Anda di halaman 1dari 1

Assalamualaikum warohmatullhi wabarokatuh.

Alhamdulillah. Wassholaatu wassalaamu ’ala rasuulillah. Wa ’ala alihi washahbihi wamawwaalah.

Hadirin jama’ah sholat dzuhur yang dirahmati Allah

Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan ceramah singkat tentang Menjadi manusia
bermanfaat.

Di dalam hidup ini, kita tak perlu berupaya untuk menjadi seseorang yang disegani, apalagi ditakuti.
Tetapi jadilah seseorang yang berguna bagi siapa pun di sekeliling diri kita. Kita wujudkan jiwa
kepemimpinan dalam diri kita, agar diri kita bisa menjadi seseorang yang menginspirasi orang lain.

Mengapa Harus Menjadi Pribadi Yang Bermanfaat?


Sebab ini salah satu perintah Rasulullah saw kepada umatnya. Sabda beliau:

‫َخ ْيُر الناِس َأنَفُعُهم ِللَّناِس‬


“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (Hadits Riwayat ath-
Thabrani)

Menjadi pribadi yang bermanfaat adalah salah satu karakter yang harus dimiliki oleh seorang
Muslim. Seorang Muslim lebih diperintahkan untuk memberikan manfaat bagi orang lain, bukan
hanya mencari manfaat dari orang atau memanfaatkan orang lain. Ini adalah bagian dari
implementasi konsep Islam yang penuh cinta, yaitu memberi.
Selain itu, manfaat kita memberikan manfaatkan kepada orang lain, semuanya akan kembali untuk
kebaikan diri kita sendiri. Sebagaimana firman Allah:

“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri” (QS al-Isrâ)

Setelah mengetahui manfaat “menjadi pribadi yang bermanfaat”, pertanyaannya adalah:


“bagaimana caranya agar kita menjadi pribadi yang bermanfaat?”

Banyak cara bisa dilakukan agar menjadi orang yang bermanfaat bagi masyarakat. Bisa dengan
menolong dalam bentuk tenaga, memberikan bantuan dalam bentuk materi, memberi pinjaman,
memberikan taushiyah keagamaan, meringankan beban penderitaan, membayarkan utang, memberi
makan, hingga menyisihkan waktu untuk menunggu tetangga yang sakit.
Pemimpin yang baik juga bermanfaat bagi bawahannya, sebagaimana penguasa yang adil pun
bermanfaat bagi rakyatnya. Bahkan, membuat orang lain menjadi gembira juga termasuk amalan
bermanfaat yang dicintai oleh Allah SWT.

Jadi, agar kita benar-benar mendapatkan dari manfaat yang kita berikan kepada orang lain, kita
harus ikhlas. Ikhlas adalah kunci diterimanya amal. Dan hanya amal yang diterima Allah SWT yang
akan memberikan manfaat kepada kita dunia dan akhirat.
Niatkan, bahwa apa yang kita lakukan hanya karena Allah, bukan karena ingin disebut pribadi yang
bermanfaat (pujian). Penyakit riyâ’ sungguh tidak terlihat, sangat samar, sehingga kita harus hati-
hati.

Demikian yang dapat saya sampaikan, kurang dan lebihnya mohon dimaafkan.

wabillahi taufik walhidayah wassalamualikum warohmatullahi wabarokatuh.

Anda mungkin juga menyukai