
غرفة المكتب 1.
المطبخ 2.
السيارة 3.
)Latihan (3
1. يذهب حسن وأخته إلى المدرسة بعد تناول الفطور
2. عائشة تذاكر دروسها في غرفة المكتب
)Latihan (4
.ذهب حسن بالسيارة 1.
وتذهب عائشة مشيا على األقدام 2.
ويذهب أبو حسن السيد أحمد إلى مكتبه بالسيارة 3.
يستغرق الذهاب إلى المكتب ساعة واحدة 4.
Penilaian
3 x 10 = 30
3 x 10 = 30
2 x 10 = 20
1 x 20 = 20
Jumlah 100
Lampiran Assesmen
No indikator 1 2 3 4
1 Melengkapi kalimat dengan
memilih ungkapan yang benar.
Ket.
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1= kurang
1