net/publication/359507917
CITATIONS READS
0 835
9 authors, including:
Achmed Sukendro
Universitas Pertahanan Indonesia
22 PUBLICATIONS 4 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by I Dewa Ketut Kertawidana on 28 March 2022.
TIM PENYUSUN:
Dr. Syamsunasir, S.Sos., M.M., C.Fr.A
Dr. Endro Legowo, S.E., M.A.P
Dr. Ernalem Bangun, Dra. M.A
Dr. Adi Subiyanto, S.Si., M.Han
Dr. Anwar Kurniadi, S.Kp., M.Kep
Dr. Christine Sri Marnani, Dra. M.A.P
i Dr. IDK Kerta Widana, SKM., MKKK
Dr. Achmed Sukendro, SH., M.Si
Dr. Panji Suwarno, SE., M.Si
BUKU AJAR
UNIVERSITAS PERTAHANAN RI
FAKULTAS KEAMANAN NASIONAL
ii
Buku Ajar
Karakter Bangsa dan Bela Negara (KBBN)
Penanggung Jawab:
Laksdya TNI Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., DESD
Ketua:
Marsda TNI Dr. Syamsunasir, S.Sos., M.M., C.Fr.A
Wakil Ketua
Laksma TNI Dr. Endro Legowo, S.E., M.A.P.
Sekretaris
Samuel Sihombing, S.H
Penyusun
Marsda TNI Dr. Syamsunasir, S.Sos., M.M., C.Fr.A
Laksma TNI Dr. Endro Legowo, S.E., M.A.P.
Dr. Ernalem Bangun, Dra. M.M
Dr. Adi Subiyanto, S.Si., M.Han.
Dr. Anwar Kurniadi, S.Kp., M.Kep.
Dr. Christine Sri Marnani,Dra. M.A.P.
Dr. I Dewa ketut Kerta Widana, SKM., MKKK
Dr. Panji Suwarno, S.E., M.Si.
Dr. Achmed Sukendro, S.H., M.Si.
Published by
Universitas Pertahanan
Kawasan IPSC Sentul Bogor Indonesia 16810
ISBN: 978-623-5885-03-2
xiii hlm + 212 hlm; 21 x 29 cm
email: fknunhanri@gmail.com
HP. 081380920299
iii
KATA PENGANTAR
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
BAB 1 FILSAFAT PANCASILA 1
1.1 Pendahuluan 1
1.2 Pengertian Filsafat Pancasila 2
1.3 Pancasila sebagai Sistem 4
1.4 Ciri-Ciri Pancasila yang merupakan Sistem Filsafat 4
1.5 Perbedaan antara Philosophiche Grondslag dan 6
Weltanschauung.
1.5.1 Pancasila sebagai Dasar Filsafat 7
(Philosophiche Grondslag)
1.5.2 Pancasila Sebagai Weltanschauung 7
1.6 Kajian Filsafat Pancasila 8
1.6.1 Landasan Ontologis Filsafat Pancasila 9
1.6.2 Landasan Epistemologis Filsafat Pancasila 12
1.6.3 Landasan Aksiologis Pancasila 15
1.7 Tugas / Diskusi 17
1.8 Daftar Pustaka 18
v
BAB 3 IDEOLOGI DAN ISME MODERN 55
3.1 Pendahuluan 55
3.2 Sejarah dan Karakteristik Ideologi 56
3.2.1 Sejarah Ideologi 57
3.2.2 Karakteristik Ideologi 58
3.3 Berbagai Sistem Ideologi 59
3.4 Ideologi dan Agama 60
3.5 Zaman Ideologi 63
3.6 Sifat dan Dinamisme Ideologi 75
3.7 Tugas / Diskusi 76
3.8 Daftar Pustaka 77
vi
6.4.2 Isi (Content) 156
6.4.3 Tata Laku Lahiriah dan Batiniah (Conduct) 158
6.5 Implementasi dan Tantangan WawasanNusantara 158
6.5.1 Implementasi Wawasan Nusantara 158
6.5.2 Tantangan Implementasi Wawasan 160
Nusantara
6.6 Tugas / Diskusi 164
6.7 Daftar Pustaka 165
vii
9.7 Tugas / Diskusi 221
9.8 Daftar Pustaka 222
viii
12.15 Daftar Pustaka 278
ix
BAB 1
FILSAFAT PANCASILA
1.1 Pendahuluan
2.1 Pendahuluan
“Bahwa kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, oleh sebab itu
maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak
sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.”
d. Asas Legalitas
Sebelum Amandemen
Sebelum amandemen, sistematika UUD 1945 meliputi:
Bagian Pembukaan UUD 1945 terdiri dari 4 Alinea.
Bagian Batang-tubuh terdiri dari 16 Bab, 37 Pasal, 49
Ayat, dan 4 Pasal aturan peralihan, serta 2 ayat aturan
tambahan.
Sesudah Amandemen
Setelah amandemen, sistematika UUD 1945 menjadi:
Bagian Pembukaan UUD 1945 tetap terdiri dari 4 Alinea.
Bagian Batang-tubuh UUD 1945, menjadi 21 Bab, 73
Pasal, 170 Ayat, 3 Pasal aturan peralihan, serta 2 pasal
aturan tambahan.
Tidak ada lagi lembaga tertinggi sebagaimana MPR di
masa lalu dan Sistem presidensial tidak efektif.
b. Sistem politik
Pengertian Sistem Politik menurut para ahli:
5) Pemerintahan mayoritas.
2) Sistem Konstitusional
Sebelum Amandemen
Sesudah Amandemen
d. Pemerintahan daerah.
Sekjen MPR RI. (2016). Materi Sosialisasi Empat Pilar MPR RI. Edisi
Revisi Cetakan ke-6. Jakarta: Sekretariat Jenderal MPR RI.
3.1 Pendahuluan
a. Positivisme;
b. Komunisme;
c. Sosialisme;
d. Fasisme;
e. Nazisme, dan
f. Jenis Nasionalisme tertentu.
a. Ideologi Liberalisme
b. Ideologi Neoliberalisme
d. Ideologi Marxisme
1) Aliran Sosialisme
f. Ideologi Fasisme
4.1 Pendahuluan
a. Alinea 1
b. Alinea 2
c. Alinea 3
d. Alinea 4
b. NKRI
d. UUD 1945
Pengantar Diskusi:
Tugas:
Coba diskusikan dan berikan pandangan/pendapat saudara,
dengan merujuk kepada teori-teori yang telah dijelaskan di
atas, mengenai ada atau tidaknya pergeseran nilai-nilai
kebangsaan dan karakter bangsa yang tengah terjadi. Bila ada,
coba jelaskan apa penyebabnya dan apa kira-kira solusinya.
Jika anda memiliki pendapat lain, silahkan jelaskan berikut
alasan-alasannya.
5.1 Pendahuluan
a. Religius
b. Jujur
d. Disiplin
e. Kerja Keras
f. Kreatif
g. Mandiri
h. Demokratis
l. Menghargai Prestasi
m. Bersahabat/Komunikatif
n. Cinta Damai
p. Peduli Sosial
q. Peduli Lingkungan
r. Tanggung Jawab
a. Nilai Sopan-santun;
b. Nilai Kekeluargaan;
d. Nilai Kejuangan;
e. Nilai Semangat;
2) Kebebasan (fairness)
4) Pengorbanan/kepedulian (empathy)
8) Produktivitas (productivity)
b. Sistem Politik
5) Pemerintahan mayoritas
2) Sistem konstitusional.
2) Imagined community;
3) Tradition of invention;
d. Kebangsaan:
1) Komunikasi;
2) Urbanisasi;
3) Pendidikan massal;
4) Partisipasi politik;
5) Kontestasi; dan
3) Perbaikan pendidikan;
4) Globalism;
6) Liberalisasi pasar.
g. Kontekstualisasi nasionalisme
5) Ethnonationalism, religionationalism
c. Jelaskan apa dan pada pasal berapa dari UUD 1945 yang
terjadi perubahan nilai-nilai yang berhubungan dengan:
4) Pemerintahan daerah
Aiken, Henry D., The Age of Ideology: The 19th Century Philosophers,
A Mentor Book, 1956
---, Trust: The Social Virtues dan The Creation of Prosperity, The
Free Press, New York, 1995
6.1 Pendahuluan
a. Asas Kepulauan
b. Kepulauan Indonesia
6.3.2 Geopolitik
7.1 Pendahuluan
7.2.3 Ilmiah
Asta Gatra terdiri dari tiga aspek alamiah (Trigatra) dan lima
aspek kehidupan (Pancagatra) yang bersifat dinamis. Peran dan
hubungan di antara kedelapan gatra tersebut saling terkait dan saling
tergantung secara utuh menyeluruh membentuk tata laku masyarakat
dalam kehidupan Nasional.
a. Tri Gatra: (tangible), yaitu kehidupan alamiah yang
bersifat statis, yang terdiri dari:
1) Letak geografi Negara
2) Keadaan dan kekayaan alam (flora, fauna, dan
mineral baik yang di atmosfer, muka maupun perut
bumi)
3) Keadaan dan kemampuan penduduk (jumlah,
komposisi, dan distribusi)
b. Panca Gatra (intanggible), yaitu kehidupan sosial yang
bersifat dinamis
1) Ideologi Pancasila yang kita yakini kebenarannya
akan mampu mengantar bangsa Indonesia
mewujudkan cita-cita maupun tujuan Nasional
bangsa Indonesia
2) Politik Penetapan alokasi nilai di sektor
pemerintahan dan kehidupan politik masyarakat.
sistem politik harus mampu memenuhi lima fungsi
utama:
a) Usaha mempertahankan pola, struktur, proses
politik
d. Ideologi
e. Politik
f. Ekonomi
g. Sosial Budaya
8.1 Pendahuluan
a. Konflik interstate
b. Konflik internal
c. Konflik TransNasional
a. Ancaman Siber
d. Ancaman Separatisme
9.1 Pendahuluan
b. Melestarikan budaya.
Selain itu bela negara juga diartikan sebagai tekad, sikap dan
tindakan warga Negara yang teratur, menyeluruh, terpadu dan
berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air, kesadaran
berbangsa dan bernegara Indonesia, keyakinan akan kesaktian
Pancasila sebagai ideologi Negara, kerelaan untuk berkorban guna
meniadakan setiap ancaman baik dari luar maupun dari dalam negeri
yang membahayakan kemerdekaan dan kedaulatan Negara,
kesatuan dan persatuan bangsa, keutuhan wilayah dan yurisdiksi
Nasional, serta nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 (Basrie, 1998: 8).
Hans Kohn. 1955. Nationalism Its Meaning and History. New York: D.
Van Nostrand Company, Inc.
10.1 Pendahuluan
Identitas adalah ciri, tanda, atau jati diri yang melekat pada
seseorang, kelompok atau sesuatu sehingga membedakan dengan
yang lain. Kata Nasional disini lebih tertuju pada konsep kebangsaan,
dan juga merujuk pada kelompok yang terikat oleh kesamaan ras,
agama, budaya, Bahasa, dan lain-lain. Sedangkan identitas Nasional
sendiri yaitu sebagai ideologi negara, pandangan hidup bangsa, dan
juga kepribadian bangsa sehingga mecapai kedudukan tertinggi
dalam tatanan berbangsa dan bernegara dan termasuk tatanan
hukum yang berlaku di negara Indonesia. Tapi, secara garis besar
identitas Nasional adalah sesuatu yang dibentuk dan disepakati
dengan dimusyawarahkan secara mufakat yang nantinya dapat
membedakan negara satu dengan negara lainnya.
Istilah natie atau nation mulai tidak asing pada tahun 1835.
Nation yang memiliki arti bangsa atau Nasional, Nasionalisme, atau
paham kebangsaan. Istilah bangsa ini memiliki arti masyarakat yang
bentuknya terwujud dalam sejarah dan memiliki unsur-unsur satu
kesatuan bahasa, satu kesatuan daerah, satu kesatuan ekonomi,
satu kesatuan hubungan ekonomi, satu kesatuan jiwa.
11.1 Pendahuluan
a. Perkembangan Global
b. Perkembangan Regional
c. Perkembangan Nasional
d. Perkembangan Lokal
12.1 Pendahuluan
a. Plato
b. Aristoteles
Suatu kebebasan atau prinsip demokrasi ialah kebebasan,
karena hanya melalui kebebasanlah setiap warga negara
bisa saling berbagi kekuasaan di dalam negaranya. Jika
seseorang hidup tanpa kebebasan dalam memilih cara
hidupnya, maka sama seperti budak.
c. Montesque
d. Abraham Lincoln
e. Robert Dahl
f. Harris Soche
g. Mirriam Budiardjo
1) Partai-partai politik
2) Kelompok kepentingan (interest group)
3) Kelompok penekan (pressure group)
i. Manajemen terbuka
a. Akuntabilitas.
b. Rotasi Kekuasaan.
1) Dominasi Presiden.
13.1 Pendahuluan
f. Anak yang lahir dalam tegang waktu 300 (tiga ratus) hari
setelah ayahnya meninggal dunia dari perkawinan yang
sah dan ayahnya Warga Negara Indonesia;
b. Asas ius soli (law of the soil) secara terbatas, adalah asas
yang menentukan kewarganegaraan seseorang,
berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diberlakukan
terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang
diatur dalam Undang-Undang.
a. Membayar pajak;
14.1 Pendahuluan
Patriotisme berasal dari kata patriot dan isme yang berarti sifat
kepahlawanan atau jiwa kepahlawanan. Pengorbanan ini dapat
berupa pengorbanan harta benda maupun jiwa serta raga seseorang.
Penting sebagai warga negara Indonesia memiliki kesadaran akan
patriostisme. Penerapan patriotisme terasa semakin relevan dan
strategis di tengah kondisi keterpurukan dan proses pelapukan yang
terus berlangsung di berbagai segi kehidupan masyarakat bangsa ini.
Aiken, Henry D., The Age of Ideology: The 19th Century Philosophers,
A Mentor Book, 1956
Fukuyama, Francis, The End of History and the Last Man, Avon
Books, New York, 1992
---, Trust: The Social Virtues dan The Creation of Prosperity, The
Free Press, New York, 1995
Daftar Referensi 1. Kaelan dan Achmad Zubaidi. (2010). Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan
Tinggi. Yogyakarta: Penerbit Paradigma.
2. Notonagoro. (1951). ―Pancasila Dasar Filsafat Negara Republik Indonesia‖. dalam
Soekarno. Filsafat Pancasila Menurut Bung Karno. (Floriberta Aning, ed.). Yogyakarta:
Media Pressindo.
3. Yudi Latif. (2011). Negara Paripurna: Historisitas, Rasionalitas dan Aktualitas Pancasila.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
4. Manuel Castel. (1997). The Power of Identity. Oxford: Blackwell Publishers Ltd.
5. Arif Sukirman. (2006). Pengantar Pemahaman Ideologi. Yogyakarta: Genta Press.
6. Ramlan Surbakti. (1992). Memahami Ilmu Politik. Jakarta: PT. Grasindo.
7. Adnan Buyung. (2009). Aspirasi Pemerintahan Konstitusional di Indonesia: Studi Sosio-
Legal atas Konstituante 1956-1959. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti dan Eka Tjipta
Foundation.
8. Miriam Budiardjo. (2008). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Edisi Revisi. Jakarta: Penerbit PT
Gramedia Pustaka Utama.
9. Soekarno. (1965). Pertahanan Nasional Dapat Berhasil Maksimal Jika Berdasarkan
Geopolitik. Persepsi, 1992, hlm. 99-111.
10. Sumarsono dkk. (2007). Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Penerbit PT Gramedia
Pustaka Utama.
11. Lemhannas. (1997). Wawasan Nusantara. Jakarta: PT. Balai Pustaka dan Lemhannas.
12. Lemhannas. (1997). Ketahanan Nasional. Cetakan ke-2. Jakarta: PT. Balai Pustaka dan
Lemhannas.
13. Soedarmanta, J.B. (2012). Patriotisme dan Nasionalisme Para Pejuang Katolik.
1 Mhs mampu Filsafat Pancasila Penjelasan 2x50‘ Diskusi kelas o Unjuk kerja Kemampuan 2
mengurai-kan Pengertian filsafat; sistem besar o Observasi menjawab,
Pancasila sebagai Pancasila sebagai perkuliahan o Partisipasi mengutaraka
suatu sistem dan tugas, n gagasan
sistem; Kesatuan sila-
filsafat. ceramah, tanya Diskusi kelas
sila Pancasila; kesatuan jawab, diskusi
Mhs mampu sila-sila Pancasila kecil:
menelaah sebagai suatu sistem
Pancasila sebagai 1. Yudi Latif.
filsafat (dasar ontologis, (2018).
ideologi bangsa
epistemologis, Memantapkan
dan negara.
aksiologis); Pancasila
Mhs mampu Pancasila
mengaitkan nilai- sebagai nilai dasar
nilai sila Pancasila fundamental bagi 2. Yudi Latif.
dalam kehidupan bangsa dan negara (2013).
ber-bangsa dan Indo-nesia; Pancasila Membumikan
bernegara. sebagai ideologi bangsa Pancasila
dan nega-ra Indonesia;
makna nilai-nilai sila 3. topik lain
Pancasila; Pancasila sesuai prodi
sebagai dasar
kehidupan berbangsa
dan bernegara
5 Mhs mampu Karakter Bangsa Ceramah, tanya 2x50‘ Tugas 2: o Unjuk kerja Kemampuan 3
memahami karakter Pemahaman karakter; jawab, diskusi o Observasi menjawab,
bangsa karakter bangsa; o Tugas o Partisipasi mengutaraka
kelompok n gagasan;
karakter dan
berupa kreativitas
pemimpin; bagaimana
makalah ide, referensi
membangun karakter desk study yang
minimal 5 digunakan,
(lima) kekompakan
halaman kelompok,
dengan kerapihan
topik tulisan
Karakter
Bangsa;
dipresentas
ikan di
kelas kecil
9 Mhs mampu Kewaspadaan Nasional Ceramah, 2x50‘ Tugas 4: o Unjuk kerja Kemampuan 3
menguraikan tanya jawab, o Observasi menjawab,
tentang kondisi diskusi Esai 2.500 Partisipasi mengutarakan
lingkungan kata (dengan gagasan;
strategis, bentuk catatan kaki kreativitas ide,
ancaman bagi mengikuti referensi yang
kemanan nasional, pedoman digunakan,
ancaman fenomena penulisan kerapihan
nasional dan upaya tesis) tulisan
peningkatan
kewaspadaan
nasional.
13 Mhs mampu Demokrasi Indonesia Ceramah, 2x50‘ Quiz: o Unjuk kerja Kemampuan 3
menganalisis Demokrasi dan tanya jawab, Diberikan o Observasi menjawab,
makna demokrasi implementasinya; arti diskusi oleh dosen di o Partisipasi mengutarakan
dan prinsip- dan perkembangan kelas gagasan
prinsipnya. demokrasi; bentuk-
Mhs mampu bentuk demokrasi; Diskusi kelas
menguraikan demokrasi di Indonesia besar
hakekat demokrasi The
Indonesia Transition to
(demokrasi Democracy in
Pancasila). Indonesia:
Mhs mampu Some
menganalisis Outstanding
pelaksanaan
Problems
demokrasi di
Diskusi kelas
Indonesia.
kecil:
Timothy D.
Sisk (2002).
Demokrasi di
Tingkat Lokal
Diskusikan 1
bab dan
perbandingka
n dengan
demokrasi di
Indonesia.