PERTEMUAN 16
PENGANGKUTAN LAUT DARAT DAN UDARA
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Dalam pertemuan 16 ini akan dijelaskan mengenai pengangkatan laut dan
pelayaran, pengangkutan darat dan udara dengan penjelasan dari masing-masing
pengangkutan tersebut. Setelah mempelajari ini, mahasiswa diharapkan mampu
untuk :
1. Mengidentifikasi konsep dari pengangkutan laut dan pelayaran.
2. Menjelaskan mengenai konsep pengangkutan darat.
3. Menjelaskan mengenai konsep pengangkutan udara.
B. URAIAN MATERI
1. Pengangkutan
Transportasi merupakan suatu kegiatan yang meliputi beberapa hal yaitu
memuat ke dalam transportasi, memindahkan dari tempat asal ke tujuan dengan
menggunakan alat transportasi, dan penurunan alat transportasi, baik kepada
orang (penumpang) maupun barang. Oleh karena itu, dalam mendukung
kelancaran serangkaian kegiatan dalam transportasi ini akan berkaitan dengan
ilmu hukum. Adapun dari proses kegiatan dalam transportasi secara tidak
langsung adalah sistem hukum, yang mana karena diantaranya mempunyai
unsur-unsur seperti, subyek, keberadaan dari obyek, adanya kejadian dan
hubungannya.
Definisi hukum transportasi secara keseluruhan adalah suatu aturan hukum
yang mana berisikan mengatur transportasi. Adapun yang termasuk dalam aturan
hukum yaitu : adanya ketentuan hukum, perjanjian yang mengatur berbagai
proses transportasi (darat, laut dan udara). Ketika berbicara tentang aturan
hukum, harus terdiri dari prinsip, teori dan praktek hukum dalam proses
transportasi. Prinsip hukum artinya bahwa dalam objek penelitian dalam bentuk
landasan filosofis (fundamental) yang membentuk dasar ketentuan mengenai
transportasi, untuk menyatakan suatu kebenaran, keadilan, dan kepatuhan yang
dapat diterima semua pihak. (Rulles of Law).
Teori hukum menjelaskan bahwa objek penelitian adalah norma yang
berlaku, dimana dirumuskan dalam Undang-Undang, Perjanjian, dan Bea Cukai,
Akan tetapi, jika kerena sesuatu sebab apa pun seorang nakhoda ber-
halangan dalam menjalankan tugasnya atau dia berada dalam keadaan tidak
mampu mengemudikan kapalnya, maka yang bertindak sebagai nakhoda
adalah:
1) Mualim pertama, apabila mualim pertama tidak ada, mualim yang
jenjangnya tertua/ tertinggi.
2) Apabila tidak ada mualim satu pun, seorang yang ditunjuk oleh "Dewan
Kapal".
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku (KUH Dagang), maka ada 3 (tiga)
jenis konosemen, yaitu sebagai berikut:
1) Konosemen atas pembawa (on bearer). Dalam hal ini barang diberikan
kepada siapa saja yang membawa konosemen tersebut.
2) Konosemen atas nama. Dalam hal ini barang diberikan kepada siapa yang
namanya ada dalam konosemen tersebut.
3) Konosemen atas tunjuk/pengganti. Dalam hal ini barang diberikan kepada
siapa saja yang ditunjuk oleh pengirim barang atau penggantinya.
5. Pengangkutan Udara
Angkutan udara merupakan suatu transportasi orang atau penumpang
dengan menggunakan kendaraan seperti pesawat terbang dan helikopter.
Ketentuan yang mengatur transportasi udara adalah undang-undang di bidang
transportasi udara dan prinsip kebebasan kontrak, yaitu dengan membuat
kontrak transportasi udara. Dalam hal ini transportasi udara telah diatur dalam
UU nomor 1 tahun 2009 mengenai penerbangan. Kemudian transportasi juga
dilakukan atas dasar kesepakatan antara para pihak. Dengan tiket penumpang
maupun bagasi sebagai bukti perjanjian transportasi dengan pembayaran biasa
angkutannya. Adapun asas dan tujuan dari penerbangan dapat diselenggarakan
berdasarkan asas-asas berikut ini yaitu :
a. Asas secara manfaat
b. Asas berdasarkan bisnis kekeluargaan
c. Asas yang merata dan adil
d. Asas yang memenuhi kepentingan umum
e. Asas mengenai keterpaduan
f. Asas dalam menegakkan hukum
g. Asas mengenai kemandirian
h. Asas yang bersifat terbuka dan anti monopoli
i. Asas yang berlandaskan wawasan pada lingkungan hidup
j. Asas yang memenuhi kriteria kedaulatan negara
k. Asas sesuai kebangsaan dan nusantara
b. Untuk memfasilitasi adanya gerakan orang atau barang dengan jalur udara,
yang memprioritaskan serta melindungi transportasi udara, dalam hal ini untuk
mempercepat kegiatan dalam meningkatkan perekonomian nasional.
c. Dalam hal ini diselenggarakan untuk membina jiwa-jiwa dirgantara nasional.
d. Untuk menegakkan kedaulatan negara tentunya.
e. Untuk menciptakan daya saing yaitu mengembangkan teknologi serta dunia
industri khususnya angkutan udara nasional.
f. Untuk gerakan penunjang, mendorong dan menggerakan dalam tercapainya
pembangunan nasional.
g. Untuk memperkukuh adanya kesatuan serta persatuan dalam bangsa sebagai
wujud dari wawasan nusantara.
h. Untuk meningkatkan ketahanan secara nasional.
i. Untuk bisa mempererat hubungan sesama bangsa tentunya.
Beberapa jenis dari angkutan udara yang meliputi kegiatan dari angkutan
udara itu dibagi menjadi :
a. Angkutan Udara Niaga
Dalam hal ini angkutan udara niaga dibagi menjadi dua macam yaitu
angkutan udara niaga dalam negeri dan luar negeri.Kegiatan angkutan udara
niaga bisa dilakukan secara terjadwal maupun tidak, ini dilakukan oleh enntitas
bisnis angkutan udara nasional maupun asing dalam mengangkut kargo dan
penumpang secara khusus. Angkutan udara niaga yang domestik hanya bisa
dilakukan oleh angkutan udara secara nasional yang harus ada izin bisnis
dalam menjalankan transportasi udaranya. Untuk kegiatan angkutan udara
niaga yang tidak terjadwal bisa dilakukan berdasarkan lembaga pemerintah
atau permintaan badan usaha tertentu. Adapun kegiatan angkutan udara niaga
yang tidak terjadwal bisa meliputi :
1) Pertama apabila kelompok penumpang membeli semua atau minimal
sebagian kapasitas pesawat dengan paket perjalanan yang sudah termasuk
akomodasi dan pengaturan transportasi secara lokal nantinya.
2) Kedua adalah kelompok penumpang dengan membeli semua atau minimal
sebagian kapasitas pesawat yang sudah memenuhi paket termasuk tour
charter.
3) Ketiga adalah orang yang memberli semua kapasitas pesawat demi
kepentingan sendiri.
6. Pengangkutan Multimoda
Transportasi multimoda adalah model transportasi yang menggunakan
berbagai jenis alat angkut sekaligus. Misalnya, pengirim barang dari daratan
Jawa mengirim barang ke tengah Kalimantan. Dalam hal ini pengangkut akan
menggunakan beberapa alat transportasi. Misalnya, menggunakan:
a. Kereta api menuju pelabuhan di Jawa.
b. Kapal laut dari pelabuhan Jawa ke pelapuhan Kalimantan.
c. Truk dari pelabuhan laut ke pelabuhan sungai.
d. Perahu bermotor dari pelabuhan sungai ke tempat tujuan di hulu sungai
C. LATIHAN SOAL
1. Apa yang dimaksud dengan pengangkutan laut dan pelayaran? Coba Saudara
jelaskan dengan baik !
2. Apa yang dimaksud pengangkutan darat lewat jalan darat? Tolong jelaskan!.
3. Jelaskan secara lengkap mengenai carter kapal!.
4. Jelaskan tentang pengangkutan udara!.
5. Jelaskan tentang pengangkutan orang dengan kapal!.
D. DAFTAR PUSTAKA
Burton, Richard Simatupang. (2003). Aspek Hukum Dalam Bisnis. Jakarta: Rineka
Cipta.
Fuady, Munir. (2008). Pengantar Hukum Bisnis. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Harjono, Dhaniswara. (2009). Aspek Hukum Dalam Bisnis. Jakarta: Pusat
Pengembangan Hukum dan Bisnis Indonesia.
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek). (2013). Grahamedia-
Press.
Najih, Mokhammad. (2012). Pengantar Hukum Indonesia. Malang: Setara Press.
Saliman, Abdul. (2011). Hukum Bisnis Untuk Perusahaan. Jakarta: Prenada Media
Group.
Santiago, Faisal. (2012). Pengantar Hukum Bisnis. Jakarta : Mitra Wacana Media.
Soekanto, Soerjono. (1991). SosiologiSuatuPengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Sutiyoso, Bambang. (2006). Penyelesaian Sengketa Bisnis. Yogyakarta: Citra
Media.