Anda di halaman 1dari 3

Kerja Kelompok IPST

LKS Ketahanan Pangan 2

Nama Nomor presensi

Berlian Theofilia 8

Freesia Katrinka 18

Servina Viviene T. 29

1. PERAN PEREMPUAN

Peran perempuan sangatlah penting bagi ketahanan pangan mulai dari lingkup keluarga.
Dalam lingkup keluarga pun perempuan bertugas untuk memberikan atau mempersiapkan
santapan yang baik untuk memenuhi kebutuhan gizi di keluarganya. Perempuan memiliki
kelebihan untuk bisa memilih mana pangan yang baik dan tidak. Perempuan juga memiliki
kemampuan yang lebih mahir dalam mengolah bahan pangan tersebut menjadi makanan yang
siap untuk disantap. Contoh peran perempuan lainnya adalah seperti perbuatan dari Kartini
Kendeng yang sempat heboh beberapa tahun lalu. Para petani Kendeng yang mayoritas
adalah perempuan mengusahakan berbagai macam cara agar lahan pertanian mereka tidak
dialihfungsikan. Daerah mereka di Karst Kendeng, di mana lahan tersebut mau dijadikan
sebagai pabrik semen dengan bahan baku karst. Ditambah lagi, peran perempuan sangat
berpengaruh untuk keberlanjutan pangan tersebut. Seorang perempuan dalam mengelola
pangan, sering sekali timbulnya mental ingin mempertahankan kelanjutan dari pangan yang
ia kenal, maka dari itu ia mengajarkan kembali kepada anak perempuannya maupun
keluarganya. Pangan juga dapat bersifat secara turun-temurun.

1.A) Faktor-faktor yang mempengaruhi generasi muda tidak mau bertani adalah banyak anak
muda sekarang lebih memilih bekerja sebagai wiraswasta sektor lain daripada bekerja di
sektor pertanian. Contohnya mereka lebih memilih untuk menjadi karyawan pabrik ataupun
perkantoran karena dinilai lebih memiliki jaminan hidup lebih baik. Terkadang ada yang
orangtuanya petani tetapi mereka tidak memberi pendidikan tentang pertanian sehingga
anaknya yang dapat dibilang generasi muda tidak tertarik kepada pertanian melainkan ke
sektor wiraswasta yang lain. Atau bahkan terdapat orang tua yang seorang petani, namun
mereka melihat bahwa kehidupan petani kurang menguntungkan. Maka mereka tidak
memperbolehkan anaknya untuk melanjutkan pekerjaan tersebut dan mengirim anaknya ke
kota besar untuk belajar dan bekerja. Tidak hanya itu faktor perkembangan zaman juga
berpengaruh, dengan adanya kemajuan teknologi, banyak anak muda sekarang ingin mencari
peluang yang lebih dibandingkan menjadi seorang petani.

1.B) Contoh peran generasi muda di bidang pertanian adalah

Peran generasi di bidang pertanian bisa menjadi saran untuk menggiatkan kembali pekerjaan
bertani. Dengan memberikan edukasi kepada orang lain bahwa bertani adalah sebuah
pekerjaan yang muliah. Selain mengedukasi, generasi muda dengan segudang ide kreatifnya
bisa membuat produk pertanian menjadi suatu hal yang memiliki daya jual mahal. Bahkan
bisa mencari bagaimana cara pemasaran yang baik (marketing). Selain itu juga bisa
memberikan inovasi-inovasi agar hasil produk lebih baik. Memanfaatkan teknologi untuk
bisa meningkatkan/mempertahankan hasil produk agar semakin baik. Contohnya seperti
pengembangan buah-buahan. Beberapa tahun lalu sempat heboh dengan buah yang memiliki
bentuk unik. Seperti semangka yang dibudidaya di dalam sebuah cetakan, yang akhirnya
buah semangka itu tumbuh sesuai dengan cetakannya. Hal-hal tersebut sangat menarik
perhatian dari pembeli. Jadi terdapat proses kreativitas dan inovasi serta bagaimana cara
pengenalan produk atau pemasarannya.
Contoh nyata:
Alamanda, salah satu Kelompok Tani tanaman hias pengolah rangkaian Dracaena Sanderiana
di Kabupaten Sukabumi. Anas, ketua kelompok, merupakan petani muda yang cukup aktif
melakukan ekspor ke beberapa negara. Dengan adanya ekspor ini maka Kelompok Tani
Alamanda telah membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Anas mengatakan
dari keseluruhan ekspor kali ini Poktan Alamanda sendiri memasok 20 persen dan 80 persen
dari plasma atau masyarakat sekitar.
Pertanian bukan hanya berkutat soal budidaya saja, tetapi dimulai dari proses manajemen pra
tanam, budidaya hingga pasca panen. Dengan proses manajemen yang tepat akan
menimbulkan daya tarik baru bagi generasi petani muda.Demikian pula pemerintah perlu
memberikan dukungan untuk mendorong terciptanya riset untuk diaplikasikan ke petani
langsung. Bahkan saat ini digitalisasi pertanian sudah mulai diaplikasikan oleh petani di
beberapa daerah.
2.A) Yang dimaksud dengan pangan lokal bisa melihat identitas budayanya adalah bahan
pangan yang dihasilkan dari tempat itu dapat menunjukkan ciri khas tempat tersebut sehingga
menunjukkan identitasnya . Contohnya biasanya bahan dasar dari makanan tradisional dari
budaya tempat itu. Biasanya kebiasaan menghasilkan bahan pangan lokal itu sudah
diturunkan dari nenek moyang mereka sehingga menjadi suatu budaya yang dikenal. Dari
budaya yang dikenal hal tersebut menjadi identitas budaya khas dari desa atau kota tersebut.
Contoh nyatanya yaitu di Kota Selatpanjang dikenal dengan Kota Sagu karena daerah ini
dulu menghasilkan sagu dalam kuantitas besar bahkan yang terbesar di Indonesia .

2.B) Mengapa dengan merawat dan mengembangkan pangan lokal, ekologi juga ikut
terjaga?
Dengan merawat dan mengembangkan pangan lokal, ekologi juga secara langsung akan ikut
terjaga. Ekologi menurut KBBI adalah ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk
hidup dan (kondisi) alam sekitarnya (lingkungannya).
Dengan merawat dan mengembangkan pangan lokal, artinya kita benar-benar menggunakan
lahan tanah untuk bercocok tanam. Dimana kita menumbuhkan tanaman/pepohonan yang
secara tidak langsung akan membantu/memperbaiki alam sekitar. Kita telah merawat
tanaman sama saja seperti kita merawat bumi. Lalu hal yang bisa kita dapatkan adalah
kualitas pangan yang baik dan kualitas udara yang baik juga. Para pemuda juga dapat
membuat inovasi-inovasi seperti membuat bibit sendiri, membuat pestisida atau pupuk yang
aman untuk lingkungan agar hasil dari pertanian mencapai kualitas maksimal dan
menguntungkan. Contoh nyatanya yaitu pemerintah Indonesia menyatakan bahwa ia berjanji
akan mempertahankan kelestarian hutan Papua untuk pengembangan industri pangan.

Anda mungkin juga menyukai