Anda di halaman 1dari 11

Nama : Asira Rasyid

Nim : 859379765

LAPORAN PENELITIAN DAN ANALISIS

Judul Penelitian : Analisis Kegiatan Pengembangan Kemampuan Berbahasa


Anak Melalui Kegiatan Bermain Peran di Kelompok
Bermain Istiqlal Jakarta
Waktu Pelaksanaan : 10 Mei 2021
Tempat Penelitian : Kelompok Bermain Istiqlal Jakarta

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan anak usia dini meliputi enam aspek yaitu aspek


perkembangan nilai agama dan moral, aspek perkembangan kognitif, aspek
perkembangan bahasa, aspek perkembangan sosial emosional, aspek
perkembangan fisik motorik dan aspek perkembangan seni.
Aspek perkembangan bahasa adalah aspek perkembangan yang
berperan penting dalam kehidupan manusia. Komponen berbahasa salah
satunya adalah berbicara yang merupakan alat komunikasi. Anak sudah
memahami bahwa dengan berbicara ia dapat mengungkapkan keinginannya,
penolakannya, kekagumannya serta membuka kesempatan untuk berteman dan
belajar. Belajar berbicara memerlukan proses yang panjang dan rumit. Pada
saat berbicara, seorang anak harus menggunakan bahasa yang bermakna bagi
orang yang mereka ajak komunikasi dan dalam berkomunikasi anak harus
memahami bahasa yang digunakan oleh orang lain karena berbicara
merupakan suatu penyampaian maksud seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tersebut dapat dipahami oleh
orang lain

1
B. Fokus Penelitian
Setelah diadakan observasi di salah satu lembaga PAUD yaitu
Kelompok Bermain Istiqlal Jakarta melalui video pembelajaran di Youtube,
maka penelitian ini berfokus pada kegiatan anak yaitu Kegiatan Bermain
Peran
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengembangan bahasa anak usia dini melalui
kegiatan Bermain Peran di Kelompok Bermain Istiqlal Jakarta
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi Lembaga, lebih memperkaya wawasan guru tentang pengembangan
bahasa anak usia dini melalui kegiatan bermain peran
b. Bagi anak, untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak melalui
kegiatan bermain peran.
c. Bagi peneliti, memberi pengalaman dan mendorong untuk meneliti faktor
lain yang dapat dipengaruhi proses belajar anak selanjutnya serta sebagai
masukan dalam menganalisis suatu kegiatan yang dilakukan anak

II. LANDASAN TEORI


A. Perkembangan Bahasa
Menurut Santrock (Anita, 2015: 164) bahasa (language) adalah suatu
bentuk komunikasi baik lisan, tertulis, maupun isyarat yang didasarkan pada
sebuah sistem simbol. Bahasa terdiri atas kata-kata yang digunakan oleh
masyarakat (perbendaharaan kata) dan aturan-aturan memvariasi-kan dan
mengkombinasikan kata-kata tersebut (tata bahasa dan sintaksis). Sedangkan
bahasa anak usia dini yakni bahasa yang dipakai anak untuk menyampaikan
keinginan, pikiran, harapan, permintaan untuk dirinya sendiri. Bahasa memiliki
peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Suhartono (2005:
13- 14) menyatakan bahwa peranan bahasa bagi anak usia dini di antaranya
sebagai sarana untuk berpikir, sarana untuk mendengarkan, sarana untuk
berbicara dan sarana agar anak mampu membaca dan menulis. Melalui bahasa
seseorang dapat menyampaikan keinginan dan pendapatnya kepada orang lain.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa bahasa pada
hakikatnya adalah ucapan pikiran dan perasaan manusia secara teratur yang
2
mempergunakan bunyi sebagai alatnya. Dengan demikian melalui bahasa,
orang dapat saling bertegur sapa, saling bertukar pikiran untuk memenuhi
kebutuhannya. Hal ini juga yang terjadi pada anak-anak. Demikian pula halnya
dengan anak membutuhkan orang lain untuk mengungkapkan isi hati atau
pikirannya melalui bahasa..

B. Bermain Peran
Bermain peran disebut juga bermain simbolis, pura-pura, fantasi,
imajinasi,dan main drama, sangat penting untuk perkembangan kognitif, sosial
emosional anak usia tiga sampai empat tahun. Menurut Yuliani Nuraini dan
Bambang Sujiono bermain peran adalah kegiatan yang berfokus pada kegiatan
dramatisasi.
Sosiodrama atau bermain peran adalah cara memberikan pengalaman kepada
anak melalui bermain peran, yakni anak diminta memainkan peran tertentu dalam
suatu permainan peran. Menurut Moeslichatoen bermain peran adalah bermain
menggunakan daya khayal, yaitu menggunakan bahasa atau pura-pura bertingkah
laku seperti benda tertentu, situasi tertentu atau orang tertentu, dan binatang
tertentu yang dalam dunia nyata tidak dilakukan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa bermain
peran dalam suatu kegiatan pembelajaran di mana anak memerankan tokoh-tokoh
tertentu atau benda-benda tertentu dalam situasi sosial yang mengandung suatu
masalah atau problem agar peserta didik mampu memecahkan masalah yang
muncul.

3
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
Menjadi Subjek penelitian yaitu anak didik, dan pendidik Kelompok
Bermain Istiqlal Jakarta
B. Metode Penelitian
Penelitian menggunakan pendekatan metode interpretatif, yaitu
menginterpretasikan data mengenai fenomena-fenomena atau gejala sesuai
apa adanya di lapangan yaitu melalui video pembelajaran di Youtube.
C. Instrumen Penelitian
Adapun instrumen penelitian yang digunakan sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi digunakan untuk melihat fenomena-fenomena yang unik dan
menarik untuk diteliti. Observasi kegiatan Pengembangan di Kelompok
Bermain Istiqlal Jakarta
2. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan bukti-bukti yang erat
kaitannya dengan fokus penelitian

4
IV. ANALISIS
DATA Analisis
Kritis
Dari data tersebut disimpulkan bahwa kegiatan bermain peran pada
Kelompok Bermain Istiqlal Jakarta merupakan suatu kegiatan untuk
mengembangkan kemampuan berbahasa anak. Dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran pada Kelompok Bermain Istiqlal Jakarta yaitu bermain peran
dilakukan di dalam ruangan dengan model pembelajaran sentra. Media
pembelajaran sentra bermain peran dalam mengembangkan kemampuan
berbahasa anak di Kelompok Bermain Istiqlal Jakarta sudah mampu
dikatakan cukup dan memenuhi kebutuhan anak serta dapat memfasilitasi
perkembangan anak khususnya dalam kemampuan berbahasa. Beberapa di
antaranya masak- masakan, celemek koki, topi koki, buah-buahan, telpon-
telponan, laptop mainan. Pada proses pelaksanaan pembelajaran di sentra
bermain peran ini mampu mengembangkan kemampuan berbahasa anak
karena di sentra bermain peran anak diberikan kebebasan untuk bermain
peran sesuai dengan karakteristik dan anak memainkan peran sesuai dengan
apa yang diminati.

V. KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa melalui bermain peran dapat meningkatkan
kemampuan berbahasa anak usia dini. Selain untuk mengembangkan
kemampuan berbahasa anak juga mampu membantu anak untuk berinteraksi
dengan teman lainnya, berimajinasi, mengembangkan pikirannya,
mengembangkan kreativitas, menumbuhkan rasa empati serta penghayatan
dan mampu memecahkan masalah sederhana dalam bermain.
B. Saran
Bagi guru pendidik perlu diarahkan agar mampu menyediakan pembelajaran
dan pendidikan yang optimal agar mampu menghadapi tentang zaman secara
efektif dengan lebih memperluas pengetahuan dan pada saat membimbing,
guru lebih paham bagaimana pengembangan kemampuan anak yang harus
dikembangkan. Melalui pembelajaran dan kegiatan yang disesuaikan dengan
perkembangan usia membantu peserta didik untuk dapat menambah wawasan

5
belajar dan ilmu untuk menghadapi tahap perkembangan selanjutnya

5
5
6
7
8
9

Anda mungkin juga menyukai