Anda di halaman 1dari 4

Tikotomi dan dikotomi manusia

MEMASUKI MILENIUM KE-III

Kita telah memasuki milenium ke-III dengan segala perkembangannya yang mutakhir, segalanya
telah banyak berubah, produk lama sudah harus diganti dengan produk baru yang jauh lebih canggih,
demikian juga komputer kita sudah dipasangi windows-2000 yang lebih sip daripada versi '95 dan '98
(padahal yang ini belum lama juga). Namun, hati manusia itu tetap ya itu-itu juga, karena itu di awal
milenium ke-III ini beberapa pertanyaan yang 'itu-itu juga' yang masuk akan didiskusikan kali ini.

(T-1) Apakah sebenarnya hakekat manusia itu, dikotomi, trikotomi atau monokotomi? Menurut saya
manusia lebih tepat disebut dikotomi yaitu terdiri dari dua bagian jiwa/roh dan tubuh/badan, kan
kalau ia meninggal tubuh/badannya hancur dan jiwa/rohnya hidup terus bukan? (Easy, Surabaya)

(J-1) Dalam bahasa Yunani, Diko artinya menjadi dua, Triko artinya menjadi tiga, sedangkan tomi
berasal bahasa Yunani Temnein yang artinya dibagi. Jadi dari sini kita dapat mengetahui bahwa
dikotomi artinya dibagi menjadi dua bagian (jiwa/roh dan tubuh) dan trikotomi berarti dibagi menjadi
tiga bagian (jiwa, roh dan tubuh). Sekalipun dalam Alkitab ada ayat-ayat yang bila dilihat terlepas
ada yang mengesankan adanya dikotomi dan ada yang mengesankan adanya trikotomi, tetapi bila
kita mempelajari Alkitab sebagai kesatuan, kelihatannya Alkitab condong menyebut 'manusia itu
seutuhnya'. Disebutkan bahwa "TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan
menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang
hidup." (Kej.2:7). Jiwa yang berasal dari hembusan nafas Allah (nephesh) menunjuk pada
manusia seutuhnya, sedangkan roh tercipta dalam proses pembentukan jiwa atau manusia itu.
Jadi manusia dilihat sebagai sesuatu yang 'seutuhnya' (holistic) yang tidak dibagi-bagi, tetapi
memiliki dua aspek yaitu roh (ruach, sarana yang menghubungkannya dengan Allah) dan daging
(soma). Jadi dari terang ini kita dapat melihat bahwa sebenarnya Alkitab menunjuk bahwa
'manusia itu suatu keutuhan' dan 'tidak terbagi-bagi', ini dapat diibaratkan dengan 'telur mata sapi'
yang terdiri dari dua bagian, bagian kuningnya dan bagian putihnya (ini gambaran dikotomi) tetapi
manusia sebenarnya lebih tepat disebut sebagai 'telur dadar' dimana kedua aspek putih telur dan
kuning telur menyatu tanpa bisa dipisahkan bagian-bagiannya. Bila orang mati maka jiwanya
dengan hanya roh yang memiliki kesadaran sudah tidak utuh lagi jadi tidak disebut manusia,
karena itu sudah tidak berdaya apa-apa dan perlu memperoleh 'tubuh yang baru' untuk dapat
dibangkitkan sebagai manusia yang baru. Apakah ini bisa disebut dengan istilah 'monokotomi'?
tentunya tidak, soalnya memang sudah satu jadi tidak disebut sebagai dibagi menjadi satu.

(P-2) Bila "manusia memiliki 'nafas hidup' (jiwa/nephesh)." "Keberadaan 'roh' (ruah) yang diciptakan
sebagai hasil hembusan nafas (nephesh) Allah itu. Kelihatannya binatang maupun tumbuh-
tumbuhan dan benda-benda alam tidak memiliki 'roh' ini sekalipun memiliki 'jiwa'. Maka pengertian
saya, manusia memiliki 'nafas hidup' (jiwa/nephesh) 'roh' (ruah) sebagai hasil hembusan
nafas(nephesh) Allah itu". Bearti roh = jiwa? Tetapi "binatang maupun tumbuh-tumbuhan dan
benda-benda alam tidak memiliki 'roh' ini sekalipun memiliki 'jiwa' Berarti roh tidak sama dengan
jiwa? Ketika Allah menciptakan manusia, tubuh diciptakan dari tanah, dan dihembuskan 'nafas
kehidupan'. Jika 'nafas kehidupan' adalah 'roh', maka Allah menciptakan manusia hanya terdiri dari
tubuh dan roh, tanpa jiwa. Mohon diijelaskan darimana adanya jiwa? (Harris, Banjarmasin).

(J-2) Jiwa ada karena 'nafas Allah' (nephesh) dan jiwa adalah daya hidup yang menunjuk pada
manusia itu seluruhnya sebagai makhluk hidup. Jiwa itu terjadi karena nephesh Allah, dan dalam
proses menjadi jiwa (mahluk yang hidup) itu terciptalah roh yang menyatu bersama tanah yang
menjadi daging. Jadi jiwa tidak sama dengan roh, tetapi jiwa manusia itu memiliki dua aspek yang
menyatu yaitu roh dan daging. Roh adalah aspek manusia yang merupakan sarana berhubungan
dengan Roh Allah, sedangkan binatang tidak mempunyai roh sekalipun berjiwa (hidup), itulah
sebabnya binatang tidak ada yang memiliki agama dan tidak dapat berhubungan dengan Tuhan.

(T-3) Saya ingin tanya soal 'kata-kata iman' (words of faith). Dalam Yakobus 1 :6-7 dan Mat 8 :13
bukankah disebutkan disitu bahwa iman percaya kita kepadaNyalah yang merealisasikan apa yang
kita percayai? (Pollie, Jakarta)
(J-3) Dalam Yak.1:6-7 memang disebutkan bahwa "Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan
sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang
diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia
akan menerima sesuatu dari Tuhan." Ini mengesankan bahwa asal kita 'meminta dengan iman'
maka sudah terjamin bakal mendapat, tetapi ayat-ayat itu jangan dilepaskan dari konteksnya
dengan ayat-5 dimana
dikatakan bahwa hendaknya kita "meminta kepada Allah yang akan memberikan", jadi tetap
jawaban itu terletak ditangan Allah dan bukan karena doa-doa iman itu sendiri, namun tentu kita
harus 'berdoa dengan sungguh hati' dan karenanya 'Allah bisa berbelas kasihan' seperti doa
seorang wanita miskin. Sama juga dengan hal ini, ayat Mat.8:13 yang berbunyi "Pulanglah dan
jadilah kepadamu seperti yang engkau percayai." Ini juga harus dilihat konteksnya bahwa Yesus
melihat kesungguhan perwira di Kapernaum itu dan 'Yesus'lah yang kemudian memberikan
jawaban. Kalau dilepaskan dari konteks keberadaan Yesus bisa ditafsirkan seakan-akan dilain
kesempatan kalau perwira itu 'percaya sungguh' lalu ia 'otomatis mendapat' diluar kehadiran
Yesus, padahal ayat itu jelas menyebut 'Yesuslah' yang membenarkan 'percaya' perwira itu. Ini
bisa digambarkan seperti misalnya ada jemaat yang mengurus IMB pembangunan gereja. Walikota
mengatakan bahwa bila kita mengikuti semua peraturan yang berisi persyaratan mendirikan
bangunan tentu IMB akan ditandatanganinya. Apakah walikota akan otomatis menandatangani?
Tentunya tidak sebab sekalipun semua peraturan dan persyaratan dipenuhi walikota tetap
merupakan pribadi yang menentukan apakah ia mau menandatangani atau tidak, sebab diluar
peraturan mungkin saja walikota sebagai pribadi mempunyai pertimbangan lain seperti politis
misalnya kalau mayoritas tetangga yang Islam memprotes pembangunan itu. Dalam Alkitab
memang dikatakan "mintalah maka kamu akan diberi" (Mat.7:7-8, band.Mat.21:22 dan Yoh.15:7)
tetapi apakah otomatis bahwa stiap permintaan akan dikabulkan? Atau apakah asal dipenuhi
semua peraturan dan persyaratan semua gereja bisa dibangun? Tentunya tidak sebab dalam
Alkitab juga disebut bahwa doa tidak dikabulkan karena 'motivasinya salah yaitu hawa nafsu'
(Yak.4:3) dan ada faktor pertimbangan lain yaitu 'menuruti firman Tuhan dan berbuat apa yang
berkenan kepadanya.' (1.Yoh.3:22).

(P-4) Saya baru membaca buku 'Menguji Batu Penguji' tulisan Bambang Widjaja yang dipinjami
teman saya. Buku itu menanggapi buku 'Toronto Blessing' yang ditulis pak Herlianto. Setelah dibaca
kelihatannya seperti ada benarnya juga, bagaimana tanggapan bapak? (Sony, Surabaya)

(J-4) Buku MBP berisi tanggapan atas buku berjudul 'Toronto Blessing' dan sudah dijawab dalam
Makalah Sahabat Awam nomor 38, Juli 1996 berjudul 'Toronto Blessing, sebuah ujian', yang
dilengkapi dengan lampiran. Dari buku MSA-38 tersebut dapat diketahui mengenai 'layak tidaknya
penulis buku 'MBP' menjadi penguji metodologi ilmiah penulisan seperti yang dimaksudkan'
mengingat bahwa ia belum pernah menulis buku dan prinsip-prinsip dasar penulisan (seperti soal
nomor halaman, kutipan, penafsiran, analisis dll.) yang standar pun belum dikuasainya. Mereka
yang membutuhkan MSA-38 bisa meminta kepada YBA. Dalam wawancara Majalah BAHANA
dengan Bambang Wijaya baru-baru ini terjadi dialog berikut :

(BH) Dulu Anda menjadi pembela gigih "Toronto Blessing", tapi mengapa sekarang kok
tidak lagi?

(BW) Sejak pertama gerakan "Toronto Blessing" masuk di Indonesia, saya mengatakan, bahwa
gerakan ini bukan tujuan dan akhir dari segalanya. Kita harus melihat langkah berikut di balik
semua itu. Karena saya memandang apa yang terjadi itu sebagai suatu tanda. Jangan kita parkir di
dekat tanda itu lalu terkagum-kagum dengannya dan buka tenda di sana serta melupakan tujuan
yang ada di balik tanda tersebut. Apa yang Allah ingin kerjakan di balik tanda tersebut, itulah yang
saya katakan untuk dicari secara bersama-sama.

(BH) Komentar Anda soal "Toronto Blessing" nampak sekali berbeda dengan pendapat
Anda yang dulu. Bisa diceritakan soal kemajuan dalam kedewasaan berfikir Anda ini?

(BW) Ha … ha … ha … Yah, orang kalau semakin dewasa kan juga berkembang. Ini suatu proses.
(BAHANA, September 1999, h.23-24)

(P-5) Mengenai kasus Doulos, apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana dengan tuduhan
Kristenisasi dengan berkedok agama lain yang oleh KISDI dianggap sebagai "melecehkan agama
Islam?". Jika hal itu ternyata benar, bagaimana kita sebagai umat Kristen memandang hal tersebut,
dan apakah cara-cara seperti itu dapat dibenarkan? (Yudi, Jakarta)

(J-5) Kelihatannya karena pelayanan Doulos berkembang maka diperlukan pembangunan


kompleks yang lebih luas, untuk mana diperlukan IMB. Tetapi, seperti yang sudah kita ketahui
sekalipun memenuhi segala persyaratan ada saja persyaratan baru yang dipakai sebagai alasan
menolak, seperti soal izin tetangga dll. Dan soal 'tidak adanya IMB' inilah yang dijadikan alasan
untuk menghancurkannya. Soal cara-cara kontekstualisasi yang digunakan untuk 'kristenisasi'
harus diakui ada juga kebenarannya. Kalau orang Jawa memakai blankon terus dalam
kesaksiannya tentunya tidak apa-apa, tetapi kalau orang Batak atau Timor kemudian memakai
sarung dan peci dalam mendekati warga sekelilingnya tentu dicurigai bukan? Yang menarik adalah
bahwa Doulos semula dimaksudkan untuk menjadi panti rehabilitasi Narkoba yang bersifat
Kristiani, tetapi faktanya hanya memiliki 30 pasien Narkoba ditambah 300 siswa teologia pada saat
terjadi penghancuran. Rupanya ini ikut memanaskan perasaan mereka yang anti.

(P-6) Sebenarnya bagi orang Kristen, prinsip kehendak bebas/free-willing itu diterima sebagai hal
yang benar atau hal yang salah? Soalnya saya telanjur mempercayai prinsip itu sebagai hal yang
benar. Alasan yang saya punya karena Yesus memberi
kebebasan pada manusia untuk percaya padaNya atau tidak. Yesus mengajak manusia, (Tuhan
Yesus yang aktif. Pusatnya Yesus.), "Mari ikut Aku." Tapi kalau manusia menolak, maka Yesus
berkata dalam Lukas 10:10 yang mengesankan Yesus memberi kebebasan juga. Tentu dengan
embel-embel, "tapi resiko tanggung sendiri." Ataukah free-willing dalam New Age dan free-willing
dalam Kristen itu berbeda? (Soesilo, e-mail)

(J-6) Ada bedanya memang, kehendak bebas tetap ada dalam kehidupan seorang Kristen tetapi
kehendak bebas itu sudah terikat dosa dan kemerosotan ahlak manusia, itulah sebabnya
dibutuhkan 'anugerah Allah' dalam 'Yesus Kristus' yang menebus manusia dari dosa. Dalam
kondisi berdosa itu rasanya manusia tidak akan mampu untuk bertindak secara bebas bukan? Ini
beda dengan kehendak bebas (free-willing) dalam New Age yang menganggap bahwa manusia itu
dilahirkan netral tetapi ia menghadapi pilihan 'baik' dan 'jahat' dan ia memiliki kebebasan untuk
memilih salah satu dengan kekuatan (potensi) dan pertimbangan sendiri yang ada dalam dirinya
sendiri.

(P-7) Bagaimana pendapat anda tentang praise & worship? Apakah semua musik aliran rock/metal
adalah aliran setan? saya sebagai penggemar musik aliran tsb ingin mendengar pendapat saudara,
tapi saya juga menemukan grup musik rock yang memuliakan nama Allah seperti Petra. Mohon
penjelasannya. (Daniel, Bogor)

(J-7) Soal 'praise & worship' adalah perilaku umat Kristen dalam memuji dan menyembah Tuhan,
hanya lebih menggunakan istilah 'praise & prayer' soalnya praise & worship sudah dimengerti
menyimpang yang dalam banyak prakteknya diiringi musik yang disharmoni melengking (mirip
heavy metal) dimana kemudian penyanyi/jemaat memasuki suasana trance dan lalu
berkarunia lidah. Praise & Worship gaya begini lebih banyak merupakan manipulasi emosi massa.
Dalam kebaktian 'praise & worship' umumnya pujian dan penyembahan ini memakan waktu
terbesar dalam ibadat dan mengurangi pemberitaan firman, dan bila ada pemberitaan firman pun,
biasanya sifatnya alegoris diluar konteks.

"Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu
dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan
mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam
hatimu. Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah
semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa
kita." (Kol.3:16-17).
Musik aliran hard rock/heavy metal memang tidak otomatis termasuk aliran setan, tetapi cenderung
menyeret kita kepada aliran itu. Contohnya the Black Sabbath pelopor heavy metal yang
disebutkan sebagai musik disharmony dalam salah satu lagunya mendorong orang bunuh diri dan
menghujat Tuhan, demikian juga banyak musik metal lainnya. Yang jelas musik ini membawa kita
ke realita psychedelic yang membius dan membawa kita kepada suasana kesurupan. Soal musik
'Petra' saya kira sama saja sebab tidak otomatis kalau memuliakan nama Allah berarti diterima
Allah (Mat.7:21), kita harus melihat apakah caranya, pakaiannya, gayanya dll. mencerminkan
kehidupan anak Allah atau bukan. Anita Bryant penyanyi lagu-lagu rohani begitu indah
menyanyikan kemuliaan Tuhan tetapi ia ketahuan berjinah dengan manager musiknya sehingga
masyarakat Kristen di Amerika memboiket kaset-kasetnya, demikian juga Jimmy Swaggart
menyanyi begitu mengagumkan tetapi berjinah dengan pelacur di San Francisco, Ir. Niko yang
menyanyi begitu menakjubkan banyak disorot orang karena skandal keuangan, dan Pat Boone
yang pernah memerankan diri sebagai pdt. Wilkersen (The Cross and the Switch Blade) belum
lama ini mendukakan masyarakat Kristen Amerika ketika ia tampil di mass media dengan
dandanan persis dandanan cross boy. Karena itu bila ada musik yang
cenderung sudah diasosiasikan dengan yang tidak baik (baik musiknya maupun perilaku
pemusiknya) sebaiknya tidak diikuti
oleh umat Kristen.

A m I n.

Anda mungkin juga menyukai