Anda di halaman 1dari 2

Segala puji merupakan milik Allah swt, Tuhan semesta alam.

Segala anugerah yang


telah kita nikmati sampai detik ini, tidak lain adalah pemberian dari-Nya. Khususnya,
nikmat iman, nikmat Islam, juga nikmat sehat wal afiat. Dengan kenikmatan-
kenikmatan itu, sudah sepatutnya kita datang dan bertemu pada siang hari ini
dalam rangka menunaikan ibadah kepada-Nya. Tidak lain, inilah bentuk syukur kita
atas semua hal itu.

Selanjutnya, khatib mengajak kita semua untuk senantiasa bershalawat kepada


Nabi Muhammad, Allahumma shalli wa sallim wa barik ‘alaih. Semoga shalawat kita
juga dapat mengalir kepada keluarganya, sahabatnya, tabi’in, dan juga kepada kita
semua selaku umatnya. Amin ya rabbal alamin.

Allah swt memerintahkan kita untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada-Nya


dengan senantiasa mendekatkan diri kepada-Nya melalui ibadah-ibadah,
melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala hal yang dilarang oleh-Nya.
Sebagai bagian dari peningkatan takwa itu, kita perlu memanfaatkan waktu sebaik-
baiknya. Sebab, waktu merupakan hal paling berharga. Sekali berlalu, waktu tidak
akan pernah kembali dan terulang. Waktu tidak dapat dibeli. 24 jam dalam sehari,
60 menit dalam satu jam, dan seterusnya tidak dapat berubah, bertambah atau
berkurang

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt.

Waktu terus melaju begitu cepat. Tak terasa, kita sudah berada di penghujung tahun
1444 H dan siap untuk memasuki tahun baru 1445 H. Pergantian tahun ini
merupakan momentum yang tepat untuk kita menata ulang dalam pemanfaatan
kita terhadap waktu. Barangkali, kita telah banyak menyia-nyiakan waktu di tahun-
tahun belakangan, kita harus mengubahnya agar lebih bermanfaat.

Kerap kali kita menyepelekan waktu begitu saja. Baru setelah berlalu, kita
menyesalinya. Misalnya saja, kita tentu sering mengatakan, “Nanti.” Penanti-nantian
ini tentu sebetulnya dapat merugikan kita sendiri. Padahal, kesempatan tidak akan
datang dua kali. Sekalipun ada kesempatan serupa yang datang di waktu lain, tentu
memiliki nilai yang berbeda dengan kesempatan pertama.

Sedemikian pentingnya waktu ini sampai-sampai Allah swt bersumpah dengan


nama-nama waktu. Hal itu tampak dalam awal beberapa surat Al-Qur’an pada juz
30, Wal ‘ashri, Wal laili, Wan nahari, Wad dluha, dan seterusnya.

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt,

Saking berharganya waktu, orang Barat menganalogikannya dengan emas.


Sebagaimana kita ketahui, emas merupakan logam mulia yang memiliki harga
tertinggi. Artinya, waktu memiliki harga paling tinggi dari apapun. Lebih dari itu,
orang Arab memiliki pepatah yang sangat baik untuk mengingatkan kita agar
memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Bagi mereka, waktu itu diibaratkan
sebilah pedang. Jika kita tidak bisa menggunakannya, justru kita sendiri yang bakal
ditebas olehnya .

Oleh karena itu, khatib mengajak kita semua, mulai hari ini kita harus
memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk kegiatan dan aktivitas yang positif dan
produktif, yang memberikan manfaat bagi diri sendiri ataupun orang lain. Sebab,
Rasulullah saw telah mengingatkan kita semua, bahwa baiknya seseorang itu paling
tidak adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat untuknya.

‫ِمْن ُحْس ِن ِإْس اَل ِم اْلَم ْر ِء َت ْر ُك ُه َم ا اَل َي ْع ِنْيِه‬

Artinya: “Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak
bermanfaat” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah)

Terlebih, dalam kaitannya dengan waktu itu, manusia disebut merugi karena telah
menyia-nyiakan umurnya. Apalagi waktu tersebut digunakan untuk melakukan
maksiat. Disebutkan dalam Tafsir Al-Shawi, hal tersebut merupakan kerugian yang
betul-betul nyata.

Seharusnya karunia waktu dalam hidup ini digunakan semaksimal mungkin untuk
hal-hal positif, khususnya untuk menjalankan misi utama diciptakannya manusia ke
dunia yakni untuk beribadah kepada Allah swt. Allah berfirman:

‫َو َم ا َخ َلْق ُت اْلِج َّن َو اِاْلْن َس ِااَّل ِلَي ْع ُبُدْو ِن‬


Artinya: "Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah
kepada-Ku".(Q.S Ad-Dzariyat:56)

Semoga Allah swt menghindarkan kita dari perilaku menyia-nyiakan waktu, terlebih
menggunakannya untuk bermaksiat sehingga menjadi orang yang rugi. Karenanya,
kita semua berharap, Allah swt dapat memberikan petunjuk dan kekuatan-Nya
kepada kita untuk dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, semaksimal
mungkin dalam rangka bertakwa kepada-Nya. Dengan begitu, kita semua mudah-
mudahan termasuk dalam golongan manusia yang beruntung.

Anda mungkin juga menyukai