Anda di halaman 1dari 5

Disuatu hari dipinggir jalan rel kereta api ada seorng bapak yang sedang mencari tumpukan

sampah untuk dipungut. Ketika ia sedang mengorek-ngorek sebuah tumpukan sampah, tiba-
tiba ia mendengar suara tangisan bayi. Ia sangat terkejut dan juga heran dengan suara
tangisan tersebut. Ia sangat heran dengan apa yang dia lihat, ada dua orang bayi yang
terbungkus disebuah kotak kardus . Lalu dengan hati-hati dia mengambi kardus tersebut
dan membawanya kerumah. Diperjalanan dia bertanya-tanya ‘’ Dari manakah bayi ini
berasal? dan siapa yang tega membuang bayi yang malang ini?’’.

Sesampainya dirumah ia langsung memandikan kedua bayi tersebut dan memakaikan


baju. Bapak tersebut sangat senang karena mendapat dua orang bayi yang lucu dan
manis,dia sangat senang merawat kedua bayi itu apalagi karena dia tidak memepunyai
siapa-siapa dirumahnya. Mulai hari itu dia sudah menganggap kedua bayi itu sebagaai
anaknya, kedua bayi itu ia beri nama ISMAIL dan HARUN. Mulai hari itu pun semakin
semangat dan bekerja keras untuk mencari nafkah agar dia dan kedua anaknya dapat
makan. Ketika anaknya sudah berumur 4 tahun dia sudah mengajari anaknya hal-hal yang
baik dan juga mengajarkan tentang agama.

Ketika anaknaya sudah berumur 6 tahun dan mulai memasuki sekolah dasar kelas 1 dia
terkena penyakit yang membuatnya tidak dapat bekerja kagi, Ismail dan Harun pun jadi
bekerja sambil sekolah agar mereka bisa makan. Tetapi mereka tidak pernah mengeluh
malahan mereka bersemangat untuk mencari nafka, mereka mencoba bekerja ditempat
juragan dikampung mereka . Mereka pun diterima bekerja disana, pekerjaan mereka adalah
membuang semua sampah yang ada digudang tempat mengolah kopi. Selesai bekerja
mereka pun diberi upah oleh juragan tersebut dan mereka langsung pergi untuk membeli
obat dan makanan untuk mereka dan ayahnya makan. Sesampainya dirumah mereka
langsung menjumpai ayah mereka dan memberinya makan dan obat, ia terseyum dan
memeluk kedua anaknya sambil menangis karena dia senang kedua anaknya sangat sayang
dan perhatiaan kepadanya.

Keluarga kecil ini sangat berbahagia dalam suka suak maupun duka. Meraka selalu
bersyukur dan selalu berdoa bersama, kedua anaknya pun sanagat kompak dan akur sekali.
Keesokan paginya mereka berdua berangkat sekolah dan sepulang sekolah mereka pun
pergi ketempat juragan untuk bekerja lagi. Setelah bekerja mereka pulang kerumah dan
tidak lupa untuk membeli bahan-bahan untuk dimasak agar mereka bisa makan,
sesampainya dirumah mereka langsung bersih-bersih dan mulai memasak untuk makan
siang dan malam mereka, ketika sedang memasak ayah mereka datang dan meliht mereka
memasak. Dia menangis melihat kedua anaknya yang masih kecil sedang memasak, lalu dia
kembali kekamarnya. Masakan sudah selesai lalu mereka membawa makanan kemeja
makan dan memanggil ayah mereka untuk makan, ayahnya keluar dengan wajah yang sedih
juga senang. Saat memakan makanan yang dimasak kedua anaknya dia langsung lahap
makan karena makanannya sangat enak, lalu dia berkata kepada kedua anaknya, ‘’ Terima
kasih ya nak kalian sudah merawat ayah dengan sangat tulus dan tidak pernah mengluh,
ayah minta maaf karena ayah telah membuat kalian susah dengan keadaan bapak yang
seperti ini yang membuat kalian harus bekerja seharusnya diusia kalian ini, kalian fokus
untuk sekolah bukannya malah bekerja’’. Lalu Harun berkata ‘’ Tidak masalah ayah, justru
kami senang(sambil melihat Ismail) karena kami memepunyai ayah yang sangat baik kepada
kami yang telat merawat kami dari kecil sampai saat ini. Saat ayah mereka sudah sembuh
mereka sangat bahagia dan bergembira , mereka semakin bersemangat untuk sekolah.

Disekolah mereka berdua mendapat nilai yang sangat bagus dan peringkat satu dan
dua, Ismail mendapat peringkat 1 dan Harun mendapat peringkat 2. Lalu mereka
menunjukkan hasil usaha mereka belajar disekolah kepada ayah mereka, ayah mereka
sangat senang dan bangga dengat mereka berdua karena bisa mendapat nilai yang bagus
disekolah. Dan pekerjaan mereka berdua digantikn oleh ayah mereka dan mereka berdua
bisa fokus untuk sekolah. Disekolah mereka berdua selalu mendapat nilai yang bagus dan
mereka juga berperilaku baik disekolah kepada guru dan teman-teman seperti yang telah
diajarkan oleh ayah mereka kepada mereka. Mereka bersekolah dan ayah mereka bekerja ,
setelah ayah mereka pulang bekerja dan mereka berdua belum pulang sekolah, ia sengaja
membuat masakan yang enak untuk makan mereka. Sepulang sekolah mereka berdua heran
dengan makanan yang ada diatas meja makan, lalu ayah mereka datang dan menyuruh
mereka mengganti pakaian, agar mereka makan bersama. Setelah mereka selesai ganti
pakaian mereka langsung ke meja makan dan mereka bertanya kepada ayah mereka ‘’
Apakah ayah yang membuat makanan ini semua?’’, jawabnya ‘’ Ia benar ayah yang sengaja
membuat makan ini semua , ini semua untuk kita makan bersama dan sekalian ini semua
adalah hadiah dari ayah atas prestasi kalian disekolah. Mereka makan dengan lahap semua,
kata Harun ‘’ Makanan ini enak sekali ‘’. Ayahnya terseyum dan bahagia melihat kedua
anaknya bahagia.

Dari kelas 1 sampai kelas 6 SD Ismail dan Harun selalu mendapat beasiswa dari
pemerintah karena semua nilai mereka bagus. Saat Ismail dan Harun berumur 10 tahun
yaitu kelas 5 SD mereka sudah mengikuti olimpiade-olimpiade antar sekolah dan mereka
selalu mendapat juara 1. Diumur yang masih muda mereka berdua sudah banyak
mengumpulkan banyak sekali mendali-mendali dari prestasi yang mereka peroleh dari hasil
kerja keras mereka belajar. Jadi ayah mereka tidak perlu lagi untuk membayar uang sekolah
karena mereka berdua dibiayai pemerintah sampai tamat sekolah karena beasiswa yang
mereka dapatkan. Ayah mereka sangat bangga kepada mereka, apalagi karena mereka
bukan anak kandungnya tetapi dia sudah menganggap mereka berdua adalah sebagai
anaknya sendiri. Ia sangat beruntung memiliki anak sebaik mereka berdua dan orang yang
telah membuang kedua anak pasti menyesal kalau mengetahui kedua anak ini baik dan juga
berprestasi.

Kemudian mulai hari itu ia mulai mencari asal usul Ismail dan Harun. Dari awal
pencaharian, ia belum menemukan bukti-bukti tentang asal usul Ismail dan Harun. Pada saat
itu ia mulai putus asa karena tidak ada satupun bukti tentang asal usul kedua anak itu, lalu ia
memberhentikan pencahariannya untuk beberapa waktu agar ia lebih fokus untuk
mengurus anak-anaknya. Ia sengaja tidak memberitahukan tentang pencaharian ini kepada
anaknya. Ismail dan Harun tidak tahu sama sekali dan tidak ada kecurigaan sama sekali
kepada ayahnya, mereka berdua hanya fokus dalam sekolah mereka supaya mereka berdua
menjadi orang yang sukses nantinya. Ayah merekapun tidak lagi terlalu memikirkan tentang
asal usul kedua anaknya, ia lebih memikirkan bagaimana caranya agar kedua anaknya bisa
makan.

Akan tetapi ada satu hal yan selalu ia pikirkan dari awal ia menemukan sampai
merawat dan membesarkan kedua anaknya adalah siapa nanti yang menjaga dan merawat
kedua anaknya, karena umurnya pun tiak mudah lagi dan disini ia tidak memeiliki keluarga
atau teman dekat. Tetapi ia selalu yakin kepada anak-anaknya bahwa anak-anaknya pasti
bisa bertahan hidup dan menjadi orang yang suses, mendapat banyak teman. Umurnya
semkin tua dan anak-anaknya juga semakin dewasa, kini anak-anaknya sudah masuk bangku
sekolah SMP kelas 1 disalah satu sekolah terbaik dikotannya. Itu karena kedua anaknya
adalah murid yang berprestasi disekolahnya makanya mereka berdua disekolahkan oleh
pemerinteah disekolah yang terbaik dikota itu. Ismail dan Harun pun semakin bersemangat
untuk sekolah dan belajar apalagi sekarang mereka berdua sudah sekolah diskolah terbaik
dikotannya dan mereka pun dibiayai oleh pemerintah dikota itu.

Banyak juga kawan-kawan mereka yang bersekolah disana tetapi tidak karena
dibiayai oleh pemerintah melainkan dibiayai oleh kedua orang tuanya. Hari pertam sekolah
merek sudah mendapat pujian dari guru-guru karena kepintaran dan kesopanan mereka
kepd guru-guru disekolah itu. Mereka juaga langsung mendapat teman yang banyak karena
sifat mereka yang ramah dan suka membantu sesama, dan juga disekolah mereka, mereka
berdua juga mengikuti olimpiade-olimpiade antar sekolah dan mendapat juara 1. Dari
situlah mereka berdua semakin disukai banyak orang disekolahnya sudah terkenal diseklah
lainnya, pada suatu hari mereka berdua mendapat surat untuk orang tua mereka dan
mereka mengira mereka memebuat masalah disekolah tetapi setahu mereka mereka tidak
pernah embuat masalah disekolah dan setelah mereka memberikan suarat itu kepda orang
tua mereka ternya isi dari surat itu adalah undangan untuk datang kesekolah karena mereka
berdua adalah murid yang berprestasi. Orang tua mereka pun sanagat bangga dan juga
senang , mereka berdua selalu membuat oranag tuanya bangga dan senang tidak pernah
memebuat orng tuannya nya sedih akan perilaku dan tindakan mereka.

Dengan senang hati dan bangga pun orang tua mereka datang kesekolah untuk
memenuhi undangan tersebut. Sesampainya disekolah ia langsung menjumpai wali kelas
ananya dan dia diantar untuk menjumpai kepala sekolah, setelah sampai ia langsung
mendapat respon yang baik dari kepala skolah itu. Banyak sekali yang mereka bicarakan
namun mereka ambil tertawa, meraka ngobrol-ngobrol sampai lupa waktu hingga bel untuk
pulang sekolah pun berbunyi barulah mereka sadar bahwa mereka suadah lama sekali
mengobrolnya. Lalu ia pun pulang bersama kedua anaknya kerumah mereka, diperjalanan ia
memuji-muji kepala sekolah mereka karena kepala sekolah mereka sangat ramah dan baik.
Sesampainya dirumah mereka bersih-bersih, mengganti pakain dan langsung makan siang
setelah makan siang seperti biasannya ia langsung pergi bekerja lagi dan kedua anaknya
bekerja dirumah membersihkan rumah dan memasak untuk makan malam mereka. Selesai
bekerja ia langsung pulang kerumah dan rumah sudah tampak bersih makanan pun sudah
tersedia diatas meja makan, mereka pun makan dengan lahap semuanya.

Keesokan harinya saat mereka pulang dari sekolah, mereka melihat ada seorang ibu-
ibu yang sedang duduk dipinggir jalan yang kelaparan dan sakit. Lalu mereka menghampiri
ibu itu dan bertanya ‘’ sedang apa ibu duduk disini?’’, lalu ibu itu menjawab ‘’ saya sedang
mencari makan dan berharap ada yang mau memberi saya makan. Mereka pun kasihan lalu
mengajak ibu itu kerumah mereka agar ibu itu bisa makan. Sesampainya dirumah, pada saat
itu ayah mereka sedang ada dirumah, lalu mereka membawa ibu itu kedalam rumah dan
menjumpai ayah mereka. Ayah mereka heran karena melihat anak-anaknya membawa
orang asing kedalam rumah, ia pun bertanya kepada mereka ‘’ Siapa yang kalian bawa ini?’’,
Harun menjawabnya ‘’ Kami juga tidak tahu ayah, kami menemukan ibu ini tadi sepulang
sekolah dijalan sedang mengemis karena belum makan dan juga sakit, jadi kami asihan
melihatnya dan membawanya kerumah. Lalu Ismail bertanya ‘’ Apakah ayah mengijikan ibu
ini menginap untuk beberapa hari saja sampai ia benar-benar sembuh?’’, ia tidak bisa
menolak permintaan anaknya karena ia pun kasihan melihat keadaan ibu itu yang sangat
memperihatinkan. Lalu ayah mereka bertanya ‘’ Siapa nama ibu?’’, lalu ibu itu menjawab
‘’Nama saya adalah Surti Astuti, jadi panggil saja saya ibu Surti. Ibuk Surti sangat senang
karena ia akhirnya mendapat tempat tinggal dan makan walaupun hanya sementara.

Keesokan harinya, seperti biasanya mereka bersip-siap untuk sekolah dan ayah
mereka juga bersiap-siap untuk pergi bekerja. Tinggallah ibu Surti seorang diri dirumah, ia
sangat senang karena bertemu orang-orang yang sangat baik kepadanya, ia pun langsung
membereskan rumah dan memasak untuk mereka walaupun dia sedang kurang sehat tapi ia
tetap membersihkan rumah dan memasak. Saat mereka sudah pulang, mereka heran
dengan keadaan rumah yang sudah bersih dan makan yang sudah tersedia diatas meja
makan. Lalu Ismail bertanya kepada ayahnya ‘’ Apakah ayah yang melakukan ini semua?’’,
Lalu ayahnya menjawab ‘’ Tadak mungkin ayah yang melakukannya, kalian juga tahu ayah
pulang agak terlambat malahan kalian duluan yang pulang kerumah. Merekapun bingung,
lalu ayah mereka bertanya ‘’ Apakah ibu yang membuat semua ini?”, ibu itu menjawab ‘’
Benar saya yang membuat itu semua, karena saya sangat bersyukur dan berterima kasih
kepada kalian atas kebaikan dan kemurahan hati kalian kepada saya. Saya diperbolehkan
tinggal disini, ditempat yang nyaman ini( kata ibu itu dengan wajah yang sedih karena
terharu). Lalu mereka pun terseyum dan ayah mereka berkata ‘’ Kami juga tidak keberatan
kalau ibu tinggal dengan kami untuk beberapa hari, kami juga berterima kasih karena ibu
sudah membereskan rumah dan memasak untuk kami.
Setelah mereka makan, Ismail dan Harun disuruh ayah mereka untuk tidur siang.
Tinggallah mereka berdua dimeja makan, lalu ia bertanya kepada ibu Surti ‘’ Kalau saya
boleh tahu dari manakah ibu Surti berasal dan bagaimana ibu Surti bisa seperti ini?’’. Lalu
dengan senang hati ibu Surti itu menjawab ‘’ Sebelumnya saya minta maaf karena sudah
merepotkan keluarga anda, sebenarnya saya memiliki keluarga juga seperti anda namun
keluarga saya hancur berantakan karena keadaan ekonomi yang sangat keritis, dan saya
memiliki suamai namun dia sudah meninggal karena kecelakaan 2 tahun yang lalau. Saya
juga memeliki dua orang anak namun(dengan wajah yang sedih) kedua anak saya, saya
buang karena saya tidak mampu membesarkan kedua anak saya dengan keadaan saya dulu
yang sangat memperihatikan, bahkan untuk makan saya dan suami saya saja dulu sangat
kurang apalagi kami memiliki dua orang anak, karena itulah saya dan suami saya dengan
berat terpaksa membuang kedua anak kami. Sekarang saya tidak tahu dimana keberadaan
anak saya, apakah mereka sudah tiada atau mereka sudah bersama orang. Dan saya
berharap kedua anak saya sudah ada yang menemukan dan semoga orang yang nenemukan
anak saya bisa merawat anak saya dengan baik.

Setelah dia mendengar kisah hidup ibu itu, dia memiliki firasat dan kecurigaan bahwa
kedua anak itu adalah anak yang berasamanya sekarang, namun dia masih belum yakin dan
untuk memastikan semua itu dia harus menggali imformasi tentang ibu itu lebih dalam lagi.
Langit sudah mulai gelap mereka berdua pergi untuk memasak makan malam, dan sebelum
mereka masak ibu itu membangunkan Ismail dan Harun untuk mandi dan makan malam
bersama. Lalu mereka pun makan bersama, ibu itu dan keluarga Ismail semakin akrab saja.
Bahkan Ismail dan Harun sudah mengaggap ibu itu adalah sebagai ibu mereka sendiri, dan
ayah mereka pun mulai ada rasa cinta kepada ibu itu , karena ibu sangat baik kepada
keluarga mereka. Dan memang Ismail dan Harun memang butuh sosok seorang ibu agar
mereka merasakan kasih sayang seorang ibu.

Ayah Ismail dan Harun pun memulai lagi pencahariaanya tentang asal usul kedua
anaknya. Dan juga ibu Surti mencari tahu keberadaan kedua anaknya yang ia buang waktu
masih bayi. Namun mereka berdua saling merahasiakan rencana-rencana mereka dan tidak
memberitahukan kepada siapa pun. Sudah seminggu ibu Surti berada dirumah Ismail dan
Harun, ayah mereka berdua pun mulai menyukai ibu Surti megitu juga kebalikannya.
Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk menikah dan merka berdua akan secepatnya
untuk menikah. Ismail dan Harun juga setuju dan senang karena mereka akan mempunyai
seorang ibu yang baik. Setelah Ismail dan Harun setuju, mereka tidak mau berlama-lama dan
juga mereka tidak mau ada omongan dari tetangga-tetangga yang tidak enak, untuk itulah
mereka tidak mau berlama-lama menikah. Akhirnya mereka berdua pun menikah dan
mereka menjadi sebuah keluarga yang bahagia.

Anda mungkin juga menyukai