Radikal adalah suatu ideologi dan paham yang ingin merubah system sosial dan
politik dengan cara yang ekstrim/kekerasan.
Terorisme menurut UU No. 5 Tahun 2018 yaitu perbuatan yang menggunakan
kekerasan dan ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana terror atau rasa takut
secara meluas, yang dapat menimbulkan korban yang bersifat massal…
Faktor penyebab anak muda menjadi pelaku terorisme
- Mencari identitas diri
- Kebutuhan untuk saling memiliki
- Ingin memperbaiki apa yang dianggap sebagai ketidakadilan
- Mencari sensasi
Terbentuknya seseorang menjadi teroris butuh waktu 5 s.d. 6 tahun. Internet dan
medsos telah mempercepat proses radikalisasi yang hanya membutuhkan waktu 0 s.d.
2 tahun seseorang menjadi teroris.
Jangan sembarangan membagikan informasi yang masih belum jelas kebenarannya.
Harus kita saring dulu sebelum kita share. Karena tidak semua informasi yang ada di
hadapan kit aitu benar.
Alasan medsos jadi favorit :
- Mudah diakses - Audiens yang luas
- Anonim - Kecepatan informasi
- Media yang interaktif - Murah untuk membuat dan memelihara
- Bersifat multimedia - Internet telah menjadi sumber pemberitaan
Semua orang harus kritis dalam menyaring informasi. Jangan menelan mentah-
mentah informasi yang anda dapatkan. Kita harus memperoleh kebenaran dari
informasi itu, dan nilai kemanfaatan dari informasi yang anda sebarkan.
Ciri-ciri anak muda yang terpapar radikalisme :
- Mengasingkan diri dari pergaulan - Menutup komunikasi dengan keluarga
dan teman sekolah
- Mempunyai kesibukan baru - Mulai berani berbohong dan mencuri
- Berani melawan orang tua
- Mempunyai komunitas, teman baru
Langkah praktis mencegah radikalisme di kalangan pelajar :
- Cermati kondisi lingkungan sekitar
- Berhati-hati dengan orang yang menjelek-jelekkan pemerintah yang sah,
Pancasila, UUD 1945 dan NKRI. Segera laporkan kalua bertemu orang seperti itu,
- Ajak berdialog jika ditemukan orang yang suka menjelek-jelekkan NKRI.
Meskipun mereka itu kadang keras kepala, sampaikan dengan santun, dengan
bercanda, jangan dengan paksaan dan kekerasan.
- Sekarang bergerak dari keluarga, organisasi, sekolah, dan masyarakat.
Waspadai radikalisme dalam bungkus hoax. Tanamkan rasa nasionalisme dan
pengamalan Pancasila sebagai jangkar keyakinan benegara dan berbangsa.
Jangan mudah termotivasi oleh hasutan-hasutan yang melenceng.
Tidak ada agama yang mengajarkan radikalisme, tidak ada agama yang mengajarkan
bahwa perbedaan itu harus disamakan.