MODUL Pengorganisasian Skrining Bayi Baru Lahir
MODUL Pengorganisasian Skrining Bayi Baru Lahir
C. Tes Formatif 61
D. Kunci Jawaban 62
E. Daftar Pustaka 64
F. Daftar Istilah 66
A Tentang Modul Ini
DESKRIPSI SINGKAT
Hasil Belajar
Pendahuluan
Untuk melaksanakan deteksi dini atau skrining bayi baru lahir kita
memiliki panduan Langkah yang sistematis yang dikenal sebagai
algoritma. Merujuk dari KBBI algoritma adalah prosedur
sistematis untuk memecahkan masalah matematis dalam
langkah-langkah terbatas. Alur ini sebagai urutan logis
pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah. Unsur yang
harus dipenuhi dari sebuah algoritma yakni presisi (tepat),
keteraturan langkah dan tertentu, efektif(semua instruksi dapat
dikrjakan pemroses), terminate (harus ada kriteria berhenti), dan
output yang dihasilkan akan sesua dengan yang di harapan bila
alur langkahnya di ikuti seksama.
Pemeriksaan bayi baru lahir dilaksanakan untuk
mengetahui adanya ganngguan sejak awal kelahiran sehingga
bila dijumpai kelainan dapat di antisipasi sedini mungkin.
Kegiatan ini sebagai bagian preventif untuk kondisi penyakit yang
dapat mengganggu tumbuh kembang anak sehingga anak akan
tumbuh sesuai harapan dan berkualitas. Merujuk angka kejadian
WHO 2018 terkait angka kematian kematian neonatal akibat PJB
Kritis 15/1000 kelahiran hidup dengan cacat lahir sebagai
penyebab ke-empat terbanyak. Angka kematian neonatal akibat
PJB kritis di RSUP Dr.Sardjito yaitu 35,6%, mirip dengan angka
kematian PJB kritis di Malaysia yaitu 34,8%. Kematian PJB kritis
didapatkan lebih tinggi pada kelompok yang terlambat
didiagnosis dibandingkan yang didiagnosis awal. Untuk itu
ketrampilan skrining terhadap PJB kritis dengan oksimeter perlu
kita tingkatkan kiranya dapat berkontibusi untuk menurunkan
angka kematian akibat PJB kritis. Kondisi klinis PJB kritis
sebagian besar adalah PJB yang sianosis, yang akan tampak
kasat mata bila saturasi oksigen <80% pada bayi baru lahir.
Sehingga kemampuan skrining PHB kritis dengan oksimeter
harus kita tingkatkan dengan merujuk algoritma kerja skrining
bayi baru lahir PJB kritis dengan oksimeter.
Algoritma skrining bayi baru lahir untuk mendeteksi
hipotiroid kongenital secara garis besar meliputi 3 tahapan yakni
Pra-Skrining, Skrining dan Paska Skrining. Untuk kelancaran
proses Skrining Hipotiroid Kongenital diperlukan Kerjasama yang
erat antara orangtua, penanggung jawab program,
puskesmas/rumah sakit, petugas kesehatan, pemerintah daerah, dan
laboratorium pemeriksaan. Deteksi dini HK melalui SHK merupakan
strategi paling baik dalam mendeteksi bayi dengan HK melalui
pemeriksaan kadar thyroid stimulating hormone (TSH).
Alur yang akan tercantum dari materi ini merupakan penguatan
lebih lanjut dari materi sebelumnya.
Indikator Hasil Belajar
Apa anda sudah paham tentang algoritma skrining PJB dan SHK?
Untuk memahami lebih lanjut tentang algoritma skrining PJB dan
SHK, silahkan kita simak bersama materi dibawah ini ya,..
yuk semangat
A. Algoritma Skrining PJB
Pemeriksaan skrining bayi baru lahir untuk deteksi dini
PJB kritis menggunakan pulse oksimeter yang tersedia di
fasilitas kesehatan terbatas. Pemeriksaan pulse oksimeter
dilakukan di tangan kanan (preductal) dan salah satu kaki
(postductal).
Langkah-Langkah :
Persiapan :
1. Pemberitahuan kepada orang tua tentang pemeriksaan pulse
oksimeter yang dilakukan di tangan kanan (preductal) dan
salah satu kaki (postductal) jari dan kaki bayi.
2. Pastikan bayi tenang dan hangat. Selimuti bayi saat
pengukuran dilakukan. Kedinginan, menangis dan gerakan
akan mempengaruhi pengukuran.
3. Bila bayi sedang menjalani fototerapi, matikan fototerapi saat
dilakukan pengukuran.
4. Pastikan kulit bayi kering
5. Tidak boleh melakukan pengukuran tekanan darah
bersamaan dengan pengukuran pulse oximetry
Pemeriksaan :
1. Nyalakan alat
2. Pasang probe yang sesuai di tangan kanan dan atau kaki
3. Pilih area yang bersih dan kering pada telapak tangan
atau kaki untuk pemasangan fotodetektor.
CAUTION
1. Denyut nadi dibutuhkan saat melakukan pemeriksaan
sehingga pasien dengan gangguan irama jantung dapat
mempengaruhi hasil.
2. Yang perlu diingat: Tanpa nadi, tidak bisa diperiksa
3. Perlu diingatkan bahwa pembacaan pulse oximetry tidak
sekali waktu sehingga pastikan cek dalam beberapa detik
untuk dilihat yang paling tinggi.
Hasil pemeriksaan saturasi oksigen juga dapat diplot ke bagan
pemeriksaan pulse oksimeter berikut:
Nama :
Nomor rekam medis :
Tanggal lahir :
Hasil Pengukuran :
Skrining Tanggal Umur Saturasi Saturasi Perbedaan Hasil Nama
/jam bayi Tangan Kaki saturasi tangan pemeriksa
(jam) Kanan kanan dan kaki Tanda
tangan
#1
#2
#3
KESIMPULAN LOLOS / GAGAL
TINDAKAN Memberi informasi kepada orang tua, Transfer NICU,
Konsul Dokter subspesialis/konsultan Jantung Anak
Tanggal /Jam :
Tanda tangan :
Nama :
Catatan :
2. Skrining.
a. Lengkapi kertas saring dengan identitas Bayi
Pengisian data lengkap dengan pulpen warna biru
/hitam huruf kapital. Penulisan tanggal bulan dan
tahun dengan 2 digit. (contoh 1 September 2023
ditulis 01/09/23). Hindari pencemaran di kertas
saring dari kotoran/ cairan sehingga basah. Lihat
detil di gambar 4.
Gambar 4. Kertas Saring
Kertas rusak
Meneteskan darah dengan tabung kapiler
Pendahuluan
Sub Materi
Apa yang Anda ketahui mekanisme jejaring kerja skrining bayi baru
lahir ? Untuk mengetahui lebih lanjut tentang mekanisme jejaring
kerja skrining bayi baru lahir, silahkan kita simak bersama materi
dibawah ini ya, yuk semangat
Penjelasan gambar:
1. Fasilitas kesehatan berkoordinasi dengan laboratorium
SHK untuk pengiriman spesimen dan umpan balik hasil
pemeriksaan SHK.
2. Fasilitas kesehatan berkoordinasi dengan dinkes
kabupaten/kota terkait pelaporan data hasil pemeriksaan SHK
dan pelacakan kasus dengan hasil pemeriksaan tinggi. Utk
faskes vertikal, tetap berkoordinasi dengan dinkes kab/kota,
sebagai tembusan koordinasi/surat ke dinkes provinsi
3. Dinkes kabupaten/kota berkoordinasi dengan dinkes
provinsi terkait pelaporan data hasil pemeriksaan SHK dan
pelacakan kasus dengan hasil pemeriksaan tinggi
4. Dinkes provinsi berkoordinasi dengan POKJADA terkait
pelaksanan dan pengembangan SHK
5. POKJADA berkoordinasi dengan POKJANAS terkait
pelaksanaan dan pengembangan SHK di wilayah kerjanya.
6. Dinkes provinsi berkoordinasi dengan kementerian
kesehatan terkait pelaksanaan SHK dan pencatatan dan
pelaporan hasil SHK
7. Kementerian Kesehatan berkoordinasi dengan POKJANAS
dan Laboratorium SHK terkait pengembangan dan
pelaksanaan SHK di Indonesia, termasuk pengambilan
kebijakan secara nasional.
Pendahuluan
Apa yang Anda ketahui tentang logistik skrining PJB dan SHK ?
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang logistik skrining PJB dan SHK
silahkan kita pahami bersama materi dibawah ini ya, yuk semangat
A= B+ (10%*B)
A= Jumlah kertas saring dan lancet
Masa Kadaluarsa
Perhitungan kebutuhan juga memperhatikan jumlah kertas
saring dan lancet yang masih bersisa dari tahun
sebelumnya.dan masa pakai (kadaluarsa) alat kesehatan.
Masa kadaluarsa kertas saring dan lancet rata-rata dua
tahun Misalnya :kertas saring yang tersisa dari tahun 2022
adalah sebanyak 12 dengan masa kadaluarsa masih 3 bulan
kedepan. Maka penghitungan jumlah kebutuhan kertas
saring tahun 2023 bila memperhatikan sisa kertas saring
tahun 2022 adalah 74 – 12 = 62 buah. Namun bila
memperhatikan kadaluarsa sisa kertas saring, maka harus
dihitung pula kemungkinan sisa kertas saring tersebut dapat
dipergunakan sebelum habis masa pakainya.Yaitu dengan
menghitung rata-rata bulanan penggunaan kertas saring =
74 : 12 = 6,16.
Pendahuluan
Format
Pencatatan Skrining Bayi Baru Lahir
di Fasilitas Kesehatan
Tetap semangatss,,