Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA DAN BUDI PEKERTI

KISAH MARYAM DALAM AGAMA


IBRAHIM

Disusun oleh:
Rava Rajendra Putra H (25)
XI Desain Komunikasi Visual
SMK Negeri 7 Malang
DAFTAR ISI

Cover ................................................................................................................................................ 1
Daftar Isi ......................................................................................................................................... 2
Kata Pengantar ..........................................................................................................................3
BAB 1 : PENDAHULUAN ................................................................................................... 4
Latar Belakang..................................................................................................................... 5
Tujuan ........................................................................................................................................ 5
BAB 2 : PEMBAHASAN ...................................................................................................... 6
Siapakah Maryam? ............................................................................................................ 7
Kisah Maryam ....................................................................................................................... 8
Ayat Tentang Maryam .................................................................................................. 14
BAB 3 : PENUTUP ................................................................................................................ 15
Hikmah Kisah Maryam ..................................................................................................16
Kesimpulan ............................................................................................................................17
Daftar Pustaka ........................................................................................................................ 18

Maryam dalam Agama Ibrahim – Rava Rajendra 2


KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas
Rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “Kisah Maryam dalam Agama Ibrahim” dengan
tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran


Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, makalah ini bertujuan menambah
wawasan tentang kisah Maryam yang bersumber dari Al-Qur’an dan
Alkitab.

Makalah ini memiliki banyak pembahasan. Oleh karena itu dalam


pembahasan kali ini makalah akan dipaparkan lebih spesifik, maka saya
harus mendapatkan referensi yang cukup.

Saya mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah


membantu menyelesaikan makalah ini dan yang terhormat Bapak Asrori
selaku guru mata agama.

Saya menyadari bahwa makalah yang saya buat ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, saya menerima kritik dan saran yang
membangun dari semua pembaca agar saya bisa menjadi lebih baik lagi
di masa yang akan mendatang. Semoga makalah ini bisa bermanfaat dan
menambah wawasan para pembaca untuk perkembangan ilmu
pengetahuan dan memajukan seluruh umat manusia.

Maryam dalam Agama Ibrahim – Rava Rajendra 3


BAB 1

PENDAHULUAN

Maryam dalam Agama Ibrahim – Rava Rajendra 4


Latar Belakang
Latar belakang pembuatan makalah ini muncul dari keinginan
untuk memahami dan membandingkan kisah Maria dalam dua kitab suci
utama, Al Qur'an dan Alkitab. Kisah Maria memiliki posisi yang sangat
penting dalam kedua agama besar ini, yaitu Islam dan Kristen, dan
memahaminya dapat membuka wawasan tentang persamaan dan
perbedaan antara kedua keyakinan tersebut.

Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk merinci dan


mengeksplorasi kisah Maria dalam konteks keagamaan dari nabi Ibrahim.
Dengan melakukan perbandingan ini, kita dapat menemukan elemen-
elemen yang bersamaan serta perbedaan dalam narasi dan penekanan
antara Al Qur'an dan Alkitab. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman tentang nilai-nilai spiritual dan pesan moral
yang terkandung dalam kisah Maria.

Melalui makalah ini, diharapkan pembaca dapat mendapatkan wawasan


yang lebih baik tentang bagaimana kisah yang sama dapat
diinterpretasikan dan dihargai dalam dua tradisi keagamaan yang
berbeda. Selain itu, makalah ini dapat menjadi sumber pengetahuan
yang bermanfaat bagi mereka yang ingin memahami lebih dalam
tentang agama Ibrahim

Maryam dalam Agama Ibrahim – Rava Rajendra 5


BAB 2

PEMBAHASAN

Maryam dalam Agama Ibrahim – Rava Rajendra 6


Siapakah Maryam?
Maryam, atau Maria, adalah tokoh yang sangat penting dalam
tradisi agama Islam dan Kristen. Dalam konteks Islam, Maryam adalah ibu
dari Nabi Isa (Yesus). Kisah kelahiran Nabi Isa disampaikan dalam Surah
Maryam (Surah 19) dalam Al Qur'an. Maryam dihormati sebagai seorang
wanita suci yang dipilih oleh Allah untuk menjadi ibu dari salah satu nabi
terbesar dalam Islam.

Dalam tradisi Kristen, Maria adalah ibu dari Yesus Kristus, yang dianggap
sebagai Anak Allah dan Juru Selamat dalam agama Kristen. Kisah
kelahiran Yesus terdapat dalam Injil Lukas dan Injil Matius dalam Alkitab.
Maria dihormati sebagai Perawan Maria karena konsep keperawanan dan
kekudusan dalam keyakinan Kristen.

Meskipun ada perbedaan dalam interpretasi dan penekanan kisah Maria


antara Islam dan Kristen, kedua tradisi menghormati Maryam/Maria
sebagai sosok yang khusus, suci, dan dipilih oleh Allah atau Tuhan untuk
peran penting dalam sejarah agama mereka.

The Madonna in Sorrow


Giovanni Battista Salvi da Sassoferrato

Maryam dalam Agama Ibrahim – Rava Rajendra 7


Kisah Maryam
Nama Maryam disebutkan dalam Al-Qur'an sebanyak 34 kali,
menjadikannya sebagai satunya-satunya perempuan yang namanya
disebutkan dalam Al-Qur'an dan manusia yang namanya disebutkan
terbanyak keempat. Dia juga satu-satunya perempuan yang namanya
dijadikan nama surah dalam Al-Qur'an, yakni surah ke-19. Surah ke-3
dinamai Ali 'Imran yang merupakan keluarga Maryam. Kisahnya
disebutkan dalam Surah Ali 'Imran (3): 42-48 dan Maryam (19): 16-34.
Dalam Alkitab, kisahnya disebutkan dalam Matius pasal 1-2, Lukas pasal 1-
2, Yohanes pasal 2, dan Kisah Para Rasul pasal 1. Maryam lebih sering
disebutkan dalam Al-Qur'an daripada dalam Alkitab.

Al-Qur'an menyebutkan bahwa istri 'Imran bernazar anak yang


dikandungnya akan menjadi abdi Allah. Dia melahirkan anak perempuan
yang dinamai Maryam. Zakariyya kemudian menjadi wali dan pemelihara
Maryam. Para ulama memberikan keterangan tambahan terkait ayat
tersebut. Disebutkan bahwa 'Imran dan istrinya, bernama Hannah dalam
sebagian tradisi, sudah berusia lanjut. Saat melihat burung yang memberi
makan anaknya, dia berkeinginan memiliki anak dan berdoa pada Allah
agar mengabulkan permohonannya. Hannah kemudian mengandung
dan dia menazarkan anaknya untuk menjadi abdi di Baitul Maqdis.
Namun saat melahirkan, ternyata dia melahirkan anak perempuan,
padahal hanya anak laki-laki yang bisa menjadi abdi. Namun Allah
menerima nazar Hannah dan dia menamai anaknya Maryam.

Ja'far ash-Shadiq memberikan keterangan bahwa Allah mewahyukan


pada 'Imran bahwa dia akan dikaruniai keturunan laki-laki yang dapat
menyembuhkan orang buta dan membangkitkan orang mati dengan izin
Allah. Saat 'Imran mengabarkan hal tersebut, Hannah mengira bahwa
bayi yang dikandungnya adalah laki-laki sehingga dia menazarkan bayi
tersebut untuk menjadi abdi di Baitul Maqdis. Saat ternyata melahirkan
anak perempuan, Hannah berkata, "Ya Rabb, aku telah melahirkan anak
perempuan." Saat Maryam akhirnya melahirkan 'Isa, janji Allah pada
'Imran terpenuhi.

Dalam riwayat hadits disebutkan bahwa setiap bayi yang dilahirkan pasti
akan menangis karena disentuh setan, kecuali Maryam dan putranya.

Setelah disapih, Hannah menyerahkan Maryam ke Baitul Maqdis.


Zakariyya menghendaki agar dia menjadi wali Maryam karena istrinya,
Elisyeba, adalah saudari Hannah. Sebagian pendapat menyebutkan
bahwa Hannah adalah bibi Elisyeba dari pihak ibu. Alkitab menyebutkan
bahwa Zakariyya merupakan seorang imam atau. Dalam Yahudi, imam di
antaranya bertugas menjadi pelayan di Baitul Maqdis dan mengadakan
ibadah kurban harian dan hari besar keagamaan. Para imam yang lain
juga menginginkan hak asuh atas Maryam sehingga diadakanlah undian.
Zakariyya dan para imam yang lain mengumpulkan pena mereka

Maryam dalam Agama Ibrahim – Rava Rajendra 8


masing-masing di sebuah wadah, kemudian menyuruh seorang anak
kecil mengambil salah satu pena. Ternyata pena Zakariyya yang diambil.
Namun masih ada ketidakpuasan sehingga diadakan undian ulang
dengan melemparkan pena mereka ke sungai. Pemilik dari pena yang
tidak terbawa arus sungai akan menjadi pengasuh Maryam. Setelah pena
mereka dilemparkan, semua pena hanyut kecuali pena milik Zakariyya.
Masih ada ketidakpuasan dan diadakan undian ulang. Pemilik dari pena
yang terbawa arus sungai akan menjadi pengasuh Maryam. Setelah pena
mereka dilemparkan, hanya pena Zakariyya yang hanyut. Zakariyya
kemudian ditetapkan sebagai wali Maryam

Al-Qur'an menyebutkan bahwa saat mengunjungi Maryam di ruang


khusus ibadahnya, Zakariyya melihat makanan. Saat ditanya asal
makanan ini, Maryam menjawab bahwa itu dari Allah. Kemudian
Zakariyya berdoa agar juga dikaruniai keturunan. Setelahnya, Allah
mengabulkan doa Zakariyya dan Elisyeba mengandung seorang putra
yang bernama Yahya.

Para ulama menjelaskan bahwa Maryam mendapatkan buah-buahan


yang bukan musimnya sebagai bentuk mukjizat. Zakariyya yang melihat
kesalehan Maryam dan karunia Allah yang dikaruniakan padanya menjadi
ingin memiliki keturunan sendiri, agar anak tersebut bisa menjadi
penerus spiritualnya dan melanjutkan tugasnya membimbing Bani Israil.

Al-Qur'an dan keterangan para ulama menyebutkan bahwa Maryam


keluar dari Baitul Maqdis ketika haid atau ada keperluan. Saat Maryam
mengasingkan diri dari keluarganya ke sebelah timur, seorang laki-laki
mendatanginya. Maryam yang sangat menjaga diri dari lelaki asing
kemudian mengatakan, "Sungguh, aku berlindung kepada Tuhan Yang
Maha Pengasih terhadapmu, jika engkau orang yang bertakwa." Laki-laki
yang ternyata adalah jelmaan Malaikat Jibril tersebut mengabarkan
bahwa Maryam akan memiliki seorang putra. Maryam terheran-heran
lantaran dia belum bersuami, juga menyatakan bahwa dirinya bukan
pezina. Malaikat Jibril menyebutkan bahwa hal itu mudah bagi Allah dan
sudah menjadi ketetapan-Nya.

Maryam dalam Agama Ibrahim – Rava Rajendra 9


Malaikat Agung Gabriel (Jibril) telah mewartakan kabar
gembira kepada Maryam – Lukisan oleh El Greco

Alkitab menyebutkan bahwa saat didatangi Malaikat Jibril, Maryam sudah


berstatus sebagai tunangan seorang lelaki Bani Israil keturunan Dawud
bernama Yusuf. Disebutkan bahwa Maryam saat itu berada di Nazaret dan
kandungan Elisyeba sudah berusia sekitar enam bulan. Yusuf yang
mengetahui bahwa Maryam telah mengandung, padahal mereka belum
hidup sebagai suami istri, berniat menceraikannya secara diam-diam
demi memelihara nama baik Maryam. Namun malaikat mendatanginya
dalam mimpi dan menyatakan bahwa anak yang dikandung Maryam
berasal dari Allah. Setelahnya, Yusuf membatalkan niatnya semula dan
tetap mengambil Maryam sebagai istrinya. Alkitab tidak menyebutkan
usia Yusuf dan Maryam saat itu. Sumber-sumber apokrifa menerangkan
bahwa saat bertunangan dengan Yusuf, Maryam berusia sekitar 12-14
tahun, sedangkan Yusuf sendiri berusia 90 tahun. Pendapat lain, Uskup
Epifanius dalam Panarion menjelaskan bahwa dari pernikahan
sebelumnya, Yusuf memiliki empat putra dan dua putri. Setelah istri
pertamanya meninggal, Yusuf yang berusia 80 tahun mengambil
Maryam sebagai istrinya.

Alkitab menyebutkan bahwa Maryam melahirkan putranya, 'Isa, di


Betlehem saat masa kekuasaan Kaisar Romawi Augustus. dan Palestina

Maryam dalam Agama Ibrahim – Rava Rajendra 10


dipimpin Raja Herodes Agung, penguasa bawahan Romawi. Para sarjana
berpendapat bahwa 'Isa lahir antara tahun 6 sampai 4 SM.

Al-Qur'an menjelaskan bahwa saat merasa


sakit karena melahirkan, Maryam bersandar
pada pohon kurma dan berujar, "Wahai,
betapa (baiknya) aku mati sebelum ini, dan
aku menjadi seorang yang tidak diperhatikan
dan dilupakan." Kemudian ada yang menyeru
Maryam dari tempat yang rendah,
mengatakan agar dia tidak bersedih dan Allah
telah menjadikan anak sungai mengalir di
bawahnya. Maryam juga diminta
menggoyang-goyangkan pangkal pohon
kurma supaya buah kurma akan jatuh pada
Maryam. Maryam juga diperintahkan untuk
tidak berbicara pada siapapun pada hari ini.
Terkait sosok yang menyeru Maryam,
sebagian penafsir menyebutkan bahwa dia
adalah Jibril, sedangkan tafsiran lain
menyebutkan bahwa dia adalah 'Isa.

Diterangkan dalam Al-Qur'an bahwa saat Maryam kembali dengan


menggendong 'Isa, kaumnya mencelanya, menyatakan bahwa dia telah
melakukan sesuatu yang sangat mungkar. Mereka juga menyatakan, "Hai
saudari Harun! Ayahmu bukanlah seorang yang buruk perangai dan
ibumu bukan seorang pezina!" Namun Maryam tidak menjawab cercaan
mereka dan memberi isyarat pada bayinya. Kaumnya terheran-heran
karena diminta bicara dengan seorang bayi. Namun 'Isa yang masih bayi
berbicara pada mereka, menjelaskan bahwa dirinya adalah hamba Allah
yang diangkat sebagai nabi, dianugerahi kitab, dan diberkahi oleh Allah.

Terdapat beberapa pendapat mengenai makna "saudari Harun". Sebagian


menyatakan bahwa Harun di sini adalah Nabi Harun, saudara Musa.
Lantaran kesalehannya, Maryam disandingkan dengan Harun. Harun dan
Musa sendiri juga memiliki kakak perempuan yang bernama Miryam.
Disebutkan bahwa dalam bahasa Arab, kata "saudari" atau "putri" dapat
merujuk pada hubungan kekerabatan dan keturunan yang lebih jauh dan
luas, juga untuk pertalian spiritual.Pendapat lain menyebutkan bahwa
Maryam memang memiliki saudara bernama Harun, namanya sama
dengan Nabi Harun.

Maryam dalam Agama Ibrahim – Rava Rajendra 11


Lukisan dari Kerajaan Persia yang menggambarkan Siti
Maryam dan Nabi Isa

Alkitab menyebutkan bahwa saat kelahiran 'Isa, muncul bintang di timur,


membuat sekelompok orang majus datang dari timur menuju Palestina
untuk menemui 'Isa. Kedatangan mereka diketahui oleh Raja Herodes
Agung dan Herodes kemudian mengumpulkan para imam dan ahli
Taurat, menanyakan mengenai tempat raja mesias yang dinubuatkan
akan lahir. Mereka menjawab bahwa dia akan lahir di Betlehem. Herodes
kemudian memanggil orang-orang majus tersebut dan meminta mereka
mencari keberadaan bayi tersebut dengan teliti. Bila telah
menemukannya, Herodes meminta mereka melapor padanya dengan
alasan bahwa dia akan datang dan menyembah anak itu sendiri, padahal
dia berniat membunuhnya. Setelah menemukan 'Isa, orang-orang majus
tersebut memberi penghormatan dan memberikan persembahan
berupa emas, kemenyan, dan mur. Orang-orang majus tersebut
kemudian kembali pulang ke negerinya melewati jalur lain, karena
mereka diperingatkan dalam mimpi untuk tidak menemui Herodes.
Yusuf juga mendapat mimpi yang memperingatkan agar membawa 'Isa
dan Maryam ke Mesir karena Herodes berniat membunuh bayi tersebut.
Di sisi lain, Herodes yang mengetahui bahwa dia telah diperdaya orang-

Maryam dalam Agama Ibrahim – Rava Rajendra 12


orang majus tersebut kemudian menitahkan agar membunuh semua
bayi laki-laki di Betlehem yang berumur dua tahun ke bawah. 'Isa,
Maryam, dan Yusuf sendiri di Mesir sampai kematian Herodes.

Herodes diperkirakan mangkat pada 4 SM. Setelah kematiannya, wilayah


Palestina dibagi-bagi untuk tiga putranya: Herodes Arkhelaus, Herodes
Antipas, dan Herodes Filipus II. Secara resmi, mereka tidak menyandang
gelar raja sebagaimana ayah mereka. Arkhelaus menyandang gelar
etnark (semacam gubernur), sedangkan Antipas dan Filipus bergelar
tetrark (semacam gubernur). Sebagaimana ayah mereka, ketiganya juga
penguasa bawahan Kaisar Romawi.

Alkitab menyebutkan bahwa 'Isa, Maryam, dan Yusuf kembali lagi ke


Palestina setelah Herodes Agung mangkat. Namun mereka tidak kembali
ke Betlehem karena kawasan tersebut masuk dalam wilayah kekuasaan
Herodes Arkhelaus. Akhirnya mereka tinggal di kawasan Galilea (Palestina
utara) di kota Nazaret. Galilea masuk dalam wilayah kekuasaan Herodes
Antipas.

Al-Qur'an tidak menerangkan kehidupan Maryam setelah kelahiran 'Isa.


Dalam Alkitab disebutkan bahwa Maryam muncul beberapa kali bersama
'Isa, seperti saat menghadiri pesta pernikahan di Kana, di kawasan Galilea.

Alkitab menyebutkan bahwa Maryam kemudian tinggal bersama salah


seorang murid 'Isa, yang diidentifikasikan sebagai Yohanes. Ireneus dan
Eusebius dari Kaisarea menuliskan bahwa Yohanes kemudian pergi ke
Efesus di kawasan Anatolia barat dan dipercaya Maryam ikut bersamanya.

Al-Qur'an dan Alkitab tidak mencatat akhir kehidupan Maryam. Pada


akhir abad ke-4 M, Uskup Epifanius menulis tentang pencariannya pada
tradisi-tradisi yang dapat dipercaya mengenai nasib akhir Maryam dan
ketidakmampuannya untuk menemukannya. Penyelidikannya
menunjukkan bahwa ada tiga kepercayaan yang berkaitan dengan
masalah ini: dia meninggal secara wajar dalam damai, meninggal sebagai
syuhada, atau tidak meninggal.

Dalam tradisi Katolik, Ortodoks Timur, dan Ortodoks Oriental, dipercaya


bahwa Maryam diangkat ke langit. Terkait masalah ini, sebagian meyakini
bahwa Maryam meninggal terlebih dulu, kemudian dihidupkan kembali
dan diangkat ke langit. Sebagian lain meyakini bahwa Maryam diangkat
ke surga secara jasmani dan rohani tanpa mengalami kematian.

Kelompok Ahmadiyyah percaya bahwa setelah selamat dari penyaliban,


'Isa pergi dan tinggal di India bersama Maryam sampai akhir hayat.
Diyakini Maryam dikebumikan di kota Murre, Pakistan, dan makamnya
berada di Mai Mari da Ashtan.

Maryam dalam Agama Ibrahim – Rava Rajendra 13


Ayat Tentang Maryam
1. Surah Ali Imran (3:42):

"Dan ingatlah ketika malaikat berkata: 'Hai Maryam, sesungguhnya Allah


telah memilih kamu, menyucikan kamu dan melebihkan kamu atas
segala wanita di seluruh alam.'"

2. Surah Ali Imran (3:45):

"Ingatlah ketika malaikat berkata: 'Hai Maryam, sesungguhnya Allah


menyampaikan kepadamu berita yang datang dari-Nya; namanya adalah
Al-Masih Isa ibnu Maryam.'"

3. Surah Maryam (19:16-26):

Ini adalah surah yang secara khusus dinamakan "Maryam". Kisah kelahiran
Nabi Isa (Yesus) dan pertemuan Maryam dengan malaikat Jibril dijelaskan
secara rinci dalam ayat-ayat ini.

4. Surah Al-Anbiya (21:91):

"Dan (ingatlah) wanita yang memelihara kemaluannya (Maryam), lalu


Kami tiupkan roh Kami ke dalam rahimnya, dan Kami jadikan dia dan
anaknya sebagai tanda bagi semesta alam."

5. Injil Lukas:

Lukas 1:27: "ke seorang perawan yang belum kawin, bernama Maria, dari
keturunan Daud; dan namanya adalah Yusuf."

Lukas 1:30-31: "Malaikat berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Maria,


sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya,
engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki
dan engkau akan menamakan Dia Yesus."

6. Injil Matius:

Matius 1:16: "dan Yakub memperanakkan Yusuf, suami Maria, yang dari
padanya dilahirkan Yesus, yang disebut Kristus."

Matius 1:18: "Sebab pada waktu Maria, ibu Yesus itu, sudah bertunangan
dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka
hidup sebagai suami istri."

Maryam dalam Agama Ibrahim – Rava Rajendra 14


BAB 3

PENUTUP

Maryam dalam Agama Ibrahim – Rava Rajendra 15


Hikmah Kisah Maryam
1. Ketaatan kepada Kehendak Tuhan:

Maryam dalam kedua tradisi agama menunjukkan ketaatan dan


kesediaannya untuk menerima kehendak Tuhan meskipun mungkin sulit
dipahami oleh akal manusia. Sikap tunduk dan taat kepada kehendak
Tuhan menjadi hikmah yang dapat dijadikan teladan dalam menjalani
kehidupan.

2. Kesucian dan Ketabahan:

Maryam dihormati sebagai sosok yang suci dan tabah. Kesucian dalam
menjaga diri dan ketabahan dalam menghadapi cobaan menjadi hikmah
yang mengajarkan nilai-nilai moral dan spiritual.

3. Kekuatan Perempuan:

Kisah Maryam menunjukkan kekuatan perempuan dalam menghadapi


tantangan dan tanggung jawab yang besar. Kekuatan batin dan
kesabaran Maryam memberikan inspirasi tentang potensi perempuan
dalam menjalani peran-peran penting dalam kehidupan.

4. Kemurahan Hati dan Pengorbanan:

Maria, dalam kisah Kristen, juga menunjukkan kemurahan hati dan


pengorbanan melalui perannya sebagai ibu Yesus. Kasih sayang dan
pengorbanan dalam merawat anak menjadi hikmah yang mengajarkan
nilai-nilai keluarga dan cinta tanpa syarat.

5. Kemuliaan dalam Kesederhanaan:

Kelahiran Isa di bawah pohon kurma atau di palungan, menunjukkan


kemuliaan dalam kesederhanaan. Hikmah ini mengajarkan bahwa
kemuliaan sejati tidak selalu terletak pada kekayaan dan kemegahan
materi, melainkan pada kekudusan dan kebersihan hati.

Kisah Maryam, baik dalam Islam maupun Kristen, mengandung pelajaran


dan inspirasi yang mendalam. Hikmah-hikmah tersebut dapat
membimbing individu untuk menjalani kehidupan dengan penuh
kesucian, ketaatan kepada kehendak Tuhan, dan cinta kasih terhadap
sesama.

Maryam dalam Agama Ibrahim – Rava Rajendra 16


Kesimpulan
Dalam makalah ini, kita telah menjelajahi kisah Maryam dalam dua
kitab suci utama, Al Qur'an dan Alkitab. Meskipun terdapat perbedaan
dalam detail dan penekanan, terdapat juga persamaan yang mencolok
dalam narasi kedua agama besar ini.

Dalam Al Qur'an, Maryam dihormati sebagai ibu dari Nabi Isa, seorang
wanita yang suci dan dipilih oleh Allah untuk melahirkan salah satu nabi
terbesar dalam Islam. Pengumuman kelahiran Isa oleh malaikat Jibril,
kelahiran di bawah pohon kurma, dan mukjizat Isa yang berbicara sebagai
bayi, semuanya merinci peran Maryam dalam Islam.

Dalam Alkitab, kisah Maria menonjol dalam Injil Lukas dan Matius. Maria
menerima pengumuman kelahiran Yesus oleh malaikat Gabriel dan
memainkan peran penting dalam kisah keselamatan Kristen. Kelahiran
Yesus di Betlehem, kunjungan para hamba Allah (Magi), dan ketekunan
spiritual Maria memperkaya cerita ini.

Kesimpulannya, kisah Maryam/Maria mencerminkan nilai-nilai kesucian,


kekudusan, dan ketaatan kepada kehendak Tuhan dalam kedua tradisi
agama. Meskipun ada perbedaan interpretasi, penghormatan terhadap
Maryam/Maria menjadi jembatan yang menghubungkan Islam dan
Kristen melalui tokoh ini yang dihormati sebagai ibu dari sosok yang
dianggap penting dalam kedua keyakinan tersebut

Maryam dalam Agama Ibrahim – Rava Rajendra 17


Daftar Pustaka

Maryam - https://id.wikipedia.org/wiki/Maryam

Mary, Mother of Jesus -


https://en.wikipedia.org/wiki/Mary,_mother_of_Jesus

Mary in Islam - https://en.wikipedia.org/wiki/Mary_in_Islam

https://chat.openai.com/

https://quran.com

https://alkitab.me

Maryam dalam Agama Ibrahim – Rava Rajendra 18

Anda mungkin juga menyukai