Anda di halaman 1dari 3

KEEGOISAN YANG BERUJUNG PETAKA

Teett,,teettt,,teeeettttt,,,!!! Bel sekolah berbunyi, para siswa siswi mengemasi buku bukunya
dan memulai kebiasaannya untuk brdoa. Usai berdoa mereka bersalaman dengan guru
pelajarnya dan langsung keluar dari kelas.
Kulangkahkan kaki keluar kelas, kupandang langit hitam membentang luas.
WHUUSSHH,,,,Tiupan angin menggugurkan dedaunan. Ku berdiri di depan kelas menunggu
seorang teman yang tak kunjung keluar dari kelasnya.
DHIIYYAARR,,,, Suara petir menumpahan air dari langit. Siswa siswi yang hendak pulang
berlarian mencari tempat teduh, mereka mengurungkan niatnya untuk pulang, namun ada
sebagian siswa yang nekad pulang. Suara hujan dibarengi langkah kaki mereka membuatku
merasa berada di sebuah kota asing.
Mbakk!!!, Samar samar ku mandengar suara itu. Ku menoleh ke arah utara, kulihat
seorang gadis yang tinggi kurus berjalan ke arahku. Dia adalah seorang yag sedang ku tunggu
disini.Kelamaan ya nunggunya???tanyanya.Ya lumayan, yuk kita pulangajakku.Hujan
hujan gini mau pulang,nanti dulu napa..tolaknya.Nanti kesorean.Kita tunggu hujannya reda
duluajaknya. Tiupan angin semakin kencang, suhu disini sudah seperti dikorea. Setelah
beberapa menit, rintikan air perlahan mulai habis.Ayo kita pulang, hujannya sudah redaajakku
lagi.Tasku nggak ada mantelnya, kalau nanti hujannya deras lagi,berabe dah
urusannyajawabnya.Nih pakai kantong plastikku aja buat buku bukumu,sambil kululurkan
tangan.Udah bereskan???tanyaku.beresjawabnya. Yuk kita pulang biar ngak
kesorean.Tapi..???. Udah nggak usah tapi tapian nanti kesoreansahutku.
Tanpa basa basi lagi ku langsung menyeret tangannya. Ku ajak dia berjalan menerubus
rintika air. Kita berjalan menuju tempat parkir. Sesampainya di sana ku segera mengambil sepeda
dan bergegas untuk pulang. WHUUSSSSHHH!!!, Tiupan angin semakin kencang, rintikan air
semakn deras. Dalam keadaan ini ku tetap nekad berjalan menerubus tiupan angin dan rintikan
air.
Peltikan air ini membuat wajahku serasa di tusuk jarum.Tapi ini tak menghentikan
langkahku. Perjalanan kita masih panjang. Setelah sampai disebuah warungyang sudah tutup. Ku
mulai berhati hati, kulihat di depan ada truk dan dibelakangku ada seorang siswa kelas delapan
yang mengendarai sepeda ontel. Jalan ini sedang diperbaiki, dan disini pula kumerasa terhempit
oleh situasi ini. Tanganku mengegas sepeda perlahan.
Disini ku terpaksa memilih untuk lewat di jalan yang sedikit berlumpur. Tak terasa ban
sepeda ku tergelincir dan akhirnyaBRUUAKKK!!!,, Apa yang terjadi??? Kita tidak tereguling
melainkan terjatuh. Saat ini kumerasa hanya bermimpi. Saat terjatuh ku tidak merasakan sakit
sedikitpun. Seorang yang ku boceng membangkitkan tubuhnya sendiri dengan rintihan.
Sedangkan aku masih tergeletak dengan keadaan sedikit tidak sadar bercampuran dengan

lumpur. Disebuah warung itu terdapat seorang pria yang berlari menuju kearahku dan
membantuku untuk bangun dari timpahan sepeda. Lain kali hati hati to dek, hujan hujan gini
kok nekad pulangucapnya. Aku tetap terdiam dan tidak memperdulikannya. Kaki ku membawa
tubuhku berjalan menghampiri temanku yang sudah berteduh di depan warung itu. Pria itu
menuntun sepedaku ke warung itu.Kamu nggak papa kan??tayaku ke temanku.nggak papa
mbak, Cuma luka sedikit di tanganku,jawabnya. Maaf ya maaf,,gara gara nekad pulang ya
ginini jadinyaucapku.Iya mbak nggak papa.Lanjut atu berhenti dulu??tanyaku.lanjut
aja. Ku lihat pakaianku yang kotor ini dan membersihkannya sebentar, seorang pria itu
kemudian berkataUdah nggak papa bajunya kotor,nanti di cuci di rumahucapnya.iya
trimakasih. Setelah itu kita langsung pergi meninggalkan tempat itu dan langsung pulang.
Sesampainya di rumah.Assalammualaikum.Waalaikum salamjawab ibuku. Mataya yang
berbinar memandang seragam yang ku kenakan. Aku tahu dia ingin bertanya., Untuk
menghindari pertanyaannya aku langsung bergegas masuk rumah dan bersih bersih diri.
Usai bersih bersih diri, serasa ada salju merasuk ke tubuhku. Ku kenakan kain hangat untuk
menghangatkan tubuhku. Ku langkahkan kaki keluar kamar. Tepat di depanku, terdapat seorang
wanita yag sangat berjasa bagiku. Matanya yang berbinar memberikan tanda Tanya
padaku.Kenapa seragam mu tadi kotor???tanyanya. DEGDEG..DEG,,jantung ini berdetak
ketakutan oleh pertayaan yang di lontarkan itu.nggak papa, Cuma kena lumpur jawabku
sebagai alasan.kok bias kena lumpur?, tadi kamu jatuh dari sepeda motor kan??. Pertanyaan
ini membuatku ketakutan, mulut ini seakan sulit untuk terbuka. Kemudian kutundukkan
kepalaiya tadi aku terjatuh bu ku lontarkan jawaban ini dengan suara yang pelan.
PYAKK!!!,Suara tangan ibuku membunuh nyamuk di pinggir telingaku. Ekspresiku terkejut
mendengar suara itu. Ku kira dia ingin mengangkat tangannya untuk menamparku. Perasaanku
was was, kakiku seakan ingin melangkah pergi menghindar dari pertanyaan pertnyaan ibuku.
Nyanyian katak menjadi pengiring nada dalam suasana ini.
Lain kali kalo hujan, berteduh dulu jangan nekad pulangucap ibuku.HUUFFTSuara nafas
panjangku ketika mendengar kata kata itu. Perasaan yang takut ini serasa sudah terbebaskan.
Sebelumnya anganku membayangkan, seorang yang berjasa ini akan meluapkan amarahnya,
akan memakiku, tapi itu diluar dari angan anganku. Dengan sabar wanita itu memberikan
penjelasan dengan fasih untukku. Hati ini serasa tenang. Kata katanya menarikku untuk menuruti
perkataannya.
iya bu, nasehatmu akan slalu ku ingatjawabku. Ku lihat raut wajah wanita itu sedikit
khawatir .nggak ada yang luka??. Pertanyaan itu membuatku ragu untuk menjawabnya.Ada
sedikit di sikuku mau nggak mau ku harus menjawabnya.coba ibu lihat suruhnya.
Kulihatkan luka di sikuku ini. Terdapat goresan parah yang terlihat merah berbinar. Mataku
menatap wanita itu, Ku lihat keterkejutannya ketika melihat sikuku ini.Wah tadi kamu jatuh

parah ya??,udah kasih obat yudium sanasuruhnya. Aku tak lagi mampu membantahnya,
perkataannya selalu membuatku luluh dan membuat diriku untuk mengikuti perkataannya.
Kecelakaannya ini memberiku hikmah dan menyadarkan akan keegoisanku. Kejadian ini
mendorongku tuk menghapus sifat egoisku. Kini ku akan belajar menjadi yang terbaik.
Hilangkan sifat labil tumbuhkan sifat dewasa.
TAMAT..

Anda mungkin juga menyukai