PRAKATA
Sungguh sebuah kebahagiaan dan rasa syukur yang mendalam bagi penulis karena dapat
menyelesaikan buku ini. Buku ini ditulis sebagai salah satu sumber belajar siswa SMK/MAK
Kelas XI untuk mempelajari dan memperdalam materi Administrasi Pajak.
Buku Administrasi Pajak ini disajikan dalam sepuluh bab, sebagai berikut:
BAB 1 : Konsep Dasar Perpajakan
BAB 2 : Wajib Pajak dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
BAB 3 : Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
BAB 4 : Bentuk-Bentuk Dokumen Pajak
BAB 5 : Pembuatan SPT Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21
BAB 6 : Pengisian Surat Setoran Pajak (SSP)
BAB 7 : Pajak Penghasilan (PPh) Badan Terutang
BAB 8 : Mengisi Surat Setoran Pajak (SSP) PPh Badan
BAB 9 : Data Lampiran Khusus: 8a-1/8a-2/8a-3/8a-4/8a-5/8a-6/8a-7/8a-8
BAB 10 : Data Lampiran Khusus Nomor 1A
Setiap bab dalam buku ini dilengkapi dengan Kompetensi Dasar dan Tujuan
Pembelajaran yang telah disesuaikan dengan Revisi K-13. Pembahasan materi disajikan
dengan bahasa yang lugas dan mudah dipahami, dari pembahasan umum ke pembahasan secara
khusus. Untuk menunjang pembelajaran yang aktual, buku ini sudah menerapkan STEM
(Science, Technology, Engineering, dan Mathematics) serta soal-soal evaluasi berbasis HOTS.
Semoga buku Administrasi Pajak SMK/MAK Kelas XI ini bermanfaat bagi siswa dan
seluruh pembaca dalam memperoleh pengetahuan. Penulis menerima saran dan kritik yang
membangun. Selamat belajar, semoga sukses!
Penulis
BAB 1
KONSEP DASAR PERPAJAKAN
KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami jenis-jenis pajak dan ketentuan umum dan tata cara perpajakan.
4.1 Mengelompokkan jenis-jenis pajak dan tata cara Ketentuan Umum Perpajakan (KUP).
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini diharapkan siswa dapat:
1. Mendeskripsikan pengertian pajak.
2. Menjelaskan fungsi pajak.
3. Menjelaskan kedudukan hukum pajak.
4. Mengidentifikasi jenis-jenis pajak.
5. Menjelaskan ketentuan umum dan tata cara perpajakan.
6. Mengidentifikasi tarif pajak.
A. MENGENALI PAJAK
Transaksi Pembayaran Pajak
Sumber: Aryo Mahendro/jawapos.com-pajak
Sejak pajak diperhitungkan sebagai salah satu pemasukan paling penting bagi sebuah
negara, banyak ahli ekonomi mengemukakan pendapatnya tentang pengertian pajak. Berikut
ini disajikan sejumlah pendapat para ahli mengenai definisi pajak.
1. Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 Pasal 1 Tentang Perpajakan
Menurut undang-undang tersebut bahwa pengertian pajak adalah sebuah konstribusi
wajib kepada negara yang terhutang oleh setiap orang ataupun badan yang memiliki sifat
memaksa, tetapi tetap berdasarkan dengan Undang-Undang dan tidak mendapat imbalan
secara langsung serta digunakan guna kebutuhan negara dan kemakmuran rakyat.
2. Prof. Dr. MJH. Smeeths
Pajak merupakan sebuah prestasi yang dicapai oleh pemerintah yang terhutang dengan
melalui berbagai norma serta dapat untuk dipaksakan tanpa adanya kontra prestasi dari
masing-masing individual. Maksudnya adalah untuk membiayai pengeluaran pemerintah.
3. Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH.
Pajak merupakan iuran atau pungutan rakyat kepada pemerintah dengan berdasarkan
Undang-Undang yang berlaku atau peralihan kekayaan dari sektor swasta kepada sektor
publik yang dapat untuk dipaksakan serta yang langsung ditunjuk dan dipakai untuk
membiayai kebutuhan negara.
4. Prof. Dr. PJA Andriani
Pajak adalah iuran atau pungutan masyarakat kepada negara yang dapat untuk
dipaksakan serta akan terhutang bagi yang wajib membayarnya yang sesuai dengan
peraturan Undang-Undang dengan tidak dapat memperoleh imbalan yang langsung bisa
ditunjuk dan dipakai dalam pembiayaan yang diperlukan negara.
5. Dr. Soeparman Soemahamidjaya
Pajak adalah iuran wajib bagi warga atau masyarakat, baik itu dapat berupa uang
ataupun barang yang dipungut oleh penguasa dengan menurut berbagai norma hukum yang
berlaku untuk menutup biaya produksi barang dan juga jasa guna meraih kesejahteraan
masyarakat.
6. Anderson Herschel M, dkk
Pajak merupakan suatu pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah serta
tidak merupakan akibat dari pelanggaran yang diperbuat, tetapi suatu kewajiban dengan
berdasarkan ketentuan yang berlaku tanpa imbalan serta dilakukan guna mempermudah
pemerintah dalam menjalankan tugas.
7. Cort Vander Linden
Cort Vander Linden berpendapat, bahwa pengertian pajak merupakan sumbangan pada
keuangan umum negara yang tidak bergantung pada jasa khusus dari seorang penguasa.
8. Prof. Edwin.R.A. Seligman
Pajak merupakan iuran atau pungutan yang memiliki sifat memaksa kepada pemerintah
guna biaya segala pengeluaran yang ada hubungannya dengan masyarakat serta tanpa
ditunjuk dan tidak ada keuntungan khusus yang dapat diperoleh.
9. Mr. Dr. N.J. Fieldmann
Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh terutang kepada penguasa (menurut
norma-norma yang ditetapkan secara umum), tanpa adanya kontra prestasi dan semata-mata
digunakan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran umum.
10. Leroy Beaulieu
Pajak adalah bantuan, baik secara langsung maupun tidak, yang dipaksakan oleh
kekuasaan publik dari penduduk untuk menutup belanja pemerintah.
B. FUNGSI PAJAK
Pajak mempunyai peranan penting dalam kehidupan bernegara, khususnya dalam
pelaksanaan pembangunan karena pajak merupakan sumber pendapatan negara untuk
membiayai semua pengeluaran, termasuk pengeluaran pembangunan.
Pajak mempunyai beberapa fungsi, sebagaimana dikutip Mardiasmo (2004), yaitu
sebagai berikut:
1. Fungsi anggaran (budgetair)
Pajak berfungsi sebagai sumber keuangan negara yang diperuntukkan bagi pembiayaan
pengeluaran pemerintah, baik pengeluaran rutin maupun pengeluaran pembangunan sarana
dan prasarana ekonomi, sosial, dan budaya. Apabila masih terdapat sisa dana yang
digunakan untuk membiayai pengeluaran negara, sisa dana tersebut dapat disimpan sebagai
tabungan pemerintah.
Contoh: dimasukkannya pajak dalam APBN sebagai penerimaan dalam negeri.
2. Fungsi mengatur (regulerend)
Fungsi mengatur berarti pajak dijadikan alat bagi pemerintah untuk mencapai tujuan
tertentu, baik dalam bidang ekonomi moneter, sosial, kultural, maupun dalam bidang
politik.
Contoh fungsi mengatur antara lain:
a. Proteksi terhadap barang produksi dalam negeri dengan dikenakan PPN Impor untuk
belanja impor barang.
b. Sebagai sarana untuk mendorong ekspor dengan cara mengenakan pajak 0% untuk
ekspor barang.
c. Minuman keras dikenakan pajak yang tinggi, sehingga konsumsi minuman keras dapat
ditekan.
d. Barang mewah dikenakan PPnBM yang tinggi untuk mengurangi konsumsi.
3. Fungsi stabilitas
Dengan adanya pajak, pemerintah memiliki dana untuk menjalankan kebijakan yang
berkaitan dengan stabilitas harga sehingga inflasi dapat dikendalikan. Hal ini dapat
dilakukan dengan jalan mengatur peredaran uang di masyarakat, pemungutan pajak,
penggunaan pajak yang efektif dan efisien.
4. Fungsi redistribusi pendapatan
Pajak yang sudah dipungut oleh negara digunakan untuk membiayai semua kepentingan
umum, termasuk untuk membiayai pembangunan sehingga dapat membuka kesempatan
kerja yang akan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Contoh: Terdapat berbagai macam tarif yang dikenakan kepada Wajib Pajak. Dengan tarif
progresif maka Wajib Pajak yang memiliki pendapatan lebih besar akan dikenakan pajak
yang lebih besar pula. Peranan pajak sebagai alat pemerataan sangat penting untuk
menegakkan keadilan sosial.
5. Legalitas Pemerintahan (representation)
Pemerintah membebani pajak atas warga negara dan warga negara meminta
akuntabilitas dari pemerintah sebagai bagian dari kesepakatan (pengenaan pajak tidak
diputuskan secara sepihak oleh penguasa tetapi merupakan kesepakatan bersama dengan
rakyat melalui perwakilan di parlemen.
D. JENIS-JENIS PAJAK
Pajak merupakan hak dan kewajiban warga negara. Di mana seseorang bisa
memperoleh penghasilan sebanyak banyaknya namun tetap menyerahkan sebagian penghasilan
tersebut kepada negara. Sebagian penghasilan tersebut selanjutnya digunakan oleh negara demi
kesejahteraan bersama. Secara umum terdapat dua tipe pajak di Indonesia, yang membedakan
adalah lembaga pengelolanya. Berikut jenis-jenis pajak yang ada di Indonesia.
1. Berdasarkan Lembaga Pemungutan
a. Pajak Pusat
Pajak pusat yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk
membiayai rumah tangga negara pada umumnya. Pengelolanya adalah Direktorat
Jendral Pajak dan Direktorat Jendral Bea Cukai. Jenis pajak yang dipungut antara lain
Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan PPn BM, Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Mulai tahun
2011 untuk PBB dan BPHTB menjadi pajak daerah.
b. Pajak Daerah
Pajak daerah yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk
pembiayaan rumah tangga daerah.
Pajak Langsung
Pajak Subjektif
Sifat Pemungutan
Pajak Objektif
RANGKUMAN
1. Pajak adalah iuran wajib dari rakyat kepada negara yang bersifat memaksa berdasarkan
undang-undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
keperluan negara untuk sebesar besarnya kamakmuran rakyat.
2. Fungsi pajak yang dipungut oleh negara, antara lain:
a. Fungsi Anggaran (budgetair)
b. Fungsi Mengatur (regularend)
c. Fungsi Pemerataan Pendapatan (redistribution)
d. Legalitas Pemerintahan (representation)
e. Fungsi Stabilitas
3. Hukum pajak adalah kumpulan peraturan yang mengatur hubungan antara pemerintah dan
Wajib Pajak, terdiri atas Hukum Pajak Formal dan Hukum Pajak Material.
4. Berbagai jenis pajak, antara lain:
a. Berdasarkan wewenang (lembaga) pemungutan
b. Berdasarkan pihak yang menanggungnya
c. Berdasarkan sifat penarikannya
5. Cara pemungutan pajak, yaitu:
a. Stesel nyata (Riil Stelsel)
b. Stelsel Anggaran (Fitive Stelsel)
c. Stelsel Campuran
6. Sistem pemungutan pajak, antara lain:
a. Official Assessment System
b. Self assessment system
c. With holding system
7. Syarat Pemungutan Pajak
a. Pemungutan Pajak Harus Adil (Syarat Keadilan).
b. Pengaturan Pajak Harus Berdasarkan UU (Syarat Yuridis)
c. Pungutan Pajak Tidak Mengganggu Perekonomian (Syarat Ekonomis)
d. Pemungutan Pajak Harus Efisien (Syarat Finansial)
e. Sistem Pemungutan Pajak Harus Sederhana
UJI KOMPETENSI
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh terutang kepada pengusaha (menurut
norma-norma yang ditetapkan secara umum), tanpa adanya kontra prestasi, dan semata-
mata digunakan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran umum. Pengertian pajak tersebut
dikemukakan oleh...
a. Prof. Dr. M. J. H. Smeets
b. Mr. Dr. NJ. Fieldmann
c. Prof. Dr. P. J. A. Adriani
d. Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H.
e. Prof. Edwin R. A. Seligman
2. Orang pribadi atau badan meliputi pembayaran pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak
yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan disebut...
a. Wajib pajak
b. Pengusaha kena pajak terdaftar
c. Pengusaha kena pajak
d. Petugas pajak
e. Penanggung jawab
3. Pajak yang digunakan untuk menjalankan kebijakan dengan cara mengatur peredaran uang
di masyarakat agar harga stabil, merupakan fungsi pajak...
a. Budgetair
b. Regulared
c. Redistribution
d. Stabilitas
e. Demikrasi
4. Salah satu fungsi pemungut pajak adalah...
a. Sebagai sarana untuk melaporkan perhitungan jumlah PPN dan Pajak Penjualan atas
Barang Mewah
b. Bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan dengan menggunakan
formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas negara melalui tempat
pembayaran
c. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan julah PPN, PPnBM
d. Pembayaran oleh PKP melalui pihak lain dalam satu masa pajak
e. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pajak yang dipotong atau dipungut dan
disetorkan
5. Hukum pajak yang mengatur norma yang menerangkan keadaan, perbuatan, peristiwa yang
dikenakan pajak, siapa yang dikenakan, besarnya pajak dan sanksi pajak, serta norma
tentang objek pajak, subjek pajak, tarif pajak dan sanksi adalah pengertian dari...
a. Perlawanan pajak pasif
b. Perlawanan pajak aktif
c. Penggelapan pajak
d. Tax avoidance
e. Tax evasion
6. Pajak yang pengenaannya memperhatikan kondisi/keadaan wajib pajak dan penerapannya
di Indonesia sesuai dengan PPh pasal 21 disebut...
a. Pajak subjektif
b. Pajak langsung
c. Pajak tidak langsung
d. Pajak pusat
e. Pajak daerah
7. Pajak yang pengenaannya memperhatikan kondisi/keadaan Wajib Pajak disebut...
a. Pajak pusat
b. Pajak daerah
c. Pajak langsung
d. Pajak tidak langsung
e. Pajak subjektif
8. Official assessment system, self assessment system, dan with holding system merupakan...
a. Cara pemungutan pajak
b. Sistem pemungutan pajak
c. Asas pemungutan
d. Teori pemungutan pajak
e. Wajib pajak
9. Pengenaan pajak yang didasarkan pada penetapan besaran angsuran di awal tahun dengan
anggapan bahwa pendapatan tahun ini nadalah sama dengan pendapatan tahun lalu
merupakan pengenaan pajak berdasarkan...
a. Riil stelsel
b. Fitive stelsel
c. Mixed stelsel
d. Stelsel kombinasi
e. Fitive stelsel dan riil stelsel
10. Pajak yang dipikul sendiri oleh Wajib Pajak dan tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain,
seperti PBB disebut...
a. Pajak langsung
b. Pajak tidak langsung
c. Pajak subjektif
d. Pajak objektif
e. Pajak penghasilan
DAFTAR PUSTAKA
Avni, Laksmi Dara. 2018. Administrasi Pajak (Lengkap dengan Petunjuk Praktis)
Kompetensi Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Surakarta: Meditama.
Dwi, Harti. 2015. Menyiapkan Surat Pemberitahuan Pajak untuk SMK dan MAK. Jakarta:
Erlangga.
___. 2017. Administrasi Pajak SMK Kompetensi Keahlian Akuntansi dan Keuangan
Lembaga, Perbankan, dan Keuangan Mikro. Jakarta: Erlangga.
Liberti, Pandingan. 2016. Perpajakan Edisi Terbaru. Yogyakarta: Andi Offset.
PROFIL PENULIS