Anda di halaman 1dari 1

Nama : Muhamad Shahzada Abyan

NPM : 233516516191

Ajaran Karl Marx

Marx tertarik oleh gagasan dialektik seperti dibentangkan oleh Hegel, karena di dalamnya terdapat unsur
kemajuan melalui konlik dan pertentangan. Dan unsur inilah yang ia perlukan untuk menyusun teorinya
mengenai perkembangan masyarakat melalui revolusi.

Perkembangan Marxisme-Leninisme di Uni Soviet

Lenin memimpin revolusi 1917 dan menguasai Uni Soviet sampai saat meninggalnya pada tahun 1924.
Revolusi ini berhasil membentuk diktator proletariat seperti yang dibayangkan oleh Marx.

Pandangan Mengenai Negara dan Demokrasi

Golongan komunis selalu bersikap ambivalen terhadap negara. Marx, yang di mana-mana dihadapkan
dengan aparatur kenegaraan yang dianggap menghalangi cita-citanya, berpendapat negatif terhadap
negara. Demokrasi pada tahap ini, menurut Lenin, bersifat: "Demokrasi untuk mayoritas dari rakyat dan
penindasan dengan kekerasan terhadap kaum pengisap dan penindas, dengan jalan menyingkirkan
mereka dari demokrasi.

Demokrasi Rakyat

Menurut peristilahan komunis, demokrasi rakyat adalah bentuk khusus demokrasi yang memenuhi
fungsi diktator proletar. Pertumbuhan demokrasi rakyat berbeda di tiap-tiap negara sesuai dengan situasi
sosial politik setempat.

Demokrasi Nasional

Pada tahun 1960, dalam pertemuan ke-81 partai komunis di Moskow gagasan Khrushchev dirumuskan
secara lebih terperinci dan dicetuskan suatu pola baru, yaitu negara Demokrasi Nasional . Demokrasi
Nasional dianggap suatu tahapan dalam perkembangan negara demokrasi borjuis menjadi demokrasi
rakyat sebagai suatu bentuk diktator proletariat.

Kritik terhadap Komunisme dan Runtuhnya Kekuasaan Komunis

Kecaman terhadap komunisme datang baik dari kalangan non-komunis dan anti-komunis maupun dari
dunia komunis sendiri. Dari dunia non-komunis kritik terutama ditujukan kepada unsur paksaan dan
kekerasan, kepada pembatasan atas kebebasan-kebebasan politik, seperti menyatakan pendapat, dan
kepada diabaikannya martabat perorangan untuk "kepentingan umum" yang pada hakikatnya ditentukan
dan dirumuskan oleh suatu elite yang kecil. Suara kritik dan perbedaan pendapat dari kalangan ilmiawan
dianggap lebih serius. Andrei Sakharov dan Alexander Solzhenitsyn termasuk cendekiawan yang

memperjuangkan kebebasan berpikir sebagai sesuatu yang perlu untuk setiap masyarakat yang ingin
maju.

Anda mungkin juga menyukai