BANK INDONESIA
Kelompok 2 :
5D EKONOMI SYARIAH
Puji syukur selalu terpanjatkan kepada Allah SWT. Yang atas rahmat-Nya
dan karunia-Nya kami sebagai penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah “Bank Indonesia” yang bisa
kami selesaikan dengan usaha yang maksimal.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
sekalian. Segala bentuk kebenaran dalam makalah ini, semuanya berasal dari
Allah SWT, dan segala kekurangan serta kesalahan yang ada di dalam makalah
semata-mata adalah tanggung jawab penulis sendiri.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................1
BAB I.......................................................................................................................6
PENDAHULUAN...................................................................................................6
A. Latar Belakang........................................................................................................6
B. Rumusan Masalah..................................................................................................7
PEMBAHASAN......................................................................................................8
A. Sejarah Bank Indonesia..........................................................................................8
B. Kelembagaan BI......................................................................................................9
Status dan Kedudukan BI........................................................................................9
C. Visi dan Misi Bank Indonesia................................................................................14
VISI BANK INDONESIA..................................................................................................14
Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui
penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan
nilai tukar yang stabil...................................................................................................14
MISI BANK INDONESIA.................................................................................................14
1. Mencapai stabilitas nilai rupiah dan menjaga efektivitas transmisi kebijakan
moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.........................14
2. Mendorong system keuangan nasional bekerja secara efektif dan efisien serta
mampu bertahan terhadap gejolak internal dan eksternal untuk mendukung alokasi
sumber pendanaan/pembiayaan dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan
stabilitad perekonomian nasional................................................................................14
3. Mewujudkan system pembayaran yang aman, efisien, dan lancer yang
berkontribusi terhadap perekonomian, stabilitas moneter dan stabilitas system
keuangan dengan memperhatikan aspek perluasan akses dan kepentingan nasional.
14
4. Meningkatkan dan memelihara organisasi dan SDM Bank Indonesia yang
menjunjung tinggi nilai-nilai strategis dan berbasis kinerja, serta melaksanakan tata
kelola (governance) yang berkualitas dalam rangka melaksanakan tugas diamanatkan
UU 14
NILAI-NILAI STRATEGIS.................................................................................................14
Nilai-nilai yang menjadi dasar Bank Indonesia, manajemen dan pegawai untuk
bertindak dan atau berperilaku terdiri atas:................................................................14
2
Trust and Integrity – Professionalism – Excellence – Public Interest – Coordination and
Teamwork....................................................................................................................14
D. Tujuan dan Tugas Pokok Bank Indonesia..............................................................15
TUJUAN BANK INDONESIA...........................................................................................15
Undang-undang No.23 tahun 1999 tentang BI yang kemudian diamandemen menjadi
undang-undang No.3 tahun 2004 tentang BI menjelaskan bahwa BI mempunyai satu
tujuan tunggal yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah (Pasal 7 ayat (1)
UU No.3 Tahun 2004). Kestabilan nilai rupiah ini terlihat dari dua aspek, yaitu (1)
kestabilan nilai mata uang (rupiah) terhadap barang dan jasa, (2) kestabilan nilai mata
uang Rupiah terhadap mata uang negara lain, misalnya terhadap dolar AS. Aspek
pertama tercermin pada perkembangan laju inflasi, sementara aspek kedua tercermin
pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap matauang negara lain.....................15
Kestabilan nilai rupiah sangat penting terutama untuk mendukung Pembangunan
ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan Masyarakat. Kenaikan
harga-harga yang tinggi dan terus menerus akan menurunkan daya beli Masyarakat,
terutama golongan Masyarakat yang berpendapatan tetap, sehingga
kesejahteraannya akan menurun. Nilai tukar rupiah yang terus melemah, meskipun
dapat meningkatkan pendapatan netto dari perdagangan luar negeri, akan menaikkan
harga-harga di dalam negeri, khususnya harga barang dan jasa yang harus diimpor
dari manca negara. Di samping itu, ketidakstabilan inflasi dan nilai tukar rupiah
menyebabkan dunia usaha dan para pelaku ekonomi akan mengalami kesulitan dalam
Menyusun bussines plan-nya yang pada akhirnya akan mengakibatkan fluktuasi
perkembangan ekonomi secara keseluruhan yang pada gilirannya akan memperburuk
kesejahteraan Masyarakat...........................................................................................15
TUGAS POKOK BANK INDONESIA.................................................................................15
BI sebagai Bank Sentral di Indonesia memiliki 3 tugas utama antara lain: (1)
menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, (2) mengatur dan menjaga
kelancaran sistem pembayaran, (3) mengatur mengawasi bank. Pelaksanaan ketiga
tugas tersebut mempunyai keterkaitan dan oleh karena itu harus dilakukan secara
saling mendukung guna tercapainya tujuan tersebut secara efektif dan efisien.........15
Tugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter dilakukan oleh BI antara lain
melalui pengendalian uang beredar dan suku bunga dalam perekonomian. Efektivitas
pelaksanaan tugas tersebut memerlukan dukungan sistem pembayaran yang efisien,
cepat, aman dan andal yang merupakan sasaran dari pelaksanaan tugas mengatur dan
menjaga kelancaran sistem pembayaran. Sistem pembayaran yang efisien, cepat,
aman, dan andal tersebut memerlukan sistem perbankan yang sehat yang merupakan
sasaran tugas mengatur dan mengawasi bank. Sistem perbankan yang sehat, selain
mendukung kinerja sistem pembayaran, akan mendukung pengendalian moneter
mengingat pelaksanaan kebijakan moneter dan efektivitasnya dalam memengaruhi
3
kegiatan ekonomi riil dan mencapai stabilitas nilai rupiah terutama berlangsung
melalui sistem perbankan (Sugiyono dan Ascarya, 2003)............................................16
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa jika keterkaitan pelaksanaan ketiga
tugas tersebut secara saling mendukung atau memperkuat antara satu dengan
lainnya, maka diharapkan pencapaian tujuan BI akan efektif dan efisien guna
menunjang tercapainya tujuan Pembangunan ekonomi makro lainnya, misalnya
pertumbuhan ekonomi dan perluasan penciptaan lapangan kerja..............................16
Untuk mencapai tujuan BI yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah,
maka BI didukung oleh 3 (tiga) pilar yang merupakan tiga bidang tugas utamanya.. . .16
E. Kebijakan Moneter Bank Indonesia......................................................................17
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 April 2022 memutuskan
untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,50%, suku
bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4.25%.
keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan
mengendalikan inflasi, serta Upaya untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi, di
tengan tekanan eksternal yang meningkat terkait dengan ketegangan geopolitik
Rusia-Ukraina dan percepatan normalisasi kebijakan moneter di negara maju. Bank
Indonesia juga terus mengoptimalkan strategi buaran kebijakan moneter dan
makroprudensial akomodatif serta mempercepat digitalisasi sistem pembayaran.....17
Adapun Langkah-langkah untuk menjaga stabilitas dan mendukung pemulihan
perekonomian sebagai berikut:...................................................................................17
Memperkuat kebijakan nilai tukar Rupiah untuk menjaga stabilitas nilai tukar
yang sejalan dengan mekanisme pasar dan fundamental............................................17
Melanjutkan implementasi kebijakan makroprudensial akomodatif dengan
mempertahankan: (a) rasio Countercyclical Capital Buffer (CCyB) sebesar 0%, (b) Rasio
intermediasi Makroprudensial (RIM) pada kisaran 84-94%, serta (c) Rasio penyangga
likuiditas Makroprudensial (PLM) sebesar 6% dengan keinginan repo sebesar 6% dan
rasio PLM Syariah sebesar 4,5% dengan keinginan repo sebesar 4,5%........................17
Melanjutkan kebijakan transparansi Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) dengan
pendalaman asesmen pada perkembangan sumber pendapatan operasional
perbankan....................................................................................................................18
Transaksi kecukupan kebutuhan uang, distribusi uang, dan layanan kas, serta
kesiapan penyelenggaraan BI-FAST selama periode bulan Ramadhan serta hari raya
Idul fitri 1443H.............................................................................................................18
Meningkatkan batas nilai yang dapat disimpan pada uang elektronik terdaftar
dari Rp. 10 jt menjadi Rp. 20 jt dan batas nilai transaksi bulanan dari Rp. 20 jt perbulan
menjadi Rp. 40 jt perbulan, berlaku sejak tanggal 1 Juli 2022......................................18
4
Memperkuat kebijakan internasional dengan memperluas kerja sama dengan
bank sentral dan otoritas negara mitra lainnya, fasilitasi penyelenggaraan promosi
investasi dan perdagangan di sektor prioritas pekerja sama dengan instansi terkait,
serta bersama kementerian keuangan menyukseskan 6 agenda prioritas jalur
keuangan Presiden Indonesia pada G20 tahun 2022...................................................18
Bank Indonesia terus memperkuat kebijakan sinergi dengan pemerintah dan Komite
Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dalam rangka mengendalikan inflasi, menjaga
stabilitas moneter dan sistem keuangan, serta meningkatkan kredit/pembiayaan
kepada dunia usaha pada sektor-sektor prioritas untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi, ekspor, serta inklusi ekonomi dan keuangan...............................................18
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
6
B. Rumusan Masalah
7
BAB II
PEMBAHASAN
8
global dengan meningkatkan akses perbankan pada fasilitas pembiayaan jangka
pendek Bank Indonesia.
Tahun 2009, perpu nomor 2 tahun 2008 tentang perubahan kedua atas
undang-undang nomor 23 tahun 1999 tentang bank Indonesia ditetapkan sebagai
undang-undang bank Indonesia. Dengan demikian, terhitung sejak 13 Januari
2009, berlaku undang-undang nomor 6 tahun 2009 yang merupakan perubahan
kedua atas undang-undang nomor 23 tahun1999 tentang bank Indonesia.
B. Kelembagaan BI
Status dan Kedudukan BI
9
kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar BI dapat melaksanakan peran
dan fungsinya sebagai otoritas moneter lebih efektif dan efisien. Meskipun BI
berkedudukan sebagai lembaga negara yang independen, dalam melaksanakan
tugasnya, BI mempunyai hubungan kerja dan koordinasi dengan DPR, BPK,
Pemerintah dan pihak lainnya.
10
pengeluaran defisit (deficit spending) tidak dibenarkan lagi UU No.3 tahun 2004
tentang BI.
11
berlandaskan pembagian tugas dan wewenang masing-masing (Bimantoro dan
Bahroen, 2003).
12
BI Sebagai Badan Hukum
13
C. Visi dan Misi Bank Indonesia
NILAI-NILAI STRATEGIS
Nilai-nilai yang menjadi dasar Bank Indonesia, manajemen dan pegawai
untuk bertindak dan atau berperilaku terdiri atas:
14
Trust and Integrity – Professionalism – Excellence – Public Interest –
Coordination and Teamwork
15
TUGAS POKOK BANK INDONESIA
BI sebagai Bank Sentral di Indonesia memiliki 3 tugas utama antara lain:
(1) menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, (2) mengatur dan menjaga
kelancaran sistem pembayaran, (3) mengatur mengawasi bank. Pelaksanaan ketiga
tugas tersebut mempunyai keterkaitan dan oleh karena itu harus dilakukan secara
saling mendukung guna tercapainya tujuan tersebut secara efektif dan efisien.
Tugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter dilakukan oleh
BI antara lain melalui pengendalian uang beredar dan suku bunga dalam
perekonomian. Efektivitas pelaksanaan tugas tersebut memerlukan dukungan
sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman dan andal yang merupakan sasaran
dari pelaksanaan tugas mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
Sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman, dan andal tersebut memerlukan
sistem perbankan yang sehat yang merupakan sasaran tugas mengatur dan
mengawasi bank. Sistem perbankan yang sehat, selain mendukung kinerja sistem
pembayaran, akan mendukung pengendalian moneter mengingat pelaksanaan
kebijakan moneter dan efektivitasnya dalam memengaruhi kegiatan ekonomi riil
dan mencapai stabilitas nilai rupiah terutama berlangsung melalui sistem
perbankan (Sugiyono dan Ascarya, 2003).
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa jika keterkaitan pelaksanaan
ketiga tugas tersebut secara saling mendukung atau memperkuat antara satu
dengan lainnya, maka diharapkan pencapaian tujuan BI akan efektif dan efisien
guna menunjang tercapainya tujuan Pembangunan ekonomi makro lainnya,
misalnya pertumbuhan ekonomi dan perluasan penciptaan lapangan kerja.
Untuk mencapai tujuan BI yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah, maka BI didukung oleh 3 (tiga) pilar yang merupakan tiga bidang tugas
utamanya.
16
E. Kebijakan Moneter Bank Indonesia
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 April 2022
memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate
(BI7DRR) sebesar 3,50%, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan
suku bunga Lending Facility sebesar 4.25%. keputusan ini sejalan dengan
perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan mengendalikan inflasi, serta
Upaya untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi, di tengan tekanan
eksternal yang meningkat terkait dengan ketegangan geopolitik Rusia-
Ukraina dan percepatan normalisasi kebijakan moneter di negara maju.
Bank Indonesia juga terus mengoptimalkan strategi buaran kebijakan
moneter dan makroprudensial akomodatif serta mempercepat digitalisasi
sistem pembayaran.
Adapun Langkah-langkah untuk menjaga stabilitas dan mendukung
pemulihan perekonomian sebagai berikut:
Memperkuat kebijakan nilai tukar Rupiah untuk menjaga
stabilitas nilai tukar yang sejalan dengan mekanisme pasar
dan fundamental
Melanjutkan implementasi kebijakan makroprudensial
akomodatif dengan mempertahankan: (a) rasio
17
Countercyclical Capital Buffer (CCyB) sebesar 0%, (b)
Rasio intermediasi Makroprudensial (RIM) pada kisaran
84-94%, serta (c) Rasio penyangga likuiditas
Makroprudensial (PLM) sebesar 6% dengan keinginan repo
sebesar 6% dan rasio PLM Syariah sebesar 4,5% dengan
keinginan repo sebesar 4,5%
Melanjutkan kebijakan transparansi Suku Bunga Dasar
Kredit (SBDK) dengan pendalaman asesmen pada
perkembangan sumber pendapatan operasional perbankan
Transaksi kecukupan kebutuhan uang, distribusi uang, dan
layanan kas, serta kesiapan penyelenggaraan BI-FAST
selama periode bulan Ramadhan serta hari raya Idul fitri
1443H
Meningkatkan batas nilai yang dapat disimpan pada uang
elektronik terdaftar dari Rp. 10 jt menjadi Rp. 20 jt dan
batas nilai transaksi bulanan dari Rp. 20 jt perbulan menjadi
Rp. 40 jt perbulan, berlaku sejak tanggal 1 Juli 2022
Memperkuat kebijakan internasional dengan memperluas
kerja sama dengan bank sentral dan otoritas negara mitra
lainnya, fasilitasi penyelenggaraan promosi investasi dan
perdagangan di sektor prioritas pekerja sama dengan
instansi terkait, serta bersama kementerian keuangan
menyukseskan 6 agenda prioritas jalur keuangan Presiden
Indonesia pada G20 tahun 2022.
18
19
20