PATIENT SAFETY
DISUSUN
OLEH
1. NADIRA THIODORIS(221111153)
i
KATA PENGANTAR
puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat dan karunianya,sehinggah kami dapat menyelesaikan Makalah yang
berjudul Patient Safety tepat waktu.Terima Kasih juga kami ucapkan kepada Dosen
pengampu yang selalu memberikan dukungan dan bimbinganya.Makalah ini kami buat
dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah K3 (Kesehatan & Keselamatan
Kerja).Tidak hanya itu kami juga berharap Makalah ini bias bermanfaat untuk penulis
pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Walaupun demikian,kami menyadari dalam penyusunan Makalah Patient Safety ini
masih banyak kekurangan.Maka dari itu,kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnahkan makalah ini.
Akhir kata,kami berharap semoga makalah ini bias memberikan informasi dan ilmu
yang bermafaat bagi kita semua.kami juga mengucapkan Terima Kasih kepada pembaca
yang telah membaca ini hinggah akhir.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................
A. LATAR BELAKANG...........................................................................................
B. TUJUAN................................................................................................................
C. MANFAAT...........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................
A. Media Sosial..........................................................................................................
B. Pemanfaatan konten media social untuk promosi kesehatan.................................
C. Pemanfaatan konten ..............................................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................................
B. Saran......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Media sosial adalah platform digital yang memfasilitasi penggunanya untuk
saling berkomunikasi atau membagikan konten berupa tulisan, foto, video dan
merupakan platform digital yang menyediakan fasilitas untuk melakukan aktivitas
sosial bagi setiap penggunanya.media social menurut B.K. Lewis (2010)B.K. Lewis
dalam karyanya yang berjudul Social Media and Strategic Communication Attitudes
and Perceptions among College Students yang terbit pada tahun 2010 menyatakan,
bahwa media sosial merupakan suatu label yang merujuk pada teknologi digital yang
berpotensi membuat semua orang untuk saling terhubung dan melakukan interaksi,
produksi dan berbagi pesan. Dikutip dari laman online maryville.edu, awal mula
terciptanya media sosial sendiri terjadi pada 24 Mei 1844. Media sosial awalnya
adalah serangkaian titik dan garis elektronik yang diketik pada mesin telegraf. Pada
waktu ini juga, Samuel Morse mengirimkan pesan telegraf untuk kali pertama kepada
publik.
B. Tujuan
1. Mengetahuai apa itu media social
2. Mengetahui bagaimana pemanfaatan konten media social untuk promosi
kesehatan
C. Manfaat
Untuk mengetahui strategi promosi kesehatan menggunakan social media dan
menyebarkan informasi secara cepat agar dapat dijangkau oleh banyak masyarakat
D.
iv
BAB II
PEMBAHASAN
A. Media Sosial
v
hingga hubungan interaksi dalam jaringan, baik itu antar individu maupun
antar kelompok seperti organisasi.
Akar komunikasi digital bersamaan dengan asal usul internet modern dan
pengertian media sosial saat ini dipelopori oleh munculnya Advanced Research
Projects Agency Network (Arpanet) yang dilakukan pada tahun 1969. Jaringan
digital ini diciptakan oleh Departemen Pertahanan AS untuk menghubungkan
para ilmuwan dari empat universitas untuk saling berbagi perangkat lunak,
perangkat keras, dan data lainnya. Kemudian, pada tahun 1987, National Science
Foundation meluncurkan jaringan digital nasional yang lebih kuat dengan nama
NSFNET. Setelah berjalan selama satu dekade, tepatnya pada tahun 1997,
National Science Foundation meluncurkan platform media sosial pertamanya
kepada publik. Namun, menurut The History of Social Networking di situs
Digital Trends, tumbuh dan kembangnya internet pada sekitar tahun 1980 hingga
1990 berpotensi untuk memperkenalkan layanan komunikasi online, misalnya
seperti CompuServe, America Online, dan Prodigy. Layanan komunikasi ini
berhasil menyediakan kepada pengguna untuk berinteraksi melalui email, pesan
papan buletin, hingga obrolan online realtime. Hal tersebut yang menjadi salah
vi
satu pendorong lahirnya jaringan media sosial paling awal, yakni Six Degrees
yang meluncur pada tahun 1997. Six Degrees sendiri merupakan sebuah platform
media sosial pertama yang bisa membuat pengguna untuk saling terhubung
dengan kontak dunia nyata, misalnya seperti membuat profil di dalam database.
vii
Twitter adalah situs mikroblog paling populer di Amerika Serikat dengan
lebih dari 305 juta pengguna aktif bulanan (Twitter, 2016). Jangkauannya
sangat tinggi di kalangan remaja dan dewasa muda (Duggan, 2015).
Batas 140 karakter membuat tweets singkat dan membuat pembaca
merespons dengan cepat dan mudah. Pengguna Twitter mengambil peran
yang lebih aktif tidak hanya dengan menerima tetapi juga dengan berbagi,
mengirim, atau mengirim ulang pesan .Target audiens potensial antara lain
adalah siswa sekolah menengah, mahasiswa kesehatan, dosen/guru
bidang pendidikan kesehatan dan para profesional kesehatan .
4) Instagram
Instagram merupakan sebuah aplikasi media sosial berbagi foto dan video
yang memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital dan
membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial termasuk instagram
sendiri. Tidak kurang dari 45 juta orang Indonesia menggunakan instagram
secara aktif, serta tercatat sebagai pembuat konten instagram story terbanyak
di dunia. Jumlah ini meningkat dibandingkan jumlah pengguna aktif di awal
tahun 2016 hanya 22 juta. Indonesia menjadi komunitas Instagram terbesar di
Asia Pasifik, serta salah satu pasar terbesar di dunia dari total 700 juta
pengguna aktif setiap bulan
5) Second Life
Second Lifememungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan banyak
format, termasuk audio, video, gambar,dan teks, dan membawa masyarakat
"bersama-sama" dalam ruang virtual saat mereka berada jauh secara
geografis. Dermatologi Second Life? bisa menawarkan pasien sebuah situs
dengan pendapat ahli dari seluruh dunia atau grup dukungan online untuk
penyakit spesifik .
6) Image sharing
Berbagi gambar memberikan nilai untuk kegiatan komunikasi
kesehatan dengan menyediakan gambar kesehatan masyarakat yang dapat
dengan mudah ditempatkan di situs web, blog, atau situs media sosial
lainnya. Karena pembuatan konten terus meningkat di saluran media sosial
dan di internet secara keseluruhan, kebutuhan akan grafis segar dan konten
yang menarik juga meningkat. Meluasnya penggunaan ponsel dengan kamera
membuatnya lebih mudah untuk mengambil foto. Aplikasi seluler untuk foto
dan partisipasi yang meledak di jejaring sosial seperti Facebook dan
Twitter telah berkontribusi terhadap lonjakan popularitas berbagi foto online.
Lebih dari 100 juta foto sehari diunggah ke Facebook. Organisasi dapat
memanfaatkan tren ini dengan memberikan gambar visual kepada
penggemar dan pengikut yang menunjukkan "tindakan" kesehatan
masyarakat, memperkuat pesan kesehatan, atau hanya menyajikan informasi
yang ada dalam format baru yang menarik secara visual
7) Mobile technology
Ponsel mendukung berbagai fungsi teknis,kebanyakan layanan pesan
suara dan pesan singkat (SMS atau pesan teks) memungkinkankomunikasi
viii
dua arah secara langsung maupun tidak langsung. Saat ini banyak ponsel
memiliki kamera untuk mengambil gambar atau video berdurasi pendek
yang dapat dilihat di telepon, diunduh ke salah satu komputer, atau
ditransmisikan ke orang lain. Pengolahan data dan kemampuan penyimpanan
di ponsel meningkat setiap tahun dan, melalui koneksi jaringan server,
mendukung transmisi dan analisis data dalam berbagai bentuk, termasuk
teks, file numerik, grafik, audio, dan video seperti "Ponsel pintar". Ponsel
dapat mengakses jaringan data nirkabel kapan saja, terkadang ada fitur
tambahan radio yang memungkinkan data cepat bertukar melalui internet di
beberapa lokasi. Beberapa ponsel dapat berkomunikasi dengan elektronik
lainnya melalui penggunaan Bluetooth.Teknologi ponsel menjadi lebih kuat
dan lebih murah, dengan bukti mulai muncul pengiriman layanan perawatan
kesehatan dan promosi kesehatan pribadi melalui ponsel
8) Blog
Blog merupakan singkatan dari web log adalah bentuk aplikasi web yang
berbentuk tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman
web. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urutan terbalik (isi terbaru
dahulu sebelum diikuti isi yang lebih lama),meskipun tidak selamanya
demikian. Situs web seperti ini biasanya dapat diakses oleh semua
pengguna Internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog
tersebut.
C. Pemanfaatan konten
ix
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kebutuhan akan informasi yang akurat, tepat, dan terkini semakin dibutuhkan
seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat terutama di
bidang kesehatan. Media sosial melalui internet memiliki potensi besar untuk
melakukan promosi kesehatan dan intervensi kesehatan lainnya, dan lebih mudah
untukmenyentuh sasaran pada setiap levelnya. Bukti empiris menunjukkan
pemanfaatan media sosial efektif dalam melakukan upaya promosi kesehatan
dengan tujuan meningkatkan pemahaman dan memberi dukungan kepada
masyarakat untuk berperilaku sehat, namun tidak dapat dipungkiri, dibalik
kesuksesan media tersebut terdapat beberapa kelemahan. Solusi terhadap
kelemahan tersebut dengan meningkatkan peran profesional bidang kesehatan
dalam mengelola promosi kesehatan berbasis media sosial, sehingga informasi
lebih berkualitas. Profesional kesehatan dapat melakukan langkah-langkah berikut:
mengidentifikasi audien, memilih konten yang tepat, memilih strategi yang dapat
diadopsi dari bidang lain seperti bidang bisnis, memberikan informasi berbasis
data yang akurat dan terkini, meningkatkan partisipasi audien dan penyedia
layanan, melakukan monitoring dan evaluasi guna memastikan program promosi
berhasil dan berkelanjutan secara online.
x
DAFTAR PUSTAKA
Bailey, Chadwick Martin. Consumers Engaged Via Social Media Are More Likely To
Buy,Recommend. iModerate, Boston, Massachusetis. 2010.
Cahyono, Anang Sugeng. 2010. Pengaruh Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial
Masyarakat di Indonesia. Jakarta : Jurnal Media Sosial
Cuéllar, M.M.G et.al .2013. Web Tools 2.0 for Health Promotion in Mexico. Journal of
Applied Research and Technology, Vol. 11, October 2013
Garcia, Israel. Social Media Integration Theory Model. Human Media, Spanish. 2011.
Kaplan Andreas M.& Haenlein Michael. Users of the world, unite! The challenges and
opportunities of social media, Business Horizons, Vol. 53, Issue 1. page 61.2010.
Kemenkes RI. 2011. Promosi Kesehatan Di Daerah Bermasalah Kesehatan Panduan bagi
Petugas Kesehatan di Puskesmas. Jakarta: Kemenkes RI
Kemenkes RI. 2016. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan. Jakarta
Kemenkes RI
Laksono, Agung Dwi . 2014. Efektivitas Media Sosial untuk Promosi Kesehatan.
National Institute of Health Research and Development, the Ministry of Health
of Indonesia
Laksono, Agung Dwi dan Ratna Dwi Wulandari. Analisis Potensi Penyebaran
Informasi Kesehatan melalui Jejaring Sosial; Studi Kasus pada Forum Jejaring
Peduli AIDS.Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. Volume 14 Nomor 4, Oktober
2011
Leonita, Emy. 2018. Peran Media Sosial dalam Upaya Promosi Kesehatan: Tinjauan
Literatur. Pekanbaru: STIKES Hang Tuah
xi