Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : SALMAWATI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 850733696

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4405/MATERI DAN PEMBELAJARAN IPS SD

Kode/Nama UPBJJ : 80/MAKASSAR

Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
JAWABAN

1. Simpulan konsep waktu dalam sejarah

Sejarah berasal dari Bahasa arab syajara, artinya terjadi. Sejarah sebagai suatu ilmu
bertugas untuk membuka kegelapan masa lampau manusia, memaparkan kehidupan
manusia, dalam berbagai aspek kehidupan. Dan mengikuti perkembangannya dari masa
yang paling tua hingga kini dan untuk dijadikan pedoman dimasa kini dan masa yang
akan datang.
Konsep waktu dalam sejarah mempunyai arti kelangsungan (continuity) dan satuan
atau jangka berlangsungnya perjalanan waktu (duration). Kelangsungan waktu atas
kesadara manusia, terhadap waktu dibagi menjadi 3 dimensi yaitu : waktu yang lalu,
waktu sekarang, dan waktu yang akan datang didalam suatu kontinuitas.
Dimensi waktu dalam sejarah adalah penting sekali karena peristiwa yang
menyangkut masyarakat manusia terjadi atau berlangsung dalam dimensi ruang dan
waktu. Akan tetapi, karena tak dapat di tentukan kapan waktu berawal dan kapan waktu
berakhir maka terbatasnya konsep tentang kelangsungan waktu itu lalu dibatasi dengan
awal dan akhir atas dasar kesadaran manusia yang disebut periode atau kurun waktu
atau babakan waktu. Babakan waktu dinamai penzaman, serealisasi, periodesasi, dan
masa.
Sejarah local merupakan salah satu cabang dari ilmu sejarah yang berusaha yang
mengkaji peristiwa-peristiwa didalam masyarakat manusia. Pada masa lampau disuatu
tempat saja. Dalam pelajaran IPS SD, sejarah local dapat dijadikan tema pembelajaran.
Sangat penting melaksanakan pembelajaran dengan tema sejarah local agar siswa
memiliki rasa cinta tanah air dan menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap
pelestarian budaya daerah. Namun demikian, terlebih dahulu harus melihat
kesesuaiannya dengan kompetensi dasar.

2. Menurut pendapat saya mengenai fenomena yang dialami manusia dimanapun dan
kapanpun serta dengan setumpuk tuntutannya, sehingga membuat masyarakat modern
ini lebih cenderung berpikir rasional, karena fenomena ini memberikan dampak kepada
manusia dalam setiap aspek sehingga masyarakat sekarang lebih mempertimbangkan
aspek tersebut dalam kehidupannya.

3. secara reaktif, Perilaku menyimpang menurut kaum reaktivis bila berkenaan dengan
reaksi masyarakat atau agen kontrol sosial terhadap tindakan yang dilakukan seseorang.
Artinya, apabila ada reaksi dari masyarakat atau kontrol sosial dan kemudian mereka
memberi cap tanda (labelling) terhadap si pelaku, maka perilaku itu telah dicap
menyimpang, demikian pula si pelaku juga dikatakan menyimpang. Menurut Becker
(Clinard, Marshal B. & Robert F. Meier, 1989: 5), penyimpangan adalah sesuatu akibat
yang kepada siapa cap itu telah berhasil diterapkan; perilaku menyimpang adalah
perilaku yang dicapkan kepadanya atau orang lain telah memberi cap kepadanya.
Dengan demikian, apa yang menyimpang dan apa yang tidak, tergantung dari ketetapan
(atau reaksi) dari anggota masyarakat terhadap suatu tindakan. Kaum reaktivis menolak
anggapan bahwa apa yang dipertimbangkan menyimpang tergantung dari kualitas
pembawa lahir seseorang atau tindakan yang dianggap pembawaan lahir seseorang.
Artinya mereka menolak pendapat dari para ahli biologi yang mengatakan bahwa ciriciri
fisik tertentu dari seorang dapat menjadi penanda khas seorang penjahat, misalnya
bentuk kepala dan rahang yang besar, hidung bengkok, rambut keriting, kulit pucat, dan
sebagainya. Kaum reaktivis juga menolak anggapan bahwa perilaku menyimpang
adalah turunan atau warisan genetis orang tuanya. Dikatakan menyimpang bila
berkenaan dengan reaksi masyarakat atau agen kontrol sosial terhadap tindakan yang
dilakukan seseorang, harus ada reaksi dari masyarakat atau agen kontrol sosial dan cap
atau tanda (labelling) terhadap si pelaku. Jadi, yang dikatakan menyimpang atau tidak
tergantung dari ketetapan (reaksi) dari anggota masyarakat terhadap suatu tindakan.
Kritik untuk penganut reaktivis ini tertuju terutama pada definisi tentang penyimpangan
yang mereka tetapkan. Meskipun interaksi antara si penyimpang dengan agen kontrol
sosial adalah suatu proses penting. Tetapi hal itu belum tentu merupakan suatu upaya
mendefinisikan penyimpangan. Salah satu contoh yang tidak logis dari perspektif ini
dapat digambarkan dari suatu kasus di mana seseorang melakukan tindakan
perampokan atau pembobolan bank dan kemudian tindakannya tidak dapat dibuktikan
secara hukum, dengan demikian ia tidak dianggap sebagai orang yang berperilaku
menyimpang. Perilaku menyimpang menurut kaum reaktivis bila berkenaan dengan
reaksi masyarakat atau agen kontrol sosial terhadap tindakan yang dilakukan seseorang.
Artinya apabila ada reaksi dari masyarakat atau agen kontrol sosial dan kemudian
mereka memberi cap atau tanpa terhadap si pelaku, maka perilaku itu telah dicap
menyimpang demikian pula pelaku dikatakan menyimpang. Dengan demikian, apa yang
menyimpang dan apa yang tidak tergantung dari ketetapan (atau reaksi) dari anggota
masyarakat terhadap suatu tindakan. Kritik untuk penganut reaktivis terletak pada
definisi tentang penyimpangan yang mereka tetapkan. Meskipun interaksi antara si
penyimpang dengan agen kontrol sosial adalah suatu proses penting, tetapi hal itu
belum tentu merupakan suatu upaya mendefinisikan penyimpangan.

secara normatif, Sudut pandang ini didasarkan atas asumsi, bahwa penyimpangan
adalah suatu pelanggaran dari suatu norma sosial. Norma dalam hal ini adalah suatu
standar tentang “apa yang seharusnya atau tidak seharusnya dipikirkan, dikatakan, atau
dilakukan oleh warga masyarakat pada suatu keadaan tertentu”. Pelanggaran terhadap
norma, seringkali diberi sanksi oleh penonton sosialnya, sanksi tersebut merupakan
tekanan dari sebagian besar anggota masyarakat yang merasa konfrom dengan norma
tersebut. Konsep mengenai penyimpangan perilaku dari kaum normatif ini dapat
memberikan jawaban atas pernyataan yang muncul dari kaum reaktivis. Ada dua
argumen yang menarik, yaitu (1) Dengan dasar atau landasan apa orang memberikan
reaksi dari suatu tingkah laku; (2) Jika suatu penyimpangan memang diidentifikasi
melalui reaksi orang lain, bagaimana atau dengan apa orang tersebut bereaksi atau
mencap/memberi label terhadap suatu kejadian atau tingkah laku tersebut. Jawaban dari
kedua pertanyaan tersebut adalah norma sosial. Dengan demikian, kaum reaktivis dan
normatif memiliki konsepsi yang sama, yaitu berlandaskan pada norma yang ada.
Karena dalam setiap norma, disediakan dasar atau landasan untuk melakukan reaksi
pada suatu penyimpangan (di mana reaksi sosial terjadi apabila norma telah ditetapkan
dan penyimpangan telah diidentifikasikan).

4. Di dalam suatu negara atau masyarakat, pasti tidak selalu berjalan dengan mulus. Pasti
ada sesuatu yang tidak diharapkan terjadi oleh masyarakat. Ada situasi-situasi yang
merugikan banyak orang dan tidak diinginkan terjadi.
Situasi tersebut sangat berdampak bagi masyarakat banyak. Itu akan mengganggu
keseimbangan kehidupan masyarakat. Sehingga fungsi-fungsi kehidupan juga akan
terganggu. Situasi tersebut adalah masalah sosial.
Masalah yang dapat saya ambil yaitu salah satunya masalah kemiskinan.
Kemiskinan adalah masalah sosial yang sudah ada sejak lama di Indonesia. Bukan hal
yang bisa ditutupi, bahwa angka kemiskinan masih besar di Indonesia. Bahkan dari
tahun ke tahun, kemiskinan selalu terjadi.
Jika dilihat dari sudut pandang kerugian. Banyak sekali yang dirugikan dari masalah
sosial kemiskinan ini. Dalam hal orang yang masuk kategori kemiskinan, ia akan sulit
memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam sudut pandang negara, kemiskinan ini dapat
disebut sebagai beban di negara Indonesia.
Memang tidak ada tindakan yang langsung bisa menghapus kemiskinan di Indonesia.
Terlebih masalah sosial kemiskinan ini seperti mendarah daging. Seseorang yang
masuk dalam kategori miskin bisa karena dua faktor. Faktor internal, karena orang yang
masuk dalam kategori miskin ini tidak berusaha. Ia tidak berusaha untuk mengubah
hidupnya dan keluar dari lingkaran kemiskinan.
Faktor kedua yaitu faktor eksternal, kemiskinan yang disebabkan oleh faktor internal
biasakan karena adanya masalah. Contohnya seperti adanya perubahan iklim,
perubahan struktur sosial, kebijakan dari program pemerintah, kerusakan alam dan bisa
terjadi karena hal-hal lainya.
Dalam menangani permasalahan kemiskinan ini, pemerintah berusaha melakukan
pembangun sosial serta pengorganisasian masyarakat yang dijelaskan pada buku
Menangani Kemiskinan oleh Bambang Rustanto, Dr., M.Hum yang memiliki tingkat
keefektifan tinggi dalam menangani masalah kemiskinan.
Isu tersebut sudah termasuk masalah personal, keresahan umum, dan masalah social.

5. Konsep dasar ekonomi mempunyai tujuan untuk melestarikan dan mengelola sumber
daya alam sebaik-baiknya. Ekonomi juga bisa mengandung arti usaha untuk
menghasilkan barang atau jasa alternatif untuk memenuhi semua kebutuhan hidup
manusia yang tidak terbatas maka dengan sistem perekonomianlah yang mengatur
kebutuhan dasar masyarakat tersebut. Menurut Kemenkeu ditinjau dari data statistik
tahun 2020, Indonesia mengalami angka pertumbuhan 2,07%. Dan struktur ekonomi
Indonesia secara spasial masih di dominasi oleh kelompok provinsi pulau Jawa sebesar
58, 75% dengan kinerja ekonomi yang mengalami kontraksi sebesar 2,51%. Dari sisi ini
bisa dilihat bahwa pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan belum merata dari provinsi
ke provinsi lainnya. Kesejahteraan akan tercukupi jika pertumbuhan perekonomian
merata dan mencapai target. Tugas pemerintah dalam hal ini sebagai stake holder harus
memfasilitasi dan mengakomodasi terutama wilayah yang tingkat perekonomiannya
yang masih rendah. Digitalisasi ekonomi juga harus diterapkan sebagai langkah untuk
menghadapi tantangan perekonomian global.
Kesejahteraan masyarakat dapat dinikmati jika permasalahan ekonomi tidak terjadi
masalah. Pada era ini Digitalisasi berkembang begitu pesat apalagi disaat pandemi ini.
Pelaku ekonomi harus bergerak cepat merespon pergerakan ekonomi dengan belajar
dan berimprovisasi untuk meningkatkan kualitas perdagangannya.

Anda mungkin juga menyukai