Bismillahirrahmanirrahim
Salam kenal semuanya.... saya Aisyah dari TPQ Al-Fatih Gawok. Izinkan
saya menyampaikan satu pesan untuk kita amalkan bersama.
Hadirin sekalian....
Di dalam hidup ini, kita tak perlu berupaya untuk menjadi seseorang yang
disegani, apalagi ditakuti. Tetapi jadilah seseorang yang berguna bagi
siapa pun di sekeliling diri kita. Kita wujudkan jiwa kepemimpinan dalam
diri kita, agar diri kita bisa menjadi seseorang yang menginspirasi orang
lain.
ِ ﺧ َ ﻴ ْ ﺮ ُ ا ﻟ ﻨﺎ س ِ أ َ ﻧ ﻔ َﻌ ُ ﻬ ُ ﻢ ﻟ ِﻠ ﻨ ّ َ ﺎ س
Menjadi pribadi yang bermanfaat adalah salah satu karakter yang harus
dimiliki oleh seorang Muslim. Seorang Muslim lebih diperintahkan untuk
memberikan manfaat bagi orang lain, bukan hanya mencari manfaat dari
orang atau memanfaatkan orang lain. Ini adalah bagian dari implementasi
konsep Islam yang penuh cinta, yaitu memberi.
Selain itu, manfaat kita memberikan manfaatkan kepada orang lain,
semuanya akan kembali untuk kebaikan diri kita sendiri. Sebagaimana
firman Allah:
“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri
kalian sendiri ...” (QS al-Isrâ/ 17: 7), dan sabda Rasulullah saw yang
artinya :
Banyak cara bisa dilakukan agar menjadi orang yang bermanfaat bagi
masyarakat. Bisa dengan menolong dalam bentuk tenaga, memberikan
bantuan dalam bentuk materi, memberi pinjaman, memberikan taushiyah
keagamaan, meringankan beban penderitaan, membayarkan utang,
memberi makan, hingga menyisihkan waktu untuk menunggu tetangga
yang sakit.
Lima Langkah-langkah Menjadi Pribadi Yang Bermanfaat
Banyak cara untuk menjadi orang yang bermanfaat. Tetapi kali ini penulis
sajikan lima langkah (praktis) untuk menjadi orang yang bermanfaat.
Lihatlah sekitar Anda, adakah yang bisa Anda bantu. Adakah yang bisa
Anda lakukan untuk memerbaiki lingkungan, rumah, atau kantor Anda?
Akan banyak yang bisa Anda lakukan untuk memberikan manfaat kepada
orang lain.
Jadi, agar kita benar-benar mendapatkan dari manfaat yang kita berikan
kepada orang lain, kita harus ikhlas. Ikhlas adalah kunci diterimanya amal.
Dan hanya amal yang diterima Allah SWT yang akan memberikan manfaat
kepada kita dunia dan akhirat.
Niatkan, bahwa apa yang kita lakukan hanya karena Allah, bukan karena
ingin disebut pribadi yang bermanfaat (pujian). Penyakit riyâ’ sungguh
tidak terlihat, sangat samar, sehingga kita harus hati-hati.
Jangan khawatir teman-teman ! Sekecil apa pun amal saleh kita, Allah
akan membalasnya dengan pahala yang sepadan dengannya.
Sebagaimana firmanNya:
ُ ﻓ َ ﻤ َ ﻦ ﻳ َ ﻌ ْﻤ َ ﻞ ْ ﻣ ِ ﺜ ْ ﻘ َ ا ل َ ذ َ ر ّ َة ٍ ﺧ َ ﻴ ْ ﺮ ً ا ﻳ َ ﺮ َ ه
“Maka barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sebesar dzarrah-pun, ia
akan mendapatkan balasannya .” (QS al-Zalzalah/99: 7)
Ibda’ bi nafsik!