Anda di halaman 1dari 71

ABSTRAK

Mahaaratul kitaabah (keterampilan menulis) merupakan tahap yang


paling akhir diantara keterampilan yang lainnya. Salah satu media yang sesuai
untuk meningkatakan keterampilan siswa dalam menulis adalah gambar berseri.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran mahaaratul
kitaabah dan peningkatan mahaaratul kitaabah siswa kelas VIII.1 MTs Arafah
Kota Bitung dengan menggunakan gambar berseri. Penelitian ini menggunakan
rancangan penelitian tindakan kelas dengan teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tes, wawancara, Observasi, dan angket.
Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai instrumen utama.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum para siswa sudah bisa
merangkai antara kalimat yang satu dengan yang lain menjadi satu paragraf yang
utuh. Pada siklus I, sebagian besar siswa sudah bisa menulis dengan baik dan
benar, kesalahan dlomir juga sudah berkurang. Selain itu perhatian siswa sudah
terpusat pada materi yang disampaikan serta keterampilan menulis siswa kelas
VIII,1 MTs Arafah Kota Bitung setelah pembelajaran mahaaratul kitaabah
dengan menggunakan gambar berseri ini meningkat. Hal ini terbukti dari Nilai pra
siklus, yaitu 57,57. Pada pra siklus ini hanya 14 orang (42%) yang nilainya
mencapai KKM. Sedangkan nilai pada siklus I mengalami peningkatan yaitu
80,72 dan tidak ada yang mendapatkan nilai di bawah KKM atau tindakan
pembelaran kelas tuntas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode gambar
berseri ini dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa kelas VIII.1 MTs
Arafah Kota Bitung.

Kata Kunci: peningkatan, mahaaratul kitaabah, gambar berseri, MTs

iIi3

ii
KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt, dan salawat beserta
salam terlimpahkan selalu kepada junjungan Nabi besar Muhammad saw, telah
selesailah hasil dari pada Program Pelaksanaan PTK yang berlokasi di MTs
Arafah Kota Bitung
Di mana tujuan dari PTK sendiri adalah memperbaiki pembelajaran yang
telah ada, dari cukup menjadi baik, dari baik menjadi sangat baik dst. Usaha
Tindakan Kelas ini sebenarnya dimaksudkan untuk mencari solusi ketika peneliti
melihat adanya ketidak seriusan siswa dalam mengikuti pembelajaran Bahasa
Arab. Sehingga mendesak peneliti untuk mengadakan PTK. Dan setelah
diadakannya PTK alhamdulillah ternyata berhasil cukup memuaskan. Ini tentunya
tidak lepas dari bantuan berbagai pihak oleh karena itu peneliti ucapkan terima
kasih sebesar-besarnya.
Ucapan terima kasih tentunya peneliti sampaikan kepada:
1. Kepala MTs Arafah Kota Bitung yang telah membimbing dan mengarahkan
dalam efektifitas dan efisiennya pelaksanaan penelitian ini.
2. Teman – teman tim guru bahasa Arab yang sama – sama bersinergi dalam
pengambilan data penelitian yang diperlukan
3. Seluruh Tenaga kependidikan yang ada di madrasah yang turut mendukung
terlaksananya penelitian ini.
Demikian kata pengantar yang singkat ini, semoga hasil yang diharapkan
dari penelitian tindakan kelas ini menjadi referensi bagi guru – guru mata
pelajaran bahasa Arab guna meningkatkan kompetensi profesinya.

iii
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan............................................................................................i
Kata Pengantar...................................................................................................ii
Daftar Isi...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................1
B. Identifikasi Masalah...............................................................................3
C. Rumusan Masalah..................................................................................5
D. Tujuan Penelitian....................................................................................5
E. Manfaat Penelitian..................................................................................5
BAB II KAJIAN TEORITIS.........................................................................7
A. Penelitian Yang Relevan........................................................................7
B. Hakikat Bahasa Arab..............................................................................7
C. Pentingnya Kompetensi Menulis Pada Pelajaran Bahasa Arab............12
D. Pembelajaran Kooperatif......................................................................15
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN.................................................20
A. Perencanaan Penelitian.........................................................................20
1. Tempat............................................................................................21
2. Waktu Penelitian.............................................................................21
B. Prosedur Penelitian...............................................................................21
C. Instrumen..............................................................................................22
D. Metode Pengumpulan data...................................................................24
E. Metode Analisis Data...........................................................................24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..............................27
A. Deskripsi Kondisi Awal............................................................................27
1. Kegiatan Pra-Siklus........................................................................28
2. Pengamatan Pra-Siklus...................................................................30
B. Deskripsi Siklus I......................................................................................33

iv
1. Kegiatan Siklus ..............................................................................34
2. Pengamatan Siklus I.......................................................................36
BAB V PENUTUP......................................................................................48

A. Simpulan...............................................................................................48
B. Saran.....................................................................................................49
C. Daftar Pustaka.......................................................................................49
LAMPIRAN-LAMPIRAN.............................................................................52

v
BAB I
PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah


Seperti yang termaktub dalam Permenag RI Nomor 2 tahun 2008
disebutkan bahwa tujuan pembelajaran bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah
adalah :
Mata pelajaran Bahasa Arab merupakan suatu mata pelajaran yang
diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina
kemampuan serta menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Arab baik
reseptif maupun produktif. Kemampuan reseptif yaitu kemampuan untuk
memahami pembicaraan orang lain dan memahami bacaan. Kemampuan
produktif yaitu kemampuan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi
baik secara lisan maupun secara tertulis. Kemampuan berbahasa Arab serta
sikap positif terhadap bahasa Arab tersebut sangat penting dalam membantu
memahami sumber ajaran Islam yaitu al-Qur’an dan Hadis, serta kitab-kitab
berbahasa Arab yang berkenaan dengan Islam bagi peserta didik.
Mata pelajaran Bahasa Arab memiliki tujuan sebagai berikut:
a. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab, baik
lisan maupun tulis, yang mencakup empat kecakapan berbahasa, yakni
menyimak (istima’), berbicara (kalam), membaca (qira’ah), dan menulis
(kitabah).
b. Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab sebagai salah
satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam
mengkaji sumber-sumber ajaran Islam.
c. Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasa dan
budaya serta memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian, peserta
didik diharapkan memiliki wawasan lintas budaya dan melibatkan diri
dalam keragaman budaya.1

1
………,Peraturan Menteri Agama No 2 Tahun 2008
Oleh karena itu Usaha peningkatan sumber daya manusia sedang
marak dilakukan di negara ini. Salah satu perwujudannya adalah melalui
peningkatan kualitas pendidikan yang diusahakan oleh pemerintah sedemikian
rupa sehingga terjadi penyempurnaan dan perubahan kurikulum beberapa kali.
Kurikulum Tahun 2013 atau yang disingkat menjadi K-13 merupakan
kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan
(kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga
hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa penguasaan terhadap
seperangkat kompetensi tertentu. Dengan demikian, implementasi kurikulum
dapat menumbuhkan tanggung jawab dan partisipasi peserta didik untuk
belajar menilai dan mempengaruhi kebijakan umum (public policy), serta
memberanikan diri berperan serta dalam berbagai kegiatan, baik di sekolah
maupun di masyarakat.
Guru sebagai fasilitator seperti yang diharapkan oleh K-13 dituntut
untuk dapat mengatur, mengarahkan dan menciptakan suasana kegiatan
belajar mengajar yang kondusif sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan
sesuai yang diharapkan K-13. Oleh karenanya, guru dituntut pula untuk lebih
professional, Inovatif, perpsektif dan pro aktif dalam melaksanakan tugas
pembelajaran.
Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional memerankan bagian yang
sangat penting. Selain digunakan sebagai media untuk berkomunikasi juga
digunakan untuk menguasai teknologi yang perkembangannya menuntut kita
untuk mempelajarinya lebih dalam. Pembelajaran bahasa Inggris harus
mencakup 4 ketrampilan berbahasa yaitu : membaca (reading), menyimak
(listening), berbicara (speaking), dan menulis (writing) secara terpadu.
Menulis adalah salah satu ketrampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa
untuk memahami isi suatu wacana.
B Identifikasi Masalah
Pembelajaran secara konvensional (teacher centered situation) tidak
dapat mengajak siswa untuk berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran, yang
diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan mudah. Oleh karena
itu, guru hendaknya merubah kegiatan pembelajaran menjadi modern
(students centered situation) yang dapat meningkatkan minat siswa untuk
belajar menemukan sendiri, bekerjasama dan mengkomunikasikan hasil
belajarnya serta membuat siswa semakin aktif dan Kooperatif.
Menulis (writing) adalah salah satu ketrampilan dari 4 ketrampilan
berbahasa yang harus dikuasai dalam pengajaran bahasa Arab. Namun yang
terjadi di MTs Arafah Kota Bitung didalam kelas ketika diberikan kegiatan
menulis teks dan siswa diminta untuk memahami isi teks melalui pertanyaan-
pertanyaan yang disampaikan oleh guru sangatlah jauh dari yang diharapkan.
Hal ini disebabkan oleh beberapa sebab antara lain; (1) Teks yang diberikan
adalah teks bahasa Arab yang merupakan bahasa asing di Indonesia, sehingga
pemahaman siswa akan kata perkata (Vocabulary mastery) yang digunakan
untuk mengetahui isi bacaan sangatlah jauh dari yang diharapkan. (2) Karena
vocabulary mastery pada siswa sangat minim membuat siswa tidak dapat
memahami secara langsung informasi-informasi baik yang tersurat maupun
yang tersirat didalam bacaan. (3) Dengan hanya menulis teks siswa tidak
merasa senang sebagaimana tujuan pada kegiatan menulis.
Ada beberapa hal yang terjadi pada siswa MTs Arafah Kota Bitung
sehubungan dengan 3 alasan tersebut diantaranya adalah;
1. Siswa tidak menulis teks secara keseluruhan,
2. Siswa tidak mau berusaha mencari arti didalam kamus,
3. Siswa tidak menjawab pertanyaan baik mengenai informasi yang tersirat
maupun tersurat dengan tepat
4. Siswa mengambil jawaban hanya dengan menjodohkan kalimat yang
sama tanpa memahami maksudnya.
5. Reaksi siswa terhadap materi kurang, terlihat dari kurangnya siswa yang
bertanya
Jika hal ini dibiarkan berlarut maka dikhawatirkan keinginan siswa untuk
meningkatkan kemampuan penguasaan kosa kata (vocabulary mastery) akan
berkurang dan mungkin hilang, siswa tidak mau berusaha untuk menemukan
informasi yang ada didalam bacaan, kerjasama antar kelompok tidak bisa
maksimal karena kegiatan yang dilakukan siswa tidak memotivasi siswa
untuk menyelesaikan bersama dengan rasa senang, keadaan kelas yang
teacher-centered membuat komunikasi didalam kelas sangat tidak aktif dan
membuat siswa takut atau malu bertanya tentang permasalahan yang
dihadapinya didalam kegiatan menulis. Hal ini juga berpengaruh pada
pendekatan pada siswa untuk selalu suka belajar.
Gejala-gejala tersebut dapat terlihat dari Observasi yang dilakukan oleh
peneliti bersama teman kolaborator pada saat pra siklus yang menjadikan
landasan bagi peneliti untuk melaksanakan siklus-siklus berikutnya guna
mencapai tujuan pembelajaran.
Sementara hasil evaluasi dari kegiatan pra siklus ini sangat tidak
memuaskan
Penerapan Pembelajaran Kooperatif-Telepon, yang merupakan
pembelajaran yang terfokus pada konsep inti dan prinsip displin, melibatkan
siswa di dalam pemecahan masalah, penyelidikan dan tugas-tugas lain yang
bermanfaat, membuat siswa bekerja secara otonomi untuk membentuk
pengetahuan mereka dan menghasilkan suatu produk tertentu, dapat dilakukan
melalui berbagai media dan teknik salah satunya adalah dengan Telepon-
Panggil.

C Rumusan Masalah
Permasalahan yang timbul dalam pembelajaran bahasa Arab adalah
kesulitan siswa untuk berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran, terutama
dalam pencapaian ketrampilan berbahasa menulis.
Adapun rumusan masalahnya adalah:
1. Bagaimanakah aktivitas siswa dalam pembelajaran bahasa Arab
melalui model PKT atau pra-Siklus?
2. Bagaimanakah hasil pencapaian mahaaratul kitaabah pada mata
pelajaran Bahasa Arab setelah melalui Penelitian Tindakan Kelas
dengan menggunakan teknik Telepon?

D Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan untuk mencapai tujuan sebagai berikut:
1. Mendiskripsikan aktivitas siswa dalam pencapaian mahaaratul kitaabah
pada pembelajaran bahasa Arab melalui model PKT dengan menggunakan
teknik yang biasa digunakan/pra-Siklus.
2. Mendiskripsikan hasil pencapaian mahaaratul kitaabah melalui model
PKT dengan menggunakan teknik Telepon

E Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini akan memberikan manfaat terutama bagi guru untuk:
1. Memberikan inspirasi kegiatan yang menyenangkan yang dapat
dilakukan dalam pembelajaran bahasa Arab.
2. Membuktikan pencapaian mahaaratul kkitaabah dapat dicapai dengan
teknik Telepon.
3. Meningkatkan efektifitas pembelajaran bahasa Arab.
BAB II
KAJIAN TEORITIS

A. Penelitian yang Relevan


Dalam rangka mewujudkan penulisan PTK yang bermanfaat professional
dengan target yang maksimal. Juga menghindari pengulangan hasil penelitian
yang dilakukan seorang peneliti yang memiliki pembahasan yang sama,
penulis mencoba memberikan beberapa contoh hasil penelitian yang relevan
telah dilakukan sebagai bahan pertimbangan dengan penelitian ini, di
antaranya sebagai berikut:
1. “Penerapan model Project Based Learning untuk meningkatkan
kemampuan menulis bahasa Arab siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah
Nurul Huda” Malang oleh Syamfa Agny Anggara
2. “Penggunaan gambar berseri untuk meningkatkan keterampilan menulis
siswa kelas VIII MTs Nurul Huda” Malang oleh Evi Nur Izzah

B. Hakikat Bahasa Arab


Intervensi pendidikan menduduki posisi penting dalam upaya membantu
perkembangan bahasa. Wujud intervensi itu adalah dengan menciptakan
suasana lingkungan, baik dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat, yang
memberikan suasana aman secara psikologis untuk mengungkapkan pikiran-
pikirannya dalam bentuk komunikasi bahasa begitu juga dengan bahasa arab.2
National Standard in Foreign Language Education (2000) mengemukakan
tujuan pendidikan bahasa asing adalah
1) Memiliki kemahiran berkomunikasi dengan bangsa lain
2) Mengetahui dan memahami budaya yang terkandung dalam bahasa lain
3) Mengaitkan pengetahuan bahasa dengan disiplin ilmu lain yang relevan,

2
Prof. Dr. Mohamad Asrori, MPd, “Psikologi Pembelajaran”, (Bandung:CV.Wacana Prima),
2008 h.152
4) Membandingkan dan mengkontraskan bahasa yang dipelajarinya dengan
bahasa lain, dan
5) Merangkum keempat kemampuan tersebut, shingga dia merasa nyaman
menjadi warga dunia.
Pendidikan bahasa dikembangkan dengan mempertimbangkan minat,
kebutuhan, dan kompetensi yang dituntut dunia global saat ini yang meliputi:
a. Keterampilan interaksi sosial dalam arti dapat berkomunikasi secara lisan
dan tertulis dalam situasi yang beragam dengan masyarakat dari latar
belakang budaya dan bahasa yang berbeda
b. Keterampilan menakses informasi yaitu kemahiran memperoleh informasi
dari berbagai sumber dan media yang bervariasi serta mampu
menggunakannya;
c. Keterampilan mempresentasikan informasi dan gagasan secara sistematis
dalam berbagai bentuk bervariasi baik dalam bentuk lisan maupun tulisan;
d. Keterampilan mengapresiasi sastra serta mengembangkan kepekaannya
terhadap nilai-nilai budaya yang terkandung dalam karya sastra;
e. Keterampilan mengapresiasi karakteristik bahasa dan perbedaan
antarbahasa yang dikenal dengan cross-cultural undertanding3
Bahasa Arab, sebagaimana bahasa-bahasa lain, bergerak secara dinamis,
tidak statis, hanya saja dinamika yang dimiliki bahasa Arab- dilihat dari
peranannya pada berbagai periode sejarah perkembangannya sejak zaman
Jahiliyah sampai dewasa ini (lebih dari lima belas abad yang lalu)- merupakan
bahasa yang memiliki dinamika yang begitu tinggi, cepat bergerak danmujdah
menyesuaikan diri dengan tuntutan masyarakat yang selalu tumbuh dan
berkembang.
Namun dinamika perkembangan bahasa arab yang begitu tinggi ini
membuat bahasa ini mampu menghadapi tuntutan dan tantangan segala
zaman. Akibatnya bahasa Arab tetap lestari, mampu mempertahankan dirinya
seperti keadaannya semula, tidak ban yak mengalami perubahan internal

3
…,Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, Pendidikan Bahasa Asing, h.115
(linguistic) yang berarti, berbeda dengan bahasa-bahasa dunia lainnya,
katakanlah bahasa Latin dan bahasa Sansekerta yang sejak lama sudah mati,
karena tidak mampu mempertahankan hidupnya.1
Bahasa Arab juga dijadikan bahasa AlQur’an, kitab suci terakhir umat
Islam yang mengandung pesan-pesan Tuhan, pesan-pesan ini sudah barang
tentu bersifat kekal abadi, dan selalu sesuai dengan tuntutan zaman yang
selalu berkembang. Di sini diperlukan bahasa yang lestari tetapi dinamis untuk
mengimbangi kelestarian dan dinamika pesa-pesan Tuhan. Jadi dijadikannya
bahasa Arab sebagai bahasa Al qur’an bukanlah suatu hal yang kebetulan,
melainkan atas dasar perhitungan serta scenario Tuhan yang maha
mengetahui.
Bahasa arab memiliki dua ciri khusus yaitu Lestari dan sebagai bahasa
AlQur’an adalah bahasa standar, bukan dilalek semata baik sebagai bahasa
lisan maupun sebagai bahasa tulisan seperti telah digunakan dalam bahasa al
Qur’an, hadits, karya-karya sastra, karya ilmiah, surat menyurat resmi, forum-
forum resmi, pers, pemberitaan radio, televise, handphone, internet dan
teknologi lain di Negara-negara Arab yang terbentang dari Maroko sampai
Irak.
Fungsi bahasa Arab pada periode awal Islam dan Abbasiah, bahasa arab
digunakan sebagai bahasa masyarakat atas dasar ruang lingkup
penggunaan( kelompok, nasional dan internasional) dan atas dasar bidang
penggunaannya, pada zaman Quraish bahasa arab digunakan sebagai bahasa
persatuan antar kabilah di kalangan jazirah Arab, dan kemudian Islam dating
dan ternyata alQur’an, sebagai sumber utama ajaran Islam, dan hadits secara
doniman menggunakan bahasa persatuan itu, sehingga tidak mengherankan
jika bahasa Arab (Quraish) tersebut kemudian menjadi alat komunikasi lisan
di Jazirah Arab yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Selain digunakan sebagai bahasa komunikasi lisan, bahasa Arab kemudian
digunakan dalam berbagai disiplin ilmu dan spesialisasi yang belum pernah
dikenal oleh warga Arab sebelumnya, yaitu bidang Akidah, hukum,
perundang-undangan, peradilan, system social dan politik. Dengan kata lain
bahasa Arab berfungsi sebagai bahasa agama yang di samping sebagai bahasa
alQur’an dan hadits, juga digunakan dalam ilmu pengetahuan keagamaan;
ilmu Qiraat qur’an, Tafsir, Fiqh, Ushul fiqh dan ilmu kalam.
Setelah Islam tersebar ke wilayah-wilayah di luar jazirah Arab yang telah
mengalami zaman keemasan dengan ditunjukkan dalam kemajuan bidang
peradaban dan ilmu pengetahuan di Irak, Persi, India Timur, dan bekas jajahan
Romawi India barat. Bahasa Arab kemudian digunakan dalam karya-karya
tulis dalam bidang matematika, astronomi, fisika, kimia, logika, filsafat,
linguistik, kritik sastra, sejarah dan ilmu pengetahuan umum lainnya yang
semula dilakukan melalui penerjemahan dan kemudian ditumbuh kembangkan
oleh para tokoh ilmuwan muslim.4
Selain bahasa Arab sebagai bahasa Agama, Pendidikan, ilmu pengetahuan,
bahasa Arab juga berkembang menjadi bahasa persatuan dan resmi di seluruh
daerah kekuasaan imperium Islam, baik pada masa Bani Umayah atau Bani
Abbas, dan Andalus, bahkan mulai abad 9 M menjadi satu-satunya bahasa
komunikasi internasional, tidak hanya digunakan oleh kaum muslim, tapi juga
oleh para elit politik Nasrani di Eropa, khususnya ketika mengadakan kontak
dengan pihak kaum Muslim.
Pada masa Turki Utsmani abad 16 M seiring stagnasinya ilmu
pengetahuan dan kebudayaaan Islam pada masa itu, bahasa Arab pun
mengalami stagnannya. Demikianlah bahasa Arab pada periode ini + 3 abad
lamanya hanya bertahan sebagai bahasa pendidikan di sebagian lembaga
pendidikan masjid dan sebagai bahasa agama, ilmu pengetahuan agama dan
ilmu-ilmu bahasa linguistik Arab.

4
Dikemukakan oleh Ernest Reanan, seorang orientalist dari Perancis, bahwa bahasa Arab
sejak awal pertumbuhannya merupakan bahasa yang konsisten sehingga mudah dipelajari.
Bahasa Arab sejak diketahui dalam sejarah sudah merupakan bahasa yang lengkap dan kaya di
zaman zahiliyah. Sejak saat itu sampai kini masih standar tidak mengalami perubahan yang
berarti. Itu berarti Bahasa arab sejak awal telah mempunyai bentuk yang kokoh dan lengkap.
(Makalah Arif anNakdi, Majalah Majma’ al-Lughah al-Arabiyah, Damaskus, v.44, 1969 h.46
Pada masa Modern, sejak dimulainya kemunduran Turki Utsmani abad 19
M, negeri-negeri Islam mulai berjatuhan ke tangan imperialis barat. Sebagai
reaksi atas perlakuan kaum imperialis terhadap berbagai bidang kehidupan-
termasuk bahasa Arab- warga negeri-negeri jajahan, maka di kalangan
masarakat Arab pun tumbuhlah kesadaaran Nasionalisme untuk melepaskan
diri dari dominasi Barat dan sekaligus berupaya mengembalilkan kejayaan
masa klasik Islam dalam bidang pemikiran, politik dan ekonomi. Dalam
kondisi ini timbullah upaya-upaya untuk menghidupkan kembali peranan
bahasa Arab sebagai bahasa Persatuan, sebagai alat untuk menggalang
persatuan dan kesatuan di kalangan negeri-negeri Arab yang terbentang antara
laut atlantik sebelah barat dan kawasan Teluk di sebelah timur. Dimulailah
dengan pemberantasan buta huruf sampai kepada upaya memfungsikan bahasa
Arab pada intansi-intansi pemerintahan otonom daerah, politi, peradilan
agama, ilmu pengetahuan umum dan sastra. Walaupun pada kenyataannya
masih banyak halangan dan rintangan yang ditimbulkan oleh para imperialis
barat hingga pada akhirnya lebih tampak hasilnya pada waktu bangsa-bangsa
Arab memperoleh kemerdekaan pada abad 20 M.
Dengan demikian pentingnya bahasa Arab dewasa ini telah berhasil
menjalankan fungsinya disamping sebagai bahasa agama-juga sebagai bahasa
resmi di setiap Negara Arab, di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan,
perdagangan dan fungsi social budaya, juga disamping sebagai bahasa
kelompok dan nasional di setiap Negara arab, bahasa Arab pun pada taraf
internasional sebagai bahasa resmi di PBB sejak 1973, OKI, Rabitah alam
Islam, Non Blok dan Organisasi Asia Afrika.
Oleh karena berjamurnya bahasa amiyah di Negara Arab maka bahasa
arab difokuskan pengembangannya melalui pendidikan. Dari sini dapat
disimpulkan bahwa tiga factor yang sangat mempengaruhi bahasa arab, yaitu
faktor penguasa dalam menentukan bahasa nasional, faktor kedua, fungsi
bahasa arab sebagai bahasa al Qur’an yang wajib dibaca dan difahami oleh
kaum muslim, untuk memahami dan menjalankan ajaran-ajaran yang
terkandung di dalamnya. Faktor yang ketiga, yaitu karakteristik bahasa arab
itu sendiri yang membuat bahasa ini mampu melestarikan keberadaannya di
satu pihak, dan di pihak lain mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan
sepanjang masa.

C. Pentingnya Kompetensi Menulis Bahasa Arab


Penguasaan bahasa asing yang sedang dominan dalam pergaulan
internasional, merupakan salah satu akses untuk meraih keberhasilan dalam
berbagai bidang. Peta dominasi bahasa asing selalu berubah, baik di tingkat
dunia maupun di suatu Negara, seiring dengan perubahan sosial dan politik.
Pada abad pertengahan sebagaimana diungkapkan oleh Anita Lie (2004),
bahasa latin memegang perang penting. Ketika abad pertengahan berganti
dengan abad Renaissance dan pencerahan, bahasa perancis menggeser posisi
bahasa latin. Selanjutnya, revolusi industry dan persekutuan Amerika Serikat-
Inggris-Australia yang makin menguat telah mengukuhkan dominasi bahasa
inggris pada abad ke-21. Apakah dominasi bahasa Inggris akan langgeng di
abad ke-21 ini ataukah akan diganti bahasa lain, bahasa Arab misalnya, amat
bergantung pada perkembangan ekonomi, sosial, dan politik.
Dalam konteks itu, pengajaran bahasa Arab di Indonesia juga mengalami
berbagai perubahan. Selanjutnya Anita lie menuturkan bahwa dalam
pengajaran bahasa, biasanya ada empat bidang keterampilan yang dijadikan
acuan kurikulum: mendengarkan, menulis, berbicara, dan menulis.5
Bahasa arab yang merupakan bentuk pendidikan yang menggunakan
aktivitas fisik sebagai medium, merupakan bentuk pendidikan yang unik dan
kaya akan berbagai pengalaman yang kelak dibutuhkan agar ia dapat
berpartisipasi dan beradaptasi dengan pergaulan dunia modern. Disamping
nilai fisik-motorik yang dapat dibangun melalui proses pembelajaran bahasa
asing, nilai-nilai psiko-siosial yang saat ini menjadi budaya dalam pergaulan
5
A.Suherman, Bahan Ajar Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Bahasa Arab dan Pendidikan
Agama Islam, Bandung PSIBA.
masyarakat dunia, seperti mengahargai orang lain dan menaati peraturan, kerja
keras, jujur, pantang menyerah dan kerja sama merupakan nilai-nilai yang
menjadi baggian dari proses transformasi dalam pembelajaran apalagi
sekarang dunia internet mau berkomunikasi Facebook-an, BBM, email yahoo
dang mail dan mengirimkan pesan harus dengan bahasa tulisan. Oleh karena
itu sudah menjadi tuntutan zaman bahwa penguasaan akan kompetensi
menulis bahasa siswa perlu ditingkatkan dalam menulis bahasa arab.
Ada banyak definisi tentang menulis. Dalam Wikipedia dijelaskan menulis
berarti suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada
suatu media dengan menggunakan aksara6. Sedangkan Mulyono
mendefinisikan : menulis itu berarti merupakan salah satu komponen system
komunikasi, menggambarkan pikiran, perasaan, dan ide ke dalam bentuk
lambang-lambang bahasa grafis selain adalah menulis melakukan pencatatan
dan komunikasi.7
Dalam literature pendidikan Islam, pemahaman tentang tulis menulis
mengandung makna menulis, mewasiatkan atau mewajibkan. Dengan kata
lain, si penulis berusaha menuangkan ide-ide, gagasan-gagasan dan
pengalamannya dalam bahasa tulis, atau member komentar terhadap apa yang
diamatinya, serta mewajibkan dirinya untuk menancapkan tulisan dalam benak
dan hatinya. Hal ini sudah memasuki tulis tingkat lanjut.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa menulis adalah suatu kegiatan
untuk menciptakan suatu catatan atau informasi baik menggambarkan pikiran,
perasaan, maupun ide-ide pada suatu media dengan menggunakan bahasa
aksara atau pun bahasa tulis atau grafis untuk keperluan mencatat maupun
berkomunikasi.
Beda halnya dengan keterampilan menulis dengan kebutuhan adalah seni
atau keindahan dimana keterampilan ini lahir dari kebudayaan dan kemajuan

6
Wikipedia, “Menulis”, http//id.wikipedia.org/wiki/Menulis, diakses pada tanggal 26
Oktober 2013, pukul:11.28 WIB), h.1
7
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi Anak berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta,
2003), cet. Ke-2, h.227
bangsa arab dimana membutuhkan sebuah pemikiran tentang bagaimana
layaknya sebuah tulisan itu indah dipandang, sehingga lebih menarik
kompetensi siswa kepada seni menulis indah sesuai dengan tukilan dari D.
Sirojuddin, AR8
Sering kadang guru terlena dengan adanya buku teks pelajaran bahasa arab
dengan demikian guru hanya menerangkan dan siswa melihat buku padahal
dengan melatih keterampilan menulis siswa akan terjadi proses scanning yang
tidak di duga oleh siswa dalam arti proses inquiry siswa berjalan secara
alami.menurut Safri MA, bahwa buku bukan guru tatapi hanya sebagai alat
pembantu, buku berfungsi sebagai media untuk mempermudah tugas guru,
bukan sebagai guru karena buku tidak dapat berbicara, mendengar,
mengoreksi, atau member dorongan. Instruksi haruslah berasal dari guru dan
bukan dari sebuah buku bagaimanapun baiknya buku tersebut.9

D. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran Bahasa Arab merupakan suatu rangkaian kegiatan dimana
membutuhkan Planning terencana juga bertujuan jelas, oleh karena itu dalam
realitas pelaksanaannya perlu diberikan teknik-teknik pembelajaran agar
tujuan pembelajaran Bahasa Arab khususnya kompetensi menulis bahasa arab
dapat terpenuhi. Jadi teknik pembelajaran bahasa arab adalah teknik, cara,
atau kiat yang digunakan dalam mata pelajaran bahasa arab dalam hal ini
dengan pembelajaran Kooperatif.
Definisi pembelajaran Kooperatif adalah suatu seni pembelajaran murid di
kelas secara berkelompok dimana menurut Woolfolk 92001) suatu pengaturan
yang memungkinkan para siswa bekerja sama dalam suatu kelompok
campuran dengan kecakapan yang berbeda-beda, dan akan memperoleh
penghargaan jika kelompoknya mencapai suatu keberhasilan.
a. Elemen-elemen Pembelajaran Kooperatif
8
D. Sirojuddin, AR, Seni Kaligrafi Islam,(Bandung: Rosda Karya, 2000), cet 1 h.103
9
Sapri, MA, Metode Pembelajaran Bahasa Arab; antara tradisional dan Modern, makalah Jurnal
Pemikiran alternative Pendidikan, sept-Des 2008 vol 13 441-452
Pembelajaran Kooperatif disebut juga dengan grup learning para siswa
saling bertukar pikiran dan sharing berbagi dalam hal :
1. Tugas bersama, atau kegiatan pembelajaran yang akan tertangani
dengan baik melalui karya kelompok
2. Siswa bekerjasama dalam kelompok kecil 2-6 orang, atau 4
3. Berprilaku pro-sosial dalam menyelesaikan tugas atau kegiatan
4. Siswa saling bergantung secara positif, aktivitas pembelajaran diberi
struktur yang baik agar setiap siswa saling membutuhkan
5. Setiap siswa bertanggung jawab terhadap tugas yang menjadi
bagiannya.
Untuk mencapai hal tersebut diperlukan langkah-langkah :
1. Pengaturan tempat duduk, dilihat dari gender, heterogen kecakapan
siswa;ada yang menonjol, rata-rata, atau lamban
2. Para siswa mengetahui dengan jelas harapan dan manfaat dari
pembelajaran Kooperatif, dengan menciptakan suasana kelas yang
mendukung kerjasama tim, diselingi ice breaking.
3. Bila sedang melakukan pembelajaran Kooperatif, masing-masing
siswa sudah mengetahui tugasnya dan dapat dipertanggung jawabkan
4. Tugas-tugas dalam kelompok dibagi secara adil oleh semua anggota
kelompok.
b. Manfaat pembelajaran Kooperatif
1) Memberikan kesempatan kepada sesama siswa untuk saling berbagi
informasi kognitif;
2) Memberikan motifasi positif terhadap bahasa pembelajaran kepada
siswa
3) Meyakinkan siswa untuk belajar mandiri
4) Memberikan input positif
5) Memberikan keterampilan sosial kelompok di dalam maupun di luar
kelas
6) Meningkatkan interaksi positif antar anggota dengan
mengesampingkan ras, kultur, atau kelompok sosial dan ekonomi
7) Meningkatkan daya ingat siswa
Menurut Warsono (2012) Pembelajaran Kooperatif sangat cocok untuk
diterapkan di semua bidang mata pelajaran, baik itu matematika, sains, ilmu
sosial, bahasa dan sastra, seni dll.10
Adapun struktur pembelajaran Kooperatif adalah sebagai berikut :
c. Langkah-langkah pembelajaran Kooperatif
Terdapat banyak strategi pembelajaran ini namun pada prinsipnya
adalah melalui kegiatan berikut:
1) Mula-mula siswa ditugasi bekerja berpasangan
2) Salah satu siswa menyelesaikan tugas yang diberikan berupa soal
pertama, sedangkan siswa yang kedua bertugas sebagai pemandu
3) Untuk soal kedua, dua orang tersebut bertukar peran.
4) Bila mereka berdua selesai dengan kedua soal tersebut, mereka bekerja
dengan kelompok yang lain serta mencocokkan jawabannya.
5) Bila kedua pasangan tersebut sudah sepakat dengan jawaban yang
mereka peroleh, mereka berjabat tangan bersama melanjutkan bekerja
berpasangan lagi untuk soal yang lain (Colorin, 2007)
Spencer Kagan (1994) melandasi model pembelajaran ini dengan enam
konsep kunci, yaitu kerja tim, pengelolaan Kooperatif, kemauan bekerja
sama, keterampilan bekerja sama, prinsip-prinsip dasar, dan struktur.
Sebagaimana dijelaskan diatas pembelajaran bahasa arab dengan
metode Kooperatif beranggotakan antara 2-6 dengan tugasnya masing-
masing diurutkan sebagai berikut:
1. Fasilitator, perannya menjamin agar setiap anggota kelompok
memberikan kontribusinya dan diskusi berjalan pada alur yang benar

10
Prof.Dr.Warsono,MS, dkk,Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen,(Bandung:Rosda
Karya),2012,cet.1 , h.165
2. Penulis, menuliskan berbagai catatan penting yang mengekspresikan
pemikiran kelompok, serta menyusun ikhtisar final.
3. Presenter, pembicara kelompok, berperan menyampaikan ikhtisar hasil
karya kelompok kepada pleno kelas, yang mewakili pemikiran
kelompok
4. Manajer, pengelola bahan-bahan, bertugas mencari, membagikan,
memilih bahan-bahan yang relevan, menyingkirkan bahan-bahan yang
tidak perlu
5. Penjaga waktu, mencatat waktu yang telah digunakan dan
mengingatkan anggota kelompok berapa lama lagi waktu yang
tinggal /limit time
6. Pengontrol, mengontrol akurasi dan kejelasan pemikiran, dan
mengecek catatan yang ditulis atau dilaporkan.
Di sini kelompok hanya akan dibagi 4 jadi fasilitator dan Pengontrol
langsung dipegang kendalinya oleh guru.
d. Hipotesis Tindakan
Pembelajaran Kooperatif sebagai Model dan Metode Pembelajaran
merupakan metode yang sedang berkembang saat ini dan dapat
diprioritaskan penerapannya dalam pembelajaran Bahasa Arab mahaaratul
kitaabah. Karena di sini siswa dituntut untuk berperan aktif dalam kerja
sama kelompok atau (student-centered learning).
Seperti yang diungkapkan oleh Slavin (1992:2) bahwa pembelajaran
Kooperatif mengacu kepada bermacam jenis metode pengajaran dalam, di
mana para siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk saling membantu
satu sama lain dalam mempelajari bahan ajar yang oleh karena
keberhasilan siswanya pula diberikan apresiasi yang memotivasi siswa
untuk lebih giat lagi belajar bahasa arab. Dan sudah terbukti di seluruh
Negara telah diterapkan metode ini.
Dalam pembelajaran Kooperatif siswa diajarkan nilai-nilai karakter
yang dapat diungkap oleh guru berikut desainnya :
Nilai inti Nilai Derivative Karakter
JUJUR Menghargai diri sendiri, pertanggungjawaban, dan sportivitas
CERDAS Analitas, kuriositas, kreativitas, kritis, Inovatif, Inisiatif, suka
memecahkan masalah, produktivitas, konfiden, kontrol diri,
ketelitian
PEDULI Perhatian, komitmen, gotongroyong, rasa hormat, demokratis,
kebijaksanaan, disiplin, kesetaraan, persahabatan, suka membantu,
kerendahan hati, moderasi, keterbukaan, suka menghargai,
kebersamaan, toleransi.
TANGGUH Ketegasan, kesediaan, keberanian, kehati-hatian, suka
berkompetisi(antar kelompok), keteladanan, ketetapan hati,
dinamis, daya upaya, keantusiasan, kesabaran, suka mengambil
resiko, beretos kerja.

Dengan demikian Pembelajaran Kooperatif sangat layak untuk diterapkan


pada pembelajaran Bahasa Arab kompetensi mahaaratul kitaabah di MTs
Arafah Kota Bitung untuk meningkatkan kemampuan menulis Bahasa Arab.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Perencanan Penelitian
1. Desain penelitian
Penelitian ini merupakan pengembangan metode dan strategi
pembelajaran. Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian
tindakan kelas (Class Action Research) yaitu suatu penelitian yang
dikembangkan bersama sama untuk peneliti dan decision maker tentang
variable yang dimanipulasikan dan dapat digunakan untuk melakukan
perbaikan.
Alat pengumpul data yang dipakai dalam penelitian ini antara lain :
catatan guru, catatan siswa, rekaman tape recorder, wawancara, angket dan
berbagai dokumen yang terkait dengan siswa.
Prosedur penelitian terdiri dari 4 tahap, yakni perencanaan,
melakukan tindakan, Observasi,dan evaluasi. Refleksi dalam tahap pra-
siklus dan Siklus I.
Aspek yang diamati dalam setiap siklusnya adalah kegiatan atau
aktifitas siswa saat mata pelajaran Bahasa Arab dengan pendekatan
Metode Telephon.
Untuk melihat perubahan tingkah laku siswa, untuk mengetahui
tingkat kemajuan belajarnya yang akan berpengaruh terhadap hasil belajar
dengan alat pengumpul data yang sudah disebutkan diatas.
Metode pengumpulan data dengan cara data yang diambil adalah data
kuantitatif dari hasil tes, presensi, nilai tugas serta data kualitatif yang
menggambarkan keaktifan siswa, antusias siswa, partisipasi dan kerjasama
dalam diskusi, kemampuan atau keberanian siswa dalam melaporkan hasil.
Instrument yang dipakai berbentuk : soal tes, Observasi, catatan
lapangan. Data yang terkumpul dianalisis untuk mengukur indikator
keberhasilan yang sudah dirumuskan.
2. Tempat
Penelitian ini dilakukan di MTs Arafah Kota Bitung pada siswa kelas
VIII.1, dengan jumlah siswa 33 orang, yang terdiri dari 15 orang laki-laki
dan 18 orang perempuan. Penelitian dilaksanakan pada saat mata pelajaran
Bahasa Arab berlangsung dengan pokok bahasan “Aktivitas di Sekolah”.
3. Waktu Penelitian
Penelitian direncanakan selama 1 (satu) bulan dimulai pada awal bulan
September sampai awal bulan Oktotober 2019.

B. Prosedur Penelitian
Siklus I
1. Perencanaan
Identifikasi masalah dan penetapan alternative pemecahan masalah.
Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar
mengajar.
Menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Memilih bahan pelajaran yang sesuai
Menentukan scenario pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dan
pembelajaran berbasis masalah. (PBL).
Mempersiapkan sumber, bahan, dan alat Bantu yang dibutuhkan.
Menyusun lembar kerja siswa
Mengembangkan format evaluasi
Mengembangkan format Observasi pembelajaran.
2. Tindakan
Menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario pembelajaran.
Siswa membaca materi yang terdapat pada buku sumber.
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang terdapat pada
buku sumber.
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang dipelajari.
Siswa berdiskusi membahas masalah (kasus) yang sudah dipersiapkan
oleh guru.
Masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusi.
Siswa mengerjakan lembar kerja siswa (LKS).
3. Pengamatan
Melakukan Observasi dengan memakai format Observasi yang sudah
disiapkan yaitu dengan alat perekam, catatan anekdot untuk
mengumpulkan data.
Menlai hasil tindakan dengan menggunakan format lembar kerja siswa
(LKS).
4. Refleksi
Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan meliputi evaluasai
mutu, jumlah dan waktu dari setiap macam tindakan.
Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang skenario
pembelajaran dan lembar kerja siswa.
Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi, untuk
digunakan pada siklus berikutnya.

D. Instrumen Penelitian
Instrument yang dipakai berbentuk : soal tes, Observasi, catatan
lapangan. Data yang terkumpul dianalisis untuk mengukur indikator
keberhasilan yang sudah dirumuskan.
Lampiran Evaluasi NonTes

No Kebiasaan Kerja Kadang- Tak


Selalu Sering
kadang pernah
1 Menerima bantuan
2 Membantu resolusi konflik
3 Menghargai gagasan orang lain
4 Bekerja sama dengan anggota
kelompok
5 Bekerja dengan rajin
6 Siap untuk bekerja
7 Menyelesaikan tugas yang di
berikan
8 Tetap dalam tugas

Pedoman penilaian adalah dengan cara memberi skor dengan kategori


Nilai 4 = Patut dicontoh (Memahami sepenuhnya)
Nilai 3 = Cerdas (Memahami dengan baik)
Nilai 2 = Cukup cerdas (Cukup memahami)
Nilai 1 = tidak memuaskan (Perlu Perbaikan)
Contoh lampiran Tes Pengamatan
No Keterangan Bai Cukup Kurang
k
1 Siswa aktif menulis Teks
2 Siswa menjawab pertanyaan tentang pemahaman
isi bacaan
3 Siswa Memahami Kosa kata
4 Siswa menyelesaikan tugas
5 Siswa aktif mencari kosa kata dikamus
6 Siswa aktif bertanya kepada teman atau guru
7 Siswa Memahami pengucapan (pronunciation)
8 Siswa merasa senang dengan proses
pembelajaran

Contoh Lampiran Penilaian Tata bahasa


No Aspek yang dinilai Nilai Rentang Nilai
1 Ketepatan dalam menjawab 30 60- 100
2 Qawaid dan penguasaan Mufradat 40 60- 100
3 Pemahaman 30 60- 100
Jumlah 100

Contoh lampiran skor penilaian kelompok


No NAMA KELOMPOK NILAI
1. KELOMPOK A
2. KELOMPOK B
3. KELOMPOK C
4. KELOMPOK D
5. KELOMPOK E
6. KELOMPOK F
RATA-RATA

E. Metode Pengumpulan data


Metode yang digunakan sebagai Alat pengumpul data yang dipakai dalam
penelitian ini antara lain : catatan guru, catatan siswa, rekaman tape recorder,
wawancara, angket dan berbagai dokumen yang terkait dengan siswa.

F. Metode Analisis Data


Metode analisis data dengan cara data yang diambil adalah data kuantitatif
dari hasil tes, presensi, nilai tugas serta data kualitatif yang menggambarkan
keaktifan siswa, antusias siswa, partisipasi dan kerjasama dalam diskusi,
kemampuan atau keberanian siswa dalam melaporkan hasil.
Aktivitas ini mendorong siswa untuk berpikir secara mandiri, menyimak
presentasi guru secara teliti dan hati-hati, terbiasa mengajari temannya yang
lain serta percaya kepada orang lain.
Aktivitas ini mempraktikkan gagasan kerucut pengalaman Edgar Dale
bahwa dengan mengajari temannya yang lain daya ingat para siswa akan
mencapai rata-rata 90% dari bahan yang diajarkan oleh guru.
Untuk menganalisis data kuantitatif dari hasil tes siswa akan digunakan
rumus sebagai berikut :
a. Rumus panjang kelas interval:11
I=range
K
I= interval kelas
Range = nilai tertinggi-nilai terendah
K = Jumlah kelas
b. Rumus Prosentase Jawaban12 :
N= f x 100%
N
Keterangan :
N = prosentase jawaban
F = frekuensi jawaban
N = jumlah responden
c. Rumus untuk mencari rata-rata kelas (Mean):13
Me = ∑x
N
Me = rata-rata kelas
∑x = jumlah skor siswa
N = jumlah siswa

11
Singgih Santoso, Statistik Deskriptif,(Jogjakarta, Andi:2003)h.76
12
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif,(Jakarta : Prenada Media, 2005),cet. 1 h.171-
172
13
Singgih Santoso, op. cit, h. 99
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal


1. Kegiatan Pra-Siklus
a. Waktu Pelaksanaan :
Hari/Tanggal : Selasa, 22 Oktober 2019
Kelas : VIII.1
Kompetensi Dasar :
4.1 Mendemonstrasikan yang melibatkan tindak tutur memberi dan
meminta informasi terkait dengan waktu dengan memperhatikan
susunan gramatikal ‫ يوميتنا في المدرسة‬baik secara lisan maupun tulisan
Indikator Pembelajaran :
4.1.1 Menulis kata, frasa, kalimat sederhana tentang : ‫يوميتنا في المدرسة‬
b. Perencanaan :
1) Menelaah kurikulum Bahasa Arab tentang:
Mengungkapkan pikiran, perasaan, pengalaman dan informasi
melalui kegiatan menulis tentang jam/pukul berapa, kegiatan di
madrasah dan kegiatan di rumah
2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
3) Menyiapkan materi yang akan dibahas.
4) Membuat instrumen untuk evaluasi hasil belajar siswa.
c. Tahapan Pelaksanaan:
1) Kegiatan Awal.
a) Memberi salam dan memulai pembelajaran dengan membaca
basmalah dan berdo'a terlebih dahulu
b) Mengecek kehadiran siswa
c) Menjelaskan materi yang akan diajarkan dan kompetensi yang
akan dicapai.
d) Siswa menyiapkan materi pembelajaran dari buku Bahasa
Arab atau buku lain yang relevan
2) Kegiatan Inti.
a) Bertanya kepada siswa tentang Kegiatan mereka di sekolah
b) Menjelaskan tentang perkembangan aktivitas siswa di Sekolah
3) Kegiatan Akhir.
a) Memberikan tes hasil belajar siswa pada akhir pembelajaran
selama 10 menit.
b) Menutup pembelajaran dengan membaca hamdallah dan
mengucapkan salam.

2. Pengamatan Pra-Siklus
a. Pengamatan Nilai Siswa
Data penelitian di bawah ini dibuat berdasarkan hasil tes formatif yang
diberikan peneliti pada akhir pembelajaran pra-siklus adalah sebagai
berikut:

Tabel 1
Data Nilai Hasil Tes Formatif
Pra Siklus

Perolehan Nilai
No. Nama Ulangan Siswa
Pra Siklus
1. Ismail Nurkamiden 70
2. Junadi Lahama 70
3. Junaidi Abdul Salam 75
4. Khaiez Virgiawan Yudhoyono Sakti Sugianto 75
5. Mizan Al'adlan Laisu 75
6. Mohamad Fadli Kadir 80
7. Mohamad Hamza Tomayahu 80
8. Mohamad Jainal Laudengi 80
9. Mohamad Lukman Hasyim 80
10. Mohamad Nizar Syawal Y. Akuba 75
11. Mohammad Dandi Makalunsenge 70
12. Mohammad Hikmal Tahir 70
13. Muawal Mualdi 74
14. Muh. Riza Ahmad 72
15. Muhamad Risal Amirullah 72
16. Nurlaela Samade 80
17. Nadia Hasan 75
18. Nadia Muhammad 75
19. Nadya Salsabila Albuchari 70
20. Nanda Safitri Umasugi 70
21. Natalia Balebu 70
22. Naya Hakim 70
23. Nency Azura 80
24. Nijmawati Subandono 72
25. Nur Ain Mandiri 75
26. Nur Alexa Abas 72
27. Nur Anisa Lafala 72
28. Nur Fadhilah Tumoka 75
29. Nur Fadila Inaku 70
30. Nur Fadila Tapa 70
31. Nur Hikmah Yadi 70
32. Reza Tamari 70
33. Riana Mardjianto 70

Jumlah Nilai 2424


Nilai Rata-Rata 73.45

b. Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa


Data penelitian di bawah ini dibuat berdasarkan aktifitas belajar siswa pada
pembelajaran pra-siklus adalah sebagai berikut:

Tabel 2
Data Aktivitas Belajar Siswa Pada Pra siklus
No. Yang DiObservasi Pra Siklus
Banyak Siswa
1 Kehadiran Siswa 30 (96.77%)
2 Bertanya 10 (32,25%)
3 Menjawab Pertanyaan 11 (35,48%)
4 Memberikan Argumen 7 (22%)

c. Pengamatan Penguasaan Materi


Perolehan nilai yang harus dicapai siswa, sesuai dengan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) adalah 75. Untuk mengetahui jumlah siswa yang mampu dan
belum mampu memperoleh nilai sesuai standar KKM, yaitu dengan cara mencari
siswa yang memperoleh nilai di bawah 75 dan siswa yang memperoleh nilai di
atas 75. Jumlah siswa yang mencapai nilai KKM tersebut dapat di lihat dalam
tabel di bawah ini:

Tabel 3
Penguasaan Materi Pada Pra Siklus
PENGUASAAN MATERI DI PENGUASAAN MATERI DI ATAS
BAWAH STANDAR KKM STANDAR KKM
Jml Siswa % Jml Siswa %
19 57.57 14 42.42

Tabel : 4
Kegiatan Belajar Mengajar
No Keterangan Bai Cukup Kurang
k
1 Siswa aktif menulis Teks √
2 Siswa menjawab pertanyaan tentang pemahaman √
isi bacaan
3 Siswa Memahami Kosa kata √
4 Siswa menyelesaikan tugas √
5 Siswa aktif mencari kosa kata dikamus √
6 Siswa aktif bertanya kepada teman atau guru √
7 Siswa Memahami pengucapan (pronunciation) √
8 Siswa merasa senang dengan proses √
pembelajaran

Tabel 4 : Hasil kegiatan pra siklus


Sementara hasil evaluasi dari kegiatan pra siklus ini sangat tidak
memuaskan dan tergambar sebagai berikut:
Tabel 5
Penilaian Kelompok secara Keseluruhan
No NAMA KELOMPOK NILAI
1. KELOMPOK A 70
2. KELOMPOK B 70
3. KELOMPOK C 65
4. KELOMPOK D 65
5. KELOMPOK E 70
6. KELOMPOK F 65
RATA-RATA 67.5

B. Deskripsi Siklus I
1. Kegiatan Siklus I
a. Waktu Pelaksanaan:
Hari/Tanggal : Selasa, 22 Oktober 2019
Kelas : VIII.1
Standar Kompetensi :
4. Menulis
Mengungkapkan pikiran, perasaan, pengalaman dan informasi melalui
kegiatan menulis tentang jam/pukul berapa, kegiatan di madrasah dan
kegiatan di rumah.
Kompetensi Dasar :
4. 1 Menulis kata, frasa, kalimat sederhana tentang : ‫يوميتنا في المدرسة‬
b. Perencanaan
1. Menelaah kurikulum Bahasa Arab tentang: Kegiatan Siswa di
Sekolah ada hubungan waktu dengan penerapan model
pembelajaran Kooperatif teknik Telephone yang akan dibahas.
2. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2 dengan
penerapan model pembelajaran Kooperatif teknik Telepon
3. Menyiapkan materi yang akan dibahas.
4. Membuat instrument yang akan digunakan dalam pembelajaran.
5. Membuat instrument untuk evaluasi hasil belajar siswa
c. Tahapan Pelaksanaan
1) Kegiatan Awal.
(a) Memberi salam dan memulai pembelajaran dengan membaca
basmalah dan berdo'a.
(b) Mengecek kehadiran siswa.
(c) Menjelaskan materi yang akan diajarkan dan kompetensi yang
akan dicapai.
(d) Menjelaskan metode pembelajaran yang akan digunakan dan
teknik pelaksanaannya.
(e) Siswa menyiapkan materi pembelajaran dari buku Pelajaran
Bahasa Arab : Dr Hidayat atau buku lain yang relevan.
2) Kegiatan Inti.
a. Eksplorasi
1. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang
akan dilakukan oleh siswa
3. Guru mempersilahkan peserta didik untuk membentuk
kelompok menjadi 6 kelompok, tiap-tiap kelompok terdiri
dari 5 orang akan membahas tentang materi yang telah
disiapkan guru
4. Setelah terbentuk kelompok Guru membagi masing-masing
tugas kelompok yang terdiri dari Fasilitator, Penulis,
Presenter, Manager, Penjaga waktu
5. Guru membagikan salinan copy menulis siswa untuk
dipelajari oleh masing-masing kelompok
6. Setiap kelompok mendiskusikan materi yang telah
diberikan oleh guru
7. Setiap anggota kelompok diberi nomor urut 1- 5, kemudian
guru mengabsen nomor 2&3 masing-masing kelompok
untuk maju dan dipersilahkan menunggu di luar kelas.
8. Anggota kelompok yang tersisa di kelas diberi penjelasan
materi tentang menulis kegiatan di sekolah sesuai lembaran
copy yang tadi dibagikan.

b. Elaborasi
1. Kemudian setelah selesai memberi penjelasan materi
kepada siswa yang di dalam kelas tadi, kemudian guru
menelpon(memanggil) siswa yang tadi di luar untuk
masuk kedalam kelas.
2. Kelompok eks luar kelas tadi diajar kemudian oleh siswa
masing-masing kelompoknya tentang materi yang sudah
disampaikan oleh guru tadi.
3. Setelah semua kelompok selesai berdiskusi, guru
mempersilahkan ketua kelompok/wakil dari kelompoknya
untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas
4. Tiap kelompok (nomor 2&3) bergantian untuk
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dengan
bahasa menulis mereka kuasai
5. Kelompok lain memperhatikan dan memberikan
tanggapan
6. Kemudian guru memberikan tes tulis kepada siswa yang
ditelepon tadi dan hasil dari jawaban mereka menjadi nilai
hasil kelompok.
c. Konfirmasi
1. Siswa mendengarkan penguatan dari guru mengenai
Kegiatan atau aktivitas apa saja yang biasa dilakukan siswa
di sekolah dengan bahasa Arab
2. Siswa diberi kesempatan bertanya kepada guru tentang hal-
hal yang belum diketahui
3. Siswa bersama dengan guru menyimpulkan materi
pelajaran
3). Kegiatan Akhir.
a. Siswa mengisi soal yang diberikan guru untuk evaluasi
pencapaian kompetensi siswa secara individu.
b. Guru menginformasikan materi yang akan dijelaskan pada
minggu berikutnya serta memberi tugas.
c. Mengakhiri pembelajaran dengan membaca hamdallah dan
berdo’a.
d. Guru mengucapkan salam

2. Pengamatan Siklus I
a. Pengamatan Nilai Siswa.
Data penelitian di bawah ini dibuat berdasarkan hasil tes formatif yang diberikan
peneliti pada akhir pembelajaran pra-siklus, siklus I:
Tabel 6
Kegiatan Belajar Mengajar di Kelas
No Keterangan Bai Cukup Kurang
k
1 Siswa aktif menulis Teks √
2 Siswa menjawab pertanyaan tentang pemahaman √
isi bacaan
3 Siswa Memahami Kosa kata √
4 Siswa menyelesaikan tugas √
5 Siswa aktif mencari kosa kata dikamus √
6 Siswa aktif bertanya kepada teman atau guru √
7 Siswa Memahami pengucapan (pronunciation) √
8 Siswa merasa senang dengan proses √
pembelajaran

Sementara hasil evaluasi dari kegiatan pra siklus ini sangat tidak
memuaskan dan tergambar sebagai berikut:
Tabel 7
Penilaian Kelompok secara Keseluruhan
No NAMA KELOMPOK NILAI
1. KELOMPOK A 80
2. KELOMPOK B 80
3. KELOMPOK C 80
4. KELOMPOK D 80
5. KELOMPOK E 80
6. KELOMPOK F 80
RATA-RATA 80

Tabel 8
Data Nilai hasil tes Formatif
Pra sklus, dan Siklus Pertama

Perolehan Nilai Test


NO. Nama siswa Formatif

Pra Siklus Siklus ke-1


1. Alda Khansa Hamidah 70 80
2. Allam Muhammad Abror 70 80
3. Anindya Nurhasna Putri 75 80
4. Atsaniyah Khoirunnisa 75 80
5. Ayub Sagara 75 80
6. Azriel Ahmad Baroky 80 85
7. Daffa Dzaki Ramadhan 80 85
8. Diva Noviandani 80 85
9. Eriska Razilhija 80 85
10. Fadhilah Salsabila 75 80
11. Fadil Muhammad Farhan 70 80
70 80
12. Farahannesa Zunov
13. Gambit Arkaan Ichnar 74 80
14. Hamzah Husni Al Hakim 72 80
15. Miftah Farid Hasan 72 80
16. Muhamad Glennardy Fairuz Alifta 80 82
17. Muhammad Alifian Ramadhia 75 80
18. Muhammad Fakhri Aziz 75 80
19. Muhammad Fikri 70 80
20. Muhammad Ibrahim Sojoeti 70 80
21. Muhammad Luthfi 70 80
22. Muhammad Reyhan Ramadhani 70 80
23. Muhammad Reyhan Wibowo 80 82
24. Muhammad Yusuf Alamsyah 72 80
25. Rachel Najma Afkariana 75 80
26. Rafly Rafandani Muharramsyach 72 80
27. Reza Fauzi Fikri 72 80
28. Risma Sabila 75 80
29. Romadhonal Qodarul Akbar 70 80
30. Salsabila Calista Amadea Permata Pahlevi 70 80
31. Salsabila Danastri Rachmania 70 80
32. Tsabita Salsabila 70 80
33. Yenni Hartanti 70 80

Jumlah Nilai 2424 2664


Nilai Rata-rata 73.45 80.72

b. Pengamatan Kegiatan PBM Guru.


Data perolehan skor kegiatan PBM guru di bawah ini, diambil dari data hasil
Observasi yang dibuat oleh resfonden (teman sejawat) selama proses
pembelajaran di sekolah tempat Peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas
Siklus ke I. (Lembar Observasi Terlampir).

Tabel 9
Perolehan Skor Kegiatan PBM Guru Pada Siklus I
Skor Skor Persentase
No Kegiatan perolehan ideal %
1 Apersepsi 14 16 87,50
2 Penjelasan materi 11 12 91,67
3 Penggunaan alat peraga 15 16 93,75
4 Tehnik pembagian kelompok 8 8 100
5 Pengelolaan kegiatan diskusi 15 16 93,75
6 Kemampuan melaksanakan evaluasi 15 16 93,75
7 Memberikan penghargaan individu 7 8 87,50
dan kelompok
8 Menyimpulkan materi pelajaran 8 8 100
9 Mengatur waktu 10 12 83,33
10 Kemampuan memberi pertanyaan 8 8 100

Skor rata-rata 111 120 92,50

Grafik 2
Perolehan Skor Kegiatan PBM Guru Pada Siklus I
%
100
100100
100
93.75
93.75
100 91.67
87.587.5
90 83.33
80
70
60
50
40
30
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kegiatan

1
Berdasarkan 2
data di3atas, 4dalam melaksanakan
5 6 7 proses
8 pembelajaran
9 10 yang
dilakukan guru terlihat adanya peningkatan dan termasuk baik, hal ini dilihat dari
perolehan skor pada siklus I sebesar 111 dari total nilai ideal 120 atau 92,50%.
Masih ada kegiatan yang memiliki jumlah skor yang belum maksimal, yaitu pada
kegiatan pengaturan waktu yang masih belum sinkron dengan RPP seperti yang
terjadi pada pra siklus .
3. Pengamatan
Pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I mengalami peningkatan
dibandingkan dengan proses pembelajaran pra-siklus. Beberapa hal yang
dianggap meningkat dalam tahap pengamatan antara lain :
a. Suasana di kelas terlihat sangat aktif ketika proses diskusi
berlangsung, karena siswa telah memahami prosedur kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran koopertif
teknik Telepon.
b. Kerjasama antar kelompok sudah terjalin dengan baik sehingga siswa
bisa saling memberi dan membantu saat diskusi

4. Refleksi
Hasil Refleksi pada siklus I mendeskrifsikan bahwa kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan model Kooperatif teknik telepon cukup membantu siswa dalam
proses pembelajaran, hal ini ditandai oleh :
a. Rata-rata nilai pada siklus I mencapai 80,72, hal ini dapat dikatakan
bahwa hasil belajar siswa telah mengalami peningkatan yang sangat
signifikan.
b. Pada siklus I ini seluruh siswa berhasil mencapai nilai KKM.
c. Terdapat penyempurnaan pada siklus I dari hal-hal yang harus
diperbaiki pada pra siklus I.

5. Hasil Keputusan
Berdasarkan hasil Refleksi siklus I, dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa
dalam mengidentifikasi menulis tentang kegiatan siswa di sekolah dengan
menggunakan model pembelajaran Kooperatif teknik telepon mengalami
peningkatan. Oleh karena itu, tindakan pembelajaran pada siklus II dihentikan.
6. Pembahasan pra- Siklus dan Siklus I
a. Pengolahan Data Siklus I
Dari deskripsi siklus di atas, terlihat bahwa tingkat penguasaan siswa
terhadap materi semakin meningkat dengan adanya perbaikan pembelajaran
melalui model pembelajaran Kooperatif teknik Telepon.

Tabel 10
Data Perolehan Rata-rata Nilai Pra Siklus
PEROLEHAN NILAI PRA SIKLUS
Nilai Jumlah Siswa n.f % Rata-rata
70 13 910 37
72 5 360 14 Me = ∑x
74 1 74 24 N
75 8 600 19
80 6 480 3
Jumlah 33 2424 100 73.45
Grafik nilai rata-rata siswa pada pra-siklus
90
80
70
60
50
Nilai
40 Jml Siswa
30
20
10
0
1 2 3 4 5

Tabel 11
Data Perolehan Rata-rata Nilai Pada Siklus I
PEROLEHAN NILAI SIKLUS I
Siklus ke-1
Jml. Siswa n.f % Rata-rata
- -
27 2160 81.81
4 340 12.12
2 164 6.06

33 2664 100 80,72

Grafik nilai rata-rata siswa pada siklus I

90

80

70

60

50
Nilai
40
Jml Siswa
20

10

0
1 2 3

Berdasarkan hasil pengolahan nilai ulangan siswa di akhir siklus I,


terlihat adanya perubahan nilai rata-rata kelas yang cukup baik pada proses
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hal ini dibuktikan dengan besarnya nilai
rata-rata kelas pada Pra Siklus 73,45, dan pada Siklus I meningkat jadi 80,72.
Dari hasil proses pembelajaran pada siklus I, perolehan nilai rata-rata kelas
mengalami kenaikan yang signifikan, pada proses pembelajaran di Siklus I
tersebut siswa mampu memperbaiki nilai rata-rata kelas yang dapat diraih siswa
pada proses pembelajaran sebelumnya.
Kemajuan Aktivitas belajar siswa selama perbaikan pembelajaran pada
pra siklus, dan siklus I dengan menggunakan metode pembelajaran Kooperatif
teknik Telepon , hasilnya tergambar dalam tabel di bawah ini:

Tabel 12
Data Aktivitas Belajar Siswa Pada Pra siklus, dan Siklus I
PRA SIKLUS SIKLUS I
No YANG DIOBSERVASI
Jml. Siswa Jml. Siswa
.

1 Kehadiran Siswa 32 (96,77%) 33 (100%)

2 Bertanya 10 (32,25%) 19 (61,29%)

3 Menjawab Pertanyaan 11 (35,48%) 20 (64,51%)


4 Memberikan Argumen 7 (22%) 19 (61,29%)

Dari data yang diperoleh selama proses belajar dengan menggunakan


model pembelajaran koperatif teknik Telepon terjadi peningkatan aktivitas siswa
selama belajar dikelas. Kehadiran siswa yang meningkat dari 30 siswa atau
96,77% nya pada pra siklus menjadi 33 siswa atau 100% pada pembelajaran
siklus I
Perubahan aktivitas terjadi pula pada kegiatan bertanya dan menjawab
pertanyaan yang terus mengalami peningkatan sampai akhir siklus I. Pada pra
siklus yang berani bertanya sejumlah 10 siswa atau 32,25% dan yang berani
menjawab pertanyaan 11 siswa atau 35,48%. 19 siswa pada siklus I atau
61,29%,64,51% dan 61,29%. Keberanian siswa memberikan argumen pada siklus
I meningkat menjadi 19 siswa atau 61,29%, yang sebelumnya jumlah siswa yang
berani memberikan argumen pada pra siklus hanya 7 siswa atau 22% .
Dari hasil perbaikan pembelajaran dengan diterapkannya model
pembelajaran Kooperatif teknik Telepon cukup efektif dalam meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar. Peningkatan aktivitas tersebut diantaranya, siswa
terlihat lebih aktif dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran,
memberikan pertanyaan, menjawab pertanyaan serta memberikan argumen ada
peningkatan yang cukup menggembirakan.
Perolehan nilai yang harus dicapai sesuai dengan Standar Ketuntasan
Minimal (KKM), yaitu minimal 75. Untuk mengetahui jumlah siswa yang mampu
dan belum mampu memperoleh nilai sesuai standar KKM, dengan cara mencari
siswa yang memperoleh nilai di bawah 75. Data hasil pengamatan tersebut dapat
di lihat dalam tabel berikut:

Tabel 13
Hasil Belajar Pada Pra Siklus, Siklus I
PENGUASAAN MATERI DI BAWAH STANDAR KKM
Pra siklus Siklus I
Jml siswa % Jml. siswa %
19 57,57 - -

PENGUASAAN MATERI DI ATAS STANDAR KKM


Pra siklus Siklus I
Jml siswa % Jml. %
siswa
14 42,42 33 100

Dari gambaran tabel pertumbuhan nilai di atas, terlihat adanya


peningkatan hasil pembelajaran yang cukup menggembirakan peneliti, antara
lain:
a. Perolehan nilai rata-rata siswa dari pra siklus, dan siklus I meningkat, yaitu
dari 73,45 menjadi 80,72
b. Tingkat penguasaan materi yang berada di atas KKM terjadi peningkatan,
dari hanya 14 siswa atau 42,42% pada pra siklus dan, kemudian pada akhir
siklus I meningkat tajam jadi 33 siswa atau 100%.
c. Aktivitas dan semangat para siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
cukup tinggi dan mengalami peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan makin
banyaknya siswa yang mau bertanya, yaitu pada pra siklus sebanyak 10
siswa atau 32,25% pada pada siklus I meningkat menjadi 19 siswa atau
61,29%. Sedangkan yang mampu menjawab pertanyaan dengan benar pada
pra siklus sebanyak 11 atau 35,48%, pada siklus I meningkat menjadi 20
siswa atau 64,51%. Siswa yang berani memberikan argumen pada pra siklus
sejumlah 7 siswa atau 22%, pada siklus I meningkat menjadi 19 siswa
atau 61,29%.
d. Proses perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan adalah dengan
menggunakan model pembelajaran Kooperatif teknik Telepon, yang
ditunjang dengan pembelajaran bervariasi yaitu; ceramah, tanya jawab dan
diskusi. Metode pembelajaran ini telah mampu meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar siswa kelas VIII.1 di MTs Arafah Kota Bitung. Respon para
siswa terhadap strategi pembelajaran tersebut sangat positif, karena suasana
pembelajaran lebih menarik, tidak monoton dan menyenangkan para siswa,
sehingga perhatian siswa lebih fokus terhadap apa yang dijelaskan guru,
lebih semangat dalam belajar, lebih termotivasi untuk menggali materi,
karena mereka sendiri yang belajar.
Dari hasil pembelajaran di atas, ternyata Kreatifitas guru dalam proses
pembelajaran sangat menentukan dalam meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa. Untuk menjaga perhatian siswa saat belajar tetap fokus, guru
harus menguasai pola pembelajaran yang bervariasi agar mampu
membangkitkan rasa ingin tahu siswa terhadap apa yang dijelaskan guru.
Seorang guru profesional harus mampu mengubah pola pikir dan sikap siswa,
baik individu maupun kelompok dalam setiap aktivitas pembelajaran. Untuk
menghindari kejenuhan yang sering terjadi pada siswa akibat dari proses
pembelajaran yang monoton dan tidak menarik untuk diperhatikan.
Meningkatnya prestasi belajar siswa, bukan hanya dilihat dari kemampuan
siswa mencapai nilai sesuai standar KKM saja, tetapi harus juga terlihat
adanya perubahan pola berfikir dan sikap siswa terhadap pentingnya belajar.
Oleh karena itu, guru harus mampu merancang dan membuat strategi
pembelajaran yang efektif dan Inovatif, sehingga pembelajaran di dalam
kelas selalu menarik perhatian siswa.
Dalam menjalankan kewajibannya sebagai pendidik dan pembina,
guru harus bisa berperan sebagai teman dan orang tua yang patut ”digugu
dan ditiru” oleh siswa dalam aktivitas kesehariannya, agar seorang guru
dapat dijadikan panutan yang dihormati oleh siswa. Kalau siswa sudah
merasa hormat dan menghargai guru, maka proses pembelajaran tersebut
akan mencapai keberhasilan yang diharapkan.
BAB V
PENUTUP

A. SIMPULAN
1. Setelah dilaksanakannya metode Pembelajaran Kooperatif teknik Telepon
terlihat hasil :
a. Perolehan nilai rata-rata siswa dari pra siklus, dan siklus I meningkat,
yaitu dari 73,45 menjadi 80,72
b. Tingkat penguasaan materi yang berada di atas KKM terjadi
peningkatan, dari hanya 14 siswa atau 42,42% pada pra siklus dan,
kemudian pada akhir siklus I meningkat tajam jadi 33 siswa atau
100%.
c. Aktivitas dan semangat para siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran cukup tinggi dan mengalami peningkatan. Hal ini
dibuktikan dengan makin banyaknya siswa yang mau bertanya, yaitu
pada pra siklus sebanyak 10 siswa atau 32,25% pada pada siklus I
meningkat menjadi 19 siswa atau 61,29%. Sedangkan yang mampu
menjawab pertanyaan dengan benar pada pra siklus sebanyak 11 atau
35,48%, pada siklus I meningkat menjadi 20 siswa atau 64,51%. Siswa
yang berani memberikan argumen pada pra siklus sejumlah 7 siswa
atau 22%, pada siklus I meningkat menjadi 19 siswa atau 61,29%.
2. Terlihat setelah diterapkannya metode telepon-panggil membuat siswa
terdorong untuk berpikir secara mandiri, menyimak presentasi guru secara
teliti dan hati-hati, dan menjadikan siswa terbiasa dengan temannya yang
saling mengajari
3. Meningkatkan daya ingat para siswa akan bahan ajar yang disampaikan
guru sesuai dengan hasil yang diperoleh dari data tes dan non-tes
4. Pemenuhan akan pencapaian indicator yang diharapkan terlampaui karena
hasil yang diperoleh rata-rata sangat baik.
5. Metode Pembelajaran Kooperatif-teknik telepon panggil sangat relevan
diterapkan di sekolah tingkat MTs.

B. SARAN
1. Senantiasa dalam menerapkan kurikulum 2013 ini guru diharapkan bisa
menerapkan Pembelajaran Kooperatif di tingkat MTs karena Metode ini
selain mengajarkan siswa untuk terbiasa dengan kerjasama kelompok tapi
juga memberikan titik balik kesamaan tingkat social di antara siswa
sehingga menumbuhkan sikap karakter yang diharapkan.
2. Metode pembelajaran Kooperatif menjalin kerja sama antar guru, guru
pamong, dan kepala madrasah sehingga terjadinya perkembangan sekolah
yang bisa disebar-luaskan dan ditularkan kepada sekolah lain yang
kebetulan memiliki problem based yang sama.
3. Bagi peneliti selain menambah pengalaman dunia pendidikannya juga
memenuhi rasa kepuasan tersendiri yang bisa dikembangkan dengan
mencari metode alternative selain teknik telepon
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Basyuni, Permenag RI Nomor 2 tahun 2008


Arikunto, Suharsimi, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2006
Ary, Donald, Pengantar Penelitian Dalam Pendidika, terj. Arief Furchan,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004, cet. 1
Prof. Dr. Mohamad Asrori, MPd, “Psikologi Pembelajaran”,
(Bandung:CV.Wacana Prima), 2008 h.152
…,Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, Pendidikan Bahasa Asing, h.115
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta : Prenada Media,
2005) cet. 1
Ernest Reanan, ……………………………..,…. Perancis
. (Makalah Arif anNakdi, Majalah Majma’ al-Lughah al-Arabiyah, Damaskus,
v.44, 1969 h.46
A.Suherman, Bahan Ajar Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Bahasa Arab
dan Pendidikan Agama Islam, Bandung PSIBA.
Wikipedia, “Menulis”, http//id.wikipedia.org/wiki/Menulis, diakses pada tanggal
26 Oktober 2013, pukul:11.28 WIB), h.1
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi Anak berkesulitan Belajar, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2003), cet. Ke-2, h.227
Sapri, MA, Metode Pembelajaran Bahasa Arab; antara tradisional dan Modern,
makalah Jurnal Pemikiran alternative Pendidikan, sept-Des 2008 vol 13
441-452
Singgih Santoso, Statistik Deskriptif, (Yogyakarta: Andi,2003).
Prof.Dr.Warsono,MS, dkk,Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen,
(Bandung:Rosda Karya),2012,cet.1 , h.165

Hidayat, D.,DR,Pelajaran Bahasa Arab¸(Semarang: Karya Toha Putra) 2013, cet


2,
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta :
Bumi Aksara, 2003
Wiriaatmadja, Rochiati, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: PT. Rosda
Karya, 2005, cet. 1
Yamin, Martinis, Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP, Jakarta: Gaung
Persada Press, 2007, cet. 2
Zuriah, Nurul, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Jakarta: Bumi
Aksara, 2006,
LAMPIRAN RPP Pra-Siklus
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MATA PELAJARA : BAHASA ARAB


KELAS / SEMESTER : VIII / GASAL
PERTEMUAN KE :-
ALOKASI WAKTU : 2 X 60 MENIT
STANDAR KOMPETENSI : 4. Menulis
Mengungkapkan pikiran, perasaan, pengalaman
dan informasi melalui kegiatan menulis tentang
jam/pukul berapa, kegiatan di madrasah dan
kegiatan di rumah.

I. KOMPETENSI DASAR : 4. 1 Menulis kata, frasa, kalimat sederhana


tentang : ‫لساعة ا‬

II. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN :


 Melengkapi kalimat dengan memilih ungkapan yang benar.
 Menjodohkan pertanyaan dengan jawaban yang tepat.
 Menyusun kata-kata acak menjadi kalimat sempurna.
 Menyusun kalimat-kalimat acak menjadi paragrap.
III. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, siswa dapat:
 Melengkapi kalimat dengan memilih ungkapan yang benar tentang ‫لساعة ا‬
 Menjodohkan pertanyaan dengan jawaban yang tepat.
 Menyusun kata-kata acak menjadi kalimat sempurna.
 Menyusun kalimat-kalimat acak menjadi paragrap.
‫‪IV. MATERI PEMBELAJARAN :‬‬
‫‪A. Materi Pokok‬‬ ‫الدرس الثاني ‪:‬‬
‫‪B. Sub Materi Pokok‬‬ ‫يوميتنا في المدرسة ‪:‬‬
‫‪C. Deskripsi Sub Materi Pokok :‬‬

‫يوميتنا في المدرسة‬
‫الساعة االن السادسة صباحا‬
‫حسن االن يذاكر دروسه في غرفة المكتب‬
‫وأخته عائشة تذاكر دروسها في غرفة المكتب‬
‫وأم حسن‪ ،‬السيدة حليمة‪ ،‬تعد الفطور في المطبخ‬
‫الساعة االن السابعة‬
‫يذهب حسن وأخته إلى المدرسة بعد تناول الفطور‬
‫يذهب حسن بالسيارة‪ ،‬وتذهب عائشة مشيا على األقدام‬
‫ويذهب أبو حسن السيد أحمد إلى مكتبه بالسيارة‬
‫يستغرق الذهاب إلى المكتب ساعة واحدة‬
‫وأم حسن ال تذهب إلى أي مكان‪ ،‬هي ربة البيت‬
‫الساعة االن الثامنة‬
‫حسن يدرس في الفصل‪ ،‬هو طالب في المدرسة المتوسطة‬
‫وعائشة تدرس في الفصل‪ ،‬هي طالبة في المدرسة االبتدائية‬
‫‪V. METODE PEMBELAJARAN :‬‬
‫‪- Metode Drill.‬‬

‫‪VI. KEGIATAN PEMBELAJARAN‬‬


‫)‪A. Pendahuluan (10 menit‬‬

‫‪Kegiatan Guru‬‬ ‫‪Kegiatan Siswa‬‬ ‫‪Nilai Karakter‬‬


- Guru mengucapkan - Siswa menjawab Religius
salam dan menciptakan salam. Mandiri
suasana kelas yang - Siswa menyiapkan alat
kondusif. tulis dan bukunya. Religius
- Guru memeriksa - Siswa membaca
kehadiran siswa. basmalah secara
- Guru mengajak siswa bersama-sama.
untuk membaca
basmalah sebelum
memulai pelajaran.
- Guru menjelaskan
secara singkat materi
yang akan diajarkan
beserta kompetensi
dasar yang akan
dicapai.

B. Kegiatan Inti (70 menit)


B. I. Eksplorasi (10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Guru membacakan Siswa mendengarkan Rasa ingin tahu


materi kitabah secara materi kitabah yang
jelas dan perlahan. dibacakan oleh guru
secara cermat.
B. 2. Elaborasi (50 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

- Guru memberikan - Siswa menelaah Kerja keras


waktu kepada siswa kandungan materi
untuk memahami kitabah . Tanggung jawab
kandungan materi - Siswa mengerjakan Kerja keras
kitabah. berbagai latihan soal
- Guru menentukan yang telah ditentukan
berbagai latihan soal secara cermat.
untuk dikerjakan
oleh siswa.

B. 3. Konfirmasi (10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

- Guru memberikan - Siswa mengulas Mandiri


koreksi terhadap kembali jawaban-
jawaban siswa. jawaban mereka. Rasa ingin tahu
- Guru melakukan - Siswa memperhatihan
pembahasan soal- berbagai penjelasan
soal latihan. guru.

C. Penutup

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

- Guru memberikan - Siswa mencatat tugas Tanggung jawab


tugas kepada siswa. yang diberikan guru.
- Guru memotifasi
siswa agar - Siswa bersama-sama Religius
mempelajari kembali dengan guru
materi yang telah mengahiri pelajaran
diajarkan. dengan mengucapkan
- Guru mengajak siswa hamdalah.
untuk mengahiri
pelajaran dengan
mengucapkan
hamdalah.

VII. MEDIA/ALAT DAN SUMBER BELAJAR


- Laptop dan LCD Proyektor.
- Buku Pelajaran Bahasa Arab MTs kelas VIII, karangan Dr. D. Hidayat,
Penerbit PT Karya Toha Putra Semarang, tahun 2012, halaman 9 -10.

VIII. PENILAIAN

No Indikator Teknik Bentuk Instrumen


Penilaian

1  Melengkapi kalimat Tes Isian Terlampir


dengan memilih
ungkapan yang
benar.
 Menjodohkan
pertanyaan dengan
jawaban yang tepat.
 Menyusun kata-
kata acak menjadi
kalimat sempurna.
 Menyusun kalimat-
kalimat acak
menjadi paragrap.

Mengetahui Bitung, 19 Juli 2019


Kepala MTs Arafah Bitung, Guru Mata Pelajaran,

Hj. Normawati Sunusi, M.Pd.I Nurcahaya, S.Ag


Fatimah Pangindaheng, M.Pd.I
NIP. 196907151997032004 NIP. 197906202006042033
LAMPIRAN RPP Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
MTs. PEMBANGUNAN

MATA PELAJARA : BAHASA ARAB


KELAS / SEMESTER : VIII / GASAL
PERTEMUAN KE : -1
ALOKASI WAKTU : 2 X 40 MENIT
STANDAR KOMPETENSI : 4. Menulis
Mengungkapkan pikiran, perasaan, pengalaman dan
informasi melalui kegiatan menulis tentang
jam/pukul berapa, kegiatan di madrasah dan kegiatan
di rumah.

I. KOMPETENSI DASAR : 4. 1 Menulis kata, frasa, kalimat sederhana


tentang : ‫يوميتنا في المدرسة‬

II. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN :


 Melengkapi kalimat dengan memilih ungkapan yang benar.
 Menjodohkan pertanyaan dengan jawaban yang tepat.
 Menyusun kata-kata acak menjadi kalimat sempurna.
 Menyusun kalimat-kalimat acak menjadi paragrap.
III. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, siswa dapat:
 Melengkapi kalimat dengan memilih ungkapan yang benar tentang
‫ يوميتنا في‬.‫المدرسة‬
 Menjodohkan pertanyaan dengan jawaban yang tepat.
 Menyusun kata-kata acak menjadi kalimat sempurna.
 Menyusun kalimat-kalimat acak menjadi paragrap.
‫‪IV. MATERI PEMBELAJARAN :‬‬
‫‪D. Materi Pokok‬‬ ‫يوميتنا في المدرسة ‪:‬‬
‫‪E. Sub Materi Pokok‬‬ ‫‪:‬‬
‫‪F. Deskripsi Sub Materi Pokok :‬‬

‫يوميتنا في المدرسة‬
‫العبارات‬
‫تاريخ الحضارة اإلسالمية – الرياضيات – العلوم الطبيعية – العلوم اإلجتماعية – اللغة اإلنجليزية‬
‫ندرس حوالي ثم||اني حص|ص في الي||وم – نس|تريح لم||دة رب||ع س|اعة ‪ -‬تب|دأ اإلس|تراحة ‪ -‬تنتهي‬
‫اإلستراحة ‪ -‬نرجع إلى الصف مرة ثانية ‪ -‬نقرأ القصة في المكتبة أحيانا‬
‫نتحدث العربية جيدا ‪ -‬نستعير الكتب في المكتبة أحيانا أخرى ‪ -‬نرجع إلى البيت‬
‫هذا أحمد‬
‫هو يدرس في إحدى المدارس المتوسطة اإلسالمية‬
‫يدرس أحمد فيها دروسا كثيرة‪ ,‬وهي ‪:‬‬
‫الدين اإلسالمي والعلوم الطبيعية والرياضيات والتاريخ والجغرافيا وغيرها‬
‫ويدرس كذالك اللغات‪,‬وهي اللغة اإلندونيسية واللغة العربية واللغة اإلنجليزية‬
‫ويدرس أحمد وأصدقاؤه في اليوم حوالي ثماني حصص دراسية‬

‫هم يبدؤون دراستهم في الساعة السابعة‬


‫وتنتهي الدراسة في العاشرة والربع‬
‫وعندهم إستراحة من العاشرة والربع إلى العاشرة والنصف‬
‫ثم يرجعون إلى الصف مرة ثانية لمدة ثالث ساعات للدراسة‬
‫وبعد صالة الظهر يرجعون إلى بيوتهم‬
‫ هو طالب مجد ونشيط‬.‫ صديق أحمد‬,‫هذا خالد‬
.‫ بل يذهب إلى مكتبة| المدرسة‬,‫خالد ال يرجع إلى بيته بعد صالة الظهر‬
‫خالد يذهب كثيرا إلى المكتبة| للقراءة أو إلستعارة بعض الكتب‬
|.‫أحيانا يقرأ خالد في المكتبة| بعض الكتب الدينية‬
.‫وأحيانا أخرى يقرأ بعض القصص العربية‬

V. METODE PEMBELAJARAN : - Metode Ceramah .


- Metode Drill.

VI. KEGIATAN PEMBELAJARAN


B. Pendahuluan (10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

- Guru mengucapkan - Siswa menjawab Religius


salam dan menciptakan salam. Mandiri
suasana kelas yang - Siswa menyiapkan alat
kondusif. tulis dan bukunya. Religius
- Guru memeriksa - Siswa membaca
kehadiran siswa. basmalah secara
- Guru mengajak siswa bersama-sama.
untuk membaca
basmalah sebelum
memulai pelajaran.
- Guru menjelaskan
secara singkat materi
yang akan diajarkan
beserta kompetensi
dasar yang akan
dicapai.
Desain Pembelajaran
Kooperatif
Siswa dikelompokkan
dalam kelompok
masing-masing terdiri
dari 4 orang, diberi
nomor 1 sampai 4
Guru memanggil salah
satu nomor. Nomor
yang dipanggil keluar
dari ruang kelas dan
mengerjakan tugas Siswa lainnya (yang masih
khusus dari guru secara tinggal di kelas) dalam
mandiri di teras depan setiap kelompok mencatat
ruang kelas dan mencoba memahami
Sementara nomor yang apa yang diterangkan
dipanggil berada di tentang kegiatan di sekolah
luar kelas, guru mulai
mengajarkan materi
baru yang sebelumnya
belum pernah
dijelaskan
B. Kegiatan Inti (70 menit)
B. I. Eksplorasi (10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

Guru membacakan Siswa mendengarkan Rasa ingin tahu


materi kitabah secara materi kitabah yang
jelas dan perlahan. dibacakan oleh guru
secara cermat.

B. 2. Elaborasi (50 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

- Guru memberikan - Siswa menelaah Kerja keras


waktu kepada siswa kandungan materi
untuk memahami kitabah . Tanggung jawab
kandungan materi - Siswa mengerjakan Kerja keras
kitabah. berbagai latihan soal
- Guru menentukan yang telah ditentukan
berbagai latihan soal secara cermat.
untuk dikerjakan oleh
siswa.
Untuk lebih jelas guru
mengontrol apakah
yang sudah diajarkan
dipahami oleh siswa
yang tinggal, guru
Siswa yang di luar kelas
melontarkan 3-5 Kerja sama
tadi masuk kelas dan
pertanyaan untuk
bergabung dengan
mengkonfirmasi Saling membantu
kelompoknya masing-
Guru memanggil siswa masing
yang tadi di luar kelas Siswa dalam kelas Toleran
dengan cara menerangkan kepada
ditelepon”dipanggil” siswa (diluar) masing- Rasa ingin tahu
untuk masuk kembali masing kelompok
ke dalam kelompok Siswa(luar)mengerjakan
asalnya ujian tes hasil penjelasan
Guru menyuruh siswa kelompoknya
yang di kelas untuk
mengajar siswa yang
baru masuk
Guru memberikan ujian
kepada siswa yang
diluar tadi

B. 3. Konfirmasi (10 menit)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

- Guru memberikan - Siswa mengulas Mandiri


koreksi terhadap kembali jawaban-
jawaban siswa. jawaban mereka. Rasa ingin tahu
- Guru melakukan - Siswa memperhatihan
pembahasan soal- berbagai penjelasan
soal latihan. guru.
Guru memberikan nilai Siswa antusias dan Persamaan sosial
skor kepada siswa gembira dan
(luar) yang menjadi memberikan apresiasi
nilai akhir kepada temannya
kelompoknya sesama kelompok
C. Penutup

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

- Guru memberikan - Siswa mencatat tugas Tanggung jawab


tugas kepada siswa. yang diberikan guru.
- Guru memotifasi - Siswa bersama-sama Religius
siswa agar dengan guru
mempelajari kembali mengahiri pelajaran
materi yang telah dengan mengucapkan
diajarkan. hamdalah.
- Guru mengajak siswa
untuk mengahiri
pelajaran dengan
mengucapkan
hamdalah.

VII. MEDIA/ALAT DAN SUMBER BELAJAR


- Laptop dan LCD Proyektor.
- Buku Pelajaran Bahasa Arab MTs kelas VIII, karangan Dr. D. Hidayat,
Penerbit PT Karya Toha Putra Semarang, tahun 2012, halaman 9 -10.
- Buku LKS Bahasa Arab MTs kelas VIII Semester Gasal dari KKMTs
Jepara.

VIII. PENILAIAN

Indikator Teknik Bentuk Instrumen


No Penilaian

1  Melengkapi kalimat Tes Isian Terlampir


dengan memilih
ungkapan yang
benar.
 Menjodohkan
pertanyaan dengan
jawaban yang tepat.
 Menyusun kata-
kata acak menjadi
kalimat sempurna.
 Menyusun kalimat-
kalimat acak menjadi
paragrap.

Mengetahui Bitung, 15 Februari 2019


Kepala MTs Arafah Bitung, Guru Mata Pelajaran,

Hj. Normawati Sunusi, M.Pd.I Nurcahaya, S.Ag


Fatimah Pangindaheng, M.Pd.I
NIP. 196907151997032004 NIP. 197906202006042033
‫‪Latihan Soal‬‬

‫تدريب (‪)1‬‬

‫اختر اإلجابة الصحيحة وفقا لنص الكتابة !‬


‫يذهب علي إلى ‪.....‬‬ ‫‪-1‬‬
‫( المطبخ – المدرسة – المكتب )‬
‫‪ -2‬يوميتنا في المدرسة و أم حسن االن في ‪......‬‬
‫( المطبخ – المدرسة – البيت )‬
‫‪ -3‬أخو عائشة طالب في ‪......‬‬
‫( االبتداية – المتوسطة – الثانوية )‬

‫تدريب (‪)2‬‬
‫اختر اإلجابة المناسبة من القائمة في الجانب األيسر!‬
‫‪ -‬السيارة‬ ‫‪ -1‬حسن يذاكر دروسه في ‪....‬‬
‫– غرفة المكتب‬ ‫‪ -2‬السيدة حليمة تعد الفطور في ‪.....‬‬
‫– المطبخ‬ ‫‪ -3‬يذهب حسن إلى المدرسة ب ‪.....‬‬

‫تدريب (‪)3‬‬
‫رتب الكلمات االتية لتكون جملة مفيدة !‬
‫‪ -1‬إلى ‪ -‬حسن – المدرسة ‪ -‬بعد ‪ -‬الفطور‪ -‬وأخته – يذهب ‪ -‬تناول‪.‬‬
‫‪ -2‬في ‪ -‬عائشة – دروسها – المكتب ‪ -‬تذاكر‪ -‬غرفة‪.‬‬

‫تدريب (‪)4‬‬
‫رتب الجمل االتية لتكون فقرة جيدة !‬
‫‪ -1‬ويذهب أبو حسن السيد أحمد إلى مكتبه بالسيارة‪.‬‬
‫‪ -2‬يذهب حسن بالسيارة‪.‬‬
‫‪ -3‬يستغرق الذهاب إلى المكتب ساعة واحدة‪.‬‬
‫‪ -4‬وتذهب عائشة مشيا على األقدام‪.‬‬
‫‪Kunci Jawaban‬‬
‫)‪Latihan (1‬‬
‫المدرسة ‪1.‬‬
‫البيت ‪2.‬‬
‫االبتداية ‪3.‬‬
‫)‪Latihan (2‬‬
‫غرفة المكتب ‪1.‬‬
‫المطبخ ‪2.‬‬
‫السيارة ‪3.‬‬
‫)‪Latihan (3‬‬
‫‪1.‬‬ ‫يذهب حسن وأخته إلى المدرسة بعد تناول الفطور‬
‫‪2.‬‬ ‫عائشة تذاكر دروسها في غرفة المكتب‬
‫)‪Latihan (4‬‬
‫‪.‬ذهب حسن بالسيارة ‪1.‬‬
‫وتذهب عائشة مشيا على األقدام ‪2.‬‬
‫ويذهب أبو حسن السيد أحمد إلى مكتبه بالسيارة ‪3.‬‬
‫يستغرق الذهاب إلى المكتب ساعة واحدة ‪4.‬‬
‫‪Penilaian‬‬
‫‪3 x 10 = 30‬‬
‫‪3 x 10 = 30‬‬
‫‪2 x 10 = 20‬‬
‫‪1 x 20 = 20‬‬
‫‪Jumlah 100‬‬
Lampiran Assesmen

No indikator 1 2 3 4
1 Melengkapi kalimat dengan
memilih ungkapan yang benar.

2 Menjodohkan pertanyaan dengan


jawaban yang tepat.

3 Menyusun kata-kata acak


menjadi kalimat sempurna.

4 Menyusun kalimat-kalimat acak


menjadi paragrap.

No Aspek yang dinilai Nilai Rentang Nilai


1 Ketepatan dalam menjawab 30 60- 100
2 Qawaid dan penguasaan 40 60- 100
Mufradat
3 Pemahaman 30 60- 100
Jumlah 100

Ket.
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1= kurang
1

Anda mungkin juga menyukai