Anda di halaman 1dari 2

Nama : Samuel Hutabarat

NIM : 22.3846

Mata Kuliah : Sejarah Kekristenan Gereja

Dosen Pengampu : Pdt. Pulo Aruan M.Th

Model mereka berasal dari luar dunia Kristen yang dimana lembaga-lembaga
pendidikan tinggi yang telah diciptakan umat Islam untuk budaya universal penyelidikan
intelektual mereka sendiri terutama sekolah besar Al-Azhar di Kairo namun lembaga yang
akrab seberti kuliah, profesor, ini disebut sebagai gelar sehingga inilah yang menjadi
Universitas Kristen pertama kali, tetapi tidak dibawah kendali otoritas Gereja. Beberapa
sekolah katedral Eropa utara juga berkembang menjadi Universitas termasuk Universitas di
Paris yang menjadi pusat eksplorasi teologis terkemuka di Eropa abad ke-12, dan Fakultas
Teologinya terus banyak digunakan oleh Paus, ketika mereka membutuhkan keahlian khusus
untuk mengucapkan pertanyaan yang disengketakan. Kategori dan diskusi Aristoteles
menyangkut 'bentuk' mencerminkan sifat kemanusiaan yang telah diciptakan Tuhan yang
memiliki bentuk jiwa yang rasional dan secara alami cenderung bertindak dengan akal.
Dalam proses pendekatan iman melalui argument yang masuk akal itu Aquinas menganggap
Aristoteles sangat berguna begitu juga dengan karya-karyanya yang baru diterjemahkan
tentang logika dan metafisika. Dibangun dari gagasan Aristoteles bahwa segala sesuatu yang
diciptakan harus memiliki sebab dari iya menerima keberadaannya, dapat membangun
sebuah sistem dimana segala sesuatu yang ada dan dapat dihubungkan Kembali dalam rantai
sebab akibat kepada Tuhan. Aquinas menolak Plato demi Aristoteles yang dia gunakan
sebagai sumber daya intelektualnya yang dimiliki untuk menciptakan sistemnya yang dapat
dilihat dalam karya besar Aquinas the Summa Teologika. Pengeluarannya yang boros dan
pengejarannya yang giat untuk perang perbatasan, dan pajak yang menyertainya untuk
membayarnya, telah mempersatukan warga Konstantinopel yang aktif dalam kemarahan
terhadapnya.

Ajaran Sabellinisme, konsekuensinya anak dan Yesus adalah sama, sehingga


kemanusiaan Yesus tidak dianggap ketika ayah melahirkan anak, dia memiliki permulaan,
yaitu ada permulaan. Menurut Arius, Yesus tidak abadi karena Yesus memiliki permulaan.
Arius menulis surat kepada Alexander bahwa Arius tidak diperlakukan dengan adil. Sinode
Bikinia Tidak ada kesepakatan tentang posisi Arius yang dipertahankan oleh Esibus, yang
diklaim Alexander dan Athanasius pada sinode ini. Sama seperti Orgenes, ia memiliki
pemahaman yang percaya bahwa Allah Bapa lebih besar dari pada Anak Allah yang pada
gilirannya lebih besar dari pada Roh kudus. Salah satu tujuan penyelenggaraan Konsili Nikea
I adalah menuntaskan perselisihan yang muncul di tengah-tengah jemaat di Aleksandria
mengenai kodrat Sang Putra dalam hubungannya dengan Sang Bapa, khususnya silang
sengketa antara pendapat yang mengatakan bahwa Sang Putra tidak berpermulaan karena
"Diperanakkan" Sang Bapa dari keberadaan-Nya sendiri, dan pendapat yang mengatakan
bahwa Sang Putra memiliki permulaan karena diciptakan Sang Bapa dari ketiadaan. Pendapat
yang pertama diusung Aleksander Uskup Aleksandria dan diakonnya yang bernama
Atanasius, sementara pendapat yang kedua diusung Arius, seorang presbiter Keuskupan
Aleksandria yang populer. Itu adalah pengakuan iman Gereja lokal di Roma, sedangkan
Pengakuan Iman Nicea adalah Pengakuan Iman yang diakui seluruh Gereja sebelum
perpecahan.

Konsili ini merupakan konsili bapa-bapa Kakapadokia.Konsili inilah yang


membuahkan apa yang dikenal sekarang sebagai pengakuan iman Nicea-
Konstantinopel.Konsili Konstantinopel dianggap sebagai konsili oikumenes kedua Sejak naik
takhta pada tahun 380, Kaisar Teodosius I berusaha menggiring Gereja Timur untuk kembali
kepada akidah Kristen versi Konsili Nikea I. Ia bercita-cita mempersatukan segenap warga
negara Kekaisaran Romawi di bawah panji-panji akidah yang lurus, dan oleh karena itu
memutuskan untuk menyelenggarakan sebuah konsili demi menuntaskan perkara-perkara
iman dan tata tertib. Atas prakarsa kedua tokoh inilah, konsili ekumene yang kedua akhirnya
terselenggara pada musim semi tahun 381 di Konstantinopel. Kesimpulan dari konsili
Konstantinopel I adalah Doa Syahadat Nicea yang diterima baik di Timur maupun di Barat.
Konsili ini juga mengkonfirmasi Grogorius dari Nazianzus untuk uskup dari Konstantinopel.

Anda mungkin juga menyukai