Tugas I Dan Tugas Ii - Perencanaan Strategik
Tugas I Dan Tugas Ii - Perencanaan Strategik
PERENCANAAN STRATEGIK
DOSEN PENGAMPU:
Dr. SITTI RAODHAH, SKM., M.Kes
OLEH:
ANNISA NURYASMIN
NUR PUTRI AMANDA
Sejarah
Puskesmas KassiKassi merupakan salah satu Puskesmas Pemerintah Kota Makassar dan merupakan
unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kota Makassar. Puskesmas KassiKassi berdiri sejak tahun
1978/1979 merupakan puskesmas perawatan ke-VI (Rumah Sakit Pembantu VI) di Makassar.
Puskesmas KassiKassi / RSP-VI terletak di jalan Tamalate I no. 43 Kelurahan KassiKassi Kecamatan
Rappocini Kota Makassar.
Adapun letak atau batas-batas wilayah kerja Puskesmas Kassi-Kassi sebagai berikut:
Keadaan Geografi
Puskesmas KassiKassi terletak di Kelurahan KassiKassi Kecamatan Rappocini Kota Makassar dengan
luas wilayah kerja ± 5,2 KHa. Dari enam kelurahan terdapat 58 RW dan 361 RT. Pemanfaatan potensi
lahan dan alih fungsi lahan terjadi sedemikian rupa, yang akan membawa pengaruh terhadap kondisi
dan perkembangan sosial ekonomi dan keamanan masyarakat. Lahan yang berbentuk rawa-rawa di
beberapa bagian di kecamatan Rappocini beralih fungsi menjadi pemukiman sementara atau darurat.
Alih fungsi lahan juga banyak terjadi pada sektor pemukiman dan perumahan yang menjamur
beberapa tahun terakhir sebagai akibat peningkatan jumlah penduduk yang sangat pesat. Hal ini
dikarenakan tingginya urbanisasi yang akan membawa pengaruh pada pola perilaku, sanitasi
kesehatan, status gizi, pola dan jenis penyakit serta kondisi lingkungan pemukiman yang sebagian
besar daerahnya dilanda banjir pada musim hujan. Luas wilayah kerja Puskesmas Kassi-Kassi
seluruhnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel I
Luas Wilayah, Jumlah RT/RW Menurut Kelurahan
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kassi-Kassi
Keadaan Penduduk
Kependudukan merupakan permasalahan kompleks yang di hadapi dewasa ini, bukan hanya
menyangkut jumlah penduduk tapi juga laju pertumbuhan penduduk, kepadatan penduduk serta arus
urbanisasi dengan segala dampak sosial, ekonomi dan keamanan.
1. Pertumbuhan penduduk/jumlah penduduk
Dalam upaya menahan laju pertumbuhan penduduk dilaksanakan melalui pengendalian tingkat
kelahiran dan penurunan angka kematian (bayi, anak balita dan ibu), dimana pertumbuhan yang tinggi
akan menambah beban pembangunan. Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas KassiKassi pada
tahun 2018 disajikan pada tabel berikut:
Tabel II
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
di Wilayah Kerja Puskesmas Kassi Kassi
Jumlah Penduduk terpadat ditemukan pada kelurahan bantabantaeng berdasarkan jenis kelamin juga
terbanyak pada kelurahan tersebut dengan perbandingan hampir sama.
2. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk sangat berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan rakyat khususnya
kesejahteraan anak. Berdasarkan data yang diperoleh di Puskesmas KassiKassi, kepadatan
penduduknya adalah 16799,8 jiwa per km2, secara rinci dapat dilihat pada lampiran. Jumlah kepala
keluarga (KK) tahun 2018 di puskesmas adalah 26.633 KK melebihi jumlah rumah yang ada (23.929
rumah) yang berarti ditemukan dalam satu rumah terdapat dua sampai tiga kepala keluarga.
3. Struktur penduduk Menurut Umur dan Sex Ratio
Dengan meningkatnya laju pertumbuhan akan mempengaruhi struktur penduduk wilayah kerja
Puskesmas KassiKassi.
4. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan milik Pemerintah, Swasta dan partisipasi masyarakat yang terdapat dalam wilayah
kerja Puskesmas KassiKassi turut berperan dalam peningkatan status derajat kesehatan masyarakat
dalam wilayah kerja Puskesmas KassiKassi.
Jenis sarana kesehatan yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas KassiKassi terdiri dari:
Tujuan
Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu yang dapat diakses oleh seluruh lapisan
masyarakat wilayah kerja puskesmas sehingga masyarakat dapat sehat secara mandiri.
Visi
Puskesmas KassiKassi Pemberi pelayanan kesehatan yang bermutu dan nyaman untuk semua menuju
masyarakat sehat secara mandiri.
Misi
1. Memberi pelayanan kesehatan yang profesional sesuai standar mutu secara menyeluruh dan
komprehensif.
2. Meningkatkan sumber daya manusia yang profesional untuk kemandirian puskesmas.
3. Melakukan audit tentang mutu pelayanan secara berkesinambungan.
4. Mengembangkan sarana dan prasarana yang mengutamakan pelayanan kesehatan yang
bermutu.
5. Meningkatkan peran serta aktif masyarakat dan lintas sektor terhadap kesehatan kesehatan.
6. Mengembangkan sistem manajemen yang berbasis informasi teknologi yang handal,
efisien,akuntabel dan transparansi.
7. Memberdayakan potensi keluarga untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan mandiri.
Tenaga Kesehatan
Jumlah tenaga kesehatan yang terdapat di Puskesmas KassiKassi sebanyak 53 orang dengan berbagai
spesifikasi, yang terdiri dari:
Struktur Organisasi
Klinik Umum
Pelayanan Ruang Bersalin
Poli Kesehatan Manula
Klinik Penyakit Tidak Menular
Klinik Manajemen Terpadu Balita Sakit
Klinik Gigi
Klinik Keluarga Berencana
Klinik Konsultasi Gizi
Klinik TB dan Kusta
Klinik Layanan Peduli Remaja
Klinik Infeksi Menular Seksual (IMS)
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan EKG
Klinik Sanitasi
Poli Rujukan
Pelayanan 24 jam
Ambulance
IGD
Tenaga Kesehatan
7 4 0,1 0,5
berpendidikan minimal D-III
Fasilitas penunjang di
1 -3 -0,2 0,5
puskesmas kurang memadai
Keempat kuadran pada diagram SWOT diatas memiliki arti yaitu, analisis SWOT terdiri atas empat
komponen dasar, yaitu: 1) Strengths (S) adalah situasi atau kondisi kekuatan organisasi atau program
pada saat ini, 2) weaknesses (W) adalah situasi atau kondisi kelemahan dari organisasi atau program
pada saat ini, 3) opportunities (O) adalah situasi atau kondisi peluang yang berasal dari luar
organisasi, dan 4) threats (T) adalah situasi ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi
dan dapat mengancam eksistensi organisasi pada masa depan.
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa posisi strategis Puskesmas KassiKassi berada pada
urutan Kuadran I, yaitu mendukung strategi progresif. Dalam hal ini menunjukkan bahwa Puskesmas
KassiKassi memiliki kekuatan yang baik untuk memanfaatkan peluang yang ada untukmeningkatkan
pengembangan usaha dan bersaing dengan klinik lain dan puskesmas setempat. Kuadran I merupakan
posisi yang sangat menguntungkan bagi perusahaan. Strategi yang akan diterapkan pada triwulan
pertama adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.
TUJUAN SASARAN INDIKATOR PROGRAM KEGIATAN 202 2024 202 2
TUJUAN/SASARAN 3 5
Meningkatkan kualitas Meningkatnya • Indikator tujuan: Promosi Penyuluhan 70 80 85 9
kesehatan masyarakat akses Indeks kesehatan Kesehatan Kesehatan
kesehatan •Indikator sasaran: (Promkes) Masyarakat
Angka harapan Sosialisasi
hidup meningkat Program
Kesehatan
Perawatan
Kesehatan
Masyarakat
(Perkesmas)
Pencegahan Surveilens 70 75 80 9
Penyakit Epidemiologi
Menular Pelacakan
(P2M) Kasus : TBC,
Kusta, DBD,
Malaria, Flu
Burung,
ISPA, Diare,
IMS (Infeksi
Menular
Seksual),
Rabies.
Kesehatan ANC 70 80 85 9
Ibu dan (Antenatal
Anak (KIA) Care) , PNC
(Post Natal
Care), KB
(Keluarga
Berencana),
Persalinan,
Rujukan
Bumil,
Kemitraan
Dukun
Upaya Penimbangan, 70 80 85 9
Peningkata Pelacakan Gizi
n Gizi Buruk, Penyuluhan
Gizi
Kesehatan Pengawasan 70 75 80 9
Lingkungan SPAL
(saluran
pembuangan
air limbah),
SAMI-JAGA
(sumber air
minum-
jamban
keluarga),
TTU
(tempat-
tempat
umum),
Institusi
pemerintah
Survey
Jentik
Nyamuk
Pencatatan Sistem Pencatatan 70 80 90 9
dan dan Pelaporan
Pelaporan Terpadu Puskesmas
(SP2TP)