Anda di halaman 1dari 131

Kata Pengantar

Assalamualaikum. Wr. Wb.,

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT, karena
atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan buku yang berjudul
“Asessment Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus”, serta Shalawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW beserta keluarganya dan para sahabatnya.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penyususnan buku ini adalah untuk membantu para
pembaca terutama guru untuk lebih mengenal karakter istimewa peserta didiknya serta memahami
berbagai macam hambatan yang bisa terjadi pada anak terutama anak berkebutuhan khusus. Tujuan
khusus dari disusunnya buku ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dan izin
mengikuti UAS Mata Kuliah Asessment yang diampu oleh Ibu Dwi Endah Pertiwi, M.PD. Isi
dari buku ini mencangkup pengertian berbagai hambatan pada anak, kisi kisi instrumen asessment,
instrumen asessment, serta LKS dari berbagai macam hambatan anak.

Dengan selesainya penyusunan buku ini, penulis menyadari bahwa buku ini tidak luput dari
kesalahan. Oleh karena itu penulis sangat menghargai kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca/pengguna buku ini dalam rangka penyempurnaan.

Bandungan, 20 Juni 2023

Penulis
Jika tak mampu terbang, maka berlarilah. Jika tak sanggup berlari, maka
berjalanlah. Jika tak mampu berjalan, maka merangkaklah. Apapun itu,
tetaplah bergerak. Tidak peduli seberapa lama belajar, yang terpenting
adalah kita terus menyemangatinya untuk tidak berhenti mencoba.
Daftar Isi
LATAR BELAKANG PENULISAN BUKU

Kita semua adalah guru dan kita semua adalah murid. Kita menjadi guru karena dari prilaku kita
orang dapat belajar, dan kita menjadi murid karena kita dapat belajar dari siapa saja yang kita
temui. Ketika seorang guru pergi ke sekolah dengan niat ingin mengajarkan pengetahuan pada
muridnya namun acap kali terjadi, akhirnya guru yang justru belajar dari murid-muridnya.

Dengan berjalannya waktu dan berubahnya paradigma lama menjadi paradigma baru dalam
pendidikan khusus tentu merubah pula pola fikir masyarakat terhadap anak berkebutuhan khusus
dan dalam dunia pendidikan khusus sendiri dengan semakin meluasnya artian anak berkebutuhan
khusus. Meluasnya artian anak berkebutuhan khusus ini membuat semakin banyaknya anak yang
dikatagorikan dalam anak berkebutuhan khusus bukan saja anak yang memiliki kelainan-kelainan
ataupun anak dengan IQ yang rendah, namun anak dengan IQ yang bisa dibilang cukup ataupun
lebih itu dapat dikatakan sebagai anak berkebutuhan khusus, selama anak tersebut mengalami
hambatan belajar yang disebut dengan anak berkesulitan belajar yang mencangkup hambatan
menulis, hambatan membaca, hambatan berhitung, dan hambatan menggambar.

Anak berkesulitan belajar ini tidak hanya ditemukan di SLB saja namun hampir selalu didapati di
sekolah regular yang mana terkadang kurang disadari oleh para pendidiknya dan dirasa bahwa
anak tersebut hanya sedikit lebih lamban dibandingkan teman-teman dikelasnya.

Berdasarkan paparan diatas maka penulis melakukan pengumpulan data yang bertujuan untuk
mendeteksi, mengidentifikasi, dan mengasessment seorang anak apakah anak tersebut termasuk
dengan hambatan belajar, menganalisa dan cara penangannanya.

TUJUAN PENULISAN BUKU

Buku ini ditullis dengan tujuan agar dapat membantu para pembaca terutama para guru yang
berkomitmen untuk memahami pembelajaran yang efektif dengan cara mengetahui hambatan
yang dimiliki oleh peserta didik sehingga guru dapat memaksimalkan pelayanannya baik disekolah
regular maupun di sekolah khusus. Secara khusus buku ini di susun dengan tujuan sebagai berikut:

Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dan izin mengikuti UAS Mata Kuliah Asessment
yang diampu oleh Ibu Dwi Endah Pertiwi, M.Pd.

Untuk menjadi arsip prodi PLB dan kenangan kerja sama antar mahasiswa/i PLB B1 semester
empat angkatan 2021.

Untuk mengenalkan hambatan perkembangan apa saja yang bisa terjadi pada anak, bagaimana
cara mengenalinya, dan bagaimana cara menanganinya pada pembaca dan guru.

Untuk memberikan wawasan pengetahuan dan keterampilan bagi pembaca serta guru dalam
memahami hambatan pada setiap anak yang pasti berbeda.

Untuk memberikan contoh bentuk kisi-kisi instrumen asessment, instrumen asessment, format
asessment dan LKS yang di gunakan untuk anak dengan hambatan perkembangan.

Untuk memperluas paradigma baru pendidikan khusus dikalangan pembaca, guru dan
masyarakat luas, sehingga hilangnya anggapan “Anak Bodoh dan Anak Malas” pada anak.

Untuk menjadi reverensi adik tingkat dalam mencari materi Mata Kuliah Asessment.
RUANG LINGKUP DAN GARIS BESAR BUKU

untuk mencapai tujuan tersebut, maka ruang lingkup buku ini adalah sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan, meliputi uraian tentang : Latar Belakang Penulisan Buku,


Tujuan Penulisan Buku, dan Ruang Lingkup Buku.

BAB II : Konsep Dasar Hambatan Perkembangan Pada Anak,

menguraikan Penjelasan singkat tentang pengertian, penyebab, dan dampak dari


berbagai jenis hambatan perkembangan anak.

BAB III : Instrumen Asessment Hambatan Perkembangan Pada Anak,

Pembahasan meliputi berbagai contoh bentuk instrumen asessment yang digunakan


pada saat mengasessment anak.

BAB IV : Lembar Kerja Siswa Untuk Anak Dengan Hambatan Perkembangan,


pembahasan meliputi berbagai contoh bentuk LKS yang cocok digunakan untuk anak
dengan hambatan perkembangan.
A. Konsep dasar identifikasi dan asesmen anak bekebutuhan khusus

1. Definisi Identifikasi

Identifikasi secara umum dapat diartikan sebagai usaha seseorang baik itu orang
tua atau guru untuk mengetahui apakah seseorang anak mengalami kelainan atau
penyimpangan secara fisik, intelektual, social, emosional atau tingkah laku dalam
pertumbungan dan perkembangan anak di bandingkan dengan anak – anak seusianya
dibandingkan dengan anak normal.

Menurut Swassing ( 1985 ), identifikasi mempunyai dua konsep yaitu konsep


penyaringan ( screening ) dan identifikasi aktual (actual identifikcation). Menurut
Wardani(1995) dalam Munawir Yusuf,M,Psi) , identifikasi merupakan langkah awal
dan sangat penting untuk menandai munculnya kelainan atau kesulitan pada anak
bekebutuhan khusus. Istilah identifkasi anak dengan kebutuhan khusus dimaksudkan
sebagai usaha orang tua, guru, maupun tenaga kependidikan lainnya untuk mengetahui
apakah seorang anak mengalami kelainan/penyimpangan pertumbuhan/ perkembangan
(phisik, intelektual social, emosional/tingkah laku) dibandingkan dengan anak normal
seusianya. Seperti dikatakan oleh Norman D.Sundberg (2002) dalam Tin Suharmini
( 2005).”Gathering informastion to be used for treatment (parents teachers,and
physician) provide data on the childs functioning”.

Mengidentifikasi masalah bermakna mengidentifikasi suatu kondisi atau perkara


yang dirasa kurang baik. Masalah pada kanak-kanak ini ditemukan dari keluhan-keluhan
ibu bapak dan keluarganya, keluhan guru, dan bisa didapat dari pengalaman-
pengalaman lapangan. Identifikasi dapat dilakukan oleh orang-orang yang dekat (sering
berhubungan/bergaul) dengan anak, seperti orang tuanya, pengasuhnya, gurunya, dan
pihak-pihak lain. Sedangkan langkah berikutnya, adalah asesmen. Bila diperlukan
asesmen dapatdilakukan oleh tenaga profesional, seperti dokter, psikolog, neurolog,
orthopedagog, therapis, dan lain-lain.

Tindak lanjut dari identifikasi adalah asesmen. Pada tahapan ini, kegiatan yang
dilakukan adalah menggali dan menemukan permasalahan lebih dalam sehingga faktor
penghambatnya dapat ditentukan untuk mencari alternatif tindakan (intervensi) dalam
penyelesaian masalahnya secara lebih baik, atau sekurang-kurangnya dapat
meminimalisir masalah yang dihadapinya

2. Definisi Asesmen ABK

Definisi Asesmen menurut Sunanto, dkk (2013:18) adalah suatu penilaian


yang komprehensif dan melibatkan anggota tim untuk mengetahui kelemahan dan
kekuatan anak. Hasil keputusan asesmen dapat digunakan untuk menentukan layanan
pendidikan yang dibutuhkan anak dan sebagai dasar untuk menyusun suatu rancangan
pembelajaran. Istilah yang hampir mirip dengan asesmen menurut Sunanto, dkk
(2013:19) ialah evaluasi atau penilaian, tetapi istilah asesmen lebih banyak
menekankan pada penilaian sebelum mengajar, sedangkan evaluasi mencakup kedua-
duanya. Dengan demikian, asesmen juga dapat disamakan dengan analisis, tetapi
asesmen lebih mengarah kepada analisis yang mempersiapkan tindakan.

Secara garis besar, ruang lingkup asesmen dapat


dikelompokkan menjadi dua menurut Yusuf (2005) dalam
Soendari dan Saepulrahman (2013) diambil dari
http://www.academia.edu/11134813/Modul_Asesmen_AB
K_08 yaitu:

Asesmen akademik, menekankan pada upay mengukur pencapaian prestasi


belajar siswa. Pada asesmen akademik aspek yang diases adalah bidangbidang
kemampuan dan keterampilan akademik seperti keterampilan membaca, menulis, dan
berhitung atau matematika.

Asesmen perkembangan, menekankan pada aspek-aspek yang berkaitan


dengan keterampilan prasyarat yang diperlukan untuk keberhasilan bidang akademik.
Adapun aspek-aspek yang diases dapat berupa perkembangan kognitif, yang meliputi
aspek bahasa dan komunikasi, persepsi, konsentrasi dan memori, perkembangan
motorik, perkembangan social, dan perkembangan emosi. Senada dengan pendapat
diatas, menurut Rochyadi (2016) Orientasi dalam asesmen meliputi: (1) asesmen
akademik merujuk pada kurikulum. Pada asesmen tersebut, sekurang-kurangnya harus
menemukan dua hal yaitu varian error dan varian strategi yang dilakukan individu
yang di asesmen (2) asesmen perkembangan merujuk pada perkembangan dengan
memahami tahapan perkembangan. Secara garis besar, langkah awal yang dilakukan
adalah harus menemukan kesenjangan antara perkembangan saat ini dengan usia
perkembangan anak yang seharusnya (umum).

B. Aspek Perkembangan

Secara umum perkembangan merupakan pola perubahan yang berawal pada


saat pembuahan dan berlanjut di sepanjang rentang kehidupan Perkembangan bersifat
sistematis, artinya perkembangan bersifat berkelanjutan dan teroganisir. Misalnya,
kemampuan bicara diperoleh melalui perkembangan yang bertahap dan saling
berkaitan satu sama lain, diawali dengan membuat bunyi-bunyi suara, misalnya
“aaa...uuu”; berceloteh misalnya “mamama”; berbicara dengan satu kata, misalnya
“mama” hingga berbicara dengan dua sampai banyak kata. Tidak ada perkembangan
bicara yang dimulai dari berbicara dengan satu kata terlebih dahulu, baru kemudian
membuat bunyibunyi suara.

Selain itu perkembangan bersifat adaptif, artinya perkembangan terjadi untuk


menghadapi keadaan dalam kehidupan. Misalnya, mengapa bayi kelak bisa berjalan?
Hal tersebut untuk menunjang proses mobilitas si bayi karena sejalan bertambahnya
usia, akan semakin meningkat pula keinginan eksplorasi seseorang dan tidak mungkin
baginya terus mengandalkan orang lain untuk berpindah dari satu tempat ke tempat
yang lain. Perkembangan sebenarnya saling berhubungan dan saling mempengaruhi
satu sama lain, namun untuk menyederhanakan dan mempermudah pembahasan ini
dibagi ke dalam beberapa aspek sebagai berikut:

1. Perkembangan Kognitif dan reseptif

Perkembangan kognitif mempunyai peranan penting bagi keberhasilan anak


dalam belajar karena sebagian aktivitas dalam belajar selalu berkaitan dengan masalah
berpikir. Kognitif berkaitan dengan kemampuan individu untuk memproses dan
menginterpretasikan informasi yang diterima dari lingkungannya. Ini melibatkan
fungsi-fungsi kognitif seperti persepsi, perhatian, memori, pemecahan masalah, dan
pemahaman bahasa. Proses kognitif ini memungkinkan kita untuk memproses
informasi yang kompleks, membentuk representasi mental, dan mengambil keputusan
berdasarkan informasi tersebut. Studi tentang kognisi melibatkan bidang psikologi
kognitif, neurosains kognitif, dan ilmu kognitif lainnya. Beberapa topik yang umum
dalam studi kognitif meliputi persepsi visual, memori jangka pendek dan jangka
panjang, pemikiran logis, pembelajaran, dan pengambilan keputusan.

Reseptif merujuk pada kemampuan seseorang untuk menerima dan memahami


informasi yang disampaikan oleh orang lain atau dari sumber eksternal. Ini melibatkan
kemampuan mendengarkan dengan baik, memahami pesan secara verbal atau
nonverbal, dan menginterpretasikan makna dari informasi yang diterima. Komunikasi
reseptif dapat melibatkan proses seperti mendengarkan ceramah, membaca teks,
menonton presentasi, atau mengamati perilaku nonverbal orang lain. Dalam konteks
pendidikan, kemampuan reseptif yang baik penting untuk memahami materi pelajaran
dan instruksi dari guru.
Kognitif dan reseptif adalah dua aspek yang saling terkait. Proses kognitif
memainkan peran penting dalam memahami informasi reseptif. Seseorang dengan
kemampuan kognitif yang baik lebih mungkin dapat memahami informasi secara
efektif dan mengaplikasikannya dalam konteks yang tepat. Penting untuk memahami
kedua konsep ini dalam berbagai konteks, seperti pendidikan, komunikasi
interpersonal, dan psikologi, karena memahami bagaimana orang menerima dan
memproses informasi dapat membantu dalam pengembangan pendekatan
pembelajaran dan komunikasi yang lebih efektif.

2. Perkembangan Calistung awal

Calistung adalah istilah yang berasal dari bahasa Indonesia yang digunakan
untuk menyebut kemampuan membaca, menulis, dan berhitung pada usia dini. Istilah
ini sering digunakan dalam konteks pendidikan anak usia dini atau pendidikan pra-
sekolah. Menurut pakar pendidikan Dr. Soedjadi (1990): Calistung adalah kemampuan
membaca, menulis, dan berhitung yang diperoleh pada usia dini sebagai dasar bagi
perkembangan kemampuan akademik anak di sekolah.
Calistung awal mengacu pada tahap awal dalam pembelajaran calistung atau
kemampuan membaca, menulis, dan berhitung pada anak usia dini. Ini adalah tahap di
mana anak-anak diperkenalkan dengan konsep-konsep dasar membaca, menulis, dan
berhitung secara terstruktur dan sistematis. Pada calistung awal, fokus utama adalah
mengembangkan pemahaman anak terhadap konsep-konsep dasar yang menjadi dasar
dalam belajar membaca, menulis, dan berhitung. Beberapa aspek yang ditekankan
pada tahap ini meliputi:

 Pengenalan huruf: Anak-anak diperkenalkan dengan huruf-huruf abjad dan


belajar mengenali dan mengucapkan bunyi dari setiap huruf.

 Pengenalan angka: Anak-anak diperkenalkan dengan angka-angka dan belajar


mengenali dan menghitung jumlah benda menggunakan angka.

 Pengembangan keterampilan motorik halus: Anak-anak dilatih dalam


mengendalikan gerakan tangan dan jari mereka untuk menggambar dan
menulis huruf-huruf dan angka-angka.

 Pengenalan kata dan kosakata: Anak-anak mulai mengenal kata-kata


sederhana dan memperluas kosakata mereka melalui interaksi, membaca buku,
dan kegiatan berbicara.

 Pemahaman konsep dasar: Anak-anak belajar memahami konsep dasar seperti


warna, bentuk, ukuran, dan pola melalui kegiatan pemadatan dan
perbandingan.

Pada tahap calistung awal, pendekatan pembelajaran yang digunakan


biasanya berpusat pada permainan, kegiatan manipulatif, dan kegiatan berbasis
pengalaman untuk membuat pembelajaran menjadi menyenangkan dan
menarik bagi anak-anak. Tujuan utamanya adalah untuk membangun dasar
pemahaman dan keterampilan anak dalam membaca, menulis, dan berhitung
sebelum mereka memasuki tahap pendidikan formal di sekolah.
Tujuan calistung awal adalah membantu anak mengembangkan
kemampuan dasar membaca, menulis, dan berhitung pada usia dini. Berikut
adalah beberapa tujuan spesifik dari calistung awal:

 Membangun dasar literasi: Calistung awal bertujuan untuk membekali anak


dengan pemahaman awal tentang huruf, bunyi, dan konsep-konsep dasar
dalam membaca. Hal ini membantu anak mengembangkan kecakapan
membaca secara bertahap.

 Mengembangkan keterampilan menulis: Melalui calistung awal, anak-anak


belajar mengenal dan menulis huruf-huruf, kata-kata, dan kalimat sederhana.
Tujuannya adalah membantu anak mengembangkan keterampilan menulis
yang diperlukan dalam ekspresi diri dan komunikasi.

 Membangun keterampilan berhitung: Calistung awal juga bertujuan untuk


mengenalkan konsep angka, menghitung, dan melakukan operasi sederhana
seperti penjumlahan dan pengurangan. Tujuannya adalah membantu anak
mengembangkan pemahaman dasar matematika.

 Meningkatkan keterampilan motorik halus: Pada tahap calistung awal, anak-


anak dilibatkan dalam kegiatan yang melibatkan gerakan tangan dan jari yang
halus, seperti menggambar, menulis, dan manipulasi benda-benda kecil. Hal
ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak.

 Mendorong minat dan motivasi belajar: Melalui pendekatan yang interaktif


dan bermain, calistung awal bertujuan untuk membangun minat dan motivasi
anak terhadap pembelajaran. Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan
belajar yang positif dan menyenangkan bagi anak.

 Meningkatkan keterampilan sosial dan komunikasi: Selain keterampilan


akademik, calistung awal juga bertujuan untuk mengembangkan keterampilan
sosial dan komunikasi anak, seperti berinteraksi dengan teman sebaya,
mengungkapkan pendapat, dan mendengarkan dengan baik.

3. Perkembangan Calistung Lanjutan

Calistung lanjutan merujuk pada tahap pembelajaran yang lebih maju dan
kompleks dalam bidang membaca, menulis, dan berhitung setelah anak-anak
menguasai dasar-dasar calistung pada tahap awal. Pada tahap ini, fokus diberikan
pada pengembangan kemampuan yang lebih mendalam dan terperinci dalam
literasi dan numerasi.

Pengertian calistung lanjutan melibatkan beberapa aspek, antara lain:

 Membaca: Pada tahap calistung lanjutan, anak-anak mengembangkan


kemampuan membaca dengan memahami teks yang lebih kompleks.
Mereka belajar tentang strategi membaca, memprediksi, mengidentifikasi
gagasan utama, membuat kesimpulan, dan menafsirkan makna teks.

 Menulis: Anak-anak pada tahap calistung lanjutan meningkatkan


keterampilan menulis mereka dengan mempelajari struktur kalimat yang
lebih kompleks, membangun paragraf, dan mengorganisir ide dalam
tulisan yang kohesif. Mereka juga mengembangkan kemampuan menulis
dalam berbagai genre, seperti narasi, deskripsi, dan eksposisi

 Berhitung: Pada tahap calistung lanjutan, anak-anak mengembangkan


pemahaman matematika yang lebih mendalam. Mereka belajar tentang
konsep bilangan yang lebih besar, operasi matematika seperti perkalian
dan pembagian, pemecahan masalah matematika yang lebih kompleks,
pengukuran, geometri, dan statistik.
 Pemahaman Bahasa: Calistung lanjutan melibatkan pengembangan
pemahaman bahasa yang lebih luas. Anak-anak belajar tentang kaidah tata
bahasa, kosakata yang lebih kaya, penggunaan idioma dan frase yang
lebih kompleks, serta pengembangan keterampilan mendengarkan dan
berbicara yang lebih lanjut.

 Pemecahan Masalah: Calistung lanjutan juga melibatkan pengembangan


kemampuan pemecahan masalah yang lebih kompleks dan abstrak. Anak-
anak belajar untuk menerapkan pengetahuan dan strategi matematika atau
bahasa dalam situasi yang membutuhkan pemecahan masalah, penalaran,
dan analisis.

 Keterampilan Kritis: Pada tahap calistung lanjutan, anak-anak


mengembangkan keterampilan kritis dan analitis. Mereka belajar untuk
mengevaluasi teks, informasi, atau data, dan mengembangkan kemampuan
berpikir logis, reflektif, dan kreatif.

Tujuan dari calistung lanjutan adalah memperluas pemahaman dan


keterampilan anak dalam bidang membaca, menulis, dan berhitung, serta
membantu mereka mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan
tersebut dalam konteks yang lebih kompleks dan realistis. Penting untuk
dicatat bahwa konsep-konsep calistung lanjutan dapat berbeda tergantung
pada kurikulum dan program pendidikan yang digunakan di masing-
masing lembaga atau sistem pendidikan.

4. Perkembangan Bahasa Bicara

Keterampilan berbahasa dan komunikasi, meliputi: Keterampilan anak dalam


memahami pikiran, perasaan dan kehendak orang lain, Keterampilan anak dalam
menyatakan pikiran, perasaan dan kehendak sendiri kepada orang lain. Keterampilan
berkomunikasi siswa merupakan partisipasi siswa untuk mengungkapkan pemikiran,
gagasan, pengetahuan, ataupun informasi baru yang dimilikinya berupa verbal dan
nonverbal dalam proses pembelajaran. Semua itu akan memudahkan siswa yang
lainnya untuk memahami materi pelajaran serta menambah pengetahuan bagi siswa
yang menyampaikan gagasan. Santrock (2007) menyatakan bahwa keterampilan
komunikasi adalah keterampilan yang diperlukan guru dalam berbicara,
mendengarkan, mengatasi hambatan komunikasi non verbal, memahami komunikasi
nonverbal dari murid dan mampu memecahkan konflik secara konstrutif.

Semua Bahasa dapat dibagi menjadi dua aspek yang dikenal sebagai aspek
ekspresif dan reseptif bahasa. Bahasa ekspresif adalah kemampuan untuk
berkomunikasi secara simbolis baik visual (menulis, memberi tanda) atau auditori.
Dalam gangguan berbahasa ekspresif, anak mengalami kesulitan mengekspresikan
dirinya dalam berbicara. Si anak tampak sangat ingin berkomunikasi, namun
mengalami kesulitan luar biasa untuk menemukan kata-kata yang tepat. Contoh: Anak
tidak mampu mengucapkan kata “bola” ketika menunjuk sebuah bola yang dipegang
oleh temannya. Di usia empat tahun, anak tersebut hanya mampu berbicara dengan
kalimat yang pendek. Kata-kata yang sudah dikuasai terlupakan ketika kata-kata yang
baru dikuasai dan penggunaan struktur tata bahasa sangat di bawah tingkat anak
seusianya.

Bahasa Reseptif adalah kemampuan berbahasa anak untuk mengenal dan


bereaksi terhadap seseorang dan kejadian lingkungan sekitarnya, serta mengerti
maksud mimik dan nada suara dan akhirnya mengerti kata-kata. Anak yang mengalami
gangguan bahasa secara reseptif memiliki kesulitan memahami bicara. Perkembangan
bahasa bicara pada ABK bisa berbeda dengan anak-anak pada umumnya, tergantung
pada jenis dan tingkat kebutuhan khusus yang dimiliki oleh individu tersebut.
Beberapa ciri perkembangan bahasa bicara pada ABK antara lain:

1. Keterlambatan dalam Perkembangan Bahasa: ABK seringkali mengalami


keterlambatan dalam perkembangan bahasa bicara. Mereka mungkin memulai
mengucapkan kata-kata atau menggabungkan kata-kata menjadi kalimat dalam
usia yang lebih tua dibandingkan dengan anak-anak pada umumnya.
2. Gangguan Artikulasi: ABK mungkin mengalami kesulitan dalam
mengucapkan bunyi-bunyi bahasa dengan benar. Mereka bisa mengalami
kesulitan dalam mengartikulasikan bunyi-bunyi tertentu atau menggabungkan
bunyi-bunyi tersebut dalam kata-kata dan kalimat.
3. Keterbatasan dalam Kosakata dan Pengertian: ABK mungkin memiliki
keterbatasan dalam kosakata mereka. Mereka mungkin memiliki kesulitan
dalam memahami kata-kata baru atau mengaitkan makna dengan kata-kata
yang mereka dengar atau ucapkan.
4. Kesulitan dalam Memahami Bahasa Non-Verbal: ABK mungkin menghadapi
kesulitan dalam memahami bahasa non-verbal, seperti ekspresi wajah, gerakan
tubuh, atau intonasi suara. Mereka mungkin memiliki keterbatasan dalam
membaca ekspresi dan mengartikan pesan yang disampaikan melalui bahasa
tubuh atau nada suara.
5. Keterbatasan dalam Berbicara dan Berkomunikasi: ABK mungkin mengalami
kesulitan dalam berkomunikasi secara efektif. Mereka bisa menghadapi
kesulitan dalam mengungkapkan keinginan, menyampaikan pesan, atau
berinteraksi secara sosial melalui bahasa bicara.

Penting untuk dicatat bahwa perkembangan bahasa bicara pada ABK


sangat dipengaruhi oleh jenis dan tingkat kebutuhan khusus yang dimiliki oleh
individu tersebut. Setiap anak berkebutuhan khusus memiliki profil
perkembangan yang unik, dan perlu ada pendekatan yang disesuaikan dan
intervensi yang tepat untuk mendukung perkembangan bahasa bicara mereka.

5. Perkembangan Motorik psikomotor

Yang dimaksud dengan perkembangan motorik adalah kemampuan dalam


melakukan gerak, baik yang bersifat gerakan kasar, gerakan halus, dan keseimbangan.
Asesmen perkembangan motorik adalah suatu proses penghimpunan informasi secara
sistematis dan profesional terhadap aspek-aspek perkembangan motorik anak yang
diduga secara signifikan berpengaruh terhadap prestasi akademik. Adapun tujuan
asesmen perkembangan dalam bahasan ini adalah untuk mengetahui informasi tentang
aspek-aspek perkembangan motorik anak yang meliputi aspek motorik kasar, motorik
halus, dan aspek keseimbangan. Asesmen perkembangan motorik ini dapat membantu
guru dalam memahami tingkat kemampuan motorik anak. Dari pengertian di atas
dapat ditentukan bahwa ruang lingkup perkembangan motorik, meliputi ;
a. Kemampuan untuk melakukan gerakan kasar (gross motor).
b. Kemampuan untuk melakukangerakan halus (fine motor).
c. Kemampuan dalam keseimbangan (balance).

Kemampuan gerakan kasar adalah gerak tubuh yang menggunakan sebagian besar
otot-ototatau sekumpulan otot besar dan biasanya memerlukan tenaga. Duduk,
merangkak, berdiri, berjalan, mengambil, menarik, mendorong, naik/turun tangga,
berjingkrak, melompat, menendang, mengendarai, melempar, dan menangkap
merupakan contoh-contoh gerakan kasar. Sedangkan kemampuan motorik halus ialah
kemampuan gerak yang hanya menggunakan otot-otot tertentu saja dan dilakukan oleh
otot-otot kecil yang membutuhkan koordinasi gerak dan daya konsentrasi yang baik.
Contoh-contoh gerakan halus, seperti: memegang benda kecil antara ibu jari dan
telunjuk, menunjuk benda dengan jari telunjuk, menyortir benda sesuai dengan
bentuknya, mencoret dengan jari, menjelujur, memutar benda, merangkai kalung-
kalungan, membalik halaman buku

Motorik psikomotor mengacu pada hubungan antara gerakan fisik (motorik)


dan proses mental (psikomotor) dalam mengkoordinasikan dan mengendalikan
aktivitas motorik seseorang. Ini melibatkan keterampilan motorik kasar dan halus,
serta kemampuan mengontrol dan mengarahkan gerakan tubuh dengan tujuan yang
disengaja. Motorik psikomotor melibatkan interaksi antara sistem saraf, otot, dan
kognisi (proses mental). Proses mental ini meliputi persepsi, pemahaman,
perencanaan, pemecahan masalah, perhatian, memori, dan eksekusi.
Dalam konteks perkembangan anak, motorik psikomotor mencakup berbagai
keterampilan motorik yang berkembang seiring dengan pertumbuhan dan
perkembangan mereka. Berikut adalah beberapa contoh keterampilan motorik
psikomotor pada anak:

1. Motorik Kasar: Keterampilan motorik kasar melibatkan gerakan tubuh yang


melibatkan kelompok otot besar dan mengendalikan tubuh secara keseluruhan.
Contoh keterampilan motorik kasar meliputi berjalan, berlari, melompat,
bersepeda, bermain bola, dan melakukan gerakan-gerakan tari.

2. Motorik Halus: Keterampilan motorik halus melibatkan gerakan kecil yang


melibatkan kelompok otot kecil, khususnya di tangan dan jari. Contoh
keterampilan motorik halus meliputi mengambil dan menggenggam objek
dengan jari, menulis, menggambar, memasukkan benda ke dalam lubang, dan
menggunakan alat tulis seperti pensil, pensil warna, atau gunting.

3. Koordinasi Mata-Tangan: Keterampilan koordinasi mata-tangan melibatkan


kemampuan mengkoordinasikan gerakan tangan dengan penglihatan. Contoh
keterampilan koordinasi mata-tangan meliputi mengambil objek dengan
tangan, melempar bola dengan tepat, memegang dan menggerakkan alat tulis
saat menulis, atau merakit puzzle.

4. Keseimbangan: Keterampilan keseimbangan melibatkan kemampuan untuk


mempertahankan posisi tubuh dengan stabil. Ini termasuk kemampuan berdiri
tegak, berjalan di atas garis lurus, berjongkok, atau bermain permainan yang
melibatkan keseimbangan seperti naik sepeda atau roller skating.

5. Gerakan Imitatif: Keterampilan gerakan imitatif melibatkan kemampuan


meniru gerakan orang lain atau mengikuti instruksi gerakan. Contoh
keterampilan gerakan imitatif meliputi meniru gerakan tarian, mengikuti
langkah-langkah senam, atau mengikuti instruksi gerakan dalam permainan.
Motorik psikomotor penting dalam perkembangan anak karena
mempengaruhi kemampuan mereka untuk berinteraksi dengan lingkungan,
berpartisipasi dalam aktivitas fisik, dan mencapai tujuan dalam kehidupan
sehari-hari. Melalui latihan dan pengalaman, anak-anak dapat
mengembangkan dan meningkatkan keterampil

6. Perkembangan Sosial Emosi


Perkembangan social emosional berasal dari tiga suku kata, yakni
“perkembangan, social, dan emosional” menurut kamus psikologi “ perkembangan
(development) berarti perubahan yang berkesinambungan dan progresif dalam
organisme, dari lahir sampai mati. Perkembangan juga perubahan dalam bentuk dan
dalam inegrasi dari bagian bagian jasmaniah ke dalam bagian – bagian fungsional.
Selain itu dapat berarto kedewasaan, atau kemunculan pola – pola asasi dari tingkah
laku yang tidak dipelajari (Chaplin,2008; 134 )

Sosial adalah segala sesuatu berkenaan dengan masyarakat, suka


memperhatikan kepentingan umum, suka menolong,dan sebagainya. Sosial juga
berarti menyinggung relasi di antara dua atau lebih individu.istilah ini mencakup
banyak pengertian dan digunakan untuk mencirikan sekelompok fungsi, kebiasaan,
karakteristik, ciri, dan seterusnya yang diperoleh dalam satu konteks sosial ( Chaplin,
2008; 469)

Sedangkan emosional berkaitan dengan ekspresi emosional, atau dengan


perubahan – perubahan yang mendalam yang menyertai emosi mencirikan individu
yang mudah terangsang untuk menampilkan tngkah laku emosi (Chaplin, 2008;165)

Sosial emosi pada anak berkebutuhan khusus (ABK) mengacu pada


kemampuan mereka dalam mengenali, memahami, mengatur, dan berinteraksi dengan
orang lain serta mengelola emosi mereka sendiri. ABK mencakup berbagai kondisi
seperti autisme, gangguan perkembangan, gangguan perilaku, atau gangguan
perkembangan lainnya yang dapat mempengaruhi keterampilan sosial dan emosional
mereka.
Berikut adalah beberapa hal yang terkait dengan sosial emosi pada ABK:

1. Keterampilan Sosial: ABK mungkin menghadapi kesulitan dalam


memahami dan menggunakan keterampilan sosial yang tepat dalam
berinteraksi dengan orang lain. Hal ini dapat mencakup kemampuan
berbagi, berkomunikasi, memahami isyarat sosial, memahami emosi
orang lain, menjaga jarak sosial yang tepat, dan memahami norma
sosial.
2. Empati: Kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan dan
perspektif orang lain (empati) dapat menjadi tantangan bagi ABK.
Mereka mungkin kesulitan dalam membaca ekspresi wajah, bahasa
tubuh, atau nada suara orang lain, sehingga memahami perasaan dan
kebutuhan orang lain bisa menjadi lebih sulit.
3. Mengatur Emosi: ABK mungkin memiliki kesulitan dalam mengatur
dan mengelola emosi mereka sendiri. Mereka mungkin mengalami
kesulitan dalam mengenali dan mengungkapkan emosi dengan tepat,
mengendalikan kemarahan atau kecemasan, atau menyesuaikan diri
dengan perubahan situasi atau rutinitas yang dapat memicu reaksi
emosional.
4. Perspektif Sosial: ABK mungkin menghadapi kesulitan dalam
memahami dan mengambil perspektif sosial orang lain. Mereka
mungkin kesulitan dalam memahami niat, motivasi, atau perasaan
orang lain, serta memahami dampak dari tindakan mereka sendiri pada
orang lain.
5. Pembelajaran Sosial: ABK membutuhkan pembelajaran khusus dan
dukungan dalam mengembangkan keterampilan sosial dan emosional.
Ini bisa melibatkan pendekatan yang terstruktur dan terarah,
pengajaran langsung tentang keterampilan sosial, peran model, serta
dukungan dari lingkungan dan keluarga.
Penting untuk menyadari bahwa setiap ABK memiliki kebutuhan yang
unik dalam hal sosial emosi, dan pendekatan yang tepat harus
disesuaikan dengan kondisi dan tingkat perkembangan individu.

Melalui intervensi yang tepat, pengajaran yang mendukung, dan


lingkungan yang inklusif, ABK dapat mengembangkan keterampilan
sosial dan emosional yang diperlukan untuk berinteraksi dan beradaptasi
dalam kehidupan sehari-hari.
3.1 Pengertian Identifikasi

Identifikasi dapat diartikan sebagai menemukenali. Identifikasi


dimaknai sebagai proses penjaringan. Identifikasi dilaksanakan oleh
orangtua, guru, maupun tenaga kependidikan lainnya sebagai upaya untuk
melakukan proses penjaringan terhadap anak yang mengalami
kelainan/penyimpangan (fisik, intelektual, sosial, emosional/tingkah laku)
dalam rangka pemberian layanan pendidikan yang sesuai.

Tujuan identifikasi untuk lima keperluan, yaitu : 1) penjaringan


(screening), 2) pengalihtanganan (referal), 3) pengklasifikasian, 4)
perencanaan pembelajaran, dan 5) pemantauan kemajuan belajar.

3.2 Pengertian Asesmen

Asesmen yaitu sebuah proses pada pendokumentasian mengenai


keterampilan dalam perkembangan anak. Wortham (dalam Asmawati,
2017) mengemukakan bahwa asesmen merupakan pengukuran level dalam
perkembangan anak dengan memberikan indikasi pada tahap
perkembangan anak untuk kedepannya. Menurut Asmawati (2017),
asesmen mempunyai beberapa tujuan: (1) mengetahui berbagai aspek
perkembangan anak secara individual, yang meliputi aspek fisik, motorik,
kognitif, bahasa, sosial emosional, (2) mengidetifikasikan suatu penyebab
masalah belajar anak serta dapat mendiagnosa suatu hambatan
perkembangan pada anak, (3) anak dapat diberikan suatu tempat dan
program yang tepat, (4) pembuatan dalam merencanakan suatu program
(curriculum planning), (5) masalah perkembangan yang dialami oleh anak
dapat diidentifikasi serta diperbaiki, (6) kajian penelitian.
National early Childhood Assessment Resource Group menyatakan
beberapa manfaat dari assesmen yaitu sebagai berikut: (1) dukungan
belajar pada anak, (2) perkembangan anak dapat teridentifikasi, seperti
anak memiliki perkembangan secara normal atau kebutuhan khusus, (3)
program dan memonitor dievaluasi untuk kebutuhan anak, (4) wujud
tanggung jawab.

Ada beberapa jenis asesmen dianatara :

1. Asesmen Perkembangan
Suatu proses pengumpulan informasi tetang aspekaspek
perkembangan anak yang diduga secara signifikan berpengaruh
terhadap prestasi akademiknya. Program pembelajaran akademik
dapat berjalan dengan baik apabila anak telah memiliki kesiapan atau
kematangan sesuai dengan irama perkembangannya. Aspek-aspek
asesmen perkembangan meliputi gangguan motorik, gangguan
persepsi, gangguan atensi/ perhatian, gangguan memori, hambatan
dalam orientasi ruang, arah/spatial, hambatan bahasa, hambatan
pembentukan konsep dan mengalami masalah perilaku.

2. Asesmen Akademik
Suatu proses yang dilakukan untuk mengumpulkan data atau informasi
yang berkenaan dengan kondisi aktual kemampuan akademik anak.
Cakupan asesmen: asesmen keterampilan membaca, asesmen
keterampilan menulis, dan asesmen keterampilan berhitung.
3.3 Instrumen identifikasi

1. Form Riwayat Anak

INFORMASI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

(Di isi oleh orang tua)

Petunjuk :

Isilah daftar berikut pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi anak yang
sebenarnya. Jika ada yang kurang jelas, konsultasikan kepada guru kelas tempat
anak Bapak/ Ibu bersekolah.

A. IDENTITAS ANAK
1. Nama : ........................................................................
2. Tempat dan tanggal lahir/umur : ........................................................................
3. Usia : ........................................................................
4. Jenis kelamin : ........................................................................
5. Agama : ........................................................................
6. Status anak : ........................................................................
7. Anak ke dari jumlah saudara : ........................................................................
8. Alamat rumah : ........................................................................

B. RIWAYAT KEHAMILAN
1. Usia saat mengandung : ...........................................
2. Gejala tidak biasa apa saat mengandung : ...........................................
3. Mengalami kram perut/ pendarahan : ...........................................
4. Kecelakaan yang di alami : ...........................................
5. Mengalami penurunan BB : ...........................................
6. Aktivitas selama mengandung : ...........................................

C. RIWAYAT KELAHIRAN
1. Usia kandungan : ...........................................
2. Proses kelahiran : ...........................................
3. Penolong proses kelahiran : ...........................................
4. Saat lahir bayi menangis : ...........................................
5. Berat badan bayi : ...........................................
6. Panjang badan bayi : ...........................................
7. Lingkar kepala bayi : ...........................................
8. Kondisi kulit bayi : ...........................................
9. Tanda kelainan saat bayi lahir : ...........................................

D. PERKEMBANGAN MASA BALITA


1. Anak mengalami kejang : .......................................
2. Menggunakan ASI/susu formula : .......................................
3. Bayi mampu menghisap : .......................................
4. Susu formula hingga umur : .......................................
5. Menggunakan ASI hingga umur : .......................................
6. Minum susu kaleng dari umur : .......................................
7. Minum susu kaleng hingga umur : .......................................
E. PERKEMBANGAN FISIK
1. Menelungkup pada umur : .............................................................
2. Merangkak pada umur : .............................................................
3. Duduk sendiri pada umur : .............................................................
4. Berdiri sendiri pada umur : .............................................................
5. Berjalan sendiri pada umur : .............................................................
6. Bicara dengan kalimat lengkap : .............................................................
7. Kesulitan gerak yang dialami : .............................................................
8. Penggunaan tangan dominan : .............................................................

F. PERKEMBANGAN SOSIAL
1. Hubungan dengan orang tua : .............................................................
2. Hubungan dengan saudara : .............................................................
3. Hubungan dengan teman : .............................................................
4. Hobi : .............................................................
5. Minat khusus : .............................................................

Bandung, 2023

Orangtua

.……………
2. Form Riwayat Keluarga

DATA ORANG TUA/ WALI SISWA

(Di isi orang tua/ wali siswa)

Nama Anak : ……………………………………


Nama Sekolah : ……………………………………
Kelas : ……………………………………

A. IDENTITAS ORANGTUA/ WALI


Ayah

1. Nama : …………………….....
2. Tempat tanggal lahir : …………………….....
3. Umur : …………………….....
4. Agama : …………………….....
5. Alamat : …………………….....
6. Pekerjaan : …………………….....
7. Pendidikan terakhir : …………………….....

Ibu
1. Nama : ………………………
2. Tempat tanggal lahir : ………………………
3. Umur : ………………………
4. Agama : ………………………
5. Alamat : ………………………
6. Pekerjaan : ………………………
7. Pendidikan terakhir : ………………………
Wali :
1. Nama : ………………………
2. Tempat tanggal lahir : ………………………
3. Umur : ………………………
4. Agama : ………………………
5. Alamat : ………………………
6. Pekerjaan : ………………………
7. Pendidikan terakhir : ………………………

B. HUBUNGAN ORANGTUA – ANAK


1. Kedua orang tua satu rumah : …………………………
2. Anak satu rumah dengan kedua orangtua : …………………………
3. Anak diasuh oleh salah satu orang tua : …………………………
4. Anak diasuh wali/Saudara : …………………………

C. SOSIAL EKONOMI ORANG TUA


1. Kegiatan ayah sehari-hari : …………………………
2. Kegiatan Ibu sehari-hari : …………………………
3. Penghasilan kedua orangtua perbulan : …………………………
4. Keluarga yang mengalami kebutuhan Khusus :
…………………………
D. TANGGUNGAN & TANGGAPAN KELUARGA
1. Jumlah tanggungan : ………………………
2. Usaha yang dilakukan saat mengetahui
Anak memiliki hambatan : ………………………
3. Pandangan orangtua terhadap anak : ………………………
4. Kesulitan yang dirasakan orangtua : ………………………
5. Harapan orangtua terhadap anak : ………………………
6. Bantuan yang diharapkan : ………………………
7. Dukungan dari lingkungan sekitar : ………………………

Bandung,........................
Orangtua

……………….
3. Form Pengamatan Calistung Permulaan

No Instrumen Ya Tidak Keterangan


1. Daya tangkap terhadap pelajaran lambat

2. Sering lambat dalam menyelasaikan tugas-tugas


akademik
3. Rata-rata prestasi belajar selalu rendah

4. Perkembangan kemampuan membaca terlambat

5. Kemampuan memahami isi bacaan rendah

6. Banyak kesalahan ketika membaca

7. Ketika menyalin tulisan sering terlambat selesai

8. Sering salah menulis huruf B dengan P, P dengan Q,


V dengan U, 2 dengan 5, 6 dengan 9, dsb
9. Hasil tulisannya jelek dan hampir tidak terbaca

10. Sulit menulis dengan lurus pada kertas bergaris

11. Tulisannya banyak kesalahan / terbalik / hilang

12. Sulit mengoperasikan hitungan bilangan

13. Sulit membedakan tanda (+, -, :, x)

14. Sering salah membilang dengan urut

15. Sering salah membedakan angka 9 dengan 6, 17


dengan 71, 2 dengan 5, 3 dengan 8, dsb
4. Form Pengamatan Persepsi Kognitif

No Perilaku yang di amati Ya Tidak Keterangan


.
1. Anak mengenali wajah
orangtua.
2. Anak dapat memahami jumlah
dan ukuran.
3. Anak mengetahui dan mampu
menulis angka.
4. Anak mengehtahui dan mampu
menulis huruf.
5. Anak mengenali warna dasar.
6. Anak mengerti tentang waktu
(jam)
7. Anak bisa membaca.
8. Anak bisa berhitung.
9. Anak mampu mengingat
kegiatan yang telah
dilakukannya hari ini.
10. Anak mampu memahami
perintah.
11. Anak memahami suatu bentuk dan
mampu meniru gambar/
bentuk.
12. Anak memahami transaksi jual-
beli.
13. Anak sudah mengalami
egosentris.
14. Anak mampu mencari suatu
informasi sendiri.
15. Anak memahami sebab akibat.
16. Anak mampu memecahkan
masalah sendiri.
17. Anak mampu memperhatikan.
18. Anak mampu beradaptasi
dengan hal baru.
19. Anak mampu menggunakan
Bahasa dengan baik.
20. Anak mampu menciptakan
sesuatu.
21. Melirik ketika disentuh.
22. Melirik ketika dijatuhkan
benda.
23. Bereaksi ketika di ajak
tersenyum.
24. Bereaksi terhadap cahaya.
25. Anak mampu membedakan
suatu aroma.
26. Anak mampu mebedakan bunyi
huruf.
27. Anak mampu membedakan
permukaan kasar dan halus.
28. Anak mampu membedakan
gerakan refleks dan non refleks.
29 Anak mampu memahami
mengenai posisi suatu benda.
30. Anak mengenali objek, huruf,
atau gamabr saat hanya melihat
sebagian dari bentuk
utuhnya.
3. Form Pengamatan Motorik Psikomotor

No. Perilaku yang di amati Ya T Kete


i rang
d an
a
k

Anak mampu memegang alat tulis


Anak mampu menggerakan alat tulis
keatas dan kebawah
Anak mampu menggerakan alat tulis
kekanan dn kebawah
Anak mampu menggerakan alat tulis
melingkar
Anak mampu menulis dengan lurus
Anak mampu menyalin huruf
Apakah anak mampu menulis namanya
sendiri
Anak mampu menulis kalimat atau kata
yang diminta.
Apakah Anak mampu meremas
kertas
10. Anak dapat berjalan maju mundur sesuai
arahan
11. Anak mampu berlari tanpa
kesulitan
12. Anak mampu melompat dengan dua kaki

13. Anak mampu memantulkan bola


14. Anak mampu duduk dengan posisi yang
baik
15. Anak mampu tepuk tangan
16. Anak mampu menggerakan mengangkat
tangan dengan benar.

3.4 Instrumen Asesmen

1. Instrumen Asesmen Calistung Permulaan


a) Membaca Permulaan

Kemampuan
Keteranga
Pokok Bahasan Butir Soal Mamp Belu n
u m
1. Pemahaman 1.a.1 Siswa diminta
simbol bahasa untuk membaca huruf
(huruf) vokal vokal cetak kecil:
a. Identifikasi a. a
simbol
b. i
bahasa
(huruf) c. u
vokal cetak.
d. e
e. o
1.a.2 Siswa diminta
untuk membaca huruf
vokal cetak kapital:
a. A
b. I
c. U
d. E
e. O
1.a.3 Siswa diminta
untuk menghubungkan
huruf vokal cetak
kapital dengan huruf
vokal cetak kecil :
a. a •
•I
b. i •
•O
c. u •
•E
d. e •
•A
e. o •
•U
2. Pemahaman 2.a.1 Siswa diminta
simbol untuk membaca huruf
konsonan cetak kecil:
bahasa(huruf)
konsonan a. b
a. Identifikasi b. d
simbol
c. p
bahasa
(huruf) d. q
konsonan
cetak. e. r
f. f
g. m
h. n
2.a.2 Siswa diminta
untuk membaca huruf
konsonan cetak kapital:
a. B
b. D
c. P
d. Q
e. R
f. F
g. M
h. N
2.a.3 Siswa diminta
untuk menghubungkan
huruf konsonan cetak
kapital dengan huruf
vokal cetak kecil :
a. b •
•P
b. d •
•R
c. p •
•D
d. q •
•B
e. r •
•M
e. f •
•N
e. m •
•Q
e. n •
•F
3. Membaca 3.a.1 Siswa diminta
suku kata. untuk membaca suku
kata dibawah ini:
a. Membaca
suku kata a. ba
berpola KV
b. do
c. pi
d. qu
e. ke

b. Membaca 3.b.1 Siswa diminta


suku kata untuk membaca suku
berpola VK kata dibawah ini:
a. ar
b. on
c. im
d. up
e. eg

c. Membaca 3.c.1 Siswa diminta


suku kata untuk membaca suku
berpola kata dibawah ini:
KVK
a. cak
b. gan
c. vas
d. man
e. bad

d. Membaca 3.d.1 Siswa diminta


suku kata untuk membaca suku
berpola kata dibawah ini:
KKV
a. nya
b. ngi
c. khe
d. nyo
e. ngu

e. Membaca 3.d.1 Siswa diminta


suku kata untuk membaca suku
berpola kata dibawah ini:
VKK
a. ang
b. ing
c. eng
d. ikh
e. akh

4. Membaca 4.a.1 Siswa diminta


kata untuk membaca kata
dibawah ini:
a. Membaca
kata yang a. baca
memiliki
b. budi
pola KV
c. pagi
d. mana
e. lari

b. Membaca 4.b.1 Siswa diminta


kata yang untuk membaca kata
memiliki dibawah ini:
pola VK
a. malam
b. sulit
c. anak
d. adik
e. aman

c. Membaca 4.c.1 Siswa diminta


kata yang untuk membaca kata
memiliki dibawah ini:
pola KKV
a. nyanyi
b. ngopi
c. nyuci
d. semangat
e. khusus

d. Membaca 4.d.1 Siswa diminta


kata yang untuk membaca kata
memiliki dibawah ini:
pola VKK
a. bang
b. ping-pong
c. bangku
d. langka
e. ikhwan

5. Membaca 5.a.1 Siswa diminta


kalimat untuk membaca kalimat
dibawah ini:
a. Membaca
kalimat a. budi
pernyataan membaca buku
b. ayah
sedang minum kopi
c. putri
bernyanyi di panggung
d. adik lari-
lari di pinggir pantai
e. tadi pagi,
budi pergi ke pasar

b. Membaca 5.b.1 Siswa diminta


kalimat untuk membaca kalimat
pertanyaan dibawah ini:
a. dimana
budi membaca buku?
b. apa yang
sedang ayah lakukan?
c. dimana
putri bernyanyi ?
d. kapan
budi pergi ?
e. kemana
budi pergi ?
c. Membaca 5.c.1 Siswa diminta
kalimat untuk membaca kalimat
perintah dibawah ini:
a. bacalah
tulisan ini!
b. pergi dari
sini!
c. tolong
bukakan pintu!
d. cepat
pulang ke bandung!
e.

bernyanyilah !
b) Menulis Permulaan

Tid
Aspek Ma ak K
N Mater
Kemam Soal mp ma et
o i
puan u mp .
u
1 Pema Mampu Hubungkan kedua titik di
haman menarik bawah ini dengan garis lurus!
menar garis
a. Titik A – titik I
ik lurus
garis secara b. Titik U – titik E
lurus horizont c. Titik R – titik S
secara al .
horizo d. Titik H – titik J
ntal, e. Titik P – titik Q
vertik
al, dan
lengk
ung.
Mampu Hubungkan kedua titik di
menarik bawah ini dengan garis lurus!
garis
a. Titik A – titik I
lurus
secara b. Titik U – titik E
vertikal. c. Titik R– titik S
d. Titik H – titik J
e. Titik P – titik Q

Mampu Hubungkan kedua titik di


menarik bawah ini !
garis
a. Titik P – titik Q - titik R
lurus
secara b. Titik S – titik T - titik
lengkung U
(secara
kurva). c. Titik V – titik W - titik
X
d. Titik A – titik B - titik
C
e. Titik D – titik E - titik
F

2 Pema Mampu Tebalkanlahsimbol / huruf (kata


. haman menulis / kalimat) / angka cetak kecil
menul dengan dibawah ini!
is menjipla
denga k
n simbol /
menir huruf
u, (kata /
menji kalimat)
plak / angka.
atau
a. C
denga
n cara et
dikte. a
k
k
e
ci
l

b. C Tebalkanlahsimbol / huruf (kata


et / kalimat) / angka cetak kapital
dibawah ini!
a
k
k
a
p
it
al
.

c. M Tebalkanlahsimbol / huruf (kata


ir / kalimat) / angka miring
kapital dibawah ini!
i
n
g
k
a
p
it
al
.

d. M Tebalkanlahsimbol / huruf (kata


ir / kalimat) / angka miring kecil
dibawah ini!
i
n
g
k
e
ci
l.

Mampu Tirulah simbol / huruf (kata /


meniru kalimat) / angka cetak kecil
dengan dibawah ini!
meniru
a i u e o
simbol /
huruf
(kata /
kalimat) b c d f g h j
/ angka.

k l m n p q r
a. C
et s t v w x y z
a
k kata
k -
e kata

ci
l

12345

b. C Tirulah simbol / huruf (kata /


et kalimat) / angka cetak kapital
dibawah ini!
a
k
k A I U E O
a
p
it B C D F
al
.
G H J K

L M N P

Q R S T

V W X Y
Z

BERAPA?

AKU SAYANG IBU


c. S Tirulahsimbol / huruf (kata /
a kalimat) / angka sambung kecil
dibawah ini!
m
a i u e o
b
u
n
g b c d f
k
e
g h j k
ci
l.
l m n p

q r s t

v w x y

Budi Belajar

Ayah PergiKe Kantor


d. S Tirulahsimbol / huruf (kata /
a kalimat) / angka
sambungkapital dibawah ini!
m
b
u A I U E O

n
g
k B C D F
a
p
G H J K
it
al
L M N P
.

Q R S T

V W X Y

AKU ANAK SOLEH

250 rupiah
e. M Tirulahsimbol / huruf (kata /
ir kalimat) / angka miring kecil
dibawah ini!
i
n
g a i u e o

k
e
ci b c d f
l.

g h j k

l m n p

q r s t

v w x y

10 menit

topisayabundar
f. M
ir A I U E O
i
n
g
B C D F
k
a
p G H J K

it
al L M N P
.

Q R S T

V W X Y

IBU PERGI KEPASAR

ADIK BERMAIN
Menulis Tulislahkalimat yang akan
simbol / diucapkan!
huruf
(kata / ● Nenek
kalimat)
/ angka
● Kaka sekolah
dengan
cara
dikte. ● Ayah pulang

● Ibu pergi kepasar

● Nomor 1 2 3 4 5
c) Berhitung Permulaan

Mate Butir soal Kemampuan ketera


ri ngan
Kon Sem Abs
kret i trak
kon
kret
Bilan (1.1.1.a) Hitunglah berapa banyak
gan benda yang ada pada tiap-tiap
1.1.1 kumpulan benda di bawah ini!
Meny (Bobot = 5)
a
■ ▲▲ ☻☻ ♥♥♥ ♣♣
takan
banya ▲ ♥♥ ♣♣

k
benda
dari
seku
m
pulan
benda
(1-5)

1.1.2. (1.1.2.a) Sebutkan benda mana


Mem yang paling banyak di antara
ban benda-benda yang ada pada tiap-
dingk tiap kumpulan benda di bawah ini!
an di (Bobot = 5)
antara
■ ▲▲ ☻☻ ♥♥♥ ♣♣
kump
ulan ▲ ♥♥ ♣♣
benda ✔
melal
ui
istilah
lebih
banya
k/ (1.1.2.b) Sebutkan benda mana
lebih yang paling sedikit di antara
sediki benda-benda yang ada pada tiap-
t/sam tiap kumpulan benda di bawah ini!
a (Bobot = 5)
banya ■ ▲▲ ☻☻ ♥♥♥ ♣♣
k (1-
5) ▲ ♥♥ ♣♣

(1.1.2.c) Sebutkan benda mana


yang sama banyaknya di antara
benda-benda yang ada pada tiap-
tiap kumpulan benda di bawah ini!
(Bobot = 5)
■ ▲▲ ☻☻ ♥♥♥ ♣♣
▲ ♥♥ ♣♣

(1.1.2.d) Pasangkanlah lambang


bilangan dengan gambar yang
sesuai! (Bobot = 5)
♣♣
♣♣
♥♥♥
♥♥
☻☻
▲▲


2
4
1
5
3
1.2.1 (1.2.1.a) Urutkan benda-benda di
Mene bawah ini dari yang paling sedikit
ntu sampai yang terbanyak! (Bobot =
kan 5)
urutan
■ ■■ ■■ ■■ ■■
kump
ulan
benda ■ ■■■ ■■
dari
yang
terkec
il
sampa
i yang (1.2.1.b) Urutkan benda-benda di
terbes bawah ini dari yang paling banyak
ar dan sampai yang paling sedikit! (Bobot
sebali = 5)
k nya
(1-5) ♣♣ ♣♣ ♣ ♣♣♣ ♣♣
♣♣ ♣♣ ♣

1.2.2. (1.2.2.a) Sebutkan bilangan yang


Mene hilang dalam urutan bilangan (1-5)
n di bawah ini!
tukan
1 3
bilang
an 2
yang
tidak 1
dike
tahui
dalam
urutan
bilang
an (1-
5)
2. Instrumen Asesmen Calistung Lanjutan
a) Membaca Lanjutan

Kemamp Ruang Gambaran Instruksi/Tugas Penilaian


uan Lingkup T M M
M B M

Membaca Kemampua Kemampuan a) Adik


lanjutan n pengembangan sedang
pengemban kosa kata bermain
gan kosa a) Menyeb boneka
kata utkan dikamar
kata (lingkarilah
benda satu kata
b) Menyeb dari
utkan kalimat di
kata atas yang
kerja termasuk
c) Menyeb kata benda
utkan b) Ayah
kata sedang
sifat membaca
d) Menyeb koran di
utkan taman
kata (lingkarilah
ganti satu kata
e) Menyeb dari
utkan kalimat di
kata atas yang
keterang termasuk
an ke dalam
f) Menyeb kata kerja )
utkan c) Putri aulia
kata sedang
sambun sangat baik
g hati
g) Menyeb (lingkarilah
utkan satu kata
kata dari
bilangan kalimat di
h) Menyeb atas yang
utkan termasuk
kata ke dalam
sandang kata sifat)
i) Menyeb d) Caca,cici,
utkan dan cucu
kata sedangbelaj
tanya ar
j) Menyeb membaca
utkan Kata ganti
kata apakah
perintah yang tepat
untuk kata
yang
bergaris
bawah?
A. Dia
B. Mereka
C. Kalian
D. Aku
e) Pak petani
sedang
mencangku
l di sawah.
Lingkarilah
satu kata
dari
kalimat di
atas yang
termasuk
ke dalam
kata
keterangan
tempat
f) Ibu pergi…
pasar setap
hari
minggu
(kata
sambung
yang paling
tepat untuk
melengkapi
kalimat
diatas
adalah…
a. Pada
b. Di
c. Ke
d. Dalam
g) Maya
mempunyai
delapan
buah pensil
(manakah
yang
termasuk
kalimat
bilangan
pada
kalimat di
atas?
h) Pesulap itu
tampil di
depan…
penonton
yang
banyak dan
ramai (kata
dandang
yang paling
tepat untuk
melengkapi
kalimat di
atas
adalah…
A. Si
B. Para
C. Sang
D. Tuan
i) Manakah
yang
termasuk
kalimat?
a. Bibi
sedang
mencuc
i baju
b. Pa karta
sedang
bermai
n tenis
meja
c. Dimana
sepatu
adik?
d. Tolong
ambilka
n piring
di
dapur!
j) Manakah
yang
termasuk
kalimat
tanya?
a. Bibi
sedang
mencuc
i baju
b. Pa karta
sedang
bermai
n tenis
meja
c. Dimana
sepatu
adik?
d. Tolong
ambilka
n piring
di
dapur!
Kemampua Kemampuan a) Hewan
n menjawab apakah si
pemahama pertanyaan kulomang
n literal tersyrat dalam itu?
teks b) Siapakah
yang
menantang
si
kulomang
untuk
lomba lari?
c) Apa fungsi
cangkang
bagi
kulomang?
d) Bagaimana
cara si
kulomang
mengalahk
an si Rusa?
Kemampua Kemampuan a) Apakah ide
n interpretasi pokok
interpretasi a) Kemam cerita di
puan atas?
menentu b) Mengapa si
kan ide Rusa jatuh
pokok dan mati?
suatu c) Bagaimana
teks sifat rusa
b) Kemam dalam
puan cerita
menentu tersebut?
kan
hubunga
n
hubunga
n sebab
akibat
c) Kemam
puan
menentu
kan
karakter
istik
tokoh
Kemampua Kemampuan a) Menurutmu
n membaca membaca kritis pendapatm
kritis a) Kemam u, kebaikan
puan apa yang
menyeb dapat
utkan dilakukan
kalimat si rusa
yang dengan
termasu kehebatann
k fakta ya berlari
atau kencang ?
opini b) Berdasarka
b) Kemam n cerita di
puan atas, hal
memutu yang tidak
skan benar yang
apakah dibawah ini
bacaan adalah…
yang a) Si
tertera kuloma
sesuai ng
dengan memili
sistem ki
nilai,mo banyak
ral, dan teman
etika b) Si rusa
yang berhasil
berlaku mengal
ahan si
kuloma
ng
c) Si rusa
berlari
lebih
pada
kuloma
ng
d) Si
kuloma
ng
memba
wa
cangka
ng
e) Hal apa
yang
boleh
ditiru
dari
cerita
sebelu
mnya?
b) Menulis Lanjutan

Kemampua Ruang Gambara Instruksi/ Penilaian


n Lingkup n Tugas T MB M
M M

Menulis Kemampua Mampu Buatlah sebuah


Lanjutan n menulis menulis karangan bebas
dan dan pada kertas yang
membuat membuat telah
sebuah sebuah disediakan!
karangan karangan (waktu
dengan disesuaikan)
waktu yang
ditentukan
c) Berhitung Lanjutan

Kemamp Ruang Gambaran Instruksi/Tugas Penilaian


uan Lingkup T M M
M B M

Berhitung Memaham Bilangan a) 10,100,1


lanjutan i konsep puluhan,ratusan,ri 000
kuantitas buan (lingkaril
ah
bilangan
yang
termasuk
bilangan
puluhan)
b) 25,110,2
500
(lingkaril
ah
bilangan
yang
termasuk
bilangan
ratusan)
c) 65,350,3
300
(lingkaril
ah
bilangan
yang
termasuk
bilangan
ribuan)
Mengetah (+, -, :, =. x, <, > ) a) 11 + 12
ui =
lambang b) 15 – 5 =
dan c) 10 : 2 =
konsep d) 4 x 2 =
operasi e) 10 ….25
bilangan f) 30….15
Mampu 1 - 100 Sebutkanlah
menyebut bilangan 1
kan sampai 100!
bilangan
dengan
lancar dan
tepat
Mampu Menyebutkan 7,10,200
mengenali angka yang di (sebutkanlah
dan tunjukan oleh angka yang
menyebut tester ditunjuk!)
kan
angkat
Mampu Menulis angka a) “tujuh”
menuliska yang disebutkan ( tuliskan
n angka tester lah angka
yang yang
disebutka disebutka
n n oleh
tester! )
b) “dua
puluh
lima”
( tuliskan
lah angka
yang
disebutka
n oleh
tester!)
c) “tiga
ratus
lima
puluh”
(tuliskanl
ah angka
yang
disebutka
n oleh
tester! )
Mampu Mengurutkan dan a) 1,…3…,
mengurut menuliskan 5,.., 7,..9,
kan bilangan dengan …
bilangan tepat b) 1,.. 3,4,..
dengan 6,… 8,...
tepat 10
c) 1,.. 3…,
5,..
7,..9,..
d) 1,...3,4,..
6,..
8,.. ,10
Geometri Mampu a) (gambar
mengenali dan persegi)
menyebutkan b) (persegi
bentuk bangun Panjang)
datar c) (lingkara
ng)
d) (segitiga)
e) (trapesiu
m)
f) (jajargenj
ang)
g) (belah
ketupat)
h) (segi
lima)
Konsep a) Mampu a) 06.00,12.
waktu membaca 10, 20.20
angka (sebutka
pada jam nlah jam
b) Mampu yang di
membaca tunjukan
waktu oleh
dengan tester! )
tepat b) 09.30
seperti (sebutka
(menit, nlah jam
setengah di atas
jam, dan dengan
sejam) tepat)
c) Anak c) Menulisk
dapat an jam
menulis yang
waktu ditunjuka
seperti n oleh
10.20 WIB tester!
d) Mampu (10.20
menyataka WIB)
n waktu d) Menulisk
seperti 1 an waktu
jam = 60 yang
menit disebutka
e) Mampu n oleh
mengetahu tester (1
i jumlah jam = 60
hari menit)
f) Mampu e) Sebutkan
mengetahu lah
i naman naman
nama ama hari
bulan dalam
dalam semingg
setahun u!
f) Sebutkan
lah
naman
ama
bulan
dalam
setahun
Uang a) Anak a) (gambar
mampu uang
membedak kertas
an uang Rp5000
kertas dan dan
uang gambar
logam uang
b) Anak logam
mampu Rp 500 )
menyataka tunjukan
n nominal perbedaa
uang n antara
c) Anak uang
dapat kertas
menulis dan
jumlah logam!
uang b) (gambar
dengan uang
tepat Rp.500,
d) Anak Rp.
mampu 1000,
membaca Rp.2000,
atau Rp.5000,
menyebutk Rp.10.00
an uang 0)
yang telah sebutkan
diberikan jumlah
e) Anak nominal
mampu uang
menghitun berdasar
g uang kan
seperti gambar
(menamba di atas!
hkan, c) (gambar
menguran uang
gi) Rp.500,
Rp.
1000,
Rp.2000,
Rp.5000,
Rp.10.00
0)
tuliskanl
ah
jumlah
nominal
uang
berdasar
kan
gambar
di atas!
d) (gambar
uang
Rp.500,
Rp.
1000,
Rp.2000,
Rp.5000,
Rp.10.00
0)
sebutkanl
ah
jumlah
nominal
uang
yang
diberikan
oleh
tester!
e) (gambar
uang Rp.
500 +
500
Rp.1000
– 500)
hitunglah
penjumla
han dan
penguran
gan dari
gambar
uang di
atas!
3. Instrumen Asesmen Perkembangan Persepsi Kognitif

INSTRUMEN ASESMEN KEMAMPUAN KOGNITIF DASAR

Nama anak : …………………………………………….


Umur : …………………………………………….
Kelas : …………………………………………….
Tanggal asesmen : …………………………………………….

KOGNITIF DASAR - KLASIFIKASI

H Keter
Butir as angan
Indikator
Instrumen il

1. 1.1 Anak
Mengelo diminta untuk
mpokan mengelompo
obyek kkan obyek
berdasark berdasarkan
an warna warna yang
sama.

1.2 Anak
diminta untuk
mengelompo
kkan dua
warna dari
obyek yang
ditunjukkan.

1.3 Anak
diminta untuk
mengelompo
kkan tiga
warna dari
obyek yang
ditunjukkan.

1.4 Anak
diminta untuk
mengelompo
kkan empat
warna dari
obyek yang
ditunjukkan.

2. 2.1 Anak
Mengelo diminta untuk
mpok kan mengelompo
obyek kkan bentuk
berdasark lingkaran dari
an obyek yang
Bentuk. ditunjukkan.

2.2 Anak
diminta untuk
mengelompo
kkan bentuk
segi empat
dari obyek
yang
ditunjukkan.

2.3 Anak
diminta untuk
mengelompo
kkan bentuk
segi tiga dari
obyek yang
ditunjukkan.

3. 3.1 Anak
Mengelo diminta untuk
mpok kan mengelompo
obyek kkan obyek
berdasark yang
an ukuran. berukuran
kecil dari
obyek yang
ditunjukkan.
3.2 Anak
diminta untuk
mengelompo
kkan obyek
berukuran
sedang dari
obyek yang
ditunjukkan.

3.3 Anak
diminta untuk
mengelompo
kkan obyek
berukuran
besar dari
obyek yang
ditunjukkan.

KOGNITIF DASAR – ORDERING & SARIASI

H Ketera
Indikato Butir as ngan
r Instrumen il

1. 1.1 Anak di
Menguru minta
tkan mengurutkan
obyek obyek dari
berdasar yang terbesar
kan pola sampai yang
ukuran terkecil dari
bentuk. obyek yang di
tunjukkan.

1.2 Anak di
minta
mengurutkan
obyek dari
yang terkecil
sampai
terbesar dari
obyek yang di
tunjukkan.

1.3 Anak di
minta
mengurutkan
obyek dari
yang
terpendek
sampai
terpanjang
dari obyek
yang
ditunjukkan.

1.4 Anak di
minta
mengurutkan
obyek dari
yang
terpanjang
sampai
terpendek
dari obyek
yang
ditunjukkan.

2. 2.1 Anak di
Menguru minta
tkan mengurutkan
obyek obyek dari
berdasar warna yang
kan pola cerah ke
urutan warna yang
warna. gelap dari
obyek yang
ditunjukkan.

2.2 anak di
minta
mengurutkan
obyek dari
warna yang
gelap ke
warna yang
cerah dari
obyek yang di
tunjukkan.

2.3 Anak di
minta
mengurutkan
obyek dari
warna merah,
kuning, hijau
dari obyek
yang
ditunjukkan.

2.4 Anak di
minta
mengurutkan
obyek dari
warna hijau,
kuning, biru
dari obyek
yang
ditunjukkan.

2.5 Anak di
minta
mengurutkan
obyek dari
warna biru,
hijau, kuning
dari obyek
yang di
tunjukkan.

2.6 Anak di
minta
mengurutkan
obyek dari
warna hijau,
kuning,
merah dari
gambar yang
ditunjukkan.

4.
KOGNITIF DASAR – KORESPONDENSI

Butir H Ket
Instr as eran
Indikator
ume il gan
n
1. 1.1
Memasangkan/menj Anak
odohkan dua dimin
kelompok obyek ta
dengan jumlah yang menj
sama tetapi odoh
memiliki kan
karakteristik yang dua
berbeda. kelo
mpok
obye
k
deng
an
pasan
gan
berik
ut
ini :
1)
Celan
a a.
kain
2)
Kerta
s
b.
pulpe
n
3)
Kapa
s
c.
baju

1.2
Anak
dimin
ta
menj
odoh
kan
dua
kelo
mpok
obye
k dari
pasan
gan
berik
ut
ini :
1)
pirin
g
a.sen
dok
2)
sepat
u
b.kao
s

2. Memasangkan jenis objek 2.1


yang sama dengan jumlah Pasangkan
yang sama objek (dengan
bentuk yang
sama) yang
memiliki
jumlah yang
sama
Berjumlah 1

2.2 berjumlah
2

2.3 berjumlah
3

2.4 berjumlah
4

2.5 berjumlah
5

3. Memasangkan jenis objek 3.1


yang berbeda dengan jumlah Pasangkan
yang sama objek (dengan
bentuk yang
sama) yang
memiliki
jumlah yang
sama
Berjumlah 1

3.2 berjumlah
2

3.3 berjumlah
3

3.4 berjumlah
4

3.5 berjumlah
5

KOGNITIF DASAR – KONSERVASI

In Butir Instrumen H Ket


di as era
ka il nga
to n
r
1. 1.1 Anak diminta untuk
M menunjukkan obyek
e mana yang lebih banyak
m berdasarkan
ah susunannya.
a
mi
ke
ke
-
ka
la
n
ju
ml
ah
1.2 Siapkan gelas dan mangkuk.
Kemudian peritahkan anak untuk
menuangkan air ke gelas amati,
setelah diamati anak, perintahkan
anak untuk menuangkan air dari
gelas ke mangkuk. Lalu
tanyakan apakah jumlah volume
air pada gelas dan mangkuk
sama atau berbeda?

Jawaban Anak

Ya Sama Tidak Sama

KETERANGAN :
1 = Tidak Bisa Melakukan
2 = Kurang Bisa Melakukan
3 = Bisa Melakukan
5.
INSTRUMEN ASESMEN KEMAMPUAN PERSEPSI

Nama anak : …………………………………………….


Umur : …………………………………………….
Kelas : …………………………………………….
Tanggal asesmen : …………………………………………….

PERSEPSI AUDITORIS

Ha Keter
Indikato Butir
sil anga
r Instrumen
n
1. 1.1 Tunjukkan
Identifik gambar/obyek
asi bunyi mana yang
vokal bunyi
diakhir. akhirnya
terdengar
bunyi (a)

1.2 Tunjukkan
gambar/obyek
mana yang
bunyi
akhirnya
terdengar
bunyi (i)

1.3 Tunjukkan
gambar/obyek
mana yang
bunyi
akhirnya
terdengar
bunyi (u)

1.4 Tunjukkan
gambar/obyek
mana yang
bunyi
akhirnya
terdengar
bunyi (e)

1.5 Tunjukkan
gambar/obyek
mana yang
bunyi
akhirnya
terdengar
bunyi (o)

2. 2.1 Tunjukkan
Identifik gambar/obyek
asi bunyi mana yang
vokal bunyi awalnya
diawal terdengar
bunyi (a)

2.2 Tunjukkan
gambar/obyek
mana yang
bunyi awalnya
terdengar
bunyi (i)

2.3 Tunjukkan
gambar/obyek
mana yang
bunyi awalnya
terdengar
bunyi (u)

2.4 Tunjukkan
gambar/obyek
mana yang
bunyi awalnya
terdengar
bunyi (e)

2.5 Tunjukkan
gambar/obyek
mana yang
bunyi awalnya
terdengar
bunyi (o)

3. 3.1 Anak
Identifik diminta
asi bunyi menunjukkan
konsona bunyi awalan
n vocal yang
di awal terdengar (sa)

3.2 Anak
diminta
menunjukkan
bunyi awalan
yang
terdengar (si)

3.3 Anak
diminta
menunjukkan
bunyi awalan
yang
terdengar (su)

3.4 Anak
diminta
menunjukkan
bunyi awalan
yang
terdengar (se)

3.5 Anak
diminta
menunjukkan
bunyi awalan
yang
terdengar (so)

4. 4.1 Anak
Identifik diminta
asi bunyi menunjukkan
konsona bunyi akhiran
n vocal yang
di akhir terdengar (an)

4.2 Anak
diminta
menunjukkan
bunyi akhiran
yang
terdengar (in)

4.3 Anak
diminta
menunjukkan
bunyi akhiran
yang
terdengar (ur)

4.4 Anak
diminta
menunjukkan
bunyi akhiran
yang
terdengar (or)

5. 5.1 Anak
Membed diminta
akan menyebutkan
bunyi apakah suara
keras suatu obyek
dan termasuk
lemah, suara keras
jauh dan atau lemah.
dekat,
cepat 5.2 Anak
dan diminta
lambat menyebutkan
suatu kata
dengan cepat

5.3 Anak
diminta
menyebutkan
suatu kata
dengan
lambat.

5.4 Anak
diminta
mendengarkan
suara gurunya
dari jarak 1
meter

5.5 Anak
diminta
mendengarkan
suara gurunya
dari jarak 2
meter.

6. 6.1 Anak di
Menging minta memilih
at suara suara
binatang Binatang yang
diketahui.

7. 7.1 Anak
Melakuk diminta
an dua mengangkat
perintah tangan kanan
lisan kemudian
tangan kiri.

7.2 Anak
diminta duduk
kemudian
berdiri.

7.3 Anak
diminta
berjalan
kemudian
berlari.

7.4 Anak
diminta
meletakkan
balok warna
merah diatas
balok warna
kuning.
(Obyek boleh
di sesuaikan
dengan
benda yang
ada disekitar)

8. 81. Anak
Melakuk diminta untuk
an tiga duduk, bediri,
perintah dan jongkok.
lisan
8.2 Anak
diminta
menyusun
balok kuning,
merah, dan
hijau.
PERSEPSI HEPTIK
Ha Keter
Indikato Butir
sil anga
r Instrumen
n
1. 1.1 Anak
Identifik diminta
asi objek menyentuh
berdasar kapas,
kan kemudian
permuka minta anak
an/ menyembutka
tekstur n apakah
kasar kapas itu
dan lembut atau
lembut kasar.

1.2 Anak
diminta
menyentuh
amplas,
kemudian
minta Anak
menyembutka
n apakah
amplas itu
lembut atau
kasar.

2. 2.1 Anak
Identifik diminta
asi menyebutkan
angka/ huruf yang
huruf ditulis di
yang punggung.
ditulis di
punggun 2.2 Anak
g diminta
menyebutkan
angka yang
ditulis di
punggung.
2.3 Anak
diminta
menyebutkan
huruf pertama
yang ditulis di
punggung.

2.4 Anak
diminta
menyebutkan
angka pertama
yang ditulis di
punggung.

3. 3.1 Anak di
Kesadar minta
an posisi menunjukkan
(pengha anggota tubuh
yatan dengan tangan
tubuh) kanan.

3.2 Anak di
minta
menunjukkan
anggota tubuh
dengan tangan
kiri.

3.3 Anak
diminta
menunjukkan
mata Kanan

3.4 Anak
diminta
menunjukkan
mata kiri

3.5 Anak
diminta
menunjukkan
hidung

3.6 Anak
diminta
menunjukkan
ibu jari

3.7 Anak
diminta
menunjukkan
jari tengah

3.8 Anak
diminta
menunjukkan
jari kelingking

3.9 Anak
diminta
menunjukkan
jari telunjuk

3.10 Anak
diminta
menunjukkan
jari manis

3.11 Anak
diminta
menunjukkan
Dagu

3.12 Anak
diminta
menunjukkan
Dahi
3.13 Anak
diminta
menunjukkan
tangan kanan
3.14 Anak
diminta
menunjukkan
tangan kiri

3.15 Anak
diminta
menunjukkan
pipi

3.16 Anak
diminta
menunjukkan
mulut

3.17 Anak
diminta
menunjukkan
alis

3.18 Anak
diminta
menunjukkan
rambut

3.19 Anak
diminta
menunjukkan
bulu mata
PERSEPSI VISUAL
Ha Keter
Indikato Butir
sil anga
r Instrumen
n
1. 1.1 Anak
Identifik diminta
asi posisi memasukkan
obyek bentuk suatu
dalam obyek ke
ruang tempat yang
sesuai.

1.2 Anak
diminta
memasukkan
bola ke dalam
keranjang
yang jauh dan
keranjang
yang dekat.

2. 2.1 Anak
Membed diminta
akan membedakan
suatu bentuk
objek persegi
dengan dengan
yang lingkaran.
lain.
2.2 Anak
diminta
membedakan
bentuk
segitiga
dengan
bintang.

3. 3.1 Anak
Identifik diminta
asi objek menebak
yang nama bunga
tidak di yang
perlihtak dilihatnya
an secara
keseluru 3.2 Anak
han diminta
menebak
nama hewan
yang
dilihatnya.

3.3 Anak
diminta
menebak
nama alat
tulis yang
dilihatnya.

3.4 Anak
diminta
menebak
nama alat
transportasi
yang
dilihatnya.

4. 4.1 Anak
Identifik diminta
asi sifat menunjukkan
objek gambar benda
pada saat yang sifatnya
melihatn dingin.
ya

KETERANGAN :
B : Bisa
DB : Dengan Bantuan
TB : Tidak Bisa
4. Instrumen Asesmen Perkembangan Bahasa dan Bicara

NO
ASPEK SOAL RESPON
1. Anak Memahami 1. Memahami kata “Buku ”
kata benda
2.Memahami kata “Pensil”
3.Memahami kata “ Tas ”
4.Memahami kata
“Penghapus”
5.Memahami kata
“ Penggaris ”
6. Memahami kata “ Kursi ”
7. Memahami kata “ Pintu “
8. Memahami kata “ Sepatu “
9. Memahami kata “ Sandal “
10. Memahami kata “ pagar “
2. Anak mengulang 1. Anak mengulang kata“
kata Minta Tolong”
2. Anak mengulang kata
“Permisi”
3. Anak mengulang kata
“Terima kasih”
4. Anak mangulang kata
“Tolong buka”
5. Anak mengulang kata
“Minta maaf ya”
3. Memahami dan 1. Anak dapat memahami kata
melaksanakan kata perintah “ membuka pintu”
perintah
2. Anak dapat memahami kata
perintah “Duduk di kursi”
3. Anak dapat memahami kata
perintah “Makan
menggunakan tangan
kanan”
4. Anak dapat memahami kata
perintah “Memakai jaket”
5. Anak dapat memahami kata
perintah “Menyimpan jaket
di tempat jaket”
6. Anak dapat memahami kata
perintah “Salam kepada
guru ketika memasuki
kelas”
7. Anak dapat memahami kata
perintah “Memakai sepatu”
8. Anak dapat memahami kata
perintah “Membuka sepatu
sebelum masuk kelas “
9. Anak dapat memahami kata
perintah “Menyimpan
sepatu pada rak sepatu”
10. Anak dapat memahami
kata perintah” Membuka
helem”
11. Anak dapat memahami
kata perintah “Menyimpan
helem di tempat helem”
12. Anak dapat memahami
kata perintah “Ambil air
wudhu”
13. Anak dapat memahami
kata perintah “Siram bekas
kencing”
14. Anak dapat memahami
kata perintah “Tutup pintu
kamar mandi”
15. Anak dapat memahami
kata perintah “Bereskan
buku setelah belajar”
16. Anak dapat memahami
kata perintah “Tutup botol
minum”
17. Anak dapat memahami
kata perintah “Simpan tas di
loker”
4. Menyebutkan nama 1. Anak dapat menyebutkan
orang di sekitar nama “ guru “
2. Anak dapat nyebutkan
nama teman di kelasnya
3. Anak dapat menyebutkan
nama “ayah“
4. Anak dapat menyebutkan
nama “ibu”
5. Anak dapat menyebutkan
nama “kakak”
6. Anak dapat menyebutkan
nama “adik”
7. Anak dapat menyebutkan
nama “kakek”
8. Anak dapat menyebutkan
nama “nenek”
5. Menyebutkan 1. Anak menyebutkan anggota
bagian-bagian tubuh bagian atas
anggota tubuh
2. Anak menyebutkan anggota
tubuh yanga berfungsi
untuk makan
3. Anak menyebutkan anggota
tubuh yang berfungsi untuk
melihat
4. Anak menyebutkan bagian
tubuh yang berfungsi untuk
berjalan
5. Anak menyebutkan bagian
tubuh yang berfungsi untuk
menulis
5. Instrumen Asesmen Perkembangan Motorik Psikomotor

INSTRUMEN ASESMEN MOTORIK KASAR

PENILA
ASP SUB BUTIR KETERA
INDIKATOR IAN
EK ASPEK SOAL NGAN
M TM

Moto 1. Gerak 1.1 Anak Jalanlah


rik loko dapat maju! Min
Kasa motor berjalan 5 langkah
r (Mela maju dan
Jalanlah
kukan mundur
mundur!
gerak
Min 5
an
langkah
dinam
is/ 1.2 Anak Jalanlah

berpi dapat jinjit!

ndah berjalan Min 5

tempa jinjit langkah

t) 1.3 Anak Jalanlah


dapat diatas
berjalan garis
diatas lurus!
garis/tali
yang
dibentang
kan
kurang
PENILA
ASP SUB BUTIR KETERA
INDIKATOR IAN
EK ASPEK SOAL NGAN
M TM

lebih 5
meter
1.4 Anak Larilah!
dapat Selama 15
berlari detik
kurang
lebih
selama 15
detik
1.5 Anak Larilah
dapat mengikuti
berlari petunjuk
sesuai arah
petunjuk tersebut!
arah
1.6 Anak Lompatila
dapat h benda
melakuka tersebut
n gerakan dengan
lompat dua kaki!

1.7 Anak Lompatlah


dapat dengan
melakuka satu kaki!
n gerakan
PENILA
ASP SUB BUTIR KETERA
INDIKATOR IAN
EK ASPEK SOAL NGAN
M TM

lompat
dengan
satu kaki
2. Gerak 2.1 Anak Gerakkanl
non dapat ah
loko melakuka kepalamu
motor n gerakan ke kiri!
(Mela kepala
Gerakkanl
kukan (patah
ah
gerak kiri, patah
kepalamu
an kanan,
ke kanan!
statis/ menundu
tidak k, Gerakkanl

berpi menengad ah
ndah ah dan kepalamu

tempa gerakan ke bawah!

t) memutar Gerakkanl
kepala) ah
kepalamu
ke atas!

Gerakkanl
ah
kepalamu
secara
PENILA
ASP SUB BUTIR KETERA
INDIKATOR IAN
EK ASPEK SOAL NGAN
M TM

memutar!

2.2 Anak Rentangka


dapat nlah
melakuka kedua
n gerakan tanganmu!
merentan
Gerakkanl
gkan
ah
tangan ke
tanganmu
samping
seperti
dan
kupu-
menggera
kupu!
kkannya
ke kiri Rentangka

dan kanan nlah

dan kedua

gerakan tanganmu

merentan dengan

gkan mengangk

sambil at kaki

mengangk kiri!
at satu Rentangka
kaki nlah
secara kedua
bergantia tanganmu
PENILA
ASP SUB BUTIR KETERA
INDIKATOR IAN
EK ASPEK SOAL NGAN
M TM

n dengan
mengangk
at kaki
kanan!

2.3 Anak Angkatlah


dapat tangan
melakuka kirimu ke
n gerakan atas!
mengangk
Angkatlah
at tangan
tangan
ke atas
kananmu
ke atas!

Angkatlah
kedua
tanganmu
ke atas!

2.4 Anak Rentangka


dapat nlah
melakuka tangan
n gerakan kirimu ke
merentan depan!
gkan
Rentangka
tangan ke
PENILA
ASP SUB BUTIR KETERA
INDIKATOR IAN
EK ASPEK SOAL NGAN
M TM

depan nlah
tangan
kananmu
ke depan!

Rentangka
nlah
kedua
tanganmu
ke depan!

2.5 Anak Berdirilah


dapat dengan
berdiri mengangk
dengan at kaki
satu kaki kanan

Berdirilah
dengan
mengangk
at kaki kiri

2.6 Anak Melompat


dapat lah
melakuka ditempat
n gerakan dengan
PENILA
ASP SUB BUTIR KETERA
INDIKATOR IAN
EK ASPEK SOAL NGAN
M TM

lompat di satu kaki!


tempat
Melompat
lah di
tempat
dengan
dua kaki!

3. Gerak 3.1 Anak Lemparlah


manip dapat bola itu!
ulatif melakuka
(mela n gerakan
kukan melempar
gerak bola
an 3.2 Anak Tangkapla
secara dapat h bola ini!
lebih melakuka
teram n gerakan
pil) menangka
p bola
3.3 Anak Tendangla
dapat h bola itu!
melakuka
n gerakan
menendan
PENILA
ASP SUB BUTIR KETERA
INDIKATOR IAN
EK ASPEK SOAL NGAN
M TM

g bola
3.4 Anak Gelinding
dapat kanlah
melakuka
n gerakan
menggeli
ndingkan
bola
Keterangan penilaian:
1 : apabila anak tidak mampu
2 : apabila anak mampu
ASESMEN MOTORIK HALUS

KETERAN
SUB INDIKATO PENILAIAN
ASPEK BUTIR SOAL GAN
ASPEK R
M TM

Motorik 1. Pra 1.1 Anak 1.1.1. Guntin


Halus Men dapat glah
ulis menggu sesuai
men nting pola
ggun pola gambar
ting bentuk lingkar
(me geometri an yang
nem telah
pel, disedia
berja kan
lan 1.1.2. Guntin
jinjit glah
, sesuai
mere pola
mas, gambar
mer segitiga
obek yang
kerts telah
, disedia
menj kan
ump 1.2 Anak 1.2.1. Tempel
dapat kan
ut, menemp bentuk
mem el bentuk kertas
asan geometri lingkar
g) an
yang
telah
digunti
ng
pada
lembar
kertas
baru
yang
telah
disedia
kan!
1.2.2. Tempel
kan
bentuk
kertas
segitig
a yang
telah
digunti
ng
pada
lembar
kertas
baru
yang
telah
disedia
kan!
1.3 Anak 1.3.1. Tempel
dapat kan
menempel butiran
butiran Styrofo
Styrofoam am ke
bentuk
gambar
yang
sudah
disedia
kan !
1.4 Anak 1.4.1. Remasl
dapat ah
meremas kertas
kertas yang
sudah
disedia
kan!
1.5 Anak 1.5.1. Robekl
dapat ah
merobek bebera
kertas pa
kertas
yang
sudah
disedia
kan!
1.6 Anak 1.6.1. Lepask
dapat an
melepas, tutup
memasa pulpen
ng, ini
dengan 1.6.2. Pasang
menjum kan
put kembal
susuatu in
objek tutup
pulpen
ini
1.6.3. Jumput
lah
manik
manik
kedala
m
tempat
nya
1.7 Anak 1.7.1. Susunla
dapat h balok
meronce sesuai
balok urutan
kecil nomor
bentuk yang
geometri ada
pada
balok
tersebut
2. Menuli 2.1 Anak 2.1.1. Pegang
s dapat lah
Permul memegan pensil!
aan g alat tulis 2.1.2. Pegang
(meme lah
gang pengha
alat pus!
tulis,me 2.2 Anak 2.2.1. Geraka
nggera dapat nlah
kan alat mengger pensil
tulis,me akan alat untuk
nebalka tulis membu
n at
huruf,a coretan
ngka,ka pada
ta dan kertas
menyal 2.2.2. Geraka
in nlah
huruf, pengha
angka). pus
untuk
mengha
pus
coretan
yang
telah
dibuat
2.3 Anak 2.3.1. Tebalk
dapat an
menebal huruf
kan pada
huruf lembar
kerja
yang
telah
disedia
kan!
2.4 Anak 2.4.1. Tebalk
dapat an
menebal angka
kan pada
angka lembar
kertas
yang
telah
disedia
kan
2.5 Anak 2.7.1. Tebalk
dapat an kata
menebal pada
kan kata lembar
kertas
yang
telah
disedia
kan
2.6 Anak 2.6.1. Salinla
dapat h angka
menyali 1-5
n angka pada
lembar
kertas
yang
telah
disedia
kan
2.7 Anak 2.7.1. Salinla
dapat h huruf
menyali a-e
n huruf pada
lembar
kertas
yang
telah
disedia
kan
Keterangan penilaian:

1 : apabila anak tidak mampu

2 : apabila anak mampu


6. Instrumen Asesmen Perkembangan Sosial Emosi

Penilaian
Mam
Ruang pu Tida
Kemam Gambara Intruksi Tugas
Lingku Mam denga k Ke
puan n / Pertanyaan
p pu n Mam t.
Bant pu
uan
Sosial Menge Pengenalan a. Apakah
nal diri sendiri, anak
Identita membantu mampu
s diri diri sendiri, menyeb
dan dan orang utkan
lingkun lain serta identitas
gan mengungk diri?
apkan 1. Nama
keinginan 2. Umur
3. Rumah
4. Sekolah
5. Cita –
cita
b. Apakah
anak
mampu
meyebut
kan
nama
anggota
keluarga
?
1. Nama
Ayah
2. Nama
Ibu
3. Nama
Kakak/a
dik
4. Nama
Nenek/k
akek
5. Nama
Paman/b
ibi
c. Apakah
anak
mampu
member
sihkan
tanpa
bantuan
?
1. Mencuci
tangan
2. Berkum
ur
3. Mencuci
muka
4. Mengela
p tangan
5. Mencuci
kaki
d. Apakah
anak
mampu
makan,
minum
tanpa
bantuan
?
1. Menga
mbil
piring
sendiri
2. Menga
mbil
sendok
sendiri
3. Menga
mbil
nasi
sendiri
4. Menga
mbil
gelas
sendiri
5. Menga
mbil air
minum
sendiri
e. Apakah
anak
mampu
bergaul
dengan
anak
teman
sebaya?
Kemampua 1. Mampu
n berkom
berelompo unikasi
k dan
bekerja
dalam
kelompo
k?
a. Menung
gu
giliran
dalam
bermain
b. Mematu
hi
perintah
sederha
na
c. Menceri
takan
pengala
man
sendiri
d. Mampu
meneri
ma
cerita
dari
orang
lain
e. Mampu
bekerjas
ama
dengan
orang
lain
f. Anak
mampu
meminja
m
barang
temanny
a
g. Anak
mampu
mengem
balikan
barang
temanny
a
h. Anak
mampu
menener
ima
intruksi
dari
orang
i. Anak
mampu
mengaja
k teman
bermain
j. Anak
mampu
mengiku
ti
intruksi
dalam
kelompo
k
k. Anak
mampu
ketika di
panggil
dalam
kelompo
k
l. Anak
mampu
menden
gar
cerita
kelompo
k
m. Anak
mampu
mengac
ungkan
tangan
dalam
berkelo
mpok
n. Anak
mampu
menyata
ka
keingina
n iya an
tidan
dalam
berkelo
mpk

Emosi Regula Pulih dari Anak mampu


si diri kondisi menghilangkan
dan yang tidak rasa tidak
minat menyenang menyenangkan
terhada kan dengan bujukan
p orang lain :
lingkun a. Marah
gan b. Takut
c. Sedih

Menunjuka Anak mampu


n respon merespon bila
terhdapa diberi benda
tawaran baru
dikenalnya,
dengan ekspresi
:
a. Senyum
b. Senang
c. Mengke
rutkan
wajah
d. Meraih
e. Rasa
ingin
tahu
f. Cuek
Menujukan Anak mampu
rasa tidak menunjukan
suka rasa tidak suka
ketikadi ketika di
diamkan diamkan / tidak
dan tidak direspon saat
direspon bermain :
saat a. Protes
beramain b. Marah
c. Menang
is
d. Biasa

Anda mungkin juga menyukai