ABSTRAK
Cerita rakyat salah satu yang harus diwariskan oleh masyarakat Indonesia, salah satunya
dikalangan anak sekolah, Indonesia kaya akan cerita rakyat. Legenda Boru Saroding salah satu
cerita rakyat di Indonesia yang berasal dari Sumatera Utara, Kabupaten Samosir. Penelitian ini
menjelaskan apa itu unsur intrinsik dan ekstrinsik, penelitian ini juga menyertakan parafrasa
legenda “Boru Saroding” menjadi sebuah naskah drama sebagai acuan bahan ajar di tingkat
Sekolah Menengah Atas. Cara dalam pengumpulan data dipenelitian ini menggunakan teknik
dokumen berisi teks yang berupa tulisan. Data penelitian berasal dari data sekuder disebabkan
diperoleh dengan sistem membaca, memahami dari informasi media yang lain yang berasal dari
jurnal, juga buku-buku, literatur dan salinan teks yang berbentuk dokumen. Kesimpulan yang
didapat dari penelitian legenda “Boru Saroding” diketahui dari kepercayaan masyarakat yang
ada di Samosir. Legenda yang sudah dirangkap, berlanjut diubah oleh peneliti berbentuk sebuah
naskah drama yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengajar mata pelajaran
Bahasa Indonesia tingkat SMA.
ABSTRACT
Folklore is one that must be inherited by the people of Indonesia, one of which is among
school children, Indonesia is rich in folklore. The legend of Boru Saroding is one of the folk
tales in Indonesia originating from North Sumatra, Samosir Regency. This study explains what
intrinsic and extrinsic elements are, this study also includes paraphrasing the legend "Boru
Saroding" into a drama script as a reference for teaching materials at the high school level. The
method of collecting data in this study uses the technique of documents containing text in the
form of writing. Research data comes from secondary data because it is obtained by reading
systems, understanding other media information from journals, as well as books, literature and
text copies in the form of documents. The conclusions obtained from the research of the legend
"Boru Saroding" are known from the beliefs of the people in Samosir. The legend that has been
condensed, continues to be changed by researchers in the form of a drama script that can be
used as consideration in teaching Indonesian subjects at the high school level.
setiap daerah memiliki cerita rakyat Boru Saroding melihat di atap rumah
masing-masing salah satunya negara suaminya berubah menjadi ular yang
Indonesia. Salah satu cerita rakyat di sangat besar, sehingga membuat Boru
Indonesia ialah lengenda “Boru Saroding ketakutan. Kedua saudaranya
Saroding” yang berada di Provinsi sangat rindu sehingga datang ke Ulu
Sumatera Utara, Kabupaten Samosir. Darat sepulangnya dari situ mereka
Sumatera Utara memiliki cukup diberikan sebuah bingkisan oleh Lae
banyak cerita rakyat salah satu cerita (Suami dari suadara perempuan) dengan
yang paling populer adalah legenda syarat membukanya harus setelah tujuh
“Asal Mula Danau Toba” “Batu hari. Namun, Raja Urmitam Pandiangan
Gantung” “Patung Sigale-gale”. Provinsi membuka terlebih dahulu dan
Sumatera Utara yang dipenuhi oleh mendapatkan ulat, kunyit, tanah dan
ragam suku dan bahasa membuat potongan kayu kecil sedangkan Raja
provinsi tersebut sangat kaya akan Sonang anak paling bungsu belum
kebudayaan. Akan tetapi, legenda “Boru membuka mengikuti syarat dari Laenya.
Saroding” tidak sepopuler seperti Setelah tujuh hari saudara Boru
legenda yang sudah disebutkan di atas. Saroding membuka bingkisan dan
Banyak kalangan masyarakat yang mendapatkan ulat-ulat kecil tetapi
tinggal di kota terkhususnya kota Medan beberapa menit kemudian berubah jadi
tak mengetahui legenda tersebut. kambing dan kerbau. Hampir setengah
Apalagi kalangan anak sekolah zaman tahun tidak bertemu dengan orang
sekarang minimnya rasa ingin tahu tuanya, Boru Saroding pamit ke
tentang cerita rakyat. suaminya untuk pulang bertemu dengan
Legenda “Boru Saroding” orang tuanya suaminya memberi izin dan
bercerita seorang gadis bernama Boru mengingatkan Boru Saroding untuk
Saroding yang merupakan putri tercantik segera pulang ke Ulu Darat, akan tetapi
di Palipi Kabupaten Samosir, memiliki Boru Saroding berbohong dan berbisik
dua saudara. Boru Saroding menikah dalam hati tidak akan kembali ke sana
dengan pemuda yang berwibawa berasal seketika itu juga cuaca dilangit sudah
dari Ulu Darat yaitu Sondungdangon. berubah menjadi gelap, angin kencang
Pertemuan Boru Saroding cukup singkat dan ombak besar mengantam sampan
dipertemukan di tepi Danau Toba. Boru yang ditumpangi Boru Saroding
Saroding sedang mencuci pakaian dan sehingga Boru Saroding terbawa ke
keramas menggunakan jeruk purut di dasar Danau Toba. Boru Saroding tidak
pinggir Danau Toba dihampiri oleh ditemukan, masyarakat mempercayai
seorang pemuda. bahwa Boru Saroding merupakan
Pertama kali bertemu Boru penyaga Danau Toba. Istilah parafrasa
Saroding langsung terpukau dengan berasal dari bahasa Inggris paraphrase,
ketampanan dan keberwibawaannya. dari bahasa Latin paraphrasis, dari
pemuda tersebut menawarkan diri untuk bahasa Yunani παράφρασις paráphrasis
bertemu dengan keluarga Boru Saroding yang berarti 'cara pengungkapan
dan Boru Saroding pun setuju. Mereka tambahan' (Wikipedia)
langsung diberi restu oleh orang tua Menurut Kamus Besar Bahasa
Boru Saroding dan menikah. Mereka Indonesia (KBBI) Parafrasa yaitu segala
tinggal di Ulu Darat yang terpencil. Hari pengungkapan kembali suatu tuturan
demi hari keanehan dialami Boru dari sebuah tingkatan atau macam
Saroding, ia melihat ular besar melewati bahasa menjadi yang lain tanpa
halaman depan rumah mereka. Suami mengubah pengertiannya. Beberapa ahli
yang pandai untuk memenuhi kebutuhan menggumukakan tentang parafrasa.
mereka tanpa kekurangan, suatu hari Parafrasa merupakan sebagai
kemampuan seseorang dalam menulis cerita rakyat yang ada di Samosir dan
ulang ide atau gagasan orang lain dengan dapat memperkenalakan budaya yang
kata-kata sendiri dan ditampilkan dalam ada, juga sebagai paduan bahan ajar.
bentuk yang baru OWL Purdue (Usman, Latar belakang yang sudah dipaparkan,
2015). Dalam memparafrasakan sesuatu, adapun hasil dari penelitian ini
teks yang akan diparafrasa harus dibaca memparafrasakan legenda “Boru
tanpa membedakan bagian-bagian yang Saroding” ke bentuk naskah drama
ingin diketahaui saja. Pembaca harus sebagai bahan ajar di SMA. Teks yang
mengerti tentang tema dari suatu teks. ditulis yang biasanya berisikan dialog,
Naskah yang berupa pengisahan, dan kemudian akan diperankan
pembaca diharapkan mengerti tentang berdasarkan dialog yang sudah ada
bagaimana jalan cerita atau alur yang merupakan penegertian dari naskah
ada. drama.
Berikutnya harus dapat
menemukan ide pokok yang terletak 2. METODE PENELITIAN
dikalimat utama di semua alinea yang Peneliti menggunakan metode
ada. Tetapi, dari kalimat penjelas yang kualitatif dalam penelitian. Menganalisis
sudah ada, pada bagian penting saja yang peristiwa, dinamika sosial, serta
diambil. Pemisahan dan sebagainya keyakinan yang dipercaya juga
merupakan bagian ilustrasi akan tetapi tanggapan individu atau sekelompok
tidak mengapa jika dibiarkan saja. orang akan sesuatu salah satu tujuan
Kalimat dan kata yang sepadan mudah menggunakan penelitian kualitatif.
dimengerti sangat penting dalam Penelitian kualitatif adalah penelitian
menceritakan kembali suatu naskah atau yang digunakan untuk meneliti masalah
teks. Kalimat langsung bisa diubah ke manusia dan sosial dikemukakan oleh
kalimat tidak langsung supaya lebih Creswell, J. W. Akhir penelitian yang
singkat, memakai bahasa agar lebih ada berdasarkan pandangan data dan
gampang untuk dipahami dalam analisa yang sudah diperoleh, laporan
melakukan parafrasa. Mengungkapkan penelitian diuraikan secara rinci. Yusuf,
lagi karya sastra yang pernah dibaca atau A,Muri: 329 berpendapat bahwa
yang pernah didengar dengan memakai penelitian kualitatif ialah suatu strategi
bahasa yang lebih ringan untuk inquiri yang menegaskan pencarian
dimengeti merupakan tujuan dari makna, karakteristik, pengertian, simbol,
Parafrasa. Parafrasa bertujuan untuk konsep maupun deskripsi suatu kejadian.
menguraikan kembali isi dari sebuah fokus dan multi metode, bersifat alami
karya sastra, dengan menggubah dan holistik; mengutamakan kualitas,
beberapa kata yang sudah ada dengan menggunakan beberapa cara, serta
kata lainnya namun, memiliki arti sama. disajikan secara naratif. Karya atau
Untuk menjaga koherensi ataupun tulisan seseorang yang sudah lampau
keutuhan alur cerita diharapan makna biasanya disebut dokumen, dan dokumen
yang terkandung disampaikan dengan dapat dimanfaatkan sebagai informasi
baik. Legenda “Boru Saroding” untuk kepentingan dalam meneliti
diparafrasakan ke dalam bentuk naskah dengan menggunakan teknik kualitatif.
drama, supaya dapat dikenal atau Teknik deskriptif kualtitatif yang
diketahui oleh banyak orang dan dipakai peneliti untuk meneliti legenda
memudahkan pembaca untuk Boru Saroding serta disajikan dalam
memahaminya. bentuk naratif. Sumber data yang
Legenda “Boru Saroding” diperoleh dengan cara membaca,
diparafrasakan ke dalam bentuk naskah mempelajari dan memahami melalui
drama diharapkan dapat memperluas media lain yang bersumber dari literatur,