Anda di halaman 1dari 2

Ajaran Sesat Arianisme

Imam Arius mulai menyebarkan ajarannya di dalam Gereja. Gerakan-gerakan yang


dilakukan oleh Arius berupa usaha-usaha mengubungkan ajaran sesat dengan para penulis
Katolik sebelum zamannya. Akan tetapi, orang-orang pada zamannya mengatakarn bahwa
Ariuslah yang menuliskannya dan tak satu pun yang dikatakan oleh teolog Ante-Nicea yang
dapat mendukung pendapat tersebut. Seorang yang bernama Sozomen megatakan bahwa
Ariuslah orang yang pertama mempormosikan kepada Gereja tentang rumusan “dari ketiadaan”.
Pendapat Arius mengenai “dari ketiadaan” adalah pandangannya mengenai Logos/Putera. Bagi
Arius Logos hanyalah ciptaan biasa dan dulu Ia tidak ada apa-apa. Maksud dari pendangan Arius
ini adalah bahwa Logos/Putera dilahirkan dari ketiadaan. Alexander dan Anatasius sangat
antusias mencari informasi yang kuat tentang masalah-masalah yang ada dalam Gereja. Mereka
memberi kesaksian bahwa ajaran sesat itu sudah ada sebelum Arius hidup di luar Gereja.1
Menurut Sozomen, Arius adalah orang yang pertama kali berkhotbah di dalam Gereja. Ia
dengan gigih mengkonvortasikan ajaran sesatnya dengan doktrin-dokrtin yang telah disusunnya
sebelumnya. Inti dari ajaran Arianisme adalah bahwa Anak Allah adalah makhluk, tidak
dilahirkan dari Bapa, tetapi diciptakan “dari ketiadaan. 2 Arius dalam kesaksian orang
sezamannya memiliki cara atau metode berpikir Aristotelian. Dalam hal ini, Arius secara tersirat
menganut pemikiran-pemikiran Aristotelian. Ia memakai metode filsafat untuk menyusun
ajarannya tentan Logos/Anak. Bagi Arius, tradisi pemikiran di Alexandria menekankan aspek
ketidakberubhan trasendental Bapa, berdasarkan dasar iman Kristen. Kaum Arian menggunakan
penalran filosofi sebagai media atau sarana, dan mereka juga menggunakan ajaran Alkitab
sebagai inspirasi penjelasan ajaran mereka.3
Pada tahun 370 muncul satu aliran baru dengan istilah “Homoiousian” yang digunakan
oleh Epifanus untuk menyebut kelompok baru. Kelompok itu dikenal dengan julukan pengikut
Basil dari Angkara. Basil adalah seorang uskup yang pernah memerangi kaum Pagan dan juga
memiliki konflik atau sengketan pribadi dengan Arius. Ia dengan rekan-rekannya, yakni para
pendetanya berpendapat sejalan dengan pendapat Arius, bahwa penggunaan istilah homoiousian
(sebstansi atau sehakekat) yang dikemukakan dalam Konsili Necea. Bagi kelompok homoiousian
yang paling ‘radikal’ adalah korelasi antara Bapa dan Anak, yang dengan tegas dinyatakan
sebagai kelahiran dan bukan penciptaan. Aliran homoiosian ini berada di jembatan antara Kristen
sejati dan bidaah Arian. Maksudnya adalah bahwa di dalam Gereja tersebut sudah ada aliran
homoiousian. Athansius menyebut mereka sebagai saudara atau teman, karena mereka memiliki
pandangan dan pemahaman yang sama tentang substansi Bapa dan Anak. Akan tetapi, Epifanus
menyebut mereka sebagai semi-Arian atau aliran Arianisme. Epifanus melihat bahwa
pandandangan-pandangan mereka tentang homoiousian hanyalah untuk menutup-nutupi ke-
Arianisme mereka. Dalam persepsi Epifanus homoiousian adalah Arian, maka harus dibantah
atau ditolak dengan tegas.4

1
207
2
208
3
Maurice Wiles, Warisan Sejarah Arianiasme, [tanpa tempat], Pustaka Matahari, [tanpa tahun], hlm. 35-37.
4
Maurice Wiles, Warisan …, hlm. 41-42.
Pada zaman itu munculah tokoh bidaah baru, yakni Sabillius, yang berpandangan bahwa
Allah hanya satu pribadi, dan Logos hanyalah atribut-Nya. Sabillius menganggap Logos/Putera
hanya sebagai cipataan Allah; sama seperti manusia. Arianisme sangat setuju dengan ajaran
Sabillius, dan memakai ajaran tersebut untuk mendukung ajaran sesatnya. Kaum Arian hanya
mengakui sebagian pengaruh Logos Ilahi pada kodrat malaikat supernatural. Yang dimaksud
dengan Logos Ilahi adalah Anak Allah. Mereka Mereka mengatakan bahaw Logos yang
berikarnasi bukanlah kebijaksanaan dan Firman Allah yang asli, melainkan Logos hanyalah
sesuatu yang mirip dengan-Nya. Arius mengajarkan ajaran sesatnya dengan menggunakan
pemikiran filosofis. Ia memulainya dengan memakai pendapat Sokrate, “Jika Bapa melahirkan
Anak, maka Dia yang dilahirkan memiliki asal-usul keberadaan”. Maksud dari dari keberadaan
di sini adalah bahwa Anak pada mulanya tidak ada. Ia memakai kata Anak dalam kesimpulan
doktrinnya. Artinya bahwa Anak/Logoslah yang dipersoalkan oleh Arius dan para pengikutnya.5
Arius dan para pengikutnya sebenarnya tidak konsiten dengan pendapat mereka tentang
Logo/Anak. Di satu pihak mereka mengatakan bahwa Tuhan adalah bernar-benar Anak. Akan
tetai di lain pihak mereka mengatakan bahwa Dia diciptakan. Mereka secara implisit mengatakan
bahwa Logos bukanlah Anak. Mereka memasukan ayat-ayat Kitab Suci di dalam teori mereka,
guna untuk mempertahankan teori mereka. Karya ilahi yang mereka adopsi sama sekali tidak
menutupi kesalahan yang mereka lakukan. Kaum Arian dengan penuh semangat menyodorkan
diri dalam argumen yang lebih halus. Di balik semua itu, ada sesuatu yang hendak mereka capai,
yakni berusaha meyakinkan orang untuk megikuti ajaran sesat mereka. Argumen yang
dikemukakan oleh kaum Arian adalah, “Apaka Bapa melahirkan Anak?” Akan tetapi pertanyaan
mereka ini ditanggapi oleh umat Katolik dengan sangat teliti dan bijak. Mereka memberi
jawaban dengan mengajukan pertanyaan kembali. Gregorius dari Nazianzus bertanya kembali
kepada mereka, “Apakah Bapa adalah Allah?” Walaupun demikian, kaum Arian berusaha mati-
matian menarik kesimpulan tentang perbedaan antara Bapa dan Anak. Mereka mencri cara yang
lebih etnis, ide mereka tentang ketidaksamaan Bapa dan Logos/Anak mendapat pembenaran dari
banyak orang.6
Dalam debat antara kaum Arian dan Gregorius dari Nazianzus memperlihatkan
ketidakkonsistenan kamu Arian. Ketidakkonsistenan mereka itu tampak pada argumen asli arius,
yang berpendapat bahwa kata Anak secara harafiah menjelaskan tentang permulaan eksistensi.
Maka Anak Allah adalah seorang ciptaan Allah. Oleh karena itu, Anak bereksistensi, dengan
maksud lain Anak terbatas. Oleh karena mereka labil dalam berargumen, Athannasius dan
Alexander memberi julukan nama kepada mereka, yang dikenal dengan sebutan bunglon
(berubah-ubah).

5
210-211
6
213-214

Anda mungkin juga menyukai