Universitas Halu Oleo. Dengan Dr. dr. Juminten Saimin, Sp.OG (K) selaku
66
67
Halu Oleo Kendari, terakreditasi dengan nilai 308 dengan status akreditasi B
terdiri dari ruang kuliah dan laboratorium. Gedung yang berada dibelakang
terdiri dari 4 ruang kuliah, aula, kantin, mushola, perpustakaan, ruang tutorial,
ruang CSL, ruang dekan, ruang untuk masing-masing wakil dekan 1, 2, dan 3,
ruang ketua jurusan, ruang ketua program studi, ruang dosen, ruang
(PBL), Kuliah Kerja Nyata (KKN), dan penelitian terakhir yaitu membuat
skripsi.
Oleo berlangsung selama 5 hari yaitu senin hingga jumat. Proses perkuliahan
dimulai dari pukul 07.30 – 15.30 untuk perkuliahan blok, jika terdapat
perkuliahan non blok dimulai pada pukul 16.00 – 17.30. Hal ini sudah
68
klinik, dan ujian final teori yang dilakukan pada setiap akhir blok.
diri, minat dan bakat seperti Dewan Perwakilan Mahasiwa (DPM), Badan
B. Hasil Penelitian
hubungan antara stres dengan kejadian gastritis pada pasien rawat jalan di
136 responden yang terdiri dari sampel gastritis yang berjumlah 68 responden
Bersama orang tua pada angkatan 2021 diperoleh hasil yang disajikan sebagai
berikut:
Kelamin
Kelamin
Karakteristik
Jumlah (n) Persentase (%)
Responden
Angkatan
Laki-Laki 30 23.1
Perempuan 100 76.9
Total 100
Sumber: Data Primer
pada penelitian ini diikuti oleh mahasiswa angkatan 2021 dengan jumlah
2. Analisis Univariat
sebagai berikut:
responden (30,0%).
9, sebagai berikut:
3. Analisis Bivariat
Dispepsia
Indeks Massa Tidak P-
Dispepsia Total
Tubuh (IMT) Dispepsia Value
n % n % n %
Kurus 5 5,7 9 10,3 14 16,1
Normal 19 21,8 16 18,4 35 40,2
Berat Badan Lebih 5 5,7 12 13,8 17 19,5 0,024
Obesitas 1 7 8,0 7 8,0 14 16,1
Obesitas 2 7 8,0 0 0,0 7 8,0
Total 43 49,4 44 50,6 87 100
Sumber: Data Primer
Dispepsia
Tidak P-
Lingkar Perut Dispepsia Total
Dispepsia Value
n % n % n %
Normal 30 34,5 39 44,8 69 79.3
0,030
Obesitas Viseral 13 14,9 5 5,7 18 20,7
Total 43 49,4 44 50,6 87 100
Sumber: Data Primer
Dispepsia
Tingkat Tidak
Dispepsia Total P-Value
Stress Dispepsia
n % n % n %
Stress Rendah 3 3,4 16 18,4 19 21,8
Stress Sedang 9 10,3 14 16,1 23 26,4 0,000
Stress Tinggi 31 35,6 14 16,1 45 51,7
Total 43 49,4 44 50,6 87 100
Sumber: Data Primer
(16,1%).
78
C. Pembahasan
1. Karakteristik Responden
a. Angkatan 2018-2020
2012).
2010).
merupakan stres ringan, 15,8% stres sedang, dan 19,6% stres berat
stres ringan, 20,5% stres sedang, dan 14,75% stres berat (Marjani,
dkk., 2008).
b. Usia
dewasa yang pada umum berada pada rentang usia 18-25 tahun, pada
bahwa Remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak
anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 12
tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Pada masa
ini remaja mengalami proses pematangan fisik yang lebih cepat dari
17,6% pada umur 18-24 tahun, 18,3% pada umur 25-34 tahun,
19,7% pada umur 35-44 tahun, 22,8% pada umur 45-54 tahun,
81
23,7% pada umur 55-64 tahun, dan 24,4% pada umur di atas 65
c. Jenis Kelamin
dari pada laki-laki yaitu sebesar 4:1 (Abdeljawad dkk., 2017). Hal ini
kembung atau nyeri perut, hal ini karena penyakit ini dianggap
subjek sensitif dan kondisi memalukan yang mungkin lebih sulit bagi
jauh lebih tinggi daripada pria di angka 19,7 persen (Kurdanti dkk.,
2015).
2017).
atau rasa tidak nyaman yang dialami oleh pasien seringkali bersifat
timbul pada setiap orang berbeda dan dapat diobati sendiri, namun
tidak sedikit pula pasien yang datang berobat kepada dokter dengan
(WHO) terjadi pada usia remaja dimana mahasiswa juga berada pada
yang baru serta pola makan mahasiswa yang tidak teratur menjadi
dalam kategori normal yaitu 83,9% pada perempuan dan 57,1% pada
personal seperti kondisi keuangan, tinggal jauh dari orang tua untuk
(Rahmayani dkk.,2019).
usus kecil yang tidak dapat ditangani secara normal. Selain itu, efek
dispepsia.
dispepsia, dan rasa terbakar pada ulu hati. Sedangkan pada penelitian
normal. Hal ini dapat dipengaruhi oleh gaya hidup seperti kebiasaan
minuman iritatif.
diteliti (p value>0,05).
muntah, dan selain itu juga makan dalam porsi besar dan waktu
visceral diakui aktif secara metabolik dan telah sangat terkait dengan
(16,1%).
Akan tetapi, jika otak sangat sensitif terhadap stresor dan sering
terpapar dalam jangka waktu yang lama maka dapat terjadi respon
2019).
kurang baik dalam hal adaptasi atau mengkoping stres maka stres
D. Keterbatasan Penelitian
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
terkait hubungan indeks status nutrisi dan tingkat stress dengan kejadian
2. Bagi Institusi
gejala dispepsia, obesitas, dan stress agar mereka bisa mencari tahu
95
96