Anda di halaman 1dari 3

Nama : Azuardi

NIM : 044055953
Jurusan : S1 Komunikasi
UPPBJ : Bengkulu

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Peradaban Lembah Sungai Gangga

pirit.blogspot.com
Peradaban Sungai Gangga bisa dikatakan sebagai awal mula masyarakat
Indonesia mengenal ajaran agama Hindu. Agama Hindu sendiri adalah agama yang dianut
oleh Bangsa Arya yang mendukung peradaban satu ini.
Di Indonesia sendiri, agama Hindu sudah menjadi agama yang diakui. Beberapa
masyarakat Indonesia yang menganut agama ini pasti mengenal sistem kasta dan
menganut Trimurti (tiga dewa) dan menjadikan kitab Weda sebagai kitab sucinya.
Beberapa hal yang dipengaruhi oleh peradaban ini adalah bangunan Masjid Demak,
pembakaran dupa, kepercayaan terhadap jimat, cerita pewayangan Mahabrata, dan masih
banyak lagi.
Selain di Lembah Sungai Indus, peradaban India Kuno juga muncul dan berkembang di
Lembah Sungai Gangga. Lembah Sungai Gangga terletak di antara Pegunungan Himalaya
dan Pegunungan Windya-Kedna. Dengan keadaan alamnya tersebut, tidak heran apabila
lembah Sungai Gangga sangat subur dan mendukung berkembangnya suatu peradaban.
Pendukung peradaban Lembah Sungai Gangga ialah Bangsa Arya, yang termasuk
bangsa Indo-Jerman. Bangsa Arya memiliki ciri berkulit putih, berbadan tinggi, dan
berhidung mancung. Mereka datang dari daerah Kaukasus dan menyebar ke arah timur.
Bangsa Arya diduga memasuki wilayah India antara tahun 2000-1500 SM, melalui celah
Kaiber di Pegunungan Himalaya. Bangsa Dravida: Asal-usul, Ciri-ciri, dan Hasil Kebudayaan
Sejarah Peradaban Lembah Sungai Gangga Beberapa ratus tahun setelah kemunduran
Peradaban Sungai Indus, kehidupan di India terpusat di sekitar desa-desa kecil.
Periode peradaban besar kedua di India, yang kemudian dikenal sebagai
Peradaban Lembah Sungai Gangga, dimulai sekitar 1500 SM. Sesaat sebelum itu, Bangsa
Arya, yang dikenal sebagai bangsa peternak yang terus mengembara, hidup dengan
memanfaatkan lembah sungai yang subur dari sisa Harappa. Namun, setelah berhasil
mengalahkan Bangsa Dravida di lembah Sungai Shindu dan menguasai daerah yang subur,
mereka akhirnya menetap dan bercocok tanam. Selanjutnya, mereka menduduki lembah
Sungai Gangga dan terus mengembangkan kebudayaan hingga terbentuk budaya Hindu.
Kebudayaan Lembah Sungai Gangga Bangsa Arya berusaha untuk tidak bercampur dengan
Bangsa Dravida, yang merupakan penduduk asli India. Namun, dalam bidang kebudayaan,
tetap terjadi percampuran antara keduanya.
Kebudayaan Lembah Sungai Gangga merupakan campuran antara kebudayaan
Bangsa Arya dan Dravida. Kebudayaan ini pada akhirnya lebih dikenal dengan kebudayaan
Hindu. Daerah-daerah yang diduduki oleh bangsa Arya disebut Arya Varta (Negeri Bangsa
Arya) atau Hindustan (tanah milik bangsa Hindu). Sementara Bangsa Dravida mengungsi ke
daerah selatan dan membentuk kebudayaan Dravida. Baca juga: Sejarah Peradaban India
Kuno Sistem kepercayaan Lembah Sungai Gangga Di Lembah Sungai Gangga,
kebudayaan Hindu berkembang dan masyarakatnya memuja dewa-dewa. Tiga dewa yang
paling terkemuka adalah Dewa Brahma (pencipta alam), Dewa Wisnu (pemelihara alam),
dan Dewa Syiwa (perusak alam). Bagi penganut Hindu, Sungai Gangga dianggap sebagai
tempat keramat dan suci, yang airnya dapat menyucikan diri serta menghapus dosa
manusia. Di dalam agama Hindu, dikenal pula sistem kasta yang pada akhirnya
menyebabkan munculnya agama Buddha yang dipelopori oleh Sidharta Gautama.
Pemerintahan Lembah Sungai Gangga Pemerintahan yang pernah berkuasa di wilayah
Lembah Sungai Gangga adalah Kerajaan Gupta. Kerajaan Gupta adalah sebuah kekaisaran
India Kuno yang berdiri antara 320 M hingga 550 M. Pendirinya adalah Chandragupta I,
yang pernah menjadi bagian dari Kerajaan Maurya. Kerajaan Gupta kemudian mencapai
masa kejayaan ketika diperintah oleh Raja Samudragupta, cucu Chandragupta I. Di bawah
kekuasaan Samudragupta, Lembah Sungai Gangga dan Lembah Sungai Indus berhasil
dikuasai, sedangkan ibu kota kerajaan dipindahkan ke Ayodhia. Periode Kerajaan Gupta
disebut sebagai zaman keemasan India karena banyaknya penemuan dalam bidang sains,
teknologi, seni, sastra, matematika, astronomi, dan masih banyak lainnya. Dalam
perkembangannya, Kerajaan Gupta mengalami kemunduran setelah wafatnya Raja
Wikramaditya atau Chandragupta II. Setelah sempat berada dalam masa kegelapan,
barulah pada abad ke-7 M muncul Kerajaan harsha dengan rajanya bernama
Harshawardana. Raja Harsha awalnya memeluk Hindu, tetapi kemudian memeluk Buddha.
Pada periode ini, tepi Sungai Gangga banyak dibangun wihara dan stupa, tempat-tempat
penginapan, serta fasilitas kesehatan.
Keruntuhan peradaban ini diduga disebabkan oleh perubahan iklim. Perubahan
iklim pada masa itu menyebabkan zaman es kecil yang mengakibatkan musim kemarau
menjadi lebih kering yang berdampak negatif terhadap pertanian.
Karakteristik pendukung peradaban Lembah Sungai Gangga, ialah bangsa Arya
termasuk Indo-Jerman yang memiliki ciri-ciri berkulit putih, berbadan tinggi dan berhidung
mancung. Peradaban lembah sungai gangga memiliki beberapa bentuk kebudayaan tinggi
misalnya ; kesusastraan, seni pahat, dan seni patung yang tersebar hingga ke Indonesia.
Referensi : Aizid, Rizem. (2018). Sejarah Terlengkap Peradaban Dunia. Yogyakarta:
Noktah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Peradaban Lembah Sungai Gangga",
Klik untuk baca: https://www.kompas.com/stori/read/2021/06/15/160000579/peradaban-
lembah-sungai-gangga?page=all.
Penulis : WidyaLestariNingsih
Editor : NibrasNadaNailufar

Anda mungkin juga menyukai