Anda di halaman 1dari 2

Nama : Azuardi

NIM : 044055953
Jurusan : S1 Komunikasi
UPPBJ : Bengkulu
Tugas :2
Mata Kuliah : Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Izin Menjawab Bapak/Ibu Dosen :
1. Multikulturalisme adalah :
Merupakan cara berpikir orang atau masyarakat yang sekaligus membentuk orang atau
masyarakat (ideologi) yang mengakui adanya perbedaan-perbedaan, baik itu perbedaan
individual dan perbedaan secara budaya yang ada di sebuah negara/bangsa yang memiliki
berbagai suku, ras, agama dan budaya. Sehingga hal tersebut menjadi bahan pembicaraan
masing-masing manusia itu sendiri yang bertanya mengapa adanya perbedaan tersebut.
Sebenarnya, adanya perbedaan dan keanekaragaman yang kita temui di masyarakat itu
merupakan sesuatu yang wajar, apalagi hidup di Negara Indonesia yang memiliki berbagai macam
keanekaragaman suku, ras dan agama serta budaya. Perbedaan-perbedaan itulah yang sering
membuat adanya percekcokan atau hubungan yang tidak harmonis antar sara (Suku, ras agama)
serta budaya, hal itu dilakukan oleh sekelompok orang yang ingin membuat suatu adanya
perbedaan sehingga, kelompok-kelompok lainnya mengikuti dan terbentuklah suatu pendapat
yang berbeda-beda di masyarakat dan sangat sering kita temui hal itu.
Untuk itu marilah kita hilangkan perbedaan tersebut, sehingga hubungan keharmonisan
sesama bisa lebih terjalin walaupun adanya perbedaan-perbedaan.
Contoh :
Suku Papua yang tinggal di Jakarta mereka harus hidup berbaur dengan masyarakat yang dari
macam-macam Suku, misalnya : Jawa, Sumatra, Madura dan lain-lain. Suku Papua yang
merupakan makanan pokoknya sagu yang berbeda dengan suku lainnya Jawa, Sumatera Madura
dan lain-lain yang makanan pokoknya adalah beras. Lain halnya dengan mereka yang suku
Papua yang makanan pokoknya adalah sagu. Itu merupakan suatu contoh kecil dan masih banyak
perbedaanlainya yang bisa kita temukan dimasyarakat.
Tetapi hal tersebut jangan kita jadikan sebuah perbedaan, mari kita saling menghormati antar
suku, sebagai makna Bhinneka Tunggal Ika.
2. Yang dimaksud dengan Stereotipe adalah :
Suatu pendapat yang sering kita temukan atau dengar atau dilekatkan dimasyarakat yang
biasanya ditujukan kepada suatu kelompok/ atau suku yang sebenarnya pendapat itu belum
tentu benar. Sehingga pendapat tersebut tidak bisa dihilangkan hingga sekarang dan menjadi
sesuatu yang permanen dan tidak dapat dihilangkan.
Contoh :
Orang Padang yang sering di pendapatkan sebagai suku yang pelit dimasyarakat. Sebenarnya
pendapat tersebut belum tentu benar, mungkin memang ada salah satunya yang pelit, tetapi
tidak bisa kita capkan untuk semua orang padang.
3. Kesetaraan menurut Bikhu Parekh adalah :
Bukan merupakan sebuah konsep untuk merujuk pada hal-hal yang telah diajarkan dalam ilmu
atau bidang-bidang tertentu yang berisi berbagai teori filsafat tentang manusia dan dunia.
Melainkan sebuah pandangan atas suatu peristiwa tentang kehidupan manusia dimasyarakat
yang sering kita temukan, sehingga bisa menjadi suatu pendapat atau pandangan.
Contohnya :
a. Masyarakat Batak yang ada di Sumatera Utara. Hidup bermasyarakat dengan berbagai suku
misalnya, Jawa, Madura, Sumatera, Bugis dan suku lainnya. Mereka hidup mempunyai
kesetaraan yang sama.
b. Masyarakat Rejang tinggal disebuah RT/RW. Di RT/RW banyak kita berbaur dengan Suku
Lembak, Jawa, Medan, Madura dan lain-lain. Itu semua kita mempunyai kesetaraan hidup.

Sumber Referensi MKDU 4109/Modul 5 ”Ilmu Sosial dan Budaya Dasar”

Anda mungkin juga menyukai