Anda di halaman 1dari 5

Challengers

Air Rainald Jusuf

“Aku masih ingat betul kejadian setahun yang lalu,kejadian saat aku bertemu dengan lawan ku
selanjutnya untuk ronde final turnamen voli tingkat provinsi” batinku.

Lalu aku membuka ponsel untuk melihat jam”sial,aku akan telat!!” teriakku sambil menaruh hp.Lalu aku
pun segera pergi ke pintu depan,tidak lupa untuk mengunci pintu rumah.”Hey sato,karena kita
bersekolah di sekolah yang sama,gimana kalo kita berangkat bareng,mau?” ucap sosok familiar dengan
rambut pirang.

“Owalah ternyata Farhan toh,mau lah mumpung kita hampir telat” akupun menerima tawaran
Farhan.Saat di tengah jalan supaya atmosfernya tidak sepi kami pun berbincang-bincang.”Oh ya
Sato,gimana kabar orang tuamu di jepang?” Farhan memulai perbincangan dengan menanyai kabar
orang tuaku.

Lalu akupun menjawab”Orang tuaku ya?,mereka pergi ke jepang sejak,coba kuingat-ingat,sejak aku
masuk SMP mungkin?” “Kenapa orang tuamu pergi ke jepang sato,sedangkan kau hanya tinggal
sendirian di banyuwangi?” Farhan menanyai balik. Tidak terasa sudah sampai di sekolah.

Kami pergi ke lorong kelas menuju kelas masing-masing. “Selamat pagi semuanya!!!” sapa ku pada
teman sekelas. “Pagi sato!!” jawab anak sekelas. RING RING.Jam pelajaran pun dimulai.”Hey Tatang,hari
ini ada PR gak?” tanyaku pada teman sebangku ku.”kurang tau deh,itoma” jawab Tatang.

“oh ya nanti ada kegiatan klub gak,soalnya kan sekarang bisa gabung klub sekolah?” Aku menanyai
Tatang lagi. “Sudahlah gurunya sudah tuh” Tatang tidak sempat menjawab pertanyaan ku.

Setelah 2 jam pelajaran,akhirnya jam istirahat,akupun gercep pergi ke gym untuk mendaftar klub
voli.”hmm,sepertinya aku yang pertama sampai,mungkin para kakak kelas sedang mengumpulkan
formulir,untung saja aku sudah mengumpulkannya,lega rasanya bisa bersekolah di sekolah ini” Aku
bernafas lega.

Lalu ada seorang murid yang datang.”k-k-k-kau si raksasa waktu itu???” Aku kaget karena ternyata
melihat sosok familiar yang ternyata pernah mengalahkanku saat turnamen voli tingkat provinsi tahun
lalu.

”Hey kita pernah bertemu dua kali sebelumnya,saat latih tanding 2 tahun lalu,dan saat ronde final
turnamen voli tingkat provinsi tahun lalu,oh ya lupa namaku adalah Verdian Nasrudin salam kenal ya,oh
ya kalo dipikir-pikir kau orang jepang ya?” Si raksasa itu memperkenalkan namanya dan penasaran
tentangku.

“Oh ya namaku adalah Sato Itoma salam kenal juga ya,aku emang keturunan jepang karena ibuku adalah
orang jepang dan ayahku adalah orang indonesia. Jawabku sambil memperkenalkan namaku
padanya.”Hey mumpung ada net disini,mari latihan serve karena aku merasa kasihan saat melihatmu
melakukan serve karena kau sangat payah sekali” Dia mengejekku gak heran sih karena aku memang
payah saat melaukan serve.

“Kau akan mengajariku serve?!,terimakasih Verdian” Aku berterima kasih. “Tentu dong,apakah kau ingin
belajar cara melakukan jump float?” Verdian menawar.”Tentu aku mau belajar jump float” Aku
menerima tawaran Verdian.”jump float sebenernya serve yang mudah untuk dipelajari tapi sangat
ampuh,jadi langkah pertama yaitu memegang bola dengan dua tangan,lalu ambil satu langkah ke depan
lalu lempar bola ke atas tapi jangan terlalu tinggi,lalu pukul bolanya dengan telapak tangan,oh ya hampir
saja lupa untuk langkahnya yaitu kanan lalu lempar bola kiri lalu kanan dan lompat” Verdian
menjelaskan cara melakukan jump float dengan ringkas sampai-sampai gym sudah dipenuhi para murid
karena banyak yang ingin ikut klub voli.

“wow ternyata lebih banyak dari perkiraanku” Seorang kakak kelas terkejut melihat formulir
pendaftaran klub.”Ok semuanya selamat datang di klub voli SMA Tameng Besi”

“Nah untuk kegiatan pertama klub tahun ini,kita adakan latih tanding 3 lawan 3,untuk timnya yaitu Sato
Itoma,Farhan Syaifudin dan Tatang Sudrajax melawan Verdian Nasrudin,Dimas Setiawan,Beni
Zulkifli,untuk nama-nama yang dipanggil harap masuk ke lapangan”

Pertandingan dimulai dengan giliran Verdian untuk serve.”Mari kutunjukan cara serve yang benar Sato”
Verdian melakukan jump float.”Bola peluang yang manis kemarilah” Kata Tatang dengan nada
sombong.”Ku serahkan padamu Sato” Farhan mengumpan bola padaku.Dimas dengan gercep berusaha
untuk memblokir seranganku.

Jika dipikir-pikir aku sudah lama tidak merasakan rasanya di tekan oleh blocker saat melakukan spike,1
tahun yang lalu aku berhasil di kalahkan verdian dengan blocknya yang hampir semuanya berhasil
memblokir seranganku.CROOOOS.”T-t-t-tajam sekali”Dimas kaget saat melihat spike silangku yang
tajam. PRIIIT.”sekarang skornya 1-0”kata Wasit.”Ok waktunya giliranku untuk serve,bersiaplah”Aku
melakukan jump serve.

“out,1-1” Kata wasit.”Yah,lemparannya kurang pas jadi out deh”Aku merasa kesal karena lemparannya
kurang pas.Sekarang Dimas untuk serve.Dimas melakukan jump serve.

“Bola peluang!!” Aku menerima bola.”Ayo Tatang”Farhan mengumpan bola pada Tatang.”Asik tempat
kosong”Serangan Tatang berhasil diterima oleh Beni.”Heh,tidak semudah itu” “sialan” Tatang
sebel.”Ayo,Verdian!!”Dimas mengumpan bola pada Verdian.

“skornya sekarang adalah 1-2”Kata Wasit.


Setelah 2 set yang berlangsung lama,akhirnya pertandingan ini sudah mencapai klimaks.

Apakah tim Sato akan menang atau tim Verdian akan menyusul?.

“Ok ini adalah match point untuk tim kami,jika aku meleset lagi aku tidak akan pernah bisa menjadi
pemain tingkat dunia seperti Miyaken” Aku melakukan jump serve. “Hmph,keras sekali” Beni terlihat
kesal saat menerimanya.”Ayo,Dimas!!!”Verdian mengumpan bola pada Dimas.

Tatang menerima bola.”mari kita menangkan ini Sato!!”Farhan mengumpan bola tinggi padaku.”Aku
akan menghentikanmu sebanyak apapun” Verdian bersiap-siap memblokir.

Rasanya sangat familiar,rasanya hanya ada aku dan Verdian yang merasakan momen penentuan siapa
yang lebih kuat.

Tuarrr.Akhirnya aku menang juga.Lalu Verdian menghampiriku”Kau berhasil” “ya,Aku berhasil”

-END
Thank You Telah membaca Cerpen ini!!!!

Air Rainald Jusuf seorang bocah yang bermimpi menjadi atlit kelas dunia,dia
bermain voli dan mengambil posisi opposite hitter.

Anda mungkin juga menyukai