Bidang ritel mencakup banyak bidang dari departemen store raksasa hingga pengecer layanan.
Pengecer Layanan merupakan organisasi yang menawarkan layanan konsumen daripada barang
dagang contohnya termasuk bank, rumah sakit, klinik, universitas dll.
Pemasaran ritel perlu memahami kemungkinan cara mereka menawarkan produk mereka di
pasar, dan mereka juga membutuhkan cara untuk membandingkan kinerja mereka dengan
pengecer lain yang serupa.
Campuran barang dagangan merupakan kumpulan total semua produk yang ditawarkan untuk
dijual oleh pengecer, termasuk semua lini produk yang dijual ke semua kelompok konsumen.
Bermacam-macam barang dagangan memiliki dua dimensi yaitu breadth terdapat narrow (sempit) dan
broad (lebar) sedangkan depth terdapat shallow (dangkal) dan deep (dalam)
Narrow (sempit) dan shallow (dangkal), yaitu sedikit kategori produk jenis yang masing masing
dengan sedikit pilihan, dilakukan oleh gerai seperti convenience store atau minimarket
Broad (lebar) dan shallow (dangkal), yaitu banyak kategori produk tapi masing-maising hanya
tersedia sedikit pilihan, dilakukan oleh gerai discount stores
A broad assortment (lebar) , seperti yang ditawarkan toko gudang, yang menjual seperti Costco
atau Sam's Club, berarti ada berbagai macam barang mulai dari pizza hingga pemanggang BBQ.
Kedalaman barang dagangan, adalah berbagai pilihan yang tersedia dalam setiap lini produk
tertentu.
A shallow assortment (dangkal), berarti pilihan dalam kategori produk terbatas, jadi toko factory
outlet hanya boleh menjual kemeja pria dengan warna tertentu seperti putih dan biru saja
(tentu semuanya dibuat oleh pabrikan yang sama) dan hanya dalam ukuran standar.
A deep assortment (dalam) , sebaliknya pada golongan yang mendalam outlet hanya menjual
kemeja (tetapi tidak banyak) dalam berbagai warna dan dalam ukuran yang sulit ditemukan.
Selain mengklasifikasikan pengecer barang berdasarkan apa yang mereka jual, pengeceran juga
mengkarakterisasi dengan jumlah bantuan dan bantuan tambahan, yaitu, layanan yang mereka
tawarkan kepada pelanggan yang membeli barang dagangan mereka.
Perusahaan mengenali trade-off antara layanan dan harga rendah, sehingga mereka menyesuaikan
strategi mereka dengan tingkat layanan yang mereka tawarkan.
a) Self-service retailers : suatu konsep pelayanan tanpa adanya staf atau pelayan dan
pelanggan harus bisa melayani kebutuhannya sendiri.
Contohnya : Indomaret, Alfamart dll
b) Full-service retailers : memberikan pelayanan lengkap atau penuh ke pelanggan. Jadi
mereka akan memberikan membantu kita selama berbelanja di toko mereka.
Contohnya : Guardian
c) Limited-service retailers : jenis kegiatan jasa di mana pelanggan akan membayar produk
yang ia pilih terlebih dahulu sebelum menggunakan atau memakan produk yang ia pilih.
Contohnya : Restaurant makanan seperti KFC, MCD dl
Dulu minimarket hanya menjual barang barang saja, tetapi sekarang mereka memiliki
produk spesial. Contohnya indomaret mereka memiliki point coffe, makanan siap saji
yang bisa dipanaskan, sosis bakar dll.
Supermarket
Adalah toko makanan yang menjual berbagai pilihan produk yang dapat dimakan dan
tidak dapat dimakan.
Contohnya : Lotte Mart
Category killers
Toko khusus yang sangat besar yang menjual banyak pilihan produk dalam kategorinya.
Contohnya : IKEA, dia menjual semua produk dari barang seperti barang untuk dekorasi
kamar, dekorasi rumah mau itu dari yang terkecil sampai terbesar.
Leased departments
Departmen di toko ritel yang lebih besar disewakan kepada pihak luar. Dari pada dia
membuka store sendiri mending dia menyewa di department store.
Contohnya :
Variety stores
Adalah suatu toko yang menjual barang barang bervariasi tetapi dengan harga yang
terjangkau atau dengan satu harga saja. Keuntungan belanja disini yaitu dengan satu harga
kita bisa mendapatkan beragam bentuk barang seperti peralatan masak, alat tulis, barang
dekorasi.
Contohnya : Serba 8 ribu
Discount stores
Yaitu toko toko yang berhubungan dengan diskon yang memiliki harga miring. Discount
stores terdiri dari 3 store :
1) General Mechandise : Suatu store yang menjual barang branded tapi dengan harga
miring, barang barang yang kualitasnya kurang bagus tapi masih layak dijual.
Contohnya : Walmart (diamerika)
2) Warehous Clubs : Pembeli dapat membeli barang dengan harga grosir.
Contohnya : Indogrosir
3) Factory Outlet Store : Toko yang menjual barang barang yang defect atau ga layak
di jual di toko resminya, sehingga dia menjual di factory outlet store ini dari pada
barang tersebut dibuang mending dijual kembali dengan harga miring.
Contohnya : Rumah Mode (di bandung)
Hypermarkets
Merupakan gabungan dari toko gudang dan supermarket , Hypermarkets menyediakan
berbagai macam produk, mulai dari groseri, produk segar, bazaar, sdan barang-barang
elektronik. Hypermart memiliki tempat yang sangat luas.
Contohnya : Hypermart
Pop-up stores
Adalah toko ritel yang tiba tiba muncul dalam suatu hari dan juga dia akan menghilang
dalam satu periode Atau juga bisa dibilang store yang muncul karena adanya pergantian
musim.
Contohnya : Musim natal, biasanya nanti ada store dengan ‘edisi spesial natal’
Tujuannya untuk membangun ketertarikan kostumer, mengetest marketing produk
dan lokasi.