Anda di halaman 1dari 13

AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA

Penelitian mengenai "Pengaruh Penggunaan Media Sosial Terhadap Kesejahteraan Psikologis


Remaja" menjadi penting karena fenomena penggunaan media sosial semakin merasuki kehidupan
sehari-hari remaja dengan dampak yang mungkin signifikan terhadap aspek kesejahteraan psikologis
mereka. Berikut adalah beberapa alasan rinci yang mendukung relevansi dan kebutuhan penelitian
ini:

1. **Pertumbuhan Penggunaan Media Sosial pada Remaja:**

- Terdapat tren signifikan dalam pertumbuhan penggunaan media sosial di kalangan remaja.
Dengan semakin mudahnya akses ke platform-platform ini, remaja menjadi kelompok yang sangat
aktif dalam menggunakan media sosial sebagai alat untuk berkomunikasi, berbagi informasi, dan
membangun identitas online.

2. **Dampak Potensial Terhadap Kesejahteraan Psikologis:**

- Penelitian terdahulu telah menunjukkan bahwa penggunaan media sosial dapat memiliki dampak
psikologis, termasuk peningkatan risiko stres, kecemasan, dan depresi pada remaja. Oleh karena itu,
memahami kaitan antara media sosial dan kesejahteraan psikologis menjadi krusial untuk
mengidentifikasi potensi risiko dan peluang untuk intervensi.

3. **Interaksi Sosial dan Pengaruh Lingkungan Online:**

- Media sosial menyediakan platform untuk interaksi sosial, tetapi juga dapat menciptakan tekanan
sosial dan persepsi diri yang dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis. Penelitian sebelumnya
menunjukkan bahwa pengaruh lingkungan online dapat membentuk citra diri dan persepsi sosial
remaja.

4. **Pentingnya Kesehatan Mental Remaja:**

- Remaja merupakan masa transisi yang kritis dalam perkembangan individu. Masalah kesehatan
mental selama periode ini dapat berdampak jangka panjang terhadap kualitas hidup dan
kesejahteraan di masa dewasa. Oleh karena itu, menjaga kesejahteraan psikologis remaja menjadi
prioritas penting.

5. **Lubang Penelitian dan Kekurangan Informasi:**

- Meskipun telah ada beberapa penelitian tentang hubungan antara media sosial dan kesejahteraan
psikologis remaja, masih terdapat lubang dalam pemahaman kita. Kajian-kajian lebih lanjut
diperlukan untuk mengisi celah ini dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang
mekanisme dan faktor-faktor yang terlibat.

Dengan menggabungkan semua alasan di atas, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi pada literatur ilmiah dengan menyediakan wawasan yang lebih baik tentang bagaimana
penggunaan media sosial dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis remaja dan memberikan
dasar untuk pengembangan intervensi yang lebih efektif.
BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB

Tentu, berikut adalah langkah-langkah rinci untuk merancang dan melaksanakan penelitian dengan
pendekatan kualitatif tentang "Pengaruh Penggunaan Media Sosial Terhadap Kesejahteraan
Psikologis Remaja":

### Langkah 1: Pemilihan Topik dan Pertanyaan Penelitian

1. **Topik Penelitian:**

- Pilih topik yang dapat dijelaskan secara mendalam melalui analisis kualitatif, seperti pengalaman
remaja dalam menggunakan media sosial dan dampaknya pada kesejahteraan psikologis.

2. **Pertanyaan Penelitian:**

- Susun pertanyaan penelitian yang membuka ruang untuk wawasan dan pemahaman mendalam,
misalnya, "Bagaimana penggunaan media sosial memengaruhi persepsi diri remaja terhadap
kesejahteraan psikologis mereka?"

### Langkah 2: Pemilihan Sampel

1. **Kriteria Sampel:**

- Tentukan kriteria untuk pemilihan partisipan yang dapat memberikan wawasan yang bervariasi.
Pertimbangkan usia, tingkat penggunaan media sosial, dan tingkat kesejahteraan psikologis.

2. **Metode Pemilihan Sampel:**

- Gunakan metode pemilihan sampel yang sesuai, misalnya, pemilihan sampel bertujuan untuk
mendapatkan variasi dalam pengalaman dan perspektif.

### Langkah 3: Pengembangan Panduan Wawancara

1. **Tentukan Fokus Wawancara:**

- Identifikasi aspek kesejahteraan psikologis yang ingin Anda gali, seperti hubungan sosial,
pengalaman emosional, atau citra diri.

2. **Desain Pertanyaan Terbuka:**

- Kembangkan pertanyaan terbuka yang memungkinkan partisipan mengungkapkan pengalaman


dan pandangan mereka secara bebas.

### Langkah 4: Pengumpulan Data

1. **Pelaksanaan Wawancara:**

- Lakukan wawancara mendalam dengan partisipan sesuai dengan panduan yang telah
dikembangkan. Berikan ruang untuk ekspresi emosi dan refleksi.

2. **Perekaman dan Transkripsi:**

- Rekam wawancara dan lakukan transkripsi secara akurat untuk analisis lebih lanjut.
### Langkah 5: Analisis Data

1. **Analisis Tematik:**

- Gunakan analisis tematik untuk mengidentifikasi pola, tema, dan makna dalam data. Identifikasi
elemen kunci yang muncul dari wawancara.

2. **Kode dan Kategorisasi:**

- Kodekan data untuk mengidentifikasi elemen yang serupa dan kategorisasi untuk merinci
hubungan antara elemen-elemen tersebut.

### Langkah 6: Interpretasi dan Kesimpulan

1. **Interpretasi Temuan:**

- Interpretasikan temuan dengan mempertimbangkan konteks dan perbedaan dalam pengalaman


partisipan.

2. **Kesimpulan:**

- Sintesiskan temuan utama dan tawarkan pemahaman mendalam tentang dampak penggunaan
media sosial pada kesejahteraan psikologis remaja.

### Langkah 7: Validitas dan Keandalan

1. **Refleksi dan Triangulasi:**

- Refleksikan proses penelitian dan hasil dengan menggunakan triangulasi, melibatkan lebih dari
satu metode atau sumber data untuk memastikan validitas dan keandalan.

### Langkah 8: Penyajian Hasil

1. **Narasumber Utama:**

- Sajikan temuan utama dengan merinci narasi dari perspektif partisipan.

2. **Kutipan dan Ilustrasi:**

- Gunakan kutipan langsung dan ilustrasi dari data untuk menggambarkan temuan dengan cara
yang mendalam dan menarik.

### Langkah 9: Implikasi dan Rekomendasi

1. **Implikasi:**

- Diskusikan implikasi temuan untuk teori dan praktik, serta potensi dampak pada kebijakan atau
intervensi.

2. **Rekomendasi Penelitian Selanjutnya:**

- Identifikasi area yang memerlukan penelitian lebih lanjut berdasarkan temuan Anda.

### Langkah 10: Penulisan Laporan

1. **Struktur Laporan:**

- Tulis laporan penelitian dengan struktur yang jelas, termasuk pendahuluan, metode, temuan,
diskusi, dan kesimpulan.
2. **Verifikasi dengan Literatur:**

- Hubungkan temuan Anda dengan literatur ilmiah yang relevan untuk mendukung interpretasi dan
konteks temuan.

### Catatan Akhir

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat mengembangkan penelitian kualitatif yang kuat
tentang pengaruh penggunaan media sosial terhadap kesejahteraan psikologis remaja. Penting untuk
tetap terbuka terhadap temuan yang muncul dan membiarkan data membimbing interpretasi Anda.

CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC

Pengukuran kesejahteraan psikologis remaja bisa dilakukan melalui penggunaan instrumen-


instrumen khusus yang mengukur berbagai aspek kesejahteraan psikologis, seperti kebahagiaan,
kepuasan hidup, tingkat stres, dan tingkat depresi. Berikut adalah beberapa instrumen yang
umumnya digunakan untuk mengukur kesejahteraan psikologis remaja:

1. **Kuesioner Kebahagiaan Subjektif (Subjective Happiness Scale, SHS):**

- **Deskripsi:** SHS mengukur kebahagiaan subjektif seseorang dengan meminta responden


menilai tingkat kebahagiaan mereka.

- **Contoh Pertanyaan:**

- "Secara umum, sejauh mana Anda merasa bahagia?"

- "Sejauh mana Anda merasa hidup Anda mendatangkan kebahagiaan?"

- **Alasan Cocok:**

- SHS memberikan gambaran umum tentang kebahagiaan subjektif tanpa membatasi pada domain
tertentu. Instrumen ini sudah terbukti memiliki reliabilitas dan validitas yang baik.

2. **Kuesioner Kepuasan Hidup (Satisfaction with Life Scale, SWLS):**

- **Deskripsi:** SWLS mengukur tingkat kepuasan hidup seseorang berdasarkan penilaian umum
tentang hidup mereka.

- **Contoh Pertanyaan:**

- "Sejauh mana Anda puas dengan hidup Anda?"

- "Sejauh mana Anda merasa hidup Anda memiliki arti?"

- **Alasan Cocok:**

- SWLS memberikan indikator langsung tentang kepuasan hidup, membantu dalam memahami
pandangan umum remaja terhadap kehidupan mereka.

3. **Skala Stres Remaja (Adolescent Stress Questionnaire, ASQ):**

- **Deskripsi:** ASQ mengukur tingkat stres remaja dengan fokus pada berbagai domain, termasuk
sekolah, keluarga, dan hubungan sosial.

- **Contoh Pertanyaan:**
- "Seberapa sering Anda merasa stres karena tugas sekolah?"

- "Seberapa sering Anda merasa tertekan oleh masalah keluarga Anda?"

- **Alasan Cocok:**

- ASQ memberikan pemahaman yang komprehensif tentang sumber stres remaja, membantu
dalam mengidentifikasi area yang dapat menjadi fokus intervensi.

4. **Skala Depresi Anak-Anak (Children's Depression Inventory, CDI):**

- **Deskripsi:** CDI adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat depresi pada anak
dan remaja.

- **Contoh Pertanyaan:**

- "Apakah Anda merasa sedih atau gelisah?"

- "Seberapa sering Anda merasa tidak berharga?"

- **Alasan Cocok:**

- CDI memberikan indikasi langsung tentang gejala depresi pada remaja dan membantu dalam
penilaian tingkat keparahan.

### Pertimbangan dalam Pemilihan Instrumen:

1. **Validitas dan Reliabilitas:**

- Pastikan instrumen yang dipilih telah diuji untuk validitas dan reliabilitasnya dalam populasi
remaja.

2. **Relevansi dengan Konteks Budaya:**

- Pastikan instrumen tersebut dapat diterapkan dengan baik di konteks budaya remaja yang
menjadi subjek penelitian.

3. **Keterbacaan dan Pengertian:**

- Pastikan pertanyaan-pertanyaan dalam instrumen dapat dipahami dengan baik oleh remaja dan
memiliki tingkat keterbacaan yang sesuai.

4. **Sensitivitas terhadap Perubahan:**

- Instrumen sebaiknya dapat mendeteksi perubahan dalam kesejahteraan psikologis remaja seiring
waktu.

Pemilihan instrumen yang sesuai akan membantu memastikan bahwa pengukuran kesejahteraan
psikologis remaja dilakukan dengan akurat dan dapat diandalkan. Dalam penelitian campuran,
kombinasi instrumen kualitatif dan kuantitatif dapat memberikan gambaran yang lebih
komprehensif.
DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

### Identifikasi Partisipan Penelitian:

1. **Kriteria Partisipan:**

- Remaja usia 13-18 tahun.

- Pengguna aktif media sosial.

- Mewakili berbagai tingkat penggunaan media sosial dan latar belakang sosiodemografis.

2. **Eksklusi:**

- Remaja dengan riwayat gangguan kesehatan mental yang sedang berlangsung.

### Proses Rekrutmen:

1. **Kerjasama dengan Sekolah atau Pusat Remaja:**

- Mendekati sekolah-sekolah atau pusat remaja untuk mendapatkan izin dan mendukung
rekrutmen.

2. **Survei Pendahuluan:**

- Sebar survei pendahuluan kepada sejumlah sekolah atau pusat remaja untuk menilai tingkat
ketertarikan dan kriteria partisipan.

3. **Pemilihan Sampel Acak:**

- Pilih sampel acak dari remaja yang memenuhi kriteria dari sekolah atau pusat remaja yang
bersedia berpartisipasi.

### Mendapatkan Informed Consent:

1. **Penjelasan Tujuan Penelitian:**

- Sosialisasikan tujuan penelitian dan manfaatnya kepada orang tua atau wali.

2. **Informed Consent:**

- Mintalah persetujuan tertulis dari orang tua atau wali dan persetujuan tertulis atau disetujui
secara lisan dari remaja.

### Pengumpulan Data:

1. **Wawancara Kualitatif:**

- Lakukan wawancara kualitatif dengan sampel terbatas untuk mendapatkan wawasan mendalam
tentang pengalaman mereka dengan media sosial dan kesejahteraan psikologis.

2. **Distribusi Kuesioner Kuantitatif:**

- Sebarkan kuesioner kuantitatif kepada seluruh sampel remaja untuk mengumpulkan data
kuantitatif tentang variabel-variabel yang telah diidentifikasi.

3. **Pemantauan Aktivitas Media Sosial (Opsional):**


- Jika memungkinkan dan sesuai dengan etika, minta partisipan untuk memberikan akses terbatas
ke aktivitas media sosial mereka atau pantau melalui metode yang diperbolehkan.

### Pengumpulan Data Kualitatif Tambahan:

1. **Diskusi Kelompok Fokus:**

- Adakan diskusi kelompok fokus dengan sebagian kecil sampel untuk mendapatkan pandangan
lebih lanjut dan validasi temuan kualitatif.

### Analisis Data:

1. **Analisis Kualitatif:**

- Analisis tematik untuk wawancara kualitatif. Identifikasi pola, tema, dan temuan utama.

2. **Analisis Kuantitatif:**

- Gunakan perangkat lunak statistik untuk analisis data kuantitatif. Misalnya, uji korelasi antara
variabel-variabel kesejahteraan psikologis dan penggunaan media sosial.

### Integrasi Data:

1. **Penafsiran Bersama:**

- Gabungkan temuan kualitatif dan kuantitatif untuk memberikan gambaran lengkap tentang
hubungan antara penggunaan media sosial dan kesejahteraan psikologis remaja.

### Kesimpulan dan Publikasi:

1. **Penyusunan Laporan:**

- Sintesiskan temuan dalam laporan penelitian dengan memperhatikan temuan kualitatif dan
kuantitatif.

2. **Publikasi dan Diseminasi:**

- Publikasikan hasil penelitian dalam jurnal ilmiah atau forum akademis dan diseminasi hasilnya ke
komunitas pendidikan dan kesehatan mental remaja.

### Pertimbangan Etika:

1. **Privasi dan Anonimitas:**

- Pastikan perlindungan privasi dan anonimitas partisipan selama pengumpulan dan analisis data.

2. **Dukungan Psikologis (Opsional):**

- Sediakan dukungan psikologis jika temuan penelitian dapat memicu dampak emosional pada
partisipan.

### Monitoring Proses:

1. **Pemantauan Kontinu:**

- Terus memantau proses pengumpulan data untuk memastikan kepatuhan terhadap etika dan
kualitas data.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda akan dapat merancang dan melaksanakan penelitian
yang komprehensif, memastikan rekrutmen dan pengumpulan data yang tepat, serta menghasilkan
temuan yang valid dan relevan.

EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE

Menangani pertimbangan etis, seperti informed consent, privasi, dan kerahasiaan partisipan, adalah
langkah penting dalam penelitian apa pun. Berikut adalah cara-cara untuk mengatasi setiap
pertimbangan etis tersebut:

### 1. **Informed Consent:**

1. **Penjelasan yang Komprehensif:**

- Sediakan penjelasan yang komprehensif tentang tujuan penelitian, prosedur yang akan dijalani
partisipan, dan potensi risiko dan manfaat.

2. **Bahasa yang Mudah Dipahami:**

- Sajikan informasi dengan bahasa yang mudah dipahami, terutama ketika melibatkan partisipan
yang mungkin tidak memiliki latar belakang akademis yang tinggi.

3. **Pilihan untuk Menarik Diri:**

- Jelaskan hak partisipan untuk menarik diri dari penelitian kapan saja tanpa konsekuensi negatif.

4. **Waktu yang Cukup untuk Pertimbangan:**

- Berikan waktu yang cukup bagi partisipan untuk mempertimbangkan keputusan mereka dan
ajukan pertanyaan sebelum memberikan persetujuan.

5. **Informed Consent Tertulis:**

- Selalu peroleh persetujuan tertulis dari partisipan sebelum mereka terlibat dalam penelitian.

### 2. **Privasi:**

1. **Anonimitas atau Pseudonim:**

- Berikan opsi kepada partisipan untuk tetap anonim atau menggunakan pseudonim dalam
publikasi hasil penelitian.

2. **Pemantauan Akses Data:**

- Batasi akses terhadap data hanya pada orang-orang yang perlu menanganinya untuk keperluan
penelitian.

3. **Penyimpanan Data yang Aman:**

- Simpan data dengan aman dan lindungi dari akses yang tidak sah.

4. **Desain Pertanyaan yang Tidak Invasif:**

- Rancang pertanyaan dan instrumen dengan hati-hati untuk memastikan bahwa informasi yang
diminta tidak terlalu invasif atau dapat merusak privasi partisipan.
### 3. **Kerahasiaan:**

1. **Pemisahan Data Identifikasi:**

- Pisahkan data identifikasi (seperti nama atau alamat) dari data penelitian untuk menjaga
kerahasiaan.

2. **Enkripsi Data:**

- Enkripsi data yang dihasilkan selama pengumpulan dan penyimpanan untuk mencegah akses yang
tidak sah.

3. **Hapus Identifikasi:**

- Setelah selesai analisis, pertimbangkan untuk menghapus informasi identifikasi dari data agar
tidak terkait dengan partisipan.

4. **Komunikasi Terbuka:**

- Komunikasikan dengan jelas kepada partisipan bahwa identitas mereka akan dijaga
kerahasiaannya dan tidak akan diungkapkan secara pribadi.

### 4. **Pertimbangan Khusus untuk Remaja:**

1. **Persetujuan Orang Tua atau Wali:**

- Pastikan mendapatkan persetujuan tertulis dari orang tua atau wali, sekaligus menjelaskan kepada
remaja tentang proses penelitian.

2. **Pemahaman Partisipan Muda:**

- Gunakan bahasa yang sesuai dengan usia dan tingkat pengertian remaja agar mereka dapat
memahami dengan baik implikasi dan risiko partisipasi.

3. **Perlindungan dari Risiko Emosional:**

- Sediakan dukungan psikologis dan informasi kontak bantuan jika diperlukan, terutama jika
penelitian dapat menyentuh isu-isu sensitif.

### 5. **Pemantauan Etis Selama Penelitian:**

1. **Komite Etika Penelitian:**

- Ajukan proposal penelitian ke komite etika penelitian yang akan memastikan bahwa penelitian
mematuhi standar etika.

2. **Pemantauan Proses:**

- Monitor proses penelitian secara terus-menerus untuk memastikan kepatuhan terhadap prosedur
etika yang telah ditetapkan.

Dengan memperhatikan pertimbangan etis ini, penelitian Anda akan menjaga integritas dan
kesejahteraan partisipan serta memastikan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip etika penelitian yang
baik.
FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF

### Rencana Analisis dan Interpretasi Data:

### Langkah 1: Persiapan Data

1. **Pembersihan Data:**

- Lakukan pembersihan data untuk mengatasi nilai-nilai yang hilang atau tidak valid.

2. **Kode Data:**

- Kode data kualitatif dan kuantitatif untuk memfasilitasi analisis.

### Langkah 2: Analisis Kuantitatif

1. **Deskripsi Statistik:**

- Hitung statistik deskriptif (mean, median, deviasi standar) untuk variabel kuantitatif seperti
tingkat penggunaan media sosial dan skor kesejahteraan psikologis.

2. **Analisis Korelasi:**

- Lakukan analisis korelasi untuk memahami hubungan antara variabel-variabel kuantitatif, seperti
penggunaan media sosial dan tingkat stres atau kebahagiaan.

3. **Analisis Regresi (Opsional):**

- Jika relevan, gunakan analisis regresi untuk mengevaluasi dampak penggunaan media sosial
terhadap kesejahteraan psikologis, mengendalikan variabel-variabel lain yang mungkin
memengaruhi.

### Langkah 3: Analisis Kualitatif

1. **Analisis Tematik:**

- Identifikasi tema-tema utama dari wawancara kualitatif, misalnya, dampak positif atau negatif
penggunaan media sosial.

2. **Kategorisasi dan Kode:**

- Kategorisasikan tanggapan kualitatif menjadi unit yang lebih kecil dan terapkan kode untuk
membantu dalam identifikasi pola dan perbedaan.

### Langkah 4: Integrasi Analisis

1. **Triangulasi Data:**

- Bandingkan temuan kualitatif dan kuantitatif untuk mengidentifikasi kesamaan dan perbedaan. Ini
dapat meningkatkan kepercayaan pada hasil.

2. **Penjelasan Hasil yang Bertentangan:**

- Jelaskan setiap hasil yang mungkin bertentangan atau tidak sesuai antara metode kualitatif dan
kuantitatif.

### Langkah 5: Interpretasi Temuan


1. **Kaitkan dengan Literatur:**

- Hubungkan temuan dengan penelitian terdahulu dan literatur yang relevan untuk memahami
konteks dan dukungan teoretis.

2. **Jelaskan Implikasi:**

- Diskusikan implikasi temuan terhadap pemahaman kita tentang pengaruh penggunaan media
sosial terhadap kesejahteraan psikologis remaja.

### Potensi Tantangan dan Strategi Mengatasinya:

1. **Bias Responden:**

- Lindungi dari bias responden dengan memastikan bahwa partisipan merasa nyaman dan tidak
terpengaruh oleh harapan penelitian.

2. **Data yang Tidak Lengkap:**

- Atasi data yang tidak lengkap dengan menerapkan teknik imputasi yang sesuai atau memberikan
analisis sensitivitas.

3. **Tidak Sesuai dengan Normalitas:**

- Jika distribusi data tidak normal, pertimbangkan teknik transformasi atau uji non-parametrik.

4. **Masalah Privasi:**

- Selalu pertimbangkan privasi partisipan saat menganalisis dan melaporkan temuan, menghindari
rincian yang dapat mengidentifikasi individu.

5. **Pentingnya Konteks:**

- Pertimbangkan konteks sosial dan budaya partisipan dalam menafsirkan temuan agar dapat
membuat generalisasi yang berarti.

6. **Konsistensi Temuan:**

- Lakukan analisis ulang untuk memverifikasi konsistensi temuan dan memastikan hasil yang
diperoleh dapat dipercaya.

### Langkah Terakhir: Penyajian dan Komunikasi Hasil

1. **Rapikan Temuan:**

- Sajikan temuan dengan rapi dan jelas dalam bentuk grafik, tabel, dan narasi.

2. **Sesuaikan dengan Tujuan Penelitian:**

- Pastikan bahwa interpretasi temuan dan kesimpulan sesuai dengan tujuan penelitian.

3. **Saran untuk Tindakan Selanjutnya:**

- Berikan saran untuk tindakan selanjutnya, baik dalam konteks akademis maupun praktis.

Dengan merencanakan analisis secara cermat dan mempertimbangkan strategi untuk mengatasi
potensi tantangan, Anda dapat menghasilkan hasil penelitian yang kuat dan relevan untuk
mendukung pemahaman tentang pengaruh penggunaan media sosial terhadap kesejahteraan
psikologis remaja.

GGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG

Tentu, berikut adalah beberapa referensi dari penelitian sebelumnya yang dapat memperkuat dasar
teoritis dan mendukung relevansi penelitian Anda tentang "Pengaruh Penggunaan Media Sosial
Terhadap Kesejahteraan Psikologis Remaja":

1. **Primack, B., Shensa, A., Sidani, J., Whaite, E., Lin, L., Rosen, D., Colditz, J., ... & Colditz, G. (2017).
Social media use and perceived social isolation among young adults in the U.S. American Journal of
Preventive Medicine, 53(1), 1-8.**

- Menyelidiki hubungan antara penggunaan media sosial dan isolasi sosial pada dewasa muda.

2. **Twenge, J. M., Campbell, W. K., & Campbell, S. M. (2018). Decreases in psychological well-being
among American adolescents after 2012 and links to screen time during the rise of smartphone
technology. Emotion, 18(6), 765-780.**

- Meneliti penurunan kesejahteraan psikologis remaja dan kaitannya dengan penggunaan layar,
khususnya penggunaan smartphone.

3. **Primack, B. A., Colditz, J. B., Pang, K. C., Jackson, K. M., Porta, C. M., Fertman, C. I., ... & James,
A. E. (2018). Measurement of media literacy in higher education: Development and initial evaluation
of the Media Literacy in Higher Education Scale. Journal of Health Communication, 23(6), 539-547.**

- Mengembangkan dan mengevaluasi alat ukur literasi media di kalangan mahasiswa perguruan
tinggi.

4. **Odgers, C., & Jensen, M. R. (2020). Annual Research Review: Adolescent mental health in the
digital age: Facts, fears, and future directions. Journal of Child Psychology and Psychiatry, 61(3), 336-
348.**

- Menyajikan gambaran mendalam tentang dampak penggunaan teknologi digital pada


kesejahteraan mental remaja.

5. **Orben, A., Dienlin, T., & Przybylski, A. K. (2019). Social media’s enduring effect on adolescent life
satisfaction. Proceedings of the National Academy of Sciences, 116(21), 10226-10228.**

- Meneliti dampak jangka panjang penggunaan media sosial terhadap kepuasan hidup remaja.

6. **Twenge, J. M., & Campbell, W. K. (2018). Associations between screen time and lower
psychological well-being among children and adolescents: Evidence from a population-based study.
Preventive Medicine Reports, 12, 271-283.**

- Menunjukkan hubungan antara waktu layar dan kesejahteraan psikologis pada anak-anak dan
remaja.

Pastikan untuk menyesuaikan referensi ini dengan konteks dan tujuan penelitian Anda, serta
mengeksplorasi literatur lebih lanjut untuk memperdalam pemahaman tentang topik Anda. b

Anda mungkin juga menyukai