Anda di halaman 1dari 7

UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN

BIMBINGAN KELOMPOK DI SMP NEGERI 2 SUNGKAI UTARA LAMPUNG UTARA


REVIEW JURNAL

Tugas ini diajukan untuk memenuhi mata kuliah Bimbingan Konseling

yang diampu oleh dosen

SAN PUTRA, M.Pd

DI SUSUN OLEH :

WIDIA SANI HASIBUAN

NPM : 181224029

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris IVA/2018

BIMBINGAN DAN KONSELING

BIMBINGAN KONSELING

PROGRAM STRATA I
JURUSAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH
2020
REVIEW JURNAL

Judul Upaya Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Melalui Layanan


Bimbingan Kelompok Di Smp Negeri 2 Sungkai Utara
Lampung Utara
Jurnal Jurnal Bimbingan Konseling

Donwload file:///C:/Users/User%20Win7/Downloads/105-162-1-SM.pdf

Volume dan Halaman Volume 1 No. 1 dan 91- 99Halaman

Tahun Januari 2016

Penulis Nurul Atieka FKIP Bimbingan dan Konseling Universitas


Muhammadiyah Metro E-mail:n.atieka@gmail.com
Reviewer Widia Sani Hasibuan

NPM. 181224029

Bahasa Inggris IVA/2018

Tanggal 18 Februari 2020

Tujuan Penelitian tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui Upaya


Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Melalui Layanan
Bimbingan Kelompok Di Smp Negeri 2 Sungkai Utara
Lampung Utara
Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas kelas
VII.D SMP Negeri 2 Sungkai Utara Semester Ganjil Tahun
Pelajaran 2013/2014 dan Terdapat 10siswa yang tidak
mencapai ketuntasan belajar atau mencapai standar yaitu
≥75%. Siswa yang mengalami masalah kesulitan belajar
Asssesment Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
tindakan (action research). Penelitian ini digunakan untuk
mengatasi kesulitan belajar siswa dengan memberikan
layanan bimbingan kelompok
Metode Penelitian Metode Penelitian ini adalah tindakan (action research).
Peneliti melakukan pengumpulan data melalui pengkajian
berdaur dengan empat langkah yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi..
Langkah Penelitian Langkah penelitian dalam penelitian ini yaitu :

1. Tahap Penyusunan Perencanaan


Penyusunan perencanaan didasarkan pada hasil
penjajagan refleksi awal. Secara rinci perencanaan
mencakup tindakan yang akan dilakukan untuk
memperbaiki, meningkatkan atau merubah perilaku dan
sikap yang diinginkan sebagai solusi dari permasalahan-
permasalahan. Perlu disadari bahwa perencanaan ini
bersifat fleksibel dalam arti dapat berubah sesuai dengan
kondisi nyata yang ada.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan
peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau
perubahan yang dilaksanakan berpedoman pada rencana
tindakan. Jenis tindakan yang dilakukan dalam PTK
hendaknya selalu didasarkan pada pertimbangan teoritik
dan empirik agar hasil yang diperoleh berupa
peningkatan kinerja dan hasil program yang optimal.

3. Tahap Observasi (Pengamatan)

Kegiatan observasi dalam PTK dapat disejajarkan dengan


kegiatan pengumpulan data dalam penelitian formal.
Dalam kegiatan ini peneliti mengamati hasil atau dampak
dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap
siswa. Istilah observasi digunakan karena data yang
dikumpulkan melalui teknik observasi.

4. Tahap Refleksi

Pada dasarnya kegiatan refleksi merupakan kegiatan


analisis, sintesis, interpretasi terhadap semua informasi
yang diperoleh saat kegiatan tindakan. Dalam kegiatan
ini peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan
hasil-hasil atau dampak dari tindakan. Setiap informasi
yang terkumpul perlu dipelajari kaitan yang satu dengan
lainnya dan kaitannya dengan teori atau hasil penelitian
yang telah ada dan relevan. Melalui refleksi yang
mendalam dapat ditarik kesimpulan yang mantap dan
tajam. Refleksi merupakan bagian yang sangat penting
dari PTK yaitu untuk memahami terhadap proses dan
hasil yang terjadi, yaitu berupa perubahan sebagai akibat
dari tindakan yang dilakukan.

Teknik Pengumpulan Teknik pengumpulan data:


Data
1. Tahap Penyusunan Perencanaan
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
3. Tahap Observasi (Pengamatan)
4. Tahap Refleksi
Analisa Pembahasan Berdasarkan pengentasan masalah kesulitan belajar melalui
layanan bimbingan kelompok dapat berhasil secara efektif, hal
ini terlihat dari peningkatan dalam setiap aspeknya berikut ini
adalah data efektifitas pelakasaan layanan bimbingan
kelompok untuk pengentasan masalah kesulitan belajar pada
pelaksanaan penelitian.
Hasil Penelitian Hasil penelitian terkait dengan program bimbingan dan
konseling Setelah melakukan semua tahapan penelitian dari
pengumpulan data, analisis, pemaparan data sampai
pembahasan terhadap semua temuan penelitian maka dapat
disimpulkan: Hasil yang diperoleh melalui pelaksanaan
layanan bimbingan kelompok dalam mengtasi kesulitan
belajar peserta didik kelas VII.D SMP Negeri 2 Sungkai Utara
Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 adalah terlihat
dari perubahan belajar dan kemampuan peserta didik
dalammemahami materi pelajaran, memiliki dorongan dan
kebutuhan dalam belajar, dapat mengingat materi pelajaran
dengan baik.
Kekuatan Penelitian Kekuatan dari penelitian ini yaitu:

Kelebihan ataupun kekuatan penelitian adalah Kerja sama


dalam penelitian tindakan (Action Research) menimbulkan
rasa memiliki. Kerja sama dalam proyek penelitian tindakan
mungkin memenuhi kebutuhan dalam kehidupan moderen.
Kerjasama memberikan kesempatan untuk menciptakan
kelompok baru yang mendorong lahirnya rasa keterkaitan.

Kelemahan Penelitian Kelemahan dari penelitian ini yaitu :

Kekurangan pengetahuan dan keterampilan dalam teknik


dasar penelitian pada pihak peneliti. Penelitian lazimnya
dilakukan oleh praktisi seperti guru, kepala sekolah,
pengelola, pengawas yang selalu peduli terhadap ketimpangan
atau kekurangan yang ada pada situasi kerjanya dan bertindak
umtuk memperbaikinya. Karena praktisi selalu akrab dengan
situasi praktis, mereka kurang dilengkapi dengan pengetahuan
dan keterampilan teknik dasar penelitian. Hal ini semakin
lemah karena perasaan praktisi (guru) bahwa penelitian hanya
dilakukan oleh masyarakat kampus yang bergelut dengan
kegiatan ilmiah, sehingga para praktisi pada umumnya kurang
tertarik untuk melakukan penelitian. Akibatnya mereka
merasa tanpa pertolongan konsultan mereka tidak mampu
melaksanakan penelitian dan cenderung kurang dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti di SMP


Negeri 7 Padangsidimpuan, maka diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :

Kesimpulan penelitian: Dan dari hasil wawancara yang


dilakukan oleh peneliti terhadap bimbingan dan konseling
maka dapat disimpulkan bahwa peranan guru bimbingan dan
konseling dalam mengatasi kesulitan belajar siswa yang
penting dan guru bimingan dan konseling harus mampu
melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah
kesulitan belajar tersebut. Jadi jurnal ini sudah bisa menjadi
referensi bagi pembacaa yang mempelajari filsafat keilmuan
bimbingan dan konseling

Saran Saran setelah membahas jurnal penelitian ini yaitu sebagai


berikut :

Penulisan jurnal ini sudah baik, meskipun begitu bahkan


seorang ahli pun tetap memerlukan kritik dan saran yang
membangun untuk penulisan jurnal berikutnya. Penulis
Jurnal harus lebih sering menulis karya ilmiah agar
kekurangan setiap jurnal semakin sedikit ini terlihat dari
jurnal yang memiliki volume 1 Menurut saya sebagai
pembaca, jurnal ini akan lebih bagus lagi jika
pembahasannya lebih terperinci penjelasannya. Sehingga
jika menemukan persoalan yang sama pembaca bisa
menjadikan jurnal ini sebagai referensi yang kuat.

Referensi  Aqib, Zainal. (2006).Penelitian


Tindakan Kelas. Jakarta: Rineka
Cipta.
 Ahmadi, Abu dan Rohani Ahmad.
(1991). Bimbingan dan
Konseling di Sekolah. Jakarta:
Rineka Cipta.
 Hidayat, Rahmad Dede. (2012).
Penelitian Tindakan Dalam
Bimbingan Dan Konseling.
Jakarta: PT Indeks.
 Sukardi & Nila, Kusmawati.
(2008).Proses Bimbingan Dan
Konseling Di Sekolah.Jakarta.
Rineka Cipta.
 Tohirin. (2007). Bimbingan dan
Konseling di Sekolah dan
Madarasah. Jakarta: Raja
Grafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai