Anda di halaman 1dari 2

ARIANISME

Arianisme adalah sebuah pandangan kristologis yang dianut oleh para pengikutArius, seorang
presbiter Kristen yang hidup dan mengajar di Alexandria, Mesir,pada awal abad ke-4. Arius
mengajarkan bahwa berbeda dengan Allah Bapa,Allah Anak tidak sama-sama kekal dengan Sang
Bapa. Ia mengajarkan bahwaYesus sebelum menjelma adalah makhluk ilahi, namun ia diciptakan
oleh SangBapa pada suatu saat tertentu -- dan oleh karenanya statusnya lebih rendahdaripada Sang
Bapa. Sebelum penciptaan-Nya itu, Sang Putra tidak
ada. Dalambahasa yang lebih sederhana, kadang-kadang dikatakan bahwa kaum Arianpercaya
bahwa Yesus, dalam konteks ini, adalah suatu "makhluk". Kata yangdigunakan dalam pengertian
aslinya adalah "makhluk ciptaan."Konflik antara Arianisme dan keyakinan Trinitarian adalah
konfrontasi doktriner besar pertama dalam Gereja setelah agama Kristen dilegalisasikan oleh
Kaisar Konstantin I. Kontroversi tentang Arianisme ini meluas hingga sebagian besar dari abad ke-4
dan melibatkan sebagian terbesar anggota gereja, orang-
orangpercaya yang sederhana dan para biarawan, serta para uskup dan kaisar.Sementara Arianisme
memang selama beberapa dasawarsa mendominasi dikalangan keluarga Kaisar, kaum bangsawan
Kekaisaran dan para rohaniwanyang lebih tinggi kedudukannya, pada akhirnya Trinitarianismelah
yang menangsecara teologis dan politik pada akhir abad ke-4. dan sejak saat itu telah menjadidoktrin
yang praktis tidak tertandingi di semua cabang utama Gereja Timur danBarat. Arianisme, yang
diajarkan oleh misionaris Arian Ulfilas kepada suku-sukuJermanik, memang bertahan selama
beberapa abad di antara sejumlah sukuJermanik di Eropa barat, khususnya suku-suku Goth
dan Longobard tetapi sejakitu tidak memainkan peranan teologis yang penting lagi.Daftar isi
[sembunyikan]1 Keyakinan2 Konsili Nicea dan sesudahnya3 Lihat pula4 Bibliografi5 Pranala luar

Keyakinan

Karena kebanyakan bahan tertulis tentang Arianisme pada masa itu ditulis olehlawan-lawannya,
terdapat kesulitan untuk menetapkan sifat ajaran-ajaran Ariusdengan persis sekarang. Surat
Auxentius[1], seorang uskup Milano Arianis padaabad ke-4, mengenai misionaris Ulfilas,
memberikan gambaran yang paling
jelastentang keyakinan Arianis tentang sifat Tritunggal: Allah Bapa ("yang tidakdilahirkan"), selamany
a ada, terpisah dari Yesus Kristus yang lebih rendah("anak tunggal"), yang dilahirkan untuk
memberitakan kuasa Bapa. Sang Bapa,yang bekerja melalui Sang Anak. Bapa dianggap
sebagai "Allah sejati satu-satunya." 1 Korintus 8:5-6 dikutip sebagai ayat buktinya:"Sebab
sungguhpun ada apa yang disebut "allah", baik di sorga, maupun di bumi— dan memang benar
ada banyak "allah" dan banyak "tuhan" yang demikian —

namun bagi kita hanya ada satu Allah (theos) saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala
sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan(kurios) saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-
Nya segala sesuatu telah dijadikandan yang karena Dia kita hidup." (TB)Konsili Nicea dan
sesudahnyaPada 321 Arius ditolak oleh sebuah sinode di Alexandria dengan tuduhanmengajarkan se
buah pandangan yang heterodoks tentang hubungan antaraYesus dengan Allah Bapa. Karena Arius d
an para pengikutna mempunyaipengaruh yang besar di kalangan sekolah-
sekolah di Alexandria — yangsebanding dengan universitas-universitas atau seminari-
seminari modern —pandangan-
pandangan teologis mereka pun berkembang luas, khususnya didaerah Mediterania bagian timur. Pa
da 325 pertikaian ini telah berkembangmenjadi cukup penting sehingga Kaisar Konstantin
mengumpulkan para uskupdalam apa yang kemudian dikenal sebagai Konsili Nicea Pertama di Nicea
(kiniIznik, Turki), yang mengutuk doktrin Arius dan merumuskan Pengakuan ImanNicea, yang hingga
kini masih diucapkan dalam kebaktian-kebaktian di Gereja-
gereja Katolik, Ortodoks, dan sebagian Protestan. Tema sentral PengakuanIman Nicea, yang digunak
an untuk menggambarkan hubungan antara AllahBapa dan Allah Anak, adalah homoousios, yang ber
arti"sehakikat" atau"mempunyai zat yang sama". ( Pengakuan Iman Athanasius lebih jarangdigunaka
n namun lebih jelas merupakan pernyataan anti-Arianis tentangTritunggal.)Konstantin
mengasingkan mereka yang menolak untuk menerima PengakuanIman Nicea — Arius sendiri, diaken
Euzoios, dan para uskup Libya Theonas
dariPtolemais dan Secundus dari Mamarica — dan juga para uskup yangmenandatangani pengakuan
iman itu namun menolak untuk bergabung dalampengutukan terhadap Arius, Eusebius dari
Nikomedia dan Theognis dari Nicea.Kaisar juga memerintahkan semua salinan dari Thalia, buku yang
ditulis Ariusuntuk menguraikan ajaran-
ajarannya dibakar. Hal ini mengakhiri perdebatanteologis terbuka selama beberapa tahun, meskipun
di bawah permukaanperlawanan terhadap Pengakuan Iman Nicea tetap berlanjut.Keyakinan-
keyakinan agama berikut yang telah dibandingkan atau pernah dicap-- sebagian mungkin keliru --
sebagai Arianisme,
termasuk:Unitarian, yang percaya bahwa Allah itu satu dalam pengertian berlawanandengan
Tritunggal, dan banyak dari mereka yang percaya akan otoritas moralYesus, namun bukan
keilahiannya.Saksi Yehuwa, yang percaya bahwa Yesus memiliki pra-eksistensi manusiawisebagai
Logos.Christadelphia, yang percaya bahwa keberadaan Yesus sebelum
kelahirannyaharus dipahami dalam pengertian konseptual, sebagai "Logos", dan bukansecara
harafiah.

Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir dan kelompoknya,yang percaya akan
"keesaan maksud" atau "kehendak" Ilahi tetapi Yesus adalahsuatu makhluk ilahi yang terpisah dan
lebih rendah kedudukannya daripada AllahBapa.Islam, yang percaya bahwa Yesus (Isa), adalah
seorang nabi dari Allah yangtunggal, namun tidak bersifat
ilahi.Isaac Newton, seorang Arianis tersembunyi; hal ini ironis karena ia adalahseorang fellow dari
Trinity College di Cambridge, Inggris.

Anda mungkin juga menyukai