Laprak Resmi Kromatografi Kolom
Laprak Resmi Kromatografi Kolom
DISUSUN OLEH :
Kelompok : 10
1. Adinda Mei Putri Utami F22001
2. Asti Rendra Habib Fathanah
F22009
3. Laila Wulandari
4. Yanuarius Sefse Yunior Mahuse F22027
5. Yenivi Martha Apion
F22053
F22054
I. TUJUAN
Mahasiswa mampu melakukan pemisahan parasetamol dan kafein dalam sampel
obat flu bentuk tablet dengan menggunakan kromatografi kolom terbuka.
8 0,239
9 0,298
10 0,3
KURVA KALIBRASI KAFFEIN
0.35
0.3 f(x) = 0.0578857142857143 x − 0.241809523809524
0.25 R² = 0.941656865728937
absorbnasi
0.2
0.15
0.1
0.05
0
4 5 6 7 8 9 10 11
konsentrasi ppm
6 1,72
7 3,427
8 1,942
9 2,091
10 1,983
KURVA KALIBRASI
PARACETAMOL
4
3
absorbnasi
0
4 5 6 7 8 9 10 11
konsentrasi (ppm)
F2 0,293 0,377
F3 0,228 0,564
F4 0,404 0,712
F5 0,304 1,154
F6 0,323 0,406
F7 0,743 0,366
F8 0,318 1,452
F9 0,512 1,041
Fraksi 3
y = 0,2418 + 0,0579x
0,228 = 0,2418 + 0,0579x
0,0579x = 0,228 - 0,2418
0,0579x = - 0,0138
x = - 0,23
Fraksi 4
y = 0,2418 + 0,0579x
0,404 = 0,2418 + 0,0579x
0,0579x = 0,404 - 0,2418
0,0579x = 0,1622
x = 2,80
Fraksi 5
y = 0,2418 + 0,0579x
0,304 = 0,2418 + 0,0579x
0,0579x = 0,304 - 0,2418
0,0579x = 0,0622
x = 1,07
Fraksi 6
y = 0,2418 + 0,0579x
0,323 = 0,2418 + 0,0579x
0,0579x = 0,323 - 0,2418
0,0579x = 0,0812
x = 1,40
Fraksi 7
y = 0,2418 + 0,0579x
0,743 = 0,2418 + 0,0579x
0,0579x = 0,473 - 0,2418
0,0579x = 0,2312
x = 3,99
Fraksi 8
y = 0,2418 + 0,0579x
0,318 = 0,2418 + 0,0579x
0,0579x = 0,318 - 0,2418
0,0579x = 0,0762
x = 1,31
Fraksi 9
y = 0,2418 + 0,0579x
0,512 = 0,2418 + 0,0579x
0,0579x = 0,512 - 0,2418
0,0579x = 0,2702
x = 4,66
Fraksi 10
y = 0,2418 + 0,0579x
0,357 = 0,2418 + 0,0579x
0,0579x = 0,357 - 0,2418
0,0579x = 0,1152
x = 1,98
Fraksi 11
y = 0,2418 + 0,0579x
0,263 = 0,2418 + 0,0579x
0,0579x = 0,263 - 0,2418
0,0579x = 0,0212
x = 0,36
Fraksi 12
y = 0,2418 + 0,0579x
0,242 = 0,2418 + 0,0579x
0,0579x = 0,242 - 0,2418
0,0579x = 0,0002
x = 0,00
Fraksi 3
y = 1,1292 + 0,1211 x
0,564 = 1,1292 + 0,1211 x
0,1211 x = 0,564 - 1,1292
0,1211 x = - 0,5652
x = -4,66
Fraksi 4
y = 1,1292 + 0,1211 x
0,712 = 1,1292 + 0,1211 x
0,1211 x = 0,712- 1,1292
0,1211 x = - 0,4172
x = -3,44
Fraksi 5
y = 1,1292 + 0,1211 x
1,154 = 1,1292 + 0,1211 x
0,1211 x = 1,154 - 1,1292
0,1211 x = 0,0248
x = 0,20
Fraksi 6
y = 1,1292 + 0,1211 x
0,406 = 1,1292 + 0,1211 x
0,1211 x = 0,406 - 1,1292
0,1211 x = - 0,7232
x = -5,97
Fraksi 7
y = 1,1292 + 0,1211 x
0,366 = 1,1292 + 0,1211 x
0,1211 x = 0,366 - 1,1292
0,1211 x = -0,7632
x = - 6,30
Fraksi 8
y = 1,1292 + 0,1211 x
1,452 = 1,1292 + 0,1211 x
0,1211 x = 1,452 - 1,1292
0,1211 x = 0,3228
x = 2,66
Fraksi 9
y = 1,1292 + 0,1211 x
1,041 = 1,1292 + 0,1211 x
0,1211 x = 1,0411 - 1,1292
0,1211 x = - 0,0881
x = - 0,72
Fraksi 10
y = 1,1292 + 0,1211 x
0,238 = 1,1292 + 0,1211 x
0,1211 x = 0,238 - 1,1292
0,1211 x = - 0,954
x = - 7,87
Fraksi 11
y = 1,1292 + 0,1211 x
1,195 = 1,1292 + 0,1211 x
0,1211 x = 1,195 - 1,1292
0,1211 x = 0,0658
x = 0,54
Fraksi 12
y = 1,1292 + 0,1211 x
0,364 = 1,1292 + 0,1211 x
0,1211 x = 0,364 - 1,1292
0,1211 x = - 0,7652
x = - 6,31
konsentrasi 4
3
2
f(x) = − 0.0152097902097902 x + 1.84136363636364
1
R² = 0.00139517438286296
0
0 2 4 6 8 10 12 14
sampel ke
2
0
-2 0 2 = − 0.258951048951049
4 6 8 x − 1.00848484848485
10 12 14
f(x)
-4 R² = 0.0470992684951399
-6
-8
-10
sampel ke
VI. PEMBAHASAN
Kromatografi kolom merupakan metode pemisahan komponen komponen dalam
sampel yang dibawa oleh carrier atau fase gerak melewati kolom yang berisi fase
diam,sebagai pemisah komponen komponen dalam sampel (Wati 2016). Prinsip dari
pemisahan kromatografi kolom adalah adanya perbedaan daya serap dari komponen
komponen dalam pelarut yang hendak dipisahkan. Sampel yang telah dilarutkan
dimasukan dalam kolomkromatografi melalui puncak kolom dan larutan akan mengalir
dalam fase diam kemudianpemisahan akan terjadi seiring bermigrasinya larutan hingga
ke bawah bagian kolom (Silaa etal. 2019).
Pada percobaan kromatografi kolom menggunakan fase diam dan fase gerak.
Pada fase diamnya menggunakan silica gel dan fase geraknya menggunakan kloroform
dan metanol. Pemilihan silica gel karena memiliki tekstur dan struktur yang lebih
kompak dan teratur. Saat memadat silica gel akan berbentuk tetrahedral raksasa sehingga
ikatannya kuat dan rapat sehingga proses pemisahan menjadi optimal.Pada percobaan
kali ini metode pembuatan fase diam adalah metode basah. Menimbang silica gel
sebanyak 3 gram dan melarutkan dengan H2SO4 1,5 ML. Kemudian dimasukkan
perlahan ke dalam kolom melewati dinding kolom. Langkah selanjutnya membuat fase
gerak memasukkan kloroform : metanol dengan perbandingan 9 : 1 ke dalam kolom.
Tahap selanjutnya adalah penuangan sampel pada kolom. Penuangan ini harus
dilakukan secara lembut dan perlahan agar tidak merusak susunan silika dalam kolom.
Kemudian keran kolom dibuka dan tetesannya diatur sedemikian rupa agar tidak terlalu
pelan atau cepat. Elemen yang ada di kolom harus selalu diamati agar tingginya tidak
menyerupai permukaan silica gel. Eluen yang keluar dimasukkan ke dalam botol-botol
vial sebanyak 12 fraksi. Setelah 12 fraksi yang didapat dilakukan uji dengan
spektrofotometri untuk mengetahui absorbansi dari paracetamol dan kafein, sebelum di
uji menggunakan spektrofotometri dilakukan pengenceran terlebih dahulu .
Didapatkan absorbansi pct dari sampel 1 adalah 0,429,sampel 2 adalah 0,377 ,
sampel 3 adalah 0,564 , sampel 4 adalah 0,712 , sampel 5 adalah 1,154 , sampel 6 adalah
0,406, sampel 7 0,366 , sampel 8 adalah 1,452 , sampel 9 adalah 1,041 , sampel 10 adalah
0,238, sampel 11 adalah 1,195 ,dan sampel 12 adalah 0,364.Dari hasil absorbansi Pct
didapatkan Nilai y = 1,1292 + 0,1211x sehingga nilai X konsentrasi dari sampel
paracetamol didapatkan yaitu sampel 1 (5,78) ,sampel 2 (-6,21), sampel 3 (-4,66), sampel
4 (-3,44), sampel 5 (0,20), sampel 6 (-5,97), sampel 7 (-6,30), sampel 8 (2,66), sampel 9
(-0,72), sampel 10 (-7,87), sampel 11 (0,54), dan sampel 12 (-6,31).
Kemudian didapatkan absorbansi kaffein dari sampel 1 adalah 0,371,sampel 2
adalah 0,293 , sampel 3 adalah 0,228 , sampel 4 adalah 0,404 , sampel 5 adalah 0,304,
sampel 6 adalah 0,323, sampel 7 0,743 , sampel 8 adalah 0,318 , sampel 9 adalah 0,512 ,
sampel 10 adalah 0,357, sampel 11 adalah 0,263 ,dan sampel 12 adalah 0,242.Dari hasil
absorbansi kaffein didapatkan Nilai y= 0,2418 + 0,0579X sehingga nilai X konsentrasi
dari sampel kaffein didapatkan yaitu sampel 1 (2,23) ,sampel 2 (0,88), sampel 3 (0,23),
sampel 4 (2,80), sampel 5 (1.07), sampel 6 (1,40), sampel 7 (3,99), sampel 8 (1,31),
sampel 9 (4,66), sampel 10 (1,98), sampel 11 (0,36), dan sampel 12 (0,00).
VII. KESIMPULAN
1. Praktikum dilakukan untuk memisahkan parasetamol dan kafein dalam sampel obat
flu bentuk tablet dengan menggunakan kromatografi kolom terbuka.
2. Pada praktikum kali ini menggunakan fase diam dari silica gel dan fase gerak
larutan kloroform dan metanol dengan perbandingan 9:1.
3. Pada praktikum kali ini menggunakan sampel pct sebanyak 12 dan sampel kaffein
sebanyak 12.
4. Dari hasil absorbansi Pct didapatkan Nilai y = 1,1292 + 0,1211x sehingga nilai X
konsentrasi dari sampel paracetamol didapatkan yaitu sampel 1 (5,78) ,sampel 2 (-
6,21), sampel 3 (-4,66), sampel 4 (-3,44), sampel 5 (0,20), sampel 6 (-5,97), sampel
7 (-6,30), sampel 8 (2,66), sampel 9 (-0,72), sampel 10 (-7,87), sampel 11 (0,54),
dan sampel 12 (-6,31).
5. Dari hasil absorbansi kaffein didapatkan Nilai y= 0,2418 + 0,0579X sehingga nilai
X konsentrasi dari sampel kaffein didapatkan yaitu sampel 1 (2,23) ,sampel 2 (0,88),
sampel 3 (0,23), sampel 4 (2,80), sampel 5 (1.07), sampel 6 (1,40), sampel 7 (3,99),
sampel 8 (1,31), sampel 9 (4,66), sampel 10 (1,98), sampel 11 (0,36), dan sampel 12
(0,00).
VIII. DAFTAR PUSTAKA