id
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pencak Silat
Pencak silat adalah seni beladiri asli Indonesia yang terlahir dari budaya
luhur bangsa Indonesia untuk membela diri dari mempertahankan diri dalam
keadaan yang dibutuhkan. Orang yang mempelajari atau mengusai pencak silat
sering disebut dengan sebutan pesilat atau pendekar. Pencak silat adalah hasil
budaya manusia Indonesia untuk membela atau mempertahankan eksistensi
(kemandirian) dan integritasnya (manunggalnya) terhadap lingkungan
hidup/alam sekitarnya untuk mencapai keselamatan hidup guna peningkatan
iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (PB.IPSI:2012)
7
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pembagian kelas untuk kategori tanding didasarkan pada berat badan dengan
penggolongan menurut umur dan jenis kelamin. Golongan usia dini untuk putra
dan putri, berumur 9 s/d 12 tahun. Golongan pra remaja untuk putra dan putri,
berumur 12 s/d 14 tahun. Golongan remaja untuk putra dan putri, berumur 14
s/d 17 tahun. Golongan dewasa untuk putra dan putri, berumur 17 s/d 35 tahun
dan tingkat pertandingan golongan master untuk putra dan putri, berumur
diatas 35 tahun (khusus single event).
10
2. Organisasi
a. Pengertian Organisasi
Perkataan organisasi sering kita hubungkan dengan pemerintah,
perusahaan negara atau swasta, partai politik, golongan karya, rukun warga,
rukun tetangga, OSIS dan sebagainya. Terdapat beberapa teori dan perspektif
mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang
berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah
dimana orang-orang berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis,
terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan
sumberdaya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-prasarana,
data , dan lain sebagainya yang digunakan secara efesien dan efektif untuk
mencapai tujuan organisasi.
11
Kata organisasi memiliki dua arti umum, arti yang pertama mengacu
pada suatu lembaga atau kelompok fungsional seperti organisasi perusahaan,
rumah sakit, perkumpulan olahraga, atau badan pemerintah. Arti kedua
mengacu pada proses pengorganisasianya itu pengaturan pekerjaan dan
pengalokasian pekerjaan diantara anggota organisasi sehingga tujuan dapat
tercapai dengan efisien.
Dalam setiap kegiatan baik yang individu maupun kelompok tidak akan
lepas dari adanya organisasi dan manajemen. Demikian juga dalam kegiatan
olahraga dalam suatu organisasi tidak lepas adanya dana peralatan (fasilitas).
12
13
b. Jenis organisasi
Berdasarkan tujuannya organisasi dapat dibedakan menjadi
beberapa macam. Jenis organisasi yang dapat dilihat dari aktifitas dan
tujuan yang dilakukan, sehingga dengan demikian organisasi tersebut
dapat diketahui status organisasinya. Bergerak dalam suatu bidang tertentu
dan berjalan dengan baik akan member gambaran yang jelas tentang Janis
organisasi tersebut.
14
15
dan tidak ada kerjasama yang baik maka organisasi tersebut tidak sehat
dan tidak lancar.
3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan. Labek dan deskripsi pada tiap kotak
menunjukkan pekerjaan organisasional atau bidang tanggung jawab
yang berbeda.
16
1) Pengurus
Pengurus merupakan orang yang mempunyai tugas dan tanggung jawab
yang cukup besar dalam organisasi. Pengurus merupakan orang yang
memegang kendali jalannya setiap kegiatan-kegiatan yang dilakukan
oleh suatu organisasi. Maju atau mundurnya suatu organisasi tergantung
dari suatu aktivitas para pengurusnya. Pengurus dalam suatu organisasi,
biasanya dipegang oleh seorang pejabat tertentu. pejabat yang bertindak
sebagai seorang pengurus dalam organisasi dapat disusun dengan format
sebagai berikut: (a) Ketua umum, (b) Wakil ketua umum, (c) Sekretaris,
(d) Bendahara, (e) Seksi-seksi, (f) Penasehat.
2) Anggota
Keterlibatan seorang anggota didalam suatu organisasi sangat
diperlukan, meskipun keberadaan anggota dalam organisasi tidak begitu
aktif bila dibandingkan dengan keterlibatkan seorang pengurus.
Kewajiban pokok seorang anggota dalam orgaanisasi adalah mentaati
segala peraturan yang telah ditetapkan, tanpa melibatkan anggota dalam
organisasi kegiatan-kegiatan pun akan susah untuk dilakukan.
3) Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
Anggaran dasar adalah merupakan landasan pokok dan sebagai dasar
pelaksana kegiatan yang memuat aturan-aturan yang berlaku sesuai
dengan ketentuan dalam organisasi. Anggaran rumah tangga merupakan
petunjuk pelaksanaan kegiatan dalam kegiatan dalam organisasi.
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga keduanya merupakan dasar
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
3. Pendanaan
18
19
c) Batas gelanggang dan bidang laga dibuat dengan garis selebar kearah
luar 5 cm dan berwarna kontras dengan permukaan gelanggang. Pada
tengah-tengah bidang laga dibuat lingkaran dengan garis tengah 2 m
selebar 5 cm sebagai batas pemisah sesaat akan dimulai pertandingan.
d) Lingkaran tersebut mempunyai tanda garis lurus pada garis tengah
lingkaran selebar 5 cm. yang sejajar dengan sisi bujur sangkar dan
berwarna kontras dengan permukaan gelanggang.
e) Sudut pesilat adalah ruang pada sudut bujur sangkar yang berhadapan
dan dibatasi oleh lingkaran bidang laga. Sudut yang berhadapan
lainnya adalah sudut netral.
2. Perlengkapan gelanggang :
a. Ember, gelas, kain pel dan kesed dari ijuk,
b. Jam pertandingan / game match
c. Gong atau alat yang berfungsi sama
d. Lampu babak atau tanda yang berfungsi sama
e. Lampu pemenang berwarna merah dan biru atau alat / kode lain untuk
menentukan pemenang
f. Perlengkapan lain-lain
g. Formular pertandingan
3. Perlengkapan pertandingan :
a. Pakaian pertandingan, pakaian pencak silat berwarna hitam
b. Pelindung badan
c. Pelindung kemaluan
4. Pembagian kelas :
Menurut umurnya, peserta dibagi 3 golongan :
a) Golongan remaja berumur di atas 14 s/d 17 tahun
b) Golongan teruna berumur diatas 17 s/d 21 tahun
c) Golongan dewasa berumur diatas 21 s/d 35 tahun
5. Menurut berat badan, pesilat dibagi dalam kelas-kelas :
Golongan remaja :
Kelas A, 33 – 39 kg
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
Kelas B, diatas 36 – 39 kg
Kelas C, diatas 39 – 42 kg
Kelas D, diatas 42 – 45 kg
Kelas E, diatas 45 – 48 kg
Kelas F, diatas 48 – 51 kg
Kelas G, diatas 51 – 54 kg
Kelas H, diatas 54 – 57 kg
Kelas I, diatas 57 – 60 kg
Golongan teruna :
Kelas A, 40 – 45 kg
Kelas B, diatas 45 – 50 kg
Kelas C, diatas 50 – 55 kg
Kelas D, diatas 55 – 60 kg
Kelas E, diatas 60 – 65 kg
Kelas F, diatas 65 – 70 kg
Kelas G, diatas 70 – 75 kg
Kelas H, diatas 75 –80 kg
Dengan seterusnya selisih 5 kg
Kelas bebas, berat diatas 65 kg
6. Waktu pertandingan
Permainan dilangsungkan dalam 3 babak yang setiap babak terdiri dari 2
menit. Di antara babak yang satu dengan lainnya diberikan waktu istirahat
1 menit. Waktu ketika wasit menghentikan pertandingan tidak termasuk
waktu bertanding dan perhitungan terhadap pemain yang jatuh karena
serangan yang sah tidak termasuk waktu bertanding.
7. Sasaran
Yang dapat dijadikan sasaran perkenaan adalah bagian tubuh kecuali leher
keatas dan kemaluanya itu dada, perut, punggung dan pinggang kiri serta
kanan. Bagian tungkai lengan dapat dijadikan sasaran serangan
menjatuhkan dan mengunci tetapi tidak mempunyai nilai sebagai sasaran
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
5. Manajemen
a. Pengertian Manajemen
Manajemen erat hubungannya dengan organisasi. Demikian pula
dengan organisasi olahraga yang dalam pelaksanaanya harus sesuai dengan
rencana yang telah ditentukan dan disepakati bersama, baik anggota maupun
pengurus dalam keorganisasian harus berdasarkan anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga.
22
dalam suatu organisasi peranan manajemen sangat penting dan harus berjalan
dengan baik dan benar.
b. Manajemen Olahraga
Saat ini manajemen olahraga menjadi hal yang sangat penting di dalam
dunia olahraga modern, seperti yang dikatakan J.S Husdarta (2009:42) bahwa
: “Organisasi olahraga lebih-lebih pendidikan jasmani dihadapkan dengan
kekurangan kronis, berupa ketiadaan infrastruktur, lemahnya dukungan,
kecilnya dana yang disediakan, dan kesulitan lain untuk menumbuhkan
programnya. Dalam situasi seperti itu, kemampuan manajerial sangat
dibutukan yang intinya adalah pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen, dan
terkait pula dengan kompetensi manajer beserta personalnya.
23
Dalam hal ini manajemen dituntut untuk berupaya memenuhi apa saja
yang diperlukan dilapangan. Sebuah organisasi dapat menentukan fungsi dari
manajemen menurut kebutuhan dari organisasi yang bersangkutan. Namun
pada umumnya orang beranggapan bahwa manajemen berfungsi dengan
masalah keuangan sebuah organisasi tersebut.
1. Ketua pertandingan
Ketua pertandingan bertugas mengatur dan bertanggungjawab atas
kelancaran jalannya pertandingan.
2. Dewan Wasit – Juri
Dewan wasit – juri bertugas membantu ketua pertandingan dengan
menyusun dan mengatur penugasan wasit – juri.
3. Wasit – Juri
a) Wasit tengah
Wasit tengah bertugas memimpin pertandingan termasuk
memberikan peringatan dan teguran kepada pesilat.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
b) Juri
Juri yang bertugas memberikan nilai dalam pertandingan.
4. Pengamat Waktu
Pengamat waktu bertugas mengontrol waktu pertandingan yang
sudah ditentukan.
5. Medis
Medis bertugas memeriksa peserta apabila saat bertanding
mengalami cidera.
6. Pembinaan Prestasi
Sumber daya dari memiliki peran yang sangat strategis dalam pola
pembinaan olahraga, karena atlet adalah merupakan objek yang menjadi faktor
yang berpengaruh terhadap berhasil tidaknya suatu cabang olahraga dapat
berprestasi merupakan sesuatu yang mutlak harus dimiliki oleh suatu cabang
olahraga,sehingga dapat mencapai prestasi yang optimal.Untuk mencapai
prestasi yang optimal, maka usaha pembinaan harus dilaksanakan dengan
menyusun strategi dan perencanaan yang rasional sebagai usaha untuk
meningkatkan kualitas serta mempunyai program yang jelas. Hal ini penting
agar program pembinaan dapat mencapai sasaran yang tepat yaitu prestasi yang
tinggi, sepertiapa yang diinginkan, seperti apa yang ada dalam kamus besar
bahasa Indonesia mengungkapkan pengertian pembinaan adalah usaha,
Tindakan, dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna
memperoleh hasil yang lebih baik.
25
a. Pemassalan Olahraga
Pemassalan merupakan suatu upaya untuk mengikut sertakan
seluruh lapisan masyarakat dengan sasaran melibatkan semua kelompok
umur. Pelaksanaan kegiatan pemassalan harus dilakukan secara terus
menerus, sehingga nantinya mampu menciptakan bibit-bibit atlet yang baik.
Sedangkan menurut Supriyanto (2015) “Pemassalan adalah menggerakkan
anak usia dini untuk berolahraga secara menyeruluh agar diperoleh bibit-
bibit olahragawan handal’.
26
27
b. Pembibitan Atlet
Pembibitan atlet harus sangat diperhatikan karena dengan adanya
pembibitan atlet secara dini dapat menghasilkan prestasi yang diharapkan,
karena prestasi maksimal bukan merupakan hal yang mudah untuk dicapai.
Pretasi maksimal dapat dihasilkan melalui proses yang panjang. Latihan
sejak dini atau usia muda dimungkinkan dapat dilakukan dengan pembinaan
dalam rentang waktu yang relative panjang. Disamping Latihan sejak dini,
bibit-bibit atlet yang baik dan berbakat, maka akan lebih mudah untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki sampai pada kemampuan maksimal.
Aspek-aspek yang dilihat dalam mencari bibit atlet antara lain :
28
c. Pemanduan Bakat
Bakat merupakan salah satu faktor penting didalam mencapai
prestasi yang tinggi pada suatu cabang olahraga. Bakat merupakan potensi
dalam diri pemain yang dapat dikembangkan dan menunjang keberhasilan
dalam olahraga. Tanpa memiliki bakat yang sesuai dengan olahraga yang
dipelajari maka prestasi maksimal akan sulit tercapai.
29
30
7. Program Latihan
a. Pengertian latihan
Banyak orang merasa berlatih tetapi sebenarnya itu hanya perasaan
mereka saja. Pada umumnya yang bersangkutan kurang memahami
pengertian tentang latihan yang sebenarnya. Pengertian latihan tersebut
adalah:
31
32
interval, dan lainnya. Program latihan merupakan bahan atau kegiatan yang
harus dilakukan dalam latihan. Dalam menentukan program latihan harus
mengacu pada beberapa faktor yang mendukung keberhasilan latihan.
Penerapan latihan yang tepat dan disesuaikan dengan kemampuan
pemainnya akan meningkatkan kualitas pemain secara maksimal. Untuk
menghasilkan program latihan yang baik. Peranan seorang pelatih
mempunyai arti yang penting dalam menentukan program latihan. Dalam
menentukan program latihan harus mengacu pada tujuan yang hendak
dicapai. Tujuan pokok dari program latihan adalah untuk meningkatkan
kemampuan pemain dan mencapai prestasi yang maksimal.
33
Membina atlet tidaklah bisa dalam waktu yang singkat atau instan,
sehingga untuk itu diperlukanlah seorang pelatih Menyusun program latihan
yang direncanakan dan diperhitungkan dengan baik dan matang, sehingga
pada waktu yang telah ditetapkan prestasi yang diinginkan dapat diraihnya.
Oleh sebab itu, maka latihan-latihan tersebut dilaksanakan secara bertahap
yang terdiri dari program jangka panjang, dan program tahunan.
c. Periodesasi Latihan
Tujuan dan tuntunan dalam latihan adalah mencapai prestasi
semaksimal mungkin. Latihan yang sudah terprogram dengan baik akan
memerlukan waktu yang panjang, untuk itu dibuatlah jadwal latihan. Jadwal
latihan perlu dibagi menjadi beberapa tahapan. Pembagian tahapan dalam
program latihan ini disebut periodesasi latihan.
34
1) Periode persiapan
Mencari bibit atlet yang unggul atau seleksi atlet berpotensi tinggi.
2) Periode pertandingan
Pelatih harus melakukan penyusunan taktik dan pemberian dorongan
mental atlet agar semangat juang dan dedikasi meningkat
3) Periode peralihan
Mengevaluasi kekurangan-kekurangan dan kelebihan-kelebihan baik
secara umum maupun secara individual.
Periodesasi latihan dibuat agar mempermudah seorang pelatih dalam
menyusun program latihan. Dengan memperhatikan periode latihan dan
musim latihan, maka dalam menentukan tahap-tahap latihan lebih cermat,
tepat, dan menyasar, sehingga kemampuan pemain akan meningkat lebih
baik dan prestasi yang maksimal dapat tercapai.
d. Prinsip-prinsip latihan
Kekurangan yang umum terdapat pada atlet-atlet dan pelatih-pelatih
kita adalah bahwa mereka kurang mengetahui dan kurang mengerti prinsip-
prinsip latihan yang sebenarnya. Tanpa mengetahui prinsip-prinsip serta
tujuan-tujuan latihan tak mungkin atlet berlatih atau dilatih dengan sukses.
Latihan yang baik harus menganut beberapa prinsip latihan, sehingga dalam
member atau meningkatkan beban latihan tidak menganut pada prinsip
latihan yang tepat akan merusak kondisi atletnya. Hal yang demikian ini
harus dihindari serta dalam memberikan beban latihan harus disesuaikan
kemampuan dari masing-masing pemainnya.
35
36
6. Prestasi Olahraga
37
1. Kesehatan fisik
Komponen fisik merupakan komponen yang terdiri dari stamina,
kekuatan, fleksibilitas dan koordinasi. Faktor fisik merupakan proses yang
membentuk suatu pola kondisi jasmani dari seorang atlet. Faktor-faktor yang
mempengaruhi fisik juga meliputi faktor keturunan. Faktor fisik yang penting
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
39
eksogen harus benar – benar optimal artinya kondisi dari pelatih yang ada dapat
memberikan kontribusi yang positif dan menunjang terhadap pencapaian
tujuan.
Pencak silat merupakan olahraga beladiri asli Indonesia, itu terlihat dari
beberapa perguruan pencak silat yang berkembang diberbagai wilayah kota
maupun kabupaten, dengan banyaknya kejuaraan olahraga ini dapat
berkembang dengan cepat.
Perkembangan suatu olahraga dibutuhkan pembinaan dan pelatihan
yang baik dan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. Pelaksanaan
pembinaan olahraga pun perlu dukungan dari beberapa unsur, karena suatu tim
olahraga akan dapat berprestasi jika unsur-unsur pendukung dapat berjalan
dengan baik dan teratur.
40
banyak faktor yang harus dipenuhi. Faktor ini adalah organisasi atau
manajemen yang baik, pembinaan dan program latihan, sarana dan prasarana
yang memadai, atlet ataupun pelatih. Seluruh faktor ini yang saling berkaitan
dan membentuk satu kesatuan dalam perolehan prestasi yang tinggi. Apabila
seluruh faktor dalam keadaan baik maka prestasi yang tinggi pun dapat dicapai.
41
Pencak Silat
Kabupaten Boyolali