Jurnal Koreograf 2
Jurnal Koreograf 2
© 2021UniversitasNegeri Semarang
ISSN 2503-2585
Alamatkorespondensi:
Gedung B2 Lantai 2 FBS Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
Email : 1. shantikalala@gmail.com
2. malarsih@mail.unnes.ac.id
45
Laras Shantika Nastiti / Jurnal Seni Tari (10) (1) 2021
46
Laras Shantika Nastiti / Jurnal Seni Tari (10) (1) 2021
47
Laras Shantika Nastiti / Jurnal Seni Tari (10) (1) 2021
48
Laras Shantika Nastiti / Jurnal Seni Tari (10) (1) 2021
terdapat dalam Maju Beksan; gerak bagian Maju Beksan; gerak Sembahan,
Sembahan, Lumaksana Jangkung Kuning, Beksan; gerak Enjer Tawing, Mundur
Lumaksana Golekan, Enjer Tawing, Beksan; gerak Sembahan.
Nikelwarti, Beksan; gersk Sembahan, Makna dalam gerak Sembahan
Mundur Beksan; Nikelwarti. Gerak yang adalah permohonan Timun Mas kepada
menggambarkan suasana gembira Tuhan Yang Maha Esa untuk melindungi
terdapat dalam Beksan; gerak Kebar dirinya dari kejaran Buto Ijo. Ragam
Golekan (Tawing Kanan, Trap Jamang, Trap selanjutnya terdapat dalam ragam gerak
Puser Pentangan), Enjeran, Menthogan, Enjer Tawing yang memiliki arti mengenai
Batangan, Pilesan, Laku Telu Kebyak-Kebyok perasaan Timun Mas ketika sedang
Sampur, Tatapan, Gajah Oling, Abur- berjalan, apakah ada yang berusaha
Aburan. Gerak yang mengambil tema mengejarnya atau tidak. Ragam
imitatif, menggambarkan perlawanan selanjutnya dalam gerak Sembahan yang
Timun Mas terhadap Buto Ijo terdapat memiliki arti ucapan terimakasih Timun
dalam Beksan; gerak Sekaran Nyebar Paku, Mas kepada Tuhan Yang Maha Esa
Sekaran Nyebar Uyah, Sekaran Nyebar Trasi, karena telah melindungi dirinya dari
Sekaran Netnet Ndas Buto. kejaran Buto Ijo.
Tari Gambyong Jangkung
Kuning menceritakan mengenai seorang Desain Musik
gadis yang sedang akhil baligh atau Musik dan tari memiliki
menjelang dewasa yang menari dengan hubungan yang sangat erat. Keduanya
luwes dan bersifat erotis. Oleh sebab itu berasal dari sumber yang sama, yaitu
gerak tari Gambyong Jangkung Kuning dorongan atau naluri ritmis. Keberadaan
umumnya mengungkapkan kelincahan, musik di dalam tari mempunyai tiga aspek
keluwesan serta kekenesan wanita yang dasar yang erat kaitannya dengan tubuh
menarik. dan kepribadian manusia, yaitu melodi,
ritme (ritme metrikal), dan dramatik
Tema (Jazuli dalam Wulandari, 2016). Tari
Tema adalah inti sebuah cerita dapat lebih hidup bila ada iringan musik,
yang akan diungkapkan dalam tari. Tema karenanya musik berfungsi untuk
dipahami sebagai pokok permasalahan mengidupkan tari. Musik sebagai
yang mengandung isi atau makna tertentu pengiring tari membantu menghidupkan
dari suatu koreografi, baik bersifat literal tari dalam hal irama, tema, dan
maupun non-literal. Tema literal bersumber penjiwaannya. Musik untuk iringan tari
dari suatu lakon cerita, sedangkan tema dapat dikreasikan dalam berbagai jenis
non-literal adalah tema-tema individual musik yang disesuaikan dengan bentuk,
yang lepas dari unsur-unsur lakon (Hadi gerak, dan tema tari. Musik yang
dalam Sumaryono, 2003). Tari digunakan dapat berupa musik gramatika
Gambyong Jangkung Kuning merupakan barat (diatonic) atau tradisional (pentatonis).
tari dengan tema literal, yaitu tema yang Proses garap gendhing Jangkung
bersumber dari suatu lakon cerita. Tema Kuning disusun oleh Bapak Asep Susanto
literal digambarkan dalam gendhing selama kurang lebih satu bulan.
Jangkung Kuning yang merupakan latar Pementasan Tari Gambyong Jangkung
belakang tersusunnya Tari Gambyong Kuning sejauh ini menggunakan musik
Jangkung Kuning serta terdapat dalam iringan gamelan Jawa langsung. Musik
ragam gerak Sekaran Nyebar Trasi, Sekaran iringan dalam Tari Gambyong Jangkung
Nyebar Uyah dan Sekaran Nyebar Paku Kuning berfungsi sebagai ilustrasi
sebagai wujud perlindungan Timun Mas pendukung suasana tema tarian, irama
yang menghindar dari kejaran Buto Ijo. yang tercipta juga memberikan efek cepat
Tema cerita Tari Gambyong lambatnya gerak. Ritme musiknya tenang
Jangkung Kuning juga merupakan dan mengalun dengan tempo sedang,
konteks isi sebagai tema simbolik. melodi dalam gendhing Tari Gambyong
Ketertarikan konteks isi sebagai tema Jangkung Kuning mempunyai rasa kenes,
simbolik dalam tari Gambyong Jangkung manja yang khas terdapat dari Tari
Kuning diantaranya terdapat dalam Gambyong.
49
Laras Shantika Nastiti / Jurnal Seni Tari (10) (1) 2021
Musik iringan Tari Gambyong banyak memakai warna netral atau kalem,
Jangkung Kuning berasal dari Gendhing sehingga kain Jumputan yang digunakan
Jangkung Kuning yang telah diantaranya warna coklat, biru tua, merah
dikembangkan oleh Ki Nartasabdha, tua atau warna lain dengan warna lebih
seorang Dalang terkenal sekaligus gelap. Kesan seorang Timun Mas yang
pencipta gendhing yang produktif. hidup pada jaman dahulu dapat
Gendhing Jangkung Kuning oleh Ki tersampaikan secara jelas, orang Jawa
Nartasabdha merupakan laras pelog barang. pada jaman dahulu identik dengan kesan
Pementasan Tari Gambyong Jangkung natural. Timun Mas merupakan
Kuning diawali dengan genhing Kemudha penggambaran seorang gadis yang
pelog 5, sehingga garap gendhingnya sederhana, sehingga pemilihan aksesoris
mengalami sedikit perubahan menjadi juga menggunakan aksesoris klasik yang
pelog 5 karena mengikuti wilayah garap tidak menggunakan banyak permata agar
gendhing Kemudha. terkesan lebih njawani. Penggunaan
Keunikan Tari Gambyong aksesoris klasik lebih terlihat anggun dan
Jangkung Kuning yaitu ada beberapa kalem.
bagian penari melakukan gerak tari dan
nembang secara bersamaan. Penari Tata Rias
nembang di bagian awal (maju beksan) yaitu Tata rias dalam seni pertunjukan
ragam gerak Sembahan, Lumaksana tidak sekedar untuk mempercantik dan
Jangkung Kuning, Lumaksana Golekan, memperindah diri, tetapi merupakan
Enjer Tawing, selanjutnya penari nembang ekspresi peran sehingga bentuknya sangat
dibagian Beksan, yaitu ragam gerak beragam bergantung peran yang
Enjeran dan Menthogan, penari nembang dikehendaki (Maryono, 2015, p. 61). Bagi
kembali dalam ragam gerak Menthogan. seorang penari, tata rias wajah merupakan
Iringan Tari Gambyong Jangkung Kuning hal yang paling penting untuk mengubah
menggunakan alat musik gamelan Jawa karakter pribadi menjadi karakter yang
Laras Pelog yang meliputi gong, kempul, dibawakan sebagai wujud ekspresi serta
bonang barung, bonang penerus, demung, memberikan daya tarik tersendiri ketika
saron, kenong, kethuk, peking, slenthem, pementasan berlangsung. Tata rias yang
gender, siter, rebab, dan kendang. digunakan pada Tari Gambyong
Jangkung Kuning adalah rias korektif atau
Desain Kostum rias cantik. Rias korektif digunakan untuk
Kostum atau tata busana untuk mempertegas garis-garis wajah penari
tari hendaknya didesain dengan sehingga terlihat lebih cantik. Ada satu hal
mempertimbangkan beberapa aspek yaitu yang perlu diperhatikan, yaitu pemakaian
tema (pahlawan, percintaan, petani, eyeshadow pada kelopak mata
remaja, dan lain-lain), ciri khas daerah menggunakan warna-warna kalem atau
(tari dengan pijakan daerah tertentu akan soft yaitu perpaduan warna coklat dan
menonjolkam ciri daerah tersebut). hitam. Penggunaan warna kalem
Pemakaian kostum yang sesuai dengan disesuaikan dengan figur seorang Timun
tema tarian dapat memberikan penilaian Mas yang hidup sederhana.
lebih. Kostum Tari Gambyong Jangkung
Kuning sama seperti kostum Tari Tata Pentas
Gambyong yang lain, terdiri dari kain Tempat pertunjukan atau
jumputan, kain jarik, sampur, stagen, kamisol, panggung adalah tempat yang
sanggul, subal, aksesoris bros, cundhuk dipergunakan untuk pertunjukan tari
jungkat, cundhuk mentul, gelang, kalung, (Lathief, 1986). Ada beberapa bentuk
giwang, dan bunga, hanya saja lebih panggung atau pentas, yaitu bentuk
mengutamakan warna-warna yang soft konvensional seperti bentuk proscenium,
atau kalem. Pemilihan warna soft atau tapal kuda atau seperti huruf U, dan
kalem juga disesuaikan dengan isi cerita arena. Tempat pertunjukan seperti ini
yang menggambarkan figur seorang biasanya digunakan untuk pertunjukan
Timun Mas yang hidup pada jaman tari yang menggunakan aspek penyajian
dahulu. Orang Jawa jaman dahulu lebih secara lengkap. Adapun berbentuk
50
Laras Shantika Nastiti / Jurnal Seni Tari (10) (1) 2021
51
Laras Shantika Nastiti / Jurnal Seni Tari (10) (1) 2021
52
Laras Shantika Nastiti / Jurnal Seni Tari (10) (1) 2021
suasana gembira yang luwes dan kenes Kesatuan, Variasi, Transisi, Keterkaitan,
sesuai dengan ciri khas Tari Gambyong. Keseimbangan, Harmonis, dan Klimaks.
Rangkaian gerak dalam Tari Kesatuan keindahan gerak
Gambyong pada umumnya merupakan menjadi unsur terpenting dalam
susunan gerak yang secara khusus koreografi. Konsep keindahan suatu karya
terdapat dalam Tari Gambyong atau biasa merupakan gabungan unsur-unsur
disebut dengan sekaran gambyongan. keindahan. Unsur ini harus ada dan
Koreografer selanjutnya menyusun merupakan kesatuan yang utuh. Para
rangkaian gerak yang sesuai dengan irama penari Tari Gambyong Jangkung Kuning
kendhangan. Gerak yang tercipta melakukan gerak tari serta nembang secara
berdasarkan gerak-gerak tari yang bersamaan pada bagian Maju Beksan:
sebelumnya sudah ada kemudian diolah, gerak Sembahan, Lumaksana Jangkung
dipilah dan dikembangkan melalui gerak Kuning, Lumaksana Golekan, Enjer Tawing,
kepala, tangan, kaki, dan badan, hanya dan Beksan: gerak Enjeran dan Menthogan,
saja ada beberapa ragam gerak yang mengikuti irama gendhing dengan
digunakan sebagai identitas Tari menghayati kesatuan aspek gerak, ruang,
Gambyong Jangkung Kuning, terdapat dan waktu sehingga menghasilkan
dalam ragam gerak sekaran nyebar paku, pergerakan yang hidup dan dinamis.
sekaran nyebar uyah, sekaran nyebar trasi, Variasi merupakan proses
dan sekaran net-net ndas buto. pembentukan struktur tari. Variasi semua
Gerak yang telah tersusun dalam aspek dasar keindahan yang ada dan
Tari Gambyong Jangkung Kuning apabila hubungannya dengan unsur tari terdiri
dalam penerapannya penari mengalami dari gerak, ruang, dan waktu secara
kesulitan atau ketidaknyamanan maka kreatif. Kepentingan variasi gerakan
penari ikut andil dalam memilih dan dikembangkan dalam kerangka integritas.
memilah gerak sehingga menemukan Variasi gerak pada Tari Gambyong
gerak yang sesuai dan dirasa lebih nyaman Jangkung Kuning terdiri dari tiga bagian,
ketika diterapkan. yaitu: Maju Beksan, Beksan, dan Mundur
Beksan. Penyusunan variasi berdasarkan
Komposisi gerak, ruang, dan waktu, diawali dengan
Komposisi merupakan proses sebuah perjalanan Timun Mas yang
pembentukan atau penyatuan materi tari memohon perlindungan Tuhan Yang
yang telah ditemukan. Penyusunan materi Maha Esa agar selamat dari Buto Ijo. Tari
gerak tari yang telah ditemukan mendasar Gambyong Jangkung Kuning diawali
pada prinsip-prinsip dasar keindahan. Maju Beksan dengan ragam gerak Kapang-
Menurut Hayes dalam Mardhika (2018, Kapang atau berjalan secara perlahan
pp. 5–6) prinsip dasar keindahan terdiri menuju tempat pementasan. Gerak
dari 1) Unity (Kesatuan), 2) Variasi, 3) selanjutnya adalah Sembahan, yang
Kontras, 4) Transition (Transisi), 5) diibaratkan Timun Mas sedang
Repetation (Pengulangan), 6) Sequence memanjatkan do’a karena sedang
(Keterkaitan), 7) Balance (Keseimbangan), menghadapi masalah. Dilanjutkan
8) Harmony (Harmonis), dan 9) Klimaks. dengan gerak Lumaksana Jangkung Kuning,
Membentuk sebuah koreografi Lumaksana Golekan, Enjer Tawing, Srisig
tumbuh dari hasrat seorang seniman yang Ngrekoto, Nikelwarti. Masuk dalam bagian
sudah memiliki pengalaman untuk Beksan terdapat beberapa ragam gerak
memberi bentuk terhadap suatu yang antara lain Sembahan, Kipat Srisig Kanan,
ditemukan atau dikembangkan. Kipat Srisig Kiri, Kebar Golekan (Tawing
Penyusunan gerak tidak semata-mata Kanan, Trap Jamang, Trap Puser
menyatukan ragam jenis gerak tari, tetapi Pentangan), Srisig Kiri, Enjeran, Menthogan,
juga perlu memperhatikan nilai keindahan Srisig Kanan, Batangan, Pilesan, Sekaran
serta kedinamisan gerak dengan iringan Nyebar Paku, Laku Telu Kebyak Kebyok
musik maupun gerak dan penari. Terkait Sampur, Tatapan, Gajah Oling, Abur-
dengan Tari Gambyong Jangkung Aburan, Srisig Kiri, Menthogan, Srisig,
Kuning, maka komposisinya mencakup Tatapan, Sekaran Nyebar Uyah, Sekaran
Nyebar Trasi, Sekaran Net-Net Ndas Buto.
53
Laras Shantika Nastiti / Jurnal Seni Tari (10) (1) 2021
54
Laras Shantika Nastiti / Jurnal Seni Tari (10) (1) 2021
55