Anda di halaman 1dari 10

JIMPS JIMPS: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah, 8(4), 2023, Hlm.

4673-4682
P-ISSN: 2964-7231, E-ISSN: 2614-3658
DOI: https://doi.org/10.24815/jimps.v8i4.26822

Ekonomi Kesehatan Dalam Komunitas Pondok Pesantren

Mohammad Labib 1, Tri Ariguntar Wikaning Tias 2, Yusri Hapsari


Utami3, Dhea Charientania Eryanti4, Edi Sugianto5.
1,2,3,4 Fakultas Kedokteran dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah

Jakarta
5Institut Agama Islam (IAI) Al Ghurabaa Jakarta

Correspondence Author: labibmmr@gmail.com 

Article history
Abstrak: Manhaj al hayat adalah seluruh aturan kehidupan manusia yang
Received : 2023-03-11
Accepted : 2023-05-12 bersumber kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Aturan tersebut berupa keharusan
Published : 2023-08-17 melakukan yang wajib, menganjurkan melakukan sunnah, menolak yang haram,
menghindari yang makruh atau yang mubah. Aturan-aturan tersebut
dimaksudkan untuk menjaga keselamatan manusia dalam kehidupanya, baik
dari sisi keselamatan agama, keselamatan jiwa dan raga, keselamatan akal,
keselamatan harta benda, maupun keselamatan nasab keturunannya. Hal-hal
tersebut merupakan kebutuhan pokok atau primer (al-haajat adh-dharuriyyah).
Pelaksanaan syariat islam sebagai way of life secara konsisten dalam semua
kegiatan kehidupan, akan melahirkan sebuah tatanan kehidupan yang baik,
sebuah tatanan kehidupan yang disebut sebagai hayatan thayyibah . Sebaliknya
apabila manusia menolak untuk melaksanakan aturan itu atau sama sekali tidak
Kata Kunci: memiliki keinginan untuk mempraktekkan dalam kehidupan, akan melahirkan
Ekonomi, Kesehatan, kekacauan dalam kehidupan seseorang dan akan menimbulkan kemaksiatan dan
Pesantren atau kehidupan yang negatif, serta balasan di akhirat nanti. Aturan-aturan itu
juga diperlukan untuk mengelola Aqidah islam a segala sarana dan prasarana
kehidupan yang diciptakan Allah SWT untuk kepentingan hidup manusia secara
keseluruhan.Wasilah al-hayahini ada dalam bentuk udara, air, tumbuh-
tumbuhan, hewan ternak dan harta benda lainnya yang berguna dalam
kehidupan. Firman Allah dalam Al Qur’an: “Dialah Allah yang menjadikan segala
yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu
dijadikan-Nya tujuh langit dan Dia maha Mengetahui segala sesuatu. (QS.Al
Baqarah ayat: 29). Ekonomi Islam yang memiliki orientasi terhadap kehidupan
dunia dan akhirat, yang kehadirannya diharapkan bisa menjadi alternatif dari
sistem ekonomi konvensional yang dianggap rapuh dalam membentengi
perekonomian dunia. Sistem ekonomi Islam ini semestinya dapat berperan
penting dalam menjaga stabilitas ekonomi suatu negara, khususnya Indonesia.
Istilah Ekonomi Konvensional mulai mencuat ketika ekonomi Islam mulai mulai
berkembang. Sebelumnya kata Ekonomi Konvensional biasa kita sebut dengan
kata Ekonomi saja. Dengan ketaqwaan yang baik serta kesehatan fisik yang
prima, hal ini dapat mewujudkan perekonomian yang sehat baik ekonomi
makro, maupun ekonomi mikro. Hasil :Antara ekonomi dan kesehatan memiliki
keterkaitan. Hubungan antara ekonomi dengan kesehatan saling mempengaruhi
Available online at dikarenakan apabila tingkat kesehatan di pondok pesantren baik, maka kondisi
ekonomi di pesantren tersebut juga akan baik. Dan sebaliknya, apabila tingkat
http://jim.unsyiah.ac.id/
kesehatan di pondok pesantren rendah, maka kondisi ekonomi di pesantren
sejarah/ tersebut juga rendah.

Abstract: Manhaj al-hayat is the entire rule of human life that originates
m from
the Qur'an and as-Sunnah.
m These rules are in the form of having to do what is
obligatory, advocating
m doing sunnah, rejecting what is unlawful, avoiding what is
makruh or what is permissible. These rules are intended to safeguard human

4673
safety in their lives, both in terms of religious safety, mental and physical safety,
mental safety, property safety, and the safety of their lineage. These things are
basic or primary needs (al-haajat adh-dharuriyyah). The consistent
implementation of Islamic law as a way of life in all life activities will give birth to
a good order of life, an order of life known as hayatan thayyibah. Conversely, if
humans refuse to implement these rules or have absolutely no desire to practice
them in life, it will create chaos in one's life and will lead to disobedience and/or
negative lives, as well as retribution in the hereafter. These rules are also needed
to manage the Islamic Aqeedah and all the facilities and infrastructure of life
created by Allah SWT for the benefit of human life as a whole. Wasilah al-
hayahini exists in the form of air, water, plants, livestock and other useful
properties. in life. Allah's Word in the Qur'an: "He is Allah who made everything
on earth for you and He willed (created) the heavens, then He made seven
heavens and He is All-Knower of all things. (QS. Al Baqarah verse: 29). Islamic
economics which has an orientation towards the life of the world and the
hereafter, whose presence is expected to be an alternative to the conventional
economic system which is considered fragile in fortifying the world economy.
This Islamic economic system should play an important role in maintaining the
economic stability of a country, especially Indonesia. The term Conventional
Economics began to stick out when Islamic economics began to develop.
Previously, we used to call the word Conventional Economics just the word
Economics. With good piety and excellent physical health, this can create a
healthy economy, both macro-economic and micro-economic. Result:There is a
relationship between the economy and health. The relationship between the
economy and health influences each other because if the level of health in Islamic
boarding schools is good, then the economic conditions in these Islamic boarding
schools will also be good. And conversely, if the level of health in Islamic
boarding schools is low, then the economic conditions in these Islamic boarding
schools are also low.

PENDAHULUAN yang umumnya merupakan hasil penelitian,


Al-Qur’an adalah kitab suci yang mulia. Di penafsiran, dan pemahaman terhadap kitab
dalamnya terdapat petunjuk, nasehat, dan yang agung itu. Bagi kita sebagai umat Islam,
contoh bagi orang-orang yang berfikir. Setiap Alquran adalah petunjuk Allah yang harus
muslim hendaknya menjaga kedekatan kita percayai kebenaran-nya.Di dalamnya
dengan Alquran, dengan membacanya, terdapat banyak informasi yang sangat
memahaminya, serta terus berinteraksi berharga bagi manusia.
dengannya. Tak ada waktu yang terlewat Pemerintah terus mendorong
kecuali Alquran selalu bersamanya. Dengan peningkatan inklusi keuangan syariah,
cara seperti itu ia akan mendapatkan sebagai bagian dari program inklusi
petunjuk dan nasehat dari Alquran.1 Tak ada keuangan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
satu kitab yang dibaca jutaan kali dalam Pasalnya, berdasarkan hasil survei Otoritas
setiap waktu pada seluruh permukaan bumi Jasa Keuangan (OJK) di 2019, tingkat inklusi
ini melainkan Alquran.Dan tak ada kitab yang keuangan syariah di Indonesia hanya sekitar
dikaji dan dipelajari sehingga menghasilkan 9% dan tingkat literasi keuangan syariah
ribuan kitab-kitab lain selain Alquran. Sejak baru mencapai 8,93%. Hal tersebut dirasakan
diturunkan kepada Nabi Muhammad belum optimal, mengingat 87,18% dari total
Saw.Alquran memang telah menjadi 232,5 juta jiwa penduduk Indonesia adalah
perhatian banyak kalangan. Karena itu, tak muslim. Maka itu, potensi untuk
heran kalau dari satu kitab Alquran ini saja meningkatkan inklusi keuangan syariah
telah menghasilkan berjilid-jilid buku (kitab) secara nasional masih terbuka lebar. Apalagi

4674
didukung dari keberadaan pondok pesantren didasari oleh asumsi-asumsi dasar,
yang berjumlah 28.194 (data Kementerian pandangan-pandangan filosofis dan idiologis
Agama RI) di seluruh Indonesia. pertanyaan isu-isu yang dihadapi. Pada
Sebanyak 44,2% atau 12.469 pondok dasarnya metode penelitian adalah cara
pesantren memiliki potensi ekonomi, baik ilmiah untuk mendapatkan data dengan
pada sektor agribisnis, peternakan, tujuan dan kegunaan tertentu. Suatu
perkebunan, dan sektor lainnya. Berdasarkan penelitian memiliki rancangan penelitian
Undang-Undang No. 18 Tahun 2019 tentang tertentu, menggambarkan prosedur atau
Pesantren, pondok pesantren berfungsi langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu
sebagai lembaga pendidikan, dakwah, hingga penelitian, sumber data, dan kondisi arti data
pemberdayaan masyarakat.Implementasi apa dikumpulkan dan dengan cara
ekosistem pengembangan ekonomi dan bagaimana data itu diperoleh dan diolah.
keuangan syariah berbasiskan pondok Tujuan rancangan penelitian adalah melalui
pesantren terdiri dari beberapa kegiatan, penggunaan metode penelitian yang tepat,
yaitu: (1) Edukasi dan literasi keuangan dirancang kegiatan yang dapat memberikan
syariah; (2) Pembiayaan syariah bagi usaha jawaban yang teliti terhadap pertanyaan-
kecil dan mikro (UKM) sekitar pondok pertanyaan penelitian yang muncul di
pesantren serta UKM binaan pondok berbagai daerah di era otonomi
pesantren; (3) Pembukaan rekening syariah; memungkinkan perbedaan penanganan
(4) Program tabungan emas; serta (5) terhadap masalah-masalah yang dihadapi.
Kemandirian ekonomi pesantren terintegrasi Berangkat dari rencana pengembangan
keuangan syariah yang mendukung “halal pesantren tersebut, maka penelitian ini
value chain”. dengan menggunakan pendekatan penelitian
Terdapat pula ekosistem pendukungnya kualitatif deskriptif. Definisi kualitatif
meliputi yang pertama, terbentuknya di deskriptif adalah suatu pendekatan terhadap
lingkungan pondok pesantren Unit Layanan perubahan perilaku dan sosial, berdasarkan
Keuangan Syariah (ULKS) yang terdiri dari pengamatan bahwa pemecahan masalah yang
Agen Bank Syariah, Agen Pegadaian Syariah, dihadapi masyarakat pada prinsipnya telah
Agen Fintech Syariah, yang terintegrasi ada dalam masyarakat itu sendiri.
dengan Unit Pengumpul Zakat (UPZ), dan
Halal Centre Pondok Pesantren.Kedua, HASIL DAN PEMBAHASAN
terciptanya sistem pembayaran syariah Antara ekonomi dan kesehatan memiliki
terintegrasi pada pondok pesantren, keterkaitan. Hubungan antara ekonomi
mendukung pembayaran SPP dengan kesehatan saling mempengaruhi
santri/santriwati, payroll gaji guru/pengurus dikarenakan apabila tingkat kesehatan di
pondok pesantren, serta elektronifikasi pondok pesantren baik, maka kondisi
sistem pembayaran di pondok pesantren dan ekonomi di pesantren tersebut juga akan
lingkungan masyarakat di sekitarnya untuk baik. Dan sebaliknya, apabila tingkat
mendukung inklusi keuangan syariah kesehatan di pondok pesantren rendah, maka
berbasiskan digital. Contohnya, penerapan kondisi ekonomi di pesantren tersebut juga
kartu santri digital, dan metode pembayaran rendah. Juga terdapat pemberdayaan
menggunakan QRIS pada kios digital di ekonomi pesantren pada sektor riil, koperasi
pondok pesantren. serta klinik pesantren yang diintegrasikan
dengan keuangan syariah dalam rangka
METODE mendukung amal usaha pesantren.
Metode penelitian merupakan rangkaian Pemberdayaan ekonomi pesantren sebagai
cara atau rangkaian kegiatan penelitian yang arus baru perekonomian menjadi salah satu

4675
upaya pemulihan perekonomian pada masa tujuan ini, semakin besar kemungkinan
pandemi maupun krisis ekonomi nasional mereka mengalaminya emosi positif dan
maupun internasional, dengan tetap kebahagiaan. I-position mengetuk
memperhatikan kondisi perekonomian kemampuan untuk terbuka dan langsung
pondok pesantren itu sendiri, khususnya mengekspresikan kebutuhan dan keinginan,
dalam pengoperasian klinik pesantren. dan untuk fokus pada tujuan dan sasaran
pribadi tanpa menjadi terganggu oleh
Pembahasan fluktuasi emosional.
Kesehatan dapat meliputi kesehatan fisik Kami menyarankan bahwa individu yang
dan kesehatan mental. Dalam konteks keputusan dan pilihan tidak bergantung pada
kesehatan mental terdapat Metode bernama orang lain, dan siapa yang mengikuti
Differentiation of self (DoS).Riset di keinginan dan kebutuhannya sendiri, akan
mancanegara menunjukkan diferensiasi diri merasa puas dan memiliki rasa kontrol yang
(Differentiation of Self/DoS) mempunyai kuat atas hidup mereka. Ini dapat membantu
peranan besar dalam menentukan kaitan mereka mengelola dan mengatur emosi
religiositas dengan berbagai dimensi mereka, yang pada gilirannya dapat
psikologis karena mereka yang mempunyai meningkatkan kesejahteraan mental mereka.
diferensiasi diri lebih mampu untuk Penting untuk dicatat bahwa, selain model
memperoleh manfaat dari agama dan bisa mediasi yang signifikan itu terungkap, posisi-
memandang Tuhan dengan lebih kolaboratif I secara langsung memprediksi kesejahteraan
dan positif mental (Hipotesis a). Ini mungkin dijelaskan
Penelitian mengenai ekonomi kesehatan dalam hal teori orang-berpusat, yang
khususnya di dalam populasi pesantren Studi menetapkan bahwa diri yang sebenarnya
saat ini mengeksplorasi faktor risiko mewakili konsepsi seseorang tentang
kepribadian dan keluarga untuk kesehatan bagaimana seseorang, sedangkan diri ideal
mental yang buruk. Secara khusus, kami mewakili persepsi seseorang tentang
mempertimbangkan peran pengaturan diri bagaimana seseorang paling ingin menjadi.
dan kecemasan dalam hubungan antara DoS Ketika harapan diri sendiri tidak sesuai
dan kesejahteraan mental. Hasil keseluruhan dengan dan bertentangan dengan diri yang
kami menunjukkan bahwa dua dimensi dari sebenarnya, mereka mungkin menjadi
DoS dikaitkan dengan kesejahteraan mental: ancaman dan menghasilkan level yang tinggi
I-posisi dikaitkan dengan mental dari kecemasan dan frustrasi. Dilihat melalui
kesejahteraan baik secara langsung maupun lensa teori yang berpusat pada orang, maka
melalui perantaraan promosi (self- memang demikian masuk akal bahwa ada
regulation), sedangkan cutoff emosional kesesuaian antara diri yang nyata dan ideal di
hanya terkait dengan kesejahteraan mental antara individu yang berpegang teguh pada
secara langsung. Dikutip dari jurnal Int. keinginan dan harapan mereka,
J.Lingkungan. Res. Kesehatan Masyarakat meningkatkan kepuasan mereka dengan
2023, yang Hasil utamanya adalah kehidupan.
pengaturan diri yang berfokus pada promosi Temuan yang menarik adalah bahwa
memediasi hubungan tersebut antara posisi I pengaturan diri dan kecemasan tidak
dan kesejahteraan mental. Ini sebagian memediasi hubungan antara pemutusan
mendukung Hipotesis 1 dan studi temuan emosi dan kesejahteraan mental. Namun,
menunjukkan bahwa semakin banyak pemutusan emosional adalah ditemukan
individu berpegang pada tujuan dan berhubungan positif dengan pencegahan,
keinginan mereka sendiri, dan menganggap kecemasan, dan kesejahteraan mental
diri mereka bebas untuk memenuhi tujuan- (Hipotesis a). Hal ini sejalan dengan

4676
penelitian yang menunjukkan bahwa DoS mental, menyangkal sebagian Hipotesis b, c
rendah, dan khususnya cutoff emosional yang dan hasil sebelumnya studi . Ini mungkin
tinggi,dapat meningkatkan kecemasan hingga karena orang dengan tingkat kecemasan
merugikan kesejahteraan mental. Kami tinggi menggunakan berbagai strategi koping.
menyarankan orang-orang itu yang tidak Jadi, beberapa menggunakan promosi dan
mengungkapkan perasaan dan keinginannya ketegasan, yang meningkatkan mereka
secara langsung, melainkan menekan kesejahteraan mental dan beberapa
perasaan dan keinginannya cenderung menggunakan pencegahan dan pemutusan,
melepaskan diri secara fisik, emosional, dan menurunkan kesejahteraan mental.
verbal, mungkin mengalami kelegaan Kemungkinan lain adalah kami memeriksa
emosional dalam pengaturan diri kronis, yang menjelaskan
jangka pendek, terutama dalam hubungan keadaan emosional umum peserta dan bukan
simbiosis dan intim. Namun, dalam jangka bagaimana perasaan mereka saat mengisi
panjang, mereka mungkin mengalami tingkat kuesioner. Dalam penelitian selanjutnya
kecemasan dan tekanan emosional yang lebih disarankan untuk juga memasukkan self-
tinggi karena menahan diri dari berbagi regulation negara kuesioner untuk
perasaan mereka, mereka mungkin memeriksa apakah keadaan emosional
kekurangan dukungan dari orang-orang peserta pada saat itu mereka menjawab
penting. Pola ini akan mempersulit mereka kuesioner menghasilkan hasil yang serupa.
untuk secara efektif menghadapi peristiwa Menariknya, wanita melaporkan tingkat
kehidupan yang penuh tekanan dan pengaturan diri yang berfokus pada promosi
menikmati kebaikankualitas hidup. yang lebih tinggi daripada pria. Ini mungkin
Hanya dua dimensi Differentiation of bisa dijelaskan oleh perbedaan gender sejak
Self/DoS, yaitu, I-position dan emotional- anak usia dini. Misalnya, Weinberg dan rekan
cutoff, yang ditemukan memprediksi melaporkan bahwa, dimulai pada masa bayi,
kecemasan, pengaturan diri, dan anak perempuan lebih mampu untuk
kesejahteraan mental, sebagian mendukung mengatur pengaruh selama paradigma
Hipotesis a dan penelitian sebelumnya. Hal eksperimen Still-Face daripada anak laki-laki.
ini sesuai dengan studi yang meneliti Beberapa bukti menunjukkan perbedaan
kontribusi dari DoS terhadap kepuasan gender dalam penggunaan strategi
hidup, yang mengindikasikan bahwa dimensi pengaturan diri di masa balita, dengan anak
posisi-I memiliki pengaruh paling besar laki-laki lebih cenderung mencari pengalih
terhadap kepuasan hidup, sementara perhatian sementara anak perempuan lebih
pemutusan emosi adalah yang paling memilih dukungan dari ibu mereka.Anak
merugikan. Seperti disebutkan di atas, kami perempuan juga menunjukkan kontrol usaha
menyarankan kemampuan individu untuk yang lebih baikdaripada anak laki-laki. Di
membuat langsung dan komunikasi yang tahun-tahun prasekolah anak laki-laki
jelas, untuk membela diri mereka sendiri, dan ditemukan
untuk memenuhi kebutuhan dan perasaan untuk memiliki prevalensi perilaku
mereka sementara menerima dukungan dari eksternalisasi dan agresi fisik yang lebih
orang penting lainnya dapat secara signifikan tinggi saat anak perempuan ditemukan
meningkatkan fungsi mereka dan keadaan memiliki penurunan impulsif . Adapun bukti
emosional, yang pada akhirnya akan empiris di masa dewasa,satu studi
meningkatkan kualitas hidup mereka. mengamati bahwa laki-laki lebih mungkin
Temuan lain yang menarik dan mengejutkan daripada perempuan untuk melepaskan diri
adalah bahwa kecemasan dan pencegahan dan menghindari kontak dengan orang-orang
tidak terjadi memprediksi kesejahteraan dalam situasi yang tidak nyaman.

4677
Kemungkinan besar perbedaan ini pernah mengalami hubungan jangka panjang
disebabkan oleh perbedaan fisiologis dan mungkin lebih percaya diri dan
hormonal, serta proses sosialisasi yang mengungkapkan perasaan mereka ke tingkat
berbeda pada anak laki-laki dan anak yang lebih besar, yang memungkinkan
perempuan. Anak perempuan diajari untuk mereka mengalami perasaan yang lebih
terhubung dengan orang penting dan positif daripada individu lajang, memimpin
berbicara secara terbuka perasaan mereka, terakhir untuk menurunkan kesejahteraan
sementara anak laki-laki diharapkan untuk mental. Dukungan tambahan untuk hasil ini
mengatasi perasaan cemas mereka. bisa dilihat di Soulsby dan penelitian Bennett
Kecenderungan umum bagi anak , yang menemukan bahwa orang yang
perempuan untuk menunjukkan pengaturan menikah secara konsisten melaporkan lebih
diri yang lebih baik daripada anak laki-laki tinggi tingkat kesehatan psikologis daripada
sejak dini masa kanak-kanak, yang mungkin orang yang belum menikah, termasuk janda
bertahan sepanjang hidup. Meneliti dan bercerai orang dewasa. Selain itu,
hubungan antara variabel penelitian dan dilaporkan bahwa orang yang menikah
variabel latar belakangmenghasilkan mengalami angka yang lebih rendah hari
beberapa hasil yang menarik. Pertama, usia kesehatan mental yang buruk, risiko depresi
berhubungan positif dengan posisi I dan yang lebih rendah, dan kepuasan hidup yang
kesejahteraan mental, dan berhubungan lebih tinggi .
negatif dengan kecemasan. Hal ini sesuai Alasan lain yang mungkin untuk hasil ini
dengan literatur menunjukkan bahwa usia sejalan dengan penjelasan sebelumnya yang
yang lebih tua dikaitkan dengan stres yang kami usulkan mengenai hubungan antara
lebih rendah dan simtomatologi depresi, dan umur dengan variabel penelitian. Disarankan
dengan pengaruh positif yang lebih tinggi . bahwa sebagian besar peserta lajang dalam
Kami menyarankan agar pembentukan penelitian ini lebih muda dari pernikahan
identitas diri dan pengalaman luas yang telah mereka rekan-rekan dan karena itu mungkin
diperoleh selama hidup dalam mengatasi masih mencari makna dan arah dalam hidup
berbagai stres peristiwa dapat mengurangi mereka. Tahap ketidakpastian tentang masa
kecemasan dan meningkatkan kemampuan depan ini dapat disertai dengan ambivalensi
untuk menghadapi stresor tambahan dan dan rendah kesejahteraan
untuk menggunakan strategi koping yang mental.Keterbatasan Studi ini bukan tanpa
efektif, yang pada gilirannya dapat keterbatasan. Pertama, penyebaran
menyebabkan kesejahteraan mental yang kuesioner secara online mencegah akses ke
lebih tinggi. calon peserta yang tidak memiliki akses ke
Kedua, memiliki pendidikan tinggi Internet atau mengalami
ditemukan berhubungan negatif dengan kesulitanmenanganinya. Kedua, sifat korelatif
kecemasan, penelitian harus diperhitungkan,
pencegahan, dan pemutusan emosi. Ini sebagaimana adanya tidak memungkinkan
sebagian mendukung penelitian yang kita untuk mencapai kesimpulan tentang
menunjukkan pendidikan itu dapat hubungan sebab-akibat antara variabel studi.
meningkatkan strategi pengaturan diri. Ketiga, penggunaan langkah-langkah laporan
Ketiga, orang lajang melaporkan tingkat yang diri dapat menyebabkan bias terkait dengan
lebih rendah. Saya-posisi dan kesejahteraan keinginan sosial. Keempat, data kuesioner
mental dan tingkat kecemasan yang lebih DoS didasarkan pada laporan pribadi peserta
tinggi daripada individu yang menikah dan tentang keluarganya. Informasi tentang
partisipan dengan status perkawinan yang interaksi keluarga dengan demikian
berbeda. Kemungkinan besar orang yang disediakan dari perspektif satu anggota, yang

4678
mungkin atau mungkin tidak mencerminkan Cohen, A.; Peleg, O.; Sarhana, A.; Lam, S.;
realitas. Meskipun begitu, itu adalah sudut Haimov, I. Depressive symptoms
pandang individu yang menentukan mediate the relationship between
bagaimana perasaan dan tindakannya. Untuk emotional cutoff and Type 2 Diabetes
memperkaya kami temuan, penelitian masa Mellitus. Int. J. Behav. Med. 2019, 26,
depan harus mencakup perspektif anggota 591–599.
Peleg, O. The relationship between type 2
keluarga lainnya, serta pengamat eksternal,
diabetes, differentiation of self, and
untuk mendapatkan informasi yang lebih
emotional distress: Jews and Arabs in
akurat tentang pola keluarga. Akhirnya, studi
Israel. Nutrients 2022, 14, 39.
saat ini berfokus pada konsep DoS, yang
merupakan komponen kunci dari sistem Guler, C.V.; Karaca, T. The role of
keluargaterapi. Akan bermanfaat untuk studi differentiation of self in predicting
di masa depan untuk menyelidiki konsep rumination and emotion regulation
tambahan, seperti itu sebagai triangulasi diffificulties. Contemp. Fam. Ther.
antargenerasi dan transmisi antargenerasi. 2021, 43, 113–123.
Higgins, E.T. Beyond pleasure and pain.
KESIMPULAN Am. Psychol. 1997, 52, 1280–1300.
Higgins, E.T. Promotion and prevention:
Regulatory focus as a motivational
DAFTAR PUSTAKA principle. In Advances in
Bowen, M. Family Therapy in Clinical Experimental Social
Practice; Jason Aronson: Lanham, Psychology; Zanna, M.P., Ed.; Academic
MD, USA, 1978. Press: Cambridge, MA, USA, 1998;
Kerr, H.T. How much is enough? Theol. pp. 1–46.Int. J. Environ. Res. Public
Today 1981, 37, 411–414. Health 2023, 20, 839 11 of 12
Kerr, M.E.; Bowen, M. Family Evaluation: Brockner, J.; Higgins, E.T. Regulatory focus
An Approach Based on Bowen theory: Implications for the study of
Theory; W. W. Norton: New York, emotions at work. Organ. Behav.
NY, USA, 1988. Hum. Decis. Process. 2001, 86, 35–
Feldman-Barrett, L.; Gross, J.; Conner, T.S.; 66.
Benvenuto, M. Knowing what you’re Brockner, J.; Higgins, E.T.; Low, M.B.
feeling and knowing what to do about Regulatory focus theory and the
it: entrepreneurial process. J. Bus.
Mapping the relation between emotion Ventur. 2004, 9, 203–220.
differentiation and emotion regulation. Ouyang, Y.; Zhu, Y.; Fan, W.; Tan, Q.;
Cogn. Emot. 2010, 15, 713–724. Zhong, Y. People higher in self-
control do not necessarily experience
Peleg, O.; Boniel-Nissim, M.; Tzischinsky, more happiness:
O. The mediating role of emotional Regulatory focus also affects subjective
distress in the relationship between well-being. Personal. Individ. Differ.
differentiation of self and the risk of 2015, 86, 406–411.
eating disorders among young adults. Tamir, M.; Diener, E. Approach-avoidance
Clin. Psychiatry 2022. goals and well-being: One size does
Peleg, O. Bowen theory: A study of not fifit all. In Handbook of Approach
differentiation of self and students’ and Avoidance
social anxiety and physiological Motivation; Elliot, A.J., Ed.; Lawrence
symptoms. Contemp. Erlbaum, Psychology Press: Mahwah,
Fam. Ther. 2002, 24, 355–369. NJ, USA, 2008; Volume 24, pp. 415–
428.

4679
Manczak, E.; Gietl, C.Z.; McAdams, D. United States and Japan. Emotion
Regulatory focus in the life story: 2012, 12,
Prevention and promotion as Scholer, A.A.; Higgins, E.T. Dodging
expressed in three layers of monsters and dancing with dreams:
personality. J. Personal. Soc. Psychol. Success and failure at different levels
2014, 106, 169–181. of approach and avoidance. Emot.
Spreitzer, G.; Sutcliffe, K.; Dutton, J.; Rev. 2013, 5, 254–258.
Sonenshein, S.; Grant, A.M. A Yazıcı-Kabadayı, S.; Öztemel, K. The
socially embedded model of thriving mediating role of rumination and self-
at work. Organ. Sci. 2005, 16, 537– regulation between self-generated
549. stress and psychological well-being.
Winterheld, H.A.; Simpson, J.A. Seeking Psychol. Rep. 2022. [PubMed]
security or growth: A regulatory focus Kring, A.M.; Bachorowski, J.-A. Emotions
perspective on motivations in and psychopathology. Cogn. Emot.
romantic relationships. J. Personal. 1999, 13, 575–599.
Soc. Psychol. 2011, 101, 935–954. Mennin, D.; Farach, F. Emotion and
Okabayashi, H. Self-regulation, marital evolving treatments for adult
climate, and emotional well-being psychopathology. Clin. Psychol. Sci.
among Japanese older couples. J. Pract. 2007, 14, 329–352.
Cross-Cult. Gerontol. 2020, 35, 433– Silk, J.S.; Steinberg, L.; Morris, A.
452. Adolescents’ emotion regulation in
Joel, S.; Burton, C.; Plaks, J.E. daily life: Links to depressive
Conservatives anticipate and symptoms and problem behavior.
experience stronger emotional Child Dev. 2003, 74, 1869–1880.
reactions to negative outcomes. J. APA. DSM-5: Diagnostic and Statistical
Personal. 2013, 82, 32–43. Manual of Mental Disorders, 5th ed.;
Förster, J.; Grant, H.; Idson, L.C.; Higgins, APA: Washington, DC, USA, 2015.
E.T. Success/failure feedback, Nuss, P. Anxiety disorders and GABA
expectancies, and approach/avoidance neurotransmission: A disturbance of
motivation: How regulatory focus modulation. Neuropsychiatr. Dis.
moderates classic relations. J. Exp. Treat. 2015, 11, 165–175.
Soc. Psychol. 2001, 37, 253–260. Dolz-del-Castellar, B.; Oliver, J.
Elliot, A.J.; Sheldon, K.M. Avoidance Relationship between family
achievement motivation: A personal functioning, differentiation of self and
goals analysis. J. Personal. Soc. anxiety in Spanish young adults. PLoS
Psychol. 1997, 73, 171–185. ONE 2021, 16, 1–16.
Peleg, O.; Yaniv, I.; Katz, R.; Tzischinsky,
Elliot, A.J.; Thrash, T.M.; Murayama, K. A O. Does trait anxiety mediate the
longitudinal analysis of self-regulation relationship between differentiation of
and well-being: Avoidance personal self and quality of life? Am. J. Fam.
goals, avoidance coping, stress Ther. 2018, 46, 341–355.
generation, and subjective well-being. Silva, A.D.; Brito, R.S.; Pereira, C.R.
J. Personal. 2011, 79, 643–674. Anxiety associated with COVID-19
Elliot, A.J.; Sedikides, C.; Murayama, K.; and concerns about death: Impacts on
Tanaka, A.; Thrash, T.M.; Mapes, psychological well-being. Personal.
R.R. Cross-cultural generality and Individ. Differ. 2021, 176, 110772.
specifificity in self-regulation: Smalbrugge, M.; Pot, A.M.; Jongenelis, L.;
Avoidance personal goals and Gundy, C.M.; Beekman, A.T.;
multiple aspects of well-being in the Eefsting, J.A. The impact of
depression and anxiety on well-being,

4680
disability and use of health care Skowron, E.A.; Friedlander, M. The
services in nursing home patients. Int. Differentiation of Self Inventory:
J. Geriatr. Psychiatry 2006, 21, 325– Development and initial validation. J.
332. Couns. Psychol. 1998.
Sirgy, M.J.; Lee, D.-J. Macro measures of Skowron, E.A.; Schmitt, T.A. Assessing
Consumer Well-Being (CWB): A interpersonal fusion: Reliability and
critical analysis and a research agenda. validity of a new DSI Fusion with
J. Macromarketing 2006, 26, 27–44. Others subscale. J. Marital. Fam.
Seligman ME, P.; Csikszentmihalyi, M. Ther. 2003, 29, 209–222.
Positive psychology: An introduction. Peleg, O. The relation of differentiation of
Am. Psychol. 2000, 55, 5–14. self and marital satisfaction: What can
[PubMed] be learned from married people over
Davis, T. What is well-being? Defifinition, the life course? Am. J. Fam. Ther.
types, and well-being skills. Want to 2008, 36, 388–401.
grow your well-being? Here are the Lockwood, P.; Jordan, C.H.; Kunda, Z.
skills you need. Motivation by positive or negative
Psychology Today. 2019. Available online: role models: Regulatory focus
https://www.psychologytoday.com/us/ determines who will best inspire us. J.
blog/click-here- Personal. Soc. Psychol. 2002, 83,
happiness/201901/what-iswell-being- 854–864.
defifinition-types-and-well-being- Lovibond, P.F.; Lovibond, S.H. The
skills (accessed on 1 January 2019). structure of negative emotional states:
Helliwell, J.; Huang, H.; Wang, S. Social Comparison of the Depression
capital and well-being in times of Anxiety Stress Scales (DASS) with
crisis. J. Happiness Stud. 2014, 15, the Beck Depression and Anxiety
145–162. Inventories. Behav. Res. Ther. 1995,
Kraiss, J.T.; Klooster, P.M.; Moskowitz, 33, 335–343.
J.T.; Bohlmeijer, E.T. The relationship Tennant, R.; Hiller, L.; Fishwick, R.; Platt,
between emotion regulation and well- S.; Joseph, S.; Weich, S.; Parkinson,
being in patients with mental J.; Secker, J.; Stewart-Brown, S. The
disorders: A meta-analysis. Compr. Warwick Edinburgh Mental Well-
Psychiatry 2020, 102, 152189. being Scale (WEMWBS):
[PubMed] Development and UK validation.
Morales-Rodríguez, F.M.; Espigares-López, Health Qual. Life Outcomes 2007, 5,
I.; Brown, T.; Pérez-Mármo, J.M. The 63.
relationship between psychological Burçin Hocao ˘glu, F.; I¸sık, E. The role of
well-being and psychosocial factors in self-construal in the associations
university students. Int. J. Environ. between differentiation of self and
Res. Public Health 2020, 17, 4778. subjective well-being in emerging
[PubMed]Int. J. Environ. Res. Public adults. Curr. Psychol. 2022.
Health 2023, 20, 839 Rogers, C.R. A theory of therapy,
personality, and interpersonal
Moksnes, U.K.; Bjørnsen, H.N.; Eilertsen, relationships, as developed in the
M.-E.B.; Espnes, G.A. The role of client-centered framework. In
perceived loneliness and Psychology: A Study of a Science.
sociodemographic factors in Formulations of the Person and the
association with subjective mental and Social Context; Koch, S., Ed.;
physical health and well-being in McGraw Hill: New York, NY, USA,
Norwegian adolescents. Scand. J. 1959; Volume 3, pp. 184–256.
Public Health 2022.

4681
Rogers, C.R. Dealing with psychological Zahn-Waxler, C.; Schmitz, S.; Fulker, D.;
tensions. J. Appl. Behav. Sci. 1965, 1, Robinson, J.; Emde, R. Behavior
6–24. problems in 5-year-old monozygotic
Biadsy-Ashkar, A.; Peleg, O. The and dizygotic twins: Genetic and
relationship between differentiation of environmental inflfluences, patterns of
self and satisfaction with life amongst regulation, and internalization of
Israeli women: A cross-cultural control. Dev. Psychopathol. 1996, 8,
perspective. Health 2013, 5, 1467– 103–122.
1477. Barry, R.A.; Lawrence, E.; Langer, A.
Malone, C.; Wachholtz, A. The relationship Conceptualization and assessment of
of anxiety and depression to disengagement in romantic
subjective well-being in a mainland relationships. Pers. Relatsh. 2008, 15,
Chinese sample. J. Relig. Health 2018, 297–315.
57, 266–278.
Brown, J.M.; Miller, W.R.; Lawendowski, Fields, E.C.; Kensinger, E.A.; Garcia, S.M.;
L.A. The self-regulation Ford, J.H.; Cunningham, T.J. With
questionnaire. In Innovations in age comes well-being: Older age
Clinical Practice: A Source Book; associated with lower stress, negative
VandeCreek, L., Jackson, T.L., Eds.; affect, and depression throughout the
Professional Resource Press: Sarasota, COVID-19 pandemic. Aging Ment.
FL, USA, 1999; pp. 281–289. Health 2021, 26, 2071–2079.
Weinberg, M.K.; Tronick, E.Z.; Cohn, J.F.; Bjelland, E.K.; Hofvind, S.; Byberg, L.;
Olson, K.L. Gender differences in Eskild, A. The relation of age at
emotional expressivity and self- menarche with age at natural
regulation during early infancy. Dev. menopause: A population Study of
Psychol. 1999, 35, 175–188. 336,788 women in Norway. Hum.
Raver, C.C. Relations between social Reprod. 2018, 33, 1149–1157.
contingency in mother–child Greene, J.A. Self-Regulation in Education;
interaction and 2-year-olds’ social Routledge: London, UK, 2018.
competence. Dev. Psychol. 1996, 32, Soulsby, L.K.; Bennett, K.M. Marriage and
850–859. psychological wellbeing: The role of
Kochanska, G.; Murray, K.T.; Harlan, E.T. social support. Psychology 2015, 6,
Effortful control in early childhood: 1349–1359..
Continuity and change, antecedents, Prestasi Belajar Siswa di SMK Akuntansi
and implications for social Kabupaten Tegal. Skripsi.
development. Dev. Psychol. 2000, 36, Semarang:UNNES Press. Hal 6.
220–232.

4682

Anda mungkin juga menyukai